TUGAS PENDAHULUAN
LARUTAN
DI SUSUN OLEH :
NAMA : ANISA
NIM : NH0519010
KELAS :A
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
1. Definisi larutan ?
Jawab :
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia
yang terlarut ,misalnnya terdispersi secara molekular dalam pelarut yang saling
bercampur (FI.Edisi IV Hal.15).
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut,kecuali
dinyatakan lain, sebagai pelarut digunakan air suling (FI. Edisi III Hal. 32).
Larutan adalah suatu system farmasi yang berisi atau lebih,preparat cair
yang mengandung satu atau lebih zat terlarut dan dimana metode pembuatannya
tidak menggunakan metode persiapan atau bahan terklasifikasi dalam kategori
lain (parrot Hal.174).
Larutan adalah campuran homogenyang dibuat dengn cara melarutkan zat
cair ,padat atau garam dalam pelarut-pelarut (beberapa pelarut) lain dan mewakili
beberapa kelompok sediaan yang mana molekul pada pelarut atau bahan pelarut
yang terdispersi dalam larutan (Rps Hal.152).
Larutan adalah campuran homogen atau campuran dari dua atau lebih
untuk bentuk larutan yang jernih ,larutan dikatakan homogeny,karena mewakili
pelarut dalam suatu molekular atau submolekular ionik yang tetap dalam keadaan
subdivision (scoville Hal.125).
Larutan didefinisikan sebagai campuran dua atau lebih zat yang
membentuk satu macam fase (homogen) dan sifat kimia setiap zat yang
membentuk larutan tidak berubah.arti homogen menunjukan tidak ada
kecendrungan zat-zat dalam larutan dalam larutan terkonsentrasi pada bagian-
bagian tertentu,melainkan menyebar secara merata diseluruh campuran
(sunarya,yayan Hal.112).
2. Pengertian kelarutan ?
Jawab :
Kelarutan merupakan keadaan suatu senyawa baik padat, cair, ataupun gas
yang terlarut dalam padatan, cairan, atau gas yang akan membentuk larutan
homogen (Yoga, Willybrordus ,2018)
Pernyataan kelarutan zat dalam bagian tertentu pelarut adalah
kelarutanpada suhu 20o dan kecuali dinyatakan lain menunjukkn bahwa satu
bagianbobot zat padat atau satu bagian volume zat cair larut dalam bagian
volumetertentu pelarut ( Farmakope Indonesia edisi III)
Kelarutan suatu bahan pada suhu tertentu didefinisikan sebagai konsentrasi
dan melarutkan bahan pelarut dan terjadi keseimbangan dengan fasetersebut
(Parrot Hal. 140) .
Dimana :
SL : tegangan antar muka antara medium cair dan partikel padat. Dalam
mencapai keadaan yang stabil, system cenderung mengurangi energy
bebaspermukaan, dimana keseimbangan dicapai ketika delta F = 0 .Kondisi ini
dapat dicapai,dengan mengurangi tegangan antar muka atau dapat dicapai dengan
mengurangi luas permukaan (modern pharmaceutical Hal 112-113 ).
4. Mekanisme kelarutan ?
Jawab :
Beberapa mekanisme zat dapat larut dalam pelarutnya (sinila santi,2016 Hal. 43-
44) :
a. Pelarut Polar
Kelarutan obat sebagian besar disebabkan oleh polaritas dari
pelarut yaitu oleh momen dipolnya. Pelarut polar melarutkan zat terlarut
ionik dan zat polar lain.Pelarut polar seperti air bertindak dengan mekanisme
sebagai berikut:
1) Disebabkan karena tingginya tetapan dielektrik yaitu sekitar 80 untuk air.
Pelarut polar mengurangi gaya tarik-menarik antara ion dalam kristal
yang bermuatan berlawanan seperti natrium klorida.Contoh:Kloroform
mempunyai tetapan dielektrik 5 dan benzena sekitar 1 atau 2, oleh
karena itu senyawa ionik praktis tidak larut dalam pelarut ini.
2) Pelarut polar memecahkan ikatan kovalen pada elektrolit kuat dengan
reaksi asam basa karena pelarut ini bersifat amfiprotik.
Sebagai contoh, air menyebabkan ionisasi HCl
3) Akhirnya pelarut polar mampu melarutkan molekul dan ion dengan adanya
gaya interaksi dipol, terutama pembentukan ikatan hidrogen, yang
menyebabkan kelarutan dari senyawa tersebut.
b. Pelarut Non Polar
1) Pelarut non polar tidak dapat mengurangi gaya tarik menarik antara
ion-ion elektrolit karena tetapan dieletriknya rendah.
2) Pelarut non polar juga tidak bisa memecahkan ikatan kovalen dan
tidak dapat mengionisasi elektrolit lemah karena pelarut nonpolar
termasuk dalam golongan pelarut aprotik.
3) Pelarut non polar tidak dapat membentuk jembatan hidrogen
dengan nonelektrolit.
4) Senyawa nonpolar dapat melarutkan zat terlarut nonpolar dengan
tekanan dalam yang sama melalui interaksi dipol induksi.
5) Molekul zat terlarut tetap berada dalam larutan dengan adanya gaya
sejenis yaitu gaya van der Waals -London yang lemah.
6) minyak dan lemak larut dalam karbon tetraklorida, benzena dan minyak
mineral.
7) Alkaloida basa dan asam lemak larut dalam pelarut nonpola
c. Pelarut Semi Polar
1) Pelarut semipolar seperti keton dan alkohol dapat menginduksi suatu
derajat polaritas tertentu dalam molekul pelarutnonpolar, sehingga
menjadi dapat larut dalam alkohol, contohnya benzena yang mudah dapat
dipolarisasikan.
2) Kenyataannya, senyawa semipolar dapat bertindak sebagai pelarut
perantara yang dapat menyebabkan bercampurnya cairan polar dan
nonpolar
a. keuntungan
Larutan adalah bentuk cairan yang paling populer pada pengobatan dengan
alasan (Scoville’s Hal. 125) :
1) Pengobatan dijamin karena larutan bersifat homogeny.
2) Larutan dapat diberikan dengan menggunakan takaran atau rumah tangga
yang umum.
3) Menunjukkan aksi cepat sebab tidak membutuhkan waktu bagi obat untuk
melarut setelah pemberian.
4) Kejernihan dari larutan memberikan penampilan yang menarik.
Adapun keuntungan lain dari larutan antara lain (Parrot :170) :
Adapun keuntungan lain dari larutan antara lain (Sinila santi,2016 Hal 39-40)
Adapun kerugian lain dari larutan antara lain (Fatmawaty aisyah,2019 Hal
267)
6. Komposisi larutan dan berikan masing masing contoh setiap komposisi minimal
2?
Jawab:
Nama Warna
Ponceau 3R Merah cery
Erythrosine Biru putih
Ponceau 5X Scarlet
Briliant blue fcf Biru hijau
Indigo carmin Biru
Guinea gren B Hijau biru
Tartrazine Kuning lemon
Sunset yellow Kuning orange
FCF
3) Pengaroma
4) Pengawet contohnnya
Pengawet Konsentrasi %
Asam
Fenol 0,2-0,5
Klorokresol 0,05-0,1
a-fenilfenol 0,005-0,01
Asam alkil p - 0,001-0,2
hidroksibenzoat
Asam benzoat dan garam- 0,1-0,3
garamnnya
Asam borat dan garam- 0,5-1,0
garamnnya
Asam sorbat dan garam- 0,005-0,2
garamnnya
Netral
Klorbutanol 0,5
Benzyl alcohol 1,0
B – feniletil alcohol 0,2-1,0
Merkuri
Tiomerosal 0,001-0,1
Fenilmerkuri asetat dam 0,002-0,005
mitrat
Nitromersol 0,001-0,1
Ammonium kuartener
Benzalkonium klorida 0,004-0,02
Setilpyridinium klorida 0,01-0,02
1) Pengawet
Suatu pengawet yang ideal dapat secara kualitatif ditentukan sebagai
salah satu yang memenuhi kriteria sbb:
a) Pengawet harus efektif terhadap mikroorganisme spectrum luas
b) Pengawet harus stabil secara fisika, kimia dan mikrobiologi selama
waktu berlaku produk tersebut
c) Pengawet harus tidak toksik, tidak mensensitasi larutan dengan
memadai dapat bercampur dengan komponen
2) Zat pemanis
Zat pemanis umumnnya merupakan suatu bagian besar dari isi zat
padat dalam bentuk-bentuk sediaan yang membutuhkannya. Sukrosa
mempunyai sejarah penggunaan yag panjang.
3) kontrol viskositas
kadang- kadang perlu untuk meningkatkan viskositas suatu cairan
untuk bertindak sebagai zat pembantu agar mudah dimakan atau untuk
memperbaiki kemampuan tuangnnya.
4) Pemberi rasa
Dibagi menjadi 2 kategori, besar pemilihan dan avaluasi banyak sekali
ditulis tentang fase pemberi rasa farmasi tetapi pemelihara merupakan
aktivitas empiris secara total, keempat sensasi rasa dasar adalah asin,
pahit,manis, asam, beberapa generalisasi sehubungan dengan
pemilihan pemberi rasa untuk menutupi tipe-tipe spesifik dan rasa.
5) Penampilan
Penampilan keseluruhan dari produk cair terutama tergantung pada
warna dan kejernihannya. Pemelihara warna biasannya dibuat
konsisten dengan rasa, misalnnya hijau atau biru untuk permen, merah
untuk beri.
6) Stabilitas, terdiri dari stabilitas kimia,stabilitas fisika dan stabilitas
mentah.
1) Doucha adalah larutan encer yang dimasukkan langsung pada bagian atau
dalam rongga tubuh.
2) Enema merupakan injeksi rectal yang digunakan untuk mengosongkan
usus besar.
3) Gargie adalah larutan encer l yang dimaksudkan untuk penggunaan pada
faring dan hastfaring oleh kekuatan udara dari paru-paru melalui
korongkongan.
4) Mouthwash (obat kumur) adalah larutan encer yang mana lebih sering
dimaksudkan untuk penggunaan penghilang bau dan penyegar.
5) Larutan hidung, biasanya berupa larutan encer yang diberikan pada
hidung dengan menyemprotkan.
6) Larutan pembersih digunakan untuk mencuci atau membersihkan irirsan
pembedahan luka.
7) Larutan otic adalah kadang kala diberikan seperti pada telinga, sediaan
otic lainnya berupa formulasi seperti suspensi obat salep utnuk pembersih
secara topical pada telinga.
b. larutan yang mengandung air
adapun larutan yang mengandung air menurut (RPS 18th:1521) :
a. Air
Komposisi utama dalam bnetuk banyak sediaan adalah air yang telah
dijelaskan.digunakan sebagai bahan dan sebagai pelarut untuk zat
tambahan yang diinginkan atau bahan kimia obat.
b. Air aromatic
Air aromatic diketahui juga sebagai air yang berkhasiat obat, bersih.larutan
air jenuh dari minyak menguap atau bahan aromatic lain atau bahan yang
sudah menguap
c. Asam encer
Asam anorganik secara resmi dan asam organik yang pasti.meskipun
sedikit yang dibutuhkan sebagai agen traupetik,tetapi sangat penting dalam
bidang kimia dan produksi farmasetik.
d. Larutan
Adalah bentuk sediaan cair yang berisi satu atau lebih bahan kimia terlarut
dalam pelarut air.
e. Douches
Adalah larutan yang mengadung air digunakan secara langsung pada
bagian atau ke dalam rongga tubuh. Fungsi sebagai pembersih atau bahan
antiseptic
f. Gargle
Adalah larutan yang mengandung air digunakan untuk mencegah faring
dan nasofaring dengan melawan udara dari paru-paru selanjutnnya gargle
tertahan ditenggorokan.
g. Enema
Adalah bentuk injeksi pada raktal untukmengosongkan perut,pengarah
system oleh absorbsiatau efek lokal yang menyebabkan penyakit.
h. Mouthwash
Adalah larutan yang mengandung air yang paling banyak digunakan untuk
menghilangkan bau busuk,penyegar atau efek antiseptic atau mengontrol
plak
i. Juice
Dibuat dari sari buah segar.mengandung banyak air dan digunakan dalam
pembuatan s
irup yang bekerja sebagai bahan
j. Larutan pencuci hidung
Biasannya dibuat untuk mengeluarkan isi dari hidung dalam bentuk tetes
atau semprot
k. Larutan otic
Larutan ini kadang-kadang dibutuhkan untuk pembuatan sediaan yang
berhubungan dengan telinga.
l. Larutan irigasi
Larutan ini digunakan untuk mencuci atau membersihkan bekas perban
operasi,luka atau mengelap tubuh
c. Larutan pekat yang mengandung air dan rasanya manis
a. Sirup
Adalah larutan pekat yang mengandung gula dalam air atau cairan lainnya.
b. Madu
Adalah bentuk cairan yang pekat,mirip dengan sirup,sebagai pengganti
sirup,digunakan sebagai pembawa.
c. Mucilage
Secara umum mucilage pekat,kental,cairan adhesi yang dibuat dengan
mendispersikan gom dalam air atau dengan ekstraksi dengan prinsip
mucilago dari bahan tumbuhan dengan air.
d. Jelly
Adalah bagian dari jeli yang berstruktur lengket, berisi air dengan kadar
yang tinggi.
d. Larutan yang tidak mengandung air
Adapun larutan yang tidak mengandung air Menurut (RPS 18th :1182) :
1) Kolodion adalah sediaan cair yang berisi piroxilin dalam campuran etil
eter dan alcohol
2) Elixir adlah hidroalkoholik yang manis,jernih,berbau enak yang
dimaksudkan untukpengunaan oral
3) Gliserin,campuran dari bahan obat yang di dalamnya tidak kurang dari
50% gliserin
4) Linimen adalah larutan atau campuran dariberbagai macam bahan dalam
minyak,larutan alcohol dari sabun atau emulsi
5) Inhalasi dan inhalan,inhalan meliputi obat-obat atau kombinasi obat yang
karena sifat tekanan uap yang tinggi dapatdibawa oleh udara menuju ke
saluran hidung dimana obat tersebut memiliki efek.
6) Oleovitamin, adalah minyak dari hati ikan yang diencerkan dengan minyak
nabati yang dapat dimakan atau larutan dari vitamin yang terkandung atau
terkonsentrasi dalam minyak ikan (biasanyya vitamin A dan B )
7) Sprit,umummnnya di kenal sebgai pengaroma larutan yang mengandung
alcohol atau hidroalohol dari bahan yang mudah menguap.
8) Obat tetes untuk gigi,sediaan yang digunakan untuk mengangkat sakit gigi
untuk sementara dengan menggunakan kapas kecil dan dimasukka
kedalam lubang gigi.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pom Ri. 2012. Pedoman Teknologi Formulasi Sediaan Berbasis Ekstrak, Volume
1. Badan Pengawasan Obat Dan Makanan Republik Indonesia : Jakarta.
Banker, And Rhodes. 1995.Modern Pharmaceutics,Third Edition 576. Marcel Dekker Inc :
New York-Basel
Da’i Muhammad.2016. Pharmaceutical Journal Of Indonesia.Fakultas Farmasi Universitas
Muhammadiyah Surakarta .Blikasihilmiah.Ums.Ac.Idvolume 12 No 1.1 Juni 2016.
Lachman, Leon, Dkk. 1994.Teori Dan Praktek Farmasi Industriedisi Iii. Universitas
Indonesia : Jakarta