Anda di halaman 1dari 9

INHIBITO R ASETILKOLINESTERASE

Asetilkolinesterase (AChE) mengakhiri kerja asetilkolin adalah etil atau metil, regenerasi spontan dari enzim aktif
(ACh) pada pertautan di beberapa ujung saraf kolinergik membutuhkan beberapa jam. Gugus alkil sekunder
dengan organ efektor atau daerah pascasinaps. Inhibitor (seperti pada DFP) atau tersier dapat meningkatkan
AChE, atau dntiholinesterAse (anti-ChE), menyebabkan stabillfas enzim brtosforilasi dan regenerasi enzim aktif
ACh terakumulasi di sekitar saraf terminai kolinergik biasanya tidak muncul secara signifikan. Oleh sebab itu,
dan kemudian menghasilkan efek yang sama dengan kembalinya aktivitas AChE bergantung pada slnfesis
stimulasi berlebihan pada reseptor kolinergik di seluruh enzirn baru. Sfabl/lfas enzim terfosforilasi ditingkatkan
sistem saraf pusat dan perifer; hal ini merupakan dasar sepanjang "masa", yang diakibatkan dari kehilangan
penggunaannya secara klinis dan efek sampingnya. salah satu gugus alkil.
Karena neurotransmisi kolinergik terdistribusi Iuas pada
berbagai spesies hewan, anti-ChE juga efektif sebagai . Oleh karena itu, istilah reuersibel dan ireuersibel yang
toksin (contohnya, insektisida untuk pertanian, pesti- masing-masing digunakan untuk senyawa anti-Chl
ester karbamoil dan organofosfat, hanya menggambar-
sida, dan, sayangnya senjata kimia "gas saraf").
kan pelbedaan kuantitatif dari kecepatan dekarbamoilasi
MEKANISME KERJA INHIBITOR AChE atau defosforilasi enzim yang terkonjugasi. Kedua kelom-
lnhibitor AChE dapat dibagi menjadi tiga kelompok: non- pok senyawa tersebut bereaksi secara kovalen dengan
kovalen atau inhibitor "reversibel", inhibitor karbamoilat, enzim serin sama seperti AChE.
dan senyawa organofosfat. Mekanisme kerja senyawa
yang menggambarkan ketiga kelompok anti-ChE tersebut Kerja pada Organ Efektor Efek farmakologis
ditunjukkan pada Gambar 8-1.liga domain berbeda pada karakteristik dari senyawa anti-ChE terutama disebabkan
AC\E merupakan daerah ikatan untuk ligan inhibitor dan oleh akumulasi ACh pada daerah transmisi kolinergik.
membentuk dasar untuk perbedaan speslfik antara AC\E Hampir semua efek akut dari dosis moderat organofosfat
dan butiilkolineslerase: gugus asl/ di pusat adif, sisikolin disebabkan oleh kerja tersebut. Akibat peningkatan kon-
di pusat aldif , dan daerah anionik perifer. lnhibitor reversibel sentrasi ACh di ujung saraf motorik bersifat khas untuk
(contohnya, edrofonium, lakrin) berikatan pada sisi kolin. daerah ini dan akan dibahas selanjutnya. Senyawa anti-
Edrofonium memiliki waktu keia yang singkat karena ChE amin tersier dan khususnya amonium kuarterner
beikatan secara reversibel dan struktur kuaftenemya mungkin mempunyai kerja langsung tambahan pada
memfasilitasi eliminasi melalui ginjaL lnhibitor reversibel daerah reseptor kolinergik tertentu (contohnya, efek
tambahan, seperti donepezil, beikatan pada pusat al<tif neostigmin pada sumsum tulang belakang dan rautan
dengan afinitas yang lebih tinggi. lnhibitor reversibel lain- neuromuskular menggambarkan aktivitas anti-ChE dan
nya (contohnya, propidium dan toksin peptida dai ular stimuiasi kolinergik langsung).
fasisulin) berikatan pada daerah peifer anionik diAChE.
KIMIA DAN HUBUNGAN STRUKTUR.AKTIVITAS
)bat-obat yang memiliki ikatan ester karbamoil
lnhibitor Nonkovalen
(misalnya, fisostigmin dan neostigmin) dihidrolisis oleh
AChE (jauh lebih lambat daripada hidrolisis ACh), meng- Senyawa-senyawa ini memiliki mekanisme yang sama
hasilkan enzim yang terkarbamoilasi (Gambar B-1C). (di atas dan Gambar B-1) tetapi berbeda pada drsposlsr'-
Berlawanan dengan enzim asetil, AC\E metilkarbamoil nya di dalam tubuh dan afinitasnya pada enzim. Edrofo-
d an AChE dimetilkarb amoil i auh lebih stabil (t,,rhidrollsls nium, obat kuaftener yang aldivitasnya terbatas pada
untuk enzim dimetilkarbamoil adalah 15-30 menit), men- slnaps sislem saraf. peifer, memiliki afinitas sedang pad a
cegah hidrolisis ACh oleh enzim yang terkatalisasi selama AChE. Volume distibusinya terbatas dan eliminasi renal-
beberapa wal<tu. Pada in vivo, duraslin hibisi oleh senya- nya cepat, menerangkan durasi kerjanya yang singkat.
wa pengkarbamoilasi adalah 3-4 jam. Sebaliknya, takrin dan donepezil (Gambar 8-2) memiliki
lnhibitor organofosfat (misalnya, DFP), membentuk afinitas yang lebih tinggi pada AC\E dan lebih hidrofob,
konjugat yang stabil dengan AC\E, dengan pusat aktif memberikan durasi kerja yang lebih lama: obat-obat ter-
serin yang brtosforilasi atau terfosfonilasi (Gambar sebut dapat melintasi sawar darah-otak dengan mudah
&-1D). Jika gugus alkil pada enzim yang tefosforilasi untuk menghambat AChE di sisfem saraf pusat.

rr4
BAB 8 Inhibitor Asetilkolinesterase 115

A.Asosiasi ACh Tingkat transisi tetEhedral Hidrolisis enzim asetil

G!9. szu ifl .:yq *f " -$ F


-PT*."[,?
r-,rf=tffi*" ; i$:K"
=-.;''r g ], b
i:343"'...\- fi'"'"
6*F l+
\j,
i-\ rlJtj

C. Pengikatan neostigmin rnzm ormeur Karoamor


llidrolisis dimetil
reversibel karhamoil achF
G!f.r
j.ji kka .t; .
. ,*".l$ili.
-t.f,' ?.el .3e
+ '\.. + :
.,k-,hil:,
. ft d'' ,lr'
;!
"s,
_-l
Monoisopropil fosforil f=-*---.t"""iot"
D. Psngikatan DFP reveEibel Diisopropil fosforil AChE AChE yang bertahan lama
*.}, I ncne oreh 2-PAM I

,i,-tsr
*?b*d\ C'
*.c. |L.i ":.3tt.,. **/
-*?Pftt I
r
|L^f_'.ryof1" I

\ .t Gvlz121 I

I ,"*.iq
"" Gt
I

Q Karbon O oksigen S Nitrogen O Hidrogen O Fosfor $ Fluor

GAMBAR 8-1 Langkah-langkah dalam hidrolisis asetilkolin oleh asetilkolinesferase serta langkah-langkah
dalan inhibisi sefta reaktivasi AChE Hanya tlga residu dari triad katalis yang digambarkan. Asosiasi dan reaksi yang
ditunjukkan adalah: A. Katalisis asetilkolin (ACh): pengikatan ACh, pembentukan keadaan transisi tetrahedral,
pembentukan enzim asetil dengan pelepasan kolin, hidrolisis cepat enzim asetil dengan kembali ke keadaan awal. B.
Pengikatan reversibel dan inhibisi oleh edrofonium, C. Reaksi neostigmin dengan dan inhibisi asetilkolineslerase (AChE):
pengikatan reversibel neostigmin, pembentukan enzim dimetil karbamoil, hidrolisis lambat enzim dimetil karbamoil. 0,
Reaksi diisopropil fluorofosfat (DFP) dan inhibisi AChE: pengikatan reversibel DFP, pembentukan enzim diisopropil
fosforil, pembentukan enzim monoisopropil fosforll yang bertahan lama, Hidrolisis enzim diisopropil berlangsung sangat
lambat dan tidak ditunjukkan. Enzim monoisopropilfosforil tua hampir resisten terhadap hidrolisis dan reaktivasi. Keadaan
transisi tetrahedral dari hidrolisis ACh menyerupai konjugat yang dibentuk oleh inhibitor fosfat tetrahedral dan
menerangkan potensinya. Hidrogen ikatan amida dari Gly 121 dan 122 menstabilkan oksigen karbonil dan fosforil, E
Reaktivasi enzim diisopropil fosforil oleh pralidoksim (2-PAt\4). 2-PAM menyerang fosfor pada enzim yang terfosforilasi
sehingga membentuk fosfo-oksim dengan regenerasi enzim aktif.

lnhibitor Karbamat "Reversibel" ngan cara yang sama dengan inhibitor pengkarbamoilasi
yang lain.
Obatobat kelas ini yang memiliki kegunaan terapeutik
ditunjukkan pada Gambar B-2; gugus penting dari fiso- Senyawa 0rganofosfat
stigmin adalah netilkarbamat dari fenol yang lersubsfifusl Senyawa prototipenya adalah DFP, yang menghasilkan
amina. Peningkatan potensi dan durasi kerja dari anti- inaktivasi AC\E dan esferase lain yang hampir tak-
ChE dihasilkan daripertautan antara dua gugus amonium reversibel melalui alkilfosforilasi. Senyawa ini memiliki
kuaftener. Salah safu contohnya adalah senyawa miotik kelarutan dalam lemak yang tinggi, berat molekul yang
demekarium (2 molekul neostigmin yang dihubungkan rendah, dan volatilitas yang memfasilitasi inhalasi,
oleh 10 gugus metilen). Gugus kuartener kedua memberi' absorpsi transdermal, dan penetrasi ke dalam SSP.
kan stabilitas tambahan pada interaksi obaFAChE. lnhi' Sefe/ah desulfurasi, insektisida yang digunakan mem-
bitor pengkarbamoilasi dengan kelarutan dalam lemak bentuk e nzim dimetoksi atau dietoksifosforil.
yang tinggi (misa/nya, rivastigmin), yang dapat menembus Malation, paration, dan metilparation merupakan
sawar darah-otak dengan mudah serta memiliki durasi insektisida yang tefuenal. Iokslsifas akut dan kronik telah
kdqa yang lebih lama, disetuiui atau sedang dalam per- me mb atasai pe ng g una an p aratio n d an meti Ip aration, d an
cobaan klinis untuk pengobatan penyalit Alzheimer ('ihaI senyawa yang kemungkinan lebih aman telah meng-
Bab 20). gantikannya. Senyawa induknya tidak aktif dalam meng-
lnsekfisida karbamat. karbaril (sevrrv), propoksur hambat AChE secara in vitro; senyawa tersebut harus
(nxeoN); dan aldikarb (rcux), yang digunakan secara diaktifkan secara in uiuo melalui oksrgen fosforil untuk
/uas sebagal lmsekfisida kebun, menghambat ChE de- substif usi su/fu r (f o sf ot i o at m e nj ad i fo sfat), se b u ah p en g -
116 saCIAN U Obat-obat yang Bekerja pada Tempat Pertautan Sinaps dan Neuroefektor

H"C
?n' \,-o- HsczTf
\+
oH
q{1olo-r-T-cH3 Hsc 'A'
l(
r\7/)l
II
cHs cHs
FISOSTIGMIN EDROFONIUM

v Lr
cH"-*
" ,,CH3.O-C-N\/t*' Tt'
-fOI A
tt.
"("
cHg
t<-)o
,.*

NEOSTIG|\,,ilN TAKRIN

I[ ,.\cn.
u"3
Htc\*
-^- -o-"-*l"n'
o
'ry-.-\-..,-- H3co>7^y_<
vPrRrDos'GMrN "^{rl}r")
-\
- CT^f\l\l
H3co-
DoNEpEzrL
A

Hrc.-ru$'-o ?n' ln'


il-.-..*r, "'.")j+{
n !,^._H,
cHs V o cl. GAMBAR 8-2 Contoh senyawa antikoli-
nesferase "reversibel" yang digunakan
RIVASTIGMIN GALANTAi,IIN secara klinis.

ubahan yang terutama dilakukan oleh CYP hepatik Reaksldefokslfikasiterjadi lebih cepat pada mamalia dan
Reaksi ini juga terjadi di serangga, yang secara khusus burung dibandingkan pada serangga. Malation telah di'
lebih efisien. lnsektisrda lain yang mempunyai struktur gunakan sebagai penyemprot udara pada daerah padat
fosforotioat telah digunakan secara luas, termasuk dra' penduduk untuk mengendalikan lalat buah Mediteranian
zinon (seecrnacnr, lain-lain) dan klorpirifos (ounsann', dan nyamuk yang membawa dan menularkan virus yang
ronsarru). Baru-baru ini, klorpiifos dibatasi pengguna- berbahaya bagi manusia (misalnya, virus ensef alitis West
annya karena terdapat bukti adanya toksisitas kronik Nile). Bukti adanya loksisifas akut dari malation muncul
pada hewan yang baru lahir. Untuk alasan yang sama, hanya dengan percobaan bunuh diri atau keracunan
diazinon dilarang penggunaannya di AS. yang disengaja, Dosis letal pada mamalia adatah -1 g/
Malation (curuaruroN, utu-scanv) membutuhkan kg. Paparan pada kulit menyebabkan absorpsi sisfemik
pengubahan meniadi malaokson (penggantian atom dalam fraksi kecil (<10%) Malation digunakan secara
sulfur dengan oksrgen secara in viuo, memberikan resis- topikal dalam pengobatan pedlkulosrs (kutu)
tensi pada spesies mamalia). Malation dapat didetok' Di antara senyawa organofosfat amonium kuartener,
sifikasi dengan hidrolisls tautan ester karboksil oleh hanya ekoliofalyang berguna secara klinis (terbatas untuk
karboksile ste rase plasma, d an aktivitas karboksllesferase pemberian secara oftalmik). Senyawa tersebut tidak volatil
plasma memberlkan reslsfenslspesles ferhad ap mal ation. dan tidak berpentrasike kulit dengan mudah.

cH3o\ //o cH3o\


zs
P P
l-caH7o\ //o 's-cHcoocrH, ta-"n"oo"rr,
,/\
P
cHuo'
"l
I " ro/
"l
r:CsHzO F cH2cooc2H5 cH2cooc2H5

DFP Malation Malaokson


(Diisopropil fl uorofosfat)
BAB 8 Inhibitor Asetilkolinesterase I 17

SIFAT FARMAKOLOGIS Neostigmin menigkatkan aktivitas motorik GI;


kolon yang terutama distimulasi. Amplitudo dan fre-
Sifat farmakologis dari senyawa anti-ChE, dapat diper- kuensi g.L-battg propulsif ditingkatkan, dan per-
kirakan d..tg"tt mengetahui di mana ACh dilepaskan gerakan isi usus kemudian ditingkatkan. Efek senyawa
secara fisiolo[is oleh impuls saraf, derajat aktivitas impuls anti-ChB terhadap motilitas intestin mungkin menun-
saraf, dan ,.ipo.t organ efektor yang terkait terhadap jukkan kombinasi kerja pada sel ganglion di pleksus
ACh (libat B;b O. Anti-ChE kemungkinan menghasil- Aurbach dan pada serabut otot langka (lihatBab 37).
kan efek-efek berikut: (1) stimulasi respons resePtor
TAUT NEUROMUSKULAR Sebagian besar efek obat
muskarinik pada organ efektor otonom; (2) stimulasi,
yang diikuti oleh depresi atau kelumpuhan, semua anti-ChE yang poten terhadap otot rangka dapat dijelas-
kan berdasar:kan penghambatannya terhadap AChE
g""!li" otonom dan otot rangka (kerja nikotinik); dan
pada taut neuromuskular. Namun, terdapat bukti yang
b) itimulasi, dengan depresi sesekali, daerah resePtor baik untuk kerja tambahan langsung neosligmin dan
kolinergik di SSP
Secara umum, senyawa yang mengadung gugus senyawa anti-ChE amonium kuarterner lain pada otot
rangka.
amonium kuartener tidak dapat menembus membran 'Waktu
sel dengan mudah; oleh sebab itu, anti-ChE kelompok
tinggal ACh bebas di sinaps saraf-otot (-200
ini diabsorbsi dengan buruk dari saluran cerna atau pdetik) biasanya lebih singkat daripada penguraian
kulit dan dikeluarkan dari SSP oleh sawar darah-otak potensial ujung sarafatau periode refraktori pada otot.
setelah pemberian dosis sedang. Sebaliknya, senyawa Setelah penghambatan AChE, waktu tinggaiACh dalam
demikian bekerja khususnya pada tautan neuromuskular sinaps meningkat, memungkinkan terjadinya difusi
otot rangka, menghasilkan kerjanya sebagai anti-ChE' lateial dan pengikatan kembali transmiter oleh banyak
reseptor t..i* p.tp"tt.iangan waktu penguraian potensial
dan jugJsebagai agonis langsung. Senyawa-senyawa ini
mempinyai J.t y""g lebih lemah pada daerah efektor ujung saraf. Eksitasi asinkron dan fasikulasi serabut otot
otonom dan ganglia. terladi. Dengan penghambatan AChE yang memadai,
Senyawa y""[ t.Uitt larut lemak diabsorbsi dengan depolarisasi ,rjttttg ."t'"f menjadi dominan, dan teljadi
baik setelah pemterian secara oral, memiliki bfek nyata blokade karena depolarisasi (lihatBab 9). Senyawa anti-
didaerah kolinergik baik perifer maupun pusat, dan ChE akan membalikkan antagonistne yang disebabkan
dapat disimpa.t dila- lemak untuk waktu yang lama' oleh senyawa bloker neuromuskular kompetitif tetapi
S..ry"*" organofosfat larut lemak juga diabsorbsi de- bukan yang disebabkan oleh senyawa pendepolarisasi
(misalnya, suhsinilholin), yang depolarisasinya akan
ngan baik melalui kulit, dan senyawa- yang volatil di-
tr"".rrf., dengan mudah melewati membran alveolar. semakin ditingkatkan oieh inhibisi AChE (lihatBab 9)'
Tempat kerja anti-ChE yang penting secara tera- KERJA DITEMPAT LAIN Kelenjar sekretori yang di-
peutik adalah di titt.- saraf pusat, mata, intestin, dan persarafi oleh serabut kolinergik pascaganglion meliputi
i"ut .r"trto-uskular otot rangka; kerja lainnya merupa- keienjar bronkus, lakrimal, keringat, saliva, lambung
kan konsekuensi toksik. (sel d antrai dan sei parietal), usus, dan asinal pankreatik.

MATA Jika diberikan secara lokal pada konjungtiva' Dosis rendah senyawa anti-ChE memperkuat respons
senyawa anti-ChE menyebabkan hiperemia konj ungtiva
sekretori terhadap stimulasi saraf, dan dosis yang lebih
dan konstriksi otot sfinkter pupil di sekitar batas pupilari
tinggi bahkan menghasilkan peningkatan laju istirahat
iris (miosis) dan otot silier (menghentikan refeks ako- sekretori.
modasi yang menghasilkan pemfokusan ke penglihatan Senyawa anti-ChE meningkatkan kontraksi serabut otot
jarak dekat). Miosis muncul dalam beberapa menit dan potos bronkiotus dan ureter. Keria senyawa anti-ChE di
dapat bertahan selama beberapa jam atau hari' Peng- kardiov askul ar be rsif at ko mpleks karena me nce rminkan
h"iang"., akomodasi biasanya menghilang sebelum efek ganglionik dan pascaganglionik dari ACh yang ter-
miosii berakhir. Tekanan intraokular, jika meningkat, akumulasipada iantung dan pembuluh darah, serla keria-
biasanya turun akibat fasilitasi aliran keluat aquelus nya di SSP Efek utama keria ACh yang terakumulasi di
humor (liharBab 63). perifer pada iantung adalah bradikardia, mengakibatkan
penurunan curah iantung. Dosls yang lebih tinggi biasa'
. SALURAN GASTROINTESTINAL Neostigmin me-
nya menyebabkan penurunan tekanan darah, sering kali
ningkatkan kontraksi lambung, meningkatkan sekresi
sebagai akibat efek senyawa anti-ChE pada pusat vaso-
l"-brlng, dan menstimulasi bagian bawah eso-
^rai
fagus. Pada pasien dgngan akalasia dan dilasi eso-fagus
motor medula SSP Senyawa anti-ChE meningkatkan
pengaruh vagus pada iantung. Pada ganglion' penum'
ying ny^t^, bbat ini dipat menyebabkan peningkatan
pukan ACh mula-mula bersifat eksitatori pada reseptor
tonus dan peristaltik yang bermanfaat.
118 neCfnN II Obat-Obat yang Bekerja pada Tempat Pertautan Sinaps dan Neuroefektor

nikotinik, tetapi pada konsentrasi yang lebih tinggi, teriadi ini (karboksilesferase dan paraoksonase), yang dapat
btokade ganglionik akibat depolarisasi yang menetap. menyebabkan fokslsifas pada bayi dan anak-anak.
Eksifasl sel gangtion parasimpatik akan memperkuat
fungsi jantung yang berkurang, sedangkan peningkatan TOKSIKOLOGI
fungsi dihasilkan dari keria ACh pada sel ganglion
simpatik. Ekslfasl yang diikuti oleh inhibisi iuga diperoleh INTOKSIKASIAKUT
dari ACh pada pusatvasomotor medula dan pusatkardiak. Intoksikasi akut oleh senyawa anti;-ChE menimbulkan
Semua efek ini diperumit lebih laniut oleh hipoksemia tanda dan gejala muskarinik dan nikotinik, sefta, kecuali
yang diakibatkan dari keria bronkokonstriktor dan keria untuk senyawa dengan kelarutan dalam lemak yang
sekretori ACh yang meningkat pada sistem pernapasan; sangat rendah, memengaruhl SSP Efek sistemik muncul
hipoksemi a selaniutny a d apat mem perku at to nus si mp atik beberapa menit setelah menghirup uap atau aerosol.
dan pelepasan epinefrin dari medula adrenal yang Onset gejala tertunda setelah absorpsi gastrointestinal
diinduksioleh ACh. OIeh karena itu, tidak mengherankan dan perkutan. Durasi efeknya sangat ditentukan oleh
bahwa peningkatan frekuensi iantung terlihat pada sifat senyawa fersebuf: kelarutannya dalam lipid, apakah
keracunan inhibitor ChE yang parah. Hipoksemia diduga harus diaktivasi untuk membentuk okson atau tidak,
merupakan falrtor utama dalam depresiSSP yang muncul sfabl/ifas ikatan organofosfor-AChE, dan apakah teqadi
setelah penggunaan dosls besar senyawa anti-ChE. "penuaan" enzim terfosforilasi atau tidak.
Atropin mengantagonis efek stimulan-SSP, walaupun Sefe/ah pemaianan lokal terhadap uap atau aeroso/
tidak sesempurna efek muskarinik pada tempat efektor atau setelah inhalasi senyawa fersebut, efek okular dan
otonom perifer. respirasl biasanya merupakan efek yang peftama kali
muncul. Manifestasi okular meliputi miosis yang nyata,
ABSORPSI, NASIB, DAN EKSKRESI Fisostigmin nyeri okular, kongesti koniungtiva, penglihatan berkurang,
mudah diabsorpsi dari saluran gastlointestinal, jaringan spasme siliari, dan sakit dahi. Pada absorpsl sistemrk
subkutan, dan membran mukosa' Penetesan larutan akut, miosis kemungkinan tidak ielas tedihat karena pem-
fisostigmin pada konjungtiva dapat menghasilkan efek bebasan simpatik akibat hipotensl. Se/ain rinorea dan
sistemik jika cara (misalnya, tekanan pada sudut mata hiperemia saluran pernapasan atas, efek respirasi me-
bagian dalam) yang dilakukan tidak mencegah absorpsi liputi rasa sesak di dada dan napas yang mengeluarkan
daii mukosa hidung. Fisostigmin yang diberikan secara bunyi (wheezin g) karena bronkokonstriksi dan peningkat'
parenteral sebagian besar rusak dalam waktu 2 iam, ter- an sekretori bronkus. Geiala gastrointestinal yang teriadi
,rt"^" akibat pemecahan hidrolitik oleh esterase plasma; paling awal setelah ingesti meliputi anoreksia, mual dan
ekskresi renal hanya sedikit berperan dalam eliminasi- muntah, kram perut, dan diare. Pada absorpsi cairan
nya. secara perkutan, pengeluaran keringat setempat dan
Neostigmin dan piridostigmin diabsorbsi kurang fasikutasi otot di sekitar daerah yang berhubungan lang-
baik setelah pemberian oral sehingga membutuhkan sung biasanya merupakan geiala paling awal. lntoksikasi
dosis yang ja"h l.bih besar dibandingkan yang dib-utuh- yang parah ditunjukkan dengan safivasi eksfre m, defekasi
kan pada rute parenteral (dosis parenteral efektif neo- dan uinasi yang tidak terkendali, berkeringat, Iakrimasi,
stigmin, 0,5-2 mg; dosis oral ekuivalen, 15-30 mg, atau ereksi penis, bradikardia, dan hipotensi.
t.f,in). Neostigmin dan piridostigmin dihancurkan oleh Kerja nikotinik pada taut neuromuskular di otot
esterase plasma, dengan waktu paruh sebesat l-2 iam. rangka biasanya mencakup kelelahan dan kelemahan,
Senyawa anti-ChE organofosfat yang memiliki risiko kedutan takterkndali, fasikulasi tersebar, dan akhirnya
fokslslfas tertinggi ialah cairan yang sangat mudah larut kelemahan dan paralisis berat. Konsekuensiyang paling
dalam lemak; kebanyakan memrliki tekanan uap yang serius adalah kelumpuhan otot saluran napas.
tinggi, Senyawa-senyawa yang digunakan sebagai in- Efek spektrum luas dari inhibisi AChE akut pada
sekflslda peftanian ini (misalnya, diazinon, malation) SSP melrpuil kebingungan, ataksia, berbicara melantur,
biasanya didispersikan sebagai aerosol atau partikel kehilangan refleks, pernapasan Cheyne-Stokes, konvulsi
hatus yang dlabsorbsl dengan cepat melalui kulit dan umum, koma, dan paralisis pemapasan pusat' Keria
membran mukosa dengan adanya kelembapan, oleh pada vasomotor dan pusat kardiovaskular lainnya di
paru-paru sete/afi inhalasi, dan oleh saluran cerna medula oblongata dapat menyebabkan hipotensi.
sefe/ah ingesti. Senyawa organofosfat yang terabtsorbsi Waktu kematian setelah paianan akut tunggal dapat
dihidrolisis o/eh esterase plasma dan hati meniadi asam berkisar <5 menit sampai hampir 24 iam, bergantung
fosfat dan fosfonat, yang diekskresikan melalui urine. pada dosls, rute, senyawa, dan faktor lain. Penyebab ke-
Hewan yang masih muda hanya memiliklsedlklf esterase matian paling utama adalah kegagalan sislem per-
BAB 8 Inhibitor Asetilkolinesterase 119

menjamin bahwa oksim tersebut mencapai AChE ter'


napasan, yang biasanya diseftai dengan suatu komponen
kadiovaskular sekunder. Semua keria muskarinik dan fosforilasl sementara AchE terfosforilasl tersebuf maslh
nikotinik peifer, seperti keria pusatnya, berperan pada
dapat direaktivasi. Banyak alkilfosfat sangat larullipid,
kesulitan pernapasan; efeknya meliputi laringospasme'
dan jika teriadi pemisahan yang luas ke dalam lemak
bronkokonstiksi, peningkatan sekretori trakeobronkial tubuh dan diperlukan desu/furisasi untuk penghambatan
dan saliva, gangguan kendati otot diafragma dan inter- AChE, toksisitas akan tetap berlangsung dan geiala
di bawah kehendak, dan depresi pemapasan pusat'
kostal
dapat berutang setelah penanganan awal' Pada kasus
Tekanan darah dapat menurun sampai tingkat yang foksislfas senyawa larut-lipid yang parah, pengobatan
membahayakan dan teriadi aritmia iantung. Efek-efek ini dengan atropin dan pralidoksim perlu dilaniutkan hingga
satu minggu atau lebih.
biasanya merupakan akibat dari hipoksemia dan sering
putih kembati dengan bantuan ventilasi pulmonal. Penanganan pendukung umum penting dilakukan,
termasuk: (1) penghentian paianan, dengan pemindahan
Geiala tertunda yang munculsefe/ah 1-4 hari dan
pasien atau penggunaan masker gas iika udara masih
ditandai dengan rendahnya kolinesferase darah yang
terkontaminasi, penyingkiran dan penghancuran pakaian
menetap serta kelemahan otot parah disebut sindrom
anlar a (inte rmedi ate syndrome). S u atu neurofokslsilas
yang terkontaminasi, pencucian kulit atau membran
mukosa yang terkontaminasi dengan air berkali-kali, atau '
teftunda iuga dapat teriadi setelah intoksikasi yang parah
pembilasan tambung; (2) pemeliharaan saluran napas
(lihat di bawah).
yang tidak menyumbat; (3) pernapasan buatan, iika di-
Diagnosis dan Pengobatan butuhkan; (4) pemberian okslgen; (5) peredaan konvulsi
Diagnosls intoksikasi anti-ChE akut dan parah mudah perslsfen dengan diazepam (5 sampai 10 mg, secara
dibuat dari riwayat pemaianan serta tanda-tanda dan intravena); dan (6) penanganan syok.
gejata yang khas. Dalam kasus-kasus yang dicurigai
sebagai infoksikasl akut atau kronis yang lebih ringan, REAKTIVATOR KOLINESTERASE \Talaupun tempat
penentuan aktivitas ChE dalam eritrosit dan plasma esteratik terfosforilasi pada AChE mengalami legenerasi
umumnya akan menentukan dlagnosls. Walaupun nilai- hidrolitik dengan laju lambat atau dapat diabaikan,
nilai ini sangat beruaiasi dalam populasi normal, aktivitas senyawa ttukleofilik, seperti hidroksilamin .(NHTOH),
ChE biasanya akan ditekan dengan baik di bawah asam hidroksamat (RCONH-OH), dan oksim
rentang normal sebelum geialanya ielas (RCH=NOH), mereaktivasi enzim lebih cepat daripada
Atropin pada dosrs yang memadai dapat efel<tif hidrolisis spontan. Reaktivasi dengan pralidoksim
mengantagonis keria pada reseptor muskarinik, dan (Gambar 8-tE) berlangsung dengan kecepatan satu
sampaitingkat menengah, pada tempat ganglion perifer juta kali kecepatan d.ngan hidroksilamin' Beberapa
dan pusat. Atropin harus diberikan pada dosis yang cukup oksim birkuarrcner lebih poten sebagai reaktivator
agar dapat metintasi sawar darah-otak Setelah inieksi untuk pestisida dan keracunan gas saraf (contohnya,
awal sebanyak 2-4 mg (secara intravena iika memung- HI-6, iigunakan di Eropa sebagai antidot)'
kinkan, iika tidak, secara intramuskular), 2 mg sebaiknya
dibeikan setiap 5-10 .menit hingga geiala muskarinik FARMAKOLOGI, TOKSIKOLOGI, DAN DISPOSISI
menghilang, iika geiala muncul kembali, atau sampai Kerja oksim dalam mereaktivasi secata in uiuo paling
tanda toksisitas atropin muncul. Pada hai peftama menonjol pada taut neuromuskular langka..Setelah satu
mungkin dibutuhkan tebih dai 200 mg atropin' Peng' dori. serryawa organofosfa t yangmenyebabkan blokade
hambatan ingan oteh atropin harus dipeftahankan selama transmisi total, injeksi intravena suatu oksim dapat me-
gejala masih ietas terlihat. Atropin hampir ttdak berefek mulihkan respons saraf motorik terhadap stimulasi
terhadap gangguan neuromuskular perifer, yang dapat dalam beberapa menit' Efek antidot kurang menonjol
d itang ani oleh pralidoks m
i (2 -PAM), su at u re aktiv ato r ko li - pada tempat-efektor otonom, dan- gugus amonium
nesf erase. Re aktiv ator ACh E pe nti n g d al am te ra pi i nto ksi - Lrr.rr.rn.i membatasi masuknya ke dalam SSP'
kasi anti-ChE organofosfat, tetapi penggunaannya me- Meskipun dosis tinggi atau akumulasi oksim dapat
rupakan tambahan pada pemberian atropin' menghambat AChE dan menyebabkan blokade neuro-
sampai organo-
Pada intoksikasi suatu senyawa anti-ChE organl- -rrsftrlar, oksim sebaiknya diberikan
yang fosfat dapat dipastikan terbersihkan dari dalam tubuh'
fosfat yang sedang atau parah, dosls pralldoksim
Banyak orgattofosfat terpartisi dalam lemak dan dilepas-
direkomendasikan untuk orang dewasa adalah 1 sampai
kan'perlahln-lahan sebagai senyawa aktif'
2 g, diinfuskan secara intravena dalam waldu tidak kurang
diri 5 menit, Jika rasa lemah tidak berkurang atau iika Pengobatan dengan antidot y,ang ada. saat ini ter-
terjadi tagi setetah 20 sampai 6A menit, dosis fersebuf hadap fajanan organofosfat yang berasal dari peperang-
harusdiutang, Penanganan segera sangal penting untuk terori.m. meliputi atropin parenteral' oksim
"., "i"u
120 seCIAN U Obat-Obat yang Bekerja pada Tempat Pertautan Sinaps dan Neuroefektor

(2-PAM atau 5-HI), dan benzodiazepin sebagai anti- MIASTENIA GRAVIS


konvulsan. Oksim dan metabolitnya mudah dieliminasi Miastenia gravis merupakan suatu penyakit neuromus-
oleh ginjal. kular yang ditandai dengan rasa lemah dan kelelahan
otot rangka yang tampak jelas, eksaserbasi (keadaan
PENGGUNAAN TERAPEUTIK semakin parah) dan remisi parsial sering terjadi Ke-
rusakan pada miastenia gravis terjadi dalam transmisi
SENYAWA TERAPEUTIK YANG TERSEDIA sinaps pada taut neuromuskular sehingga respons
Senyawa-senyawa yang diielaskan di sini merupakan mekanikterhadap sfimulasi s araf tidak dapat dipertahan-
senyawa yang biasa digunakan sebagai obat'obat anti- kan dengan baik. Miastenia gravis disebabkan oleh
ChE dan reaktivator ChE di Amerika Serikat. Sediaan respons autoimun terutama terhadap^respetor AChE di
oftalmikdijelaskan pada Bab 63. Dosis konvensionaldan ujung saraf pascataut. Antibodi ini mengurangi iumlah
rute pemberian diberikan dalam pembahasan pengguna- resptor yang dapat dideteksi oleh pengujian pengikatan
an terapeutik. reseptor dan pengukuran senslflvlfas ACh secara elek-
Fisostigmin salisilat (nvrtunuu), untuk inieksi. Fiso- trofisiologi. Karena kemiripan gejala antara miastenia
stigmin sulfat untuk salep mata; fisostigmin salisilat untuk gravis dan keracunan kurare, fisastigmin mungkin me-
larutan obat r"nata. Piridostigmin bromida, untuk peng- miliki kegunaan terapeutik; 40 tahun berlalu hingga
gunaan oral (ursrwoN) atau parenteral (araouot, uesrruorv). saran tersebut sukses diterapkan.
Neostigmin bromida (cnosrrcuw) untuk penggunaan aral. Pada sebagian dari sekitar 10% pasien yang menun-
Neostigmin metilsulfat (eaosneun), untuk inieksi paren- jukkan sindrom miastenik, lemah otot menjadi suatu
feral. Ambenonium klorida (wrcusr), untuk penggunaan dasarkongenital, bukan autoimun, dengan mufasi resep-
o r al. Taki n (c o c N rx), d o n e pe t'
zil ( aarctn r), riv a sti g mi n (e< tor ACh yang memengaruhi pengikatan ligan dan kinetika
tot't), dan galantamin (arumvt) digunakan untuk peng- pembukaan kanal, atau dalam bentuk AChE yang diikat
obatan Alzheimer. oleh ekor sepefti-kolagen. Pemberian senyawa anti-ChE
Pralidoksim klo rida (enorornu cutonne), satu-satunya tidak menghasilkan perbaikan subjektif pada sebagian
aktivator AChE yang saat ini tersedia di AS, tersedla besar pasien penderita miastenia kongenital,
dalam formutasi parenterat. Reaktivator Hl-6 fersedla dl
Diagnosis
beberapa negara Eropa dan Tmur Dekat.
Walaupun dlagnosrs miastenia gravis autoimun biasanya
ILEUS PARALITIK DAN ATONI KANDUNG KEMIH dapat dibuat dari riwayat, tanda-tanda, dan geiala-geiala,
Dalam penanganan kedua kondisi ini, neostigmin biasa- diferensiasinya d ari penyakit neuromuskular neurastenik,
nya merupakan senyawa anti-ChE pilihan utama. Se- infeksi, endokrin, kongenital, neoplastik, dan degene ratif
nyawa parasimpatomimetik langsung (Bab 7) digunakan tertentu dapat menyulitkan. Miastenia gravis merupakan
untuk tujuan yang sama. Dosls subkuta n lazim dari neo' satu-satunya kondisi ketika kelemahan otot dapat di-
stigmin metrlsulfat untuk parallsls ileus pascaoperasi sembuhkan dengan baik dengan pengobatan meng-
adalah 0,5 mg yang diberikan iika diperlukan. Aktivitas gunakan anti-ChE. Uji edrofonium untuk evaluasi ke-
peristaltik akan kembali 10-30 menit sete/ah pemberian mungkinan miastenia gravis dilakukan dengan inieksi
parenteral, sedangkan pada pemberian secara oral neo- intravena cepat 2 mg edrofonium klorida, dilanlutkan de-
stigmin bromida (15-30 mg) dibutuhkan waktu 2-4 iam ngan penambahan 8 mg sefe/ah 45 detik iika dosis yang
sefe/ah pembeian, Mungkin diperlukan suatu enema peftama tidak menunjukkan efek;suafu respons poslflf
rendah yang kecil (small low enema) untuk membantu terdiri atas peningkatan singkat dalam kekuatan, tidak di-
pengosongan atau menggunakan tabung rektal untuk selai dengan fasikulasi lingual (yang biasanya teqadi
mengeluarkan gas. pada pasien nonmiastenia). Dosis berlebihan obat anti-
Dosls neosfrgmin yang sama digunakan untuk peng- ChE menghasi/kan krisis kolinergik yang ditandai ddngan
obatan atoni otot detrusor kandung kemih. kelemahan otot rangka (karena blokade depolarisasi
Neostigmin tidak boleh digunakan iika usus atau reseptor nikotinik di tait neuromuskular)
dan tanda-tanda
kandung kemih mengalami obstruksi, iika terdapat perito- /aln (lihat penjelasan di
atas) akibat kelebihan ACh di
nitis, jika kemampuan kefa usus diragukan, atau iika reseptor muskarinik. Perbedaan antara kelemahan akibat
disfungsl usus merupakan akibat penyakit inflamasi. kisis kolinergiUoverdosls anti-ChE dan kelemahan akibat
GLAUKOMA DAN INDIKASI OFTALMIK miastenia sangatlah penting: kelemahan akibat krisis
kolinergik ditangani dengan tidak memberikan anti-ChE,
tJntuk penjelasan Iengkap mengenai farmakoterapi glau-
koma dan peranan senyawa anti-ChE dalam terapi dan miastenia ditangani dengan memberikan obat anti'
okular,lihal Bab 63. ChE. Jika uji edrofonium ditakukan secara hati-hati(pem-
BAB I Inhibitor Asetilkolinesterase 121

batasan dosls sampai 2 mg dan dengan mempermudah dapat dikendalikan dengan atropin atau obat antikoli-
terjadinya resusifasi pernapasan) penurunan kekuatan nergik lain (lihat Bab 7), dengan mengingat bahwa obat
lebih tanjut menuniukkan krtsis kolinergik, sedangkan antikolinergik menutupi banyak efek samping dai suatu
peningkatan menuniukkan kelemahan miastenia. Atropin dosls senyawa antikolinesterase yang berlebihan. Pada
sulfat (0,4 sampai 0,6 mg atau lebih secara intravena) sebagian besar pasien, toleransi akhirnya berkembang
harus segera diberikan iika suatu reaksimuskarinik parah menjadi efek muskarinik sehingga pengobatan dengan
terjadi. Deteksi antibodi antireseptor dalam biopsi otot antikolinergik tid ak d i pe rlukan.
atau plasma sekarang digunakan secara luas untuk ne- Sejumlah obat, termasuk senyawa kurariform dan
mastikan dlagnosis. antibiotik tertentu serta anestetik umum, mengganggu
transmisi neuromuskular (lihat Bab 9); pembeiannya
Pengobatan pada pasien miastenia gravis berbahaya iika tanpa di-
Piridostigmin, neostigmin, dan ambenonium merupakan sertai penyesualan dosis anti-ChE yang tepat dan tindak-
obat anti-ChE standar yang digunakan dalam pengobatan an pencegahan lain yang sesuai. Terapi glukokorlikoid
simptomatik dari miastenia gravis. Semua obat tersebut dan imunosupresan juga digunakan pada pengobatan
dapat meningkatkan respons otof mlaslenia terhadap miastenia gravis.
impuls saraf berulang, terutama dengan pemeliharaan
INTOKSIKASI OLEH OBAT ANTIKOLINERGIK
ACh endogen Dosls oral tunggal yang optimal dari
senyawa anti-ChE ditentukan secara empiris Pencatatan Selain atropin dan senyawa muskarinik lain, fenotiazin,
garls dasar dibuat untuk kekuatan pegangan, kapasifas antihistami n, d an antid epres a n trisiklik me mpunyai akti'
vitat, dan sejumlah tanda dan geiala yang mencerminkan vitas antikolinergik sentral dan perifer. Keefektifan fisos-
kekuatan berbagai kelompok otot. Pasien tersebut selan' tigmin dalam melawan efek antikolinergik senyawa'
jutnya diberi dosls plrldosfrg min oral (30 sampai 60 mg), senyawa ini telah terdokumentasi secara iela's. Namun,
neostigmin (7,5 sampai 15 mg), atau ambenonium (2,5 efek toksik lain yang dimiliki antidepresan trisiklik dan
sampai 5 mg), Peningkatan kekuatan otot dan perubahan fenotiazin flihat Bab 17 dan 1B), seperii penurunan
tanda-tanda dan geiala-geiala teramati dengan ielas konduksi intraventrikular dan aritmia ventrikular, tidak di'
pada rntervat yang sering hingga kembali ke keadaan lawan oleh fisostigmin. Setain itu, fisostigmin dapat me'
dasar. Setetah satu iam atau lebih dalam keadaan dasar, mlcu seizure; oleh sebab itu, keuntungan potensialnya
obat tersebut diberikan lagi .dengan dosis ditingkatkan yang biasanya kecil harus dipeftimbangkan dengan ada-
sampai satu setengah kaliiumlah awal, dan pengamatan nya risikoini. Dosls awalfisostigmin intravena atau intra-
fungsional diulang. Rangkaian ini dilaniutkan, dengan muskular adalah 2 mg, dengan dosis tambahan dibeikan
meningkatkan kenaikan satu selengah dosis awal, hingga jika diperlukan, Fisostigmin yang merupakan suatu amin

tercapai suatu respons yang optimal. tersier ini melintasi sawar darah-otak, kebalikan dari

lntervaldosls oral yang dibutuhkan untuk memper- ob at-ob at anti-Ch E ku a rte me r.

tahankan tingkat kekuatan yang sama biasanya 2-4 iam


PENYAKIT ALZHEIMER
untuk neostigmin, 3-6 iam untuk piridostigmin, dan 3-B
jam untuk ambenonium. Akan tetapi, dosrs yang dibutuh- Defsiensl neuron kolinergik utuh, khususnya yang me'
kan dapat benariasi dai hari ke hari; sfres flsik dan luas clari daerah subkorlikal seperti nukleus basa/rs
emosional, infeksi, dan menstruasi biasanya membutuh- Maynert, telah teramati pada pasien demensia progresif
kan peningkatan frekuensi atau ukuran dosis' Se/aln lfu, tipe Alzheimer. Dengan dasar logika sepefti pada penyakit

bertambah atau berkurangnya keparahan sfatus rnlas- degeneraflf SS P lain, terapi untuk meningkatkan konsen-
tenia yang tidak dapat diperkirakan dapat memerlukan trasi neurotransmiter kolinergik dalam slslem saraf pusaf
petnyesuaian dosis unfuk ditingkatkan atau diturunkan. telah digunakan untuk menangani penyakit Alzheimer
Pasien dapat diaiari untuk memodifikasi regimen dosisnya ringan hingga sedang. Strategi terapeutik dituiukan untuk
be rd asarkan pe rub ah an ke b utuh anny a memaksimalkan rasio inhibisi ChE pusatterhadap perifer
Piridostigmin tersedia dalam tablet Iepas terkeitdali dan menggunakan inhibitor ChE bersama-sama dengan
yang mengandungtotal 180 mg, 60 mg segera dilepaskan agonis dan antagonis kolinergik se/ekflli

dan 120 mg dilepaskan selama beberapa iam; sediaan Donepezil, pada dosis oral harian 5 dan 10 mg,
ini bermanfaat dalam meniaga kondisi pasien selama 6 dapat meningkatkan kognisi dan fungsi klinis global serta
sampai B iam, tetapi harus dibatasi untuk penggunaan memperlambat perkembangan simtomatik penyakit.
pada waktu tidur. Efek samping senyawa anti-ChE pada Obat tersebut ditoleransi dengan baik pada dosis harian
kardiovaskutar dart gastrointestinal muskarinik biasanya tunggal; efek samping umumnya disebabkan oleh sti'
122 seCfAN II Obat-Obat yang Bekerja pada Tempat Pertautan Sinaps dan Neuroefektor

mulasi kolinergik yang berlebihan (mual, diare, dan inhibitor AChE lain yang baru-baru ini disetuiui, mem-
muntah). Biasanya, dosls 5 mg diberikan pada malam punyai suatu kesamaan profil efek samping dengan
hari selama 4 sampai 6 minggu; iika dosis ini ditoleransi donepezil dan rivastigmin. Takrin disetujui untuk penyakit
dengan bal( dosis tersebut dapat ditingkatkan sampai Alzheimer ringan.sampai sedang, tetapi tingginya ke-
10 mg sehari. Rivastigmin, suatu inhibitor pengkarba- jadian hepatotoksik membatasi penggunaan obat ini.
moilasi kerja-lama, memiliki efikasi, tolerabilitas, dan Lihat Bab 20 untuk pembahasan lebih laniut mengenai
efek samping obat mirip dengan donepezil. Galantamin, terapi penyakit ini,

Daftar Bibliografi lengkap dapat dilihat pada Goodman & Gilman's The Phannacological Basis of
Tberalteutics, ttth ed., atau Goodman & Gilman Online di www.accessmedicine.com.

Anda mungkin juga menyukai