Metode Alokasi Biaya Overhead Pabrik BOP
Metode Alokasi Biaya Overhead Pabrik BOP
Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Clean Cost Concepts adalah cara mengalokasikan BOP, dimana BOP bagian Jasa
secara langsung dialokasikan ke bagian produksi sesuai proporsi pemakaian jasanya.
Tentukan BOP Dianggarkan setelah alokasi dengan menggunakan metode alokasi langsung!
Jawab
Menghitung BOP dianggarkan
Alokasi BOP dari masing-masing departemen adalah:
1. Jasa X
BOP departemen jasa X sebanyak Rp 30.000.000 seluruhnya dialokasikan ke masing-masing departemen produksi dengan
proporsi masing-masing
Departemen Proses 1 = 30% x Rp 30.000.000 = Rp 9.000.000,-
Departemen Proses 2 = 35% x Rp 30.000.000 = Rp 10.500.000,-
Departemen Proses 3 = 35% x Rp 30.000.000 = Rp 10.500.000,-
Total = Rp 30.000.000,-
2. Jasa Y
BOP departemen jasa Y sebanyak Rp 60.000.000 seluruhnya dialokasikan ke masing-masing departemen produksi dengan
proporsi masing-masing:
Departemen 1 = 25% x Rp 60.000.000 = Rp 15.000.000,-
Departemen 2 = 40% x Rp 60.000.000 = Rp 24.000.000,-
Departemen 3 = 35% x Rp 60.000.000 = Rp 21.000.000,-
Total = Rp 60.000.000,-
Satu metode untuk mengalokasikan biaya overhead pabrik bagian jasa apabila terjadi hal tersebut dapat dilakukan dengan
menggunakan metode aljabar (Algebraic method). Dalam metode ini biaya overhead pabrik yang timbul di masing-masing bagian
jasa dinyatakan dalam formula berikut:
Keterangan:
X = jumlah BOP bagian jasa X setelah menerima alokasi BOP dari bagian jasa Y
Y = jumlah BOP bagian jasa Y setelah menerima alokasi BOP dari bagian jasa X
a1 = BOP bagian jasa X sebelum alokasi
a2 = BOP bagian jasa Y sebelum alokasi
b1 = Persentase penggunaan jasa bangian jasa Y oleh bagian X
b2 = Persentase penggunaan jasa bangian jasa X oleh bagian Y
Rencana penggunaan jasa dari departemen jasa adalah jasa bagian jasa selain digunakan oleh bagian produksi (departemen
proses 1 & 2), juga dipakai oleh bagian jasa sendiri. Dalam hal ini terjadi tukar menukar jasa antara bagian jasa listrik dan bagian
jasa pemeliharaan. Proporsi pemakaian jasanya adalah:
Jawab
1. Menghitung BOP Neto bagian Jasa setelah alokasi
Dengan menggunakan Metode Aljabar, maka biaya tiap bagian jasa dinyatakan dalam persamaan-persamaan berikut:
X = a1 + b1 Y .................................. persamaan 1
Y = a2 + b2 X .................................. persamaan 2
X = 28.000.000 + 25% Y
Y = 2.000.000 + 20% X
Jadi
X = 28.000.000 + 0,25 (2.000.000 + 0,2 X)
X = 28.500.000 + 500.000 + 0,05 X
X – 0,05 X = 28.500.000
X = 30.000.000
Y = 2.000.000 + 20% X
Y = 2.000.000 + 0,2 (X)
Y = 2.000.000 + 0,2 (30.000.000)
Y = 8.000.000
Jadi
BOP bagian jasa listrik setelah mendapat alokasi BOP dari bagian jasa pemeliharaan adalah sebesar Rp 30.000.000,-
BOP bagian jasa pemeliharaan setelah mendapatkan alokasi BOP dari bagian jasa listrik adalah sebesar Rp 8.000.000,-
Dengan demikian maka jumlah BOP Neto untuk masing-masing departemen jasa adalah:
Kedua BOP Neto dari bagian jasa listrik dan pemeliharaan ini, kemudian dibebankan kepala masing-masing departemen produksi
sesuai proporsi masing-masing:
Departemen produksi :
Departemen pembantu
Jasa yang dihasilkan departemen pembantu dibagikan menurut proporsi sebagai berikut :
Dipakai oleh
Jasa dept. Y 20 % - 45 % 35 %
Dept. Y Dept. Z
Sebuah perusahaan setiap tahun menanggung biaya sewa gedung sebesar $ 1,500.000. Perusahaan tersebut terdiri dari 4 departemen dengan luas lantai masing-
masing departemen adalah sebagai berikut :
A 100 M2
B 150 M2
C 100 M2
D 50 M2
A $ 500.000
B $ 500.000
C $ 250.000
D $ 50.000
$ 1.300.000
Kemudian diasumsikan jika sewa ruang secara sentralisasi maka biaya agregat sewa gedung menjadi $ 1.030.000.Dari data diatas :
1. Hitunglah alokasi BOP Departemental tidak lansung !
2. Hitunglah alokasi dari biaya sewa agregat berdasarkan biaya yang terpisah !
1. PT. CAHAYA MENTARI pada tahun 1996 memproduksi produk jadi sebanyak 120.000 unit. Bahan baku yang dibeli dari pemasok sebanyak
750.000 kg, sedangkan yang digunakan dalam proses produksi sebanyak 700.000 kg.
Dalam menghasilkan produk, ditetapkan standar kuantitas bahan baku sebanyak 6 kg / unit dengan standar harga Rp. 2.150,- / kg, lalu ditentukan pula
standar efisiensi tenaga kerja langsung 3 jam / unit dengan standar tarif upah Rp. 2.400,- / jam .
Namun kenyataan yang terjadi, harga bahan baku sesungguhnya hanya Rp. 2.100,- / kg dengan jumlah jam tenaga kerja sesungguhnya selama 365.000 jam
dengan tarif Rp. 2.500, / jam.
Diminta Carilah :
1. Biaya depresiasi gedung Rp70.600. Data luas lantai masing-masing departemen sebagai berikut:
Departemen Luas Lantai (m2)
Departemen A 150
Departemen B 100
Departemen 1 63
Departemen 2 40
Jumlah 353
Hitunglah Alokasi biaya depresiasi gedung untuk setiap departemen !
1. Biaya depresiasi bangunan Rp 141.200 Data luas lantai masing-masing departemen sebagai berikut:
Departemen Luas Lantai (m2)
Departemen A 300
Departemen B 200
Departemen 1 126
Departemen 2 80
Jumlah 706
Hitunglah Alokasi biaya depresiasi gedung untuk setiap departemen !
JAWAB :
1. Alokasi biaya overhead departemen pembantu dengan metode alokasi kontinyu adalah sebagai berikut :
Departemen X Departemen Y
Biaya overhead langsung Rp 3.000.000 Rp 5.000.000
Rp 0 Rp 5.300.000
Rp 1.060.000 Rp 0
Rp 0 Rp 106.000
Rp 21.200 Rp 0
Rp 424 Rp 0
Rp 0 Rp 42.4
Rp 8.48 Rp 0
Rp 0 Rp 0.85
Keterangan :
*) Biaya overhead departemen X sebesar Rp 3.000.000 tersebut mestinya dialokasikan pula ke departemen-departemen produksi, tetapi dalam perhitungan ini jumlah
biayaoverhead yang dialokasikan ke departemen-depertemen produkasi tidak ditulis. Hal ini disebabkan karena tujuan metode alokaso kontinyu di sini adalah untuk menghitung
jumlah biaya overhead departemen pembantu setelah menerima alokasi biaya dari departemen lain.
Jadi, jumlah biaya overhead departemen X setelah menerima alokaso biaya dari departemen Y adalah sebesar Rp 4.081.632,48 (yaitu diperoleh dari Rp 3.000.000 + Rp 1.060.000
+ Rp 21.00 + Rp 424 + Rp 8,48).
Sedangkan jumlah biaya overhead departemen Y adalah sebesar Rp 5.408.163,25 ( yaitu yang diperoleh dari Rp 5.000.000 + Rp 300.000 +Rp 106.000 + Rp 2.120 + Rp 42,4 + Rp
0,85)
Alokasi biaya overhead departemen pembantu ke departemen produksi dan alokasi biaya overhead antar departemen pembantu sendiri dilakukan sebagai berikut :
x = 3.000.000 + 0,20 y
y = 5.000.000 + 0,10 x
X = 3.000.000 + 0,20 y
x – 0,02 x = 4.000.000
0,98 x = 4.000.000
X = 4.000.0000,98
X = 4.081.632,60
Y = 5.000.000 + 0,10 x
Y = 5.000.000 + 408.163,26
Y = 5.408.163,26
Alokasi biaya overhead departemen pembantu ke departemen produksi dan antar departemen pembantu sendiri dilakukan sebagai berikut:
A B Y Z
A B Y Z
Distribusi dari
Jika menggunakan metode simultan, setiap total biaya departemen jasa dinyatakan dalam bentuk persamaan, sebagai berikut :
Y = $ 20.000 + 0.20Y
Y = $ 36.300 + 0.30Z
Y – 0,06 Y = $ 42.300
0,94 Y = $ 42.300
Y= $45.000,00
Untuk nilai Y = $ 45.000 maka untuk menentukan nilai Z (menggunakan sifat subtitusi) :
Z = $ 20.000 + 0,20 Y
Z = $ 20.000 + $ 9.000
Z = $29.000
A B Y Z
Overhead pabrik
sebelumnya
Distribusi dari
Total $ 1.030.000
1. Penyelesaian :
2. Selisih Harga Bahan Baku :
Selisih Harga = ( Harga Ssg – Harga Std ) x Kuantitas Ssg
Selisih Kuantitas = [Kuantitas Ssg – Kuantitas Std yang ditetapkan] x Harga Std