Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya,sehingga dengan izin-Nya dapat menyelesaikan makalah matematika ini tepat
pada waktunya.
Tujuan penulisan makalah matematika ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi nilai matematika tahun ajaran 2019-2020 di SMK “Assa’adatul Abadiyah” .
Dalam karya tulis ini penyusun memberikan judul “PELUANG DIDALAM
MATEMATIKA” menyadari kurang sempurna dalam menyusun data, maupun penulisannya.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sekiranya dalam
menunjang guna penyempurnaan karya tulis tersebut.

Jakarta , Agustus 2019

penulis

1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................................ 1
Daftar Isi ................................................................................................................................. 2
BAB I PELUAN
a. Ruang Sampel Percobaan ........................................................................................... 3
b. Aturan Pencacahan...................................................................................................... 5
c. Faktorial ...................................................................................................................... 5
d. Permutasian ................................................................................................................. 6
e. Kombinasi ................................................................................................................... 9
f. Peluang Suatu Kejadian .............................................................................................. 10

Kumpulan Soal Beserta jawaban


a. Ruang Sampel Percobaan ........................................................................................... 15
b. Aturan Pencacahan...................................................................................................... 16
c. Faktorial ...................................................................................................................... 17
d. Permutasian ................................................................................................................. 18
e. Kombinasi ................................................................................................................... 20
f. Peluang Suatu Kejadian .............................................................................................. 21

2
BAB I
PELUANG

A. Ruang Sampel Percobaan

Percobaan atau eksperimen adalah suatu kegiatan yang memunculkan beberapa


kemungkinan hasil. Kegiatan melempar dadu dan kegiatan melempar koin ( uang
logam ) sebanyak satu kali atau beberapa kali.

1. Pengertian Ruang Sampel

Ruang sampel atau ruang contoh merupakan himpunan dari semua hasil yang
mungkin muncul pada suatu percobaan atau kejadian. Ruang sampel dinotasikan
dengan S. Misalkan, pada pelemparan sebuah dadu ruang sampelnya adalah S =
{mata dadu 1, mata dadu 2,mata dadu 3, mata dadu 4, mata dadu 5, mata dadu 6},
sedangkan pada pelemparan sebuah mata uang logam ruang sampelnya adalah S =
{sisi angka, sisi gambar}.
Banyaknya anggota ruang sampel pada percobaan yang diulang sebanyak x kali dapat
dicari dengan rumus: n(S) = n pangkat x dengan n adalah banyaknya anggota ruang
sampel pada percobaan tunggal.

CONTOH 1 :
Tentukan ruang sampel dari tiga buah uang logam yang dilempar bersama-sama!
Jawab:
Uang ke-1, uang ke-2, uang ke-3
Dari tiga buah uang logam tersebut dapat diperoleh bahwa ruang sampelnya adalah
{AAA, AAG, AGA, AGG, GAA, GAG, GGA, GGG}.

2. Pengertian Titik Sampel

Titik sampel atau titik contoh adalah anggota-anggota dari ruang sampel atau
kemungkinan-kemungkinan yang muncul dari suatu percobaan. Banyak titik sampel
dinotasikan dengan N(S). Misalkan, pada pelemparan sebuah dadu titik sampelnya
adalah mata dadu 1, mata dadu 2,mata dadu 3, mata dadu 4, mata dadu 5 dan mata
dadu 6 dengan banyaknya titi sampel adalah n(S) = 6, sedangkan titik sampel pada

3
pelemparan mata uang logam adalah sisi angka dan sisi gambar dengan banyaknya
titik sampel adalah n(S) = 2.

CONTOH :

 Menyusun Anggota Ruang Sampel dengan Diagram Pohon

Jika kita melemparkan sebuah koin dan sebuah dadu bersisi 6, maka kemungkinan
kejadiannya adalah munculnya angka (A) atau gambar (G) pada koin dan salah satu
mata dadu pada dadu. Misalkan sebuah koin dianggap bagian pertama dan sebuah
dadu bersisi 6 bagian kedua, maka diperoleh:

Ruang sampel:

S = {(A, 1), (A, 2), (A, 3), (A, 4), (A, 5), (A, 6), (G, 1), (G, 2), (G, 3), (G, 4), (G, 5),
(G, 6)}

Banyak anggota ruang sampel : n(S) = 12

CONTOH 2 :

 Menyusun Anggota Ruang Sampel dengan Tabel

Jika kita melemparkan dua dadu sekaligus, maka pada masing-masing dadu akan ada
6 kemungkinan kejadian yang muncul, yaitu mata dadu 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Jika kita
susun dalam sebuah tabel, maka didapatkan hasil berikut:

4
Ruang sampel:

S = {(1,1), (1,2), (1,3), (1,4),(1,5) (1,6), (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6), (3,1) (3,2)
(3,3) (3,4) (3,5) (3,6), (4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6), (5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5)
(5,6) (6,1) (6,2) (6,3) (6,4) (6,5) (6,6)}

Banyak anggota ruang sampel: n(S) = 36

B. Aturan Pencacahan

Kaidah pencacahan merupakan ilmu dasar yang harus dipelajari dalam teori peluang.
Kaidah pencacahan adalah suatu cara atau aturan yang digunakan untuk menghitung
semua kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu percobaan. Metode yang sering
digunakan dalam kaidah pencacahan adalah aturan perkalian (aturan pengisian
tempat) dan aturan penjumlahan.

CONTOH :

Sebagai ilustrasi: misalkan seorang pekerja memiliki 4 buah kemeja dan 2 buah dasi
yang masing-masing mempunyai warna yang berbeda. Berapa pasangan warna
kemeja dan dasi yang dapat dibuat? Jika himpunan kemeja adalah k = ( )
= 4 buah dan himpunan dasi adalah d = ( ) = 2 buah. Sehingga dapat ditentukan
bahwa: = 4 x 2 = 8 cara.

C. Faktorial

Faktorial merupakan hasil kali bilangan-bilangan bulat positif dari 1 sampai yang
berurutan dinotasikan dengan tanda (!) dibaca “faktorial”. Jika n bilangan asli maka n!
didefinisikan dengan:

n!= n x +(n-1)x(n-2)x(n-3)x…x3x2x1 atau n!= 1x2x3x…x(n-3)x(n-2)x(n-


1)xn

5
berikut adalah faktorial dari 0 sampai dengan faktorial 10.

0! : 1

1! : 1

2! : 1x2 = 2

3! : 1x2x3 = 6

4! : 1x2x3x4 = 24

5! : 1x2x3x4x5 = 120

6! : 1x2x3x4x5x6 = 720

7! : 1x2x3x4x5x6x7 = 5.040

8! : 1x2x3x4x5x6x7x8 = 40.320

9! : 1x2x3x4x5x6x7x8x9 = 362.880

10! : 1x2x3x4x5x6x7x8x9x10 = 3.628.800

CONTOH :

1. Hitunglah 5! + 3! =

Jawab :

5! + 3! = ( 5 x 4 x 3 x 2 x 1) + ( 3 x 2 x 1) = 120 + 6 = 126

2. Hitunglah 5! x 3! =

Jawab :

5! x 3! = ( 5 x 4 x 3 x 2 x 1) x (3 x 2 x 1) = 120 x 6 = 720

D. PERMUTASI

Permutasi adalah cara menyusun suatu unsur dengan memerhatikan urutannya.

Rumus permutasi :

6
Keterangan:

n = banyaknya elemen seluruhnya

k1 = banyaknya elemen kelompok 1 yang sama

k2 = banyaknya elemen kelompok 2 yang sama

kt = banyaknya elemen kelompok kt yang sama

t = 1,2,3,…

1. Permutasi dari Unsur yang Berbeda

P
Permutasi k unsur dari n unsur yang tersedia dituliskan n k serta P( n,k )
dengan < n.

CONTOH 1 :

Untuk menyambut sebuah pertemuan delegasi negara yang dihadiri oleh lima negara,
panitia akan memasang kelima bendera dari lima negara yang hadir. Banyak cara
panitia menyusun kelima bendera tersebut adalah…

Jawab:

Dari lima bendera yang ada, berarti n = 5, maka banyak susunan bendera yang
mungkin yaitu:

5! = 5.4.3.2.1 = 120 cara.

CONTOH 2 :

Banyak cara untuk memilih seorang ketua, sekertaris dan bendahara dari 8 siswa yang
tersedia adalah…

Jawab:

Banyak siswa, n = 8

Ketua, sekretaris dan bendahara (banyak pilihan objek), r = 3

Maka:

7
2. Permutasian dengan Beberapa Unsur yang Sama

Misalkan dari n unsur terdapat K1,K2,K3,……Kn unsur yang sama dengan ketentuan
K1+K2+K3+…..+Kn < n.

CONTOH :

Banyak cara untuk menyusun dari kata ”BASSABASSI” adalah…

Jawab:

Dari kata ”BASSABASSI”, banyak huruf (n) = 10

k1 = huruf B = 2

k2 = huruf A = 3

k3 = huruf S = 4

k4 = huruf I = 1

3. Permutasi Siklis (melingkar)

Permutasi siklis atau melingkar adalah permutasi dari n unsur dengan unsur ke-n
berdekatan dengan unsur pertama. Misalkan dari n unsur yang berbeda disusun
melingkar, maka permutasi siklis dari n unsur dirumuskan sebagai berikut.

CONTOH :

Dari 5 orang anggota keluarga akan duduk mengelilingi sebuah meja bundar, banyak
cara susunan yang dapat dibuat dari 5 orang tersebut adalah...

Jawab:

Banyak orang (n) = 5, maka :

5Psiklis = (5 – 1)! = 4! = 4.3.2.1 = 24 cara.

8
4. Permutasi Berulang

Misalkan dari n unsur yang berbeda akan disusun sebuah permutasi berulang r unsur
dengan ketentuan r < n, maka dirumuskan sebagai berikut.

CONTOH :

Banyak susunan 3 bilangan dari angka-angka 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 adalah

Jawab:

Banyak susunan 3 bilangan, berarti bilangan ratusan, k = 3


Banyak angka yang akan disusun, n = 6
Banyak susunan 3 bilangan dari angka 1, 2, 3, 4, 5, dan 6:

P6 = 63 = 216 susunan.

E. KOMBINASI

1. Pengertian kombinasi

Kombinasi adalah cara menyusun suatu unsur tanpa memerhatikan urutannya.


Kombinasi k unsur dari n unsur biasa dituliskan nCk serta C (N,K). banyaknya
kombinasi dapat ditentukan dengan rumus :

Keterangan :

 C = Kombinasi atau Combinasi


 n = Jumlah banyaknya objek
 k =Jumlah banyaknya objek yang diperintahkan

CONTOH :

Pada sebuah kotak terdapat 20 buah bola yang terdiri dari: 8 buah bola berwarna
merah, 7 buah bola berwarna putih, dan sisa bola berwarna hitam. Jikakita ambil 2
buah bola dari kotak tersebut,maka berapa banyak carakah untuk medapatkan dua
buah bola berwarna merah ?

9
Jawaban :

Diketahui :

n=8

k=2

Ditanya? :

Banyak cara pengambilan dua bola warna merah ???

Maka penyelesaiannya adalah:

Maka, banyaknya cara untuk mengambil dua buah bola yang berwarna merah yaitu
28 cara.

F. PELUANG SUATU KEJADIAN

1. Kejadian

Kejadian adalah himpunan bagian dari suatu ruang sampel yang terdefinisi.

Kejadian dilambangkan dengan huruf kapital, misalnya A, B, X, Y dan sebagainya.


Banyaknya anggota suatu kejadian A disimbolkan dengan n (A). suatu kejadian
dibedakan menjadi 2 macam yaitu :

10
a. Kejadian sederhana atau elementer
Kejadian sederhana atau emelenter merupakan suatu kejadian yang hanya
mempunyai sebuah titik contoh atau titik sempel. Misalkan :

1.) Kejadian melemparkan sekeping uang logam yang mempunyai


2 sisi, yaitu sisi gambar dan sisi angka.
2.) Kejadian melemparkan sebuah dadu yang mempunyai 6 sisi,
yaitu sisi yang menunjukkan mata dadu 1,2,3,4,5 dan 6.
3.)
b. Kejadian majemuk

Kejadian majemuk merupakan suatu kejadian yang mempunyai titik contoh atau titik
sempel lebih dari satu. Misalkan kejadian munculnya mata dadu ganjil { 1,3,5 } pada
pelemparan sebuah dadu, kejadian mata dadu genap

{ 2,4,6 } pada pelemparan sebuah mata dadu dan sebagainya.

CONTOH :

Sebuah koin di lempar sebanyak 3 kali, maka ruang sampel dan banyaknya sampel
dari percobaan pelemparan koin tersebut adalah ...

Jawab:

Kemungkinan

Koin ke-1 : A A A G A G G G

Koin ke-2 : A A G A G A G G

Koin ke-3 : A G A A G G A G

S = {(AAA), (AAG), (AGA), (GAA), (AGG), (GAG), (GGA), (GGG)}

n(S) = 8

2. Menentukan Banyaknya Anggota Ruang Sampel

Misalkan terdapat himpunan A, maka banyaknya anggota himpunan A ditulis dengan


n(A), sehingga banyaknya anggota ruang sampel (S) dinyatakan dengan n(S).
banyaknya anggota raung sampel dapat dihitung dengan rumus berikut:

a. banyaknya ruang sampel pelemparan k buah mata uang / koin: n(S)


= 2k
b. banyaknya ruang sampel pelemparan d buah dadu: n(S) = 6d
c. banyaknya ruang sampel pelemparan k buah mata uang (koin) dan
d buah dadu: n(S) = 2k x 6d.

11
CONTOH :

DENGAN DIAGRAM POHON :

Kejadian yang mungkin untuk mata uang ketiga juga sama, kejadian untuk

pelemparan tiga mata uang tampak pada gambar ini :

Dari gambar di atas maka untuk pelemparan tiga uang koin sekaligus dapat ditentukan

ruang sampelnya, yaitu S = {AAA, AAG, AGA, AGG, GAA, GAG, GGA, GGG}

sehingga n(S) = 8.

DENGAN TABEL :

Ruang sampel dari percobaan melempar dua dadu sekaligus dapat disusun dengan

cara membuat tabel seperti berikut.

Pada tabel tersebut dapat dilihat terdapat 36 titik sampel sehingga n(S) = 36.

12
3. PELUANG SUATU KEJADIAN

Peluang adalah suatu kejadian yang akan terjadi pada suatu percobaan mempunyai

kesempatan yang sama untuk terjadi. Peluang merupakan harapan suatu kejadian yang

bisa terjadi atau tidak.

a. Peluang Kejadian Tunggal

Jika suatu percobaan menghasilkan n hasiil yang tidak mungkin terjadi bersama-sama

dan masing-masing mempunyai peluang yang sama, maka peluang kejadian A adalah:

Dimana n(A) adalah banyaknya hasil dalam kejadian A karena A


merupakan himpunan bagian dari ruang sampel S.

CONTOH :

Sebuah dadu dilemparkan satu kali. Tentukan peluang munculnya angka genap atau
angka lebih besar dari 3.

jawab :
Ada dua kejadian, namakan kejadian A dan kejadian B dengan ruang sampel pada
pelemparan satu dadu.

A = kejadian munculnya angka genap.


B = kejadian munculnya angka lebih besar dari 3.

Selengkapnya data-datanya terlebih dahulu adalah:


S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
n(S) = 6

A = {2, 4, 6}
n(A) = 3
maka peluang kejadian A
P (A) = n (A) / n(S) = 3 / 6

B = {4, 5, 6}
n(B) = 3
maka peluang kejadian B
P (B) = n(B) / n(S) = 3 / 6

Kelihatan ada dua angka yang sama dari A dan B yaitu angka 4 dan 6, jadikan
irisannya, A ∩ B
A ∩ B = {4, 6}
n(A ∩ B) = 2

13
Sehingga peluang A ∩ B
P (A ∩ B) = n (A ∩ B) / n (S) = 2 / 6

Rumus peluang kejadian "A atau B"


P (A ∪ B) = P(A) + P(B) − P(A ∩ B)
= 3/6 + 3/6 − 2/6
= 4/6 = 2/3

14
KUMPULAN SOAL BERSERTA JAWABAN

A. Ruang Sampel dan Titik Sampel :

1. Tentukan ruang sampel dan titik sampel dari pelemparan sebuah dadu.

Penyelesaian:

Kejadian yang mungkin dari pelemparan sebuah dadu adalah munculnya muka

dadu bertitik 1, 2, 3, 4, 5, atau 6. Dengan demikian, S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} dan

titik sampelnya 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.

2. Tentukanlah ruang sampel pada percobaan melempar undi dua buah dadu
secara bersama-sama! Berapa banyakah titik sampelnya?

Penyelesaian :
Untuk menentukan ruang sampel kita gunakan bentuk tabel, seperti berikut ini.

Banyaknya titik sampel = 6 × 6 = 36

Tentukanlah ruang sampel pada percobaan melempar undi sebuah mata uang
dan sebuah dadu sekaligus, serta berapa banyak titik sampelnya?

Penyelesaian:

Banyaknya titik sampel = 2 × 6 = 12

3. Dua orang pemain bulutangkis laki-laki akan dipasangkan dengan 3 orang


pemain bulutangkis wanita untuk bermain dalam ganda campuran.
a. Tentukanlah ruang sampelnya !
b. Berapa banyak titik sampelnya ?

15
Penyelesaian

a. Ruang sampel = {(L1, W1), (L1, W2), (L1, W3), (L2, W1), (L2, W2), (L2,
W3)}.
b. Banyak titik sampel = 2 × 3 = 6

4. Tentukan ruang sampel pada percobaan berikut ini.


a. Melempar undi dua buah mata uang bersama-sama. Berapakah banyak titik
sampelnya?

Ruang sampelnya yaitu S = {(A, A), (A, G), (G, A),


(G, G)}
Banyaknya titik sampel = 2 × 2 = 4

B. ATURAN PENCACAHAN
1. Berapa cara yang dapat diperoleh untuk memilih posisi seorang tekong,
apit kiri, dan apit kanan dari 15 atlet sepak takraw pelatnas SEA GAMES
jika tidak ada posisi yang rangkap? (Tekong adalah pemain sepak takraw
yang melakukan sepak permulaan).

Jawaban 1

Untuk posisi tekong.

Posisi tekong dapat dipilih dengan 15 cara dari 15 atlet pelatnas yang tersedia.
- Untuk posisi apit kiri.
Dapat dipilih dengan 14 cara dari 14 atlet yang ada (1 atlet lagi tidak terpilih karena
menjadi tekong).
- Untuk posisi apit kanan.
Cara untuk memilih apit kanan hanya dengan 13 cara dari 13 atlet yang ada (2 atlet
tidak dapat dipilih karena telah menjadi tekong dan apit kiri).
Dengan demikian, banyak cara yang dilakukan untuk memilih posisi dalam regu
sepak takraw adalah 15 × 14 × 13 = 2.730 cara.
2. Berapa banyak cara keseluruhan jika akan menggunakan baju jika
mempunya8 buah
baju jenis lengan pendek dan 17 baju lengan panjang.
Banyak cara menggunakan baju adalah 8 + 17 =
25 cara

16
3. Berapa banyak bilangan yang terdiri dari 3 angka dapat dibentuk dari
angka-angka 1,2,3,4,5,6,7, dan 8 jika tiap-tiap angka boleh diulang?
Jawab :
Unsur pertama ada 8 pilihan, kedua ada 8, ketiga 8 (karena tiap angka
boleh diulang. 8 8 8
Tinggal dikalikan 8 x 8 x 8 = 512

4. Jika diperlukan 5 orang laki-laki dan 4 orang perempuan untuk


membentuk suatu barisan sedemikian rupa hingga yang perempuan
menempati posisi genap, berapa banyak kemungkinan susunan barisan itu?
Jawab : buatlah susunan dengan memenuhi syarat terlebih dahulu

5. Aisyah mempunyai 3 buah sepatu dan 4 buah sendal. Jika dia ingin
berpergian, ada berapa carakah aisyah memakai sepatu dan sendal
tersebut?
Jawab : karena sepatu dan sendal tidak dapat dipakai bersama-sama, maka
berlaku aturan penjumlahan, sehingga: banyaknya cara = sepatu + sendal =
3+4=7
Jadi, banyaknya cara aisyah memakai sepatu dan sendal ada 7 cara.

C. FAKTORIAL
1. Empat buah lukisan A, B, C dan D akan dipajang berurutan pada sebuah
dinding pameran. Berapakah jumlah susunan yang dapat dibentuk dari
keempat lukisan tersebut?
Jawab:
Karena jumlah lukisan yang akan dibentuk susunannya adalah 4 maka jumlah
susunan yang bisa dibentuk adalah 4!.4!.4!.
4! = 1X2X3X4
= 24

2. Tentukan nilai n dari (n + 3)! = 10(n + 2)!

Jawaban:

(n + 3)! = 10(n + 2)!

(n +3)(n + 2)! = 10(n + 2)!

n + 3 = 10 0

n=7

17
3. Berapakah nilai dari ?

Jawaban:

Jadi,

4. 6 ! = ...
6 ! = 6 . 5 . 4 . 3 . 2 . 1 = 720

5. Dalam suatu organisasi akan dipilih ketua, bendahara dan sekretaris dari 8
calon yang memenuhi kriteria. Banyak susunan yang mungkin dari 8 calon
tersebut adalah...
n=8
k = 3 (ketua, bendahara, sekretaris)
Ditanya: 8P3
Jawab 8P3 = 8! / (8 - 3)! = 8 . 7 . 6 . 5! / 5! = 8 . 7 . 6 = 336

D. PERMUTASI
1. Hitunglah berapa banyak bilangan yang terdiri dari 4 angka dapat dibuat
dari angka 1,2,3,4, dan 5 jika tidak boleh ada angka yang diulang!
Jawab:
Bilangan yang dinyatakan terdiri dari 4 angka dan tersedia 5 angka.
Banyaknya bilangan yang terbentuk sama dengan banyaknya permutasi
dari 5 diambil unsur 4.

18
2. Berapa banyak susunan yang berbeda dapat dibentuk dari huruf-huruf pada
kata "LOGAT" dan "KAWAN"?
Jawab:
LOGAT terdiri dari 5 huruf yang berlainan
Jadi P = 5! = 5 . 4 . 3 . 2 . 1 = 120
KAWAN terdiri dari 5 huruf dengan huruf sama (A)
Jadi,

3. Lima orang duduk mengelilingi meja bundar. Orang A harus bersebelahan


dengan Orang B. Maka banyaknya susunan duduk yang berbeda dari lima
orang itu?
Jawab:
Karena Orang A dan B harus bersebelah maka Orang A dan B bisa
digabung menjadi satu orang. Jadi analogi kemudian adalah hanya ada 4
orang.
P = (n – 1)!
P = (4 – 1)! = 3! = 3 . 2 . 1 = 6

4. Hitunglah P (5, 2)
Jawab:
P (5, 2) = 5!/(5-2)!
= 5!/3!
= 5 x 4 x 3!/3!
= 20
5. Banyaknya bilangan yang terdiri atas 2 angka yang berbeda yang dapat
disusun dari angka-angka 3, 5, dan 7?
Jawab:
Banyaknya bilangan yang terdiri atas 2 angka berbeda dan disusun dari
angka-angka 3, 5, dan 7 adalah sama dengan permutasi yang terdiri atas
dua unsur yang dipilih dari 3 unsur, P (3, 2)
P (3, 2) = 3!/(3-2)!
= 3!/1!
= 3 x 2 x 1!/1!
=2x3
=6

19
E. KOMBINASI
1. Hitunglah C (5, 2)
Jawab:
C (5, 2) = 5!/(5-2)!2!
= 5!/3! 2!
= 5 x 4 x 3!/3! 2!
= 5 x 4/2 x 1
= 20/2
= 10

2. Dari 3 siswa, yaitu Budi, Rendi, dan Rema akan dibentuk pasangan ganda
bulu tangkis. Berapa pasangan ganda yang dapat dibentuk dari ketiga
siswa tersebut?
Jawab:
Banyaknya pasangan ganda bulu tangkis yang dapat dibentuk adalah C(3,
2)
C (3, 2) = 3!/(3-2)! 2!
= 3!/1! 2!
= 3 x 2!/1! 2!
= 3/1
=3
3. Dalam babak penyisihan suatu turnamen, 25 pecatur satu sama lain
bertanding satu kali. Banyaknya pertandingan yang terjadi adalah...
Jawab:
Dalam babak penyisihan, 25 pecatur satu sama lain bertanding satu kali.
Untuk menentukan banyaknya pertandingan yang terjadi digunakan
kombinasi, karena tidak melihat urutannya lagi.
C (25, 2) = 25!/(25-2)! 2!
= 25!/23! 2!
= 25 x 24 x 23!/23! 2!
= 25 x 24/ 2 x 1
= 600/2
= 300

4. Dari 15 orang anggota Karang Taruna akan dipilih 4 orang sebagai petugas
ronda. Tentukan banyak susunan petugas ronda yang dapat dibentuk.
Penyelesaian.
Objek tidak memiliki status atau jika urutan objek dibalik, bernilai sama. Sehingga,
permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan menggunakan konsep kombinasi.

Jadi, banyak susunan petugas ronda yang dapat dibentuk adalah 1.365 cara

20
5. Pada sebuah tes, seorang peserta hanya diwajibkan mengerjakan 8 dari 10
soal yang diberikan. Tentukan banyak susunan soal yang mungkin
dikerjakan.
Penyelesaian.
Objek tidak memiliki status atau jika urutan objek dibalik, bernilai sama. Sehingga,
permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan menggunakan konsep kombinasi.

Jadi, ada 45 susunan soal yang mungkin dikerjakan.

F. PELUANG SUATU KEJADIAN

A. KEJADIAN SEDERHANA

1. Dari 3 orang siswa akan dipilih untul menjadi ketua kelas,


sekretaris dan benda hara dengan aturan bahwa seseorang tidak
boleh merangkap jabatan pengurus kelas. Tentukan banyaknya cara
pemilihan pengurus tersebut.
Penyelesaian:
Untuk posisi ketua kelas dapat dipilih dari 3 orang sehingga posisi
ketua kelas dapat dipilih dengan 3 cara. Untuk posisi sekretaris karena
ketua kelas sudah terisi oleh satu orang maka posisi sekretaris hanya
dapat dipilih dari 2 orang yang belum terpilih menjadi pengurus kelas
sehingga posisi sekretaris dapat dipilih dengan 2 cara, sedangkan untuk
posisi bendahara karena posisi ketua kelas dan sekretaris sudah terisi
maka posisi bendahara hanya ada satu pilihan sehingga posisi
bendahara dapat dipilih dengan 1 cara.
Jadi, banyaknya cara pemilihan ada 3 x 2 x 1 = 6 cara.

2. Tentukan ruang sample dari pelemparan dua buah dadu

Penyelesaian:

21
Jadi ruang sampelnya adalah

{(1,1)(1,2)(1,3)(1,4)(1,5)(1,6)(2,1)(2,2)(2,3)(2,4)(2,5)(2,6)(3,1)(3,2)(3,3)(3,4)(3,5)(3,
6)(4,1)(4,2)(4,3)(4,4)(4,5)(4,6)(5,1)(5,2)(5,3)(5,4)(5,5)(5,6)(6,1)(6,2)(6,3)(6,4)(6,5)(6,
6)}

3. Sebuah dadu dilempar undi sekali. Tentukan peluang muncul mata


dadu genap atau prima.

Penyelesaian:

A=kejadian muncul mata dadu genap


= {2,4,6} → n(A) = 3
B = kejadian muncul mata dadu prima
= {2,3,5} → n(B) = 3

4. Dari angka-angka 2,3,4,5,dan 6 akan dibuat bilangan ratusan


dengan syarat tidak boleh ada angka yang diulang. Tentukan
banyaknya bilangan yang terjadi.

Penyelesaian:

Ratusan Puluhan Satuan


5 4 3

Banyaknya bilangan = 5 x 4 x 3 = 60

Jadi, banyaknya bilangan ratusan yang terjadi ada 60 buah.

22
5. Tentukan nilai dari

Penyelesaian:

B. KEJADIAN MAJEMUK
1. Dua buah dadu dilemparkan bersama-sama satu kali. Peluang
muncul jumlah angka kedua dadu sama dengan 3 atau 10 adalah.
Pembahasan
Dua kejadian pada pelemparan dua buah dadu, n(S) = 36,
A = jumlah angka adalah 3
B = jumlah angka adalah 10

Dari ruang sampel pelemparan dua buah dadu, diperoleh


A = {(1, 2), (2, 1)}
B = {(4, 6), (5, 5), (6, 4)}

n (A) = 2 → P(A) = 2/36


n (B) = 3 → P(B) = 3/36
Tidak ada yang sama antara A dan B, jadi n (A ∩B) = 0

Sehingga peluang "A atau B" adalah


P (A ∪ B) = P(A) + P(B)
= 2/36 + 3/36
= 5/36

2. Sebuah kantong berisi 4 bola merah, 3 bola putih, dan 3 bola hitam.
Diambil sebuah bola secara acak, peluang terambil bola merah atau
hitam adalah....
Pembahasan
Jumlah semua bola yang ada dalam kantong adalah
4 + 3 + 3 = 10 bola. Dari 10 bola diambil satu bola.
A = kejadian terambil bola merah.
B = kejadian terambil bola hitam.

Bola merah ada 4, sehingga peluang terambil bola merah:


P(A) = 4/10

Bola hitam ada 3, sehingga peluang terambil bola hitam:


P(B) = 3/10

23
Peluang terambil bola merah atau hitam:
P(A∪B) = P(A) + P(B)
= 4/10 + 3/10
= 7/10

3. Dalam sebuah kelompok 30 siswa, 10 orang suka matematika, 15


orang suka Fisika dan 5 orang suka kedua-duanya. Jika dipilih satu
orang dari kelompok tersebut, tentukan peluang yang terpilih itu:
a) suka matematika dan fisika
b) suka matematika atau fisika

Pembahasan
A = kejadian yang terpilih suka matematika
B = kejadian yang terpilih suka fisika
P(A) = 10/30
P(B) = 15/30

a) suka matematika dan fisika


yang suka matematika dan fisika ada 5 orang, dari 30 anak
P(A∩B) = 5/30

b) suka matematika atau fisika


P(A∪B) = P(A) + P(B) − P(A∩B)
= 10/30 + 15/30 − 5/30
= 20/30

4. Kotak I berisi 2 bola merah dan 3 bola putih. Kotak II berisi 5 bola
merah dan 3 bola putih. Dari masing-masing kotak diambil 1 bola.
Peluang bola yang terambil bola merah dari kotak I dan bola putih
dari kotak II adalah....
Pembahasan
P(A) = peluang terambil bola merah dari kotak I.
Dalam kotak I ada 2 bola merah dari 5 bola yang ada di kotak A.
Sehingga peluang terambilnya bola merah dari kotak I adalah
P(A) = 2/5

P(B) = peluang terambil bola putih dari kotak II.


Dalam kotak II ada 3 bola putih dari 8 bola yang ada di kotak II.
Sehingga peluang terambilnya bola putih dari kotak II adalah
P (B) = 3/8

Peluang bola yang terambil bola merah dari kotak I dan bola putih
dari kotak II adalah
P(A∩B) = P(A) × P(B)
= 2/5 × 3/8
= 6/40
= 3/20

24
5. Sebuah dadu dan sekeping uang logam dilemparkan sekali bersama-
sama di atas meja. Peluang munculnya mata dadu lima dan angka
pada uang logam adalah...
Pembahasan
A = kejadian munculnya angka 5 pada pelemparan dadu.
Ruang sampel pada pelemparan dadu S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
Diperoleh
n(S) = 6
n(A) = 1
Sehingga P(A) = 1/6

B = kejadian munculnya angka pada pelemparan uang logam.


Ruang sampel pada pelemparan dadu S = {A, G} dengan A = angka, G
= Gambar
n(S) = 2
n(B) = 1
Sehingga P(B) = 1/2

Peluang munculnya mata dadu lima dan angka pada uang logam
dengan demikian adalah
P(A∩B) = P(A) × P(B)
= 1/6 × 1/2 = 1/12

25

Anda mungkin juga menyukai