Anda di halaman 1dari 5

FISIOLOGI PENCERNAAN TERNAK RUMINANSIA

COLORADO BRANTASTICA 175050100111191


Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi sistem kehidupan. Tingkat utama fokus fisiologi
adalah pada tingkat organ dan sistem dalam sistem. Ini termasuk bagaimana organisme, sistem
organ, organ, sel, dan bio-molekul melaksanakan fungsi kimia atau fisika yang ada dalam sistem
hidup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan, penyerapan dan pengolahan nutrisi,
sintesis dan distribusi protein dan organik molekul lainnya.
Fisologi ternak ruminansia dalam sistem pencernaan :

Mulut - Esophagus - Reticulum - Rumen - Omasum - Abomasum - Usus Halus - Usus


Besar
1. Mulut
- Prehensi : Pengambilan pakan menggunakan bibir/gigi
- Mastikasi : fragmentasi pakan
- Ensalivasi : Pelumuran pakan dengan
Fungsi Saliva:
a. membantu penelanan
b. buffer (ph 8,4 – 8,5)
c. suplai nutrien mikroba (70% urea)
- Enzim : Pregastric esterase – Enzim pemecah lemak
2. Esophagus
esophagus adalah merupakan saluran makanan masuk menuju lambung. Esofagus yang
panjangnya adalah kurang lebih 20 cm dan lebarnya 2 cm adalah jalur untuk mengalirkan
makanan setelah dari farinks ke lambung. Gerakan mendorong dan meremas akan
membuat bolus turun ke lambung secara perlahan. Aktivitas menelan ini termasuk pada
aktivitas yang dipengaruhi kesadaran,karena bagian atas esofagus ini tersusun atas otot
lurik (rangka) yang responnya dipengaruhi kesadaran.
Adanya mukosa yang dihasilkan di esofagus juga mempermudah proses mendorong bolus
ke arah lambung, sehingga bolus akan lebih licin, selain itu adanya mukus akan membuat
resiko gesekan berkurang dengan licinnya permukaan, membuatnya dapat meregang untuk
menampung makanan dan air sebanyak kurang lebih 2 liter.
3. Lambung Pada Sapi
Terjadi 2 Pencernaan Pada Lambung Ruminansia Yaitu
Pencernaan Fermentatif : Melalui Mikroba (Rumen, Retikulum, Omasum)
Pencernaan Enzimatis : Melalui enzim yang berada pada abomasum Abomasum
Keuntungan Pencernaan Fermentatif :
Dapat Makan Cepat Dan Menampung Pakan Banyak
Dapat Mencerna Pakan Kasar : Sumber Energi (Vfa)
Dapat Menggunakan Npn : Sumber Protein
Kerugian Pencernaan Fermentatif :
Banyak Energi Terbuang Sebagai Gas Metan
Protein Nilai Hayati Tinggi Didegradasi : Amonia
-RUMEN
LETAK: sebelah kiri rongga perut
ANATOMI : - Permukaan dilapisi papila (papila lidah) → memperluas
permukaan untuk absorbsi
- Terdiri 4 kantong (saccus)
- Terbagi menjadi 4 zona
KONDISI : - BK isi rumen : 10 -15%
- Temperatur : 39-40ºC
- pH = 6,7 – 7,0
- BJ = 1,022 – 1,055
- Gas: CO2, CH4, N2, O2, H2, H2S
- > mikroba: bakteri, protozoa, jamur
- Anaerob
FUNGSI : - Tempat fermentasi oleh mikroba rumen
- Absorbsi : VFA, amonia
- Lokasi mixing
PEMBAGIAN MIKROBIOLOGIS:
Zona gas : CO2, CH4, H2, H2S, N2, O2
Zona apung (pad zone) : Ingesta yang mengapung (ingesta baru
dan mudah dicerna)
Zona cairan (intermediate zone) : cairan dan absorbsi metabolit yang
terlarut dalam cairan (>>mikroba)
Zona endapan (high density zone) : ingesta tidak dapat dicerna dan benda-
benda asing
FUNGSI:
- Tempat fermentasi oleh mikroba rumen
- Tempat absorpsi VFA, amonia
- Menyimpan bahan makanan→ fermentasi
- Lokasi mixing ingesta

-RETIKULUM
Retikulum sering disebut sebagai perut jalang atau hardware stomach. Fungsi retikulum
adalah sebagai penahan partikel pakan pada saat regurgitasi rumen. Retikulum berbatasan
langsung dengan rumen, akan tetapi diantara keduanya tidak ada dinding penyekat.
Pembatas diantara retikulum dan rumen yaitu hanya berupa lipatan, sehingga partikel
pakan menjadi tercampur.
– Secara fisik tidak terpisahkan dari rumen
– Terdapat lipatan-lipatan esofagus yang meru-pakan lipatan jaringan yg langsung dari
esofagus ke omasum
– Permukaan dalam : papila → sarang laba-laba (honey comb) perut jala
Fungsi:
– tempat fermentasi
– membantu proses ruminasi
– mengatur arus ingesta ke omasum
– Absorpsi hasil fermentasi
– tempat berkumpulnya benda-benda asing
-OMASUM
Omasum sering juga disebut dengan perut buku, karena permukaannya berbuku-buku. Ph
omasum berkisar antara 5,2 sampai 6,5. Antara omasum dan abomasums terdapat lubang
yang disebut omaso abomasal orifice.
Letak : sebelah kanan(retikulum) grs median (disebelah rusuk 7-11)
Bentuk : ellips
Permukaan dalam berbentuk laminae → perut buku (pada lamina terdapat papila untuk
absorpsi)
Fungsi: grinder, filtering, fermentasi, absorpsi)

-ABOMASUM
Fungsi omaso abomasal orifice adalah untuk mencegah digesta yang ada di abomasum
kembali ke omasum. Ph pada abomasum asam yaitu berkisar antara 2 sampai 4,1.
Abomasum terletak dibagian kanan bawah dan jika kondisi tiba-tiba menjadi sangat asam,
maka abomasum dapat berpindah kesebelah kiri. Permukaan abomasum dilapisi oleh
mukosa dan mukosa ini berfungsi untuk melindungi dinding sel tercerna oleh enzim yang
dihasilkan oleh abomasum. Sel-sel mukosa menghasilkan pepsinogen dan sel parietal
menghasilkan HCl. Pepsinogen bereaksi dengan HCl membentuk pepsin. Pada saat
terbentuk pepsin reaksi terus berjalan secara otokatalitik.
Letak : dasar perut (kanan bawah)
– Bentuk : memanjang
– Bagian dalam terdapat tonjolan : fold → absorpsi
– Terdiri 3 bagian:
– kardia : sekresi mukus
– Fundika: pepsinogen, renin, HCl, mukus
– Pilorika : sekresi mukus
– Fungsi: – tempat permulaan pencernaan enzimatis (perut sejati) → Pencernaan protein
– mengatur arus digesta dari abomasum ke duodenum

USUS HALUS (INTESTINUM TENUE)


Fungsi : pencernaan enzimatis dan absorpsi
Kedalam usus halus masuk 4 sekresi:
– Cairan duodenum: alkalis, fosfor, buffer
– Cairan empedu: dihasilkan hati, K dan Na (mengemulsikan lemak), mengaktifkan lipase
pankreas, zat warna
– Cairan pankreas: ion bikarbinat untuk menetralisir asam lambung
– Cairan usus
PANKREAS
Letak : lengkungan duodenum
Mensekresikan enzim:
• Amilase : alfa amilase, maltase, sukrase
• Protease : tripsinogen, kemotripsinogen,prokarboksi, peptidase
• Lipase : lipase, lesitinase, fosfolapase, kolesterol, esterase
• Nuklease: ribonuklease, deoksi ribonuklease
SEKUM DAN KOLON
• Bentuk: tabung berstruktur sederhana, kondisi = rumen
• Fungsi: fermentasi oleh mikroba
• Absorpsi VFA dan air → kolon
• Konsentrasi VFA: sekum: 7 mM, kolon: 60 mM (rumen = 100 – 150 mM)

Anda mungkin juga menyukai