Helmia Farida
Bag. Mikrobiologi FK Undip
Bag. IKA FK Undip/ RS Nasional Diponegoro
Tim PRA RS Dr. Kariadi/ RS Nasional Diponegoro
3
Selection
6
Gene exchange
R
R
R
R
TRANSMISSION
• Contact
• Water
• Food
• Blood
• Air
• Droplets
• Vectors
11
Pengawasan Penggunaan AB di RS
• Tingkat pasien : efek terapetik, efek samping
(toksisitas, alergi, idiosinkrasi)
4
Penggunaan AB di RS harus diatur & diawasi
• Kualitas Penggunaan
• Kuantitas Penggunaan
• Praktek Pemberian
• Peta Medan Kuman
A. Kualitas Penggunaan AB (1)
Kriteria Kunin
• Appropriate Simple
• Probably appropriate < Spesifik
• Inappropriate
13
A. Kualitas Penggunaan AB (2)
Kriteria Gyssens (1992) à AB terapi
• Kategori VI : data tidak lengkap à tidak dapat dinilai
• Kategori V : tidak ada indikasi pemberian antibiotik
• Kategori IV D : tidak tepat jenis : ada AB lain dg spectrum > sempit
• Kategori IV C : tidak tepat jenis : ada AB lain yang lebih murah
• Kategori IV B : tidak tepat jenis : ada AB lain yang lebih aman
• Kategori IV A : tidak tepat jenis : ada AB lain yang lebih efektif
• Kategori III B : tidak tepat durasi : terlalu singkat
• Kategori III A : tidak tepat durasi : terlalu lama
• Kategori II C : tidak tepat rute
• Kategori II B : tidak tepat interval
• Kategori II A : tidak tepat dosis
• Kategori I : Penggunaan antibiotik tepat/ bijak 14
Kriteria Vd Meer-Gyssens (2001) à AB profilaksis
• Kategori VI : data tidak lengkap à tidak dapat dinilai
• Kategori V : tidak ada indikasi pemberian antibiotik
• Kategori IV D : tidak tepat jenis : ada AB lain dg spectrum > sempit
• Kategori IV C : tidak tepat jenis : ada AB lain yang lebih murah
• Kategori IV B : tidak tepat jenis : ada AB lain yang lebih aman
• Kategori IV A : tidak tepat jenis : ada AB lain yang lebih efektif
• Kategori III B : tidak tepat durasi : terlalu singkat
• Kategori III A : tidak tepat durasi : terlalu lama
• Kategori II C : tidak tepat rute
• Kategori II B : tidak tepat interval
• Kategori II A : tidak tepat dosis
• Kategori I : tidak tepat saat (timing)
• Kategori 0 : Penggunaan antibiotik bijak
15
16
Algoritme Penilaian Kualitas Penggunaan AB (Vd Meer-Gyssen
B. Kuantitas Penggunaan AB (1)
17
Hubungan antara Kuantitas Penggunaan AB dan Munculnya Strain Resisten 18
B. Kuantitas Penggunaan AB (2)
Metode :
- Daily Defined Dose (DDD) – WHO
- = dosis harian rata-rata antibiotik yang
digunakan pada orang dewasa
19
Daily Defined Dose/ DDD (1)
20
Daily Defined Dose/ DDD (2)
• Pengukuran dinyatakan dalam :
– DDD/100 bed-day
– DDD/1000 inhabitants per day
– DDD/100 admission
• Kelebihan
– Dapat dihitung tanpa memerlukan data rinci penggunaan
antibiotik tingkat individu pasien
• Kekurangan :
– kurang akurat pada pasien anak (dosis per kgBB) à
Pediatric / Neonatal DDD (Zhang, 2012)
– kurang akurat pada pasien dengan penyesuaian dosis (CKD)
– teknik menghitung lebih rumit à aplikasi
21
22
23
Days of Therapy (DOT) (1)
27
D. Peta Medan Kuman
• Peta medan kuman di RS merupakan salah satu
indikator penggunaan AB di RS tsb (Kemenkes, 2015
20
E. Penutup
• Penggunaan AB di RS berdampak pada
pasien ybs dan pada lingkungan à
PENGAWASAN
• Sistem pemantauan perlu :
– Valid & seragam à evaluasi RS/regional/
nasional
- Feasable/ mudah
menjamin kontinuitas
- Sistem pendukung
29
30