Anda di halaman 1dari 17

LABORATORIUM TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUID DAN SEMI SOLID

TUGAS PENDAHULUAN

LARUTAN

DI SUSUN OLEH :

NAMA : ANISA

NIM : NH0519010

KELAS :A

ASISTEN : Andi Endang Kusuma Intan S.farm, M.Si

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

NANI HASANUDDIN

MAKASSAR

2020
1. Definisi larutan ?
Jawab :

Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia
yang terlarut ,misalnnya terdispersi secara molekular dalam pelarut yang saling
bercampur (FI.Edisi IV Hal.15).
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut,kecuali
dinyatakan lain, sebagai pelarut digunakan air suling (FI. Edisi III Hal. 32).
Larutan adalah suatu system farmasi yang berisi atau lebih,preparat cair
yang mengandung satu atau lebih zat terlarut dan dimana metode pembuatannya
tidak menggunakan metode persiapan atau bahan terklasifikasi dalam kategori
lain (parrot Hal.174).
Larutan adalah campuran homogenyang dibuat dengn cara melarutkan zat
cair ,padat atau garam dalam pelarut-pelarut (beberapa pelarut) lain dan mewakili
beberapa kelompok sediaan yang mana molekul pada pelarut atau bahan pelarut
yang terdispersi dalam larutan (Rps Hal.152).
Larutan adalah campuran homogen atau campuran dari dua atau lebih
untuk bentuk larutan yang jernih ,larutan dikatakan homogeny,karena mewakili
pelarut dalam suatu molekular atau submolekular ionik yang tetap dalam keadaan
subdivision (scoville Hal.125).
Larutan didefinisikan sebagai campuran dua atau lebih zat yang
membentuk satu macam fase (homogen) dan sifat kimia setiap zat yang
membentuk larutan tidak berubah.arti homogen menunjukan tidak ada
kecendrungan zat-zat dalam larutan dalam larutan terkonsentrasi pada bagian-
bagian tertentu,melainkan menyebar secara merata diseluruh campuran
(sunarya,yayan Hal.112).

2. Pengertian kelarutan ?
Jawab :

Kelarutan merupakan keadaan suatu senyawa baik padat, cair, ataupun gas
yang terlarut dalam padatan, cairan, atau gas yang akan membentuk larutan
homogen (Yoga, Willybrordus ,2018)
Pernyataan kelarutan zat dalam bagian tertentu pelarut adalah
kelarutanpada suhu 20o dan kecuali dinyatakan lain menunjukkn bahwa satu
bagianbobot zat padat atau satu bagian volume zat cair larut dalam bagian
volumetertentu pelarut ( Farmakope Indonesia edisi III)
Kelarutan suatu bahan pada suhu tertentu didefinisikan sebagai konsentrasi
dan melarutkan bahan pelarut dan terjadi keseimbangan dengan fasetersebut
(Parrot Hal. 140) .

Kelarutan adalah substansi yang merupakan jumlah dari berbagai factor


yangterlibat dari partikel zat terlarut dari fase padat ke fase cair (Scoville’s Hal.
232).
Kelarutan merupakan keadaan suatu senyawa baik padat, cair ataupun gas
yang terlarut dalam padatan, cairan, gas yang akan membentuk larutan homogen.
Larutan tersebut bergantung pada pelarut yang digunakan serta suhu dan tekanan
(Lachman, 1986)

3. Larutan sebagai termodinamika stabil ?


Jawab :

Untuk mencapai pelarut dan zat terlarut mmenjadi larutan,seharusnnya


disertai dengan penurunan energy bebas system. Fungsi energy bebas pada
tekanan dan temperature konstan ditandai dengan symbol G,lalu untuk pelarut
yang melarutkan zat terlarut, delta G harus negatif. Perubahan energy bebas
untuk bahan proses diberikan dengn persamaan ( Fatmawaty aisyah,2019) :
“ G= H–T S“
Dimana :

H = perubahan entalpi (panas),ukuran energy termal yang tersimpan


T = temperaturabsolut
Delta S =perubahan entalpi

Pembentukan beberapa tipe aglomerat, seperti flokulasi dan agregasi yang


diambil sebagai ukuran dalam kecendrungan system untuk mencapai keadaan
termodinamika yang lebih stabil. Peningkatan kerja(W) atau energy bebas
permukaan delta F menyebabkan pemecahan dari padatan menjadi partikel yang
lebih kecil dan menyebabkan peningkatan total luas permukaan A diberikan
sebagai berikut.
F = YSL . A

Dimana :

SL : tegangan antar muka antara medium cair dan partikel padat. Dalam
mencapai keadaan yang stabil, system cenderung mengurangi energy
bebaspermukaan, dimana keseimbangan dicapai ketika delta F = 0 .Kondisi ini
dapat dicapai,dengan mengurangi tegangan antar muka atau dapat dicapai dengan
mengurangi luas permukaan (modern pharmaceutical Hal 112-113 ).

4. Mekanisme kelarutan ?
Jawab :

Adapun mekanisme kelarutan antara lain (RPS 18 Th:220-221) :

a. Solvasi dan hidrasi


Jika garam ionik dilarutkan,misalnnya dalam air,terjadipemisahan dari kation
dan anion.garam yang mengikuti orientasi molekul pelarut.orientasi molekul
pelarut disekitar ion dalam larutan.prosesnnya disebut solvasi (hidrasi jika
terlarut dalam air),ini hanya mungkin terjadi hanya jika pelarutnnya sangat
polar.bagaimanapun dipol-dipol ditarik dan ditahan oleh ion-ion
solute/larutan.pelarut juga harus memiliki kemampuan untuk menjaga agar
ion-ion yang tersolvasi tetap terpisah, dengan energy minimal.
b. Cairan polar seperti air dapat menunjukanaksi pelarut oleh
kemampuannyadalam memutuskan ikatan kovalen dalam zat terlarut dan
kemudian terjadi ionisasi zat terlarut.ion-ion yang dihasilkan dari reaksi
pendahuluan dengan pemutusan ikatan kovalen selanjutnnya di pertahankan
dalam larutandengan mekanisme yang sama dengan garam-garam
ionik.contoh hydrogen klorida dilarutkan dalam air.
c. Mekanisme lain dari cairan polar sebagai pelarutadalah termasuk saat pelarut
dan zat terlarut mampu bergabung dengan membentuk ikatan
hydrogen.sebagai contoh kelarutan alkohol dengan berat molekul rendah
dalam air, digambarkan kemampuan dari molekul alcohol menjadi kopleks air-
alkohol.
d. Kelarutan eter,aldehid,keton,asam-asam anhidrat dalam air dan dalam pelarut
polar lainnya,juga sebagian besar dapat terjadi karena pembentukan kompleks
asosiasi antara zat terlarut danpelarut dengan adannya ikatan hydrogen.
e. Aksi pelarut dari cairan non polar melibatkan suatu mekanisme yang berbeda-
beda karena tidak mampu membentu dipol yang menyebabkan tarik menarik
antara ion-ion dari garam ionic atau memutuskan ikatan kovalen untuk
menghasilkan senyawa ionik atau membentuk kompleks asosiasi dengan zat
terlarut,cairan nonpolar tidak mampu melarutkan senyawa polar .pada
umumnnya hanya dapat melarutkan bahan bahan non polar lainnya yang
ikatan antara molekul lemah.biasannyahanya melibatkan gayadipol terinduksi.

Beberapa mekanisme zat dapat larut dalam pelarutnya (sinila santi,2016 Hal. 43-
44) :

a. Pelarut Polar
Kelarutan obat sebagian besar disebabkan oleh polaritas dari
pelarut yaitu oleh momen dipolnya. Pelarut polar melarutkan zat terlarut
ionik dan zat polar lain.Pelarut polar seperti air bertindak dengan mekanisme
sebagai berikut:
1) Disebabkan karena tingginya tetapan dielektrik yaitu sekitar 80 untuk air.
Pelarut polar mengurangi gaya tarik-menarik antara ion dalam kristal
yang bermuatan berlawanan seperti natrium klorida.Contoh:Kloroform
mempunyai tetapan dielektrik 5 dan benzena sekitar 1 atau 2, oleh
karena itu senyawa ionik praktis tidak larut dalam pelarut ini.
2) Pelarut polar memecahkan ikatan kovalen pada elektrolit kuat dengan
reaksi asam basa karena pelarut ini bersifat amfiprotik.
Sebagai contoh, air menyebabkan ionisasi HCl
3) Akhirnya pelarut polar mampu melarutkan molekul dan ion dengan adanya
gaya interaksi dipol, terutama pembentukan ikatan hidrogen, yang
menyebabkan kelarutan dari senyawa tersebut.
b. Pelarut Non Polar
1) Pelarut non polar tidak dapat mengurangi gaya tarik menarik antara
ion-ion elektrolit karena tetapan dieletriknya rendah.
2) Pelarut non polar juga tidak bisa memecahkan ikatan kovalen dan
tidak dapat mengionisasi elektrolit lemah karena pelarut nonpolar
termasuk dalam golongan pelarut aprotik.
3) Pelarut non polar tidak dapat membentuk jembatan hidrogen
dengan nonelektrolit.
4) Senyawa nonpolar dapat melarutkan zat terlarut nonpolar dengan
tekanan dalam yang sama melalui interaksi dipol induksi.
5) Molekul zat terlarut tetap berada dalam larutan dengan adanya gaya
sejenis yaitu gaya van der Waals -London yang lemah.
6) minyak dan lemak larut dalam karbon tetraklorida, benzena dan minyak
mineral.
7) Alkaloida basa dan asam lemak larut dalam pelarut nonpola
c. Pelarut Semi Polar
1) Pelarut semipolar seperti keton dan alkohol dapat menginduksi suatu
derajat polaritas tertentu dalam molekul pelarutnonpolar, sehingga
menjadi dapat larut dalam alkohol, contohnya benzena yang mudah dapat
dipolarisasikan.
2) Kenyataannya, senyawa semipolar dapat bertindak sebagai pelarut
perantara yang dapat menyebabkan bercampurnya cairan polar dan
nonpolar

5. Keuntungan dan kerugian sediaan larutan ?


Jawab :

a. keuntungan
Larutan adalah bentuk cairan yang paling populer pada pengobatan dengan
alasan (Scoville’s Hal. 125) :
1) Pengobatan dijamin karena larutan bersifat homogeny.
2) Larutan dapat diberikan dengan menggunakan takaran atau rumah tangga
yang umum.
3) Menunjukkan aksi cepat sebab tidak membutuhkan waktu bagi obat untuk
melarut setelah pemberian.
4) Kejernihan dari larutan memberikan penampilan yang menarik.
Adapun keuntungan lain dari larutan antara lain (Parrot :170) :

1) Larutan lebih homogen dan lebih mudah ditelan oleh beberapa


pasiendibandingkan dengan bentuk sediaan padat
2) Obat padat memiliki kecepatan disolusi yang lambat,sedangkan larutan
aksinnya lebih cepat sebagai obat terlarut dan siap diabsorbsi setelah
diberikan.

Adapun keuntungan lain dari larutan antara lain (Sinila santi,2016 Hal 39-40)

1) Larutan sebagai campuran homogeny sehingga zat aktifnnya terdistribusi


secara merata dalam sediaan pengobatan.hal ini memastikan keseragaman
kadar sediaan
2) Dosis larutan dapat lebih mudah divariasikan karena dapat ditakar dengan
sendok takaran
3) Aksi obat lebih dipercepat Karena diberikan dalam bentuk larutan jika
dibandingkan dengan serbuk atau tablet
4) Mudah diberikan pewarna, pengaroma,pemanis sehingga memberikan
penampilan yang menarik
5) Mudah diberikan kepada anak – anak dan pada pasien yang sukar menelan
obat
6) Obat yang penggunaan luar lebih mudah dan merata dioleskan jika
dicampur dalam bentuk larutan
7) Larutan dapat diberikan dengan takaran rumah tangga yang umum
8) Kilauan jernih larutan menghasilkan penampilan yang menarik
9) Keseragaman dosisnnya pasti
10) Larutan relatif lebih aman untuk digunakan seperti pada KI dan bromide
yang menyebabkan iritasi lambung jika dalam bentuk kering seperti serbuk
dan tablet
b. Kerugian:
Beberapa kerugian dalam larutan sebagai bentuk pengobatan rasa dari
obat lebih dirasakan dalam larutan, baik dari pelarut dan kekentalan larutan
memberikan bentuk obat yang kurang praktis dibawa dari pelarut dan
kekentalan larutan memberikan bentuk obat yang kurang praktis dibawa dari
sediaan kering dan pekat seperti serbut dan tablet, dapat dihasilkan kerusakan
karena reaksi kimia terjadi paling cepat dalam larutan air adalah katalis untuk
banyak katalis (Scoville’s Hal.125).
Adapun kerugian lain dari larutan antara lain (Parrot:170) :
1) Lebih besar kemungkinannya untuk untuk mengalami degradasi dan
berinteraksi antara unsur-unsurnnya disbanding dengan sediaan padat.
2) Mempunyai rasa obat yang tidak menyenangkan dimana larutan oral sulit
untuk diberi pengaroma

Adapun kerugian lain dari larutan antara lain (Fatmawaty aisyah,2019 Hal
267)

1) Rasa obat lebih terasa dalam larutan


2) Jumlah pelarutan dan kekentalan larutan, memberikan bentuk pengobatan
yang kurang praktis dibawa dibandingkan sediaan kering atau pekat
seperti serbuk atau tablet
3) Stabilitas obat dapat mengalami penurunan dalam sediaan larutan karena
proses solvolisis, hidrolisis dan oksidasi, oleh karena itu larutan memiliki
waktu kadarluarsa yang lebih cepat dibandingkan dengan sediaan padat
4) Kapsul atau tablet lebih mudah di bawah di bandingkan larutan
5) Larutan memerlukan wadah
6) Beberapa obat karena baud an rasannya yang buruk sangat sulit dibuat
larutan yang cocok
7) Tidak stabil dalam air
8) Massa dan sifat air larutan adalah 2 kerugian utama dari larutan

6. Komposisi larutan dan berikan masing masing contoh setiap komposisi minimal
2?
Jawab:

Adapun komposisi larutan antara lain (Fatmawati aisyah,2019 Hal.287-288)


a. Zat-zat aktif
Bahan aktif yang digunakan untuk larutan tergantung pada indikasi penyakit
yang akan diobati pada umumnnyalarut daam air adapun kalau kurang larut
ditambahkan konsolvent ataudiubah dalam bentuk garam.
b. Pembawa
1) Air
2) Air aromatic
3) Etanol
4) propilenglikol
c. Zat tambahan
1) Penstabil kimia
2) Pewarna terbagi menjadi 3 yaitu:
a) Pewarna alami contohnnya karoten,biksin, caramel, klorofil dan
antosianin
b) Pewarna buatan/sintetik contohnnya tatrazin, kuning kuinolin,
kuning FCF, karmoisin dan ponceau.
c) Zat warna

Nama Warna
Ponceau 3R Merah cery
Erythrosine Biru putih
Ponceau 5X Scarlet
Briliant blue fcf Biru hijau
Indigo carmin Biru
Guinea gren B Hijau biru
Tartrazine Kuning lemon
Sunset yellow Kuning orange
FCF

3) Pengaroma

Rasa dari produk Pilihan pengroma


Asam Apricot,bulterascotch,liquiorice,persik vanila
Pahit Anisi,coklat,mint,markisa,ceri hutan
Manis Vanilla,campuran buah-buahan,campuran buah
beri
Asam Jeruk-jerukan,liquorice,frambosen

4) Pengawet contohnnya

Pengawet Konsentrasi %
Asam
Fenol 0,2-0,5
Klorokresol 0,05-0,1
a-fenilfenol 0,005-0,01
Asam alkil p - 0,001-0,2
hidroksibenzoat
Asam benzoat dan garam- 0,1-0,3
garamnnya
Asam borat dan garam- 0,5-1,0
garamnnya
Asam sorbat dan garam- 0,005-0,2
garamnnya
Netral
Klorbutanol 0,5
Benzyl alcohol 1,0
B – feniletil alcohol 0,2-1,0
Merkuri
Tiomerosal 0,001-0,1
Fenilmerkuri asetat dam 0,002-0,005
mitrat
Nitromersol 0,001-0,1
Ammonium kuartener
Benzalkonium klorida 0,004-0,02
Setilpyridinium klorida 0,01-0,02

5) Pemanis (sweeting agent)contohnnya selulosa sorbitol, manitol, sakarin,


aspartam
6) Antioksidan contohnnya asam askorbat, asam malat, propyl galat,
sodium askorbat,buthyl hidroksi anisol,natrium metabisulfit, dan a-
tocopherol

Adapun Menurut teori lain iala (farmasi industri Hal 961-974) :

1) Pengawet
Suatu pengawet yang ideal dapat secara kualitatif ditentukan sebagai
salah satu yang memenuhi kriteria sbb:
a) Pengawet harus efektif terhadap mikroorganisme spectrum luas
b) Pengawet harus stabil secara fisika, kimia dan mikrobiologi selama
waktu berlaku produk tersebut
c) Pengawet harus tidak toksik, tidak mensensitasi larutan dengan
memadai dapat bercampur dengan komponen
2) Zat pemanis
Zat pemanis umumnnya merupakan suatu bagian besar dari isi zat
padat dalam bentuk-bentuk sediaan yang membutuhkannya. Sukrosa
mempunyai sejarah penggunaan yag panjang.
3) kontrol viskositas
kadang- kadang perlu untuk meningkatkan viskositas suatu cairan
untuk bertindak sebagai zat pembantu agar mudah dimakan atau untuk
memperbaiki kemampuan tuangnnya.
4) Pemberi rasa
Dibagi menjadi 2 kategori, besar pemilihan dan avaluasi banyak sekali
ditulis tentang fase pemberi rasa farmasi tetapi pemelihara merupakan
aktivitas empiris secara total, keempat sensasi rasa dasar adalah asin,
pahit,manis, asam, beberapa generalisasi sehubungan dengan
pemilihan pemberi rasa untuk menutupi tipe-tipe spesifik dan rasa.
5) Penampilan
Penampilan keseluruhan dari produk cair terutama tergantung pada
warna dan kejernihannya. Pemelihara warna biasannya dibuat
konsisten dengan rasa, misalnnya hijau atau biru untuk permen, merah
untuk beri.
6) Stabilitas, terdiri dari stabilitas kimia,stabilitas fisika dan stabilitas
mentah.

7. Klsifikasi dan pembagian larutan ?


Jawab :

a. Larutan secara umum


Adapun pembagian larutan secara umum Menurut (Scovvile’s Hal 127) :
1) Larutan sederhana, mengandung satu substansi yang larut dalam pelarut
spesifik, digunakan sebagai bahan pengobatan.
2) Larutan campuran, Syarat larutan campuran yang biasa digunakan
mengandung dua atau lebih substansi dalam suatu larutan, inilah yang
membatasinya dari kelompok larutan sederhana yang hanya mengandung
satu substansi yang terlarut dalam suatu cairan.
3) Larutan stock, Larutan stock walaupun tidak dipersiapkan dengan tujuan
untuk disalurkan seperti biasa, diadakan sebuah penambahan bahan- bahan
penting untuk dijadikan stock dalam industry. Biasanya larutan ini
dipersiapkan untuk waktu yang lama atau untuk penelitian dalam
kelarutan.tadinya pertimbangan yang utama dalam suatu bahan yang
lambat atau sukar larut atau tidak stabil pada kondisi yang umum dari
penyimpanan, dan seakan- akan dianggap pentingketika jumlahnya sedikit
dari obat yang berpotensi tinggi untuk dilarutkan didalam larutanLarutan
berdasarkan sifat fisika kimia

Pembagian larutan secara umum Menurut (scoville’s Hal 124) :

1) Collyrium adalah larutan yang dimaksudkan untuk penggunaan pada


mata.
2) Collutoryum adalah larutan yang dimaksudkan untuk digunakan sebagai
obat kumur.
3) Collunaryium adalah larutan yang dimaksudkan untuk penggunaan pada
hidung.
4) Gargie adalah larutan yang dimaksudkan untuk penggunaan pada mulut
dan kerongkongan.
5) Sprays dan drops adalah larutan yang dimaksudkan untuk diberikan
dengan cara disemprot atau diteteskan pada daerah yang rusak.
6) Drought adalah yang biasa berukuran dari 2- 12 oksigen dalam volume
yang dimaksudkan untuk digunakan sebagai dosis tunggal.
7) Inhalasi atau aerosol adalah larutan yang terdri dari bahan- bahan yang
mudah menguap, dimna uap dan baunya dimaksudkan untuk dihirup baik
secara langsung maupun dengan penambahan larutan.
8) Injeksi pada umumnya berupa larutan yang dimaksudkan untuk
disuntikkan didalam tubuh melalui alat suntik.
9) Enema adalah larutan yang dimaksudkan untuk disisipkan kedalam
rectum.
10) Dauche adalah larutan yang dimaksudkan untuk penggunaan pada
vagina.

Pembagian larutan secara umum Menurut ( Rps Hal 1525) :

1) Doucha adalah larutan encer yang dimasukkan langsung pada bagian atau
dalam rongga tubuh.
2) Enema merupakan injeksi rectal yang digunakan untuk mengosongkan
usus besar.
3) Gargie adalah larutan encer l yang dimaksudkan untuk penggunaan pada
faring dan hastfaring oleh kekuatan udara dari paru-paru melalui
korongkongan.
4) Mouthwash (obat kumur) adalah larutan encer yang mana lebih sering
dimaksudkan untuk penggunaan penghilang bau dan penyegar.
5) Larutan hidung, biasanya berupa larutan encer yang diberikan pada
hidung dengan menyemprotkan.
6) Larutan pembersih digunakan untuk mencuci atau membersihkan irirsan
pembedahan luka.
7) Larutan otic adalah kadang kala diberikan seperti pada telinga, sediaan
otic lainnya berupa formulasi seperti suspensi obat salep utnuk pembersih
secara topical pada telinga.
b. larutan yang mengandung air
adapun larutan yang mengandung air menurut (RPS 18th:1521) :
a. Air
Komposisi utama dalam bnetuk banyak sediaan adalah air yang telah
dijelaskan.digunakan sebagai bahan dan sebagai pelarut untuk zat
tambahan yang diinginkan atau bahan kimia obat.
b. Air aromatic
Air aromatic diketahui juga sebagai air yang berkhasiat obat, bersih.larutan
air jenuh dari minyak menguap atau bahan aromatic lain atau bahan yang
sudah menguap
c. Asam encer
Asam anorganik secara resmi dan asam organik yang pasti.meskipun
sedikit yang dibutuhkan sebagai agen traupetik,tetapi sangat penting dalam
bidang kimia dan produksi farmasetik.
d. Larutan
Adalah bentuk sediaan cair yang berisi satu atau lebih bahan kimia terlarut
dalam pelarut air.
e. Douches
Adalah larutan yang mengadung air digunakan secara langsung pada
bagian atau ke dalam rongga tubuh. Fungsi sebagai pembersih atau bahan
antiseptic
f. Gargle
Adalah larutan yang mengandung air digunakan untuk mencegah faring
dan nasofaring dengan melawan udara dari paru-paru selanjutnnya gargle
tertahan ditenggorokan.
g. Enema
Adalah bentuk injeksi pada raktal untukmengosongkan perut,pengarah
system oleh absorbsiatau efek lokal yang menyebabkan penyakit.
h. Mouthwash
Adalah larutan yang mengandung air yang paling banyak digunakan untuk
menghilangkan bau busuk,penyegar atau efek antiseptic atau mengontrol
plak
i. Juice
Dibuat dari sari buah segar.mengandung banyak air dan digunakan dalam
pembuatan s
irup yang bekerja sebagai bahan
j. Larutan pencuci hidung
Biasannya dibuat untuk mengeluarkan isi dari hidung dalam bentuk tetes
atau semprot
k. Larutan otic
Larutan ini kadang-kadang dibutuhkan untuk pembuatan sediaan yang
berhubungan dengan telinga.
l. Larutan irigasi
Larutan ini digunakan untuk mencuci atau membersihkan bekas perban
operasi,luka atau mengelap tubuh
c. Larutan pekat yang mengandung air dan rasanya manis
a. Sirup
Adalah larutan pekat yang mengandung gula dalam air atau cairan lainnya.
b. Madu
Adalah bentuk cairan yang pekat,mirip dengan sirup,sebagai pengganti
sirup,digunakan sebagai pembawa.
c. Mucilage
Secara umum mucilage pekat,kental,cairan adhesi yang dibuat dengan
mendispersikan gom dalam air atau dengan ekstraksi dengan prinsip
mucilago dari bahan tumbuhan dengan air.
d. Jelly
Adalah bagian dari jeli yang berstruktur lengket, berisi air dengan kadar
yang tinggi.
d. Larutan yang tidak mengandung air

Adapun larutan yang tidak mengandung air Menurut (RPS 18th :1182) :

1) Kolodion adalah sediaan cair yang berisi piroxilin dalam campuran etil
eter dan alcohol
2) Elixir adlah hidroalkoholik yang manis,jernih,berbau enak yang
dimaksudkan untukpengunaan oral
3) Gliserin,campuran dari bahan obat yang di dalamnya tidak kurang dari
50% gliserin
4) Linimen adalah larutan atau campuran dariberbagai macam bahan dalam
minyak,larutan alcohol dari sabun atau emulsi
5) Inhalasi dan inhalan,inhalan meliputi obat-obat atau kombinasi obat yang
karena sifat tekanan uap yang tinggi dapatdibawa oleh udara menuju ke
saluran hidung dimana obat tersebut memiliki efek.
6) Oleovitamin, adalah minyak dari hati ikan yang diencerkan dengan minyak
nabati yang dapat dimakan atau larutan dari vitamin yang terkandung atau
terkonsentrasi dalam minyak ikan (biasanyya vitamin A dan B )
7) Sprit,umummnnya di kenal sebgai pengaroma larutan yang mengandung
alcohol atau hidroalohol dari bahan yang mudah menguap.
8) Obat tetes untuk gigi,sediaan yang digunakan untuk mengangkat sakit gigi
untuk sementara dengan menggunakan kapas kecil dan dimasukka
kedalam lubang gigi.

Larutan yang tidak mengandung air Menurut (FI IV : 71) :


a. Irigationes (irigaisi)
Adalah larutan steril yang digunakan untuk mencuci atau membersihkan
luka terbuka atau rongga-rongga tubuh.pemakaiannnya secara
topicalm,tidak boleh digunakan ecara parenteral
b. Larutan oral
Adalah sedian cair yang dibuat untuk pemberianoral,mengandung satu atau
lebih zat dengan atau dengan tanpa bahan pengaroma,pemanis atau
pewarna yang larut dalam air atau campuran kosolven air
c. Larutan topicaladalah larutan yang biasannya mengandung aiar tetapi
seringkali mengandung pelarut lain.seperti etanol dan poliol,untuk
penggunaan topical pada kulit atau dalam hal larutan iodokain oral topical
untuk penggunaan pada permukaan mukosa mulut
d. Larutan otik adalah larutan yang menandung airatau gliserin atau pelarut
lain dan bahan pendispersi,untuk penggunaan dalam telinga luar
e. Larutan optalmik adalah larutan steril,bebas partikel asing merupakan
sediaan yang dibuat dan dikemas sedemikian rupasehingga sesuai
digunakan pada mata
f. Spirit adalah larutan yang mengandung etanol atau hidroalkohol dari zat
mudah menguap umumnya merupakan larutan tunggal atau campuran
bahan
g. Tingtur adalah larutan mengandung etanol atau hidroalkoho,dibuat dari
bahan tambahan atau senyawa kimia

DAFTAR PUSTAKA

Alfaso.1980.Rennigton’s Pharmaceutical Science Edisi 18.Mark Publising Company Eston :


Pennyslavania

Badan Pom Ri. 2012. Pedoman Teknologi Formulasi Sediaan Berbasis Ekstrak, Volume
1. Badan Pengawasan Obat Dan Makanan Republik Indonesia : Jakarta.

Banker, And Rhodes. 1995.Modern Pharmaceutics,Third Edition 576. Marcel Dekker Inc :
New York-Basel
Da’i Muhammad.2016. Pharmaceutical Journal Of Indonesia.Fakultas Farmasi Universitas
Muhammadiyah Surakarta .Blikasihilmiah.Ums.Ac.Idvolume 12 No 1.1 Juni 2016.

Dirjen Pom.1995.Farmakope Indonesia Edisi Iii Dan Iv. Departemen Kesehatan


Republikindonesia : Jakarta

Dirjen Pom. 1978. Formularium Nasional Departemen Kesehatan Republikindonesia :


Jakarta

Lachman, Leon, Dkk. 1994.Teori Dan Praktek Farmasi Industriedisi Iii. Universitas
Indonesia : Jakarta

Fatmawaty Aisyah, Dkk.2019. Teknologi Sediaan Farmasi. Deepublish Publisher.


Yogyakarta.

Parrot, Aungenel.1971. Pharmaceutical Technology.Burgess Publishing Company:


Mineneapolis

Sinila Santi.2016.Farmasi Fisik.Kementrian Kesehatan Republic Indonesia:Jakarta Selatan.

Sprowls,Joseph B. 1970. Prescription Pharmacy Second Edition. Toronto. Philedelpia

Scoville’s.1975. The Art Of Coumpounding Ninth Edition.Magrow Hill Book Company:


New York

Yoga Willybrordus. 2018.Teknik Peningkatan Kelarutan Obat.Fakultas Farmasi Universitas


Padjajaran.Volume 14 No 2.Journal.Unpad.Ac.Id.14 Februari 2018

Anda mungkin juga menyukai