Anda di halaman 1dari 67

SKRIPSI

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN BEASISWA UNTUK SISWA


MISKIN DI SMK DARMA SISWA 1 SIDOARJO MENGGUNAKAN
METODE AHP & SAW

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD HAMZAH ROMADHON


NIM : 04315025

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS NAROTAMA
SURABAYA
2019
SKRIPSI

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN BEASISWA UNTUK SISWA


MISKIN DI SMK DARMA SISWA 1 SIDOARJO MENGGUNAKAN
METODE AHP & SAW

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD HAMZAH ROMADHON


NIM : 04315025

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS NAROTAMA
SURABAYA
2019

i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SKRIPSI

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN BEASISWA UNTUK SISWA


MISKIN DI SMK DARMA SISWA 1 SIDOARJO MENGGUNAKAN
METODE AHP & SAW

Disusun Oleh :
Muhammad Hamzah Romadhon
NIM : 04315025

Diajukan guna memenuhi salah satu syarat


Untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom)
Pada program studi Teknik Informatika
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Narotama Surabaya

Surabaya, 25 Juli 2019

Mengetahui / Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II

Latipah, S.T., M.IT. Tresna Maulana Fahrudin, S.ST., M.T.


NIDN. : 0725087604 NIDN. : 0701059301

ii
LEMBAR PENGESAHAN

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN BEASISWA UNTUK SISWA


MISKIN DI SMK DARMA SISWA 1 SIDOARJO MENGGUNAKAN
METODE AHP & SAW

MUHAMMAD HAMZAH ROMADHON


04315025

Dipertahankan di depan Penguji Skripsi


Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Narotama Surabaya
Tanggal : 27 Juli 2019

Penguji, Ketua Program Studi,

1. Eman Setiawan,S.Kom., MM. Made Kamisutara, S.T., M.Kom.


NIDN. : 0720017501 NIDN. : 0706027501

2. Latipah, S.T., M.IT. Fakultas Ilmu Komputer


NIDN. : 0725087604 Dekan,

3. Aryo Nugroho, S.T., S.Kom., M.T. Aryo Nugroho, S.T., S.Kom., M.T.
NIDN. : 0721077001 NIDN. : 0721077001

iii
SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu Perguruan Tinggi,

dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat Karya/Pendapat yang pernah

ditulis oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan

disebutkan dalam Daftar Acuan/Daftar Pustaka.

Apabila ditemukan suatu Jiplakan/Plagiat maka saya bersedia menerima akibat

berupa sanksi Akademis dan sanksi lain yang diberikan oleh yang berwenang

sesuai ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Surabaya, 27 Juli 2019


Yang membuat pernyataan

MATERAI 6000

Muhammad Hamzah Romadhon


04315025

iv
Motto

“As ant do a million step to get sugar and never give up”

Berusahalah dalam melakukan sesuatu dan jangan pernah menyerah

Persembahan

Skripsi ini saya persembahan untuk :

1. Orang tua, kakak dan istri tercinta yang selalu memberikan do’a dukungan
dan motivasi untuk segera menyelesaikan perkulihan.
2. Bapak / Ibu dan para sahabat saya yang luar biasa dalam memberikan
bantuan dan dukungan di tempat kerja maupun café tempat mengerjakan
skripsi.
3. Bapak / Ibu dosen (Ibu Latipah, S.T., M.IT. & Bapak Tresna Maulana
Fahrudin, S.ST., M.T.) yang selama ini sudah mengingatkan dan
memberikan bantuan kepada saya.

v
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahamat dan

hidyah-Nya yang senantiasa dilimpahakan kepada penulis, sehingga bisa

menyelasaikan skripsi ini tepat waktu.

Dalam penyusunan skripsi ini banyak hambatan serta rintangan yang

penulis hadapi namun pada akhirnya dapat melaluinya berkat adanya bimbingan

dan bantuan dari berbagai pihak baik secara moral maupu spiritual. Untuk itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

- Bapak Drs. Soedarmo, ST. MM. Ketua Yayasan PPKKBHS Surabaya

- Kedua Orang tua beserta kakak yang telah memberikan doa dan dukungan

selama proses pembuatan skripsi.

- Para Dosen dan Civitas Universitas Narotama Surabaya

- Teman-teman kampus dan kerja

Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

membantu memberikan dukungan. Penulis mohon maaf atas segala kesalahan

yang pernah dilakukan. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk

mendorong penelitian selanjutnya.

Surabaya, 27 Juli 2019

Penulis

M. Hamzah Romadhon

vi
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN BEASISWA UNTUK SISWA
MISKIN DI SMK DARMA SISWA 1 SIDOARJO MENGGUNAKAN
METODE AHP & SAW

Oleh : Muhammad Hamzah Romadhon


Pembimbing 1 : Latipah, S.T.,M.IT.
Pembimbing 2 : Tresna Maulana Fahrudin, S.ST., M.T.

Abstrak

Beasiswa ialah pemberian berwujud bantuan finansial yang diserahkan kepada


perorangan yang bertujuan untuk digunakan untuk keberlangsungan pendidikan
yang ditempuh. Beasiswa bisa diberikan oleh badan pemerintah, industri atau
yayasan. Data penerima beasiswa diseleksi untuk menentukan siswa mana yang
berhak menerima beasiswa. Tiap data siswa dipertimbangkan dengan melihat
kriteria tertentu. Tiap kriteria memiliki bobot yang berbeda-beda, dari perbedaan
bobot ini didapatkan bobot yang dapat diurutkan sesuai prioritas tertentu.
Banyak faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan sehingga
dipandang perlu untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang penting dan
mempertimbangkan tingkat pengaruh suatu faktor dengan faktor lain sebelum
mengambil keputusan akhir. Dengan ini penulis akan membahas system
penunjang keputusan beasiswa menggunakan metode Analytical Hierarchy
Process (AHP) dan Simple Additive Weighting (SAW).
Dalam penelitian ini diimplementasikan sebuah sistem pendukung keputusan
untuk seleksi penerima besiswa. Sistem pendukung keputusan dirancang untuk
membantu pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah yang sifatnya
semi terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan manmbahkan kebijaksanaan
manusia dan informasi komputerisasi.

Kata Kunci : SPK, metode AHP, metode SAW

vii
SCHOLARSHIP DECISION SUPPORT SYSTEM FOR POOR STUDENTS
IN SMK DARMA SISWA 1 SIDOARJO USING AHP & SAW METHODS

By : Muhammad Hamzah Romadhon


Advisor 1 : Latipah, S.T.,M.IT.
Advisor 2 : Tresna Maulana Fahrudin, S.ST., M.T.

Abstract

Scholarships are giving financial assistance whice are given to individuals who
aim to sustain education. Scholarships can be given by government agencies,
industries or foundations. Data on scholarship recipients are selected to
determine which students are entitled to receive scholarships. Each student's data
is considered by looking at certain criteria. Each criterion has a different weight,
from this weight difference weights can be sorted according to certain priorities.
Many factors influence decision making so that it is deemed necessary to identify
various important factors and consider the level of influence of a factor with other
factors before making a final decision. With this, the author will discuss the
scholarship decision support system using the Analytical Hierarchy Process
(AHP) methods and Simple Additive Weighting (SAW) methods.
In this research a decision support system was implemented for the selection of
scholarship recipients. Decision support systems are designed to assist decision
making in solving problems that are semi-structured or unstructured by adding
human freedom and computerized information.

Keyword : SPK, AHP methods, SAW methods

viii
DAFTAR ISI

Lembar Judul .............................................................................................. i

Lembar Persetujuan Pembimbing .............................................................. ii

Lembar Pengesahan ................................................................................... iii

Lembar Pernyataan ..................................................................................... iv

Halaman Motto ........................................................................................... v

Kata Pengantar ........................................................................................... vi

Abstrak ....................................................................................................... vii

Abstract ...................................................................................................... viii

Daftar isi ..................................................................................................... ix

Daftar Tabel ............................................................................................... xi

Daftar Gambar ............................................................................................ xiii

Daftar Lampiran ......................................................................................... xv

BAB 1 Pendahuluan

1.1. Latar Belakang ........................................................................ 1

1.2. Rumusan Penelitian ................................................................. 2

1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................... 3

1.4. Batasan Penelitian ................................................................... 3

1.5. Manfaat Penelitian ................................................................... 4

1.6. Sistematika Penulisan .............................................................. 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu ............................................................... 6

2.2. Teori Dasar / Landasan Teori .................................................. 8

ix
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Rancang Penelitian .................................................................. 10

3.2. Metode Penelitian .................................................................... 14

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Perhitungan Metode ................................................................ 21

4.1.1. Metode Analytical Hierarchy Process ........................... 21

4.1.2. Metode Simple Additive Weighting .............................. 26

4.2. Unified Modelling Language (UML) ...................................... 28

4.2.1.Use Case ........................................................................ 28

4.2.2.As Is System ................................................................... 33

4.2.3.Activity Diagram ............................................................ 34

4.2.4.Sequence Diagram ......................................................... 38

4.2.5.Class Diagram ............................................................... 42

4.3. Implementasi Desain ............................................................... 43

BAB 5 PENUTUP

5.1. Kesimpulan .............................................................................. 47

5.2. Saran ........................................................................................ 47

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 48

x
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Uji Konsistensi (CR) .................................................................. 18

Tabel 4.1 Data Kriteria ............................................................................... 21

Tabel 4.2 Perbandingan Kriteria ................................................................ 22

Tabel 4.3 Perbandingan Berpasangan ........................................................ 23

Tabel 4.4 Perbandingan Berpasnagan Lanjutan ......................................... 23

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Berpasangan ................................................. 23

Tabel 4.6 Nilai Rata-Rata Hasil Berpasangan ............................................ 24

Tabel 4.7 Alternatif Siswa Konversi .......................................................... 25

Tabel 4.8 Alternatif Sudah Ternormalisasi ................................................ 25

Tabel 4.9 Rata-Rata Nilai Kriteria ............................................................. 25

Tabel 4.10 Tabal Rangking ........................................................................ 25

Tabel 4.11 Pembobotan Kriteria ................................................................ 26

Tabel 4.12 Skor Pembobotan Kriteria ........................................................ 27

Tabel 4.13 Alternatif .................................................................................. 27

Tabel 4.14 Perkalian Kriteria dengan Matrik Ternormalisasi ..................... 29

Tabel 4.15 Penjelasan Use Case Login ....................................................... 29

Tabel 4.16 Penjelasan Use Case Pengguna ................................................ 29

Tabel 4.17 Penjelasan Use Case Kriteria ................................................... 30

Tabel 4.18 Penjelasan Use Case Alternatif ............................................... 30

Tabel 4.19 Penjelasan Use Case SAW ....................................................... 31

Tabel 4.20 Penjelasan Use Case AHP ........................................................ 31

xi
Tabel 4.21 Penjelasan Use Case Laporan ................................................... 32

Tabel 4.22 Penjelasan Use Case Logout ..................................................... 32

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian .......................................... 10

Gambar 3.2 Activity Diagram Proses Analisis Beasiswa .......................... 13

Gambar 3.3 Matrik Keputusan ................................................................... 16

Gambar 3.4 Perkalian Matrik ..................................................................... 19

Gambar 3.5 Rumus Perkalian Matrik Ternormalisasi ................................ 20

Gambar 4.1 Hirarki Tujuan Penelitian ....................................................... 21

Gambar 4.2 Use Case ................................................................................. 28

Gambar 4.3 As Is System ............................................................................ 33

Gambar 4.4 Activity Login ......................................................................... 34

Gambar 4.5 Activity Pengguna ................................................................... 34

Gambar 4.6 Activity Kriteria ...................................................................... 35

Gambar 4.7 Activity Alternatif ................................................................... 36

Gambar 4.8 Activity Metode SAW ............................................................ 36

Gambar 4.9 Activity Metode AHP ............................................................. 37

Gambar 4.10 Activity Laporan ................................................................... 37

Gambar 4.11 Activity Logout ..................................................................... 35

Gambar 4.12 Sequence Login .................................................................... 38

Gambar 4.13 Sequence Pengguna .............................................................. 39

Gambar 4.14 Sequence Kriteria ................................................................. 39

Gambar 4.15 Sequence Alternatif .............................................................. 40

Gambar 4.16 Sequence Metode SAW ........................................................ 40

xiii
Gambar 4.17 Sequence Metode AHP ......................................................... 41

Gambar 4.18 Sequence Laporan ................................................................ 41

Gambar 4.19 Sequence Logout .................................................................. 42

Gambar 4.20 Class Diagram ...................................................................... 42

Gambar 4.21 Tampilan Login .................................................................... 43

Gambar 4.22 Tampilan Beranda/Home ...................................................... 43

Gambar 4.23 Tampilan Menu Pengguna ................................................... 44

Gambar 4.24 Tampilan Menu Kriteria ....................................................... 44

Gambar 4.25 Tampilan Menu Alternatif .................................................... 44

Gambar 4.26 Tampilan Halaman SAW ..................................................... 45

Gambar 4.27 Tampilan Halaman AHP ...................................................... 46

Gambar 4.28 Tampilan Menu Laporan ...................................................... 46

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

xv
BAB 1

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas tentang topik penelitian yang akan dibahas

secara naratif deskriptif.

1.1. Latar Belakang

Program BSM adalah bantuan dari Pemerintah berupa sejumlah uang tunai

yang diberikan secara langsung kepada siswa dari semua jenjang pendidikan

(SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA/MAK) yang berasal dari keluarga miskin

dan rentan miskin sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan [1]. Beasiswa

merupakan pemberian bantuan keuangan yang diberikan kepada perorangan yang

bertujuan untuk digunakan demi keberlangsungan pendidikan yang ditempuh.

Pemberian beasiswa dapat dikategorikan pada pemberian cuma-cuma ataupun

pemberian dengan ikatan kerja (biasa disebut ikatan dinas) setelah selesainya

pendidikan [2]. Terdapat program pemberian beasiswa tetapi sistem masih

berjalan manual sehingga terdapat kelemahan pada sistem yang sedang berjalan

saat ini salah satunya kurang tepatnya penyaluran beasiswa [2]. SPK merupakan

pengembangan lebih lanjut dari sistem informasi terkomputerisasi yang dirancang

sedemikian rupa sehingga bersifat interaktif dengan pemakainya. Inter-aktif

dengan tujuan untuk memudahkan integrasi antara berbagai komponen dalam

proses pengambilan keputusan seperti prosedur, kebijakan, analisis, pengalaman

dan wawasan manajer untuk mengambil keputusan yang lebih baik [3].

Berdasarkan latar belakang tersebut pada penelitian ini, maka diperlukan

suatu Sistem Pendukung Keputusan (SPK). Dalam studi kasus ini menggunakan

1
kriteria nilai, penghasilan orang tua, pembiayaan, alat transportasi dan juara

lomba. Dengan kriteria ini diharapkan mampu memilah siswa yang layak

mendapatkan beasiswa. Karena siswa yang mengajukan beasiswa tidak sedikit

dan dengan kriteria yang ada, diperlukan sistem pendukung keputusan. Guna

untuk membantu institusi pendidikan SMK Darma Siswa 1 Sidoarjo dalam

menentukan beasiswa, peneliti membandingkan metode AHP dan SAW.

Dengan metode AHP mampu menentukan pilihan atau pasangan

perbandingan sederhana, membangun prioritas untuk urutan alternatif,

menggunakan data yang ada bersifat kualitatif berdasarkan pada persepsi,

pengalaman, intuisi. Untuk metode SAW berdasarkan bobot yang ditentukan

disetiap atribut kemudian dilakukan perangkingan untuk alternatif yang terbaik

dan dilakukan perhitungan normalisasi matriks sesuai dengan nilai atribut.

Dengan dasar permasalahan diatas, maka diangkatlah judul penelitian yakni

“Analisis Perbandingan Sistem Penunjang Keputusan Beasiswa Untuk Siswa

Miskin Di SMK Darma Siswa 1 Sidoarjo Menggunakan Metode AHP dan SAW”

yang bertujuan analisis hasil terbaik dalam mendapatkan siswa yang layak

mendapatkan beasiswa.

1.2. Rumusan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, perumusan

masalah pada penelitian ini adalah bagaimana siswa yang berprestasi dalam

bidang akademik nilai yang tinggi dan lomba yang pernah di juarai, faktor

ekonomi keluarga juga dimasukkan yaitu penghasilan perbulan orang tua untuk

membiayai anaknya dan sumber pembiayaan yang didapatkan mungkin

2
bersumber dari orang lain, faktor alat transportasi menjadi kriteria yang

dimasukkan karena ini termasuk penilaian yang bisa dimasukkan dalam proses

penambilan keputusan.

Dasar dari metode Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah merubah

nilai-nilai kualitatif menjadi nilai kuantitatif, sehingga keputusan yang dihasilkan

bisa lebih objektif. Dengan metode penjumlahan terbobot Simple Additive

Weighting (SAW) dari rating kriteria pada setiap alternatif pada semua atribut.

Metode-metode ini akan diimplementasikan dalam pemrogrman web, dengan

format registrasi pengajuan beasiswa.

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi

dengan proses dari kedua metode yang digunakan dalam menentukan siswa yang

layak mendapatkan beasiswa menggunakan metode Analytical Hierarchy Process

(AHP) dan Simple Additive Weighting (SAW). Sistem secara berkomputer dibuat

untuk memperbaiki kelemahan yang terdapat di dalam sistem sekarang ini yaitu

sistem manual[4].

1.4. Batasan Penelitian

Agar pembahasan dalam laporan ini tidak menyimpang dari tujuan, perlu

ada batasan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

1. Metode yang digunakan untuk sistem ini adalah Analytical Hierarchy

Process (AHP) & Addictive Simple Weighting (SAW)

2. Sistem hanya diterapkan di SMK Darma Siswa 1 Sidoarjo

3
3. Data dan kriteria didapatkan langsung dari SMK Darma Siswa 1

Sidoarjo

4. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dengan framework

Code Igniter database MySQL.

5. Sistem ini berbasis web, dengan tampilan pendaftaran beasiswa

6. Jumlah beasiswa yang akan disalurkan untuk 30 siswa.

7. Kriteria penilaian :

- Nilai rata-rata akademik

- Gaji orang tua

- Kejuaraan lomba

- Jumlah Tanggungan

- Alat transportasi

- Sumber pembiayaan

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat yang dapat dikaji dari 2 aspek, antar lain :

1. Manfaat Teoristis

Secara teoritis, penelitian ini dapat memberikan kontribusi terhadap

kajian topik yang berhubungan dengan Sistem Pendukung Keputusan

(SPK). Salah satunya diterapkan untuk menentukan siswa yang layak

mendapatkan beasiswa.

2. Manfaat Praktis

4
Secara aplikatif, penelitian ini dapat dijadikan alat ukur untuk

menentukan siswa yang layak mendapatkan bantuan beasiswa secara

objektif menggunakan metode AHP dan SAW.

1.6. Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan skripsi fakultas ilmu komputer universitas narotama adalah

sebagai berikut :

Bab 1 Pendahuluan

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 5 Penutup

5
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab 2 akan dibahas mengenai hasil dari penelitian terdahulu dan landasan

teori.

2.1. Penelitian Terdahulu

Pada sub-bab ini, berisi uraian singkat mengenai hasil - hasil penelitian

terdahulu yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan ditinjau oleh

Penulis pada penelitian ini, antara lain :

2.1.1. Penelitian berjudul “Perancangan Sistem Pendukung Pengambilan

Keputusan untuk Penerimaan Beasiswa dengan Metode SAW (Simple

Additive Weighting)” [5]. Dari sumber diatas yang membahas tetang

metode SAW untuk menghasilkan keputusan penerimaan beasiswa

bisa disimpulkan, sebagian besar perameter yang digunakan

merupakan kriteria untuk penerimaan beasiswa dalam sekolah. Bobot

perhitungan menjadi salah satu indikator penting dalam perhitungan

untuk penerimaan beasiswa.

2.1.2. “Analisis keakuratan metode ahp dan metode saw terhadap sistem

pendukung keputusan penerimaan beasiswa” [3]. Metode SAW

membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (x) ke suatu skala

yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.

Dapat disimpulkan, Metode AHP dapat digunakan untuk memecahkan

masalah penentuan penerima beasiswa. Dengan metode tersebut

perbandingan nilai yang didapat dari perbandingan antar kriteria

6
berdasarkan bobot yang dihasilkan sedangkan metode SAW

perbandingan nilai berdasarkan pemberian faktor normalisasinya.

Metode AHP dan Metode SAW ini dapat digunakan sebagai alat bantu

bagi pengambilan keputusan dengan tetap berbasis pada sistem

pendukung keputusan. Kedua metode ini menggunakan Inputan yang

sama yaitu memberikan nilai bobot untuk setiap kriteria. Berdasarkan

hasil perhitungan, jika kedua metode ini digabungkan maka hasil yang

akan dicapai akan lebih signifikan yakni 0.374 dan 0.4 sehingga tidak

terpaut jauh hasil perhitungan yang diperoleh antar kedua metode.

2.1.3. “Perbandingan penggunaan metode AHP dan SAW untuk system

pendukung keputusan pemilihan paket layanan internet” [7]. Metode

AHP dalam penelitian ini, menggunakan angka 1 sampai 9 untuk

menentukan bobot untuk kriteria yang ditentukan. Kuisioner menjadi

alat untuk menghimpun pendapat dari koresponden sebagai data untuk

membandingkan. Untuk metode SAW yang sering digunakan dalam

menghadapi situasi MCDM (Multiple Criteria Decision Making),

kuisioner yang dibagikan kepada 30 responden potensial yang terdiri

dari mahasiswa dan pelajar. Dari perhitungan metode AHP didapatkan

rata-rata nilai 3.20, sedangkan untuk metode SAW didapatkan nilai

rata-rata 3.06. Dari hasil tersebut menunjukkan pengguna puas dengan

hasil perangkingan dan dengan standar deviasi < 1, menunjukkan

tingkat kepuasan pengguna adalah valid. Dari 30 responden telah

mengisi kuisioner dan 4 diantaranya melakukan preferensi yang tidak

7
konsisten. Sehingga tidak dapat dimasukkan kedalam perhitungan.

Sementara dengan 86.62% hasil yang didapat dari responden tepat

dengan hasil yang didapat dengan menggunakan metode AHP. Untuk

metode SAW hanya memperoleh nilai 76.92% tepat dengan prespektif

pengguna.

2.2. Teori Dasar / Landasan Teori

Adapun landasan teori yang digunakan oleh penulis dalam analisis

perbandingan metode AHP dan SAW ini antara lain :

2.2.1. Teori Dasar

Dalam menyelesaikan persoalan AHP ada yang harus dipahami

diantaranya adalah :

 Memecah permasalahan, perlu dilakukan pemecahan masalah yang

utuh menjadi unsur-unsurnya. Jika ingin mendapatkan hasil yang

akurat, pemecahan juga dilakukan terhadap unsur-unsurnya sampai

tidak mungkin dilakukan pemecahan lebih lanjut sehingga

didpatkan beberapa tingkatan dari persolan tadi.

 Analisis komparatif, disini akan dilakukan perbandingkan dari

beberapa elemen yang digunakan. Hasil ini akan lebih baik bila

disajikan dalam bentuk matrik yang dinamakan pairwise

comparison. Dalam penilaian kepentingan relatif dua elemen

berlaku aksioma reciprocal dimana jika elemen i dinilai 3 kali lebih

penting dibanding j, maka elemen j harus sama dengan 1/3 kali

pentingnya dibanding elemen i.

8
 Synthesis of priority, pada tahap ini setiap matrik pairwise

comparison kemudian dicari eigen vector untuk mendapatkan local

priority.

 Logical Consistency, langkah ini menyatakan ukuran tentang

konsisten tidaknya suatu penilaian atau pembobotan perbandingan

berpasangan, pengujian ini diperlukan karena dalam prakteknya

ada beberapa penyimpangan dari hubungan tersebut sehingga

matrik tersebut tidak konsisten sempurna.

Dalam meyelesaikan persoalan Metode SAW ada yang harus dipahami,

antaranya yaitu :

 Kriteria, menentukan kriteria yang akan digunakan acuan dalam

penambilan keputusan.

 Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.

 Membuat matrik keputusan berdasarkan kriteria, kemudian

melakukan normalisasi matrik berdasarkan persamaan yang

disesuaikan dengan jenis atribut, sehingga diperoleh matrik

ternormalisasi R.

 Hasil akhir diperoleh dari proses perangkingan yaitu penjumlahan

dari perkalian matrik ternormalisasi R dengan vektor bobot

sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif

terbaik sebagai solusi.

9
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab 3 ini menjelaskan tentang metodologi penelitan dan metode

penelitian yang dilakukan pada penelitian ini.

3.1. Rancang Penelitian

Pada bagian ini akan dijelaskan alur penelitian yang dilakukan pada

penelitian ini dengan menggunakan Flowchart.

3.1.1. Tahap Penelitian, pada tahapan penelitian disajikan dalam bentuk

Flowchart diagram pada Gambar 3.1

Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitan

10
3.1.1.1. Dasar Penelitian, pada tahap ini Penulis melakukan kajian

tentang permasalahan yang ada pada topik penelitian,

selanjutnya Penulis mempelajari permasalahan melalui

penelitian terdahulu yang kemudian digunakan sebagai latar

belakang penelitian.

3.1.1.2. Rumusan Penelitian, pada tahap ini Penulis membuat

rumusan penelitian dari latar belakang penelitian yang telah

didapat dari tahap sebelumnya sehingga tujuan dan proses

penelitian menjadi lebih jelas.

3.1.1.3. Pencarian Data, pada tahap ini Penulis melakukan pencarian

data berupa data atau kriteria siswa yang ada bagian

kurikulum dan dapodik di SMK Darma Siswa 1 Sidoarjo

yang akan digunakan sebagai acuan dari proses pengujian

metode pada penelitian ini

3.1.1.4. Pengelolaan data, pada tahap ini Penulis akan mengelola

data yang telah didapat dari tahap sebelumnya. Proses

pengelolaan data ini dilakukan dengan mendefinisikan

kebutuhan yang akan digunakan dari data yang telah didapat

kemudian akan dilakukan pengolahan data dengan metode

yang digunakan. Menentukan bobot dari kriteria dan data

yang ada untuk melakukan perhitungan dengan metode AHP

dan SAW. Hasil akhir dari dua metode ini akan dibandingkan

11
dengan tujuan memperoleh hasil yang maksimal untuk

menentukan kelayakan siswa dalam mendapatkan beasiswa

3.1.1.5. Pembangunan Sistem Informasi Penunjang Keputusan

Beasiswa, pada tahap ini Penulis membuat sistem informasi

berbasis web. Sistem penunjang keputusan ini akan dimulai

dengan membuat design arsitektur sistem berupa UML yang

kemudian akan dijadikan acuan dalam proses pembuatan

SPK. SPK akan dibuat menggunakan bahasa pemrograman

PHP dan MySQL. Hosting / server yang digunakan untuk

mem-publish applikasi hasil pengolahan data adalah milik

SMK Darma Siswa 1 Sidoarjo.

3.1.1.6. Simpulan, pada tahap ini penulis akan menarik simpulan dari

hasil analisis pengolahan data yang telah diolah oleh metode

AHP dan SAW.

12
3.1.2. Menentukan Alur Proses Sistem, Pada tahap ini penulis akan

menentukan alur proses dari SPK yang akan dibuat menggunakan

UML activity diagram pada Gambar 3.2


uc Activ ity Diagram

User System Operator

ActivityInitial

memilih menu pendaftaran sistem menampilkan


halaman utama

input data diri - sav e menampilkan halaman


pendaftaran beasisw a

melakukan konfirmasi
data - konfirmasi - menampilkan konfirmasi
menunggu hasil data
pengolahan

menampilkan halaman
proses analisis
selesai

[N] [Y]

ActivityFinal

Hasil - diterima hasil report - saat hari menampilkan report hasil


pengumuman perbandingan

ActivityFinal

Gambar 3.2 Activity Diagram Proses Analisis Beasiswa

Activity diagram tersebut menjelaskan tentang proses melihat

proses input seorang siswa untuk mengajukan beasiswa di SMK

Darma Siswa 1 Sioarjo melalui website sekolah. Data siswa

diisikan pada halaman pendaftaran yang sudah disediakan,

kemudian data disimpan dan diverifikasi oleh pengguna, jika

sudah makan akan diproses oleh sistem SPK, pemrosesan masing-

masing menggunakan metode AHP & SAW, jikas sudah

mendapatkan hasil maka sistem akan membandingkan kedua

metode tersebut dan menghasilkan data yang layak siswa

mendapatkan beasiswa.

13
3.2. Metode Penelitian

Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode AHP dan

SAW. Berikut langkah - langkah yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian

ini.

3.1.3. Proses menyiapkan data untuk penelitian dimana Penulis akan

mempersiapkan data yangn diperoleh dari SMK Darma Siswa 1

Sidoarjo, kemudian dipilih yang akan digunakan untuk kriteria

yang dibutuhkan dalam penentuan keputusan dalam SPK. Data

yang akan digunakan antara lain, nilai rata-rata akademik, gaji

orang tua, kejuaraan lomba, jumlah tanggungan, alat transportasi

dan sumber pembiayaan.

3.1.4. Pengolahan dan analisis data dengan metode AHP, setelah tahap

penyiapan data maka Penulis akan melakukan pengolahan dan

analisis data dengan menggunakan AHP. Pengolahan data ini

dilakukan untuk mendapatkan hasil perhitungan dari metode AHP.

3.1.5. Pengolahan dan analisis data dengan metode SAW, setelah

tahap penyiapan data maka Penulis akan melakukan pengolahan

dan analisis data dengan menggunakan SAW. Pengolahan data ini

dilakukan untuk mendapatkan hasil perhitungan dari metode SAW.

3.1.6. Pembangunan Sistem Informasi SPK Beasiswa, pembangunan

sistem informasi ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan

MySQL untuk implementasi dari metode ini. Pemrograman PHP

14
menggunakan framework Code Igniter, diharapkan mampu

menampilkan data yang mampu menjelaskan kepada siswa,

operator/admin dan kepala sekolah.

3.1.7. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

Merupakan salah satu alat bantu dalam pengambilan keputusan

yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty pada tahun 1970. Metode

ini digunakan untuk memecahkan suatu situasi yang komplek tidak

terstruktur kedalam beberapa komponen dalam susunan yang hirarki,

dengan memberikan nilai subjektif tentang pentingnya setiap variable

secara relatif, dan menetapkan variable mana yang memiliki prioritas

paling tinggi guna mempengaruhi hasil pada situasi tersebut.

Pertama yang harus dilakukan adalah mendefinisikan

permasalahan dan menentukan solusi yang diinginkan. Permasalahan

untuk pencarian solusi terbaik dari sejumlah alternatif dapat dilakukan

dengan beberapa teknik, antara lain : table keputusan, pohon

keputusan, atau beberapa model pada MADM (Multi-Atribute

Decision Making). Secara umum metode MADM dapat didefinisikan

sebagai berikut :

- Misalkkan A = {ai | i = 1,…,n} adalah himpunan alternatif-

alternatif keputusan dan C = {cj | = 1,…,n} adalah himpunan

tujuan yang diharapkan, maka akan ditentukan alternatif X0 yang

memiliki derajat harapan tertinggi terhadap tujuan-tujuan yang

relevan cj.

15
- Menentukan alternatif, yaitu objek yang berbeda namun memiliki

kesempatan yang sama untuk dipilih oleh pengambil keputusan.

- Atribut disebut juga sebagai karakteristik, komponen, atau kriteria

keputusan. Karena tidak menutup kemungkinan adanya sub

kriteria yang berhubungan dengan kriteria yang telah diberikan.

- Bobot keputusan, ini menunjukkan kepentingan relatif dari setiap

kriteria, W = (W1, W2, … , Wn). Pada MADM akan dicari bobot

kepentingan dari setiap kriteria.

- Matrik Keputusan, suatu matriks keputusan x ayng berukuran m x

n, berisi elemen-elemen xij, yang merepresentasikan rating dari

alternative Ai (i=1,2,…,m) terhadap kriteria cj (j=1,2,…,n).

- Pada MADM, matrik keputusan setiap alternatif terhadap setiap

atribut, x diberikan sebagai :

Gambar 3.3 Matrik Keputusan

Dengan Xij merupakan rating kinerja alternative ke-I terhadap

atribut ke-j.

- Nilai bobot yang menunjukan tingkat kepentingan relaif setiap

atribut, diberikan sebagai, W :

W = {W1,W2,….,Wn}

16
- Rating kinerja (X), dan nilai bobot (W) merupakan nilai utama

yang merepresentasikan preferensi absolut dari pengambilan

keputusan.

- Masalah MADM diakhiri dengan proses perangkingan untuk

mendapatkan perbandingan terbaik yang diperoleh berdasarkan

nilai keseluruhan preferensi yang diberikan

- Skala perbandingan berpasangan dan makna tiap nilai yang

diperkenalkan oleh Saaty dilihat dibawah :

 1 = Dua elemen mempunyai pengaruh yang sama besar

terhadap tujuan

 3 = Pengalaman dan penilaian sedikit menyokong satu

elemen dibandingkan elemen lainnya

 5 = Pengalaman dan penilaian sangat kuat menyokong satu

elemen dibandingkan elemen lainnya

 7 = Satu elemen yang kuat dikosong san dominan terlihat

dalam praktek

 9 = Bukti yang mendukung elemen yang satu terhadap

elemen lain memiliki tingkat penegasan tertinggi yang

mungkin menguatkan

 2,4,6,8 = Nilai ini diberikan bila ada dua kompromi

diantara dua pilihan

17
 Kebalikan = Jika untuk aktivitas I mendapat satu angka

disbanding dengan aktivitas j, maka j mempunyai nilai

kebalikannya dibanding dengan i.

- Saaty (1990) telah membuktikan bahwa indeks konsistensi dari

matriks berordo n dapat diperoleh dengan rumus :

CI = (λmaks-n)(n-1)………………….

Dimana :

CI = Indeks Konsistensi (Consistency Index)

λmaks = nilai eigen terbesar dari matrik berordo n

nilai eigen terbesar didapat dengan menjumlahkan hasil perkalian

jumlah kolom dengan eigen vector. Batas ketidak konsistensian di

ukur dengan menggunakan rasio konsistensi (CR), yakni

perbandingan indeks konsistensi (CI) dengan nilai pembangkit

random (RI). Nilai ini bergantung pada ordo matrik n.

Rasio konsistensi dapat dirumuskan :

CR = CI / RI……………………..

Bila nilai CR diketahui lebih kecil dari 10% ketidak konsistenan

pendapat masih dianggap diterima.

Tabel 3.1 Uji Konsistensi Rasio (CR)

N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

RI 0,00 0,00 0,58 0,90 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49

18
- Terakhir adalah menentukan rangking dari alternatif dengan cara

menghitung eigen i untuk tiap kriteria dan subkriteria. Untuk

mendapatkan hasil keputusan, masing-masing bobot untuk

alternatif pilihan dikalikan dengan bobot dari kriteria dalam

bentuk perkalian matrik.

Gambar 3.4 Perkalian Matrik

- Sehingga akan muncul nilai yang konsisten

3.1.8. Metode Simple Additive Weighting (SAW)

Metode SAW adalah metode penjumlahan terbobot, konsep dasar

metode ini mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada

setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW ini

membutuhkan normalisasi matriks (x) ke suatu skala yang dapat

diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Skor

total untuk alternatif diperoleh dengan menjumlahkan seluruh

hasil perkalian antar rating dan bobot tiap atribut.

- Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam

pengambilan keputusan, yaitu CI.

- Menentukan rating kecocokan setiap kriteria

19
- Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (CI),

kemudian melakukan normalisasi mastriks berdasarkan

persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut sehingga

diperoleh matriks ternormalisasi R.

- Hasil akhir diperoleh dari proses perangkingan yaitu

penjumlahan dari perkalian matrik ternormalisasi R dengan

vector bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih

sebagai alternatif terbaik (Ai) sebegai solusi.

Gambar 3.5 Rumus Perkalian Matrik Ternormalisasi

Dimana :

 r-ij = rating kinerja ternormalisasi

 Max x-ij = nilai maksimum dari setiap baris dan kolom

 Min x-ij = nilai minimum dari setiap baris dan kolom

 X-ij = baris dan kolom matrik

Dengan r-ij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif

Ai pada atribut Cj dengan i = 1,2,…,m dan j = 1,2,…,n.

Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai :

V = Sigma w r

ij = 1 n j ij

Dimana :

20
 V-i = Nilai akhir dari alternatif

 w-j = bobot yang telah ditentukan

 r-ij = Normalisasi matrik

Nilai v-i yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai

lebih terpilih.

21
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Perhitungan Metode

4.1.1. Metode Analytical Hierarchy Process

Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari SMK Darma

Siswa 1 Sidoarjo, maka proses pengambilan keputusan untuk

menentukan penerima beasiswa dengan metode AHP memiliki

langkah pengerjaan sebagai berikut :

a. Membuat hirarki tujuan

Gambar 4.1 Hirarki tujuan penelitian

Dari hirarki ini Nampak yaitu tujuan utama adalah menentukan

siswa yang layak mendapatkan beasiswa. Dimana dengan

kriteria yang ada yaitu nilai, gaji, lomba, tanggungan,

pembiayaan dan transportasi. Dengan 6 kriteria ini diharapkan

menemukan urutan siswa yang layak mendapatkan beasiswa.

b. Pembobotan kriteria

Tabel 4.1 Data Kriteria

DATA KRITERIA :
1 NILAI RATA-RATA AKADEMIK NRA 7
2 GAJI ORANG TUA GOT 5
3 KEJUARAAN LOMBA KL 3
4 JUMLAH TANGGUNGAN JT 3
5 ALAT TRANSPORTASI AT 1
6 SUMBER PEMBIAYAAN SP 1

22
Pembobotan ini dilakukan agar menunjukan setiap kriteria

memiliki nilai dalam mewakili tingkat kepentingannya dalam

proses ini. Dimana tingkat kepentingan didapatkan dari

pengaruh dalam proses mendapatkan beasiswa. Disini kriteria

nilai memiliki bobot yang sangat tinggi disbanding dengan

kriteria yang lain, karena nilai memiliki tingkat fungsi yang

berbeda-beda.

c. Tingkat kepentingan relative dari kriteria yang ada

Di proses ini menentukan perbandingan kepentingan dari

kriteria untuk dilanjutkan dengan tabel perbandingan

berpasangan.

Tabel 4.2 Perbandingan Kriteria

JUDGEMENT
1 NRA-GOT = 7 : 5 = 1.4
2 NRA-KL = 7 : 3 = 2.3333
3 NRA-JT = 7 : 3 = 2.3333
4 NRA-AT =7:1=7
5 NRA-SP =7:1=7
6 GOT-KL = 5 : 3 = 1.6667
7 GOT-JT = 5 : 3 = 1.6667
8 GOT-AT =5:1=5
9 GOT-SP =5:1=5
10 KL-JT =3:3=1
11 KL-AT =3:1=3
12 KL-SP =3:1=3
13 JT-AT =3:1=3
14 JT-SP =3:1=3
15 AT-SP =1:1=1

d. Tabel perbandingan berpasangan

Dari matrik berpasangan ini dirubah menjadi peringkat dari

kriteria dengan cara eigenvector, konsep eigenvector digunakan

untuk melakukan proses perankingan prioritas setiap kriteria

berdasarkan matriks perbandingan berpasangan oleh Saaty

23
perhitungan ini menjadi dasar perhitungan kuadrat matrik

berpasangan.

Tabel 4.3 Perbandingan Berpasangan

NRA GOT KL JT AT SP
NRA 7 1.4 2.3333333 2.3333333 7 7
GOT 0.7142857 5 1.6666667 1.6666667 5 5
KL 0.4285714 0.6 3 1 3 3
JT 0.4285714 0.6 1 3 3 3
AT 0.1428571 0.2 0.3333333 0.3333333 1 1
SP 0.1428571 0.2 0.3333333 0.3333333 1 1

Jumlah setiap baris dihitung dan dinormalisasikan. Perhitungan

dihentikan apabila perbedaan dari jumlah-jumlah ini dalam dua

perhitungan yang berurutan lebih kecil. Kemudian di rubah

menjadi:

Tabel 4.4 Tabel perbandingan berpasangan lanjutan

NRA GOT KL JT AT SP
NRA 1 1.4 2.3333333 2.3333333 7 7
GOT 0.7142857 1 1.6666667 1.6666667 5 5
KL 0.4285714 0.6 1 1 3 3
JT 0.4285714 0.6 1 1 3 3
AT 0.1428571 0.2 0.3333333 0.3333333 1 1
SP 0.1428571 0.2 0.3333333 0.3333333 1 1
Jumlah 2.8571429 4 6.6666667 6.6666667 20 20

Setelah di lakukan pembagian dengan jumlah dari setiap kriteria

maka didpatkan hasil berikut :

Tabel 4.5 hasil perhitungan berpasangan

NRA GOT KL JT AT SP
NRA 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35
GOT 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
KL 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15
JT 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15
AT 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05
SP 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05
Jumlah 1 1 1 1 1 1

24
Kemudian dicari rata-rata dari nilai tersebut,

Tabel 4.6 Tabel nilai rata-rata hasil dari berpasangan

RATA-RATA
0.3500
0.2500
0.1500
0.1500
0.0500
0.0500
1

Dari nilai di atas kemudian dihitung matriknya

Uji CI ( Consistency Index )

Nilai t =1

CI = (t - n) / (n - 1)

= (1 - 6) / (6 - 1)

CI = -1

Jika CI sudah diketahui, maka langkah selanjutnya adalah

menguji konsistensi rasio (CR)

Tabel Index Random dari Saaty

CR = CI / RI

= -1 / 1.24

CR = 0.80645

Telah diketahui hasil dari CR adalah 0.80645 karene nilainya

kurang dari 0.1 maka A dinyatakan CUKUP KONSISTEN,

kemudian perhitungan dilanjutkan ke alternatif. Langsung pada

25
jurnal ini ditampilkan data yang sudah konversi ke table

alternatif berikut :

Tabel 4.7 alternatif siswa sudah konversi


DATA SISWA - KONVERSI
NOMER NAMA SISWA JURUSAN NILAI RATA-RATA GAJI ORANG TUA KEJUARAAN LOMBA JUMLAH TANGGUNGAN ALAT TRANSPORTASI SUMBER PEMBIAYAAN
1 ACHMAD RIFKIZAL ISMAN PEMESINAN 90 3700000 2 3 1 1
2 AHMAD SETIONO JARINGAN 95 7500000 1 5 2 1
3 ALFIN GHIFARI OTOMOTIF 88 5000000 2 3 3 1
4 AMIRUL NURFAN HABIB AKUNTANSI 89 2000000 1 3 3 1
5 CHOIRUL ARIF RAHMAN PERKANTORAN 87 1500000 2 2 3 1

Table berikut yang sudah dirubah ke bentuk matrik

ternormalisasi

Tabel 4.8 alternatif yang sudah ternormalisasi


NOMER NAMA SISWA JURUSAN NILAI RATA-RATA GAJI ORANG TUA KEJUARAAN LOMBA JUMLAH TANGGUNGAN ALAT TRANSPORTASI SUMBER PEMBIAYAAN
1 ACHMAD RIFKIZAL ISMAN PEMESINAN 0.199369418 0.152671756 0.142857143 0.196078431 0.4 0.2
2 AHMAD SETIONO JARINGAN 0.188876291 0.075318066 0.285714286 0.117647059 0.2 0.2
3 ALFIN GHIFARI OTOMOTIF 0.203900541 0.112977099 0.142857143 0.196078431 0.133333333 0.2
4 AMIRUL NURFAN HABIB AKUNTANSI 0.201609524 0.282442748 0.285714286 0.196078431 0.133333333 0.2
5 CHOIRUL ARIF RAHMAN PERKANTORAN 0.206244226 0.376590331 0.142857143 0.294117647 0.133333333 0.2

Dari table diatas kemudian dihitung dengan hasil dari nilai rata-

rata ternormalisasi dari kriteria

Tabel 4.9 nilai rata-rata dari nilai kriteria


RATA2 SHEET
KRITERIA
0.35
0.25
0.15
0.15
0.05
0.05

Setelah dihitung dengan matrik didapatkan hasil, berikut :

Tabel 4.10 Tabel rangking


NOMER NAMA SISWA JURUSAN RANGKING
1 ACHMAD RIFKIZAL ISMAN PEMESINAN 0.17995088 4
2 AHMAD SETIONO JARINGAN 0.218961314 2
3 ALFIN GHIFARI OTOMOTIF 0.160577315 5
4 AMIRUL NURFAN HABIB AKUNTANSI 0.213761716 3
5 CHOIRUL ARIF RAHMAN PERKANTORAN 0.226748775 1

Dari data diatas terlihat nilai yang tertinggi diperoleh siswa

nomer 5.

26
4.1.2. Metode Simple Additive Weighting

Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh, maka proses

pengambilan keputusan untuk menentukan penerima beasiswa dengan

metode SAW memiliki langkah pengerjaan sebagai berikut:

a. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang

diinginkan. Permasalahan dalam sistem ini adalah tentang

seleksi beasiswa dengan kriteria penghasilan orangtua, prestasi,

dan status penerima beasiswa. Solusi yang diharapkan muncul

adalah hasil prioritas penerima beasiswa berdasarkan kriteria

tersebut. Alternatifnya adalah 5 siswa SMK Darma Siswa 1

Sidoarjo yang ditunjukkan oleh Tabel siswa berikut.

Tabel 4.11 Pembobotan Kriteria

KRITERIA
S1 NILAI RATA-RATA AKADEMIK NRA 5
S2 GAJI ORANG TUA GOT 4
S3 KEJUARAAN LOMBA KL 4
S4 JUMLAH TANGGUNGAN JT 3
S5 ALAT TRANSPORTASI AT 2
S6 SUMBER PEMBIAYAAN SP 1

b. Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan utama

c. Membuat skor pada kriteria, Setiap alternatif (calon penerima

beasiswa) memiliki nilai dan kondisi yang berbeda untuk setiap

kriteria. Maka dari itu dibutuhkan parameter konversi nilai

kriteria penerima beasiswa untuk mendapatkan perbandingan

skor penilaian antar pilihan dalam kriteria tertentu. Untuk

kriteria yang bersifat kuantitatif bisa menggunakan nilai

sebenarnya untuk dilakukan perhitungan tanpa perlu di konversi.

27
4.12 Tabel skor pembobotan kriteria

4.13 Tabel alternatif


DATA SISWA - KONVERSI
NOMER NAMA SISWA JURUSAN NILAI RATA-RATA GAJI ORANG TUA KEJUARAAN LOMBA JUMLAH TANGGUNGAN ALAT TRANSPORTASI SUMBER PEMBIAYAAN
1 ACHMAD RIFKIZAL ISMAN PEMESINAN 90 3700000 2 2 3 1
2 AHMAD SETIONO JARINGAN 95 7500000 1 5 2 1
3 ALFIN GHIFARI OTOMOTIF 88 5000000 2 3 3 1
4 AMIRUL NURFAN HABIB AKUNTANSI 89 2000000 1 3 3 1
5 CHOIRUL ARIF RAHMAN PERKANTORAN 87 1500000 2 2 3 1

4.14 Tabel perkalian kriteria dengan matrik ternormalisasi


MAX MIN MAX MAX MIN MIN
BOBOT KRITERIA 5 4 4 3 2 1
MATRIK NORMALISASI 0.947368421 0.405405405 1 3 0.666666667 1
1 0.2 0.5 5 1 1
0.926315789 0.3 1 3 0.666666667 1
0.936842105 0.75 0.5 3 0.666666667 1
0.915789474 1 1 2 0.666666667 1

Perangkingan

Dalam perhitungan perangkingan ini didapat dari perolehan nilai

tiap alternative yang dilakukan dengan cara melakukan

perkalian matrik w*r dan penjumlahan hasil perkalian dengan

hasil sebagai berikut :

Tabel 4.15 Rangking


NOMER NAMA SISWA JURUSAN Kriteria Jumlah Rangking
1 ACHMAD RIFKIZAL ISMAN PEMESINAN 4.736842105 1.621621622 4 9 1.333333333 1 21.69179706 2
2 AHMAD SETIONO JARINGAN 5 0.8 2 15 2 1 25.8 1
3 ALFIN GHIFARI OTOMOTIF 4.631578947 1.2 4 9 1.333333333 1 21.16491228 3
4 AMIRUL NURFAN HABIB AKUNTANSI 4.684210526 3 2 9 1.333333333 1 21.01754386 4
5 CHOIRUL ARIF RAHMAN PERKANTORAN 4.578947368 4 4 6 1.333333333 1 20.9122807 5

Didapatkan hasil rangking dengan nilai tertinggi yaitu nomer

peserta 2 – Ahmad Setiono.

28
4.2. Unified Modelling Language (UML)

Pada sub bab ini akan membahas tentang UML dari program. UML ini akan

mewakili proses program yang ada.

4.2.1. Use Case


uc Use Case Model - aktor spk smk

Pengguna

Kriteria

Alternatif

admin

Metode AHP
sisw a

Metode SAW

Laporan

kepala sekolah

Validasi

Hasil

Gambar 4.2 Use Case

29
Tabel 4.15 Penjelasan Use Case Login

Use Case Name Login


Actor Admin
Description Use Case ini menjelaskan tentang login
Trigger amdin melakukan mengisi username dan password
Relationship :
 Association Admin
 Include -
 Extend -
 Generation -
Pre-Condition Komputer menyala dan sistem normal
Normal Flow of Event 1. Sistem menampilkan halaman utama
2. Admin mengetikkan username dan password
3. Admin mengklik tombol login
4. System menampilkan halaman dashboard
Subflow -
Exceptional Flow - System menampilkan halaman dashboard
Post-Condition -

Tabel 4.16 Penjelasan Use Case Pengguna

Use Case Name Pengguna


Actor Admin
Description Use Case ini menjelaskan tentang pengguna
Trigger Admin memilih tombol tambah Pengguna
Relationship :
 Association Admin
 Include Login
Pre-Condition Komputer menyala dan sistem normal
Normal Flow of Event 1. Sistem menampilkan halaman Dashboard
2. Admin memilih tombol tambah pengguna
3. System menampilkan halaman tambah
pengguna
4. Admin mengisi data pengguna jika sudah
menekan tombol simpan
5. System menampilkan kembali halaman
pengguna
Subflow -
Exceptional Flow -
Post-Condition -

30
Tabel 4.17 Penjelasan Use Case Kriteria

Use Case Name Kriteria


Actor Admin
Description Use Case ini menjelaskan tentang Kriteria
Trigger Admin memilih tombol Tambah Kriteria
Relationship :
 Association Admin
 Include Login
 Extend -
 Generation -
Pre-Condition Komputer menyala dan sistem normal
Normal Flow of Event 1. Sistem menampilkan halaman Dashboard
2. Admin memilih tombol tambah Kriteria
3. System menampilkan halaman tambah Kriteria
4. Admin mengisi data Kriteria jika sudah
menekan tombol simpan
5. System menampilkan kembali halaman
Kriteria
Subflow -
Exceptional Flow -
Post-Condition -

Tabel 4.18 Penjelasan Use Case Alternatif

Use Case Name Alternatif


Actor Admin
Description Use Case ini menjelaskan tentang Alternatif
Trigger Admin memilih tombol Tambah Alternatif
Relationship :
 Association Admin
 Include Login
 Extend -
 Generation -
Pre-Condition Komputer menyala dan sistem normal
Normal Flow of Event 1. Sistem menampilkan halaman Dashboard
2. Admin memilih tombol tambah Alternatif
3. System menampilkan halaman tambah
Alternatif
4. Admin mengisi data Alternatif jika sudah
menekan tombol simpan
5. System menampilkan kembali halaman
Alternatif

31
Subflow -
Exceptional Flow -
Post-Condition -

Tabel 4.19 Penjelasan Use Case SAW


Use Case Name Metode SAW
Actor Admin
Description Use Case ini menjelaskan tentang Metode SAW
Trigger Admin memilih tombol Metode SAW
Relationship :
 Association Admin
 Include Login
 Extend -
 Generation -
Pre-Condition Komputer menyala dan sistem normal
Normal Flow of Event 1. Admin memilih tombol menu saw
2. System menampilkan halaman hasil
perhitungan metode saw
Subflow -
Exceptional Flow -
Post-Condition -

Tabel 4.20 Penjelasan Activity Diagram AHP


Use Case Name Metode AHP
Actor Admin
Description Use Case ini menjelaskan tentang Metode AHP
Trigger Admin memilih tombol Metode AHP
Relationship :
 Association Admin
 Include Login
 Extend -
 Generation -
Pre-Condition Komputer menyala dan sistem normal
Normal Flow of Event 1. Admin memilih tombol menu AHP
2. System menampilkan halaman hasil
perhitungan metode AHP
Subflow -
Exceptional Flow -
Post-Condition -

32
Tabel 4.21 Penjelasan Use Case Laporan

Use Case Name Laporan


Actor Admin
Description Use Case ini menjelaskan tentang menu laporan
Trigger Admin memilih tombol laporan
Relationship :
 Association Admin
 Include Login
 Extend -
 Generation -
Pre-Condition Komputer menyala dan sistem normal
Normal Flow of Event 1. System menampilkan halaman utama
2. Admin memilih menu laporan
3. System menampilkan halaman laporan
4. Admin memilih metode yang ingin
dilihat laporannya
Subflow
Exceptional Flow -
Post-Condition -

Tabel 4.22 Penjelasan Use Case Logout

Use Case Name Logout


Actor Admin
Description Use Case ini menjelaskan tentang Logout
Trigger Admin memilih tombol Logout
Relationship :
 Association Admin
 Include Login
 Extend -
 Generation -
Pre-Condition Komputer menyala dan sistem normal
Normal Flow of Event 1. Admin memilih tombol logout
2. System
Subflow -
Exceptional Flow -
Post-Condition -

33
4.2.2. As Is System

uc Use Case to be system

Sisw a System Sekolah

ActivityInitial

mendapatkan info Mengadakan Beasisw a

menyerahkan berkas ke
mengarsipkan berkas
tata usaha

username & passw ord membuat username &


tersimpan passw ord

mendapatkan username & memberikan username &


passw ord passw ord ke sisw a

mengupload foto sertifikat menyimpan data


pendaftaran

menampilkan notifikasi [T]


melakukan perbaikan data mengecek data yang
"data ada yang salah" diinput siswa

[Y]
menampilkan notifikasi
"data sudah terv erifikasi"

melakukan proses
perhitungan metode

sisw a notifikasi tidak


menampilkan tidak kepala sekolah
mendapatkan beasisw a
memenuhi syarat untuk melakukan validasi
karena tidak memenuhi [T]
mendapat beasisw a nama siswa yang layak
syarat

[Y]

menampilkan memenuhi admin mencetak laporan


syarat untuk mendapatkan hasil v alidasi kepala
[T] beasisw a sekolah

sisw a mendapatkan
notifikasi "selamat anda
bearhasil mendapatkan
beasisw a"

[Y]

ActivityFinal

Gambar 4.3 As Is System

34
4.2.3. Activity Diagram

uc Use Case Model - Login

admin system

ActivityInitial

memasukkan username Sistem menampilkan


dan passw ord halaman login

menekan tombol login menampilkan halaman


utama

ActivityFinal

Gambar 4.4 Activity Login

uc Use Case pengguna

admin system

ActivityInitial

system menampilkan
menekan menu pengguna
halaman utana

menekan menu tambah menampilkan halam


pengguna tambah pengguna

mengisi username,
passw ord, nama lengkap,
nomer identitas, j urusan,
lev el dan simpan

menampilkan data
pengguna baru

ActivityFinal

Gambar 4.5 Activity Pengguna

35
uc Use Case Model - kriteria

admin system

ActivityInitial

menekan menu kriteria menampilkan halaman


utama

menampilkan halaman
kriteria

menekan tombol tambah


kriteria

menampilkan halaman
tambah kriteria

mengisi data kriteria


(kriteria, akronim, bobot,
atribut dan metode)

menekan tombol simpan menampilkan halaman


kriteria

ActivityFinal

Gambar 4.6 Activity Kriteria

36
uc Use Case Model

admin system

ActivityInitial

memilih menu alternatif manampilkan halaman


utama

menmapilkan halaman
alternatif

memilih tombol tambah


alternatif

menampilkan halaman
tambah alternatif

mengisi data alternatif (nama


sisw a, nilai rata-rata akademik,
gaj i orang tua, j amlah
tanggungan, alat transportasi,
sumber pembiayaan, metode)

menekan tombol simpan menampilkan halaman


alternatif

ActivityFinal

Gambar 4.7 Activity Alternatif

uc Use Case Model - SAW

admin system

ActivityInitial

memilih menu saw sistem menampilkan


halaman utama

menampilkan halaman
saw

ActivityFinal

Gambar 4.8 Activity Metode SAW

37
uc Use Case Model - AHP

admin system

ActivityInitial

memilih menu ahp sistem menampilkan


halaman utama

menampilkan halaman
ahp

ActivityFinal

Gamabr 4.9 Activity Metode AHP

uc Use Case Model - laporan

admin system

ActivityInitial

memilih menu laporan menampilkan halaman


utama

menampilkan halaman
laporan

memilih metode yang ingin


ditampilkan

menampilkan halaman
hasil perhitungan sesuai
metode yang dipilih admin

ActivityFinal

Gambar 4.10 Activity Laporan

38
uc Use Case Model - logout

admin system

ActivityInitial

memilih menu logout menampilkan halaman


utama

menampilkan halaman
login

ActivityFinal

Gambar 4.11 Activity Logout

4.2.4. Sequence Diagram

sd Use Case Model - login

admin view-halaman-login c-pengguna m-pengguna halaman utama


mengetik alamat() mengetikkan username &
password()
mengecek data login()

true()

menampilkan halaman utama()

Gambar 4.12 Sequence Login

39
sd Use Case Model - pengguna

admin view-halaman-pengguna c-pengguna m-pengguna


klik menu pengguna()
klik tombol simpan ()

menyimpan()

true()

menampilkan data()

Gambar 4.13 Sequence Pengguna

sd Use Case Model - kriteria

admin view-halaman-tambah-kriteria c-kriteria m-kriteria


klik tombol tambah kriteria()
mengisi data kriteria()
menyimpan kriteria()

menampilkan data kriteria()

true()

Gambar 4.14 Sequence Kriteria

40
sd Use Case Model - alternatif

admin view-halaman-tambah-alternatif c-alternatif m-alternatif


klik tombol tambah alternatif()
mengisi data alternatif()
menyimpan alternatif()

menampilkan data alternatif()

true()

Gambar 4.15 Sequence Alternatif

sd Use Case Model - saw

admin view-saw c-saw m-saw


klik menu saw()
meminta data saw()
mengambil data saw()

menampilkan data saw()

true()

Gambar 4.16 Sequence Metode SAW

41
sd Use Case Model - ahp

admin view-ahp c-ahp m-ahp


klik menu ahp()
meminta data
ahp()
mengambil data ahp()

menampilkan data ahp()

true()

Gambar 4.17 Sequence Metode AHP

sd Use Case Model - laporan

admin view-laporan c-laporan m-laporan


klik menu laporan()
meminta data laporan()
mengambil data laporan()

menampilkan data laporan()

true()

Gambar 4.18 Sequence Laporan

42
sd Use Case Model - logout

admin view-halaman-utama c-logout view-halaman-luar


klik tombol logout()
meminta logout()

keluar dari halaman


utama()

Gambar 4.19 Sequence Logout

4.2.5. Class Diagram


class Class Model APP_SPK AHP SAW

tb_login tb_kriteria tb_sisw a tb_alternatif tb_alternatifsaw

- level: boolean - akronim: char - id_siswa: int - id_alternatif: int - at: int
- nama_lengkap: char - atribut: int - jurusan: char - id_kriteria: int - create_date: int
- nomor_identitas: char - bobot: int - nama_siswa: char - id_siswa: int - got: int
- password: char - id_kriteria: int - nis: char - nilai: int - id_alternatifsaw: int
- username: char - kriteria: char - tanggal: char - id_siswa: int
- metode: int + menambah() : void - jt: int
+ menambah() : void + mengedit() : void - kl: int
+ mengedit() : void + menambah() : void + menghapus() : void - metode: int
+ menghapus() : void + mengedit() : void - nra: int
+ menghapus() : void - sp: int

+ menambah() : void
+ mengedit() : void
+ menghapus() : void

tb_perbandingan tb_sertifikat tb_hasilahp rangking

- bobot1: int - create_date: char - akronim: char - id_rangking: int


- bobot2: int - gambar: char - id_hasilahp: int - metode: char
- create_date: char - id_sertifikat: int - id_kriteria: int - nama_siswa: char
- id_kriteria1: int - nama_sertifikat: char - id_siswa: int - nilai: int
- id_kriteria2: int - nis: char - nilai: int - nis: char
- id_perbandingan: int - status: char - status: char - status: char
- jenis: char - tgl_sertifikat: char
- nilaibanding: int - username: char

+ mengedit() : void
+ menghapus() : void

Gambar 4.20 Class Diagram

43
4.2. Implementasi Desain

Pada tahap ini akan dilakukan proses input dan output dalam interaksi user

sebagai siswa, admin dan kepala sekolah.

4.2.1. Halaman Login

Pada halaman login ini user terbagi menjadi 3 yaitu siswa,

admin/operator dan kepala sekolah. User dapat login setelah

dilakukan pendaftaran oleh admin/operator.

Gambar 4.21 Tampilan Login

4.3.2. Tampilan Home

Ini adalah tampilan halaman setelah login dimana dapat dilihat

beberapa menu yang dapat dipilih oleh user. Diantaranya ada menu

laporan, pengguna, kriteria, alternatif, SAW, AHP dan logout.

Gambar 4.22 Tampilan Beranda/Home

44
4.3.3. Tampilan Pengguna

Pada halaman pengguna digunakan untuk menambahkan user login

baru, mengedit dan menghapus user lama.

Gambar 4.23 Tampilan Menu Pengguna

4.3.4. Tampilan Kriteria

Halaman ini digunakan untuk menambahkan, mengedit dan

menghapus kriteria yang ada.

Gambar 4.24 Tampilan Menu Kriteria

4.3.5. Tampilan Menu Alternatif

Menu ini menampilkan data alternatif yang digunakan untuk kedua

metode. Terdapat tombol tambah alternatif untuk menambah data

siswa (alternatif)

45
Gambar 4.25 Tampilan Menu Alternatif

4.3.6. Tampilan menu SAW

Pada halaman ini menampilkan hasil perhitungan dari metode

SAW. Disini tidak terdapat tombol kembali, maka harus

menggunakan tombol back dari browser.

Gambar 4.26 Tampilan Halaman SAW

46
4.3.7. Tampilan menu AHP

Pada halaman ini menampilkan hasil perhitungan dari metode

AHP.

Gambar 4.27 Tampilan Halaman AHP

4.3.8. Tampilan menu laporan

Pada tampilan laporan ini digunakan untuk melihat hasil dari

rangking perhitungan metode yang sudah di validasi oleh kepala

sekolah. Caranya dengan memilih metode mana yang ingin dilihat.

Gambar 4.28 Tampilan Menu Laporan

47
BAB 5

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan ini dapat dapat disimpulkan bahwa program

yang dibuat dibuat untuk membantu pihak SMK Darma Siswa 1 Sidoarjo dalam

proses seleksi siswa yang layak mendapat beasiswa.

Dari perhitungan diatas, metode AHP dan SAW dapat digunakan sebagai alat

bantu bagi pengambilan keputusan dengan tetap berbasis pada sistem pendukung

keputusan. Metode AHP dan SAW dapat menggunakan inputan yang sama yaitu

memberikan nilai bobot untuk setiap kriterianya.

5.2.Saran

Dalam perhitungan kriteria yang bersifat kuantitatif gunakan nilai yang

sebenarnya untuk menghindari hasil perhitungan yang sama dengan hasil yang

lain

48
DAFTAR PUSTAKA

[1] N. Sudarsono, T. Nuraen, and S. Rahmawati, “Sistem Penunjang

Keputusan Pemberian Bantuan Siswa Miskin di SD Negeri Sukamenak

Kota Tasikmalaya Menggunakan Metode Technique for Order Preference

by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS),” Semin. Nas. Teknol. Inf. Dan

Multimed., vol. 4, no. 1, pp. 163–168, 2016.

[2] B. Dista Ariyadi Jurusan Sistem, K. Kunci, and I. Komputer, “Sistem

Pendukung Keputusan Seleksi Penerima Beasiswa Pada Sma 1 Boja

Dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (Ahp),” Univ.

Dian Nuswantoro Jl. Nakula, no. 5.

[3] Saifulloh and N. Asnawi, “‘Analisis Keakuratan Metode AHP dan Metode

SAW terhadap Sistem PendukAnalisis Keakuratan Metode AHP dan

Metode SAW terhadap Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan

Beasiswaung Keputusan Penerimaan Beasiswa,’” J. Ilm. DASI, vol.

Volume 16, no. Nomor 1, p. (hlm.96-100), 2015.

[4] Latipah and H. F. Qoriani, “Sistem Penunjang Keputusan Forcasting Dan

Economic Order Quantity ( Eoq ) Persediaan Bahan Baku,” J. Link, vol. 23,

no. 2, pp. 19–23, 2015.

[5] S. Eniyati, “Perancangan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan untuk

Penerimaan Beasiswa dengan Metode SAW (Simple Additive Weighting),”

Teknol. Inf. Din., 2011.

[6] Saifulloh and N. Asnawi, “‘Analisis Keakuratan Metode AHP dan Metode

SAW terhadap Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Beasiswa,’” J.

49
Ilm. DASI, 2015.

[7] D. Pawestri and S. Widya Sihwi, “Perbandingan Penggunaan Metode AHP

dan SAW untuk Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Paket Layanan

Internet,” J. Teknol. Inf. ITSmart, vol. 1, no. 2, p. 74, 2016.

[8] Saaty T.L., “Decision making with the analytic hierarchy process,” Int. J.

Serv. Sci., vol. 1, no. 1, p. 83, 2008.

[9] R. W. Saaty, “The Analytical Hierarchy Process- What and Why it is

Used,” Math. Model., vol. 9, no. 3, pp. 161–176, 1987.

[10] W. Supriyanti, “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan

Penerima Beasiswa dengan Metode SAW,” Creat. Inf. Technol. J., 2018.

[11] D. E. Jabat and J. P. Hutajulu, “METODE ANALYTICAL HIERARCHY

PROCESS ( AHP ) ( Studi Kasus Penentuan Penerima Beasiswa Pada

Politomas ),” no. 2, pp. 82–87, 2014.

[12] T. Mufizar, D. S. Anwar, and R. K. Dewi, “Pemilihan Calon Penerima

Bantuan Siswa Miskin Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process

(AHP),” Creat. Inf. Technol. J., vol. 4, no. 1, p. 30, 2018.

[13] A. Skripsi, “Khusus Siswa Miskin Dengan Metode Analytical Hierarchy

Process ( Ahp ) Pada Sma Negeri 1 Plosoklaten Decision Support System

Determination of Poor Students With Special Assistance Analytical

Method Hierarchy Process ( Ahp ) To Sma Negeri 1 Plosoklaten,” 2017.

[14] D. Maletič, M. Maletič, V. Lovrenčić, B. Al-Najjar, and B. Gomišček, “An

Application of Analytic Hierarchy Process (AHP) and Sensitivity Analysis

for Maintenance Policy Selection,” Organizacija, vol. 47, no. 3, pp. 177–

50
188, 2014.

[15] A. H. Saaty, Thomas - Process, “The Analytical Hierarchy Process.pdf,”

1980.

[8][9][10][11][12][13][14][15]

51

Anda mungkin juga menyukai