Anda di halaman 1dari 7

JUSTIFIKASI

PENAMBAHAN ALIH DAYA OPHAR, SATPAM, DRIVER DAN CLEANING SERVICE

PT PLN (PERSERO)
UNIT INDUK PEMBANGKITAN DAN PENYALURAN SULAWESI
UNIT PEMBANGKITAN DAN PENGENDALIAN GORONTALO
PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran Sulawesi

UPDK Gorontalo

Justifikasi Penambahan Alihdaya Ophar, Satpam, Driver dan Cleaning Service


untuk Unit Layanan Pembangkit UPDK Gorontalo PT PLN (Persero) Unit Induk
Pembangkitan dan Penyaluran Sulawesi

1. Pengertian Umum
Pembangkit listrik adalah suatu alat yang dapat membangkitkan dan memproduksi tegangan
listrik dengan cara mengubah suatu energi tertentu menjadi energi listrik selain itu, pembangkit
listrik bisa disebut juga dengan semua mesin yang mengubah tenaga gerak, cahaya dan minyak
bumi atau benda kimia lainnya menjadi tenaga listrik. Pembangkit listrik telah menjadi salah satu
kebutuhan primer manusia karena kehidupan manusia pada jaman modern ini sangat tergantung
dengan listrik.

2. Jenis Pembangkit Listrik


Saat ini ada banyak sekali jenis pembangkit listrik baik yang ada di Indonesia maupun luar negeri.
Beberapa diantaranya adalah pembangkit listrik tenaga uap, tenaga air, tenaga surya atau
matahari, tenaga diesel, tenaga nuklir, tenaga gas, dan masih banyak lagi yang lain. Berikut
penjelasan yang lebih detail tentang macam-macam pembangkit listrik:
• Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan pembangkit listrik yang menggunakan
aliran air untuk menggerakkan turbin pada generatornya. Pembangkit listrik ini sangat
erat kaitannya dengan bendungan, waduk dan sungai. Air di sungai kemudian dialirkan
dan menggerakkan turbin generator sehingga menghasilkan energi listrik, biasanya yg
menggunakan energy listrik ini berasal dari warga pedesaan. Macam macam PLTA sendiri
ada dua yakni berdasarkan ketinggian atau arus, dimana jika PLTA berdasarkan ketinggian
berarti memanfaatkan tenaga air yang berasal dari posisi lebih tinggi seperti air terjun
sementara jika PLTA berdasarkan arus memanfaatkan arus secara alami atau pompa.
• Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan uap
hasil pemanasan ketel uap alias boiler untuk menggerakkan turbin pada generator. Jadi
energi utama yang digunakan pada PLTU adalah bahan bakar yang nantinya digunakan
untuk memanaskan air sehingga menimbulkan uap penggerak turbin generator penghasil
listrik.
• Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah pembangkit listrik yang sering digunakan
di skala rumahan meskipun sudah mulai banyak gedung-gedung besar menggunakannya.
cara kerja dari pembangkit listrik tenaga surya adalah memanfaatkan panel surya untuk
menyimpan energi listrik dari panas ke dalam baterai. Energi listrik tersebut dapat
digunakan sewaktu-waktu saat dibutuhkan. PLTS sebenarnya sangat cocok dikembangkan
di Indonesia mengingat iklim yang ada di Negara ini.

PT PLN (PERSERO) 1
PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran Sulawesi

UPDK Gorontalo

• Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)


Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) adalah pembangkit listrik listrik yang
memanfaatkan gas sebagai bahan utamanya untuk menggerakan turbin generator. Gas
yang berada dalam ruang pembakaran akan memiliki tekanan tinggi yang mampu
menggerakkan turbin. Pembangkit listrik jenis ini menggunakan bahan bakar baik cair
(liquid) maupun gas.
• Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) adalah pembangkit listrik yang
memanfaatkan panas uap bumi untuk menggerakkan turbin. Untuk prinsip kerja dari PLTP
sebenarnya sama seperti PLTU. Hanya saja, uap panas yang dihasilkan langsung dari panas
bumi. Jadi PLTP banyak ditemukan di pegunungan.
• Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah pembangkit listrik yang menggunakan
bahan bakar solar. Biasanya pembangkit listrik jenis ini hanya digunakan untuk skala
rumahan saja. Putaran pada poros diesel dapat menggerakkan generator sehingga
menghasilkan energi listrik. PLTD biasanya banyak dihasilkan oleh genset, banyak
kapasitas genset untuk perumahan dengan harga genset yang tidak terlalu mahal dan juga
semakin banyak perusahaan yang melakukan bisnis jual genset sehingga banyak pilihan
harga, merek dan kualitas yang bersaing. perusahaan belomba-lomba untuk menjual
genset murah dengan penawaran yang cukup menggiurkan pelanggan untuk
membelinya.
• Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) merupakan pembangkit listrik yang bahan
bakarnya menggunakan reaksi pembelahan inti urianium dalam reaktor nuklir. Jadi lebih
ramah lingkungan dibanding dengan menggunakan bahan bakar seperti batubara,
minyak, gas, dan lainnya. Prinsip kerja dari PLTN ini tak berbeda dari pembangkit listrik
konvensional.Di Indonesia PLTN masih di kembangkan dan masih perlunya penelitian
yang lebih mendalam.
• Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB) adalah pembangkit listrik yang
memanfaatkan tenaga angin. Turbin angin yang digunakan akan berputar sehingga
generator akan berputar dan kemudian akan menghasilkan energi listrik, listrik ini
biasanya dialirkan melalui transmisi. Dalam membangun PLTB ada beberapa kriteria yang
harus dipenuhi diantaranya adalah kecepatan dan kestabilan angin.

3. Analisa Beban Kerja Alih Daya


Alihdaya memiliki Uraian Jabatan yang tertuang dalam Service Level Aggrement dengan
perusahaan penyedia tenaga kerja sebagai berikut:
• Alihdaya Operator dan Pemeliharaan Pembangkit
a) Mengoperasikan mesin pembangkit dan alat bantu;
b) Melaksanakan first line maintenance pada pembangkit dan alat bantu
c) Memantau dan mencatat kondisi pembangkit dan alat bantu;
d) Melaksanakan pemeliharaan rutin;
e) Melaksanakan pemeliharaan periodik;

PT PLN (PERSERO) 2
PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran Sulawesi

UPDK Gorontalo

f) Melaksanakan pemeliharaan korektif;


g) Melaksanakan pemeliharaan preventif;
h) Membuat laporan pelaksanaan pemeliharaan.
• Alihdaya Satpam
i) Memiliki sistem pola pengamanan asset;
j) Penjagaan keamanan personil yang berada di lingkungan kerja: Kantor UPDK,
Kantor Unit Layanan Pembangkit Listrik, Pembangkit Tersebar dan Rumah
Jabatan Dinas UPDK;
k) Penjagaan keamanan: Kantor UPDK, Kantor Unit Layanan Pembangkit Listrik,
Pembangkit Tersebar dan Rumah Jabatan Dinas UPDK serta halaman dan
sarananya dari pencurian;
l) Waspada/antisipasi potensi terjadinya kebakaran dan gangguan keamanan;
m) Patroli keamanan: Kantor UPDK, Kantor Unit Layanan Pembangkit Listrik,
Pembangkit Tersebar dan Rumah Jabatan Dinas UPDK dan sarananya setiap saat
(termasuk pada saat jam istirahat dan diluar jam kerja);
n) Terima tamu (sesuai SOP) dan Surat Masuk;
o) Pengaturan dan penjagaan keamanan kendaraan bermotor;
p) Pengamanan semua peralatan/sarana kerja yang ada di lingkup Kantor UPDK,
Kantor Unit Layanan Pembangkit Listrik, Pembangkit Tersebar dan Rumah
Jabatan Dinas UPDK;
q) Terima laporan pada waktu jam Istirahat dan di luar jam kerja;
r) Koordinasi keamanan dengan Instansi terkait;
s) Tindakan penanggulangan kebakaran dan keamanan serta melaporkan kepada
Pengawas pekerjaan dan Instansi terkait;
t) Pembuatan Laporan mutasi keamanan setiap jam dan melakukan upacara
penggantian regu jaga/Shift;
• Alihdaya Cleaning Service
a) Pembersihan lantai dan karpet pada ruang kerja, ruang rapat, ruang tamu, ruang
pelayanan, ruang piket, mushollah/masjid, ruang dapur, kamar mandi/toilet,
teras dan koridor;
b) Pembersihan pintu dan kaca jendela pada ruang kerja, ruang rapat, ruang tamu,
ruang pelayanan, ruang piket, mushollah/masjid, ruang dapur, kamar
mandi/toilet, teras dan koridor;
c) Pembersihan halaman, drainase, talang air dan jalan didalam lingkungan Kantor;
d) Pembersihan, penataan dan perawatan taman;
e) Pembersihan sarana kantor seperti meja, kursi lemari, kulkas, komputer, TV,
Pesawat telepon dan lampu penerangan;
f) Penyediaan peralatan kerja/bahan-bahan/matarial sesuai kebutuhan;
g) Membuat check list kegiatan;
h) Mengisi dan memaraf check List kegiatan.
• Alihdaya Driver
a) Keterlambatan pemeliharaan kendaraan sesuai standart pemeliharaan mobil;
b) Keterlambatan pembayaran pajak kendaraan;

PT PLN (PERSERO) 3
PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran Sulawesi

UPDK Gorontalo

c) Keterlambatan perpanjangan asuransi all risk;


d) Mobil tidak bersih;
e) Lap silicon tidak tersedia;
f) Tissue 25 gram tidak tersedia;
g) Parfum mobil tidak tersedia;
h) Keterlambatan penggantian mobil yang tidak lain jalan/rusak;
i) Ban cadangan/dongkrat/segitiga /kotak P3K tidak lengkap;
j) Tidak ada sopir pengganti.

4. Analisis SWOT
SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities
(peluang) dan Threats (ancaman).“Swot is an acronym for a company’s Strength, Weakness,
Oppor, and Threats.” (Thompson & III, 1993). Jadi, SWOT adalah sebuah strategi yang
mengevaluasi Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang) dan
Threats (ancaman) di dalam bisnis.
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats)
dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Analisis SWOT memandu untuk mengidentifikasi
positif dan negatif di dalam organisasi atau perusahaan (SW) dan di luar itu dalam lingkungan
eksternal (OT).“SWOT analysis is the comparison of Strengths, Weaknesses, Opportunities and
Treaths is normally referred.” (Hill & Jones, 2012). Jadi, analisis SWOT merupakan analisis dari
kekuatan dan kelemahan dari suatu perusahaan atau organisasi serta peluang dan ancaman di
lingkungan eksternalnya. Hal ini melibatkan penentuan tujuan usaha bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang baik dan menguntungkan untuk mencapai
tujuan tersebut.
Sebuah analisis SWOT adalah alat perencanaan strategis yang melibatkan kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman perusahaan, atau SWOT. Kekuatan adalah beberapa hal bisnis yang baik
atau kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan, seperti pekerja yang penuh dedikasi, desain produk
inovatif atau lokasi ritel yang baik, sementara kelemahan adalah beberapa hal bisnis yang buruk
atau kekurangan itu. Ancaman atau faktor eksternal yang mungkin membahayakan bisnis, seperti
pesaing dan peraturan pemerintah yang tidak menguntungkan, sementara peluang adalah faktor
eksternal yang mungkin akan menguntungkan perusahaan, termasuk pasar yang belum
dimanfaatkan atau peraturan yang menguntungkan. Setelah membuat daftar kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman, manajer memikirkan cara bisnis dapat memaksimalkan
kekuatan dan menggunakannya untuk mengurangi kelemahan, memanfaatkan peluang, dan
menghindari atau meminimalkan ancaman. Analisis SWOT menempatkan posisi masa depan
dengan modal dasar kekuatan dan kelemahan yang kemudian digunakan untuk memperkirakan
apa saja Opportunities (peluang) ataupun Threats (ancaman).
• Faktor Internal
a) Kelemahan (Weakness)
➢ Tenaga pengamanan eksisting hanya terdapat 6 orang untuk 4 shift untuk
menjaga dan mengamankan lokasi ULPLTD Telaga sehingga jam kerjanya
melebihi yang seharusnya;

PT PLN (PERSERO) 4
PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran Sulawesi

UPDK Gorontalo

➢ Proses recruitment tenaga alihdaya tidak menyentuh ke soft


competency;
➢ Tidak ada upgrade skill tenaga alihdaya sehingga perkembangan
pengetahuan dan keterampilan lambat.
b) Kekuatan (Strength)
➢ Penggunaan alihdaya minim biaya kepegawaian;
➢ Proses recruitmen cepat;
➢ Tenaga kerja mudah diatur.
• Faktor External
a) Peluang (Opportunity)
➢ Permintaan akan Energi listrik di Gorontalo dan Sulawesi Tengah terus
meningkat seiring dengan meningkatnya perekonomian masyarakat yang
berdampak terhadap Reorganisasi dan penambahan Unit Pelaksana
baru;
➢ Dengan adanya penambahan alihdaya Ophar, Satpam, Driver dan
Cleaning Service, maka UPDK Gorontalo serta unit layanan dibawahnya
dapat segera di operasikan dengan aman dan bersih.
b) Ancaman (Threat)
➢ Perkembangan tingkat pertumbuhan ekonomi mengakibatkan adanya
tuntutan yang tinggi terhadap kualitas penyaluran energi Listrik;
➢ Kesenjangan penghasilan antara pegawai PT PLN (Persero) dan tenaga
alihdaya dapat menimbulkan kecemburuan dari tenaga alihdaya yang
berdampak pada demonstrasi atau mogok kerja sehingga proses
produksi dapat terganggu.
• Strategi Penyelesaian
Strategi yang perlu dikembangkan meliputi:
a) Strategi kekuatan-peluang:
➢ Penambahan Unit Pelaksana baru untuk pemenuhan kualitas energi
listrik harus diimbangi dengan factor ketersediaan Ophar, Satpam, Driver
dan Cleaning Service di UPDK Gorontalo serta unit layanan dibawahnya;
➢ Dengan adanya alihdaya Ophar, Satpam, Driver dan Cleaning Service
memberikan rasa aman dan nyaman bagi pegawai di lingkungan kerja
sehingga produktifitas kerja lebih meningkat.
b) Strategi kelemahan-ancaman:
➢ Perlu adanya upgrade pengetahuan dan skill tenaga alihdaya sehingga
dapat menjaga keandalan produksi tenaga listrik;
➢ Perlu dibuatkan mekanisme reward and punishment terhadap alihdaya
yang kurang dalam hal soft competency.

5. Kesimpulan
Berdasarkan Service level agreement yang diuraikan di atas, dan untuk mengoptimalkan kinerja
operasional Unit Pembangkit yang lebih baik dan handal di lingkungan PT PLN (Persero)
Pembangkitan dan Penyaluran Sulawesi maka dengan ini kami sampaikan sebagai berikut:

PT PLN (PERSERO) 5
PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran Sulawesi

UPDK Gorontalo

• Adanya perubahan organisasi dan perkembangan kebutuhan UPDK Gorontalo unit


layanan dibawahnya, sehingga perlu ada penambahan Alihdaya Satpam, Driver, Operator
dan Cleaning Service;
• Jumlah usulan penambahan alihdaya Satpam, Driver, Operator dan Cleaning Service guna
optimalisasi Pengamanan pemeliharaan serta operasional Unit Pembangkit sebagai
berikut:
Jumlah TK (AD) Jumlah Usulan Tenaga Kerja (AD)
No Nama Unit Nama/ Lokasi Aset
Existing Ophar Satpam Cleaning Driver Total

1 UPDK Gorontalo - - - 2 4 4 10

2 UPDK Gorontalo PLTD Telaga 46 33 8 7 - 48

3 UPDK Gorontalo PLTG Maleo 18 10 12 6 1 29

TOTAL 64 43 22 17 5 87

MANAGER

GATUT PUJO PRAMONO

PT PLN (PERSERO) 6

Anda mungkin juga menyukai