Asetilkolinesterase (AChE) mengakhiri kerja asetilkolin adalah etil atau metil, regenerasi spontan dari enzim aktif
(ACh) pada pertautan di beberapa ujung saraf kolinergik membutuhkan beberapa jam. Gugus alkil sekunder
dengan organ efektor atau daerah pascasinaps. Inhibitor (seperti pada DFP) atau tersier dapat meningkatkan
AChE, atau dntiholinesterAse (anti-ChE), menyebabkan stabillfas enzim brtosforilasi dan regenerasi enzim aktif
ACh terakumulasi di sekitar saraf terminai kolinergik biasanya tidak muncul secara signifikan. Oleh sebab itu,
dan kemudian menghasilkan efek yang sama dengan kembalinya aktivitas AChE bergantung pada slnfesis
stimulasi berlebihan pada reseptor kolinergik di seluruh enzirn baru. Sfabl/lfas enzim terfosforilasi ditingkatkan
sistem saraf pusat dan perifer; hal ini merupakan dasar sepanjang "masa", yang diakibatkan dari kehilangan
penggunaannya secara klinis dan efek sampingnya. salah satu gugus alkil.
Karena neurotransmisi kolinergik terdistribusi Iuas pada
berbagai spesies hewan, anti-ChE juga efektif sebagai . Oleh karena itu, istilah reuersibel dan ireuersibel yang
toksin (contohnya, insektisida untuk pertanian, pesti- masing-masing digunakan untuk senyawa anti-Chl
ester karbamoil dan organofosfat, hanya menggambar-
sida, dan, sayangnya senjata kimia "gas saraf").
kan pelbedaan kuantitatif dari kecepatan dekarbamoilasi
MEKANISME KERJA INHIBITOR AChE atau defosforilasi enzim yang terkonjugasi. Kedua kelom-
lnhibitor AChE dapat dibagi menjadi tiga kelompok: non- pok senyawa tersebut bereaksi secara kovalen dengan
kovalen atau inhibitor "reversibel", inhibitor karbamoilat, enzim serin sama seperti AChE.
dan senyawa organofosfat. Mekanisme kerja senyawa
yang menggambarkan ketiga kelompok anti-ChE tersebut Kerja pada Organ Efektor Efek farmakologis
ditunjukkan pada Gambar 8-1.liga domain berbeda pada karakteristik dari senyawa anti-ChE terutama disebabkan
AC\E merupakan daerah ikatan untuk ligan inhibitor dan oleh akumulasi ACh pada daerah transmisi kolinergik.
membentuk dasar untuk perbedaan speslfik antara AC\E Hampir semua efek akut dari dosis moderat organofosfat
dan butiilkolineslerase: gugus asl/ di pusat adif, sisikolin disebabkan oleh kerja tersebut. Akibat peningkatan kon-
di pusat aldif , dan daerah anionik perifer. lnhibitor reversibel sentrasi ACh di ujung saraf motorik bersifat khas untuk
(contohnya, edrofonium, lakrin) berikatan pada sisi kolin. daerah ini dan akan dibahas selanjutnya. Senyawa anti-
Edrofonium memiliki waktu keia yang singkat karena ChE amin tersier dan khususnya amonium kuarterner
beikatan secara reversibel dan struktur kuaftenemya mungkin mempunyai kerja langsung tambahan pada
memfasilitasi eliminasi melalui ginjaL lnhibitor reversibel daerah reseptor kolinergik tertentu (contohnya, efek
tambahan, seperti donepezil, beikatan pada pusat al<tif neostigmin pada sumsum tulang belakang dan rautan
dengan afinitas yang lebih tinggi. lnhibitor reversibel lain- neuromuskular menggambarkan aktivitas anti-ChE dan
nya (contohnya, propidium dan toksin peptida dai ular stimuiasi kolinergik langsung).
fasisulin) berikatan pada daerah peifer anionik diAChE.
KIMIA DAN HUBUNGAN STRUKTUR.AKTIVITAS
)bat-obat yang memiliki ikatan ester karbamoil
lnhibitor Nonkovalen
(misalnya, fisostigmin dan neostigmin) dihidrolisis oleh
AChE (jauh lebih lambat daripada hidrolisis ACh), meng- Senyawa-senyawa ini memiliki mekanisme yang sama
hasilkan enzim yang terkarbamoilasi (Gambar B-1C). (di atas dan Gambar B-1) tetapi berbeda pada drsposlsr'-
Berlawanan dengan enzim asetil, AC\E metilkarbamoil nya di dalam tubuh dan afinitasnya pada enzim. Edrofo-
d an AChE dimetilkarb amoil i auh lebih stabil (t,,rhidrollsls nium, obat kuaftener yang aldivitasnya terbatas pada
untuk enzim dimetilkarbamoil adalah 15-30 menit), men- slnaps sislem saraf. peifer, memiliki afinitas sedang pad a
cegah hidrolisis ACh oleh enzim yang terkatalisasi selama AChE. Volume distibusinya terbatas dan eliminasi renal-
beberapa wal<tu. Pada in vivo, duraslin hibisi oleh senya- nya cepat, menerangkan durasi kerjanya yang singkat.
wa pengkarbamoilasi adalah 3-4 jam. Sebaliknya, takrin dan donepezil (Gambar 8-2) memiliki
lnhibitor organofosfat (misalnya, DFP), membentuk afinitas yang lebih tinggi pada AC\E dan lebih hidrofob,
konjugat yang stabil dengan AC\E, dengan pusat aktif memberikan durasi kerja yang lebih lama: obat-obat ter-
serin yang brtosforilasi atau terfosfonilasi (Gambar sebut dapat melintasi sawar darah-otak dengan mudah
&-1D). Jika gugus alkil pada enzim yang tefosforilasi untuk menghambat AChE di sisfem saraf pusat.
rr4
BAB 8 Inhibitor Asetilkolinesterase 115
,i,-tsr
*?b*d\ C'
*.c. |L.i ":.3tt.,. **/
-*?Pftt I
r
|L^f_'.ryof1" I
\ .t Gvlz121 I
I ,"*.iq
"" Gt
I
GAMBAR 8-1 Langkah-langkah dalam hidrolisis asetilkolin oleh asetilkolinesferase serta langkah-langkah
dalan inhibisi sefta reaktivasi AChE Hanya tlga residu dari triad katalis yang digambarkan. Asosiasi dan reaksi yang
ditunjukkan adalah: A. Katalisis asetilkolin (ACh): pengikatan ACh, pembentukan keadaan transisi tetrahedral,
pembentukan enzim asetil dengan pelepasan kolin, hidrolisis cepat enzim asetil dengan kembali ke keadaan awal. B.
Pengikatan reversibel dan inhibisi oleh edrofonium, C. Reaksi neostigmin dengan dan inhibisi asetilkolineslerase (AChE):
pengikatan reversibel neostigmin, pembentukan enzim dimetil karbamoil, hidrolisis lambat enzim dimetil karbamoil. 0,
Reaksi diisopropil fluorofosfat (DFP) dan inhibisi AChE: pengikatan reversibel DFP, pembentukan enzim diisopropil
fosforil, pembentukan enzim monoisopropil fosforll yang bertahan lama, Hidrolisis enzim diisopropil berlangsung sangat
lambat dan tidak ditunjukkan. Enzim monoisopropilfosforil tua hampir resisten terhadap hidrolisis dan reaktivasi. Keadaan
transisi tetrahedral dari hidrolisis ACh menyerupai konjugat yang dibentuk oleh inhibitor fosfat tetrahedral dan
menerangkan potensinya. Hidrogen ikatan amida dari Gly 121 dan 122 menstabilkan oksigen karbonil dan fosforil, E
Reaktivasi enzim diisopropil fosforil oleh pralidoksim (2-PAt\4). 2-PAM menyerang fosfor pada enzim yang terfosforilasi
sehingga membentuk fosfo-oksim dengan regenerasi enzim aktif.
lnhibitor Karbamat "Reversibel" ngan cara yang sama dengan inhibitor pengkarbamoilasi
yang lain.
Obatobat kelas ini yang memiliki kegunaan terapeutik
ditunjukkan pada Gambar B-2; gugus penting dari fiso- Senyawa 0rganofosfat
stigmin adalah netilkarbamat dari fenol yang lersubsfifusl Senyawa prototipenya adalah DFP, yang menghasilkan
amina. Peningkatan potensi dan durasi kerja dari anti- inaktivasi AC\E dan esferase lain yang hampir tak-
ChE dihasilkan daripertautan antara dua gugus amonium reversibel melalui alkilfosforilasi. Senyawa ini memiliki
kuaftener. Salah safu contohnya adalah senyawa miotik kelarutan dalam lemak yang tinggi, berat molekul yang
demekarium (2 molekul neostigmin yang dihubungkan rendah, dan volatilitas yang memfasilitasi inhalasi,
oleh 10 gugus metilen). Gugus kuartener kedua memberi' absorpsi transdermal, dan penetrasi ke dalam SSP.
kan stabilitas tambahan pada interaksi obaFAChE. lnhi' Sefe/ah desulfurasi, insektisida yang digunakan mem-
bitor pengkarbamoilasi dengan kelarutan dalam lemak bentuk e nzim dimetoksi atau dietoksifosforil.
yang tinggi (misa/nya, rivastigmin), yang dapat menembus Malation, paration, dan metilparation merupakan
sawar darah-otak dengan mudah serta memiliki durasi insektisida yang tefuenal. Iokslsifas akut dan kronik telah
kdqa yang lebih lama, disetuiui atau sedang dalam per- me mb atasai pe ng g una an p aratio n d an meti Ip aration, d an
cobaan klinis untuk pengobatan penyalit Alzheimer ('ihaI senyawa yang kemungkinan lebih aman telah meng-
Bab 20). gantikannya. Senyawa induknya tidak aktif dalam meng-
lnsekfisida karbamat. karbaril (sevrrv), propoksur hambat AChE secara in vitro; senyawa tersebut harus
(nxeoN); dan aldikarb (rcux), yang digunakan secara diaktifkan secara in uiuo melalui oksrgen fosforil untuk
/uas sebagal lmsekfisida kebun, menghambat ChE de- substif usi su/fu r (f o sf ot i o at m e nj ad i fo sfat), se b u ah p en g -
116 saCIAN U Obat-obat yang Bekerja pada Tempat Pertautan Sinaps dan Neuroefektor
H"C
?n' \,-o- HsczTf
\+
oH
q{1olo-r-T-cH3 Hsc 'A'
l(
r\7/)l
II
cHs cHs
FISOSTIGMIN EDROFONIUM
v Lr
cH"-*
" ,,CH3.O-C-N\/t*' Tt'
-fOI A
tt.
"("
cHg
t<-)o
,.*
NEOSTIG|\,,ilN TAKRIN
I[ ,.\cn.
u"3
Htc\*
-^- -o-"-*l"n'
o
'ry-.-\-..,-- H3co>7^y_<
vPrRrDos'GMrN "^{rl}r")
-\
- CT^f\l\l
H3co-
DoNEpEzrL
A
ubahan yang terutama dilakukan oleh CYP hepatik Reaksldefokslfikasiterjadi lebih cepat pada mamalia dan
Reaksi ini juga terjadi di serangga, yang secara khusus burung dibandingkan pada serangga. Malation telah di'
lebih efisien. lnsektisrda lain yang mempunyai struktur gunakan sebagai penyemprot udara pada daerah padat
fosforotioat telah digunakan secara luas, termasuk dra' penduduk untuk mengendalikan lalat buah Mediteranian
zinon (seecrnacnr, lain-lain) dan klorpirifos (ounsann', dan nyamuk yang membawa dan menularkan virus yang
ronsarru). Baru-baru ini, klorpiifos dibatasi pengguna- berbahaya bagi manusia (misalnya, virus ensef alitis West
annya karena terdapat bukti adanya toksisitas kronik Nile). Bukti adanya loksisifas akut dari malation muncul
pada hewan yang baru lahir. Untuk alasan yang sama, hanya dengan percobaan bunuh diri atau keracunan
diazinon dilarang penggunaannya di AS. yang disengaja, Dosis letal pada mamalia adatah -1 g/
Malation (curuaruroN, utu-scanv) membutuhkan kg. Paparan pada kulit menyebabkan absorpsi sisfemik
pengubahan meniadi malaokson (penggantian atom dalam fraksi kecil (<10%) Malation digunakan secara
sulfur dengan oksrgen secara in viuo, memberikan resis- topikal dalam pengobatan pedlkulosrs (kutu)
tensi pada spesies mamalia). Malation dapat didetok' Di antara senyawa organofosfat amonium kuartener,
sifikasi dengan hidrolisls tautan ester karboksil oleh hanya ekoliofalyang berguna secara klinis (terbatas untuk
karboksile ste rase plasma, d an aktivitas karboksllesferase pemberian secara oftalmik). Senyawa tersebut tidak volatil
plasma memberlkan reslsfenslspesles ferhad ap mal ation. dan tidak berpentrasike kulit dengan mudah.
MATA Jika diberikan secara lokal pada konjungtiva' Dosis rendah senyawa anti-ChE memperkuat respons
senyawa anti-ChE menyebabkan hiperemia konj ungtiva
sekretori terhadap stimulasi saraf, dan dosis yang lebih
dan konstriksi otot sfinkter pupil di sekitar batas pupilari
tinggi bahkan menghasilkan peningkatan laju istirahat
iris (miosis) dan otot silier (menghentikan refeks ako- sekretori.
modasi yang menghasilkan pemfokusan ke penglihatan Senyawa anti-ChE meningkatkan kontraksi serabut otot
jarak dekat). Miosis muncul dalam beberapa menit dan potos bronkiotus dan ureter. Keria senyawa anti-ChE di
dapat bertahan selama beberapa jam atau hari' Peng- kardiov askul ar be rsif at ko mpleks karena me nce rminkan
h"iang"., akomodasi biasanya menghilang sebelum efek ganglionik dan pascaganglionik dari ACh yang ter-
miosii berakhir. Tekanan intraokular, jika meningkat, akumulasipada iantung dan pembuluh darah, serla keria-
biasanya turun akibat fasilitasi aliran keluat aquelus nya di SSP Efek utama keria ACh yang terakumulasi di
humor (liharBab 63). perifer pada iantung adalah bradikardia, mengakibatkan
penurunan curah iantung. Dosls yang lebih tinggi biasa'
. SALURAN GASTROINTESTINAL Neostigmin me-
nya menyebabkan penurunan tekanan darah, sering kali
ningkatkan kontraksi lambung, meningkatkan sekresi
sebagai akibat efek senyawa anti-ChE pada pusat vaso-
l"-brlng, dan menstimulasi bagian bawah eso-
^rai
fagus. Pada pasien dgngan akalasia dan dilasi eso-fagus
motor medula SSP Senyawa anti-ChE meningkatkan
pengaruh vagus pada iantung. Pada ganglion' penum'
ying ny^t^, bbat ini dipat menyebabkan peningkatan
pukan ACh mula-mula bersifat eksitatori pada reseptor
tonus dan peristaltik yang bermanfaat.
118 neCfnN II Obat-Obat yang Bekerja pada Tempat Pertautan Sinaps dan Neuroefektor
nikotinik, tetapi pada konsentrasi yang lebih tinggi, teriadi ini (karboksilesferase dan paraoksonase), yang dapat
btokade ganglionik akibat depolarisasi yang menetap. menyebabkan fokslsifas pada bayi dan anak-anak.
Eksifasl sel gangtion parasimpatik akan memperkuat
fungsi jantung yang berkurang, sedangkan peningkatan TOKSIKOLOGI
fungsi dihasilkan dari keria ACh pada sel ganglion
simpatik. Ekslfasl yang diikuti oleh inhibisi iuga diperoleh INTOKSIKASIAKUT
dari ACh pada pusatvasomotor medula dan pusatkardiak. Intoksikasi akut oleh senyawa anti;-ChE menimbulkan
Semua efek ini diperumit lebih laniut oleh hipoksemia tanda dan gejala muskarinik dan nikotinik, sefta, kecuali
yang diakibatkan dari keria bronkokonstriktor dan keria untuk senyawa dengan kelarutan dalam lemak yang
sekretori ACh yang meningkat pada sistem pernapasan; sangat rendah, memengaruhl SSP Efek sistemik muncul
hipoksemi a selaniutny a d apat mem perku at to nus si mp atik beberapa menit setelah menghirup uap atau aerosol.
dan pelepasan epinefrin dari medula adrenal yang Onset gejala tertunda setelah absorpsi gastrointestinal
diinduksioleh ACh. OIeh karena itu, tidak mengherankan dan perkutan. Durasi efeknya sangat ditentukan oleh
bahwa peningkatan frekuensi iantung terlihat pada sifat senyawa fersebuf: kelarutannya dalam lipid, apakah
keracunan inhibitor ChE yang parah. Hipoksemia diduga harus diaktivasi untuk membentuk okson atau tidak,
merupakan falrtor utama dalam depresiSSP yang muncul sfabl/ifas ikatan organofosfor-AChE, dan apakah teqadi
setelah penggunaan dosls besar senyawa anti-ChE. "penuaan" enzim terfosforilasi atau tidak.
Atropin mengantagonis efek stimulan-SSP, walaupun Sefe/ah pemaianan lokal terhadap uap atau aeroso/
tidak sesempurna efek muskarinik pada tempat efektor atau setelah inhalasi senyawa fersebut, efek okular dan
otonom perifer. respirasl biasanya merupakan efek yang peftama kali
muncul. Manifestasi okular meliputi miosis yang nyata,
ABSORPSI, NASIB, DAN EKSKRESI Fisostigmin nyeri okular, kongesti koniungtiva, penglihatan berkurang,
mudah diabsorpsi dari saluran gastlointestinal, jaringan spasme siliari, dan sakit dahi. Pada absorpsl sistemrk
subkutan, dan membran mukosa' Penetesan larutan akut, miosis kemungkinan tidak ielas tedihat karena pem-
fisostigmin pada konjungtiva dapat menghasilkan efek bebasan simpatik akibat hipotensl. Se/ain rinorea dan
sistemik jika cara (misalnya, tekanan pada sudut mata hiperemia saluran pernapasan atas, efek respirasi me-
bagian dalam) yang dilakukan tidak mencegah absorpsi liputi rasa sesak di dada dan napas yang mengeluarkan
daii mukosa hidung. Fisostigmin yang diberikan secara bunyi (wheezin g) karena bronkokonstriksi dan peningkat'
parenteral sebagian besar rusak dalam waktu 2 iam, ter- an sekretori bronkus. Geiala gastrointestinal yang teriadi
,rt"^" akibat pemecahan hidrolitik oleh esterase plasma; paling awal setelah ingesti meliputi anoreksia, mual dan
ekskresi renal hanya sedikit berperan dalam eliminasi- muntah, kram perut, dan diare. Pada absorpsi cairan
nya. secara perkutan, pengeluaran keringat setempat dan
Neostigmin dan piridostigmin diabsorbsi kurang fasikutasi otot di sekitar daerah yang berhubungan lang-
baik setelah pemberian oral sehingga membutuhkan sung biasanya merupakan geiala paling awal. lntoksikasi
dosis yang ja"h l.bih besar dibandingkan yang dib-utuh- yang parah ditunjukkan dengan safivasi eksfre m, defekasi
kan pada rute parenteral (dosis parenteral efektif neo- dan uinasi yang tidak terkendali, berkeringat, Iakrimasi,
stigmin, 0,5-2 mg; dosis oral ekuivalen, 15-30 mg, atau ereksi penis, bradikardia, dan hipotensi.
t.f,in). Neostigmin dan piridostigmin dihancurkan oleh Kerja nikotinik pada taut neuromuskular di otot
esterase plasma, dengan waktu paruh sebesat l-2 iam. rangka biasanya mencakup kelelahan dan kelemahan,
Senyawa anti-ChE organofosfat yang memiliki risiko kedutan takterkndali, fasikulasi tersebar, dan akhirnya
fokslslfas tertinggi ialah cairan yang sangat mudah larut kelemahan dan paralisis berat. Konsekuensiyang paling
dalam lemak; kebanyakan memrliki tekanan uap yang serius adalah kelumpuhan otot saluran napas.
tinggi, Senyawa-senyawa yang digunakan sebagai in- Efek spektrum luas dari inhibisi AChE akut pada
sekflslda peftanian ini (misalnya, diazinon, malation) SSP melrpuil kebingungan, ataksia, berbicara melantur,
biasanya didispersikan sebagai aerosol atau partikel kehilangan refleks, pernapasan Cheyne-Stokes, konvulsi
hatus yang dlabsorbsl dengan cepat melalui kulit dan umum, koma, dan paralisis pemapasan pusat' Keria
membran mukosa dengan adanya kelembapan, oleh pada vasomotor dan pusat kardiovaskular lainnya di
paru-paru sete/afi inhalasi, dan oleh saluran cerna medula oblongata dapat menyebabkan hipotensi.
sefe/ah ingesti. Senyawa organofosfat yang terabtsorbsi Waktu kematian setelah paianan akut tunggal dapat
dihidrolisis o/eh esterase plasma dan hati meniadi asam berkisar <5 menit sampai hampir 24 iam, bergantung
fosfat dan fosfonat, yang diekskresikan melalui urine. pada dosls, rute, senyawa, dan faktor lain. Penyebab ke-
Hewan yang masih muda hanya memiliklsedlklf esterase matian paling utama adalah kegagalan sislem per-
BAB 8 Inhibitor Asetilkolinesterase 119
batasan dosls sampai 2 mg dan dengan mempermudah dapat dikendalikan dengan atropin atau obat antikoli-
terjadinya resusifasi pernapasan) penurunan kekuatan nergik lain (lihat Bab 7), dengan mengingat bahwa obat
lebih tanjut menuniukkan krtsis kolinergik, sedangkan antikolinergik menutupi banyak efek samping dai suatu
peningkatan menuniukkan kelemahan miastenia. Atropin dosls senyawa antikolinesterase yang berlebihan. Pada
sulfat (0,4 sampai 0,6 mg atau lebih secara intravena) sebagian besar pasien, toleransi akhirnya berkembang
harus segera diberikan iika suatu reaksimuskarinik parah menjadi efek muskarinik sehingga pengobatan dengan
terjadi. Deteksi antibodi antireseptor dalam biopsi otot antikolinergik tid ak d i pe rlukan.
atau plasma sekarang digunakan secara luas untuk ne- Sejumlah obat, termasuk senyawa kurariform dan
mastikan dlagnosis. antibiotik tertentu serta anestetik umum, mengganggu
transmisi neuromuskular (lihat Bab 9); pembeiannya
Pengobatan pada pasien miastenia gravis berbahaya iika tanpa di-
Piridostigmin, neostigmin, dan ambenonium merupakan sertai penyesualan dosis anti-ChE yang tepat dan tindak-
obat anti-ChE standar yang digunakan dalam pengobatan an pencegahan lain yang sesuai. Terapi glukokorlikoid
simptomatik dari miastenia gravis. Semua obat tersebut dan imunosupresan juga digunakan pada pengobatan
dapat meningkatkan respons otof mlaslenia terhadap miastenia gravis.
impuls saraf berulang, terutama dengan pemeliharaan
INTOKSIKASI OLEH OBAT ANTIKOLINERGIK
ACh endogen Dosls oral tunggal yang optimal dari
senyawa anti-ChE ditentukan secara empiris Pencatatan Selain atropin dan senyawa muskarinik lain, fenotiazin,
garls dasar dibuat untuk kekuatan pegangan, kapasifas antihistami n, d an antid epres a n trisiklik me mpunyai akti'
vitat, dan sejumlah tanda dan geiala yang mencerminkan vitas antikolinergik sentral dan perifer. Keefektifan fisos-
kekuatan berbagai kelompok otot. Pasien tersebut selan' tigmin dalam melawan efek antikolinergik senyawa'
jutnya diberi dosls plrldosfrg min oral (30 sampai 60 mg), senyawa ini telah terdokumentasi secara iela's. Namun,
neostigmin (7,5 sampai 15 mg), atau ambenonium (2,5 efek toksik lain yang dimiliki antidepresan trisiklik dan
sampai 5 mg), Peningkatan kekuatan otot dan perubahan fenotiazin flihat Bab 17 dan 1B), seperii penurunan
tanda-tanda dan geiala-geiala teramati dengan ielas konduksi intraventrikular dan aritmia ventrikular, tidak di'
pada rntervat yang sering hingga kembali ke keadaan lawan oleh fisostigmin. Setain itu, fisostigmin dapat me'
dasar. Setetah satu iam atau lebih dalam keadaan dasar, mlcu seizure; oleh sebab itu, keuntungan potensialnya
obat tersebut diberikan lagi .dengan dosis ditingkatkan yang biasanya kecil harus dipeftimbangkan dengan ada-
sampai satu setengah kaliiumlah awal, dan pengamatan nya risikoini. Dosls awalfisostigmin intravena atau intra-
fungsional diulang. Rangkaian ini dilaniutkan, dengan muskular adalah 2 mg, dengan dosis tambahan dibeikan
meningkatkan kenaikan satu selengah dosis awal, hingga jika diperlukan, Fisostigmin yang merupakan suatu amin
tercapai suatu respons yang optimal. tersier ini melintasi sawar darah-otak, kebalikan dari
bertambah atau berkurangnya keparahan sfatus rnlas- degeneraflf SS P lain, terapi untuk meningkatkan konsen-
tenia yang tidak dapat diperkirakan dapat memerlukan trasi neurotransmiter kolinergik dalam slslem saraf pusaf
petnyesuaian dosis unfuk ditingkatkan atau diturunkan. telah digunakan untuk menangani penyakit Alzheimer
Pasien dapat diaiari untuk memodifikasi regimen dosisnya ringan hingga sedang. Strategi terapeutik dituiukan untuk
be rd asarkan pe rub ah an ke b utuh anny a memaksimalkan rasio inhibisi ChE pusatterhadap perifer
Piridostigmin tersedia dalam tablet Iepas terkeitdali dan menggunakan inhibitor ChE bersama-sama dengan
yang mengandungtotal 180 mg, 60 mg segera dilepaskan agonis dan antagonis kolinergik se/ekflli
dan 120 mg dilepaskan selama beberapa iam; sediaan Donepezil, pada dosis oral harian 5 dan 10 mg,
ini bermanfaat dalam meniaga kondisi pasien selama 6 dapat meningkatkan kognisi dan fungsi klinis global serta
sampai B iam, tetapi harus dibatasi untuk penggunaan memperlambat perkembangan simtomatik penyakit.
pada waktu tidur. Efek samping senyawa anti-ChE pada Obat tersebut ditoleransi dengan baik pada dosis harian
kardiovaskutar dart gastrointestinal muskarinik biasanya tunggal; efek samping umumnya disebabkan oleh sti'
122 seCfAN II Obat-Obat yang Bekerja pada Tempat Pertautan Sinaps dan Neuroefektor
mulasi kolinergik yang berlebihan (mual, diare, dan inhibitor AChE lain yang baru-baru ini disetuiui, mem-
muntah). Biasanya, dosls 5 mg diberikan pada malam punyai suatu kesamaan profil efek samping dengan
hari selama 4 sampai 6 minggu; iika dosis ini ditoleransi donepezil dan rivastigmin. Takrin disetujui untuk penyakit
dengan bal( dosis tersebut dapat ditingkatkan sampai Alzheimer ringan.sampai sedang, tetapi tingginya ke-
10 mg sehari. Rivastigmin, suatu inhibitor pengkarba- jadian hepatotoksik membatasi penggunaan obat ini.
moilasi kerja-lama, memiliki efikasi, tolerabilitas, dan Lihat Bab 20 untuk pembahasan lebih laniut mengenai
efek samping obat mirip dengan donepezil. Galantamin, terapi penyakit ini,
Daftar Bibliografi lengkap dapat dilihat pada Goodman & Gilman's The Phannacological Basis of
Tberalteutics, ttth ed., atau Goodman & Gilman Online di www.accessmedicine.com.