Anda di halaman 1dari 93

Pater Beek, Freemason dan CIA – M.

Sembodo

Buku Petrtama Yang Mengupas


Keterlibatan Seorang Agen CIA dan Freemason
Dalam Pengkerdilan Umat Islam di Indonesia
Pada Masa Orde Baru

Halaman | 1

M. Sembodo

Pater Beek,
Freemason dan CIA
“Setelah Komunis dihancurkan oleh tentara, Beek melihat ada dua ancaman (setan) yang
dihadapi kaum Katolik di Indonesia. Kedua ancaman sama-sama berwarna hijau, Islam
dan tentara. Tapi Beek yakin, tentara adalah ancaman yang lebih kecil (lesser evil)
dibanding Islam yang dilihatnya sebagai setan besar”
(Dr. George J. Aditjondro)

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
Halaman | 2
Lingkup Hak Cipta

Pasal 2

1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya yang timbul secara otomatis selelah suatu
ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

Ketentuan Pidana
Pasal 72

1. Barangsiapa dengan sengaja atau :anpE~ nak melaku~:an perbt.atan seoacarnar a


o',nIz;ksu: c'~i.d~ll :Jasa'2 ava: (1) alau Pasal 49 avat (1:, dan (2) drpidana dengan pioar-a
penJaramaSI'lg-maSi,'lg p~i!r9 S,'l~':;J'. 1 ;satul bula~, d2:1r' atau denda paling sed,,,1
Rp 1000000,00 (sa:u Jula rup,ah), atau p,dana perlara pcjwga~2 7 'a"',un dar.! alau dencla
paling banyak Rp5,OOO,ooQ,Qoo,OO (Ilcla ,nl,ar rupiah)

2. Baranosiapa dengan senga:a rnenyia:kan, rne.'1lamerkar, mengedarkan, a.au


:~e1jj2i ,~e;Jaja l!,Tur~ 3L .. 2!L., C8:J.a,'" aiau barilng hasrl pelJnggaran Hak Glpla alau Hak
Tee',alt seoaoamana drmaksud da'aen ajal i') dlpl,jcna den gar plcana peruara paling lama 5
(lima) lahun cJan/2lau denda palinq banyak P,pS,JO.OO]C00CXJ ('Ima r2ks .uta rupiah),

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

M. Sembodo Halaman | 3

Pater Beek, Freemason dan CIA

Pemeriksa Aksara: M. Akmal


Artistik Sampul: Pekik Pradipta Aji
Perwajahan Isi: Buraidah Ghazi

Tebal: viii + 200 halaman


Cetakan II: Februari 2009
ISBN: 978-979-18369-3-7

Penerbit
GALAN

E-mail:galan.indonesia@yahoo.com

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Daftar Isi

Penyebaran Agama Bersepuh Darah Sejarah Kristenisasi di


Indonesia

* Masa Portugis Halaman | 4

Baabullah: Salahuddin dari Indonesia Timur

* Masa Belanda

- Penyebaran Agama Protestan


- Penyebaran Agama Katolik
- Darah dan Kristenisasi

Pater Beek; Secuil Latar Belakang Rohaniawan agen CIA dan


Yahudi (1917-1983)

* Amsterdam, 1917
* Kembali ke Belanda untuk Menjadi Pastur
- Ordo yang Rela Mati Demi Kristus
* Menjalankan Misi ke Indonesia sebagai Agen CIA dan Freemason
- Menjadi Agcn CIA
- Menjadi Agen Freemason
Freemason: Sarang Agen-agen Yahudi di Seluruh Dunia

* Akhir Riwayat Pater Beek

Bidak-bidak Catur Pater Beek

* Tiga Bidak Utama

1.Soeharto
2.Yoga Sugama
3.Ali Moertopo

Bidak-bidak yang Lain

Mengkudeta Soekarno Jembatan Emas Menuju Kristenisasi

* Peranan Pater Beek Dalam Kudeta


* Persiapan Pater Beek untuk Menggalang Kudeta
* Menyerahkan 5.000 Nama Orang-orang Komunis
* Akhir Kudeta

Next

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

* Peran Gereja Dalam Negara


* CSIS, OPSUS dan Politik Anti-Islam
* Komando Jihad : Gerakan Ali Moertopo Memfitnah Umat Islam

Jejak Merah Politik Anti Islam (Tiga Peristiwa Pembantaian


Terhadap Umat Islam) Halaman | 5

* Wayloya dan Rekayasa ltu


* Darah Tumpah di Tanjung Priok
- Otak lntelektual
- Penyelesaian Tragedi
* Subuh Merah di Talangsari

Kasbul Mitos atau Realita?

Kasbul
Mitos atau Realita?

Indeks
Daftar Pustaka
Sumber Gambar

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Penyebaran Agama Bersepuh Darah Halaman | 6

Sejarah Kristenisasi di Indonesia

"Boleh kita simpulkan bahwa Indonesia adalah


suatu daerah pekabaran lnjil yang diberkati Tuhan
dengan hasil yang indah dan besar atas penaburan bibit
firman Tuhan. Jumlah orang Kristen Protestan sudah
13 juta lebih, akan tetapi jangan kita lupa, di tengah-tengah
150 juta pcnduduk. Jadi tugas zending gereja-gereja muda
di benua ini masih sangat luas dan berat.

Bukan saja sisa kaum kafir yang tidak seberapa banyak itu
yang perlu mendengar kabar kesukaan, tetapi juga kaum
Muslimin yang besar yang merupakan benteng agama yang
sukar sekali dikalahkan oleh pahlawan-pahlawan Injil.

Apalagi bukan saja rakyat jelata, lapisan bawah, yang harus


ditaklukkan oleh Kristus, tetapi juga dan terutama
pada pemimpin masyarakat, kaum cendekiawan,
golongan atas dan tengah."

(Dr. Berkhof, Sejarah Gereja di Indonesia)

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Masa Portugis
Perang Salib yang berkobar di Eropa dan Asia Kecil dari abad XI-XV
akhirnya menjalar ke Asia dan Afrika. Kapal-kapal berbendera salib membelah
Halaman | 7
samudera, menyebarkan agama Kristus ke seluruh Api dunia. Tugas suci ini
langsung datang dari Paus Alexander VI. Lewat mandatnva pada tahun 1493,
sang Paus menugaskan pada domba-domba Kristus - para tentara dan pedagang -
menyebarkan agama Katolik di negeri-negeri yang akan dijajah, Di sinilah agama
bertemu dengan kerakusan duniawi: penyebaran agama bergandengan tangan
dengan penindasan; Kristus dan pedang bertemu untuk menumpahkan darah
umat manusia yang anti-Kristus. Slogan yang diteriakkan domba-domba Kristus
ketika meninggalkan pelabuhan-pelabuhan di Spanyol dan Portugis sangat jelas
untuk menunjukkan niat mereka: Gold, Glory dan Gospel. Gold (emas), lambang
kekayaan dunia yang akan mereka kuras dari perut bumi negara jajahan. Glory
(kekuasaan); lambang kekuasaan Kristus di muka bumi. Dan, Gospel (gereja), tak
lain adalah Kristenisasi di seluruh tanah jajahan agar memeluk agama Kristus.
Tak ada yang ditutup-tutupi oleh mereka. Asia dan Afrika yang menurut mereka
masih barbar karcna masih memuja para leluhur dan menganut agama
Muhammad, harus di-Kristen-kan. Dan kekayaan negeri-negcri itu harus dikuras
demi kejayaan Kristus, dibawa ke Eropa untuk membangun gereja nan megah di
sana, mendanai Tahta Suci yang kelak akan mereka bangun di Vatikan.

Di kapal-kapal mereka, tidak hanya ada kelasi dan nahkoda tapi juga para
misionaris dengan jubah dan kalung salib terjuntai di leher. Mereka inilah yang
akan menyebarkan agama Katolik Roma ke setiap jengkal tanah jajahan yang
akan mereka jejak. Dengan taruhan apa pun, segala cara harus mereka tempuh
agar tugas suci itu bisa berhasil, sehingga Tahta Kristus bisa menyinari seluruh
dunia. Tcntang hal ini Jan Bank dalam bukunya Katholieken en de Indonesische
Revolutie (Katolik di Masa Revolusi) memberikan penjelasan sebagai berikut:

"Misi berarti penyebaran iman Katolik Roma. Penyebaran itu


untuk pertama kali terlihat pada akhir abad ke lima belas, sebagai
konsekuensi dari ekspansi orang Eropa di Kepulauan Nusantara,
tetapi kadang-kadang sebagai dalih untuk melakukan ekspansi itu
... Para misionaris itu mengikuti kaum pioneer yang menelusuri
jalan-jalan pelayaran yang baru dart Eropa Barat Daya ke
Timur."

Salah satu negeri yang harus di-Kristen-kan adalah Indonesia. Mereka


mendapat kabar di negcri itu kaya dengan rempah-rempah. Di negeri itu terdapat
'kuku' cengkeh yang diperdagangkan dalam bentuk putik bunga tumbuhan hijau
tropis yang disebut Szygium auromaticum atau Caryophullus aromaticus - yang bisa
menghasilkan 34 kg cengkeh pada waktu panen. Tumbuhan ini hanya terdapat
di Maluku. Pala, dan bunga pala (fuli) adalah penutup luar biji dari pohon Myristica
fragrans, hingga abad ke-18 hanya tumbuh di gugusan Pulau Banda.

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Tanaman-tanaman tersebut seperti gula yang memancing semut-semut dari


Eropa untuk mengerumuninya.

Halaman | 8

Peta Indonesia dan Peta Asia Tenggara, 1635 karya Willem Blaeu

Mereka juga mcndapat kabar kalau di negcri yang letaknya stratcgis itu,
agama Muhammad mendominasi. Bahkan di Indonesia saat itu telah terjadi
persekutuan kuat tiga kerajaan Islam, yaitu Ternate, Demak dan Malaka.
Ketiganya seperti benteng Islam yang kuat mengawal agama Muhammad dari tiga
penjuru, Barat, Tengah, dan Timur.

Maka, layar pun dibentangkan untuk mencari negeri 1000 pulau ini.
Ratusan perahu ukuran besar dan kecil meninggalkan pelabuhan, mengangkat
jangkar. Selain dilengkapi dengan salib, perahu-perahu dilengkapi pula dengan
meriam - senjata hasil kreasi Kerajaan Turki Ottoman. Konon kabarnva, senjata
itu dibcri nama "meriam" agar sesuai dengan nama "Perawan Suci", Mariam,
Ibunda sang Kristus. Ya, senjata yang akan digunakan untuk menggempur bangsa
barbar dan pengikut Muhammad demi Gold, Glory, dan Gospel. Dengan kenyataan
seperti itu, masih adakah yang menyangkal kalau dikatakan agama Kristen
disebarkan dengan pcdang? Tentu hanya orang dungu dan bebal-lah yang akan
memungkiri kenyataan yang terpampang.

Portugis dan Spanyol menempuh jalan yang berbeda. Spanyol


melayarkan kapal-kapalnya melalui jalur Barat. Sementara itu, Portugis melalui
jalur Timur, melewati Afrika kemudian sampai ke Goa, India. Di tcmpat ini
mercka membangun pangkalan.

Setelah mengetahui Malaka merupakan pusat perdagangan yang ada di


Asia Tenggara, orang-orang Portugis melanjutkan Kristcnisasi dan pcnjajahan
ke kawasan tersebut. Di bawah kepemimpinan Afonso d'Albuquerque Portugis

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

menyerang Kerajaan Malaka, sebagai pintu masuk Nusantara.

Halaman | 9

Afonso d'Albuquerque

Pada masa kedatangan Portugis, bisa dikatakan Malaka merupakan


benteng Islam di Asia Tenggara. Kesultanan Malaka merupakan kelanjutan dari
Samudera Pasai. Kesultanan ini didirikan oleh Parameswara, seorang putera
raja terakhir Sriwijaya yang melarikan diri dari Palembang setelah kota tersebut
direbut Majapahit. Awalnya, Parameswara beragama Budha, tapi kcmudian
masuk Islam, pada tahun 1414 dan menjadi Sultan Malaka pertama.

Letak Malaka memang strategis - pada jalur perdagangan dunia -


menjadikan Kesultanan Malaka cepat berkembang menjadi kota pelabuhan
internasional. Di Malaka, pedagang dari sebelah Barat (Arab, Parsi, India)
menjual tekstil dari India, dan mereka membeli rempah-rempah dan kerajinan
dari Cina. Sementara itu, pedagang dari Jawa menjual hasil perkebunan seperti
lada, pala dan cengkeh. Pesatnya perdagangan ini juga diiringi perluasan wilayah
Kesultanan Malaka meliputi Semenanjung Malaysia, selatan Thailand (Pattani),
dan Pantai Timur Sumatera. Selain sebagai pusat perdagangan, Malaka juga
melanjutkan tradisi Samudera Pasai, yaitu sebagai pusat penyebaran agama
Islam.

Pada saat Malaka pada puncak kejayaannya, pada tahun 1511 Portugis
datang dan berhasil merebut Kesultanan Malaka. Portugis berambisi menjadikan
Malaka sebagai benteng Kristen di Asia Tcnggara. Dari Malaka agama Kristen
disebarkan ke Indonesia dan wilayah Asia Tenggara lainnya. Wilayah Indonesia
Timur menjadi sasaran utama mereka. Karena di wilayah inilah

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

rempah-rempah yang menjadi komoditas utama dunia saat itu dihasilkan. Maka,
sekali merengkuh Portugis mendapatkan dua hal sekaligus, yakni:
rempah-rempah dan tempat menyebarkan agama Kristen. Inilah yang menjadi
titik pangkal agama Kristen sampai saat ini tumbuh dengan pesat di Indonesia
Timur (kecuali Sulawesi Selatan dan Gorontalo). Mengenai hal ini Jan Bank
memberikan penjelasan: Halaman | 10

"Dengan direbutnya kota Malaka oleh orang Portugis di tahun


1511, mulailah penyebaran imam Katolik Roma secara lebih
teratur, terutama di daerah-daerah jajahan Portugis bagian timur
Kepulauan Nusantara: Ambon dan Halmahera, Ternate dan
Tidore."

Portugis sampai di Ternate pada tahun 1512 – setahun setelah mereka


menguasai Malaka. Mereka dipimpin oleh Fransisco Serrao. Sultan Ternate
ketika itu, Bayanullah, menganggap kedatangan orang Portugis sebagai tamu,
karena itu ia menyambut kedatangan mereka dengan baik, dan bahkan diizinkan
membangun pos dagang di Ternate; sebagaimana Islam mengajarkan untuk
memperlakukan setiap tamu dengan hormat. Tetapi, niat baik sang Sultan itu
dikhianati oleh Portugis, ibarat air susu dibalas air tuba.

Setelah kematian Sultan Bayanullah, Portugis mulai menjalankan niat


sebenarnya; yaitu menguasai rempah-rempah dan melakukan Kristenisasi.

Dengan cara mengadu domba keluarga Sultan, Portugis mulai menguasai


Ternate baik dari aspek politik, ekonomi maupun agama. Secara politik mereka
menjadikan Sultan sebagai boneka, sedangkan secara ekonomi mereka
melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah. Lantas bagaimana misi
Kristenisasi dijalankan?

Bersama datangnya Portugis, ikut serta seorang zcnding Katolik


kenamaan, Fransiscus Xaverius1), ia bcrasal dari Ordo Jesuit. Bersamaan
dengan penjajahan yang dilakukan oleh Portugis di Maluku, Ternate dan Tidorc,
ia mulai menyebarkan Agama Katolik Roma. Tentu saja dcngan didukung
moncong senjata Portugis. Usaha Fransiscus Xaverius untuk melakukan
Kristenisasi bisa dikatakan berhasil. Dalam waktu relatif singkat mercka bisa
membangun 4 buah gereja sekaligus.

Sebagai pusat penyeharan agama Katolik, Portugis memakai Castel Sin


Hourra Del Rosario. Di tempat ini para misionaris dididik untuk menyebarkan
agama Katolik di wilayah Maluku dan sekitarnya. Di tempat ini pulalah rakyat yang
tidak mau tunduk pada Portugis dibantai.

Tingkah polah Portugis membuat rakyat Ternate melakukan perlawanan,


dan baru berhasil pada masa pemerintahan Sultan Baabullah (Tentang Sultan
Baabullah baca box: Baabullah, Saladin dari Indonesia Timur). Lewat
perjuangan menegakkan Jihad fi Sabilillah Portugis pun akhirnya dapat diusir dari

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Ternate dan Maluku.

Baabullah: Halaman | 11

Salahuddin dari Indonesia Timur

Salahuddin al Ayubi terkenal karena berhasil merebut Kota Ycrusalcrn dari kekuasaan
pasukan Salib. Kctika memasuki kota itu, tak ada satupun orang-orang Kristen
yang dilukai. Apa yang dilakukan Salahuddin ini jauh berbeda dengan perlakuan
pasukan Salib ketika merebut Yerusalem. Mereka - pasukan Salibis - membantai
seluruh umat Islam yang ada di kota tersebut.

Kisah kemuliaan hati Salahuddin itu juga ada di Indonesia.

Adalah Sultan Baabullah, Salahuddin dari Indonesia itu. Ia lahir di Ternate, 10


Pebruari 1528. Ia merupakan generasi ke-5 dari Sultan Zainal Abidin (1485-1500).
Ayahnya, Sultan Khairun Jamil (1536-1570) meninggal dunia ketika bertempur
melawan Portugis. Oleh Portugis, jantung Sultan Khairun Jamil diambil untuk
diserahkan kepada Raja Muda Portugis di Goa India (1570). Sebelum meninggal
Sultan Khairun memberikan nasihat kepada Baabullah:

‘’Antara Islam dan Katolik terdapat jurang pemisah yang lebar. Sejauh kemenangan IsLam
di Andalusia (Spanyol), Khalifah Barat, membuat mereka membenci dan iri dengan
kebesaran Kesultanan Ternate. Mereka menderita penyakit dendam kesumat serta
pemusnahan di mana saja setiap melihat negeri-negeri Islam, baik di Goa, Malaka, Jawa, dan

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

kita di Maluku sini. Kalau kita di Termate kalah, maka nasib kita akan sama dengan
negeri-negeri Islam di Jawa, Sulawesi, dan Sumatera."

Sejak usia muda Baabullah sudah mendapat pendidikan militer dan agama.
Pendidikan militer didapatkannya dari Salahaka Sula dan Salahaka Ambon.
Keduanya merupakan Panglima Kerajaan Ternate. Gemblengan yang penuh Halaman | 12

disiplin inilah yang telah membuat Baabullah dalam usia yang masih relatif muda
diangkat menjadi Kaicil Paparangan (panglima tertinggi angkatan perang).

Salahaka Ambon

Sementara itu, pendidikan agama diperoleh Baabullah dari para mubalig istana.
Dari belajar agama Islam ini Baabullah mengetahui bahwa Islam adalah agama
pembebas, yang akan melawan segala bentuk penindasan. Ia pelajari sejarah para
sahabat Nabi. Ia ambil semangat mereka untuk menumbuhkan api perlawanan
dalam hatinya guna menghadapi Portugis yang telah menjajah tanah leluhurnya.

Dua bekal sudah didapatkan Baabullah: kemiliteran dan agama.

Pada usia 45 tahun Baabullah diangkat mcnjadi Sultan Ternate ke-25. Begitu
berkuasa ia mcngobarkan perang terhadap Portugis. Peperangan sengit pun
terjadi. Dengan semboyan Ri Jou si to nonakogudu moju se to suba (Hanya kepada
Allah tercurah harapan, meskipun ghaib tetap akan disembah karena Dia ada).
Baabullah memimpin pasukannya untuk mengusir Portugis dari Ternate. Di
tengah dentuman meriam ia tebaskan pedangnya. Ia tak pernah surut kebclakang.
Demi Jihad fi Sabilillah ia rela korbankan nyawa. Dengan syair berikut ini Perang Suci
itu ia kobarkan:

Moro-moro se maku gise


No kakoro siwange ma buluke
Si wange ma sosiru
Jo Mapolo sara sekore mie
Ini formoni Bismilah!

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

(Jika panggilan jihad telah diumumkan


wajiblah diteruskan pada rakyat.
Di matahari naik dan rakyat di matahari masuk
Bersatulah dengan rakyat di angin Selatan
Dan rakyat di angin Utara, bangkitlah berperang
Dengan niat Bismillahl) Halaman | 13

Baabullah memang telah mempersiapkan pasukannya dengan matang, Pasukan


canga-canga - sebagian besar berasal dari suku Tobelo yang mempunyai
keberanian yang luar biasa - telah dipersenjatai dengan panah api beracun. Pun,
membekali La.skar Kolano Baabullah dengan meriam hasil rampasan.

Selama berbulan-bulan pasukan Baabullah terus-menerus menggempur


pertahanan Portugis. Dengan mengumandangkan kalimat Allahuakbar, prajurit
Baabullah berhasil memojokkan prajurit Portugis. Armada kora-kora Ternate
mampu membuat kalang-kabut korvet (kapal perang kecil) dan fregat (kapal
perang ukuran sedang) Portugis. Ancaman kekalahan Portugis ketika
Andalusia ditaklukkan pasukan Muslim membayang di benak prajurit-prajurit
Portugis di Ternate yang mulai berputus asa.

Melihat pasukannya terdesak, Gubernur Alvaro De Atteyda menawarkan


perdamaian. Namun, Baabullah yang telah mengetahui kelicikan Portugis
menolak twaran itu. Perang pun terus berkobar selama lima tahun (1570-1575).

Selama lima tahun berperang, kondisi Portugis semakin terdcsak. Mereka tidak
mempunyai semangat lagi untuk mengadakan perlawanan. Rasa putus asa telah
menggelayuti sanubari mereka. Dalam keadaan seperti ini, salib yang mereka
bawa dari ibu-bapak mereka di Portugis tidak berguna lagi, karena Ruh Suci
seolah-olah telah meninggalkan mereka. Melihat kondisi prajuritnya yang sudah
tak berdaya lagi, tepat satu hari sebelum peringatan hari kelahiran Isa al Masih,
24 Desember 1575, dengan berat hati Gubernur Nuno Pareira de Lacerda
menaikkan bendera putih tanda menyerah, menyerahkan dua simbol Kristenisasi
dan kolonialisasi di Ternate – benteng Santo Paulo atau kota Sen Hourra Del
Rosario – pada Baabullah.

Berduyun-duyun dengan wajah menatap tanah orang-orang Portugis


meninggalkan Ternate. Mereka pergi dengan diiringi nyanyian Misa Kudus.

Terhadap orang-orang Portugis yang telah tak berdaya itu, Baabullah bersikap
ksatria. Ia melakukan yang dilakukan Salahuddin, membiarkan orang-orang
Kristen itu pergi dengan membawa harta benda mereka. Kepada para prajuritnya,
Baabullah memerintahkan agar mengantar orang-orang Portugis ke kapal seperti
mengantar saudara yang akan pergi jauh. Maka, sejarah mencatat tak ada
satupun orang-orang Portugis yang menyerah itu dilukai. Inilah ajaran yang
dijalankan Baabullah dan prajuritnya sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah
Shallalahu 'Alaihi wa Sallam.

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Kalau ingin menuruti dendam sebetulnya Baabullah bisa mewujudkannya saat


itu. Akan tetapi Baabullah bukanlah tipe manusia yang pendendam walaupun
ayahnya telah di bunuh dengan keji. Ketika orang-orang Portugis siap
meninggalkan Ternate, Baabullah menyampaikan pidatonya yang terkenal:

“Wahai joumbala (rakyat), ketahuilah bahwa ajaran Islam tidak Halaman | 14


memperbolehkan seorang Muslim mengambil keuntungan karena kelemahan
musuhnya dalam perang di medan laga.“

Itulah sikap Salahuddin dari Indonesia Timur. Ia membebaskan tawanan yang


tidak sanggup membayar tebusan, juga tawanan yang mendapat ratapan
istrinya. Adakah sikap seperti ini pernah ditunjukkan pasukan Salib?. Hanya
manusia berhati bersih yang bisa bersikap seperti Baabullah.

Baabullah adalah cermin bagi generasi muda Islam saat ini, untuk tidak pernah
menyerah
1. terhadap segala bentuk penjajahan bangsa Barat.

Masa Belanda
Penyebaran agama Protestan

Kedatangan Belanda ke Indonesia tak jauh bedanya dengan Portugis dan


Spanyol. Selain menjajah mereka juga mempunyai tugas suci: menyebarkan
agama Protestan, Agama Protestan merupakan sempalan agama Katolik Roma.
Ajaran ini datang ke Indonesia menumpang dengan kapal-kapal VOC. Mereka
mengambil alih wilayah-wilayah misi Katolik Roma, dan hanya menyisakan
Flores di Nusa Tenggara Timur.

Armada Kapal Portugis

Sejak sedari awal penyebaran agama Protestan menjadi alat VOC.


Maskapai perdagangan Belanda ini berusaha mengontrol agar agama Protestan

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

bisa secara efektif membantu proses kolonialisasi. Tentang hal ini Jan Bank
memberikan penjelasan sebagai berikut:

"Gereja Protestan di Hindia, sejak awal berlakunya ekspansi sudah


menjadi alat VOC. Pemimpin VOC selalu mengawasi, agar
penginjilan dan pendidikan Kristen berkembang dengan Halaman | 15
mengutamakan hubungan perdagangan, dan tidak merusak
stabilitas politik yang diperlukan untuk melakukan kegiatan itu."

Jadi, jelaslah bahwa seperti halnya penyebaran agama Katolik Roma,


agama Protcstan pun tak bisa dilepaskan dari sejarah kolonialisme di Indonesia.
Mereka bersatu dengan modal dan senjata para kolonialis untuk menguras
kekayaan Indonesia dan meng-Kristen-kan rakyat Indonesia.

Kata VOC yang konon mirip dengan lambang Yahudi, Bintang David

Selain untuk menyebarkan agama Kristen ada juga yang menduga misi
VOC di Indonesia juga berkaitan dengan Zionisme (penycbaran agama Yahudi).
Mereka yang berpendapat ini mendasarkan pada kemiripan nama VOC dengan
simbol Yahudi, Bintang David (perhatiknn pada gambar). Apakah hal ini benar
atau salah, selama ini belum ada sejarawan yang melakukan kajian.

Kristenisasi yang dilakukan oleh Protestan bisa berkembang dengan pesat.


Seperti yang telah diuraikan di muka bisa terjadi karcna para pendeta-pendeta
Protestan mendapatkan dukungan modal dan senjata dari VOC. Pesatnya
Kristenisasi ini bisa dilihat dari daerah-daerah yang bisa mereka jangkau.
Daerah-daerah tersebut antara lain:

1. Minahasa. Zending Protestan pertama kali datang ke Indonesia melalui


Minahasa, yaitu pada tahun 1831. Dua pendeta, Riedel dan Schwarz,
didatangkan ke Minahasa untuk melakukan Kristenisasi. Agar Kristenisasi

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

bisa berlangsung dengan pesat, maka pada tahun 1850 dibuka Kweekschool
(sekolah pendidikan guru) di Tomohon dan pada tahun 1868 dibuka pula
Sekolah Guru lnjil (Hulpzendelingen). Kegiatan mereka dibiayai oleh
Nederlandchee Zendinggenootschap) yang didirikan di Rotterdam tahun 1787.

2. Kepulauan Sangihe dan Talaud. Pelopor Kristenisasi di Kcpulauan Halaman | 16


Sangihe dan Talaud adalah J. Kam. Ia menjalankan misinya atas penugasan
dari Nederlandse Zendinggenootschap). Setelah berhasil di kedua kepulauan
itu, ia meluaskan Kristenisasi ke Pulau Buru.

3. Sulawesi. Di Sulawesi Tengah dan Tenggara Kristenisasi dikoordinir oleh


Bala Keselamatan atau Leger des Heils, sedang Gereformeerde Zendingbond
mengirimkan pendeta Van Den Loodrecht ke Luwuk pada tahun 1913.
Sementara itu, di Bolaang Mongondow Kristenisasi dilakukan oleh Nederlandse
Zendinggenootschap.

4. Jawa Timur. Pada awalnya, Kristenisasi di Jawa Timur dilakukan oleh


seorang tukang jam Belanda di Surabaya, Emde dan seorang tuan tanah
bernama C. Coolen kira-kira pada tahun 1840. Setelah 4 tahun melakukan
Kristenisasi mereka berhasil membentuk sebuah desa Kristen di Mojowarno.
Pada tahun 1848 seorang zending, E,J. Jellesma, datang ke Surabaya lalu ke
Mojowarno. Sementara itu, murid-murid dari pengikut C. Coolen
menyebarluaskan agama Kristen ini sampai ke Pasuruan dan Kediri.

5. Jepara. Di tempat ini ada seorang santri bernama Sadrah. Ia berhasil ditarik
menjadi pemeluk Kristen oleh scorang zending yang bernama Hoezoo. Setelah
menjadi Kristen, Sadrah mengembara ke berbagai tempat. Tahun 1867, Sadrah
dibaptiskan dan dua tahun kemudian dia dipindahkan ke Purworejo. Tahun 1870,
ia pindah ke desa Karangjasa dekat Bagelen dan memimpin kaum Kristen
Jawa. Dari sana Kristenisasi diperluas oleh Dewan Gereja (Gereformeerde
Kerken) ke Banyumas dan Kedu lalu meluas ke Yogyakarta dan Surakarta.

6. Sumatera. Awalnya Kristcnisasi dimulai di Sumatera Pesisir Timur yang


merupakan basis Muslim pada tahun 1890. Dari tempat ini para misionaris
meluaskan pengaruhnya ke Utara Danau Toba, yaitu daerah Batak Karo. Pada
tahun 1915 mereka mendirikan rumah sakit di bawah pimpinan seorang suster
bangsa Belanda. Sementara itu, di Pulau Nias program Kristenisasi mulai
dijalankan pada tahun 1866, yang dilakukan para zending dari perkumpulan
Rheinische Missionsgeselschaft. Mereka kemudian meluaskan pengaruhnya ke
Pulau Mentawai dan Enggano.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada abad 19 hampir seluruh wilayah
di Indonesia mendapat pengaruh Kristenisasi. Para misionaris dapat bergerak
dengan cepat karena didukung para penjajah Belanda. Dengan dukungan ini
mereka tidak pernah kekurangan dana untuk membangun Gereja maupun
fasilitas umum seperti sekolah dan rumah sakit untuk menarik simpati warga.

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Selain mendapatkan dukungan dana, para misionaris juga mendapatkan


jaminan keamanan dari Kompeni Belanda. Maka untuk memuluskan jalannya
Kristenisasi mereka tak jarang menteror dan mengadu domba penduduk demi
keuntungan penginjilan. Tentang hal ini Jan Bank memberikan penjelasan: ‘’Bahkan
kadang-kadang rasa permusuhan suku-suku bangsa itu terhadap penduduk pantai yang
sudah Islam dapat dimanfaatkan untuk kepentingan penginjilan." Halaman | 17

Jadi, apa pun caranya akan ditempuh demi Kristenisasi. Selain melalui
misionaris, Kristenisasi juga dilakukan dengan perkawinan campuran (ayah
Belanda, ibu pribumi). Keturunan mereka ini yang kemudian dikenal dengan
Indo. Seorang anak yang lahir dari perkawinan semacam ini akan menjadi "anak
sah" apabila diakui oleh sang ayah yang Eropa. Maka, anak-anak yang telah
diakui itu secara otomatis akan beragama Kristen walaupun ibunya Islam.
Berdasarkan data yang ada pada tahun 1895-1940 terdapat 30.000 anak yang di
akui oleh ayahnya. Mereka yang telah diakui tersebut kemudian dibaptis menjadi
Kristen sesuai dengan agama sang ayah.

Penyebaran Agama Katolik

Perubahan politik di Belanda secara langsung berpengaruh pada kondisi di tanah


jajahan, termasuk Indonesia. Salah satu perubahan politik yang terjadi adalah
pemberian ruang yang lebih luas kepada agama Katolik Roma untuk berkembang
di tanah jajahan. Kalau sebelumnya hanya agama Protestan yang dilindungi oleh
pemerintah, setelah arus libcralisasi politik terjadi di Belanda, maka agama
Katolik Roma pun kemudian mendapat perlakuan yang sama. Kesempatan
inilah yang kemudian digunakan para misionaris Katolik Roma untuk datang ke
Indonesia.

Daerah-dacrah yang mcnjadi sasaran misi Katolik Roma antara lain:

1. Batavia (Jakarta). Di daerah ini agama Katolik Roma dengan cepat bisa
menyebar karena sebelum kedatangan Belanda, bangsa Portugis sudah
sampai di tempat ini. Atas perkembangan yang pesat ini, maka pada tahun
1902 didirikan Apostolisch Vicariaan Van Batavia.

2. Sulawesi dan Makassar. Di daerah ini agama Katolik Roma disebarkan


oleh Ordo Dominicus dan Ordo Jesuit. Sewaktu Perang Diponegoro pecah
(1825-1830), di tengah-tengah tentara Belanda ditempatkan seorang pastur
bernama Scholtes. Dia mengadakan perjalanan inspeksi sampai ke Sulawesi
dan Maluku. Dari hasil perjalanannya ini ia kemudian melaporkan hasil
penyelidikannya kepada Paus. Maka, Paus menganggap sudah tiba waktunya
untuk membantu dan meningkatkan Misi Katolik di Indonesia menjadi
Vicariat (perwakilan). Sesuai dengan keputusan itu, Paus kemudian
mengirim Mgr. Jacob Croaff selaku pemimpinnya. Pada tahun 1848, dia
digantikan oleh Mgr. Peterus Maria Francken dengan dibantu oleh 5 orang
pastur. Di bawah pimpinannya, misi ini mendapat kemajuan.

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

3. Jawa, Kalimantan, Sumatera dan NTT. Upaya misi Katolik Roma


semakin meluas setelah pada tahun 1874 Mgr. Francken digantikan oleh Mgr.
Claessen yang scjak tahun 1848 bertugas di India. Ia kemudian mendirikan
pos-pos di Cirebon, Magelang, Bogor, Malang dan Madiun. Untuk Sumatera,
di Medan dan Tanjung Sakti. Di Kalimantan dibangun pos untuk
Kristenisasi suku Dayak. Demikian juga Makassar, Menado, Tomohon, Halaman | 18
Seram, Flores, Irian, Kendari, Sumbawa dan Timor.

4. Jawa Tengah. Pusat penyebaran agama Katolik; di Jawa Tengah berada di


Muntilan dan Mendut. Di tempat ini dibangun sekolah untuk mendidik
kader-kader Katolik, murid-murid tamatan Muntilan dikirim ke luar daerah
dan banyak pula yang berdinas di sekolah Pemerintah (Gubernemen). Dari
tahun ke tahun mereka terus mendapat kemajuan. Sekolah bertambah banyak
terutama sekolah Pendidikan Guru. Rumah Sakit dan Rumah Yatim juga
dibangun, sehingga mereka memang benar-benar menguasai lapangan sosial
dan pendidikan. Pada akhir tahun 1923, sekolah mereka telah berjumlah 52
buah dengan 5.840 orang murid.

Guna menunjang misi di atas para misionaris Katolik mendapatkan bantuan


dari pemerintah Belanda. Dana tersebut disalurkan oleh St. Clavcrbond yang
berdiri tahun 1889 dan De Indische Missie Vereniging. Lewat dana ini mereka
kemudian bisa membangun fasilitas sosial seperti rumah sakit dan sekolah.
Fasilitas-fasiltas gratis tersebut diberikan kepada rakyat miskin. Cara inilah yang
kemudian sering mereka gunakan untuk meng-Kristen-kan masyarakat Indonesia.
Mereka memberikan umpan kepada penduduk miskin setelah itu menjaringnya
dalam misi pengkristenan.

Cara pengkristenan ala Katolik Roma itu bisa dikatakan cukup berhasil. Dalam
waktu relatif singkat jumlah pemeluk agama Katolik di Indonesia hampir sama
dengan di Belanda. Jan Bank menuturkan fakta ini sebagai berikut:

"Di Jawa Tengah, Yogyakarta dan sekitarnya dan Flores, misi memperoleh
banyak pengikut di kalangan penduduk Indonesia: jumlah murid baptis
dewasa di tempat-tempat ini paling tinggi ... Dari seluruh penduduk Eropa,
jumlahnya 27 persen”

Memberikan bantuan pada masyarakat miskin merupakan cara yang


efektif. Tak mengherankan kalau cara-cara ini terus dijalankan setelah
Kemerdekaan Indonesia. Di Blitar, Jawa Timur, misalnya, pada masa agresi
militer Belanda I dan II serta masa resesi Orde Lama, para misioriaris
memberikan bantuan bulgur dan Indomie kepada penduduk yang miskin. Tentu
saja di tengah kelaparan yang melanda bantuan tersebut disambut dengan suka
cita. Awalnya penduduk tak menyadari pemberian bantuan ini merupakan
program Kristenisasi, tapi setelah para romo seringkali mendatangi mereka dan
mulai mengajak masuk Katolik, kedok yang sebenarnya mulai terkuak. Di antara
penduduk yang menerima bantuan kemudian menolaknya dan sebagian bisa
diajak masuk Katolik. Kejadian serupa juga terjadi di Gunung Kidul, Yogyakarta.

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Darah dan Kristenisasi

Dari uraian di atas bisa disimpulkan bahwa program Kristenisasi tidak bisa
dilepaskan dari imperialisme Barat. Mereka tidak hanya datang untuk menguras
kekayaan penduduk jajahan, tetapi juga menyebarkan agama mereka, Kristen.
Agama yang masuk bersama-sama kolonialisme tentu akan berlumuran darah, Halaman | 19
Karena apa? Mereka, para kolonialis itu, akan memaksakan agama mereka dengan
senjata. Akibatnya, rakyat yang menentang akan menjadi korban.

Selama penjajahan Portugis hingga Belanda, tak sedikit rakyat yang


melawan. Mereka sebagian besar pemeluk Islam tidak mau dijajah secara politik
maupun aqidah. Oleh karena itu, mereka melakukan Jihad fi Sabilillah.

Karena kalah dalam persenjataan dan kepandaian penjajah mengadu


domba, perlawanan-perlawanan itu dapat dikalahkan dan korban dari umat Islam
berjatuhan. Di Aceh, misalnya, hampir 50.000 umat Islam menjadi korban,
begitu pula ketika Perang Diponegoro, dan Perang Padri. Sebagaimana tabiat
pasukan Salib di Eropa yang membantai siapa saja yang bcragama Islam, Portugis
dan Belanda yang ada di Indonesia juga melakukan hal yang sama. Mereka tak
peduli perempuan dan bayi-bayi yang masih menyusui.

Sehingga, dapat dikatakan bahwa agama Kristen yang berkembang di


Indonesia saat ini berdiri di atas ratusan ribu bangkai rakyat Indonesia. [***]

Pater Beek
Secuil Latar Belakang
Rohaniawan Agen CIA dan Yahudi (1917-1983)

Kemerdekaan yang didapatkan bangsa Indonesia,


selain telah memutus belenggu penjajahan juga memporak-
porandakan misi Kristenisasi, Para misioriaris menjadi
kalang kabut dengan perubahan yang cepat ini. Di antara
mereka, terutama yang berwarganegara Belanda,

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

tak rela dengan kemerdekaan yang diraih bangsa


Indonesia. Maka mereka kemudian bergabung dengan
pasukan Belanda dan misi rahasia untuk merebut kembali
Indonesia, agar pancang salib tetap berdiri tegak. Dengan
jubah misi kemanusiaan mereka masuk ke Indonesia.
Salah satu di antaranya bernama Pater Beek Halaman | 20

Amsterdam, 1917
Awalnya, Amsterdam hanya berupa kota nelayan pada
abad ke-13. Konon kabarnva bcrdasarkan legenda orang-
orang Belanda, Amsterdam ditemukan oleh dua orang
nelayan dari Frisian. Bersama dengan anjing yang dibawanya.

kedua orang itu mendarat di pesisir Amstel. Karcna mcnjadi kota nelayan, Amstel
kemudian populer dcngan nama Amsterdam, yang bcrarti "Empang dalam
bendungan Amstel".

Bersamaan dengan berlalunya waktu, Amsterdam kemudian berkembang


menjadi kota perdagangan. Pesisir pantainya telah berubah menjadi bandar-bandar
yang selalu ramai oleh para pedagang yang datang dan pergi. Lctaknya yang
stratcgis, membuat Amsterdam tak lepas dari pengamatan dua negara yang
berebut daerah jajahan, Spanyol dan Portugis. Akhirnya, Spanyol-lah yang
sampai di kota ini. Dijajah oleh sesama bangsa Eropa, rakyat Amsterdam
memberontak, yang selanjutnya meluas ke seluruh Bclanda. Perang antara
Bclanda dengan Spanyol ini yang kemudian terkenal dengan sebutan "Perang 80
Tahun".

Sejak awal Amsterdam terbuka untuk agama Kristen dan Yahudi.


Orang-orang Yahudi yang selalu dikucilkan di kota-kota lain akan mendapatkan
jaminan keselamatan apabila berada di Amsterdam. Maka, di antara kota-kota di
Belanda lainnya, Amsterdam-lah yang paling banyak orang Yahudinya.

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Pada abad ke-17, merupakan masa kejayaan Amsterdam. Kota ini mcnjadi
bandar terkaya. Kapal-kapal besar singgah di kota ini. Mereka berdatangan dari
Laut Baltic, Amerika Utara, Afrika, Brazil dan Indonesia. Kejayaan tersehut
semakin terang ketika "tujuh belas tuan" mendirikan VOC, yang sebagian besar
sahamnya dimiliki orang-orang Amsterdam. Sejak saat itu segala kekayaan yang
mereka kuras dari Hindia Belanda (Indonesia) mengalir dengan deras ke Halaman | 21
Amsterdam. Kota nelayan ini pun akhirnya berubah menjadi pusat perdagangan
di Eropa.

Kejayaan Amsterdam memang sempat meredup pada abad ke-18 sampai awal
abad ke-19. Ini terjadi akibat peperangan Belanda dengan Perancis. Sewaktu kota ini
berada dalam penguasaan Napoleon, kondisi ekonominya berada dalam posisi
paling rendah.

Amsterdam baru bangkit dari keterpurukan pada akhir abad kc-19. Pada masa
ini Revolusi Industri di Inggris sudah menerpa Amsterdam. Dengan hasil jajahan
dari Indonesia orang-orang Amsterdam bisa kembali membangun kota mereka.
Pabrik, bendungan, dan jaririgan kereta api telah menghiasi Amsterdam.
Memasuki abad ke-20, kejayaan Amsterdam tak pernah meredup lagi hingga
sekarang.

Amsterdam abad ke-17

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Pada saat Amsterdam sedang berkemilau, lahirlah seseorang yang kelak


menggoreskan sejarah hitam pada wajah bangsa Indonesia. Ia lahir pada 12
Maret 1917, dan diberi nama Josephus Beek. Entah karena kebetulan semata atau
memang kehendak sejarah, kelahirannya hanya selisih beberapa bulan dengan
Revolusi Komunis di Rusia yang juga merembet ke Indonesia. Kelak bocah itulah
yang memberi informasi nama-nama orang Komunis di Indonesia, yang dengan Halaman | 22
data itu CIA bertindak.

Ketika tumbuh dewasa sebagaimana cita-cita pemuda-pemuda Bclanda


yang ingin bertualang kc Indonesia, Josephus Beek juga mempunyai cita-cita
serupa. Pada saat usianya menginjak 22 tahun ia meninggalkan Belanda. Sebagai
anggota Ordo Jesuit ia ditugaskan di Jawa Tengah, Dari tahun 1939-1941, ia
menjalankan tugasnya untuk menyebarkan agama Kristus di bumi Jawa.

Sebagai petugas misi, Beek tidak hanya fokus menyebarkan agama, tetapi
juga melakukan kajian tentang pola hidup masyarakat Jawa, Ia rajin mencatat
apa saja kebiasaan dan kelemahan orang-orang Jawa. Hasil kajian tersebut
kemudian diserahkan pada pemerintah kolonial sebagai bahan untuk membuat
kebijakan yang dipcrlukan agar Jawa khususnya dan Indonesia umumnya tidak
lepas dari cengkeraman kolonial.

Salah satu kajian Beek adalah Islam. Ia menjadikan Islam sebagai kajian
karena agama ini merupakan agama mayoritas di Jawa. Dari kajiannya tersebut,
dan dari mempelajari perlawanan orang-orang Jawa, ia berkesimpulan bahwa
agama ini berbahaya karena bisa menjadi bara untuk membakar perlawanan
orang-orang pribumi. Oleh karena itu, menurutnya, Islam perlu dilumpuhkan
agar eksistensi Katolik tetap terjaga.

Kembali ke Belanda untuk Menjadi


Pastur
Pandangan Kristen terhadap Islam tak pernah berubah: ISLAM AGAMA
YANG SESAT DAN MUHAMMAD ADALAH NABI PALSU YANG
ANTI-KRISTUS. Sejak abad delapan mercka telah berupaya mendiskreditkan
Islam dengan berbagai cara. Para teolog mereka-para intelektual yang hidup pada
zaman Bizantium-menyerang Islam dengan karya-karya mereka. Mereka
menuliskan Islam merupakan agama salah yang cenderung menyembah berhala.
Muhammad adalah nabi yang salah, penyebar kejahatan dan merupakan "bapak
kebohongan" yang anti-Kristus, Mercka juga mengejek al Qur'an sebagai kitab
yang salah karena di dalamnya berisi bahan-bahan dari Pcrnjanjian Lama dan
Perjanjian Baru, dan mcrupakan kreasi dari Muhammad.

Selain bahan-bahan dari teolog Kristen dari era Bizantium, pegangan


orang-orang Kristen juga bcrasal dari Thomas Aquinas, seorang filosof yang
kemudian diangkat menjadi santo (orang suci): Thomas Aquinas menulis sebuah
buku yang khusus menyerang Islam. Buku tersebut berjudul Summa contra

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Gentiles, dan ringkasannya berjudul De rationibus fidei contra Saracemos,


Gratiles et Amemos. Buku inilah yang diajarkan di universitas-universitas untuk
mendidik calon pastur.

Halaman | 23

Thomas Aquinas

Mengenai pandangan Kristen terhadap Islam, William Montgomery Watt,


dalam bukunya yang berjudul Muslim-Cristian Encounters: Percepttion and
Misperception, menyimpulkan ada empat pandangan Kristcn terhadap Islam:

1. Islam adalah agama yang salah dan menyesatkan kebenaran secara sistematis.
Mereka berpandangan orang-orang yang percaya pada agama Muhammad
adalah mereka yang berintelegensi rendah. Yaitu, orang-orang yang tertipu
dengan janji-janji seksual (di surga ada bidadari yang selalu perawan yang
akan bisa memuaskan nafsu seksual mereka) dan yang takut akan siksaan
neraka.

2. Islam adalah agama yang disebarkan dengan pedang dan kekejaman. Dalam
bukunya, Thomas Aquinas menuliskan bahwa pengikut Muhammad yang
pertama adalah orang-orang yang kejam dan irasional. Mereka ini kemudian
memaksa orang lain untuk beragama lslam dengan pedang. Sedangkan Pedro
de Alfonso mcnuliskan bahwa umat Islam "merarnpok untuk dijadikan
tawanan dan membunuh musuh-musuh Tuhan dan nabi mereka, serta
menganiaya dan mcnghancurkan musuh-musuh tanpa belas kasihan". Dan
inilah yang mcnurut orang-orang Kristen yang membedakan Islam dengan
agama mereka: bahwa Kristen agama cinta perdamaian sedangkan Islam
agama pedang dan kekejaman.

3. Islam adalah agama yang memperturutkan suara hatinya sendiri. Orang-orang


Kristen menganggap pemeluk Islam merupakan sekumpulan orang yang
ingin menyalurkan nafsu birahinya. Mereka merujuk pada ayat-ayat al Qur'an
yang membolehkan laki-laki memiliki empat istri, dan kehidupan di surga
yang penuh dengan imajinasi seksual.

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

4. Muhammad adalah anti-Kristus. Pengikut Kristen menyatakan bahwa


Muhammad adalah nabi palsu yang menyebarkan agama yang bertentangan
dengan ajaran-ajaran Kristen. Oleh karena itu, bagi mereka Muhammad
tidak lebih dari antek-antek setan yang anti-Kristus.

Itulah empat pandangan Kristen terhadap Islam yang terus-menerus Halaman | 24


dimamah-biakkan oleh orang-orang Kristen hingga saat ini. Dalam arus
pandangan seperti itulah Pater Beek menempuh pendidikan pasturnya.

Para guru yang mcndidik calon-calon pastur mencekokkan kepada


murid-muridnya bahwa Islam adalah musuh utama. Oleh karena itu, adalah tugas
suci bagi umat Kristen untuk mengalahkan Islam apa pun caranya;
mendiskreditkan, menumpahkan darah atau memerangi.

Setelah jatuhnva Konstantinopel ke dalam kekuasaan Kesultanan Turki


Ottoman (Islam), kebencian orang-orang Katolik terhadap Islam semakin
menjadi-jadi. Mereka tak pernah rela kota yang telah berabad-abad menjadi
benteng Katolik terscbut berhasil direbut oleh Islam, sebuah agama yang menurut
mereka barbar dan tidak berpendidikan. Kebencian itulah yang kemudian
digunakan sebagai bahan untuk membakar orang-orang muda Katolik yang
dididik menjadi pastur, supaya "apinya" lebih besar, para pendidik pastur itu
membacakan kembali pidato Paus Urbanus II ketika membakar emosi umat
Kristen dalam rangka memulai Perang Salib I:

"Hai orang-orang Frank, hai orang-orang di luar pegunungan ini,


hai orang-orang yang dicintai Tuhan, yang jelas dari perilaku
kalian, yang membedakan diri dari bangsa-bangsa lain di muka bumi
ini, karena iman kalian, karena pengabdian kalian pada gereja suci;
inilah pesan dan himbauan khusus untuk kalian .... Kabar buruk telah
tiba dari Yerusalem dan Konstantinopel, bahwa sebuah bangsa asing
yang terkutuk dan menjadi musuh Tuhan, yang tidak lurus hatinya,
dan yang jiwanya tidak setia pada Tuhan, telah menyerbu tanah
orang-orang Kristen dan membumihanguskan mereka dengan
pedang dan api secara paksa.

Tidak sedikt orang-orang Kristen yang mereka tawan untuk dijadikan


budak, sementara sisanya dibunuh. Gereja-gereja, kalau tidak
mereka hancurkan, mereka jadikan masjid, Altar-altar mereka
porak-porandakan, Orang-orang Kristen mereka sunat, dan
darahnya mereka tuangkan pada altar atau tempat-tempat
pembaptisan. Beberapa orang mereka bunuh secara keji, yakni
dengan membelah perut dan mengeluarkan ususnya. Mereka
tendang orang-orang Kristen, dan mereka paksa jalan sampai
keletihan, hingga terjerembab di atas tanah. Beberapa orang Kristen
mereka gunakan sebagai sasaran panah. Ada yang mereka betot
lehernya, untuk dicoba apakah bisa mereka penggal dengan sekali
tebas. Lebih mengerikan lagi perlakuan mereka terhadap

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

perempuan.

Kewajiban siapa lagi kalau bukan kalian, yang harus membalas dan
merebut kembali daerah-daerah itu? Ingatlah Tuhan telah memberi
kalian banyak kelebihan dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain:
semangat juang, keberanian, keperkasaan dan ketidakgentaran Halaman | 25
menghadapi siapa pun yang hendak melawan kalian. Ingatlah pada
keberanian nenek moyang kalian, pada kekaisaran Karel Agung dan
Louis anaknya, serta raja-raja lainnya yang telah membasmi
Kerajaan Turki dan menegakkan agama Kristen di tanah mereka.
Kalian harus tergerak oleh makam kudus Tuhan Yesus Sang Juru
Selamat kita, yang kini ada di tangan orang-orang najis; kalian
harus bangkit berjuang, karena kalian telah tahu, banyak
tempat-tempat suci yang telah dikotori, diperlakukan secara tidak
senonoh oleh mereka.

Hai para kstaria pemberani, keturunan nenek moyang yang tak


tertaklukkan, janganlah lebih lemah daripada mereka, tetapi
ingatlah pada ketidakgentaran mercka. Jika kalian ragu-ragu
karena cinta kalian kepada anak-anak, isteri, dan kerabat kalian,
ingatlah pada apa yang Tuhan katakan dalam Injil: 'Ia yang
mengasihi ayah dan ibunya lebih daripada Aku, tidak pantas
bagi-Ku.' .... Jangan biarkan apa yang menjadi kepunyaan kalian
menghambat kalian. Kalian tak perlu khawatir dengan apa yang
menjadi kepunyaan kalian. Negeri kalian telah padat penduduknya,
dan dari semua sisi tertutup laut dan pegunungan. Tak banyak
kekayaan di sini, dan tanahnya jarang membuahkan hasil pangan
yang cukup buat kalian. Itulah sebabnya kalian sering bertikai
sendiri. Hentikan kesalingbencian dan pertengkaran kalian,
hentikan peperangan antar sesama kalian. Bergegaslah menuju
Makam Kudus, rebutlah kembali negcri itu dari orang-orang jahat,
dan jadikan milik kalian. Negeri itu, seperti dikatakan di dalam
Alkitab, berlimpah susu dan madu, Tuhan memberikannya kepada
anak-anak Bani lsrail. Yerusalem, negeri terbaik, lebih subur
daripada lainnya, seolah-olah surga kedua. Inilah tempat Juru
Selamat kita dilahirkan, diperintah dengan kehidupan-Nya, dan
dikuduskan dengan penderitaan-Nya. Bergegaslah, dan kalian akan
memperoleh penebusan dosa, serta pahala di Kerajaan Surga."

Ajaran para guru itu ditelan begitu saja oleh Pater Beek. Tak mengherankan
kalau dia kemudian tumbuh sebagai pater yang sangat membenci Islam. Dalam
sel-sel di otaknya telah tertanam bahwa Islam harus dihancurkan karena
anti-Kristus, dan agama Kristen sebagai agama yang cinta damai seperti ajaran
Thomas Aquinas harus disebarkan ke seluruh penjuru dunia. Pandangan ini tetap
dibawa Pater Beek sampai masuk liang lahat.

Setelah ditahbiskan menjadi pastur pada tahun 1948, aktivitas Pater Beek di

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Ordo Jesuit semakin mcningkat (Tentang Ordo Jesuit baca box: Ordo yang Rela
Mati Dcmi Kristus). Selain mempelajari doktrin-doktrin Katolik yang keras
dalam Ordo Jesuit, Pater Beek juga belajar metode-metode mengalahkan Islam
dengan efektif-inilah yang kelak diajarkan Pater Beek pada Katolik-katolik muda
yang ada di Indonesia. Ia juga belajar bagaimana mcnjalankan konspirasi untuk
menggulingkan pemerintahan yang tidak memihak Katolik. Halaman | 26

Ordo Yang Rela Mati Demi Kristus


"Saya percaya bahwa putih yang saya lihat adalah hitam
bila hirarki Gereja mendefinisikan begitu."
(Ignatius Loyola, Pendiri Ordo Jesuit)

Kapel Montmartre, luar Paris, 15 Agustus 1534. Berkumpul Ignatius dan


enam temannya (Fransiskus Xaverius, Alfonso Salmeron, James Lainez, dan
Nicholas Bobadilla, semuanya orang Spanyol, Peter Faber dari Perancis dan Simon
Rodrigues, orang Portugis). Mereka kemudian mendirikan Ordo Jesuit - yang
kemudian dikenal dengan Serikat Jesuit (SJ) - untuk "melaksanakan pelayanan
dan misi di Yerusalem, atau untuk pergi ke manapun juga tanpa bertanya,
mengikuti perintah Paus."

Setelah Ordo berdiri, pada tahun 1537 mereka pergi ke Italia. Tujuannya
meminta persetujuan Paus atas ordo mercka. Melihat kesetiaan Ordo Jesuit
terhadap Katolik, tanpa banyak prosedur Paus Paulus III langsung memberikan
persetujuan dan mengijinkan mereka untuk ditahbiskan menjadi pastur dalam
Gereja Katolik. Akhirnya, mereka ditahbiskan di Venesia oleh Uskup bernama
Arbe, 24 Juni 1537. Setelah secara resmi mcnjadi pastur untuk sementara mereka
mengurungkan pergi ke kota suci Yerusalem karena Perang Salib.

Pada Oktober 1538, bersama Faber dan Laincz, Ignatius pergi ke Roma
untuk mendapatkan persetujuan Paus atas konstitusi ordo baru terscbut. Sebuah
dewan Kardinal membcrikan laporan yang positif bagi usul konstitusi yang
diajukan, dan Paus Paulus III mengukuhkan ordo ini melalui bula kepausan
Regimini militantis (27 September 1540). Paus membatasi jumlah anggotanya 60

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

orang. Batasan ini dihapuskan melalui bula Injunctum nobis (14 Maret 1543).

Halaman | 27

Logo Ordo Jesuit

Ignatius dipilih menjadi pemimpin umumnya yang pertama. Setelah


diangkat sebagai pimpinan ordo dia mengirim para sahabatnya sebagai
misionaris ke seluruh Eropa untuk mendirikan sekolah, kolese, dan seminari.

Ignatius menulis Konstitusi Serikat Jesuit yang disahkan pada 1554.


Konstitusi ini menciptakan organisasi dengan kepemimpinan tunggal dan
menetapkan penyangkalan diri dan ketaatan mutlak kepada Paus dan para
pemimpinnya (superior); perinde ac cadaver, "disiplin tinggi seperti mayat" seperti
yang ditulis Ignatius, Prinsip utamanya menjadi Motto Jesuit: Ad Maiorem Dei
Gloriam ("Demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar").

Maarten dan para Jesuit pengikutnya percaya bahwa pembaruan Gereja


harus dimulai dengan pertobatan hati. Salah satu sarana utama untuk
menghasilkannya adalah latihan rohani yang disebut rctrct Ignatian. Selama
empat minggu dalam kebisuan orang menjalani meditasi terpimpin mengenai
hidup Kristus. Pada masa itu, mercka secara teratur bertemu dengan seorang
pengarah rohani yang menolong mereka memahami panggilan atau pesan Tuhan
melalui meditasi mereka. Retret Ignatian ini mengikuti pola Penyucian-
Pencerahan-Kesatuan sesuai dengan tradisi mistik Yohanes Kasianus dan para
Bapa Padang Pasir. Ignatius menciptakan inovasi yang membuat mistisisme
kontemplatif ini bisa diikuti oleh semua orang, dan menggunakannya sebagai
sarana membangun kembali kehidupan rohani Gereja.

Ordo Jesuit juga mendirikan banyak sekolah, yang menarik anak para elit
karena metoda pengajaran mercka yang maju dan moral yang tinggi. Sekolah
Jesuit memainkan peranan penting dalam memenangkan beberapa negara Eropa
kembali ke Katolik, setelah beberapa lama didominasi oleh Protestan, terutama
Polandia.

Sesuai dengan tradisi Katolik Roma, mereka mengajarkan penggunaan


upacara dan dekorasi di dalam ritual dan devosi Katolik. Karena itu, banyak Jesuit
perdana yang menonjol dalam seni visual dan pertunjukan maupun dalam musik.

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Bagaimana dengan Ordo Jesuit di Indonesia?

Ordo Jesuit di Indonesia diawali dengan kedatangan Santo Fransiskus


Xaverius dan beberapa imam lainnya sejak pertengahan abad kc-16 di Maluku.
Tetapi, karena perseteruan Portugal dan Spanyol, Ordo Jesuit ditarik pada
pertengahan abad ke-17. Halaman | 28

Pada tahun 1859, Van den Elzen, SJ dan J. Palinekx, SJ tiba di Indonesia.
Mereka kembali mengembangkan Ordo Jesuit di Indonesia setelah Portugis pergi.
Pada tahun 1893, W.J. Staal, Sj ditugaskan sebagai Vikaris Apostolik yang
berkedudukan di Batavia.

Pada 14 Desember 1904, Van Lith SJ membaptis 171 orang di Sendangsono,


Muntilan, Jawa Tcngah, setelah sebelumnya 4 orang dari desa Kahbawang
dibaptis pada tanggal 20 Mei 1904. Van Lith juga membangun sekolah seminari
menengah di Muntilan. Seminari ini akhirnya menghasilkan para imam Jesuit
pertama dari Indonesia yang ditahbiskan antara tahun 1926-1928, yaitu EX.
Satiman SJ, A. Djajasepoetra SJ dan Albertus Soegijapranata SJ. Dengan
keputusan Paus Pius XII pada tanggal 1 Agustus 1940 Vikariat Apostolik
Semarang didirikan, dengan uskup pertamanya Albertus Soegijapranata SJ,
sebagai uskup pribumi Indonesia pertama. Seorang imam diosesan, Justinus
Darmojuwono Pr, kemudian menggantikannya sebagai Uskup Agung Semarang
sejak 1964, lalu diangkat menjadi kardinal pertama dari Indonesia pada 26 Juni
1967. Justinus Darmojuwono kemudian digantikan oleh Julius Darmaatmadja, SJ
sebagai Uskup Agung Semarang dan kemudian menjadi Uskup Agung Jakarta
dan diangkat sebagai kardinal ke dua dari Indonesia.

Jesuit juga aktif dalam karya komunikasi sosial, pendidikan, pelayanan


pastural, dan sosial kemasyarakatan. Dalam bidang komunikasi Jesuit berkarya
dengan menerbitkan Majalah Hidup, Majalah Basis, penerbitan Cipta Loka Caraka dan
Kanisius, studio Sanggar Prativi dan audiovisual Puskat. Dalam bidang sosial
kemasyarakatan Ordo Jesuit mengupayakan keadilan melalui karya-karya yang sudah
dibuatnya antara lain melalui pembinaan para sukarelawan pada Institut Sosial
Jakarta dan Jesuit Refugee Service Indonesia.

Di bidang pendidikan, Ordo Jesuit aktif melalui sekolah-sekolah umum


seperti Kolese Kanisius dan Kolese Gonzaga Jakarta, Kolese Loyola Semarang,
Kolese De Britto Yogyakarta dan Kolese Le Cocq d'Armandville Nabirc-Papua,
maupun pendidikan khusus teknik dan pertanian seperti SMK Kolese Mikael
Solo, ATMI St. Mikael (Akademi Teknik Mesin Industri) di Solo, SMTIK-PIKA
(Sekolah Menengah Teknologi Kayu Atas - Pendidikan Industri Kayu Atas) di
Semarang, SPMA di Ambarawa, KPTT (Kursus Pertanian Taman Tani) di
Salatiga, AAK (Aksi Agraris Kanisius) di Semarang.2

Menjalankan Misi ke Indonesia Sebagai Agen CIA


dan Freemason
akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Menjadi Agen CIA

Kapal dari Belanda membuang sauh di pelabuhan Jakarta. Setelah hampir


berbulan-bulan terombang-ambing di atas samudera, akhirnya sampai juga di
pelabuhan yang dituju. Ada kelegaan yang terpancar dari para kelasi dan
penumpang. Mereka segera bergegas meninggalkan kapal, menjemur diri di Halaman | 29
negeri yang tropis.

Salah satu yang turun dari kapal adalah Pater Beek. Ia kcmbali lagi kc
negeri yang sekarang telah melepaskan diri dari cengkeraman Belanda.
Kedatangannya hanya selisih satu tahun setelah pelaksanaan Pemilu tahun 1955.

Hasil Pemilu 1955 memang mengkhawatirkan banyak negara, terutama


Amerika Serikat dan Belanda. Hasil Pemilu menunjukkan dua kekuatan yang
selama ini ditakuti oleh Belanda dan Amerika Serikat, Islam (Masyumi dan NU)
dan Komunis (PKl), menempati empat besar. Dan semua itu ditambah dengan
arah politik Soekarno yang condong ke kiri yang semakin berani terhadap
negara-negara Barat.

Soekarno saat memasukkan surat suara pada Pemilu 1955

Barat (baca: Belanda, Inggris dan Amerika Serikat) mempunyai dua


kepentingan terhadap Indonesia. Pertama, Indonesia merupakan negeri yang
kaya dengan sumbcr daya alam, terutama minyak bumi. Komoditi ini sangat
dibutuhkan bagi pembangunan industri-industri di Barat yang sangat boros
pemakaian bahan bakarnya. Oleh karcna itu, seperti halnya pada era pencarian
rempah-rempah yang memulai era kolonialisasi pada abad ke-16, mereka
sekarang memburu sumber minyak bumi yang ada di seluruh penjuru dunia.
Tentu saja kepentingan mereka akan berjalan mulus apabila pemerintahan
negara-negara kaya minyak tersebut bersedia bekerjasama dengan mereka.
Kedua, Indonesia merupakan negcri terbesar di Asia Tcnggara. Posisinya yang
stratcgis di jalur perdagangan dunia sangat penting untuk mengontrol stabilitas
politik di kawasan terscbut agar modal-modal dari Barat mudah masuk. Selain
itu, Indonesia juga dianggap sebagai benteng yang ideal untuk membendung
perkembangan komunis yang tengah mekar-mekarnya di China dan Vietnam.

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Halaman | 30

DN. Aidit dan Soekarno

Keadaan Indonesia dari tahun 1950-an sampai 1960-an sangat jauh dari
yang diharapkan oleh Barat. Soekarno sebagai Presiden Indonesia pertama
dalam retorika-retorika politiknya selalu menghantam Barat dan menampilkan
kemesraannya dengan negara-negara blok Komunis, Oleh karena itu, sangat sulit
bagi Barat untuk "menundukkan" Soekarno pada kepentingan mereka. Apalagi
yang terjadi kemudian Soekarno tidak hanya berhenti kepada retorika, tetapi
melakukan tindakan-tindakan kongkret anti Barat seperti nasionalisasi
perusahaan-perusahaan Amerika, Inggris dan Belanda di Indonesia.

Tentu saja langkah Soekarno membuat Barat semakin gerah. Mercka


mencari cara agar Soekarno bisa digulingkan. Menggulingkan Soekarno secara
terang-terangan jelas tidak mungkin. Barat tahu Soekarno merupakan presidcn
yang populer di kalangan rakyat, yang setiap pidato-pidatonya selalu dihadiri
puluhan ribu rakyat. Sehingga, bila secara terang-terangan yang ditempuh untuk
menggulingkan Soekarno tentu akan banyak risiko dan harga yang harus dibayar
oleh Barat. Maka, scbagai jalan keluar mereka melakukan kerja-kerja konspirasi
untuk menggulingkan Soekarno.

Kerja-kerja konspirasi tentu membutuhkan agen-agen intclijen yang andal.


Mereka selain memiliki militansi juga harus cerdas agar bisa menghadapi situasi
apa pun. Nah, salah satu yang menjadi agen CIA adalah Pater Beek. Tentang hal
ini Dr. George J. Aditjondro - salah satu murid Pater Beek - dalam artikelnya
berjudul CSIS, Pater Beek SJ, Ali Moertopo dan LB. Moerdani memberikan penjelasan
sebagai berikut:

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Halaman | 31

"Menurut cerita dari sejumlah pastur yang mengenalnya lebih


lama, (Pater) Beek adalah pastur radikal anti-Komunis yang
bekerja sama dengan seorang pastur dan pengamat Cina
bernama Pater Ladania di Hongkong (sudah meninggal beberapa
tahun silam di Hongkong). Pos China Watcher (pengamat Cina )
pada umumnya dibiayai CIA. Maka tidak sulit untuk dimengerti
jika (Pater) Beek mempunyai kontak yang amat bagus dengan
CIA. Sebagian pastur mencurigai (Pater) Beek sebagai agen Black
Pope Indonesia. Black Pope 3) adalah seorang kardinal yang
mengepalai opcrasi politik Katolik di seluruh dunia."

Pendapat Aditjondro di atas juga didukung oleh Mujiburrahman dalam


desertasinya yang berjudul Feeling Threatened Muslim-Christian Relations in Indonesia’s
New Orde dan Profesor W.E. Wertheim. Hanya Cosmas Batu Bara--salah satu
murid Pater Beek yang setia - yang membantah Pater Beek sebagai agen CIA.
Dalam sebuah wawancara ia mengatakan sebagai bcrikut:

TIM ISAI: Ada sinyalemen bahwa Pater Beek (salah seorang 'pcnasihat'
PMKRI, red) adalah agcn CIA?

Cosmas: Pater Beek pastur biasa. Sejak di Yogyakarta, ia memang


sudah dekat dengan mahasiswa. Beliau memang anti-Komunis, karena di
ajaran Katolik memang bcgitu. Waktu itu di gereja-gereja Katolik selalu
ada doa supaya negara-negara Komunis bertobat. Di negara-negara
Komunis kan agama termasuk gereja ditindas.

TIM ISAI: Tapi bcliau kan aktif mengorganisir dan melatih mahasiswa?

Cosmas: Bukan mengorganisir. Beliau hanya memberikan


training-training untuk menghadapi Komunis. Kita didoktrin agar kuat
melawan Marxisme-Leninismc. Juga diajarkan bagaimana kelompok
komunis itu beraksi, dan bagaimana menghadapi mereka, itu kami pelajari.
Kalau tidak, bagaimana kami bisa melawan CGMI.

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Menjadi Agen Freemason

Selain sebagai agen CIA, Pater Beek juga sebagai agen Freemason, sebuah
organisasi Zionis Yahudi (Tentang Freemason baca box: Freemason: Sarang
Agen-agen Yahudi di Seluruh Dunia). Diperkirakan organisasi Yahudi berjaringan
internasional ini sudah ada di Indonesia sejak tahun 1945. Mereka berupaya agar Halaman | 32
kemerdekaan Indonesia ini tidak melenceng ke arah kiri atau Islam radikal. Oleh
karena itu, melalui tokoh-tokoh pergerakan mereka berusaha menebarkan
pengaruhnya agar Indonesia mcnjadi negara sekuler. Tentang hal ini, John Helmi
Mempi dan Umar Abduh dalam artikel berjudul “Orde Baru, Freemason dam Pater
Beek 35 Tahun Sejarah Latar Belakang Politik dan Intelijen Indonesia di bawah Soeharto
(Orde Baru)”, menuturkan:

"Zionis FREElMASONRY sendiri, sejak awal kemerdekaan bangsa


Indonesia dan berdirinya NKRI tahun 1945 mampu menempatkan
posisinya secara taktis strategis di hadapan kekuatan Islam yang
mayoritas. Melalui semangat nasionalisme yang dimiliki
Soekarno, kekuatan dan agen FREEMASON Indonesia mampu
memaksakan diplomasi politiknya terhadap tokoh-tokoh (politisi)
Islam kepada satu keadaan, yaitu memberikan toleransi dan
kompromi terhadap tuntutan FREEMASON untuk menerima
konscp NKRI”.

Selanjutnya pengaruh nilai filosofis FREEMASONRY terhadap NKRI,


Dasar Negara, Konstitusi Negara dan lambang Negara maupun
Bendera Negara yang menggelar semangat aliran "Humanisme
Sekuler" yang secara strategis, gencar dan berkelanjutan
ditancapkan ke dalam pola pikir dan pemahaman di lingkungan
politisi, birokrat, intelijcn dan militcr akhirnya berhasil
mengungguli dan menggeser semanngat "spiritualisme"
sebagaimana yang dimiliki politisi Islam."

Sebagai agen CIA dan Freemason tugas Pater Beek adalah membendung
laju Islam dan Komunis. Ada beberapa hal yang dikhawatirkan Pater Beek
terhadap sikap Soekarno terhadap Islam. Walaupun terkesan sekuler, Soekarno
memperhatikan perkembangan intelektual umat Islam. Oleh karena itu, Soekarno
membangun IAIN (Institut Agama Islam Negcri) di beberapa tempat dengan tujuan
mencetak intelektual Islam yang berwawasan modern. Langkah Soekarno
tersebut oleh Pater Beck dianggap membahayakan eksistensi Katolik di
Indonesia, karena dengan berdirinya IAIN, maka dalam jangka 20 tahun akan lahir
intelektual-intelektual Muslim, yang bisa saja memusuhi Katolik.

Selain masalah IAIN, langkah Soekarno yang lain dianggap


membahayakan oleh Pater Beek-dan tentu saja Barat-adalah upaya pembebasan
Irian Barat (Irian Jaya). Daerah ini merupakan salah satu misi terbesar agama
Katolik di Indonesia. Sehingga apabila opcrasi pembebasan Irian Barat dari
cengkeraman Belanda dikendalikan oleh kelompok Islam atau Komunis, maka

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

akan merugikan misi Katolik. Sementara dari sisi negara Amcrika Serikat dan
Belanda, Irian Barat merupakan kawasan yang kaya dengan sumbcr daya alam,
yaitu emas. Yang apabila wilayah tersebut masuk bagian dari Indonesia, maka
mereka harus tetap bisa mengontrolnya agar kekayaan tersebut tidak jatuh ke
dalam genggaman negara lain atau dinasionalisasi oleh Soekarno. Di sinilah
kepentingan modal dan misi Kristenisasi bertemu. Halaman | 33

Dalam menjalankan misi rahasianya Pater Beek tidak sendirian. Paling


tidak ada dua orang pastur lain yang sangat berperan membantu kerja-kerja Pater
Beek, yaitu Pastur Melchers dan Djikstra. Tentang hal ini Richard Tantcr
mengungkapkan:

"(Pater) Beek mengawali proyeknya di tahun 1950-an, bersama


dengan sejumlah kecil Jesuit lainnya, termasuk Pastur Melchers
dan Djikstra: kesemuanya ini yang memiliki pengaruh cukup
besar dalam percaturan politik di Indonesia. Di mana
masing-masing menata jaringan yang serupa dengan 'kerajaan'
personal, tetapi dalam wilayah yang berbeda dan tetap saling
berkoordinasi,"

Tentang adanya Pastur Djikstra juga dibenarkan Mujiburrahman dalam


desertasinya. Akan tetapi, menurut Mujiburrahman cara kerja Pater Beek dan Pastur
Djikstra berbeda walaupun mereka mempunyai tujuan yang sama. Pater Beek
lebih mengedepankan aspek politik, yaitu harus pihak Katolik yang mengontrol
negara sehingga misi Kristenisasi bisa terjamin. Sedangkan Pastur Djikstra lebih
menekankan pada pembangunan aspek ekonomi.

Setelah semua pcrsiapan dirasakan cukup maka Pater Beek kemudian


mencari "bidak-bidak catur" yang akan dipakai untuk melancarkan misinya:
Kristenisasi dan menjalankan rencana CIA serta Freemason.

Siapa Saja "bidak-bidak" Pater Beek?

Freemason: Sarang Agen-agen Yahudi di Seluruh


Dunia
Freemason merupakan organisasi Yahudi intcrnasional yang sudah lama
keberadaannya. Secara harfiah Freemason bisa diartikan "Free" berarti bebas dan
"Mason" berarti juru bangunan. Yaitu, sekumpulan "juru bangunan bebas" yang
akan membangun kembali Haikal Sulaiman atau Solomon Temple. Oleh karena itu,
seringkali Freemason dihubungkan dengan tiga hal. Pertama, peristiwa ketika
Raja Salomo (Sulaiman) mendirikan Bait Suci. Kedua, para pembuat bangunan
abad pertengahan. Ketiga, Laskar Kristus yang bcrtugas menjaga Bait Suci Salomo
(King Solomon) atau dikenal juga sebagai Ksatria Bait Suci (Knight Templar).

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Ada beragam versi tentang asal-usul Freemason. Beberapa sumber


menyatakan Freemason sudah ada sejak zaman Fir'aun, yaitu sewaktu Nabi Musa
masih hidup. Oleh karcna itu, dalam berkegiatan mereka sering menggunakan
simbol-simbol Mesir Kuno seperti Dewa Horus, Piramida, Matahari dan berbagai
simbol Mesir kuno lainnya.
Halaman | 34

Sementara sumber lainnva mcnyatakan Freemason ada semenjak Raja


Israel, Herodes Agripa I, yang meninggal pada tahun 44 Masehi. Pada masa ini
tujuan didirikan Freemason sebagai benteng untuk membendung ajaran Kristen.
Namanya pada waktu itu The Secret Power (Kekuatan yang Tersembunyi).

Kegiatan Freemason pada masa Raja Herodes Agripa I adalah melakukan


penculikan, pembunuhan, dan bentuk teror-teror lainnya terhadap pemuka agama
Kristen. Dalam menjalankan kegiatan-kegiatan tersebut, Raja Herodes Agripa I
dibantu oleh dua pengikut setianya, Heram Abioud sebagai wakil presiden
gerakan dan Moab Leumi sebagai pemegang rahasia utama gerakan ini.

Sumber yang lain lagi menyatakan Freemason berakar dari munculnya


Ordo Knight of Templar. Ordo ini mulai populer ketika Perang Salib I pecah.
Mereka merupakan salah satu bagian dari pasukan Salib yang telah membunuh
40.000 orang Palestina. Mereka seolah-olah mendukung agama Kristen, tapi
tujuan mereka sebenarnya adalah mengembalikan kejayaan Haikal Sulaiman,
karena di dalam diri mereka mngalir darah Yahudi. Guna mencapai tujuan
tersebut kemudian mereka mendirikan organisasi rahasia yang dikenal dengan
nama Freemason.

Seperti yang telah disinggung di atas tujuan utama Freemason adalah


mengembalikan kejayaan Haikal Sulaiman. Ada dua penafsiran dalam pandangan
mereka tentang Haikal Sulaiman. Pertama, Haikal Sulaiman memang pernah
benar-benar ada. Mereka meyakini Haikal Sulaiman dibangun oleh Nabi
Sulaiman pada tahun 1012 SM. Konon kabarnya bangunan tersebut berada di atas
Gunung Soraya, Palestina. Di tempat inilah Tabut-salah satu kitab suci agama
Yahudi yang berasal dari Nabi Musa-disembunyikan. Dalam perkembangan
sejarah Haikal Sulaiman kemudian dihancurkan oleh Raja Babilonia,
Nebukhadnezar, tahun 586 SM.

Penghancuran bangunan suci kaum Yahudi tersebut disertai dengan


pengusiran orang-orang Yahudi dari "tanah yang dijanjikan", Yerusalcm. Pada
tahun 533 SM, seorang Yahudi yang lolos dari tawanan Babilonia, Zulbahil, membangun
kembali Haikal Sulaiman. Akan tetapi, bangunan tersebut dirusak kembali pada tahun
70 M ketika bangsa Romawi menyerbu Palestina. Sejak saat itulah, Haikal
Sulaiman terus-menerus mengalami pengrusakan, yang kemudian menurut
orang-orang Yahudi ketika umat Muslim memasuki Palestina, Haikal Sulaiman
dirobohkan dan diganti dengan Masjid Aqsha.

Kedua, Haikal Sulaiman oleh orang-orang Yahudi dimaknai sebagai luasnya


wilayah Sulaiman ketika menjadi raja dan nabi. Menurut orang-orang Yahudi,

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

wilayah Sulaiman membentang dari Palestina sampai Khaibar. Nah,


wilayah-wilayah ini kemudian yang harus direbut kembali olch orang-orang
Yahudi. Inilah yang kemudian memunculkan gerakan Zionisme, gerakan
menguasai dunia demi menegakkan kembali Haikal Sulaiman.

Halaman | 35

Freemason Hall di London

Secara terbuka, Freemason mulai dikenal di Inggris pada tahun 1717. Akan
tetapi, jauh-jauh hari Freemason sudah ada. Pada tahun 1641 misalnya, Robert
Morany, seorang bangsawan Inggris menjadi salah satu cabang Freemason di
Edinburg.

Setelah secara resmi berdiri, aktivitas Freemason semakin aktif. Mereka


mendirikan Grand Lodge of England dcngan mcnggabungkan empat loji menjadi
satu, sebagai pusat kegiatan mereka. Sebagai organisasi rahasia, mereka
seringkali melakukan kerja-kerja penyusupan ke berbagai negara. Tujuan mereka
adalah menguasai suatu negara dengan berada di balik layar. Oleh karena mereka
mempunyai uang tak terbatas, cara mereka menguasai negara lain adalah dengan
memberikan bantuan. Dari sinilah kemudian jerat itu dipasang.

Di Indonesia sendiri, Freemason diperkirakan sudah ada sejak awal-awal


kemerdekaan. Usaha mereka adalah mempengaruhi elit-elit Republik ketika itu
agar Indonesia menjadi negara sekuler. Usaha yang paling keras yang mereka
lakukan adalah menentang Piagam Jakarta. Bagi mereka piagam itu sangat
menguntungkan umat Islam yang merupakan musuh utama mereka.

Menurut John Helmi Mempi dan Umar Abduh, Soeharto sudah menjalin
hubungan dengan anggota Freemason semenjak berpangkat Pamen. Orang
Freemason yang menjadi "sandaran" Soeharto adalah Liem Siue Liong. Dan
ketika krisis politik di Indonesia semakin memanas menjelang geger 1965, anggota
Freemason seperti Soeharto 5), Yoga Sugama, Ali Moertopo, Soedjono Humardani,
Pitut Suharto, Benny Moerdani, menjalankan agenda CIA untuk menggulingkan
Soekarno.

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Akhir Riwayat Pater Beek

Selama kurang lebih 23 tahun, Pater Beek mengiringi perjalanan sejarah


Orde Baru yang didirikan oleh Soeharto. Sepanjang itu pula sepak terjangnya
dalam meminggirkan umat Islam telah menorehkan garis hitam dalam sejarah
Indonesia. Ratusan umat Islam yang tidak tahu apa-apa menjadi korban dari aksi Halaman | 36
Pater Beek. Semua itu ia lakukan demi lancarnva program Kristenisasi di
Indonesia.

Setelah sekian lama mencecerkan darah umat Islam di Indonesia, akhirnya


Pater Beek harus menyerah pada takdir, Kematian.

Setelah beberapa hari dirawat di RS Saint Carolus, J akarta, 17 September


1983, ia menghembuskan nafas terakhirnya. Ia meninggalkan dunia untuk
selama-lamanya pada usia 66 tahun. Jasadnya kemudian dimakamkan di Giri
Sonta, kompleks pemakaman dan peristirahatan Ordo Serikat Yesus di Ungaran,
Jawa Tengah.

Sejarahnya memang kelam. Bab-bab selanjutnva dalam buku ini akan


menguraikan kekelaman tersebut yang selama ini belum banyak tersentuh oleh
sejarawan lndoncsia.

Bidak-bidak Catur Pater Beek


Guna menjalankan misinya, Pater Beek mencari bidak-bidak catur, yaitu
orang pribumi (Indonesia) yang akan menempati pos terdepan dalam operasi
Kristenisasi, CIA dan Freemason. Mengapa ia tidak turun langsung ke lapangan?
Sebagai warga Belanda tentu akan mudah menarik perhatian apabila terjun
secara langsung menggalang gerakan untuk menggulingbm Soekarno
menghancurkan komunis dan Islam. Olch karcna itu, ia mcmilih cara aman
dengan memakai orang-orang Indonesia sebagai bidak-bidak caturnya.

Siapa saja mereka?

Tiga Bidak Utama


Tak sulit bagi Pater Beek untuk mencari orang-orang pribumi yang akan
dijadikan bidak-bidak caturnya. Ini karena pribadi Pater Beek yang menurut
Richard Tanter, powerful dan mudah bergaul. Dalam setiap pertemuan, Pater
Beek sanggup menghasilkan visi yang kuat sehingga mudah menarik kepercayaan
secara personal. Dengan gaya bahasa yang lugas dan meyakinkan, setiap
kata-kata yang keluar dari mulutnya akan menjadi pusat perhatian lawan
bicaranya.

Lantas siapa yang dipilih untuk menjadi bidak-bidak utama?

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Pater Beek menjatuhkan pilihan pada tentara, khususnya Angkatan Darat.


Ia menilai Angkatan Darat merupakan kekuatan yang sangat anti-Komunis dan
tidak mendukung Islam-bentuk politik Angkatan Darat yang tidak mendukung
Islam dipcrlihatkan dengan menumpas gcrakan untuk mendirikan Negara Islam
Indonesia (NIl) yang dipelopori oleh DII/TII, yang dipimpin oleh Kartosuwirjo
dan Kahar Muzakar. Ia berharap dengan "memakai" Angkatan Darat maka dapat Halaman | 37
memukul dua musuh sekaligus: Islam dan Komunis.

Selain sangat anti-Komunis dan tidak mendukung Islam, Angkatan Darat


mempunyai struktur yang luas sampai kc daerah-daerah. Bisa dikatakan struktur
yang dimiliki Angkatan Darat adalah "negara dalam negara", karena struktur tersebut
ada dari tingkat pusat sampai kecamatan. Katolik pun memiliki garis komando yang
sentralistik berpusat di Vatikan. Struktur inilah yang diperlukan Pater Beek untuk
digunakan membasmi dua musuh Katolik-Islam dan Komunis. Pater Beek juga
mengetahui bahwa Angkatan Darat sudah lama menjalin kerjasama dengan CIA.
Hubungan Angkatan Darat dengan CIA lewat dua hal, yaitu kerjasama dalam
pelatihan intelijen dan bantuan persenjataan.

Kerjasama Angkatan Darat dengan CIA mulai dilakukan sewaktu Hatta


menjabat Perdana Menteri. Pada masa itu tujuh belas orang terpilih
diberangkatkan kc Pulau Mariana, yang terletak 82 kilometer sebelah Barat Daya
Manila. Di tempat ini, CIA mempunyai pusat latihan yang bernama Pusat
Pelatihan Saipan (Saipan Training Station). Menurut Ken Comboy dalam bukunya:
Menguak Tabir Dunia Intelijen Indonesia, di pusat pelatihan tersebut dididik agen-agen dan
pasukan khusus yang sepaham dengan Amerika. Setelah pengiriman tujuh belas
orang itu pelatihan intelijen terus dilakukan atas kerjasama Angkatan Darat
Indonesia dan CIA.

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Halaman | 38

Saipan Training Station

Sedangkan bantuan senjata yang disalurkan CIA dilakukan lewat Yan


Walandouw. Yan Walandouw merupakan petugas Soeharto. Tentang bantuan
persenjataan ini Scott menuliskan:

"Sudah sejak Mei 1965 perusahaan-perusahaan leveransi militcr


Amerika (terutama Lockheed) melakukan transaksi mengenai
penjualan persenjataan dengan pembayaran pada orang-orang
perantara dengan cara demikian rupa bahwa pembayaran itu
tidak akan sampai ke tangan pembantu-pembantu Nasution dan
Yani (pemimpin-pemimpin tentara titular), tetapi pada yang sampai
ketika itu sedikit dikenal pemimpin dari sebuah faksi ketiga
tentara, Mayor Jenderal Soeharto.

Maka, dengan pertimbangan-pertimbangan yang diuraikan di atas, Pater


Beek mendekati tiga orang perwira Angkatan Darat. Siapa saja mereka?

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Halaman | 39

1. Soeharto

Nama Soeharto mulai melejit kctika tcrjadi Scrangan Umum 11 Maret


1949. Dalam serangan terscbut Soeharto dianggap sebagai pemimpin serangan.
Akan tetapi, berpuluh-puluh tahun kemudian, ketika Soeharto mengkhianati
sahabatnya sendiri, Laticf, sebuah kisah kebohongan mulai terkuak. Menurut
Latief ketika serangan terjadi justru Soeharto tengah lahap menyantap soto babat.

Sebelum menjadi bagian tentara Republik, Soeharto terlebih dahulu


menjadi bagian tentara Kolonial Belanda, KNIL. Dan sctelah Belanda dikalahkan
oleh Jepang, Soeharto menjadi bagian dari tentara Kolonia1 Jcpang, PETA. Andai
saja Belanda atau Jepang tidak pcrnah pergi dari Indonesia, bisa dipastikan
Soeharto akan menjadi bagian dari tentara penjajah yang akan menggilas rakyat
yang sedarah dengannya.

Karier Soeharto memang penuh dengan keberuntungan. Selepas dari


Yogyakarta, Soeharto diangkat menjadi Panglima Divisi Diponegoro (Jawa
Tengah). Sewaktu di Jawa Tengah inilah Soeharto menjalin hubungan dengan
Liem Siue Liong - yang menurut John Helmi Mempi dan Umar Abduh dalam
artikclnva yang bcrjudul Orde Baru dan Pater Beek, 35 tahun Sejarah Latar Belakang
Politik dan Intelijen Indonesia di bawah Soeharto, Licm Sioe Liong merupakan salah
satu agen Freemason di Indonesia.

Karena terlibat masalah korupsi akhirnya dicopot dari jabatannya sebagai


Panglima Divisi Diponegoro.

Nyaris karicr di tentaranya pupus kalau tidak ada Soekarno yang


menolongnya. Soekarno meminta pada Nasution untuk menarik Soeharto kc
Jakarta dcngan tcrlcbih dahulu "dibina" di SESKOAD agar mental korupsinya
bisa dibcrsihkan.

Lantas bagaimana Soeharto menjalin hubungan dcngan Pater Beek?

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Soeharto bcrhasil didckati oleh Pater Beek lewat dua asistennya, Yoga
Sugama dan Ali Moertopo - dua orang sudah dijadikan "bidak catur" Pater Beek.
Menurut John Helmi Mempi dan Umar Abduh dalam artikelnya yang bcrjudul
Orde Baru, Freemason dan Pater Beek, 35 Tahun Sejarah Latar Belakang Politik dan
Intelijen Indonesia di bawah Soeharto, Pater Beek mendekati Soeharto karena istri
Soeharto, Siti Hartinah (Tien Soeharto) beragama Katolik - Tien Soeharto-lah Halaman | 40
yang lebih dahulu direkrut sehingga mcnjadi pemeluk Katolik dari Ordo Jesuit.

Selain karena istri Soeharto beragarna Katolik, Pater Beek memilih


Soeharto karcna dua hal. Pertama, figur Soeharto sedari awal sudah diketahui
kelicikannya. Sifat inilah yang sesuai dengan karaktcr Pater Beek yang
Machiavelis (menghalalkan scgala cara untuk mencapai tujuan). Kelak memang
terbukti bahwa Soeharto merupakan figur yang tepat untuk menjalankan misi
Pater Beek. Kedua, Soeharto bukan seorang Islam yang taat, berbeda dengan
Nasution. Dalam pandangan Pater Beek, Soeharto lebih condong ke dalam ajaran
Kejawen (abangan) daripada ajaran Islam. Dengan begitu maka Soeharto 'bisa
dipakui untuk menindas umat Islam setelah komunis bisa disingkirkan.

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Halaman | 41

2. Yoga Sugama

Yoga Sugama dilahirkan di Tegal, Jawa Tcngah, 12 Mei 1925. Sewaktu


Perang Dunia II meletus ia mendapatkan pendidikan militer di Tokyo, Jepang.
Selama beberapa waktu ia berada di Jepang sampai perang usai. Ketika Jcpang
kalah ia cepat-cepat berganti majikan dengan menjadi penerjemah di Markas
Jenderal MacArthur. Dan baru pulang ke Indonesia ketika perang kemerdekaan
berkecamuk. Ia kemudian bergabung dengan dinas intelijcn, yang dikcnal dengan
Bagian V.

Begitu bagian V dibubarkan, Yoga Sugama tetap berada di Jawa Tengah. Di


tempat ini ia kemudian bertemu dengan Soeharto - yang waktu itu menjabat
Komandan Resimen Yogyakarta. Ketika Soeharto diangkat sebagai Panglima Divisi
Diponegoro, Yoga diangkat sebagai sebagai perwira intclijcn.

Antaraa Yoga Sugama dan Soeharto memang mempunyai hubungan khusus.


Sewaktu belum menjadi Panglima Divisi Diponcgoro, Soeharto pernah berhutang
budi pada Yoga Sugama. Pada waktu itu sebetulnva Bambang Supeno yang ditunjuk
oleh Mabes Angkatan Darat menjadi Panglima Divisi Diponcgoro. Tapi Soeharto
yang berambisi berusaha menyerobot pengangkatan terscbut. Sebelum surat dari
presiden yang mengangkat secara resmi Bambang Supeno ditandatangani,
Soeharto meminta pada Yoga Sugama untuk mengadakan rapat rahasia di
Kopeng. Hasil rapat tersebut berisi ancaman apabila Bambang Supeno tetap diangkat
menjadi Panglima Divisi Diponegoro maka beberapa perwira akan
membangkang. Usaha sabotasc ini akhirnya berhasil.8)

Karier Yoga Sugama memang dihabiskan di dunia intelijcn. Selain di Jcpang,


ia pernah mendapatkan pcndidikan intelijen di Inggris pada tahun 1951.
Kemampuan inilah yang dibutuhkan Pater Beek untuk menjalankan
opcrasi-operasinya. Mengapa? Karena operasi Pater Beek menuntut kerja bawah
tanah yang membutuhkan orang-orang yang berpengalaman, dan orang seperti
ini sebagian besar bekerja di dinas inrclijcn yang sudah terbiasa melakukan
kerja-kerja penyusupan dan melakukan provokasi.

Lantas lewat siapa Yoga Sugama menjalin kontak dcngan Pater Beek?

Yoga Sugama direkrut oleh bidak-bidak Pater Beek yang lain, yaitu

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

mahasiswa-mahasiswa Katolik yang bergabung di PMKRI (tcntang siapa saja


mercka akan diuraikan selanjutnya). Lewat mahasiswa-mahasiswa tersebut
Pater Beek berhasil menjalin kontak dengan Yoga Sugama, dan kemudian
memanfaatkan kedudukan dan kecakapan Yoga untuk opcrasi menghancurkan
Islam dan komunis sebagai jembatan untuk mewujudkan cita-cita akhir:
Kristenisasi, Freemason dan CIA. Halaman | 42

3. Ali Moertopo

Ali Moertopo lahir di Blora, Jawa Tengah, 23 September 1924. Kariernyna di


militer di mulai ketika bergabung dengan Badan Keamanan Rakyat (BKR). Pada
tahun 1950-an, Ali Moertopo ditugaskan di Kodam Diponegoro, bergabung dengan
pasukan "Banteng Raidcr". Pasukan ini merupakan pasukan khusus untuk
menumpas pemberontakan Darul Islam.

Ali Moertopo

Ketika meletus pemberontakan di daerah yang sebagioan besar didukung


CIA, Ali Moertopo dikirim ke Sumatera. Ia dikirim pada tahun 1959 dengan
jabatan Kopala Staf Rcsimen II dengan Yoga Sugama sebagai Komandan
resimennya. Begitu pemberontakan PRRI dikalahkan, Ali Moertopo kembali ke
Jawa Tengah untuk melanjutkan tugasnya di Kodam Diponegoro.

Pertemuan Soeharto, Yoga Sugama, dan Ali Moertopo terjadi kctika


mereka bertugas di Divisi Diponcgoro. Bcrsama Yoga Sugama ia mendukung
Soeharto untuk menjadi Panglima Divisi Diponegoro. Manuver ini bcrhasil dan
Soeharto sukses mendapatkan jabatan Pangdam Diponegoro dengan pangkat
Koloncl. Sebagai imbalan atas dukungannya, Ali Moertopo di tunjuk oleh
Soeharto sebagai Asisten Teritorial.

Setelah menyelesaikan pendidikan di SSKAD – setelah dicopot dari


kedudukannya sebagai Panglima Diponegoro - Soeharto menarik Ali Moertopo ke
Jakarta, Ali Moertopo mendapat tugas sebagai Dcputi I KSAD (Opcrasi). Pada
saat inilah Ali Moertopo bergabung lagi dcngan atasannya yang lama itu. Pada
waktu yang sama Soeharto juga dipercaya oleh Nasution untuk membentuk
CADUAD (Cadangan Umum Angkatan Darat) dan setelah satuan tempur tersebut
dibentuk, Soeharto ditunjuk scbagai Panglima CADUAD dengan pangkat Brigadir

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Jcndcral. Sekali lagi, Ali Moertopo jadi bawahan Soeharto dengan jabatan
sebagai Asisten Kepala Staf CADUAD.

Sama seperti Yoga Sugama, Ali Moertopo didekati Pater Beek lewat
mahasiswa. Selain karena Ali Moertopo berpengalaman di dunia intelijcn, Pater
Beek melihatnya sebagai sosok yang penuh ambisi. Sifat scperti ini dibutuhkan Halaman | 43
Pater Beek untuk menjalankan operasi-operasinya. Ali Moertopo juga bukan
penganut Islam yang kuat. Walaupun lahir dari keluarga santri, sama seperti
Soeharto, Ali Moertopo lebih condong ke ajaran Kejawen (abangan).9)

Kerjasama Beck dengan Ali Moertopo terlihat pertama kalinya ketika operasi
Pembebasan Irian Barat. Menurut penjelasan Richard Tanter, pada akhir 1960-an
Pater Beek mendapatkan tugas untuk melatih guru-guru di Irian Barat sebelum
jajak pendapat dimulai. Waktu itu Soeharto adalah Panglima Komando
Mandala Pembebasan Irian Barat, dan Ali Moertopo merupakan salah satu staf
Soeharto bagian intelijen. Tcntang hal ini Ken Comboy memberikan uraian
sebagai berikut:

"Ketika Soeharto memimpin kampanye pembebasan Irian Barat, Ali


Moertopo bertindak sebagai perwira intelijen dan, meskipun tidak
pernah terlibat dalam kegiatan militer, mendapatkan reputasinya
sebagai perwira yang mampu memecahkan masalah secara efisien.
Selama masa konfrontrasi, ia tetap bertanggung jawab kcpada Soeharto
dan mengepalai unit Operasi Khusus atau Opsus .... "

Maka Pater Beek yang membawa kepentingan Kristenisasi, CIA dan


Freemason bekerjasama dengan Ali Moertopo melalui Opsus - sebuah organisasi
yang mempunyai kewenangan luar biasa yang dibcntuk oleh Soeharto. Tujuan Pater
Beek terlibat dalam upaya Pembebasan Irian Barat bukan untuk mendukung
Indonesia, tctapi untuk mengontrol proses jajak pendapat agar bisa menjamin
kepentingan Barat - terutama Amerika Serikat - agar bisa mengeksploitasi emas
di kawasan tersebut.

Mungkin banyak yang bcrranva-tanva kenapa Ali Moertopo, seorang bekas


Hisbullah pada masa revolusi, begitu mudah menjadi bidak catur Pater Beek untuk
menghancurkan agamanya sendiri, Islam. Tentang hal ini Dr. George J.
Aditjondro memberikan penjelasan sebagai berikut:

"Banyak orang yang tidak percaya kalau Ali Moertopo (keluarga santri
dari pesisir Jawa dan bekas Hisbullah di zaman revolusi) bisa menjadi
orang yang sangat anti Islam dan berjasa besar dalam menindas orang
Islam di awal Orde Baru. Yang orang cenderung lupa adalah bahwa Ali
Moertopo punya rencana berkuasa, oleh karena itu semua yang
merintanginya untuk mencapai tujuannya harus lah ditebas habis.
Musuhnya bukan cuma Islam, tapi juga perwira-perwira ABRI yang
dianggapnya sebagai perintang, seperti H.R. Dharsono, Kemal Idris,
Sarwo Edhi Wibhowo dan Soemitro (Pangkopkamtib). Almarhum

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Dharsono (Pak Ton) difitnahnya berkonspirasi dengan orang-orang PSI


untuk menciptakan sistem politik baru untuk menyingkirkan Soeharto.
Kemal Idris dituduhnya berarnbisi jadi Presiden. Sedang Sarwo Edhy
difitnahnya merencanakan usaha menajibkan (menendang ke atas)
Soeharto."
Halaman | 44
Rupanya ambisi Ali Moertopo inilah yang dimanfaatkan Pater Beek untuk
dijadikan kuda troya guna menggilas umat Islam. Dan Pater Beek tidak salah
memilih orang, karena nantinya akan terbukti bahwa Ali Moertopo merupakan
"abdi" yang setia, yang selalu patuh kepada perintah Tuan Beek untuk
menghancurkan Islam yang merupakan agama Ali Moertopo sendiri.

Bidak-bidak Yang Lain


Selain mencari bidak-bidak dari kalangan Angkatan Darat, Pater Beek juga
menjadikan kalangan mahasiswa sebagai bidak-bidaknya. Mereka sebagian besar
adalah mahasiswa·mahasiswa Katolik yang bergabung dalam PMKRI
(Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia) dan tokoh-tokoh muda
Katolik.

PMKRI lahir pada tanggal 25 Mei 194710).


Sejarah berdirinva bermula dari hasil fusi Federasi
Katholieke Studenten Vereniging (KSV) dan Perserikatan
Mahasiswa Katolik Rcpublik Indonesia (PMKRI)
Yogyakarta. Saat itu Federasi KSV mempunyai
cabang-cabang di berbagai kota, yaitu KSV St. Bellarminus
Batavia (didirikan di Jakarta, 10 Nopember 1928). KSV
Thomas Aquinas Bandung (didirikan di Bandung, 14
Desember 1947), dan KSV St. Lucas Surabaya (didirikan di
Surabaya, 12 Desember 1948). Federasi KSV vang berdiri
tahun 1949 tersebut diketuai olch Gan Kcng Soei (KS
Gani) dan Ouw Jong Peng Koen (PK Ojong). Adapun PMKRI Yogyakarta didirikan
pada tanggal 25 Mei 1947. Ketua Umumnya yang pertama adalah St. Munadjat
Danusaputro.

Di antara tokoh-tokoh PMKRI yang menonjol sewaktu zaman Demokrasi


Terpimpin Soekarno adalah dua bersaudara Licm Bian Koen (Sofian Wanandi)11)
dan Liem Bian Kie (Jusuf Wanandi)12) Menurut Mujiburrahman dalam desertasinya
yang berjudul Feeling Threatened Muslim-Cristian Relations in Indonesia’s New Orde,
keduanya merupakan kadcr utama Pater Beek di PMKRL Kedua orang ini merupakan
penggerak gerakan mahasiswa untuk menggulingkan Soekarno dan membasmi PKI,
dan ketika kedua musuh tersebut telah hancur kemudian mercka
mengorganisasikan penindasan terhadap Islam. Jusuf Wanandi kelahiran Sawahlunto,
Sumatera Barat, 15 November 1937. Setamat dari SMA Kanisius, Jakarta, ia masuk
Fakultas Hukum dan Ilmu Kemasyarakatan Universitas Indonesia (kini FH-UI), lulus
tahun 1960. Jusuf pernah menjadi guru SMA Kanisius, dan asistcn dosen FH

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Universitas Indonesia. Sewaktu di UI inilah ia bergabung menjadi anggota PMKRI yang


mengurusi olahraga dan kesejahteraan mahasiswa, kemudian mulai terlibat dalam
kegiatan politik.

Selain kakak-beradik Wanandi, Mujiburrahman dalam desertasinya juga


menyebutkan nama lain yang juga kadcr Pater Beek, yaitu Cosmas Batubara13). Halaman | 45
Sepanjang sejarah Orde Baru, Cosmas menduduki berbagai jabatan penting. Pria
kelahiran Purbasaribu, Simalungun, 19 September 1938 itu, setamat dari SGA di
Jakarta kemudian melanjutkan studi di Perguruan Tinggi Publisistik Jakarta, dan
setelah itu melanjutkan kuliah di FISIP UI. Semasa kuliah dia aktif di PMKRI, bahkan
menjadi Ketua Umum pengurus pusat di organisasi mahasiswa Katolik tersebut.

Nama lain yang menonjol sebagai kadcr Pater Beek menurut Mujiburrahman
dan Dr. George J. Aditjondro adalah Harry Tjan Silalahi14). Ia merupakan orang
berpengaruh dalam Partai Katolik. Kedudukannya sebagai Sekrctaris Jenderal
Partai Katolik membuat dirinya bisa memainkan peranan penting menentukan
arah partai tersebut. Oleh karcna itu, tak salah kalau kemudian Pater Beek
merekrutnya.

Harry Tjan Silalahi lahir di Yogyakarta, 11 Pcbruari 1934. Semasa di SMA ia


sudah mulai aktif berorganisasi. Ia menjadi anggota organisasi peranakan Tionghoa,
Chung Lien Hui. Di bawah kepemimpinannya organisasi ini kemudian berganti
nama menjadi Persatuan Pelajar Sekolah Menengah Indonesia (PPSMI). Harry
juga aktif dalam Ikatan Pemuda Pelajar Indonesia. Setelah tamat SMA, Harry
pindah ke Jakarta dan masuk ke Fakultas Hukum Universitas Indonesia, lulus
tahun 1962. Semasa kuliah di Jakarta, ia aktif di perkumpulan Sin Ming Hui, dan
Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI). Ia kemudian
terpilih menjadi ketua organisasi itu, dan belakangan menjadi Sckjen Partai
Katolik.

Selain di dalam negeri, Pater Beek juga menggalang kekuatan mahasiswa


Indonesia yang berada di luar negeri. Ali Moertopo "mendorong" agar mahasiswa
di dalam negeri menjalin hubungan dengan mahasiswa di luar negeri;
mahasiswa-mahasiswa ini yang kelak akan mcnjadi bagian CSIS. Tentang
pembangunan jaringan ini diungkapkan oleh Harry Tjan Silalahi dalam
tulisannya berjudul Centre Lahir dan Tantangan dan Jaman sebagai berikut:

"Bapak Ali Moertopo almarhum mendorong para aktivis di dalam


negeri untuk mengadakan kontak kerjasama dengan para aktivis
mahasiswa di luar negeri tersebut. Perhimpunan Pelajar
Indonesia (PPI) di Eropa Barat, seperti antara lain di Perancis,
yang waktu itu dipimpin Bapak Daoed Joesoef'15), PPI Belgia yang
diketuai saudara Surjanto Puspowardojo. PPI Swiss yang
dipimpin oleh Saudara Biantoro Wanandi, demikian pula PPI
Jerman Barat yang dipimpin oleh Saudara Hadi Susanto, telah
mengambil sikap seperti yang ditunjukkan para mahasiswa dan
sarjana yang ada di Indonesia.”

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Halaman | 46

Daoed Joesoef

Para mahasiswa dan pemuda-pemuda Katolik tersebut kemudian dididik


oleh Pater Beek dalam bentuk pelatihan yang dikenal dengan Kaderisasi Sebulan
(Kasbul) – tentang Kasbul ini lebih detailnya akan dibahas dalam bab tersendiri.
Mereka inilah calon "laskar-laskar Kristus" yang akan digunakan untuk melakukan
Kristenisasi di Indonesia, dengan berbagai cara. Dalam pikiran mereka telah
ditanamkan bahwa Islam adalah musuh, Islam adalah agama pedang: Islam
adalah pcrampok Yerusalem; Islam adalah perebut Konstantinopel; dan Islam
adalah anti- Kristus.

Tentang apa saja pelajaran yang diajarkan dan siapa saja yang
memberikan pelatihan dalam Kasbul, Richard Tanter memberikan penjelasan
sebagai berikut:

"[Pater] Beek menyelenggarakan kursus-kursus satu-bulanan


secara reguler, bagi mahasiswa, aktivis, maupun kaum muda
pedesaan. Dengan menghadirkan pastur maupun rohaniawan,
sebagai bagian dari program kaderisasi: pelatihan ketrampilan
kepemimpinan, kemampuan berbicara di hadapan publik,
ketrampilan menulis, 'dinamika kelompok', serta analisis sosial.”

Sedangkan Cosmas Batubara memberikan penjelasan sebagai berikut:

"Beliau hanya memberikan training-training untuk menghadapi


Komunis. Kita didoktrin agar kuat melawan Marxismc-Leninismc.
Juga diajarkan bagaimana kelompok komunis itu beraksi, dan
bagaimana menghadapi mercka, itu kami pelajari. Kalau tidak,
bagaimana kami bisa melawan CGMI."

Apa yang dikatakan Cosmas Batubara bahwa pelatihan tersebut digunakan


untuk melatih mahasiswa Katolik melawan Komunis, maka begitu Komunis bisa
dihancurkan kemudian digunakan untuk menghancurkan Islam. Sebagai
penggagas Kasbul, Pater Beek berpikir jauh ke depan. Awalnya, Komunis dulu
yang dihantam baru setelah itu Islam. Tentang hal ini Richard Tanter
memberikan uraian:

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

"Bagi [Pater] Beek, ada dua musuh besar, baik bagi Indonesia
maupun bagi Gereja adalah Komunisme dan Islam, di mana ia
melihat keduanya memiliki banyak keserupaan: sama-sama
memiliki kualitas ancaman."

Setelah Komunis berhasil ditumpas, Pater Beek kemudian mulai Halaman | 47


melancarkan gerakan anti-Islam, Richard Tanter menjelaskannva sebagai
berikut:

"Pasca 1965, posisi militan yang anti-Islam digaungkan dengan


arus dominan yang bcrlaku dalam kepemimpinan Angkatan
Darat ketika itu. Indonesia yang diidealkan Beek adalah Indonesia
yang nasionalistik, non-Islamik, dengan golongan Kristen
mendapatkan tempat yang istimewa.”

Dengan metode tersebut-memakai tentara dan mahasiswa sebagai


bidak-bidak caturnya-Pater Beek sekali memukul bisa menghancurkan dua
musuh sekaligus. Dan nantinya terlihat usaha dari Pater Beek bisa berhasil
dengan baik sehingga Krisrenisasi berjalan dengan mulus.

Mengkudeta Soekarno
Jembatan Emas Menuju Kristenisasi

Peristiwa 1 Oktober 1965 masih merupakan misteri bagi bangsa Indonesia.


Selama ini pusat dari peristiwa tersebut masih berputar-putar pada Soekarno,
Soeharto, PKI, Angkatan Darat dan CIA. Tak mengherankan kalau kemudian ada
yang luput dari analisa-analisa yang telah ada. Sosok Pater Beek, yang telah
mengorganisasikan mahasiswa dan membangun jaringan dengan Angkatan
Darat, tak banyak dikupas. Padahal, sepak terjang Pater Beek tak bisa dilewatkan
begitu saja.

Apa saja yang ia lakukan sebagai agcn CIA, Freemason dan Kristenisasi?

Peranan Pater Beek Dalam Kudeta


Soekarno, lelaki flamboyan kelahiran Blitar, Jawa Timur, tak bisa
dilepaskan dari sejarah Indonesia. Semenjak mahasiswa, ia telah terlibat dalam
perjuangan anti-Kolonialismc hingga sempat "singgah" di pcnjara Sukamiskin
dan berbagai tempat pembuangan. Sepak terjangnya memang tak pernah surut
dari kontroversi. Sewaktu Jepang menjajah Indonesia, ia justru "bekerjasama"
dengan Jepang yang kemudian mengantarkan ribuan rakyat Indonesia ke kamp
kerja Romusha. Setelah Indonesia merdeka, ia dan Hatta bekerjasama
menyingkirkan Muso - sahahatnya sendiri ketika masih di Surabaya. Memasuki

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

tahun 50-an ia mulai berseberangan dengan Hatta sehingga dwi tunggal itu retak.
Berjauhan dengan Hatta, Soekarno kemudian dekat dengan orang-orang
Komunis. Hingga akhirnya terjungkal dari kekuasaan. Semua kontroversi itu
masih bisa ditambah apabila perjalanan asmaranya dari satu perempuan ke
perempuan lainnya juga dikupas. Itulah Soekarno.
Halaman | 48
Peran Soekamo antara tahun 1950-1960-an dalam jagad perpolitikan
intcrnasional cukup menonjol. Bersama Nehru, Castro, Tito, dan yang lainnya, ia
mempelopori berdirinva poros baru di luar poros Amerika Serikat dan Uni
Sovyet. Secara garis besar poros baru itu - kemudian populer dengan nama Non
Blok - menentang segala bentuk kolonialisasi, Tetapi, banyak yang melihat -
terutama Barat - Soekarno lebih condong kc kiri. Program nasionalisasi
perusahnan-perusahaan asing di Indonesia, kampanye ganyang Malaysia, opcrasi
Pembebasan Iran Barat, dianggap merugikan Barat. Apalagi Soekarno secara
terang-terangan berakrab-akraban dcngan pemimpin RRC, Mao Zedong.
Melihat kenyataan ini, Amerika semakin khawatir dcngan berbagai
kepentingannya di Asia Tenggara. Tentang hal ini, John Rossa dalam bukunva Dalih
Pembunuhan Massal Gerakan 30 September dan Kudeta Soeharto membcrikan uraian
sebalgai berikut:

"Bagi mcrcka [AS], Presiden Soekarno merupakan sebuah


kutukan. Politik luar negerinya yang bebas aktif (yang
dipermanenkan pada Konferensi Asia Afrika 1955), hujatan
berulang terhadap imperialisme Barat, dan kesediaannya
merangkul PKI sebagai bagian integral dalam politik Indonesia
ditafsirkan di Washington sebagai bukti kesetiaan Soekarno
kepada Moskow dan Beijing. Eisenhower dan Dulles bersaudara -
Allen sebagai kepala CIA dan John Foster sebagai kepala
Departcmcn Luar Negeri – memandang semua pemimpin
nasionalis Dunia Ketiga yang ingin tetap netral di tengah-tengah
perang dingin sebagai antek-antek Komunis."

Soekarno dengan Nikita Kruschov

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Halaman | 49

Soekarno dengan Fidel Castro

Soekarno dengan Chou En Lai

Melihat situasi yang tidak menguntungkan tersebut, Amerika Serikat dan


sekutu-sekutunya mencari cara untuk menyingkirkan Soekarno. Cara ini harus
disusun serapi mungkin agar proses tersebut berlangsung seolah-olah alamiah
dan spontan tanpa melihat peranan pihak luar (baca: Amerika Serikat). Olch
karena itu, cara yang ditempuh haruslah melalui konspirasi politik. Yaitu,
melakukan operasi rahasia dengan dipimpin langsung oleh agen-agcn CIA. Dan
pada titik inilah peranan Pater Beek dimulai.

Setelah mendapatkan bidak-bidaknya, Pater Beek mulai


mengkonsolidasikan kekuatan sipil untuk merongrong kckuasaan Soekarno.
Awalnva, keterlibatan Pater Beek dalam penggulingan Soekarno dianggap sebagai
sebuah fiksi belaka. Ini terjadi ketika Aad van den Heuvcl - mantan presenter dari
radio dan tclevisi KRO - menerbitkan sebuah roman (1991) dan hasil
wawacaranya dengan Pater Beek (1993). Akan tetapi, ketika ia menerbitkan
karya terbarunya Dit was Bradpunt, Goedenavond (Demikian Fokus Kali Ini, Selamat
Malam) pada tahun 2005, publik di Eropa baru memulai mempercayai bahwa
Pater Beek memang terlibat dalam peristiwa penggulingan Soekarno. Dari hasil
penelitiannya, dengan yakin ia memaparkan keterlibatan Pater Beek dalam

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

peristiwa di bulan September dan Oktober 1965, di mana Pater Beek bekerjasama
dengan satuan militer Jenderal Soeharto dan kedua orang dekatnya, Ali Moertopo
dan Soedjono Hoemardani, untuk menggulingkan Soekarno.

Halaman | 50

Aad van den Heuvel

Karya dari Aad van den Heuvel ini bisa dikatakan sumber primer karena
merupakan wawancara langsung dengan Pater Beek. Wawancara ini bermula
ketika pada sekitar tahun 1965, selaku wartawan KRO, Aad van den Heuvel
bersama dua rekannya, Piet Kaart dan Ed van Westerloo, meliput pemakaman
Sutan Syahrir - seorang tokoh sosialis tcrkemuka di Indonesia yang dekat dengan
Belanda. Sctclah selama tiga minggu berada di Indonesia mereka balik ke Belanda,
tetapi tidak lama kemudian kembali lagi ke Indonesia untuk melakukan
kerja-kerja reportase.

Selama kurun waktu 1965-1973, Aad van den Heuvel sering berada di
Indonesia - biasanya selama satu atau dua bulan. Dalam kurun waktu inilah ia
kemudian berkenalan dcngan Pater Beek. Ia menceritakan awal pertemuannya
dengan Pater Beek sebagai berikut:

"Pada perjalanan saya yang pertama ke Indonesia saya


berkenalan dengan dia (Pater Beek), bersama-sama rekan Ed Van
Westerloo. Kami melakukan kontak dcngan dia melalui seorang
misionaris – Patcr Wolbertus Daniels, yang telah menyelesaikan
masa magangnya pada KRO dan akan mendirikan radio di
Indonesia. Pater Wolbcrtus meminta kepada kami untuk langsung
bertanya pada pastur yang mengetahui (Pater Beek) bila ingin
mengetahui kondisi politik, yang bertcmpat tinggal di Gunung
Sahari (No.88) Jakarta. Di sana kami mendengar cerita (Pater
Beek) dalam kejutan yang terus bertambah. Selanjutnya kami
setiap tahun mengunjunginya. Bisa dikatakan dia sudah menjadi
informan kami yang terpenting, Pada kenyataannya dia adalah

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

wakil pihak kctiga."

Bagi wartawan KRO, bertemu Pater Beek merupakan berkah tersendiri.


Lcwat mulut sang Pater berwatak jagal ini mereka menjadi lebih mengetahui apa
yang sebenarnya terjadi pada tanggal 1 Oktobcr 1965 dan peristiwa-peristiwa
horor yang kemudian mengikutinya. Berkah tersebut diungkapkan Aad van den Halaman | 51
Heuvel sebagai berikut:

"Bagi para wartawan KRO sang pastur (Pater Beek) benar-benar


merupakan hadiah yang jatuh dari langit. Ia dapat
menyingkapkan masalah-masalah tidak hanya sekedarnya saja.
Sepanjang pertemuan-pertemuan tersebut kami menandai bahwa
dia adalah otak dari pembalikan itu. Misalnya, apabila kami
ingin berbicara dengan Opsus - sejenis dinas rahasia - maka dia
dapat membuatnya menjadi mungkin."

Maka, sejak buku Aad van den Heuvel tersebar secara luas, kekejian dan
kelicikan Pater Beek dalam tragcdi paling mengenaskan dalam sejarah negeri ini
mulai terkuak. Sontak saja karya Aad van den Heuvel menjadi pembicaraan di
ncgeri Belanda. Namun sayang, tidak ada pcnelitian lebih lanjut tentang peranan
Pater Beek. Entah apa yang terjadi sehingga peranan Pater Beek kemudian
ditutup rapat. Tak jauh berbeda dengan yang terjadi di Belanda, di Indonesia
peranan Pater Beek juga dianggap tidak ada.

Selama ini sudah banyak buku yang menguraikan dan menganalisa


peristiwa 30 Septermber 1965 dan peristiwa-peristiwa yang mengikutinya, tetapi
tak ada yang menyinggung-nyinggung peranan Pater Beek. Apakah ditutupnya
peran Pater Beek merupakan hasil konspirasi Yahudi dan Katolik? Untuk
membuktikannya tentu membutuhkan penelaahan lebih lanjut oleh para
sejarawan.

Sebelum melangkah lebih jauh membahas peranan Pater Beek dalam


drama kudeta merangkak terhadap Soekarno, maka terlebih dahulu perlu
dicermati hasil wawancara Aad van den Heuvel dengan sang Pater. Dari sekian
wawancara dengan Pater Beek, sang Pater pernah mengungkapkan
keprihatinannya terhadap Komunismc dan Islam, yang baginya sudah
membahayakan. Oleh karena itu, ia bemiat "menyelamatkan"
minoritas Katolik di Indonesia. Dari pernyataan ini bisa disimpulkan bahwa
sedari awal Pater Beek sudah menganggap Komunis dan Islam sebagai ancaman
yang harus dilenyapkan. Maka, menghancurkan Soekarno dan Komunis
merupakan batu loncatan untuk menghancurkan Islam dengan tujuan akhir
memuluskan Kristcnisasi.

Mengapa Islam dianggap sebagai ancaman?

Sedari awal pemcrintah Kolonial Bclanda (1596-1942) telah menganggap


umat Islam sebagai pemberontak, ekstrimis, sekaligus kolot dan fanatik. Mereka

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

memandang umat Islam sebagai sumber teror dan perlawanan yang muncul
terhadap penindasan yang mereka lakukan terhadap rakyat Indonesia. Tak dapat
dipungkiri bahwa selama penjajahan Belanda umat Islam yang mcmpelopori
perlawanan. Mulai dari yang berskala besar, scpcrti Sultan Agung Mataram
(1628-1629), Perang Diponegoro (1825~ 1830), Perang Padri (1831), Perang Aceh
(1881), hingga yang berskala lobi setingkat Bagus Rangin di Circbon, Haji Wasid Halaman | 52
di Bantcn, Haji Hasan Cimareme Garut, Antasari di Kalimantan, Hasanuddin di
Makassar, dan lain-lain. Semua dipelopori tokoh-tokoh Islam, melibatkan
institusi Islam (sosok kiai dan lembaga pesantrcn).

Ketika perlawanan memasuki metode modern, yaitu menggunakan


organisasi, kembali umat Islam menjadi pelopor. Kalau Boedi Oetomo yang
dianggap sebagai awal mula mubculnya kebangkitan nasional hanya merupakan
organisasi yang isinva para priyayi Jawa, maka orang-orang Islam telah
menggalang organisasi yang lebih luas yaitu SDI (Sarikat Dagang Islam).
Organisasi ini bcrisikan para pedagang yang mempunyai latar belakang yang
berbeda-beda kesukuannya. Walaupun mereka berbeda-beda suku tapi mereka
disatukan oleh agama, yaitu Islam. Dalam perkembangan selanjutnya SDI
bcrubah sebagai SI (Sarikat Islam) yang mernpelopori pcrjuangan untuk
mclcpaskan diri dari Belanda, sehingga organisasi ini sangat ditakuti oleh Belanda.

Kongres Sarikat Islam

Api perlawanan yang dikobarkan umat Islam untuk mengusir kolonialisme


terus berkobar. Ketika Jepang datang, di bawah pimpinan Kiai Zainal Mustofa
dan para santrinya di Pesantrcn Sukamanah, Singaparna, Tasikmalava. umat
Islam kembali melakukan perlawanan.

Ketika Kolonialis-Impcrialis Belanda mcncoha kembali bcrcokol di


Indonesia (1945,1950), umat Islam yang bertekad mempertahankan
kemerdekaan, membentuk barisan-barisan perlawanan "Sabilillah" dan
"Hizbullah". Sebelum berangkat ke garis depan, para anggota "Sabilillah" dan
"Hizbullah" yang hanya bersenjatakan bambu runcing dan sama sekali tidak
memiliki pengalaman tempur, meminta restu para kiai di pesantren-pesantren.

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Dari fakta-fakta yang telah diuraikan di atas maka Pater Beek menyimpulkan
bahwa Islam merupakan ancaman. Oleh karena itu, lewat bidak-bidaknya ia
berusaha agar "radikalisasi" umat Islam bisa dijinakkan (tentang bagaimana
proses penjinakan ini akan diuraikan dalam bab selanjutnya).

Teori Pater Beek tentang Islam sebagai ancaman dikcnal sebagai teori Halaman | 53
Lesser Evil Theory (Teori Setan Kecil). Dalam teori itu dijabarkan bahwa setelah
Komunis berhasil dihancurkan oleh tentara, maka setelah itu akan muncul dua
ancaman. Tentang dua ancaman ini Dr. George J. Aditjondro memberikan
uraian sebagai berikut:

"Setelah Komunis dihancurkan oleh tentara, (Pater) Beek melihat


ada dua ancaman (setan) yang dihadapi kaum Katolik di
Indonesia. Kedua ancaman sama-sama berwarna hijau. Islam
dan tentara. Tapi Beek yakin, tentara adalah ancaman yang lcbih
kecil (lesser evil) dibanding Islam yang dilihatnya sebagai setan
besar. Berdasarkan pikiran itulah maka perintah Beek kepada
kader-kadernya adalah rangkul tcntara dan gunakan mereka
untuk menindas Islam."

Begitulah teori "udang di balik batu" Pater Beek ketika mengajak umat
Islam menghancurkan Komunis. Bcgitu Komunis berhasil dihancurkan, maka
giliran umat Islam yang dihancurkan. Begitu rapinya penerapan teori tersebut
hingga tak mengherankan kalau umat Islam tidak menyadarinya kalau mereka
tengah digiring ke mulut buaya.

Persiapan Pater Beek Untuk Menggalang Kudeta


Begitu peristiwa 1 Oktober 1965 pecah maka dimulailah hura-hura politik.
Situasi inilah yang dimanfaatkan Pater Beek untuk mengail di air keruh.
Bidak-bidak yang telah ia persiapkan dikerahkan untuk bekerja semaksimal
mungkin menghancurkan Soekarno dan Komunis. Tentang peranan Pater Beek
tersebut dicatat oleh Richard Tanter - seorang peneliti dari Ausrralia - scbagai
bcrikut:

"Pada periode menjelang peristiwa 1965, (Pater) Beek sudah


mengantisipasi soal perebutan kekuasaan oleh kaum Komunis dan
ia terlibat dalam persiapan gerakan Katolik bawah tanah.

Dalam periode akhir Demokrasi Terpimpin, Djikstra juga terlibat


dalam ormas-ormas Pancasila yang anti-Komunis. (Pater) Beek
dan sekutunva dalam gerakan ini membangun koperasi-kopcrasi
berbasiskan di desa, koperasi simpan-pinjam, bank, dan lain
sebagainya. Tiap jaringan komunitas tersebut memiliki
koordinator untuk masalah-masalah sosial. Partai Katolik
Republik Indonesia (PKRI) juga menjadi basis gerakan serta

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

aktivitas kadcr-kader mereka. Fokus utama (Pater) Beek adalah


pada pelatihan bagi aktivitas-aktivitas semacam itu, dan
bukannya keterlibatan secara langsung."

Para mahasiswa Katolik yang telah dipersiapkan dalam Kaderisasi Sebulan


(Kasbul) oleh Pater Beek, kemudian dikerahkan untuk mendorong terbentuknya Halaman | 54
organisasi anti-Komunis. Sebagai rcspon atas dorongan Pater Beek pada tanggal
3 Oktobcr 1965 terbcntuklah Kesatuan Aksi Pengganyangan GESTAPU
(KAP-GESTAPU). Pada tanggal 23 Oktober 1965, organisasi ini bcrganti nama
menjadi Front Pancasila. Sebagai Kctua Umum Front Pancasila adalah Subchan
Z.E. dan sekjennya, Harry Chan Silalahi - salah seorang "orang" Pater Beek.

Terbcntuknya Front Pancasila mendorong kemunculan


organisasi-organisasi lainnya. Di antara organisasi tersebut antara lain Kesatuan
Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPl),
Kcsatuan Aksi Pcmuda Mahasiswa Indonesia (KAPMI), Kesatuan Aksi Pemuda
Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Buruh Indonesia (KABl), Kesatuan
Aksi Sarjana Indonesia (KASI) dan Kesatuan Aksi Guru Indonesia (KAGI).
Bersama dengan Front Pancasila, kesatuan-kesatuan aksi ini melakukan
demonstrasi menuntut agar PKI dan semua organisasi massanya dibubarkan.
Tuntutan mereka dipertegas dalam resolusi Front Pancasila pada saat diadakan
Rapat Raksasa Pengganyangan Kontra Revolusi pada tanggal 9 November 1965 di
lapangan Banteng, Jakarta. Rcsolusi yang berisi antara lain pcmbubaran PKI dan
tokoh-tokoh PKI diajukan kc pengadilan kemudian disampaikan kepada wakil
pemcrintah yang hadir di tempat itu.

Yang fenomenal dari kcsatuan-kcsatuan aksi di atas adalah KAMl.


Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) lahir pada tanggal 25 Oktoher 1966.
Pembentukannya merupakan hasil kesepakatan sejumlah organisasi yang
berhasil dipcrtcmukan oleh Menteri Pcrguruan Tinggi dan Ilmu Pendidikan
(PTIP) Mayjen dr. Syaricf Thayeb, yakni HMI, PMII, Gerakan Mahasiswa Kristen
Indonesia (GMKI), Sekretariat Bersama Organisasi-organisasi Lokal (SOMAL),
Mahasiswa Pancasila (Mapancas), dan Ikatan Pers Mahasiswa (lPMI).

Di KAMI inilah kadcr-kadcr Pater Beek sangat dominan. Salah satu


kadernya, Cosmas Batubara, menjadi Ketua Presidium KAMI pusat. la
terus-menerus menggalang aksi mahasiswa untuk memperccpat tergulingnya
Soekarno dan hancurnya kekuatan Komunis. Bisa dikatakan kekuatan mahasiswa
yang kemudian terhimpun dalam KAMI merupakan poros utama Pater Beek
untuk menciptakan puting beliung guna menghancurkan kekuasaan Soekarno.
Sebagaimana dituturkan Van den Heuvel, sedari awal Pater Beek yang saat itu
mengajar di Universitas Atmajaya telah membangun sel-sel di kalangan
mahasiswa. Pater Beek menyadari bahwa selain tentara, maka mahasiswa
merupakan kekuatan besar yang harus digerakkan. Dan hal ini terbukti. Ketika
barisan Soekarno - terutama tentara yang setia pada Soekarno - beraksi,
mahasiswa dikerahkan untuk memukul balik reaksi tersebut.

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Apa yang dituturkan Van den Heuvel tentang peranan Pater Beek dalam
pengorganisasian mahasiswa juga mendapat pembenaran dari investigasi ISAI
yang kemudian dibuka dalam buku berjudul Bayang-Bayang PKI. Di dalam buku
ini dituliskan sebagai berikut:

"Selama bertahun-tahun Pater Beek memang telah menghimpun Halaman | 55


dan membina anak-anak muda, terutama mahasiswa, untuk
ditempa sebagai kekuatan anti-komunis. Basis utamanva adalah
PMKRI (Pergerakan Mahasiswa Katolik Rcpublik Indonesia), yang
saat itu merupakan organisasi underbouw Partai Katolik. Tokoh-
tokoh PMKRI pula yang kemudian banyak terlibat dalam Kesatuan
Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI). Dengan pengaruh dan jaringan
anti-Komunis yang kuat itu, tak heran banyak dugaan bahwa Pater
Beek memainkan peranan penting dalam gerakan anti-Komunis.
Antara lain, ia sering disebut-sebut sebagai penghubung antara AD
dengan CIA."

Oei Tjoe Tat

Keterlibatan Pater Beek dalam upaya menggalang kekuatan untuk


mengkudeta Soekarno seperti yang telah diuraikan di atas bukan omong kosong
semata. Oei Tjoe Tat yang pemah bertemu langsung dengan Pater Beek
memberikan kesaksian sebagai berikut:

Pater Beck itu, saya lihat pertama kali setelah saya dibebaskan. Saya di
dalam tahanan mendengar dari orang-orang PNI, BAPERKl, PKI, dan
sebagainya bahwa Pater Beek ini adalah seorang agen CIA. Dia
membina pemuda-pemuda Katolik, terutama pemuda-pemuda
keturunan Tionghoa-Katolik, untuk antara lain membakar gedung
Kedubes RRT, membakar gedung Universitas Res Publika dan
menghancurkan semua gedung-gedung PKI atau rumah-rumah orang
PKI. Ini dianggap ultra-kanan. Selama saya mendengarkan itu, saya di
RTM. Bagaimanapun saya Katolik. Jadi, ada seorang pastur Katolik
begitu, saya diam. Tapi pada waktu saya diperkcnalkan dengan Pater
Beek dan dia datang ke sini (RTM~Red) kemudian, dia mcngaku. Dia
bilang begini pada saya, "Kalau pak Oei perlu sesuatu dari (...?), saya

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

bisa. Ali Moertopo, semua Jenderal." ... Saya dengar dia ini membantu
Liem Bian Koen dan Liem Bian Khie, Sumarlin. Semua ini di bawah dia.
Dia juga kuat di PMKRI."

Sejarah mencatat gerakan KAMI semakin lama semakin membesar. Pada


saat gerakan sudah semakin besar, Pater Beek mulai bcrani turun ke jalan Halaman | 56
bergabung dengan para demostran. Tentang hal ini Richard Tanter memberikan
catatan sebagai berikut:

"Keterlibatan aktif Beek pada masa itu secara fisik dalam demonstrasi-
demonstrasi di jalan raya Jakarta, sehingga nyaris menyelubungi latar
belakangnya sebagai orang asing“

Stratcgi KAMI untuk mcnggulingkan Soekarno sangat halus, Pada awal


gerakannya, mercka seolah-olah mendukung Sockarno dan hanya menuntut
pembubaran PKI. Akan tctapi, ketika Soekarno tidak mempedulikan tuntutan
mereka dan semakin terdesak maka strategi KAMI berubah. Mereka mulai
melancarkan perang terbuka terhadap Soekarno. Hal ini tcntu saja membuat
Soekarno naik pitam, dan meminta agar KAMI dibubarkan. Pada waktu KAMI
terdesak ini peranan bidak Pater Beek sangat besar. Dalam bukunya Army and
Politics in Indonesia, Harold Crouch memberikan pemaparan bahwa begitu markas
KAMI akan dibubarkan, oleh Soekarno dipindahkan dari Kampus UI ke Komando
Tempur II Kostrad. Di tempat ini berkantor Opsus (Opcrasi Khusus) yang
dipimpin oleh Ali Moertopo. Maka para pemimpin KAMI seperti Cosmas
Batubara aman berada di tempat ini dan gerakan KAMI bisa "dikendalikan" oleh
Ali Moertopo.

Lewat Ali Moertopo gerakan KAMI yang sempat melemah karena tekanan
Soekarno, kembali dikobarkan lagi perlawanannya. Sebagaimana yang ditulis
Harold Crouch, Ali Moertopo bersama Kemal Idris dan Sarwo Edhy mcndorong
KAMI untuk kembali melakukan demonstrasi-demonstrasi besar-besaran. Agar
demonstrasi yang digalang KAMI terlihat bcsar, Ali Moertopo membagi-bagikan
jaket kuning – jakct kuning merupakan jakct almater UI - yang merupakan
sumbangan dari CIA. Tujuan pembagian "jakct kuning palsu ini" agar yang bukan
mahasiswa UI bisa bergahung dcngan mahasiswa UI sehingga jumlah massa bisa
dilipatgandakan. Tentang "jaket kuning palsu ini" Manai Sophian membcrikan
kesaksian yang dimuat dalam buku Bayang~Bayang PKI sebagai berikut:

"Saya punya dua jaket kuning yang didatangkan dari Hawai itu. Saya
simpan, akan saya kasih tunjuk kalau ada orang yang tidak percaya.
Jaket kuning itu dipakai anak-anak sekolah di Amerika menjelang
musim dingin dan dipakai juga oleh sheriff. Lantas didatangkan ke sini.
Dan oleh Ali Moertopo disuruh dibagi-bagikan. Jaket kuning itu memang
bukan jaket kuning UI."

Ketika KAMI akhirnya benar-benar dilarang, maka Ali Moertopo


kemudian membentuk dua organisasi baru untuk melancarkan demonstrasi

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

anti-Soekarno, yaitu KAPPI dan Laskar Arif Rahman Hakim. Demostrasi


besar-besaran inilah yang memaksa, Soekarno mengeluarkan Surat Perintah 11
Maret, yang merupakan pertanda awal dari keruntuhannya. Dan bisa dikatakan
usaha Pater Beek lewat bidak-bidaknya untuk menggulingkan Soekarno telah
berada di pintu gerbang kemencmgan.
Halaman | 57

Menyerahkan 5.000 Nama Orang-orang


Komunis
Salah satu keberhasilan Soeharto dalam kariernya sebagai orang nomor
satu di Indonesia adalah menghancurkan Komunis. Lewat komando Soeharto,
PKI sebagai partai Komunis terbesar di Asia Tenggara, bisa dihancurkan dalam
waktu tidak terlalu lama. Dalam waktu kurang lebih dua tahun Soeharto mampu
membuat PKI tidak berdaya.

Di antara 30 juta anggota PKI, sebagian besar berhasil "disingkirkan’’ -


baik dengan cara dibunuh maupun dipenjarakan - oleh Soeharto. Beberapa data
mengungkapkan orang-orang Komunis yang dibunuh dengan komando dari
Soeharto bcrvariasi. Dalam bukunya yang berjudul The Indonesian Killings 1965-
1966, Studies from Java and Bali, Robert Cribb mengumpulkan berbagai data dari
berbagai sumber tentang pembunuhan terhadap orang-orang Komunis.
Data-data tersebut memaparkan jumlah korban yang bervariasi, misalnya:
Donald Kirk, 150.000 (1966); Ben Aderson dan Ruth McVey, 200.000 (1966);
Sudomo, 450.000~500.000 (Juli 1976); Adam Malik, 150.000; L.N. Palar,
100.000.

Keberhasilan Soeharto dalam menghancurkan Komunis di Indonesia


tersebut tak pelak mendapatkan pujian dari Amerika Serikat dan
sekutu-sekutunva. Bagi Amerika Serikat, yang telah bertahun-tahun menjalankan
opcrasi intelijen di Indonesia, keberhasilan Soeharto merupakan berkah bagi
mereka. Inilah hadiah terbesar bagi Amerika Serikat setelah kekalahan di
Vietnam. Tergulingnya Soekarno juga merupakan jembatan emas bagi Amerika
Serikat dan sekutu-sekutunya untuk memasukkan modalnya ke Indonesia untuk
kemudian mengeruk kekayaan di bumi jamrud kharulistiwa ini.

Selain pujian dari luar ncgcri, pujian tcrhadap Soeharto karcna


keberhasilannya menumpas Komunis juga berasal dari dalam negeri. Beberapa
puluh tahun kemudian, seorang menteri pada pemerintahan Soeharto, Subiyakto
Tjakrawerdaja, menuliskan sebagai berikut:

"Bahkan, kalau kita ingin sedikit melebih-lebihkan, pengaruhnya juga


terasa pada tingkat internasional, Bukan saja kareba, pada hemat saya, hanya
Indonesia-lah satu-satunya negara yang bisa membasmi secara tuntas kekuatan
Komunis, melainkan juga pada akhirnya, pusat Kornunis dunia (Uni Sovyet)
runtuh bcrkeping-keping. Maka ketegasan dan keberanian Pak Harto
membubarkan PKI adalah kualitas kepemimpinan yang secara alamiah

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

dimilikinya sejak awal."17)

Dalam penumpasan Komunis di Indonesia yang di komandani Soeharto


sebagai pemegang Supersemar, Pater Beek juga mempunyai andil. Lewat
bidaknya, Ali Moertopo, Pater Beek menyerahkan 5.000 nama orang-orang
Komunis pada CIA. Kelima ribu nama tersebut oleh CIA kemudian diserahkan Halaman | 58
kepada Soeharto untuk "disingkirkan". Hal ini terungkap ketika wartawati
Amerika Serikat, Kathy Kadane, yang mewawancarai mantan pejabat Kedubes
Amerika Serikat di Jakarta, pejabat CIA dan Deplu Amerika Serikat,
mendapatkan pengakuan dari narasumbernya. Salah satu yang diwawancarai
adalah Lydman - mantan wakil kepala misi Kedubes Amerika Serikat di Jakarta.
Dalam wawancara tersebut Lydman mengatakan pengumpulan nama-nama
orang PKI selain dilakukan oleh stafnya juga dibantu oleh Ali Moertopo - waktu
itu mcnjabat sebagai kepala Opsus. Dengan dua cara ini maka terkumpullah
5.000 nama orang-orang Komunis untuk kemudian "disingkirkan' oleh Soeharto.

Mengapa Ali Moertopo harus menycrahkan hasil pengumpulan nama


orang-orang Komunis pada CIA, tidak langsung kcpada Soeharto? Hal tersebut
jelas menyangkut hubungan antara Pater Beek dengan CIA. Sebagai agen CIA di
Indonesia Pater Beek terlebih dahulu memerlukan pcngesahan dari CIA apakah
nama-nama tersebut sudah benar-benar "layak" untuk disingkirkan. Setelah
mendapatkan pengesahan dari CIA nama-nama tersebut kemudian diserahkan ke
Kim Adhyatma yang merupakan sekretaris Adam Malik. Oleh Adam Malik
kemudian daftar tersebut dibcrikan kepada Soeharto untuk "dibercskan".

Lantas bagairnana nasib 5.000 nama orang-orang Komunis tersebut?


Robert J. Martens - yang saat itu menjabat Sekretaris I Kedubes Amerika Serikat -
melakukan pengecekan terhadap 5.000 orang yang ada dalam daftar itu. Dari
hasil pengecekannya didapatkan semua orang yang terdapat dalam daftar itu
telah ditangkap dan kcmudian dibunuh. Mcnanggapi pembunuhan tcrsebut Pater
Beek dalam wawancaranya dcngan Aad van den Hcuvcl dengan ringan
mengatakan, "Masalahnya mereka atau kita."

Fakta di atas pada awalnya dibantah oleh pcjabat-pcjabat Amerika Scrikat


maupun pejabat di Indonesia. Namun, begitu dokumen-dokumen resmi dari CIA
dan Deplu Amerika Serikat dibuka ke publik oleh State Departernent Amerika
Serikat pada tahun 2001, maka bantahan tersebut tidak ada artinya." Dokumen
tersebut membenarkan analisa-analisa sebelumnya tentang keterlibatan CIA
dalam kudeta terhadap pemerintahan Soekarno.

Akhir Kudeta

Tergulingnya Soekarno telah membukakan jalan bagi Pater Beek untuk


melakukan misi Kristenisasi di Indonesia. Begitu kudeta usai para bidak Pater
Beek langsung mcncmpati posisi penting di negeri ini. Seperti yang dikctahui
Soeharto kenudian menjadi orang nomor satu di negeri ini. Bidak Pater Beek yang
lain, Ali Moertopo, lewat Opsusnya, selama beberapa tahun mcnjadi orang

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

terkuat di balik layar dalam pemerintahan Orde Baru. Demikian pula dengan
kader-kadcr Pater Beek dari kalangan mahasiswa seperti Cosmas Batubara, Harry
Tjan Silalahi, kakak-beradik Yusuf dan Sofian Wanandi, mereka juga menempati
posisi yang strategis. Apa saja yang mereka lakukan untuk melancarkan misi
Kristenisasi akan diuraikan dalam bab-bab selanjutnya.
Halaman | 59
Kalau bagi sebagian besar orang akhir kudeta 1965 adalah sejarah tragis
Indonesia, tidak bagi Pater Beek. Akhir kudeta bagi Pater Beek seperti mentari
pagi yang memberikan harapan baru bagi misi Kristenisasi di Indonesia; sebuah
misi di negara yang kaya dengan sumber kekayaan alam. Baginya, akhir kudeta
adalah jembatan emas demi mencapai Gold, Glory, dan Gospel. Itu1ah ironi dari
sebuah peristiwa sejarah: tergantung dari siapa yang memaknainya. [***]

NEXT ...
(Membangun Alat Politik Penggilas Umat Islam)

Setelah berhasil menghancurkan Komunis dan mengkudeta Soekarno,


Pater Beek menyusun strategi baru untuk menghancurkan musuh berikutnya:
Islam.

Peran Gereja Dalam Negara


Apa dan bagaimana sikap Pater Beek setelah Soekarno dan Komunis
hancur, maka terlebih dahulu harus mclihat pandangan Gereja (baca: Katolik)
terhadap negara.

Seorang filsuf kebangsaan Perancis, Jacques Maritaian, mempunyai


pandangan bahwa superioritas Gereja dalam politik suatu negara tak bisa
dielakkan. Oleh karena itu, gereja harus berperan aktif dalam kehidupan sosial
politik suatu negara. Dengan kata lain, gereja harus "mewarnai Kerajaan di
bumi" yang disebut sebagai negara. Visi seperti inilah yang dipakai oleh Pater
Beek dalam menjalankan misinya di Indonesia. Richard Tanter mengungkapkan
visi Pater Beek sebagai berikut:

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Halaman | 60

Richard Tanter

“Visi (Pater) Beek pribadi atas peran Gereja, Gereja harus


berperan dalam mengatur negara kemudian mengalokasikan
orang-orang yang tepat untuk bekerja di dalam dan melalui
negara."

Dari visi di atas jelaslah bahwa Pater Beek mempunyai kehendak untuk
mewarnai kehidupan politik di Indonesia dengan “mengalokasikan orang-orang
yang tepat untuk bekerja di dalam dan melalui negara".

Dengan kata lain, ia akan menempatkan orang-orangnya untuk


mendukung pemerintahan Ordc Baru. Dengan konscp seperti ini, maka
dikembangkanlah konscp negara yang oleh Daniel Dhakidae dalam bukunya
Cendekiawan dan Kekuasaan dalam Negara Orde Baru sebagai "negara organik".
Menurut Daniel Dhakidae konsep seperti ini merujuk pada ajaran Thomas
Aquinas, yaitu adanya jaminan ketenteraman lewat suatu pemerintahan yang
"keras" yang mempunyai kemampuan memerintah dan kemampuan memaksa.
Konsep negara organik seperti ini akan menolak paham liberalisme dan
sosialismr. Karena liberalismc dianggap memberikan tempat istimewa bagi
pribadi, sedangkan sosialisme dianggap menghalalkan perjuangan kelas yang
akan menghancurkan tatanan negara organik.

Di atas konsep seperti di atas itulah Orde Baru dibangun. Sebagai sebuah
negara organik Orde Baru mempunyai dua ciri yang menonjol, hirarki (sentralismc)
dan harmonisme. Agar negara kuat maka harus dipegang secara hirarkis di
mana yang paling atas memegang kontrol terhadap orang-orang yang ada di
bawahnya. Dan untuk mcnjaga ketenteraman maka harmoni harus dijaga,
perbedaan pendapat sebisa mungkin dihilangkan, dan setiap permasalahan
diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat. Konsep Orde Baru ini bila ditilik
lebih mendalam tidak jauh berbeda dengan sistem gereja Katolik yang berpusat di
Vatikan: Soeharto sama dengan Paus yang mempunyai kekuasaan mutlak.

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Oleh karena gereja tidak boleh politis, maka Pater Beek memerlukan
membuat lembaga think tank yang berfungsi sebagai pemasok gagasan bagi
Soeharto. Untuk itu didirikanlah CSIS (the Centre for Strategic an International
Studies). Lembaga ini menurut Daniel Dhakidae merupakan penggabungan antara
politisi dan cendckiawan Katolik dengan Angkatan Darat. Lembaga inilah yang
kemudian memasok dan menjaga agar Orde Baru menerapkan ncgara organik Halaman | 61
versi gcreja pra Vatikan II.

Selain lewat CSIS Pater Beek juga menempatkan


bidak-bidaknya di birokrasi dan militer. Di birokrasi,
misalnya, ada nama Cosmas Batubara dan Daoed Joesoef
yang menempati jabatan menteri dalam kabinet
Soeharto. Di militer ada Ali Moertopo, Yoga Sugama dan
LB Moerdani, yang memiliki kedudukan strategis. Ali
Moertopo dengan Opsus-nya - sebuah lembaga yang
mempunyai kekuasaan tak terbatas – mcmpunyai andil
yang besar dalam mengebiri politik anti- Islam. Selain di
Opsus, Ali Moertopo juga menempati posisi kunci dalam
Aspri (Asisten Presiden) bersama Mayjen Soedjono
Humardani.

Sekarang jelaslah pemihakan pada Orde Baru merupakan pilihan Pater


Beek untuk memuluskan misi Kristenisasi. Tentang pilihan politik Pater Beek ini
dengan jernih diungkapkan oleh Richard Tanter sebagai berikut:

"Pemihakan semacam ini dibenarkan (Pater) Beek, dengan dalih


sungguh pun banyak kesalahan yang dibuat oleh Soeharto, watak
Komunis maupun Islam yang tidak dapat diterimanya,
membuatnya tidak bisa memilih lain, selain memberikan
dukungan atas the lesser evil [tentara] ."

Inilah gaya politik Machiavelis -menghalalkan segala cara untuk mencapai


tujuan - yang dilakukan Pater Beck. Apa pun taruhannya, apakah pemerintahan
menindas penduduknya atau tidak, semua itu tidak penting bagi Pater Beek. Yang
terpenting baginya pemerintahan itu bisa memberikan jaminan bahwa program
Kristenisasi yang dilakukannya bisa berjalan mulus.

CSIS, Opsus dan Politik anti-Islam


Majalah D&R pada edisi 7 Februari 1998 memberikan ulasan yang
gamblang tcntang CSIS sebagai berikut:

"CSIS tidak dapat dipisahkan dari almarhum Letjen Ali Moertopo


dan Mayjcn Soedjono Humardani, dua perwira tinggi yang di
awal "Orde Baru" dikenal sangat akrab dengan Presiden Soeharto.
Nama kedua tokoh ini (kemudian ditambah dcngan nama

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Jenderal Benny Moerdani, mantan Pangab), sangat berkait


dengan suatu masa, tatkala pemerintahan Presiden
Soeharto memandang politik Islam dengan syak
wasangka. Bukan kebetulan pula, anggota teras kepemimpinan
CSIS umumnya bcragama Katolik dan keturunan Cina. Tokohnya
yang paling senior, Dr. Daoed Joesoef, meskipun ia seorang Halaman | 62
muslim asal Sumatra Timur, juga-ketika menjadi Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan - dikenal sebagai perumus kebijakan
yang tidak kena di hati umat Islam Indonesia, misalnya
keputusannya untuk tidak meliburkan murid di bulan Ramadan.
Walhasil, CSIS dianggap identik dengan sikap anti-Islam.

CSIS yang didirikan pada tahun 1971 memang sekumpulan organisasi


yang terdiri dari orang-orang yang anti-Islam. Maka, tak mengherankan kalau di
tempat ini bertemu dua aliran - tentara dan sipil. Aliran tentara dipimpin
langsung oleh Ali Moertopo, sedangkan aliran sipil di bawah komando Harry Tjan
Silalahi20). Kedua aliran ini kemudian bersatu untuk menggalang politik
anti-Islam.

Tentang peran Pater Beek dalam pembentukan CSIS disampaikan oleh


Jenderal Soemitro. Dalam buku Soemitro dan Peristiwa Malari, mantan
Pangkopkamtib ini pun menycbut-nyebut nama Pater Beck. Soemitro
menyatakan ia mcnerima banyak laporan tentang siapa di belakang studi
bcntukan Ali Moertopo. Menurut laporan yang diterima oleh Soemitro,
menyebutkan bahwa lembaga itu dibentuk Ali Moertopo bersama Soedjono
Humardani, sebagian golongan Katolik, dan sekelompok orang Tionghoa yang
umumnya berafiliasi kc Pater Beek. Jelas bahwa lembaga yang dimaksud
Soemitro adalah CSIS.

Selain memengaruhi Soeharto lewat Ali Moertopo dan


Soedjono Humardani, CSIS juga berusaha bermain lewat
Golkar. Sejarah Golkar sendiri memang tidak dapat
dipisahkan dari sejarah Orde Baru. Pada awalnya, Golkar
merupakan kumpulan organisasi-organisasi anti-Komunis
yang bergabung dalam Front Nasional.
Organisasi-organisasi yang bergabung dalam Golkar antara
lain organisasi buruh, tani, pegawai negeri, perempuan,
pemuda, intelektual, artis dan seniman. Sebagaimana
diuraikan oleh Harold Crouch dalam bukunya bahwa
organisasi-organisasi sipil terscbut dikendalikan olch
tentara yang peranannya dominan lewat SOKSI, MKGR maupun Kosgoro. Nah,
begitu Soekarno tumbang Golkar dijadikan mesin politik Orde Baru.

Berdirinya Golkar juga tidak lepas dari keterlibatan Pater Beek. Romo Dick
Hartoko menuturkan tentang kctcrlibatan seorang pastur dari Ordo Jesuit yang
bernama Pater Beek dalam pembentukan Golkar. "AwaI mula dari Golkar adalah
ide seorang Romo Jesuit Beek," ujar Dick seperri ditulis Tempo. Menurutnya,

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Beek punya kedekatan dengan salah seorang pendiri CSIS Ali Moertopo, yang
ketika itu aktif di Opsus dan BAKIN.

Memang yang dituturkan Dick Hartoko tak salah. Ali Moertopo mendapat
tugas dari Pater Beek untuk menjadikan Golkar sebagai mesin politik yang efektif
sehingga bisa memenangkan Pemilu untuk mengalahkan partai Islam dan Halaman | 63
Nasionalis. Ali Moertopo kemudian membentuk badan yang kcmudian dikenal
dengan nama Badan Pemilihan Umum (Bapilu). Anggota dari Bapilu tersebut
sebagian besar beragama Katolik. Tcntang hal ini Harold Crouch memberikan
uraian sebagai berikut:

"Mengabaikan organisasi-organisasi Sekber-Golkar yang lama,


strategi pemilihan Golkar dirancang oleh sebuah komite yang
dikumpulkan oleh Ali Moertopo, yang sebagian besar terdiri dari
bekas aktivis dari kesatuan-kesatuan aksi. Yakin akan kebutuhan
untuk “memodernisas“ politik Indonesia dengan mengurangi
peranan partai-partai 'tradisional', para anggota komite yang
dikenal dengan nama Badan Pemilihan Umum (Bapilu) itu
berpandangan sekuler, di dalamnya banyak anggota yang
beragama Katolik."

Apa yang diuraikan Harold Crouch bahwa badan yang diketuai Ali
Moertopo sebagian besar beragama Katolik memang terbukti. Di antara mercka
yang menonjol adalah Jusuf Wanandi. Pada Pemilu pertama pada masa Orde
Baru, 1971, Jusuf Wanandi aktif dalam Badan Pengendali Pemilu (Bapilu) Golkar,
Dari pos ini kemudian ia mampu mcnduduki jabatan yang strategis di Golkar
yaitu sebagai Wakil Sekjen DPP Golkar.

Lantas apa yang dilakukan bidak-bidak Pater Beek agar Golkar menang?

Menurut Suripto dalam wawancaranya dengan Majalah Sabili, menyatakan


sebetulnya banyak pihak mengusulkan sistem dua partai seperti di Amerika.
Namun, gagasan tersebut dimentahkan oleh Ali Moertopo yang menghcndaki tiga
partai. Satu partai jelas Golkar scdangkan dua partai lainnya yang beraliran
Nasionalis dan Islam. Walaupun menginginkan tiga partai, tapi Ali Moertopo
menghendaki agar dua partai - Nasionalis dan Islam - dikebiri
perkembangannya, sehingga keberadaannya sebagai figuran semata agar
seolah-olah Indonesia dipandang sebagai negara yang demokratis.

Pengebirian terhadap PNI - sebagai rcprcscntasi partai nasionalis -


dilakukan dengan cara menggembosi partai tersebut melalui kekuatan birokrasi.
Para pegawai negeri "ditekan" agar memilih Golkar. Bagi siapa saja yang tidak
mengindahkannya maka kenaikan pangkatnya akan dihambat atau bahkan
dipecat. Mengenai hal ini Harold Crouch memberikan pcnjelasan sebagai
berikut:

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

"Menghadapi PNI, Golkar menggunakan


Komendagri, suatu organisasi karyawan dari Departemen
Dalam Negeri, dari mana dulu PNI mendapatkan banyak
dukungan. Pada tahun 1970 rupanya Menteri Dalam
Negeri, Amir Machmud mcmutuskan bahwa departemennya
akan menjadi tulang punggung Golkar. Walaupun menteri Halaman | 64
selalu mengatakan bahwa para pegawai negeri masih
diperbolehkan menjadi anggota partai masing-masing,
tetapi ia menyatakan bahwa mereka yang
mementingkan partai akan dipecat dan ia juga
menyatakan bahwa keanggotaan partai
sekurang~kurangnya akan menjadi hambatan
bagi kenaikan pangkat."

Sementara itu, terhadap partai politik yang berideologi Islam langkah


pengebirian dilakukan oleh bidak-bidak Pater Beek melalui dua cara. Pertama,
melarang berdirinya kembali Masyumi. Partai yang menjadi empat besar dalam
Pemilu 1955 tersebut tidak mendapatkan ijin ketika akan berdiri lagi. Alasan yang
diberikan Soeharto karena partai tersebut telah terlibat dalam pemberontakan
PRRI/Permesta. Hal ini sebetulnya alasan yang dicari-cari. Alasan sebenarnya
kenapa Masyumi tidak bolch berdiri karcna Soeharto mengetahui kalau partai
ini mempunyai massa pendukung dari kalangan umat Islam yang luas. Oleh
karena itu, apabila partai ini berdiri kembali bukan tidak mungkin akan menjadi
ganjalan besar bagi Golkar. Sedangkan alasan lainnya diungkapkan olch Dr.
George J. Aditjondro sebagai berikut:

"Kebetulan sekali setelah Gestapu, pihak Islam (terutama mantan


Masyumi) dianggap meminta terlalu banyak imbalan jasa dari
partisipasinya dalam penumpasan Gcstapu. Padahal Soeharto
dan pimpinan ABRI lainnya sudah berkeputusan untuk mengelola
sendiri negara dan tidak akan berbagi kekuasaan dengan siapa
pun, apalagi dengan kekuatan Islam. Ketegangan Islam lawan
tentara inilah yang melicinkan dipraktikkannya doktrin lesser evil
Pater Beek tersebut."

Nasib Masyumi memang bisa dikatakan tragis. Sewaktu Soekarno masih


berkuasa partai ini juga dilarang. Setelah dilarang beberapa tokohnya
bekerjasama dengan Soeharto untuk menghabisi kekuatan Komunis dan
menggulingkan Soekarno. Akan tetapi, begitu Komunis sudah berhasil dihabisi
dan Soekarno digulingkan, Masyumi disingkirkan oleh Soeharto tanpa mampu
memberikan perlawanan.

Menghadapi larangan tersebut para pimpinan Masyumi kemudian


membangun partai baru. Partai tersebut diberi nama Parmusi (Partai Muslim
Indonesia). Sayang, belum lama partai ini berdiri bidak Pater Beck, Ali Moertopo,
berusaha memecah belah. Ia menempatkan DJ. Naro untuk memperkeruh
suasana Parmusi sehingga dalam partai tersebut kemudian muncul pimpinan

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

ganda. Adanya kemelut ini kemudian memungkinkan pemerintahan Soeharto


ikut campur tangan. Dan dari hasil ikut campur tangan pemerinrah itu, Parmusi
kemudian dipimpin oleh M.S. Mintaredja yang merupakan "orang pemerintah".
Tentang hal ini Harold Crouch memberikan uraian sebagai berikut:

"Rupanya konflik yang timbul di dalam Parmusi dibangkitkan Halaman | 65


oleh Naro dengan dorongan anggota-anggota Opsus yang
dipimpin oleh Ali Moertopo. Mereka (Opsus) tidak berharap bahwa
Naro akan memegang jabatan ketua umum partai, tetapi
menciptakan situasi yang memungkinkan pemerintah melangkah
masuk dan mcngajukan calon 'hasil kompromi'."

Cara kedua untuk mengebiri politik umat Islam dengan jalan merangkul
dan sekaligus mendiskreditkan umat Islam. Pekerjaan ini dilakukan oleh Ali
Moertopo. Langkah yang ditempuh oleh Ali Moertopo adalah dengan mendekati
mantan orang-orang DI (Darul Islam). Pada tahun 1965 sebagaimana
diungkapkan Ken Comboy dalam bukunya Intel, Menguak Tabir Dunia Intelijen
Indonesia, Ali Mocrtopo berhasil memasukkan orangnya yang bernama Sugiyarto
dalam lingkaran mantan orang-orang DI. Sugiyarto ini berhasil membangun
hubungan dengan Mohammad Hasan - salah satu komandan Darul Islam di Jawa
Barat. Pada awalnya, orang-orang DI ini dimanfaatkan oleh Ali Moertopo untuk
mengejar orang-orang Komunis. Pendapat Ken Comboy ini dibenarkan oleh
Umar Abduh dalam artikel berjudul Latar Belakang Gerakan Komando Jihad. Ia
menguraikan sebagai berikut:

"Dari sinilah pendekatan itu berkembang menjadi makin serius


dan signifikan, ketika Ali Moertopo mengajukan ide tentang
pembentukan dan pembangunan kembali kekuatan NIl, guna
menghadapi bahaya laten Komunis dari utara maupun dalam
rangka mengambil alih kekuasaan. Ide Ali Moertopo ini
selanjutnya diolah Danu Mohammad Hasan dan dipandu Pitut
Suharto, disambut Dodo Muhammad Darda, Tahmid Rahmat
Basuki (anak Kartosuwiryo) dan H. Ismail Pranoto (Hispran)."

Pada saat orang Ali Moertopo masuk ke DI, beberapa tokoh DI mendirikan
Komando Jihad (Tentang Komando Jihad lebih lengkap baca box, Komando
Jihad: Gerakan Ali Moertopo Memfitnah Umat Islam). Munculnya Komando
Jihad ini langsung dimainkan Ali Moertopo agar menguntungkan kepentingan
politiknya. Maka, gayung bersambut. Dengan cckatan Ali Moertopo
memanfaatkan kemunculan Komando Jihad demi kepentingan politik, yaitu
memobilisasi suara untuk Golkar. Tentang hal ini Ken Comboy memberikan
uraian sebagai berikut:

"... Opsus melihat kesempatan untuk menghidupkan kembali


kelompok kanan berlatar belakang agama ini. Ini dikarenakan Ali
Moertopo sedang mencari kelompok-kelompok pemilih yang
akan mendukung Golkar-mesin politik Orde Baru-dalam Pemilu

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

1971 mendatang. Dengan harapan para pemimpin Komando


Jihad ini akan mampu mengerahkan suara simpatisan mercka ..."

Ali Moertopo kemudian menempatkan orangnya, Pitut Suharto, untuk


berhubungan dengan para pimpinan Komando Jihad. Cara yang dilakukan Pitut
untuk mendekati orang-orang Komado Jihad adalah dengan cara "barter" Halaman | 66
minyak. Bagaimana hal ini bisa berjalan, Ken Comboy membcrikan uraian
sebagai berikut.

"Guna melancarkan usahanya ini, ia (Pitut Suharto)


menggunakan pendekatan yang unik. Atas persetujuan
Pertamina, suatu perusahaan ncgara di bidang minyak dan gas,
Pitut mendapatkan hak distribusi minyak tanah untuk wilayah
Jawa. Kemudian minyak tersebut ditawarkan kepada para
pemimpin Darul Islam, yang kemudian memberikan hak
distribusi lokal kepada para simpatisan mereka. Balasannya:
mereka harus memberikan suaranya kepada Golkar."

Cara yang ditempuh oleh Pitut bisa dikatakan bcrhasil. Ia bcrhasil menarik
sebagian besar suara Komando Jihad untuk memilih Golkar. Hal ini paling tidak
telah mengurangi suara partai politik Islam sehingga Golkar bisa menjadi
pemenang dalam Pemilu 1971 secara mutlak.

Hubungan Komando Jihad dengan Ali Moertopo dalam perkembangan


selanjutnya tidak berjalan mulus. Ketika Pemilu 1977 akan digelar, Ali Moertopo
menghendaki agar Komando Jihad kembali mendukung Golkar. Akan tetapi,
Danu, sebagai salah satu pimpinan Komando Jihad mengungkapkan bahwa
mercka tidak akan memberikan suaranya pada Golkar, melainkan pada PPP.

Tentu saja langkah politik yang dilakukan Komando Jihad dianggap


merugikan Golkar, 0leh karcna itu, Ali Moertopo segera mengambil langkah
untuk menjegal pilihan politik Komando Jihad. Persis empat bulan sebelum
Pemilu 1977, para anggota Komando Jihad ditangkap olch aparat tentara dengan
tuduhan akan melakukan makar. Tentang hal ini Janet Steele memberikan
uraian dalam bukuuva Wars Within, Pergulatan Tempo, Majalah Berita Sejak Zaman
Orde Baru sebagai berikut.

"Pada Pemilu 1977, Laksamana Soedomo (seorang milter


beragama Katolik), Panglima Kopkamtib, mengumumkan adanya
komplotan anti-pemerintah bernama 'Komando Jihad'. Pemilihan
waktu pcngumuman itu dipercaya bcrkaitan dengan otak segala
skenario yakni asisten pribadi Soeharto, Ali Moertopo,
menimbulkan kepercayaan bahwa 'Komando Jihad' adalah upaya
yang didukung pemerintah untuk mendiskreditkan Islam politik
sebelum pemilu berlangsung."

Setelah pengumuman tersebut puluhan orang-orang yang dianggap

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

sebagai bagian dari Komando Jihad ditangkap. Tentang proses dan korban
penangkapan tersebut Umar Abduh dalam artikelnya yang berjudul Latar
Belakang Gerakan Komando Jihad memberikan uraian sebagai berikut:

"Jumlah korban penangkapan oleh pihak Laksusda Jatim yang


digelar pada tanggal 6-7 Januari 1977 terhadap para rekrutan Halaman | 67
baru H. lsmail Pranoto mencapai sekitar 41 orang, 24 orang di
antaranya diproses hingga sampai ke pcngadilan. H. Ismail
Pranoto [Hispran] divonis seumur hidup, sementara para
rekrutan Hispran yang juga disebut sebagai para pejabat daerah
struktur Neo NII tersebut, baru diajukan ke persidangan pada
tahun 1982, setelah 'disimpan' dalam tahanan militer selama 5
tahun, dengan vonis hukuman yang bervariasi. Ada yang divonis
16 tahun, 15 tahun, 14 tahun hingga paling ringan 6 tahun
penjara. H. Ismail Pranoto disid angkan perkaranya di
Pengadilan Negeri Surabaya tahun 1978 dengan memberlakukan
UU Subversif PNPS No 11 TH 1963 atas tekanan Pangdam VIII
Brawijaya saat itu, Mayjen TNI~AD Witarmin. Sejak itulah UU
Subversif ini digunakan sebagai senjata utama untuk menangani
semua kasus yang bernuansa makar dari kalangan Islam."

"Di Jawa Tengah sendiri aksi penangkapan terhadap anggota Neo


NII rekrutan H. Ismail Pranoto dan H. Husen Ahmad Salikun
oleh OPSUS, seperti Abdullah Sungkar maupun Abu Bakar
Ba'asyir dan kawan-kawan berjumlah cukup banyak, sekitar 50
orang, akan tctapi yang diproses hingga sampai ke pengadilan
hanya sekitar 29 orang. Penangkapan terhadap anggota Neo NIl
wilavah Jawa Tengah rekrutan H. Ismail Pranoto dan H. Husen
Ahmad Salikun bcrlangsung tahun 1978~1979."

Ustadz Abu Bakar Ba'asyir salah seorang korban Komando Jihad,


menuturkan pengalamannya ketika berada dalam pemeriksaan dan penahanan
Latsusda Diponcgoro di Semarang:

"Pemeriksaan yang dilakukan atas diri saya adalah dilakukan


secara terus menerus siang dan malam. Bahkan sering-sering
semalam suntuk. Kalau jawaban-jawaban saya tidak sesuai
dengan kehendak pemeriksa, bukan saja ditolak tetapi sempat
dicaci-maki yang menyakitkan hati, lalu pemeriksaan ditunda
semaunya. Pernah pula saya diperiksa oleh pemeriksa dari
Jakarta, yaitu sdr BAHAR (pangkatnya saya lupa), selama empat
hari empat malam tanpa memperhatikan kondisi fisik.
Permintaan saya untuk istrahat, hanya diperkenankan sekali,
sehingga pemeriksaan ini benar-benar di luar kemampuan fisik
saya. Namun toh tetap dilanjutkan, maka TERPAKSALAH
jawaban yang saya berikan mengikuti apa maunya, yang pcnting
cepat selesai dan istrahat."22)

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Adanya penangkapan demi penangkapan ini memberikan pembenaran


pada Ali Moertopo bahwa telah muncul bahaya makar yang dilakukan oleh
ekstrimis Islam guna memecah belah NKRl. Dengan cara ini ada dua keuntungan
yang didapatkan Ali Moertopo. Pertama, memberikan kesan bahwa umat Islam
adalah umat yang tidak setia pada NKRI. Kedua, memberikan tekanan pada umat
Islam agar tidak macam-macam dengan pemerintah. Agar tidak dicap Halaman | 68
macam-macam maka umat Islam harus memilih Golkar sebagai tanda kesetiaan
kcpada pemerintah yang sah.

Politik merangkul dan kemudian mendiskreditkan umat Islam memang


skenario yang dijalankan kelompok Ali Moertopo. Kenneth E. Ward mcnyatakan,
rezim Orde Baru (yang dimotori Jenderal Ali Moerropo, Kepala Opsus/Aspri
Presiden) sedari awal sudah menempatkan umat Islam melulu identik dengan
"Darul Islam" sehingga ccnderung hendak menghancurkan Islam. Pcndapat
Kenneth E. Ward juga dibcnarkan oleh William Widdle. Ia mcngatakan:

"Saya selalu berpendapat bahwa sejak awal orang CSIS memang


tcrlalu berprasangka terhadap politik ISLAM di Indonesia.
Banyak kebijakan mereka termasuk GOLKAR diciptakan untuk
melawan politik ISLAM, yang sebetulnya menurut pendapat saya,
tidak perlu dilawan."

Sementara itu Heru Cahyono dalam bukunya Peranan Ulama dalam


Golkar, 1971-1980, dari Pemilu Sampai Malari memberikan uraian yang hampir
serupa. Ia menguraikan bahwa kebijaksanaan politik Soeharto terhadap Islam
armt merugikan umat Islam sendiri, karena kelompok Ali Moertopo yang
memegang kendali begitu besar dalam pendekatan kepada umat Islam,
berintikan tokoh-tokoh yang tidak Islami bahkan diduga cenderung hendak
memusuhi umat Islam. Inilah strategi kelompok Ali Moertopo untuk mengebiri
politik umat Islam dan menjadikan Islam sebagai kambing hitam demi
kepentingan politik mereka.

Komando Jihad:
Gerakan Ali Moertopo Memfitnah
Umat Islam
Sejarah Komando Jihad tidak bisa dilcpaskan dari sejarah
Dl/Tll. Hampir semua pimpinan Komando Jihad
merupakan petinggi Dl/TII pasca dieksekusinya
Kartosoewiryo. Pada Agustus 1962, seluruh warga NIl
(DI/TII) yang jumlahnya mencapai ribuan orang,
mendapat amnesti dari pemerintah. Termasuk 32
petinggi NII (DI/TII) dan sayap militer. Dari 32 petinggi
NII (DI/TII) yang telah menyerah kepada pihak Soekarno pada tanggal 1 Agustus
1962 itu, sebagian besar menyatakan ikrar bersama, yang isinya:

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

"Demi Allah, akan setia kcpada Pemerintah RI dan tunduk kepada


UUD RI 1945. Sctia kepada Manifesto Politik RI, Usdek, Djarek
yang telah menjadi garis besar haluan politik Negara RI. Sanggup
menyerahkan tenaga dan pikiran kami guna membantu
Pemcrintah RI cq alat-alat Negara RI. Selain, berusaha menjadi
warga Negara RI yang taat baik dan berguna dengan dijiwai Halaman | 69

Pantja Sila."

Akan tetapi, tidak semua anggota Dl/TII mau bersumpah setia pada
pemerintahan Soekarno. Di antara mereka yang tidak mau mengucapkan sumpah
adalah Djadja Sudjadi, Kadar Shalihat, Abdullah Munir, Kamaluzzaman, dan
Sabur. Mereka inilah yang kemudian mengorganisir berdirinya kembali DI/TII.
Setelah tiga tahun vakum mcreka berusaha bangkit melanjutkan perjuangan,
tetapi dengan mcninggalkan karakter militeristik dan mengabaikan struktur
organisasi kenegaraan NIl. Mereka menyebut gerakan tersebut sebagai gerakan
NIl Fillah (bersifat Non Struktural). Kepemimpinan gcrakan dijalankan secara
kolcktif oleh Kadar Shalihat dan Djadja Sudjadi.

Dalam pcrkembangan selanjutnya, "kcbangkitan" DI/TII ini dimanfaatkan


oleh kelompok Ali Moertopo dcngan kepentingan mercka. Danu Mohammad
Hasan merupakan salah satu petinggi DI/TII yang didekati oleh Ali Moertopo. Ali
menugaskan seorang perwira OPSUS bcrnama Aloysius Sugiyanto. Tokoh
selanjutnya yang menyusul dibidik Ali Moertopo adalah Ateng Djaelani Setiawan.
Selain mereka berdua Ali Moertopo juga berusaha mendekati Daud Beureueh
mantan Gubernur Militer Daerah Istimewa Aceh tahun 1947 yang
mcmproklamirkan diri sebagai Presiden NBA (Negara Bagian Aech) pada 20
September 1953.

Sekitar tahun 1968 salah seorang anak Kartosoewirjo mengadakan suatu


pertemuan dcngan orang-orang kepercayaan ayahnya. Pertemuan tersebut
bertujuan untuk mengembalikan cita-cita DI, yaitu mendirikan negara Indonesia
yang bcrdasarkan hukum Islam. Dari hasil perternuan inilah nama Komando
Jihad muncul.

Dalam konsepsinya Komando Jihad dipimpin oleh seorang komandan dan


di bawahnya terdapat tujuh wilayah komando. Sebagai Ketua Komandan Jihad
ditunjuk Adah Djaelani. Sedangkan tujuh wilavah komando dipimpin oleh
seorang komandan, dan salah satu yang terkenal adalah Danu Mohammad
Hasan-komandan Wilayah 3 yang mcliputi Jawa Barat. Sebagaimana yang telah
diuraikan di atas Danu merupakan "orang" Ali Moertopo.

Mengetahui inforrnasi munculnya Komando Jihad dari Danu, Ali


Moertopo langsung menggunakan kesempatan ini untuk kepcntingan politik
Golkar, Ia menggunakan barter minyak tanah, ia akan memberikan jatah minyak
tanah pada pimpinan dan anggota Komando Jihad, dan imbalannya ia akan
mendapatkan suara untuk Golkar. Hubungan simbiosis mutualisme antara Ali
Moertopo dan Komando Jihad berlangsung baik dalam beberapa Pemilu yang

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

dilakukan pemerintahan Soeharto. Akan tetapi, memasuki Pemilu 1977 hubungan


tersebut mulai retak. Komando Jihad "membuat ulah" dcngan tidak bersedia
memberikan suaranya pada Golkar. Karena "ulah" inilah kemudian Ali Mocrtopo
mulai menyebarkan fitnah bahwa Komando Jihad merupakan organisasi ekstrim
kanan yang mcmpunyai tujuan untuk makar.
Halaman | 70

Persis empat bulan sebelum Pernilu tokoh-tokoh Komando Jihad


ditangkapi oleh aparat Ali Moertopo. Mereka dikenai tuduhan akan melakukan
makar. Beberapa tokohnya sempat disidangkan dengan hukuman yang
bervariasi. Sementara yang lain dipenjara tanpa proses pcngadilan.

Apa yang tcrjadi dalam Komando Jihad mcrupakan politik fitnah yang
dilancarkan oleh bidak-bidak kelompok Ali Moertopo untuk memojokkan umat
Islam. Sejak kasus Komando Jihad ini stigma bahwa Islam merupakan agama
kaum ekstrim kanan terus didengung-dengungkan oleh kelompok Ali Moertopo.

Jejak Merah Politik Anti Islam


(Tiga Peristiwa Pembantaian Terhadap Umat Islam)

Usaha untuk mendiskreditkan umat Islam tak berhenti. Kelompok Ali


Moertopo terus berupaya agar umat Islam semakin kerdil dan menjadi sasaran
politik mereka. Memang tak tanggung-tanggung yang mercka lakukan. Kalau
pada peristiwa Komando Jihad mcreka hanya melakukan penangkapan dan
penahanan, maka pada peristiwa-peristiwa setelah itu mereka melakukan
pembantaian terhadap umat Islam.

Berapa umat Islam yang dibantai?

Wayloya dan Rekayasa Itu

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Halaman | 71

Pesawat Garuda Indonesia Saat diBajak

Pesawat Wayloya Sebelum Dibajak

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Halaman | 72

Imran, otak pembajakan

Dalam biografi Benny Moerdani23 yang ditulis oleh Julius Pour dituliskan
sebagai berikut:

"Sabtu pagi 28 Maret 1981, pesawat terbang Garuda Indonesia


nomor pcnerbangan GA 206 tujuan Medan tinggal landas dari
Bandara Udara Talangbetutu, Palembang ... Mendadak,
terdcngar keributan kecil dari arah kabin penumpang. Ko-pilot
Hedhy Juwantoro juga mendengar suara ribut yang masuk ke
ruang kokpit. Ia baru saja akan memalingkan kepalanya ketika
tiba-tiba seorang lelaki bertubuh kekar menyerbu ke dalam kokpit
sambil beteriak, jangan bergcrak, pesawat kami bajak ..."

Begitulah awal drama pembajakan pesawat Garuda yang kemudian


terkenal dengan Pembajakan Wayloya. Pembajakan ini dilakukan oleh lima lelaki.
Pemerintah mengatakan bahwa komplotan pembajak merupakan bagian dari
Jamaah Imran-sebuah jamaah radikal yang didirikan di Bandung, Jawa Barat.

Apa sebenarnya .Jamaah Imran ini sehingga nekat melakukan pembajakan


pertama dalam sejarah Indonesia?

Setelah Komando Jihad dilumpuhkan oleh Ali Moertopo, sekelompok


pemuda Islam yang berasal dari Bandung membentuk sebuah jamaah yang
dipimpin oleh Imran. Tanpa sepengetahuan mercka, sekitar tiga bulan setelah
terbentuk, jamaah tersebut disusupi oleh anggota intclijcn dari kesatuan TNI Yon
Armed Cihami. Penyusup ini mclakukan provokasi agar jamaah Imran
melakukan gerakan yang radikal, yaitu gerakan yang secara terbuka melawan
pemerintah Soeharto. Sang penyusup ini menurut Urnar Abduh 24) bernama
Najamuddin.

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Agar mendapat kepercayaan, Najamuddin kemudian menawarkan


beberapa senjata kepada anggota jamaah Imran. Ia menunjukkan contoh-contoh
senjata yang cocok dipakai oleh masing-masing anggota jamaah. Kesalahan fatal
dilakukan oleh anggota jamaah. Ketika Najamuddin meminta agar mereka difoto
dengan scnjata masing-masing, mereka menurut begitu saja25) tanpa menelaah
apa maksud dan tujuan Najamuddin. Tentang kesalahan fatal Jamaah Imran ini Halaman | 73
diuraikan oleh Umar Abduh sebagai berikut:

"Gerakan pemuda Islam Bandung pimpinan Imran terpedaya,


terjebak dalam isu provokasi intelijen tersebut, apalagi setelah
Najamuddin menjanjikan akan memberikan suplai berbagai jenis
senjata organik ABRI, seraya menunjukkan contoh konkrct
senjata mana yang diperlukan dan pantas untuk masing-masing
orang. Bodohnya, ketika beberapa anggota kelompok ini diminta
Najamuddin agar masing-masing difoto seraya memegang
senjata hasil pemberian yang dijanjikan dan berlangsung hanya
sesaat oleh Najamuddin itu, tidak seorang pun dari anggota
gerakan Imran keluar sikap kritisnya."

Provokasi yang dilakukan oleh Najamuddin terus berlanjut. Ia mendorong


agar Jamaah Imran segera melakukan perlawanan terhadap pemerintah. Dia
meminta pula pada mereka untuk segera melakukan aksi penyerangan terhadap
pos-pos polisi dan merebut senjata para polisi. Akhirnya, Jamaah Imran
benar-benar terprovokasi. Hanya berbekal senjata tua mereka melakukan
penyerangan terhadap Polsek Cicendo, Bandung. Bagaimana jalannva
penyerangan diungkap Umar Abduh sebagai berikut:

"Dengan bermodalkan sebuah Garrand tua itulah kelompok ini


(Jamaah Imran) terjebak dalam skenario prematur melalui
provokasi penyerangan Polsek Cicendo, Bandung. Melalui modus
operasi penyerangan pos polisi yang dilengkapi dengan seragam
militer sebagai akibat entah sengaja atau kebetulan telah
mcnahan sebuah kendaraan bermotor roda dua bernomor polisi
sementara (profit) milik anggota jamaah. Momentum ini
dimanfaatkan Najamuddin untuk merealisir terjadinya aksi
kekerasan bersenjata, antara lain menyiapkan magazen dan
amunisi senapan Garrand hasil curian, satu hari menjelang
penyerangan pos polisi tersebut. Penyerangan akhirnyaa
berlangsung brutal, dengan bermodalkan satu pucuk senjata
Garrand hasil curian (pemberian Najamuddin) Salman dan
kawan-kawan berhasil menembak mati 3 anggota polisi serta
melukai satu orang di Polsck tersebut dan merampas senjata
genggam sebanyak 3 buah.’’

Akibat aksi tersebut intelijen Angkatan Darat mempunyai pembenaran


untuk menangkap 13 dari hampir 30 anggota jamaah pelaku penyerangan Polsek
Cicendo. Sebagian yang bisa lolos, melarikan diri ke Surabaya dan Malang.

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Mereka yang berhasil meloloskan diri antara lain Imran Ahmad, Yani Wahid,
Zulfikar, Mahrizal, Abu Sofian, Wendy dan HM Yusuf Djanan. Dari tempat
pelarian mereka merencanakan pembajakan terhadap pesawat. Setelah merasa
siap mereka kemudian berangkat ke Palembang. Tentang kebcrangkatan mereka
ke Palembang, Umar Abdulah memberikan gambaran sebagai berikut:
Halaman | 74
"Setelah memperoleh bekal yang dianggap cukup, maka dengan
mengandalkan tiga pucuk revolver jenis Colt 38 hasil rampasan di
Polsck Cicendo, Bandung dan satu pucuk Revolver Maccarov
caliber 32 hasil pemberian Ir. Yacob Ishak (Mayor TNI-AU) dan
dua buah Granat serta beberapa batang Dinamit, selanjutnya
mereka berangkat menuju Palembang pada tanggal 25 Maret.
Rombongan pembajak tersebut berangkat dari l.awang-Malang
tanggal 22 Maret, dan sampai di Palembang tanggal 26 Maret"

Pada tanggal 28 Maret 1981, mereka menuju Bandara Talangbetutu,


Palembang. Untuk mengelabui petugas, Imran memerintahkan Ma'ruf yang
berseragam Pramuka membawa senjata api dan bahan peledak. Pada saat
Mahrizal CS-para pembajak-melewati pintu terakhir bandara, maka Ma'ruf
yang sudah siap dengan ransel di tangan sekonyong-konyong berteriak sekaligus
berlari, " ... Bang, ransel ketinggalan, ransel ketinggalan ..." Hal ini berhasil
mengecoh petugas pemeriksaan, sementara ransel berhasil diterima dengan
selamat oleh Mahrizal cs tanpa diperiksa lagi.

Maka dimulailah drama pembajakan pcsawat Garuda GA 206.

Benny Moerdani-lah yang diuntungkan dengan adanya pembajakan ini.


Benny Moerdani memimpin langsung opcrasi pembebasan para sandcra di
Thailand. Karena berhasil membebaskan para sandcra dan melumpuhkan para
pembajak, nama Benny Moerdani pun semakin bersinar. Namun, di balik
keberhasilan ini banyak kalangan yang menilai Benny sendiri terlibat dalam
penggarapan kelompok Jamaah Imran.

Siapa sebenarnva Benny Moerdani?

Ketika Ali Moertopo masih dominan sebagai "orang kedua" setelah


Soeharto, Moerdani "disimpan" di Korea Sclatan dcngan jabatan sebagai Konjen.
Sehingga orang tidak begitu mengcnal sosoknya. Antara Moerdani dan Ali
Moertopo dikenal mempunyai rivalitas. Tentang hal ini, Dr. George J. Aditjondro
dalam artikelnya bcrjudul CSIS, Pater Beek SJ, Ali Moertopo dan L.B. Moerdani
memberikan uraian sebagai berikut:

"Selama Ali masih menjadi orang penting di sekitar Soeharto,


salah seorang kadernya disimpannya di Korea Selatan sebagai
Konjen. Itulah LB. Moerdani. Sudah sejak di Kostrad pada zaman
konfrontasi dengan Malaysia, para senior di Kostrad kabarnya
sudah melihat tanda-tanda adanya rivalitas diam-diam antara

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Ali dan Moerdani. Banyak yang menduga perbedaan mereka


pada gaya. Ali suka pamer kekuasaan, sedang Moerdani penuh
kerahasiaan dan misteri. Pcrsamaan, mereka adalah semua haus
kekuasaan. Tapi dalam ingin berkuasa ini juga ada perbedaan. Ali
ingin menjadi orang yang berkuasa, sementara Moerdani hanya
ingin menjadi orang yang mengendalikan orang yang berkuasa." Halaman | 75

Walaupun kariernya dihambat oleh Ali Moertopo tapi akhirnya Moerdani


muncul juga. Ia mencuat ke pentas nasional setelah peristiwa Malari, 1974. Akibat
terjadinya peristiwa Malari posisi Ali Moertopo mulai terdesak. Tempat
strategisnya sebagai "orang kedua" di Indonesia lepas ketika Soeharto
membubarkan Aspri. Tentang kemunculan Moerdani, Dr. George J. Aditjondro
memberikan uraian sebagai berikut:

"Tapi setelah terjadi Malari, Ali Moertopo tidak bisa lagi


menghalangi Moerdani untuk tampil ke depan. Sejak itulah
bintang Moerdani mulai menanjak. Moerdani boleh berbeda
style dengan Ali, tapi karcna sama-sama ingin berkuasa,
keduanya perlu tanki pemikir. Maka CSIS yang mulai cemas
karena merosotnya posisi dan peran Ali Moertopo pada masa."
paska Malari, berjaya lagi oleh naiknya Moerdani.“

Sedari awal, Benny Moerdani merupakan sosok yang membenci Islam.


Inilah yang memutuskan hubungannya dengan CSIS. Sehingga bisa dikatakan
bahwa masuknya Benny Moerdani kc dalam lingkaran CSIS seperti ikan
menemukan air. Tentang hal ini Dr. George J. Aditjondro memberikan analisa
sebagai berikut:

"Moerdani adalah orang Katolik yang kebetulan secara pribadi


sangat benci kepada Islam. Karcna itu lancar saja kerjasama
Moerdani dengan CSIS. Sebagai orang Katolik ekstrim kanan
Moerdani di CSIS merasa di rumah sendiri. Itulah sebabnya
mengapa Moerdani sekarang dengan tenang bisa berkantor di
CSIS (menggunakan bckas kantor Ali Moertopo)."

Bisa dikatakan setelah sinar Ali Moertopo meredup, Moerdani-lah yang


ada di barisan depan untuk melanjutkan program Ali Moertopo. Dalam memilih
kadcr, baik Moerdani dan Ali Moertopo mempunyai kesamaan. Moerdani
sangat fleksibel (tidak harus orang Katolik). Cara Moerdani adalah
"memojokkan" orang Islam dengan memakai tangan orang Islam sendiri. Cara ini
untuk beberapa waktu sangat efektif sehingga selama beberapa waktu program
untuk mendiskreditkan umat Islam bisa berjalan dengan baik.

Ketika Benny Moerdani merajai Angkatan Darat hampir seluruh pejabat


Komandan Kodim beragama Kristen, hanya satu-dua saja yang Budha atau
Hindu. Pada umumnya Dandim adalah perwira Kopassandha (kini Kopassus).
Agar bisa menjadi peristiwa Kopassandha, rangkaian tcs dilakukan hari Jumat,

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

sehingga prajurit yang masih loyal kepada agamanya, tidak bisa ikut test.
Akibatnya, dari puluhan perwira Kopassandha kala itu, hanya satu dua yang
Islam (abangan), Hindu dan Budha.

Tentu saja untuk menjalankan program-program rahasianya Benny


Moerdani membutuhkan banyak dana. Dari mana dana tersebut diperoleh?. Halaman | 76
Guna menjawab pertanyaan ini, Dr. George J. Aditjondro memberikan uraian
sebagai berikut:

"Sebagai wartawan Tempo yang sudah mengunjungi Timor


Timur sebelum invasi operasi intel pimpinan Moerdani, dan
mengikuti perkembangan wilayah itu hingga kini, saya tahu
bagaimana permainan Moerdani bersama orang-orang CSIS
dalam mengeruk uang dari Timor-Timur, setelah sebelumnya
membantai secara kejam banyak penduduk bekas jajahan
Portugis tersebut. Dengan uang yang terus mengalir (monopoli
kopi yang dikelola oleh Robby Ketek dari Solo) itulah mereka,
antara lain, bisa membiayai operasi-operasi politik Moerdani
bersama CSIS."

Roda pedati tidak selalu di atas, begitu pula dengan karir Benny Moerdani.
Sctelah bintangnya cemerlang selama beberapa tahun maka harus meredup juga
pada akhirnya. Memasuki tahun 1990-an, sinar Benny Moerdani mulai
meredup. Soeharto rupanya mulai mencium gelagat kalau Benny mulai
mempersiapkan diri untuk merebut kekuasaan. Pada pertengahan 1989, di atas
pesawat kepresidenan dalam perjalanan pulang dari kunjungan di Beograd,
Yugoslavia, Soeharto berucap,

"Biar jenderal atau menteri, yang bertindak inkonstitusional akan


saya gebuk."

Soeharto tidak menyebut nama, tetapi beberapa pihak berspekulasi kalau


orang yang dimaksud oleh Soeharto adalah Benny Moerdani, didasarkan pada
situasi politik saat itu bahwa terjadi ketegangan antara Soeharto dan Benny
Moerdani. Hal ini bermula pada saat Benny menyarankan agar Soeharto tidak
maju lagi menjadi presiden.

Sementara itu, Mayjen (Pum) Kivlan Zen mengatakan Benny dibidik oleh
Soeharto karena akan mengkudcta sang presiden. Tentang hal ini Majalah Tempo
Edisi 10 Pebruari 2008 melaporkan:

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Halaman | 77

"Mayjen (Purn) Kivlan Zen, bekas Kepala Staf Kostrad, malah


mengatakan Benny akan melakukan kudeta. Informasi ini
menurut Kivlan Zen dilaporkan Prabowo Subiyanto kepada
mertuanya yang berujung pemecatan Benny dari jabatan
Panglima ABRI seminggu sebelum Sidang Umum MPR 1988."

Entah mana yang benar tentang alasan pemecatan Benny, tapi yang jelas
setelah tidak menjabat sebagai Panglima ABRI pamor Benny Moerdani mulai
meredup. Namun, walaupun kondisinva telah terjepit, Benny Moerdani masih
berusaha bermain melalui "orangnya", yaitu: Try Sutrisno dan Harsudiono
Hanas. Harsudiono Hanas yang pada waktu pemilihan presiden pada tahun 1988
menjabat Kassospol ABRI berhasil melakukan manuver politik dengan melakukan
fait accomply sehingga Try Sutrisno bisa menduduki jabatan sebagai wakil presiden
dengan menyingkirkan Habibie. Kedudukan Try Sutrisno sebagai wakil
presiden memmbuat dosa-dosa Benny Moerdani yang selama berpuluh-puluh
tahun mendiskreditkan dan membunuhi umat Islam tak pernah diungkit-ungkit.
Dan dengan posisi Try Sutrisno terscbut peranan Benny Moerdani untuk
"mengendalikan" Orde Baru tetap bisa terjaga.

Darah Tumpah di Tanjung Priok


Latar Belakang

Dalam bukunya yang berjudul Wars Within, Pergulatan Tempo, Majalah


Berita Sejak Zaman Orde Baru, Janet Steele memberikan gambaran tentang
Tanjung Priok sebagai berikut:

"Masuk ke Tanjung Priok paling enak melalui Jl. Raya


Pelabuhan, jalan raya yang lebar dan ramai, sejajar pelabuhan
dengan kapal-kapal barang yang bersandar di sana. Jalan raya
itu bercabang banyak, mirip tulang ikan dengan sirip-sirip yang
lebih kecil. Jalan-jalan sempit, dengan rumah, toko, dan
pedagang."

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Tanjung Priok merupakan pelabuhan tua. Dari tempat ini, kapal datang
dan pergi membawa barang dan berita. Ya, pelabuhan yang tak pernah mati. Di
tempat ini manusia dari berbagai suku dan bangsa berbaur untuk mengumpulkan
sesuap nasi.

Di kawasan di mana urat nadi kehidupan selalu berdenyut ini sebuah Halaman | 78
peristiwa pembantaian terhadap umat Islam terjadi. Peristiwanva bermula dari
selembar poster bcrtuliskan "Agar Wanita Memakai Jilbab". Poster ini ditempel di
Mushala As-Saadah, Tanjung Priok. Tentang mushala ini, Jenet Steele
memberikan gambaran:

"Mushala As-Saadah, tempat bermula insidcn Priok, terlctak di


sebuah gang sepi diluar jalan raya. Dicat warna hijau dan putih,
mushala itu memantulkan terik sinar matahari di siang bolong."

Begitulah keadaan Mushala As-Saadah dalam pengamatan Janet Steele


pada tahun 2000 -26 tahun setelah peristiwa Tanjung Priok berlalu. Dari sebuah
mushala kecil yang terletak di gang yang senyap inilah ratusan orang Islam mati
diterjang peluru.

Peristiwa kelabu tersebut bermula pada pagi 7 September 1984. Pagi itu,
Sersan Satu Hermanu, anggota Babinsa Koja Selatan, Jakarta Utara, meminta
agar poster yang tertempel di Mushala As-Saadah dicopot. Permintaan tersebut
tidak digubris warga. Pada keesokan paginya, Hermanu datang lagi. Kali ini ia
tidak meminta warga untuk mencopot, tetapi ia sendiri yang mencopotnya.
Beberapa saksi mata melihat Hermanu mencelupkan koran ke air got. Koran
tersebut ia gunakan untuk melepas poster.

Ketika melepas poster itu Hermanu tidak melcpas sepatu. Ia menginjak


lantai mushala dengan sepatu. Inilah yang kemudian menimbulkan kemarahan
warga. Karena Hermanu tidak bersedia meminta maaf atas ulahnya maka warga
naik pitam. Amarah tak terbendung. Sepeda motor Hermanu kemudian dibakar
oleh warga. Tentang insidcn ini Janet Steele memberikan laporan sebagai
berikut:

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

"Dua hari kemudian, hari Senin, Sersan Hermanu dan seorang


rekannya lewat gang kccil lalu didekati oleh dua pemuda yang
meminta mereka untuk datang ke kantor kelurahan setempat
untuk meminta maaf. Meskipun kedua tentara itu menolak minta
maaf, mereka mau datang bersama kedua pemuda itu. Sementara
itu, massa telah berkerumun. Beberapa orang melempar kedua Halaman | 79
tentara itu dengan pasir dan batu. Orang-orang ini mengatakan
bahwa mereka didorong-dorong dan dipaksa. Beberapa orang
mcnarik sepeda motor tentara-tentara itu ke tengah jalan dan
melemparkannya sehingga tanki bensin motor itu pecah lalu
motor itu dibakar,"

Amarah warga Muslim itu semakin memuncak. Jumlah kerumunan


semakin banyak. Tak begitu lama tentara dari Komando Distrik Militer (Kodim)
Tanjung Priok mendatangi kawasan itu. Mereka menangkap empat warga Muslim
yang dianggap membakar sepeda motor itu. Tentang penangkapan ini Majalah
Tempo edisi 10 Pebruari 2008 memberikan uraian sebagai berikut:

"Tentara dari Komando Distrik Militer (Kodim) Tanjung Priok


menyatroni kawasan itu. Empat pemuda yang diduga membakar
motor diangkut ke Kodim. Warga meminta Amir Biki, seorang
tokoh masyarakat Tanjung Priok, membebaskan keempat pemuda
itu. Gagal."

Mengetahui negosiasi gagal, warga kembali turun ke jalan. Dua hari


setelah penangkapan, warga membuat mimbar bebas di Jalan Sindang. Panggung
didirikan persis antara pertemuan jalan. Pengeras suara dipasang. Begitu shalat
Isya selesai warga Tanjung Priok berkumpul di sekitar panggung. Mereka
mendengarkan khotbah dari ulama-ulama Tanjung Priok, salah satunya Amir
Biki. Dalam pidatonya Amir Biki menyampaikan pidato tentang berbagai topik
yang mengkritik pemerintah. Ia juga mengultimatum aparat yang apabila sampai

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

jam 11 malam keempat pernuda Priok yang ditahan tidak dibebaskan maka massa
akan dikerahkan untuk menyerang kantor polisi.

Dengan berdebar-debar warga menunggu dentang pukul 11. Sambil


menunggu waktu berlalu mereka membicarakan segala sesuatu. Akhirnya,
menjelang pukul 11 warga yang mendapatkan gelagat pemuda Priok tidak Halaman | 80
dibebaskan, maka mereka memutuskan pergi ke kanror polisi tempat
kawan-kawannya ditahan. Apa yang terjadi selanjutnya Janet Steele memberikan
uraian sebagai berikut:

"Dipimpin Amir Biki, massa memulai arak-arakan sepanjang 1,5


km menuju kantor polisi dengan membawa bendera hijau-warna
simbol Islam-dan memekik-kan Allahuakbar. Pada saat yang
sama kelompok massa yang lain bergerak dari arah yang
berlawanan, menuju Jalan Jampea, terusan Jalan Pelabuhan
Raya. Di situlah mereka mulai membakar mobil dan toko-toko
orang Cina.‘‘

Pada saat massa yang dipimpin Amir Biki baru setengah jalan, tentara
dengan senjata lengkap mencegat mereka. Tentara memberikan tembakan
peringatan. Warga semakin marah. Saling serang terjadi. Tentara menembaki
warga dengan membabi buta. Dari jarak yang dekat Amir Biki ditembak.
Pembantaian pun dimulai. Jumlah warga yang terterjang peluru tentara semakin
banyak.

Bentrokan terjadi di jalan Yos Sudarso. Dalam prosedur penanganan


terhadap demonstrasi massa seharusnva polisi yang berada di depan, tetapi
dalam peristiwa menjelang tragedi Tanjung Priok justru tentara yang
menghadapi. Di kemudian hari baru diketahui bahwa ternyata polisi dilarang
keluar oleh tentara. Dihadang oleh tentara massa duduk di jalan dan
meneriakkan takbir. Di saat posisi massa sepcrti ini, tiba-tiba terdengar teriakan
dari sang komando yang memerintahkan pasukan penghadang untuk mundur.
Dan setelah mundur dua langkah terdengar suara tembakan. Peluru-peluru
berdesing menyobek kesenyapan malam. Kilatan-kilatan apinya seperti sengatan

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

petir. Begitu suara tembakan terdengar, seperti dikomando, truk tentara datang
dari arah pelabuhan. Mereka menggilas massa yang lagi tiarap di jalan sambil
melakukan penembakan. Korban pun berjatuhan. Setelah korban dibantai,
pemadam kebakaran di datangkan untuk menghilangkan genangan darah
sehingga di tempat kejadian tidak ditemukan darah para korban.
Halaman | 81
Seperti biasa aparat Soeharto selang sehari setelah terjadi tragedi Tanjung
Priok menyampaikan laporan resminya. Penyampai laporan resmi tersebut
adalah Panglima ABRI, Jenderal L.B. Moerdani. Ia menyebutkan bahwa korban
tewas 'hanya' 18 orang dan luka-luka 53 orang. Namun dari hasil investigasi tim
pencari fakta, SONTAK (SOlidaritas Nasional untuk peristiwa TAnjung prioK),
diperkirakan sekitar 400 orang tewas, belum terhitung yang luka-luka dan cacat.

Setelah tragedi Tanjung Priok, orang-orang Benny tctap melakukan


intimidasi. Tak mengherankan kalau sampai dua tahun setelah peristiwa
pembantaian itu, suasana Tanjung Priok begitu mencekam. Siapa pun yang
menanyakan peristiwa 12 September, menanyakan anak atau kerabatnya yang
hilang, akan berurusan dengan aparat.

Bila ditilik lebih mendalam, sebenarnya terjadinya pembantaian umat


Islam di Tanjung Priok tidak hanya sebatas karena ditangkapnya empat pemuda.
Jauh-jauh hari sebelum peristiwa itu sebetulnya suasana Tanjung Priok sudah
"mendidih". Hal ini terjadi karena maraknya Kristenisasi di kawasan itu. Tentang
hal ini dicatat oleh Janet Steele sebagai berikut:

"Salah satu yang 'diketahui setiap orang' tentang Tanjung Priok


adalah bahwa sejumlah gercja telah dibangun tanpa izin rcsmi di
daerah yang hampir seluruhnya dihuni Muslim -- sesuatu yang
terjadi mungkin terjadi karena pihak berwenang setempat telah
disuap."

Melihat kenyataan ini, warga Tanjung Priok pun memendam amarah. Dan
amarah tersebut meledak menjadi peristiwa Tanjung Priok.

Setelah tragcdi Tanjung Priok, militer terus melakukan


penangkapan-penangkapan. Sewaktu Kelompok Petisi 50 mengeluarkan protes
terhadap penangkapan-penangkapan terhadap tokoh-tokoh masyarakat pasca
tragedi Tanjung Priok, Benny langsung menangkap penandatangan surat
protes-protes tersebut. Di antara tokoh-tokoh Islam yang ditangkap antara lain
AM Fatwa, AQ Jailani, Tasrif Tuasikal, HM Sanusi, HR Dharsono, Oesmany El
Hamidy, Mawardi Noor, Tonie Ardhie. Mereka ini dituduh sebagai bagian ekstrim
kanan.

Sementara itu, aparat-aparat Benny juga melakukan penyiksaan terhadap


orang-orang yang ditangkap dalam tragcdi Tanjung Priok. Salah satu yang
memberikan kesaksian adalah Syaiful Hadi. Dalam buku yang berjudul Mereka
Bilang Di Sini Tidak Ada Tuhan; Suara Korban Tragedi Priok, ia menuturkan bahwa

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

setiap kali ia mengucapkan kalimat takbir karena tidak kuat terhadap siksaan
yang dilakukan tentara pada malam tanggal 12 September 1984 itu, para pelaku
penyiksaan melontarkan ejekan dan membentak dengan nada sinis, "Di sini tidak
ada Tuhan!"

Otak Intelektual Halaman | 82

Sersan Satu Hermanu hanyalah orang suruhan. Janet Steele


mengungkapkan bahwa dalam investigasi yang dilakukan Majalah Tempo, Benny
Moerdani mengakui kalau Tanjung Priok memang dibuat "asbak". Menurut
Janet, pernyataan Moerdani ini memperkuat dugaan yang telah beredar setelah
tragedi itu terjadi bahwa meletusnya tragedi Tanjung Priok merupakan hasil dari
operasi intelijen untuk menggiring kelompok Islam radikal dalam perangkap.
Dengan strategi ini, dengan mudah tentara bisa "Menghabisi" kelompok Islam
radikal tersebut. Berikut ini pernyataan Benny Moerdani dalam Majalah Tempo
edisi 19 Januari 1985 yang mengakui bahwa tragedi Tanjung Priok merupakan
hasil kerja intelijen:

"Ibaratnya seperti orang merokok. Abunya tentu saja tidak boleh


dibuang di sembarang tempat. Asbak diperlukan untuk tempat
abu. Nah, Tanjung Priok memang sengaja dijadikan semacam
'asbak, tempat penyaluran emosi,' ujar pcjabat tersebut (Benny
Moerdani)."

Skenario yang dijalankan oleh Benny Moerdani tak jauh berbeda dengan
yang di lakukan seniornya, Ali Moertopo. Ia sengaja melakukan operasi intclijen
untuk menyulut emosi umat Islam. Begitu umat Islam benar-benar marah,
mereka -Benny cs- mempunyai kesempatan untuk memojokkan dan "memukul"
umat Islam; bahwa Islam adalah kumpulan para ekstrimis yang berkeinginan
melawan ncgara.

Aroma bahwa Tanjung Priok akan dijadikan "asbak" sudah tercium


jauh-jauh hari. Pada hari-hari sebelum tragedi Tanjung Priok terjadi, pemerintah
secara ketat menyensor para ulama yang berceramah, tetapi anehnya di Tanjung
Priok sensor tersebut tidak diberlakukan. Padahal, kawasan ini mcrupakan basis
Islam di Jakarta. Yang terjadi di Tanjung Priok para ulama bebas berbicara,
bahkan mengkritik pemerintah, sampai menolak azas tunggaI Pancasila.
Perangkap ini tidak disadari oleh para ulama. Mereka yang tidak bisa bicara di
tempat lain berbondong-bondong pergi ke Tanjung Priok. Nah, ketika para ulama
yang selama ini terkcnal keras mengkritik pemerintah sudah masuk "asbak"
Benny Moerdani, kerusuhan pun diledakkan di Tanjung Priok. Dengan adanya
kerusuhan tersebut memberikan pembenaran pada pemerintah untuk melakukan
penangkapan.

Sebetulnya, sebelum peristiwa Tanjung Priok terjadi, tokoh Islam senior


seperti M. Natsir dan Syafrudin Prawiranegara telah melarang ulama untuk
datang ke Tanjung Priok. Mereka mengingatkan agar para ulama hati-hati agar

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

tidak masuk ke dalam perangkap. Namun, para ulama terlambat menerima


larangan tersebut sehingga mereka masuk "asbak" yang telah disiapkan oleh
Benny Mocrdani.

Penyelesaian Tragedi
Halaman | 83

Peristiwa Tanjung Priok merupakan


pelanggaran HAM berat dalam sejarah Orde
Baru, Peristiwa ini paling tidak telah
melenyapkan puluhan nyawa manusia yang
sepatutnya harus diselesaikan secara tuntas.
Namun, selama Orde Baru berkuasa kasus ini
tak pernah tcrsentuh. Korban-korban
yang telah meninggal dianggap tidak
ada. Sedangkan keluarga yang ditinggalkan
dibiarkan terlunta-lunta.

Tak tersentuhnya tragedi pembantaian dalam peristiwa Tanjung Priok


selama masa Orde Baru memang tak mengherankan. Pada saat itu kelompok
Benny Moerdany masih kuat di sekitar Soeharto. Dengan keadaan sepcrti ini
mereka masih bisa menyembunyikan seluruh tindak
kejahatan kemanusiaan yang pernah mereka lakukan.

Tuntutan untuk mengusut kasus Tanjung Priok


baru ramai kctika Soeharto telah berhasil dilengserkan.
Keluarga korban mulai berani angkat bicara. Mereka
meminta pemerintah menyeret para tentara yang terlibat
dalam kasus tersebut ke meja pengadilan. Atas desakan
mereka dan bcberapa LSM maka kemudian dibentuk
pengadilan ad hoc hak asasi manusia. Namun sayang, di
antara pelaku yang diajukan ke pengadilan tidak ada satu
pun yang bersalah. Tentang hal ini Majalah Tempo Edisi 10 Pcbruari 2008
memberikan laporan sebagai berikut:

"Diantaranya Mayor
Jcnderal Sriyanto Muntasram,
yang saat diadili menjabat
Komandan KOPASSUS.
Sriyanro, yang saat kejadian
menjabat Kepala Seksi Operasi
II Kodim 0502, Jakarta Utara,
dituduh terlibat dalam
peristiwa ini. Agustus 2004, pengadilan ad hoc pertama
memutuskan bebas Sriyanto. Putusan ini diperkuat Mahkamah
Agung, September 2008."

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Selain Sriyanto, Mayor Jenderal (Purn)


Pranowo dan Mayor Jendcral (Purn) Rudolf
Butar-Butar juga dibcbaskan. Tentang
pembebasan
terhadap para
pelaku Halaman | 84
pembantaian
umat Islam di
Tanjung Priok, Kontras memberikan uraian
sebagai berikut:

"Masih terang di ingatan korban, bagaimana pada tahun 2006


Mahkamah Agung memperagakan parade pembebasan hukum
(Impunitas secara De Jure) terhadap sejumlah nama yang
seharusnya bertanggung jawab; Sriyanto, Pranowo, Sutrisno
Mascung dan Rudolf Butar-Butar. Kegagalan Peradilan HAM
untuk menghukum sesungguhnya telah tergambar dari buruknya
kinerja Penuntut Umum. Selain menghapus nama (Alm.) LB
Moerdani dan Try Sutrisno dalam proses penyidikan, Kejaksaan
Agung justru mcmbuktikan kejahatan luar biasa (Extra Ordinary
Crime) pada kasus Tanjung Priok dengan sistem pidana umum
(Ordinary Crime) yang berbasis pad a KUHAP."

Atas putusan di atas, tentu keluarga korban sangat kecewa. Akan


tetapi, mereka belum putus asa. Sampai kini mereka tetap mendesak agar
kasus Tanjung Priok diusut kembali. Tidak hanya terhadap terdakwa yang
pernah diadili, tetapi juga terhadap Jenderal (Purn) Try Sutrisno yang saat
kejadian menjabat Panglima Kodam Jaya.

Inilah pekerjaan rurnah bagi umat Islam di Indonesia agar kasus


Tanjung Priok bisa dituntaskan dcngan sebaik-baiknya dan para pclakunya
mendapatkan hukuman.

Subuh Merah di Talangsari


Senin 7 Pebruari 1989, hujan gerimis menitik dari langit. Sekelompok
jamaah baru saja usai menunaikan shalat Subuh. Tiba-tiba tanpa mereka duga
terdengar suara rentetan tembakan. Orang-orang itu pun panik. Mereka berusaha
menyelamatkan diri dari terjangan peluru. Sayangnva, takdir tak bisa ditolak.
Sebagian besar dari mereka terterjang peluru, roboh bersimbah darah.

Apa sebenarnya yang terjadi?

Majalah Tempo edisi 10 Pebruari 2008 memberikan laporan sebagai


berikut:

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

"Empat peleton pasukan Brigade Mobil dari Komando Resor


Militer Garuda Hitam, Lampung tengah, marah bagai dirasuk
dendam. Mereka dipimpin Kolonel A.M. Hcndropriyono.”

Mengapa pasukan tersebut melakukan penembakan membabi-buta?


Halaman | 85

Pasukan yang di pimpin oleh AM. Hcndropriyono tersebut melakukan


penembakan karcna sedang mengcjar kelompok Warsidi. Kelompok pengajian ini
dituduh hendak mendirikan negara Islam. Karcna tuduhan ini, maka mereka
akan ditangkap dan bila melawan akan dihabisi. Operasi penangkapan inilah
yang kemudian menyebabkan tragedi Talangsari.

Sebelum penembakan yang membabi-buta terscbut, menurut versi


pemerintah mereka sudah berncgosiasi dengan kelompok Warsidi. Pihak
pemerintah melakukan panggilan kepada Anwar – salah satu pimpinan kelompok
Warsidi – lewat Komandan Danramil Way Jepara, Kapten Soetiman. Hanya saja
panggilan tersebut tidak ditanggapi. Maka, panggilan kedua dilakukan. Kali ini
lewat Camat Way Jepara, Zulkifli. Lagi-lagi tidak ditanggapi.

Karena dua panggilan aparat pemerintah tidak ditanggapi, Kaptcn


Soetiman bersama-sama beberapa tentara mendatangi rumah Anwar. Menurut
versi tentara-begitu laporan Majalah Tempo Edisi 10 Pcbruari 2008-rombongan
ini dihujani anak panah dan batu ketapel. Akibat serangan ini Kaptcn Soetiman
tcwas. Dan keesokan harinya, AM. Hendropriyono bersama anak buahnya
melakukan penembakan.

Menurut versi pemerintah, korban akibat penembakan adalah 27 orang


korban tewas. Namun, versi ini dibantah oleh berbagai LSM. Mereka menghitung
jumlah korban yang tewas mencapai 246 orang. Entah mana yang benar, tetapi yang
jelas telah terjadi pembantaian terhadap umat Islam di Talangsari.

Serupa dengan tragedi Tanjung Priok, selama Soeharto berkuasa tragedi


Talangsari telah berhasil ditutup dengan rapat, sehingga para pelaku
pembantaian tidak pernah discret ke pengadilan. Baru setelah Soeharto berhasil
dilengscrkan para korban menuntut agar kasus ini diusut secara tuntas. Terhadap
tuntutan tersebut AM.Hendropriyono sempat menawarkan perdamaian (islah).
Ia mengundang bebcrapa keluarga korban untuk datang ke rumahnya pada
Pebruari 2000.

Ajakan islah yang ditawarkan oleh AM.Hendropriyono26) tidak begitu


ditanggapi oleh para keluarga korban. Mereka tetap menuntut agar kasus
tersebut tetap diusut tuntas. Sampai saat ini mereka tetap berjuang. Atas tuntutan
warga ini, maka Komnas HAM membuka kembali kasus Talangsari. Namun
sayang, Menhan Juwono Soedarsono menghimbau agar tentara yang dipanggil
oleh Komnas HAM agar tidak datang. Tentu saja statment Menhan ini mendapat
kecaman keras dari berbagai pihak, termasuk Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono.

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Semoga saja dengan adanya dukungan dari Presiden SBY tersebut tragedi
Talangsari bisa diusut secara tuntas, sehingga para pelaku pembantaian
mendapatkan hukuman yang setimpal.

KASBUL Halaman | 86
Mito atau Realita?

Selama "Kasbul", tempat penggodokan kadcr-kadcr


Katolik seolah berada di antara titik ada dan tiada.

Apakah wadah pengkaderan ini benar-bcnar


ada atau hanya mitos semata?

KASBUL
Mito atau Realita?

Kasbul (Kaderisasi Sebulan) merupakan ajang bagi Pater Beek untuk


mendidik kader-kadcr Katolik yang militan. Awalnva, tcmpat kaderisasi ini
terlctak di Asrama Realino, Yogyakarta. Letak asrama ini tak jauh dari kampus
Universitas Sanata Darma di Jalan Gejayan (sekarang Jalan Afandi), Yogyakarta.
Di tempat inilah para kader Katolik muda dididik untuk menghadapi kaum
Komunis dan Islam.

Entah apa alasannya, pada tahun 1967 tempat kaderisasi dipindahkan ke


Klender, Jakarta T'imur. Menurut Mujiburrahman dalam desertasinya yang
berjudul Feeling Threatened Muslim~Cristian Relations in Indonesia's New Order
tempat di Klender ini dikelola oleh seorang suster bernama Mathilda Maria Van
Thienen. Dari wawancara dengan sang suster, Mujiburrahman mendapatkan
ketcrangan bahwa asrama di Klendcr terdiri dari tiga blok dcngan 72 ruangan

Kampus Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

dan 144 ternpat tidur. Biasanya Pater Beek akan datang empat kali dalam setahun
untuk memimpin acara Kasbul.

Dalam setiap pelatihan biasanya diikuti oleh 100 orang - sepuluh di


antaranya adalah perempuan. Mereka merupakan kader-kader Katolik terpilih
dari berbagai daerah dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Halaman | 87
Supaya bisa mengikuti kaderisasi yang sifatnya rahasia ini, seseorang harus
mendapatkan rekomendasi dari romo di tempatnya berasal. Pendanaan dari
acara ini sebagian besar didapatkan dari luar negeri, terutama Belanda dan
Jerman.

Aturan Kasbul memang cukup berat. Seseorang yang telah mengikuti


Kasbul dilarang keras menccritakan keikutsertaannya pada orang lain, baik pada
keluarga maupun teman. Sebelum pelatihan mereka akan menjalani serangkaian
test psikologis. Test ini digunakan untuk mengetahui sifat dan keahlian seseorang
yang kelak diperlukan sewaktu melakukan penugasan. Sedangkan untuk
menyembunyikan identitas seseorang, maka selama pelatihan nama diubah
sehingga antara satu peserta dengan pescrta yang lain tidak saling mengenal
identitas sebenarnya.

Metode pelatihan yang diterapkan Pater Beek dalam Kasbul merupakan


kombinasi antara kaderisasi Karolik ala Jesuit dan Komunis. Oleh karena itu, tak
mengherankan kalau selama kaderisasi setiap peserta dididik dcngan disiplin
yang keras. Menurut Mujiburrahman, selama pelatihan tak jarang mereka harus
terlibat dalam adu fisik, direndahkan dan dilecehkan guna menggembleng
mental. Apa yang diungkap Mujiburrahman juga dibenarkan oleh Dr. George J.
Aditjondro sebagai berikut:

"Dalam kegiatan Kasbul itu bukan cuma indoktrisasi yang


dilakukan, bahkan latihan fisik yang mendekati latihan militer
juga diberikan. Di sana para kader dilatih menghadapt situasi
jika diinterograsi oleh lawan. Bagaimana meloloskan diri dari
tahanan, bagaimana survive dan sebagainya."

Sementara itu, Richard Tanter juga memberikan pendapat yang serupa:

"Dalam praktiknya, kursus-kursus tcrsebut mengambil model


campuran, perpaduan dari teknik-teknik pcndidikan Jesuit dan
Komunis, berbasiskan disiplin diri yang kuat. Kursus atau
pelatihan-pelatihan ini diselenggarakan dengan pendekatan yang
amat brutal atas para pesertanya: para calon kader bahkan
kerap kali diharuskan saling menghajar atau memukul
rekan-rekan sepelatihannya sendiri, dihina dengan keharusan
merangkak di lantai yang penuh dengan kotoran, sesi-sesi harian
yang panjang penuh dengan umpatan atau caci-makian,
melontarkan kritik atas kelemahan sesama peserta, dibangunkan
secara mengejutkan di tengah malam buta."

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Selain cara-cara yang telah diuraikan di atas, mereka juga diharuskan


puasa selama sepanjang hari dan berdoa semalam suntuk. Hal seperti ini juga
dilakukan oleh Pater Beek. Sementara itu, bagi peserta pelatihan yang
mclanggar disiplin yang telah ditetapkan akan dihukum, dan apabila sudah
berulang-ulang melakukan kesalahan, maka akan dipulangkan.
Halaman | 88
Dalam Kasbul, seseorang juga diuji kejujurannya. Sebagaimana
dituturkan Mujiburrahman cara pengujian ini dilakukan Pater Beek dengan cara
meletakkan uang pada sebuah buku yang sering dibaca oleh peserta. Bila uang itu
hilang, maka Pater Beek akan melakukan investigasi. Ia akan mencoba
mengidenfikasikan siapa yang mengambil uang tersebut. Pertama-tama ia akan
menanyai penjual di kompleks pelatihan itu. Apabila uang tidak ditransaksikan di
tempat itu, maka ia menanyai orang-orang yang dicurigai. Dan setelah si
pengambil uang ditemukan ia akan menghukum orang tersebut.

Setelah mendapat pendidikan secara fisik- dan mental kader-kader yang


ikut dalam Kasbul kemudian mendapatkan indoktrinasi tentang agama Kristen.
Bagian dalam indoktrinasi ini adalah penyebaran paham bahwa Islam
adalah agama musuh yang harus dihancurkan.

B. Suryasmoro Ispandrihari - salah satu narasumber Mujiburrahman


dalam desertasinya dan pernah ikut dalam Kasbul pada tahun 1988-
mengungkapkan bahwa para peserta diajarkan untuk menjadikan Islam sebagai
musuh yang menakutkan. "Islam adalah musuh Katolik ... Dan jika diperlukan
lulusan Kasbul harus siap mengambil senjata untuk berjuang melawan terhadap
Islam," begitu penuturan B. Suryasmoro Ispandrihari menirukan ucapan salah
seorang pengajarnya di Kasbul. Pernyataan Suryasmoro Ispandrilhari juga
dibenarkan oleh Damai Pakpahan - seorang peserta Kasbul tahun 1984 dan
sekarang menjadi salah satu aktivis LSM di Yogyakarta. Karena doktrin dalam
Kasbul yang Islamphobia ini menyebabkan Damai Pakpahan memilih keluar dari
jaringan Kasbul. Apa yang dilakukan olch Damai Pakpahan juga dilakukan oleh
Dr. George J. Aditjondro. Ia menuturkan sebagai berikut:

"Saya sendiri juga pernah mcnjadi kadcr Pater Beek dan dilatih
melawan Komunis. Tapi seperti juga Wangge, ketika CSIS sudah
menjadikan Islam sasarannya, dan karena CSIS menjadi tanki
pemikir Rezim Soeharto, juga karena ikut berdarahnya tangan
CSIS di TimorTimur, saya tidak bisa lagi tetap berada dalam
jajaran pcngikut Pater Beek."

Setelah selesai kaderisasi para lulusannva diharuskan selalu setia pada


Pater Beek. Bentuk kesetiaan ini selain taat mcnjalankan perintah juga
diharuskan membuat laporan setiap bulan. Tentang hal ini diungkapkan oleh
Richard Tanter sebagai berikut:

"Setelah hari-hari yang melelahkan, dalam jam tidur yang amat


pendek, dan lain sebagainva, hasil akhimva adalah: menjadi

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

seorang kader yang sepenuhnya setia, patuh kepada Beek secara


personal; menjadi orangnya Beek seumur hidup, yang bersedia
melakukan apa saja baginya. Ketika para kader itu dipulangkan
ke habitat asalnva, orang-orang muda ini kemudian diminta
untuk menghasilkan laporan bulanan atas segala hal yang
mereka dengar, lihat di dalam organisasi masing-masing, yang Halaman | 89
dilakukan untuk Beek dan demi Beek seorang. Secara bertahap
Beek membangun untuk kepentingan dirinya, sebuah
jaringan-kerja intelijen personal. Bagi pimpinan-pimpinan Gcrcja
yang mendukung program Beek, maka hasilnya tentu akan
memuaskan."

Apa yang diungkapkan Richard Tanter memang benar, Para lulusan


Kasbul kemudian dibuatkan jaringan yang dikembangkan dengan sistem sel.
Masing-masing sel dipimpin oleh seorarig koordinator yang berhubungan dengan
koordinator sel-sel lainnya. Dcngan sistem ini, selain organisasinya rapi sehingga
kerahasiaannya tcrjamin juga memungkinkan membuat gerakan yang efcktif
Scmcntara para lulusan terbaik akan dikirim ke luar negeri untuk mengikuti
pelatihan militer. Tentang hal ini diungkapkan oleh Dr. George J. Aditjondro
sebagai berikut:

"Sebagian dari lulusan terbaik Kasbul ini dikirim untuk latihan


lebih jauh lagi di luar negeri. Salah seorang yang berhasil dikirim
keluar negeri sebelum Gestapu adalah yang kemudian menjadi
wakil komandan Laskar Ampera, Louis Wangge almarhum.
Wangge dikirim oleh Beek ke Universitas Santo Thomas, Filipina.
Begitu yang diketahui orang. Tapi kemudian Wangge sendiri
mengaku bahwa sebenarnya ia dikirim ke sebuah pusat latihan
intelijen di sebuah pangkalan Amerika di Filipina."

Dengan cara pelatihan yang tclah diuraikan di atas, maka tidaklah


mengherankan kalau kader-kadcr Pater Beek bisa mewarnai kehidupan Orde
Baru. Seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya alumni Kasbul bisa
menduduki posisi penting dalam birokrasi, militer dan Golkar. Mereka inilah
yang menjadi ujung tombak bagi Pater Beek untuk melakukan misinya
menjadikan Indonesia sebagai lahan Kristenisasi.

Catatan kaki:

1). Salah satu pendiri Ordo Jesuit


2). Wikipedia Indonesia dan sumber-sumber lainnya.
3). Tentang Black Pope ini tidak banyak diketahui orang, juga pastur Katollk yang tidak tahu mengenai kedudukan, peran, dan opera si:
Black Pope yang sangat penuh rahasia itu. Tapi ketika alrnarhum Dr. Sudjatmoko rnenjadi Rektor Universitas PBB di T okyo, ia pernah
berkunjung ke Tahta Suci di Vatikan. Selain berjumpa Paus, Sudjatmoko juga jumpa seoranq Kardinal yang mengajaknya berbicara
banyak mengenai keadaan di lndonesia. Sudjatmoko merasa surprise bahwa Kardinal itu tahu banyal tentang politik di Indonesia.
(Artikel Dr. George J. Aditjondro: CS/S, Pater Beek SJ, Ai Moertopo dan LB Moerdal)
4). Wawancara ini terdapat dalam buku berudul Bayang-bayang PKI, dlterbitkan oleh Institut Studi Arus Inlormasi (ISAI), Cet. II. Maret 1996.
5). Sewaktu berkuasa Soeharto memang dekat dengan agen rahasia Israel, Mossad, Dalam bukunya yang berjudul Every Spy Pnnce, David
Raviv dan Yossi Melman sebaqaimana dikutip Can Conbey dalam bukunya Intel, Menguak Tabir Dunia Intelijen dl lndonesia menguraikan
sebagai berikut: "Mossad mengirimkan utusan, satu tim dari posnya di Singapura ke Jakarta. lalu rnengadakan pembicaraan yang berbuah.

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Plhak Israel menyelenggarakan latihan buat tentara Indonesia dan inte!ijennya. Mossad, menganggapnya sebagai pilihan yang bagus.
Intelijen Israel kernudian membuka perwakilarnya di Jakarta dengan berwajah dagang, lndonesla mengirimkan tenaganya ke Israel untuk
mendapatkan pelatihan di sana. "Pemyataan dua penulis tersebut d!perkuat olen mantan Pangkopkamtib Jendral (Purn) Soemitro dalam
bukunya Soemitro, Dari Pangdam Mulawarman sampai Pangkokamtib, la menuturkan sebagai benkut: "Karni mengadakan hubungan
intelijen dengan Mossad (Israel) dan dengan M-16 (Inggns). Kedua-duanya sangat peka mengenal masalah Komunis"
6). Ken Conbey, Intel Menguak Tabir Dunia Intelijen di Indonesia, Pustaka Primatama, Jakarta.
7). Harold Crouch, Militer dan Polittk di Indonesia, Pustaka Sinar Harapan 1999, Jakarta.
8). MR.Slregar, Tragedi Manusia dan Kernanusian,Resist Book, Yoqyakarta
Halaman | 90
9). Wikipedia Indonesia
10). Tanggal tersebut sengaja dipilih karena bertepatan dengan hari Pantekosta. Hari itu dijadikan simbol turunnya roh ketiga dari Tri
Tunggal Maha Kudus, yaitu Roh Kudus kepada para mahasiswa Katolik untuk berkumpul dan berjuang dengan landasan ajaran agama
Katolik.
11). Semasa Orde Baru sampai saat ini menjadi pengusaha ternama. Tentang Sofian Wanandi, Radio Nederland WERELDOMROEP versi
Indonesia pada tanggal 30 Juni 1999 menyalakan: "Padahal mantan Presiden Soeharto pernah mengatakan kepadanya bahwa modal
usahanya hanyalah sebuah jaket kuninq: Yang dimaksudkan Soeharto tentu Jaket UI yang digunakannya pada
demonstrasi-dernonstrasi tahun 1966 ketika ikut menggulingkan Soekarno. Sofian Wanandi yang ketika itu masih bernama Liem Bian
Koen, tokoh PMKRI, keluar masuk Kostrad, markasnya Soeharto untuk minta pas malam. Setelah Soe karno tumbang Bian Koen
keluar masuk Kostrad minta order. Pertama untuk minta konsesi kayu."
12). Pada pemilihan umum pertama sesudah Orde Baru, 1971, Jusuf aktif dalam Badan Pengendali Pemilu (Bapilu) Golkar, Kemudian ia
menjabat wakil sekjen DPP Golkar, Pada masa itu pula ia bersama beberapa tokoh lainnya mendirikan Centre for Strategic and
International Studies (CSIS), yang diprakarsai Ali Moertopo, la lama menjabat direktur eksekutif CSIS dan terakhir menjadi anggota
Dewan Penyantun. Sementara di DPP Golkar sempat memimpin Departemen Luar Negeri.
13). Sewaktu rezim Orde Baru berkuasa Cosmas dianqka! menjadi anggota DPR (1967-1978), sebelum menjabat menteri selama 15
tahun, Mulai dari Menteri Muda Urusan Perumahan Rakyat Kabinet Pembangunan III (1978-1983), kemudian Menter! Negara
Perumahan Rakyat (1983-1988) Kabinet Pembangunan IV, dan terakhir Menteri Tenaga Kerja Kabinet Pembangunan V (1988-1993),
Saat rneniabat Menteri Tenaga Kerja dia Juga menjabat Presiden lnternalional Labor Organization (ILO) ,
14). Harry Tjan mendapatkan marga Batak Silahahi melalui persahabatannya dengan Albertus Bolas Silalahi, yang juga pernah memimpin
Partai Katolik. Waktu itu Harry adalah Sekrelans Jenderal (Sekjen) Pengurus Pusat Partai, sementara Albertus ketua di Tapanuli Utara
Harry Tjan juga salah satu orang Tionghoa yang terlibat dikeluarkannya kebiiakan- kebljakan pemerintahan Orde Baru yang diskriminatif
terhadap keturunan Tionghoa seperti Bakom PKB,BKMC,penutupan sekolah-sekolah yang berbau Tionghoa.
15). Daoed Joesoef lahir di Medan, Sumatera Utara, 8 Agustus 1926 adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia dari 1978
sampai 1983 dalam Kabinet Pembangunan III. la dilahirkan dari pasangan Moehammad Joesoef dan Siti Jasiah, menikah dengan Sri
Sulastri dan dikaruniai anak Sri Sulaksmi Damayanti.

Pada masa jabatannya sebagai menteri, Daoed Joesoef terkenal karena kebijakannya memperkenalkan NKKlBKK (Normalisasi
Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan) yang intinya dimaksudkan untu'k membersihkan kampus dari Kegiatan-kegiatan
berpolitik. Menurut Joesoef, kegiatan politik hanya boleh dilakukan di luar kampus, sementara tugas utama mahasiswa adalah belajar.
Dengan kebiiakannva ini, Joesoef menghapuskan Dewan Mahasiswa di universitas-universitas di seluruh Indonesia dan praktis
melumpuhkan kegiatan politik mahasiswa.

Joesoel juga terkenal karena mengeluarkan keputusan yang melarang liburan pada masa bulan puasa. la adalah salah seorang tokoh
yang ikut mendirikan CSIS (Centre tot Strategic and International Studies), sebuah tanki pemikir yang banyak dmanlaalkan
sumbangannya oleh pemerintahan Orde Baru. Walaupun beragama Islam, tapi sepak lerjanqnya seringkali mendukung Kristenisasi.
(sumber:Wikipedia Indonesia)
16). Syarief Thayeb merupakan seorang lulusan Universitas Harvard, Amerika Serikat.
17). Subiakto Tjakrawedaya, “Manajemen Kerakyatan”
18). Sebagimana kebijaksanaan pemerintah AS yang mengharuskan dokumen-dokumen rahasia negara dibuka tidak lebih dari 30 tahun
setelah suatu kebijaksanaan diambil. Seharusnya dokumen CIA telah dibuka pad a tahun 1995, tetapi karena mengingat kekuasaan
Soeharto masih kuat maka baru dibuka secara resmi pada tahun 2001 dan dibukan oleh United States Govemment Printing Office,
Washington, 2002.
19). Dokumen ini dibuka ke publik tapi begitu Megawati menjadi presiden kemudian ditarik lagi dari pereda ran.
20). la pun menjadi dekat bahkan menjadi asisten Ali Moertopo kala rneniabat asisten pribadi Presiden Seoharto yang kemudian menjabat
rnenteri penerangan.
21). Hubungan Soeharto dengan Pater Beek juga dicatat oleh Aad van Oer He' lVel. l\etika itu Aad van der Heuvel mengajukan pertanyaan
kepada Pater J. Beek, apa geran~an yang sedang dikerjakannya. Pater J Beek menjawab bahwa mereka sedang mempersiapkan
pidato Jendral Soeharto yang akan disiarkan sore itu.Dan benar, sorenya apa yang diketik oleh Pater Beek diucapkan oleh Soeharto
pada sore hannya.
22). Sumber:http//www.w3.org/1999/xhtml
23). Judul biografi tersebut: Benny Moerdani, Profil Prajurit Negarawan.
24). Artikel berjudul Kasus Jarna'ah Imran 1980-1981
25). Foto ini kemudian hari digunakan salah bukti bahwa Jamaah Imran hen dak melakukan tndakan makar.
26). Abdullah Makhmud (AM)Hendropriyono lahir di Yogyakarta, 7 Mei 1945, dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Badan Intelijen
Negara. Pendidikan militernya berturut-turut diperolehnya di Akademi Militer Nasional Magelang (19 67), Australian Intelligence
Course Woodside (1971), United States Army General Start College Fort Leavonworth USA (1980), Sesko ABRI (1989).
Sedangkan jabatan miltemya antara lain Asisten Intelijen Kodam Jaya (1985), Danrem 043 Garuda Hitam (1987) di Lamp ung,
Direktur Badan lntelijen Strategis (1990), Panglima Kodam Jakarta Raya (1993), Komandan Kodiklat TNI AD (1994).

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

Daftar Pustaka

Buku
Halaman | 91

1. Bank, Jan. 1999. Katolik di Masa Revolusi Indonesia, Grasindo & KITLV, Jakarta.
2. Conboy, Ken. Agustus 2007, Intel Menguak Tabir Dunia Intelijen di Indonesia, Pustaka Primatama,
Jakarta.
3. Cahyono, Heru. 1998. Pangkopkamtib Jenderal Soemitro dan Peristiwa 15 Januari 1974,
Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
4. Cribb, Robert (ed). 1990. The Indonesian Killing of 1965-1966: Studies from J ava and Bali, Monash
University, Australia.
5. Crouch, Harold. 1999, Militer dan Politik di Indonesia, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
6. Dhakidae, Daniel. 2003. Cendikiawan dan Kekuasaaan Dalam Negara Orde Baru, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
7. Heuvel. Aad van den. 1993. De speler die de Wayang-poppen manipuleerde, Indonesia Magazine
(July-August).
8. Mujiburrahman. 2006. Feeling Threatened Muslim-Cristian Relations in Indonesia’s Worder,
Amsterdam University Press, Nederland.
9. Parkins, John. 2007. Pengakuan Bandit Ekonomi, Ufuk, Jakarta.
10. Pour, Julius. 1993. Benny Moerdani, Profil Prajurit Negarawan, Yayasan Kejuangan Panglima
Besar Sudirman, Jakarta.
11. Roosa, John. 2008. Dalih Pembunuhan Massal, Gerakan 30 September dan Kudeta Soeharto,
Hasta Mitra, Jakarta.
12. Steele, Janet. 2007. Wars Within, Pergulatan Tempo, Majalah Berita Sejak Zaman Orde Baru,
Dian Rakyat, Jakarta.
13. Tanter, Richard. 1991. Beek, Father J. van. SJ Appendix 1 of his Intelligence, Agencies and Third World
Militarization: A Case Study of Indonesia (Ph.D. Thesis, Monash University), Australia.
14. Tim ISAI. 1996. Bayang-Bayang PKI, ISAI, Jakarta.
15. Watt, William Montgomery. 1996. Titik Temu lslam dan Kristen, Persepsi dan Salah Persepsi, Gaya
Media Pratama, Jakarta.

Artikel

1. Aditjondro, George J. Dr. tt. CSIS, Pater Beek SJ, Ali Moertopo dan L.B. Moerdani, Situs Sastra
Pembebasan.
2. Abduh, Umar, 2006. Kasus ]ama'ah Imran 1980-1981, Situs CeDSoS .
--- 2006 Latar Belakang Gerakan Komando Jihad, situs CcDSoS.
3. Mempi, John Helmi & Abduh, Umar, 2006. Orde Baru, Freemason dan Pater Beek 35 Tahun
Sejarah Latar Belakang Politik dan Intelijen Indonesia di bawah Soeharto (Orde Baru), Situs
CcDSoS.
4. Subuh Berdarah Berdarah di Talangsari, Majalah Tempo Edisi 10 Pebruari 2008.
5. Tragedi Membara di Sindang Raya, Majalah Tempo Edisi 10 Pebruari 2008.
6. Kisah Dua Prajurit, Majalah Tempo Edisi 10 Pebruari 2008.
7. Kasus Sofian Wanandi: Siapa Percaya yang Mana?, Majalah D&R edisi 07 Pebruari 1998.
8. Sofian Wanandi Ditindak Oleh Pejabat Jaksa Agung, Warta Berita Radio Nederland edisi
Bahasa Indonesia (30 juni 1999) .

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

9. Ali Moertopo, Wikipedia Indonesia.


10. Yoga Sugama, Wikipedia Indonesia.
11. Harry Tjan Silalahi, Wikipedia Indonesia.
12. Daoed Joesoef. Wikipedia Indonesia.
13. Cosmas Batubara, Wikipedia Indonesia.
14. Ordo Jesuit, Wikipcdia Indonesia. Halaman | 92
15. Centre for Strategic and International Studies, Wikipedia Indonesia
16. Freemasonry, Wikipedia Bahasa Inggris
17. Sejarah PMKRI,
http://pmkrimabes.org/website/index2.php?option=COI1l_content&doJdf=1&id=5.
18. Jusuf Wanandi, http://www.ghabo.com/gpedia/index.php/Jusuf_Wanandi

Sumber Gambar
1. www.arieesaksono.files.wordpress.com
2. www.amsterdamskleinkunstfestival.nl
3. www.antarafoto.com
4. www.arystya.blogdetik.com
5. www.blog.tmcnet.com
6. www.caledindonesia.com
7. www.ceritaindonesia.wordpress.com
8. www.cesarzc.wordpress.com
9. www.colonialvoyage.com
10. www.community.kompas.com
11. www.creationism.org
12. www.csis.or.id
13. www.detiknews.com
14. www.euronet.nl
15. www.euronet.nl
16. www.flickr.com
17. www.forsino.wordpress.com
18. www.heritage.nf.ca
19. www.heritage.nf.ca
20. www.indonesia.wordpress.com
21. www.indonesiamedia.com
22. www.indonesia-portal.de
23. www.inilah.com
24. www.kbri-bangkok.com
25. www.lib.utexas.edu
26. www.mijnalbum.nl
27. www.nautilus.org
28. www.netuse.co.uk
29. www.newworldencyclopedia.org
30. www.nini3l.multiply.com
31. www.oktorino.tripod.com
32. www.pnri.go.id
33. www.politicalfriendster.com
34. www.simonho.org
35. www.stakntoraja.net
36. www.static.newwordencyclopedia.org
37. www.swaramuslim.com

akhirzaman.info 2014
Pater Beek, Freemason dan CIA – M. Sembodo

38. www.tokohindonesia.com
39. www.tumoutou.net
40. www.usd.ac.id
41. www.vhrmedia.com
42. www.wikipedia.com
43. www.zaytun.blogspot.com Halaman | 93

akhirzaman.info 2014

Anda mungkin juga menyukai