Anda di halaman 1dari 8

Farmaka

Suplemen Volume 16 Nomor 1 247

REVIEW: FORMULASI NANOEMULSI TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS


OBAT
Alia Indah Sari, Yedi Herdiana
Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung Sumedang km 21 Jatinangor 45363
aliaindahsari@gmail.com

ABSTRAK
Nanoemulsi ialah sediaan yang stabil secara termodinamik, dispersi transparan dari minyak dan air
yang distabilisasi oleh interfasial film molekul surfaktan serta ko-surfaktan dan memiliki ukuran
droplet kurang dari 100 nm. Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa penggunaan nanoemulsi
dapat memperbaiki kualitas obat secara fisikokimia, stabilitas, dan bioavailabilitas, serta
meningkatkan absorpsi obat dibandingkan dengan bentuk konvensionalnya. Hal ini membuktikan
bahwa formulasi nanoemulsi merupakan sistem penghantaran obat yang baik.

Kata kunci : nanoemulsi, obat, sifat fisikokimia, stabilitas, bioavailabilitas

ABSTRACT

Nanoemulsion is thermodynamically stable, transparent (translucent) dispersions of oil and water


stabilized by an interfacial film of surfactant and co-surfactant molecules which having a droplet
size of less than 100 nm. Many research showed that the used of nanoemulsion be enhanced the
quality of drugs as physicochemical properties of the formulation, stability, bioavailability, and
enhanced drugs absorption than a conventional formulation of these drugs. This study shows that
nanoemulsion is good for delivery drugs system.

Keywords: Nanoemulsion, drugs, physichochemical properties, stability, bioavailabilit


Diserahkan: 4 Juli 2018, Diterima 4 Agustus 2018

PENDAHULUAN
Nanoemulsi merupakan sediaan yang pemberian obat rute oral, topikal, dan
stabil secara termodinamik, dispersi intravena, tidak menimbulkan masalah
transparan dari minyak dan air yang inheren, kriming, flokulasi, koalesen, dan
distabilisasi oleh interfasial film molekul sedimentasi, memiliki tegangan permukaan
surfaktan dan ko-surfaktan dan memiliki yang tinggi, dan energi bebas yang
ukuran droplet kurang dari 100 nm (Shafiq, et menjadikan nanoemulsi sebagai sistem
al., 2007; Shafiq, et al., 2007). keuntungan transport yang efektif, membutuhkan jumlah
nanoemulsi ialah dapat meningkatkan energi yang relatif sedikit, dan stabil secara
absorpsi, membantu melarutkan obat yang termodinamik (Kumar & Soni, 2017).
bersifat lipofilik, meningkatkan
Tipe nanoemulsi bergantung pada
bioavailabilitas, dapat digunakan untuk
komposisi atau bahan yang digunakan, yaitu:
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 248

nanoemulsi minyak dalam air, berupa tetesan Fase minyak dalam nanoemulsi
minyak yang terdispersi di dalam fase air; berperan sebagai pembawa yang dapat
Tipe air dalam minyak, dimana tetesan air melarutkan zat aktif yang bersifat lipofilik.
terdispersi dalam fase minyak; dan bi- Fase minyak membentuk droplet dalam
continuous nanoemulsi (Kumar & Soni, medium dispersi dengan adanya bantuan
2017). surfaktan dan ko-surfaktan (Chen, et al.,
2011)
Nanoemulsi mengandung komponen
utama, yaitu : Obat yang memiliki kelarutan Tujuan dari penelitian ini ialah untuk
rendah; fase minyak seperti asam oleat, membuktikan pengaruh sistem nanoemulsi
minyak zaitun, minyak jarak; fase air, yaitu terhadap peningkatan kualitas penghantaran
metanol dan etanol; surfaktan, yaitu tween obat yang diambil dari berbagai jurnal
80, tween 20, dan span 20; serta ko-surfaktan, penelitian.
contohnya PEG 200, PEG 400, polisorbat 80
POKOK BAHASAN
(Kumar & Soni, 2017).
Penelitian ini dilakukan dengan me-
Pada jenis obat topikal, nanoemulsi review jurnal-jurnal penelitian yang berkaitan
dapat meningkatkan permeasi transdermal dengan formulasi nanoemulsi pada suatu
dari berbagai obat dibandingkan dengan obat. Sebanyak 10 jurnal digunakan pada
formulasi topikal konvensional seperti emusi bagian pembahasan penelitian dan total
dan gel (Kemken, et al., 1992; Kreilgaard, et terdapat 24 jurnal yang digunakan sebagai
al., 2001). referensi pada review jurnal ini.
Nanoemulsi Aseklofenak
Nanoemulsi membantu obat lipofilik
Aseklofenak merupakan obat
agar terabsorpsi lebih cepat dan lebih baik
golongan NSAID yang digunakan untuk
dibandingkan dengan larutan minyak.
mengurangi nyeri dan inflamasi. Aseklofenak
Diameter droplet sistem bergantung dari tipe
dapat digunakan secara oral untuk mengatasi
minyak, konten fase minyak, tipe surfaktan,
rheumatoid arthritis dan osteoarthritis
dan temperatur (Vatsraj, et al., 2014).
(Baboota, et al., 2007; Attwood, et al., 1992).
Fase minyak yang digunakan akan Namun penggunaan obat secara oral
mempengaruhi ukuran droplet dan stabilitas memiliki efek samping yang lebih tinggi
nanoemulsi yang terbentuk (Davidov-Pardo karena mengalami first pass effect. Untuk itu
& McClements, 2015). aseklofenak diformulasikan secara topikal
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 249

untuk mengatasi nyeri dan inflamasi secara efektivitas terapetik pada target (Alam, et al.,
lokal. 2015).

Nanoemulsi yang memiliki derajat Nanoemulsi digunakan untuk dengan


permeasi yang tinggi digunakan sebagai tujuan untuk meningkatkan stabilitas serta
sistem penghantaran obat. Pada penelitian penetrasi BD. Minyak eucalyptus digunakan
secara in-vitro pada penggunaan nanoemulsi pada formulasi ini untuk meningkatkan
basis gel untuk aseklofenak dengan penetrasi pada obat yang dikombinasikan
penghantaran topikal menunjukkan bahwa dengan tween 40, dan etanol serta aqua
formulasi tersebut memiliki potensi yang destilata (Alam, et al., 2015).
baik untuk penghantaran sediaan topikal
Penelitian menunjukkan bahwa terjadi
(Jignesh & Jayvadan, 2011).
peningkatan stabilitas kimia dan fisika
Efek antiinflamasi pada formulasi (ukuran droplet, viskositas, konduktivitas, RI,
menunjukkan peningkatan yang signifikan pH) pada BD yang diformulasikan secara
pada persen inhibisi setelah 24 jam nanoemulsi (Alam, et al., 2015).
dibandingkan dengan sediaan aseklofenak
Stabilitas BD secara kimia dapat
dalam bentuk gel. Oleh karena itu dapat
terlihat dari hasil uji pada BD dengan
disimpulkan bahwa penghantaran
formulasi nanoemulsi yang ditempatkan pada
aseklofenak secara topikal dengan
temperatur yang berbeda selama tiga bulan
nanoemulsi lebih baik dari pada aseklofenak
dan hasil menunjukkan bahwa tidak ada
yang diformulasikan dalam bentuk gel
perubahan konsentrasi zat aktif secara
(Jignesh & Jayvadan, 2011).
signifikan. (Alam, et al., 2015).
Nanoemulsi Beklometason Dipropionat
Dapat disimpulkan bahwa nanoemulsi
Beklometason Dipropionat (BD) BD memiliki stabilitas kimia dan fisika yang
merupakan obat yang memiliki aktivitas baik (Alam, et al., 2015).
imunosupresif, antiinflamasi, dan
Nanoemulsi Capsaicin
antiproliferasi. BD digunakan secara oral
maupun topikal untuk mengobati psoriasis Capsaicin (trans-8-methyl-N-vanillyl-
(Christophers, 2001). Namun, BD memiliki 6-nonenamide), merupakan komponen
permeabilitas yang buruk untuk menembus primer aktif pada cabai, dan merupakan
kulit. Hal ini menyebabkan menurunnya senyawa yang larut lemak (Hayman & Kam,
2008). Capsaicin telah digunakan sebagai
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 250

agen terapetik untuk berbagai penyakit mengobati hipertensi dan gagal jantung. Zat
seperti kanker, gangguan neurodegeneratif, ini mengalami first pass metabolism pada
dan penyakit dermatologi (Ghosh & Basu, administrasi oral. Sekitar 75% obat
2010; Hautkappe, et al., 1998). dimetabolisme dan bioavailabilitas absolut
23%. Oleh karena itu rute obat secara
Penelitian yang dilakukan
transdermal akan memberikan keuntungan
menunjukkan bahwa capcaisin nanoemulsi
dengan meningkatkan bioavaibilitas karena
dapat berpermeasi dengan baik pada seluruh
terhindar dari first pass metabolism (Pratap,
lapisan kulit yang diuji menggunakan franz
et al., 2012).
diffusion cell. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa formulasi nanoemulsi capsaicin Nanoemulsi Selesoksib
memiliki potensial yang baik untuk
Sekarang ini, mayoritas terapi
penghantaran obat secara transdermal (Kim,
penghilang rasa sakit menggunakan obat
et al., 2014).
yang dapat bekerja ke seluruh tubuh. Obat
Nanoemulsi Carvedilol diberikan dengan konsentrasi yang cukup
agar dapat berefek pada jaringan yang
Aplikasi transdermal NEB1Gel (yang
membutuhkannya, namun hal tersebut dapat
mengandung asam oleat + IPM 3:1, Tween-
berefek buruk pada jaringan atau organ lain
20 dan karbitol) dapat meningkatkan absorpsi
tidak membutuhkannya.
obat. Formulasi nanoemulsi (NEB1)
carvedilol mengandung 6 mg carvedilol, 4% Penelitian selesoksib dosis tunggal
fase minyak (asam oleat: IPM 3:1), 12% dapat mengobati nyeri kronis selama satu
surfaktan (Tween-20), 24% ko-surfaktan minggu setelah obat diadministrasikan ke
(carbitol) and 60% aqua destilata (Pratap, et makrofag dengan nanoemulsi dibandingkan
al., 2012). dengan bentuk obat konvensional secara oral
yang diberikan sehari dua kali. Terapi
Dari data in vitro dan in vivo dapat
nanoemulsi menunjukkan pengurangan
disimpulkan bahwa nanoemulsi memiliki
beban yang dialami oleh tubuh >2000 fold,
potensial yang baik untuk penghantaran obat
hal ini menunjukkan bahwa terdapat
secara transdermal. Carvedilol merupakan
peningkatan efikasi obat yang diformulasikan
generasi ke tiga β1 + β2 + α2 adrenoreceptor
dalam bentuk nanoemulsi (Janjic, et al.,
blocker. Meningkatkan vasodilatasi pada
2018).
penghambatan α2 dan juga memiliki aktivitas
antioksidan. Obat ini ditujukan untuk
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 251

Nanoemulsi Diazepam Nanoemulsi Ketokonazol

Penelitian menunjukkan bahwa Ketokonazol yang diformulasikan


formulasi nanoemulsi merupakan pembawa secara nanoemulsi untuk meningkatkan
yang potensial untuk sistem penghantaran kelarutan berhasil dilakukan dengan metode
obat secara parenteral pada obat titrasi air. Myitol 318 (minyak), kolipor HS-
psikofarmakologikal. Plasebo nanoemulsi 15 (surfaktan), dan PEG 200 (ko-surfaktan)
distabilisasi dengan campuran berhasil digunakan sebagai sistem yang
lesitin/polisorbat 80 yang mengandung 20 cocok untuk formulasi nanoemulsi
atau 30% MCT atau campuran MCT:SO ketokonazol.
sebagai fase minyak (Cekić, et al., 2015).
Myritol 318, kolipor HS-15 sangat
Diazepam (DZM) sebagai model obat sesuai bila dikombinasikan dengan PEG 200
disiapkan oleh HPH dingin. Formulasi diuji dan membantu meningkatkan kelarutan obat
dana menunjukkan Z-ave 200 nm dengan PDI dalam formulasi. Nanoemulsi ketokonazol
< 0.15 dan zeta potensial sekitar 60 mV untuk aplikasi topikal sangat cocok untuk
(Cekić, et al., 2015). meningkatkan pengobatan pada penyakit
yang disebabkan jamur (Shankar, et al.,
Hasil menunjukkan bahwa interaksi
2015).
efek dari fase minyak, kandungan minyak,
serta obat berpengaruh pada kualitas kritis Nanoemulsi Vitamin-E
nanoemulsi (Z-ave, PDI, ZP). Analisis DSP
Nanoemulsi dengan kandungan
dan FTIR mengindikasikan DZM dapat
surfaktan rendah telah diformulasikan
terdispersi secara molekular pada formulasi
sebagai sistem penghantaran obat pada anti-
nanoemulsi tanpa ada interaksi yang tidak
anging agent. Penelitian menunjukkan
diinginkan pada bahan yang digunakan.
tingginya stabilitas nanoemulsi yang diuji
Berdasarkan pengujian nanoemulsi secara
pada variasi temperatur (4, 25, dan 400C)
fisikokimia dan stabilitas selama 2 bulan
(Ramli, et al., 2017).
pengujian pada suhu 250 C menunjukkan
bahwa nanoemulsi yang mengandung Meskipun Vitamin E mengalami
campuran MCT:SO (4:1, w/w) dapat perubahan rata-rata ukuran droplet,
dipertimbangkan sebagai sistem konduktivitas elektrik, dan pH pada sistem,
penghantaran pada sediaan obat parenteral namun efek tersebut tidak mengubah
(Cekić, et al., 2015). mikrostruktur dari sistem tersebut. Aktivitas
antioksidan palm olein dan vitamin E dapat
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 252

meningkatkan aktivitas anti-aging pada minyak biji delima (NMBD). Pembuatan


sistem nanoemulsi vitamin E (Ramli, et al., sediaan NMBD dilakukan dengan metode
2017). emulsifikasi energi tinggi dengan surfaktan
kombinasi Tween 80-Span 80 dan Tween 80-
Nanoemulsi Ekstrak Propolis
PEG 400.
Nanoemulsi ekstrak etanol propolis
NMBD yang dihasilkan kemudian
yang yang diformulasikan menggunakan
diuji pH, tipe nanoemulsi, persen transmitan,
26.25% Kolipor RH40; 8.75% gliserin; 5%
viskositas, turbiditas dan ukuran droplet
RBO; 3% EEP; dan 57% air menunjukkan
sebelum dan setelah melalui 3 siklus freeze-
hasil pengujian yang baik yaitu ukuran
thaw. Hasil penelitian menunjukkan tidak
droplet dibawah 100 nm dan indeks
terdapat perbedaan yang signifikan pada sifat
polidispersitas dibawah 0.5, serta memiliki
fisis sediaan nanoemulsi minyak buah delima
aktivitas antioksidan yang stabil selama 6
(NMBD) dengan fase minyak LCT dan MCT.
minggu. Nanoemulsi ektrak etanol propolis
Stabilitas fisis NMBD dengan fase minyak
aman digunakan secara topikal dengan indeks
LCT lebih baik dibanding NMBD dengan
nilai iritasi primer 0 (Mauludin, et al., 2015).
fase minyak MCT (Yuliani, et al., 2016).
Nanoemulsi Minyak Biji Delima
SIMPULAN
Minyak biji delima mempunyai
aktivitas sebagai antioksidan, antiinflamasi Nanoemulsi merupakan sistem
dan sebagai antikanker. Sifat minyak biji penghantaran obat yang baik. Dapat
delima yang lipofilik membuatnya cocok meningkatkan absorpsi obat, stabilitas, serta
dibuat bentuk sediaan emulsi. Minyak rantai bioavaibilitas obat. Dapat disimpulkan bahwa
panjang (long-chain triglyceride/LCT) penggunaan formulasi nanoemulsi
banyak digunakan sebagai fase minyak berpengaruh pada peningkatan kualitas suatu
demikian pula minyak rantai sedang. obat.

Industri farmasi lebih banyak KONFLIK KEPENTINGAN


menggunakan minyak rantai sedang
Penulis menyatakan bahwa tidak
(Medium-chain Triglyceride/MCT).
terdapat potensi konflik kepentingan dengan
Penelitian yang dilakukan oleh (Yuliani, et
penelitian, penulisan, serta publikasi artikel
al., 2016) ini membandingkan penggunaan
ini.
LCT dan MCT sebagai fase minyak terhadap
sifat dan stabilitas fisis sediaan nanoemulsi
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 253

DAFTAR PUSTAKA Janjic, J. M. et al. 2018. Low-dose NSAIDs


reduce pain via macrophage targeted
Alam, M. S., Ali, M. S. & Alam, M. I. 2015. nanoemulsion delivery to
Stability Testing of Beclomethasone neuroinflammation of the sciatic
Dipropionate. Tropical Journal of nerve in rat. Journal of
Pharmaceutical Research, 14(1), pp. Neuroimmunology.
15-20. Jignesh & Jayvadan, P. K. 2011.
Attwood, Mallon, Ktistis & Taylor. 1992. A s Nanoemulsion-Based Gel
tudy oil-in-water microemulsions.. Int Formulation of Aceclofenac for
J Pharm. 88:417Y422.. Topical Delivery. International
Baboota, S. et al. 2007. Development and Journal of Pharmacy and
evaluation of a nanoemulsion Pharmaceutical Science Research,
formulation for transdermal delivery 1(1), pp. 6-12.
of terbinafine PDA.. J. Pharm. Sci. Kemken, J., Ziegler, A. & Muller, B. 1992.
Technol, Issue 61, p. 276–285.. Influence of supersaturation on the
Cekić, N. D., Đorđević, S. M., Savić, S. R. & pharmacodynamic effect of
Savić3, S. D. 2015. A Full Factorial bupranolol after dermal
Design in the Formulation of administration using microemulsions
Diazepam Parenteral Nanoemulsions: as vehicle. Pharm Res, 9:554Y558..
Physicochemical Characterization Kim, J. H. et al. 2014. Preparation of a
and Stability Evaluation.. Advanced Capsaicin-Loaded Nanoemulsion for
Technology, 4(1), pp. 69-77. Improving Skin. J. Agric. Food
Chen, H. et al. 2011. Nanonization strategies Chem., Volume 62, p. 725−732.
for poorly water-soluble drugs... Drug Kreilgaard, M., MJB Kemme, J. B.,
Discov. Today 16: 354–360. Schoemaker, R. & Cohen, A. 2001.
Christophers. 2001. Psoriasis-epidemiology Influence of a microemulsion vehicle
and clinical spectrum.. Clin Exp on cutaneous bioequivalence of a
Dermato, Volume 26, pp. 314-320. lipophilic model drug assessed
Davidov-Pardo, G. & McClements, D. J. by microdialysis and
2015. Nutraceutical delivery systems: pharmacodynamics.. Pharm Res.
Resveratrol encapsulation in grape 18:593Y59.
seed oil nanoemulsions formed by Kumar, R. & Soni, G. C. 2017. Formulation
spontaneous emulsification.. Food development and evaluation of
Chem. 167: 205–212.. Telmisartan Nanoemulsion. Prajapati
Ghosh, A. K. & Basu, S. 2010. Fas- International Journal of Research
associated factor 1 is a negative and Development in Pharmacy & Life
regulator in capsaicin induced cancer Science, 4(6), pp. 2711-2719.
cell apoptosis. cancer Lett, pp. 142- Mauludin, Primaviri & Fidrianny. 2015.
149. Nanoemulsion of Ethanolic Extracts
Hautkappe, M., Roizen, M. F. & Toledano. of Propolis and Its Antioxydant
1998. A review of the effectiveness of Activity. The 5th International
capsaicin for painful cutaneous Conference on Mathematics and
disorders and neural dysfunction. Natural Sciences.
Clin. J. Pain, Volume 14, pp. 97-106. Pratap, S. B., Brajesh, K., Jain & Kausar, S.
Hayman, M. & Kam, P. C. A. 2008. 2012. Development and
Capsaicin: A review of its Characterization of A Nanoemulsion
pharmacology and clinical Gel formulation for Transdermal
applications. Curr. Anaesth. Crit. delivery of Carvedilol. International
Care, Volume 19, pp. 338-343.
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 254

Journal of Drug Development & Solubility Enhancement of


Research, 4(1), pp. 151-161. Ketoconazole. International Journal
Ramli, S. et al. 2017. Nanoemulsion Based of Research in Pharmaceutical and
palm Olein as Vitamin E Carrier. Nanoscience, 4(6), pp. 365-378.
Malaysian Journal of Analytical Vatsraj, Kishor, C., Pathak & Hilor, d. 2014.
Sciences, 21(6), pp. 1399 - 1408. Formulation of a Novel
Shafiq, S. et al. 2007. Design and Nanoemulsion System for Enhanced
development of oral oil in water Solubility of a Sparingly Water
ramipril nanoemulsion formulation: Soluble Antibiotic, Clarithromycin
in vitro and in vivo evaluation.. J Stuti. Journal of Nanoscience
Biomed Nanotech, Volume 3, pp. 28- Volume, Article ID 268293.
44. Yuliani, S. H. et al. 2016. Perbandingan
Shafiq, S. et al. 2007. Development and Stabilitas Fisis Sediaan Nanoemulsi
bioavailability assessment of ramipril Minyak Biji Delima dengan Fase
nanoemulsion formulation.. Eur J Minyak Long-chain trygliseride dan
Pharm Biopharm; 66:227-243.. medium-chain trygliseride.
Shankar, R. et al. 2015. Formulation and Traditional Medicine Journal, 21(2).
Evaluation of Nanoemulsion for

Anda mungkin juga menyukai