Anda di halaman 1dari 26

Menurut Ansel’s Pharmaceutical Dosage Form and Drug Delivery System 9th edition., 2011 (Allen, L.V.

, Popovich, N., dan Ansel, H.)

Ketika molekul berinteraksi, gaya yang menarik dan menolak berlaku. Gaya-gaya atraktif menyebabkan molekul-molekul menyatu, sedangkan gaya-gaya repulsif
mencegah interpenetrasi dan penghancuran molekul. Ketika gaya menarik dan menolak sama, energi potensial antara dua molekul minimal dan sistem paling
stabil.

Menurut fatmawaty, A., Michrun N., dan Radhia R., 2015 (Teknologi sediaan farmasi) Hal. 278-280

Mekanisme kelarutan

1. Pelarut polar

Kelarutan obat sebagian besar disebabkan oleh polaritas dari pelarut yaitu oleh momen dipolnya. Pelarut polar melarutkan zat terlarut ionik dan zat polar
lainnya. Sesuai dengan itu, air bercampur dengan alkohol dalam segala perbandingan dan melarutkan gula dan senyawa polihidroksi yang lain. Pelarut polar
seperti air bertindak sebagai pelarut Menurut mekanisme berikut:

 Disebabkan karena tingginya tetapan dielektrik air yaitu sekitar 80 untuk air, pelarut polar mengurangi gaya tarik menarik antara ion dalam kristal yang
bermuatan berlawanan seperti natrium klorida, kloroform, mempunyai tetapan dielektrik 5 dan bensena 1 atau 2 oleh karena itu senyawa ionik praktis
tidak larut dalam pelarut ini.
 Pelarut polar memecah ikatan kovalen dari elektrik kuat dengan reaksi asam basa karena pelarut ini amfiprotik
2. Pelarut non polar
Pelarut non polar tidak dapat mengurangi gaya tarik menarik antara ion-ion elektrolit kuat dan lemah karena tetapan dielektrik pelarut yang rendah .
Pelarut juga tidak dapat memecahkan ikatan kovalen dan elektrolit yang ber ionisasi lemah karena pelarut non polar termasuk dalam golongan pelarut
aprotik dan tidak dapat membentuk jembatan hidrogen dengan non elektrolit. Olehkarena itu, zat terlarut ionik dan polar tidak larut atau hanya dapat
larut sedikit dalam pelarut non polar.
3. Pelarut semi polar
Pelarut semi polar seperti keton dan alkohol dapat menginduksi suatu derajat polaritas tertentu dalam molekul pelarut non polar sehingga menjadi
dapat larut dalamalkohol contohnya benzena yang mudah dapat di polarisasikan Kenyataansenyawa semipolar dapat bertindak sebagai pelarut
perantara yang Dapat menyebabkan bercampurnya cairan polar dan non polar

Menurut Agoes, G., 2012 (Sediaan Farmasi Likuida-Semisolida,


Forsa tarik menarik diantara atom akan menyebabkan terbentuknya molekul dan ion. Forsa antar molekul yang terbentuk di antara molekul yang sama
merupakan penyebab keadaan fisika (padat, cair, dan gas) bahan/material pada kondisi temperatur dan tekanan tertentu. Pada kondisi biasa, kebanyakan
senyawa organik begitu pula dengan obat, akan memnbentuk padat molekular. Apabila molekul berinteraksi, maka terdapat forsa tarik menarik (attractive) dan
forsa tolak menolak (repulsive). Forsa tarik menarik menyebabkan molekul barpaut (cohere), sedangkan forsa tolak menolak mencegah terjadinya interpenetrasi
dan destruksi molekul. Jika daya tarik menarik dan tolak menolak setara (equal) maka energi potensial diantara dua molekul akan minimum dan sistem
merupakan sistem yang paling stabil

Menurut dalvi, R., S. B. Gondkar dan R. B. Saudagar, 2015 (solid dispersion : an overview) world journal of pharmaceutical research vol. 4, issue 3

Proses kelarutan tergantung pada ikatan antara zat terlarut dan molekul pelarut. Ikatan yang terlibat dalam solubilisasi terutama interaksi dipol, gaya London,
ikatan hidrogen, ikatan ionik dll.
NOMOR 8 BAGIAN D
Elixir Cairan hidroalkohol yang jernih, bercitarasa manis, mengandung agen obat terlarut; ini dimaksudkan untuk penggunaan oral.
Menurut Gad, S. C., PH.D., D.A.R.T., 2008 (PHARMACEUTICAL MANUFACTURING HANDBOOK)
 Elixir adalah sediaan cair yang mengandung air dan alcohol disebut larutan hidroalkohol yang jernih, manis, mempunyai rasa yang enak, karena
mengandung glukosa (gula). Kandungan alcohol bervariasi 5% contoh Nabr dan 40% terpen hidrat elixir.
 Elixir di buat dengan melarutkan bahan dengan pelarut yang sesuai pada umumnya bahan yang larut pada alcohol dilarutkan dalam alcohol dan bahan
yang larut dalam air kemudian di campurkan dengan melarutkan (menambahkan yang larut air dalam larutan alkohol)
Menurut Fatmawati, A., Nisa, M., dan Riski, R., 2015 (Teknologi Sediaan Farmasi)
Menurut Ansel’s Pharmaceutical Dosage Form and Drug Delivery System 9th edition., 2011 (Allen, L.V., Popovich, N., dan Ansel, H.)
Eliksir adalah hidroalkohol yang jernih dan manissolusi yang dimaksudkan untuk penggunaan oral dan biasanya beraroma untuk meningkatkan
kelezatannya. eliksir nonmedikasi digunakan sebagai pembawa, dan ramuan obat digunakan untuk efek terapeutik dari bahan obat mengandung.
Eliksir biasanya disiapkan dengan pelarutan sederhana dengan agitasi dan / atau dengan campuran dari dua atau lebih bahan cair. Komponen yang larut
alkohol dan komponen yang larut dalam air adalah umumnya dilarutkan secara terpisah dalam alcohol dan dalam air murni, masing-masing.
Menurut jones , 2008( fasttrack pharmaceutics dosage form and design)
Sebuah elixir adalah larutan hidroalkohol yang diformulasikan untuknya penggunaan oral. Konsentrasi alkohol yang dibutuhkan dalam elixir adalah benda-benda
untuk setiap formulasi dan cukup untuk memastikan semuanya komponen lain dalam formulasi tetap dalam larutan. Komponen dari suatu elixir adalah air,
alcohol, co-solvent, pemanis, rasa dan warna.
PENGERTIAN ELIXIR
Menurut Buku Ajar Farmakologi Dasar (Lestari dkk., 2017: Hal: 167)
Elixir adalah larutan oral yang mengandung etanol sebagai kosolven.
LITERATUR

Anda mungkin juga menyukai