Anda di halaman 1dari 3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) DI PUSKESMAS

STATUS Induk Salinan No. Distribusi


DOKUMEN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


AMBULANCE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


PUSKESMAS 445/PKM.RU/I/2014 000 1/2
RAMAN UTARA
Disetujui Oleh
Kepala Puskesmas Raman Utara
PROTAP Tanggal Terbit
RAWAT JALAN 02 Januari 2014
AGUSNAN
NIP. 19620815 198502 1 005
Kendaraan yang disiapkan khusus untuk operasional Puskesmas dalam
Pengertian penanganan kasus-kasus dalam keadaan darurat atau jenazah dari
Puskesmas ke Rumah Sakit dan sebaliknya
Pendayagunaan ambulance sebagai sarana angkutan pasien gawat arurat dan
Tujuan pasien lainnya, dalam rangka mewujudkan pelayanan yang bermutu.

1. Adanya sopir khusus atau sopir “on call”, perawat senior yang mengusai
bidang PPGD “on call” dan dokter jaga “on call”.
2. Ambulance hanya boleh digunakan untuk angkutan orang sakit, tidak
diperkenankan untuk angkutan lain, termasuk jenazah.
Kebijakan
3. Perlengkapan ambulance meliputi : kotak “first aid”, alat resusitasi,
tabung oxygen, dalam keadaan siap pakai, alat komunikasi, tandu
satu/dua, tempat duduk, rotator dan sirine.

1. Setiap bulan dibuat daftar piket untuk : sopir, perawat, dan dokter.
2. Setiap pasien yang diangkut dengan ambulance, sebelumnya harus
mendapat pelayanan gawat darurat.
3. Ambulance berada dibawah pengawasan seksi penunjang mendidik atau
Prosedur pejabat yang ditunjuk.
4. Supir
5. Perawat
a. Setiap hari sopir memanaskan mesin, melaksanakan pemeliharaan
antara lain :

Standart_Operating_Procedure/Puskesmas_Raman_Utara2014:By_Dulkiput Page 23
 Mengontrol air karburator, oli mesin, air accu dan pemeliharaan
ringan lainnya.
 Mengecek perlengkapan ambulance : tandu/ tempat duduk,
rotator, sirine, bensin
b. Membuat catatan dalam buku pemeliharaan :
 Setiap 2.00 km, oli mesin, oli porseneling diganti
 Setiap 10.00 km, oli mesin, oli porseneling dan garden diganti dan
distel klep serta service besar
 Setiap 30.000 km – 40.000 km, ganti ban
 Setiap 2 tahun sekali ganti suspense
 Semua pemeliharaan dan pemakaian kendaraan dicatat : waktu,
tempat dan bengkel/ Puskesmas
c. Ambulance dalam keadaan tidak dipakai berada di garasi Puskesmas
6. Cara Penggunaan Ambulance
a. Setiap hari/ setelah ambulance dipakai, menegcek perlengkapan
ambulance :
 Kotak “First Aid” lengkap dengan obat-obatan : penanggulangan
shock, luka bakar, perdarahan dan bidai.
 Tabung oxygen
 Alat-alat resisutasi
 Alat-alat komunikasi
b. Mencatat seluruh perlengkapan di dalam buku catatan perlengkapan
ambulance
c. Bila ada peralatan yang kurang segera melengkapi sesuai dengan
prosedur yang berlaku
7. Pemakaian Ambulance
a. Pasien/ keluarga pasien telah menyetujui untuk dirujuk
b. Kepala Puskesmas/ Dokter membuat surat pengantar rujukan
c. Dengan surat pengantar tersebut petugas Puskesmas mengisi
formulir permohonan penggunaan ambulance, dengan
mencantumkan tujuan, nama pasien, umur, jenis kelamin, nomor
catatan medic (nomor register)
d. Setelah semua persyaratan administrasi diselesaikan seseuai
ketentuan yang berlaku, pasien dirujuk ke tempat tujuan
e. Sopir dan perawat sesuai dengan daftar piket/ jaga menanda tangani
buku catatan penggunaan ambulance
8. Pemakaian Ambulance Selama Dalam Perjalanan
a. Pasien diberi pertolongan PPGD, sesuai kebutuhan
b. Waktu menuju ke tempat kejadian/ tujuan
 Kecepatan maximum 60 km/ jam
 Lampu merah (rotator) dinyalakan

Standart_Operating_Procedure/Puskesmas_Raman_Utara2014:By_Dulkiput Page 24
 Sirine dipasang bila perlu
c. Sewaktu kembali ke Puskesmas
 Kecepatan maximum 60 km/jam
 Lampu merah dinyalakan tanpa sirine
d. Semua peraturan lalu lintas harus ditaati

Unit Terkait Poli BP, Poli Gigi, Poli KIA,

Standart_Operating_Procedure/Puskesmas_Raman_Utara2014:By_Dulkiput Page 25

Anda mungkin juga menyukai