Anda di halaman 1dari 11

1

PENGARUH PERBANDINGAN SUSPENDING AGENT KOMBINASI


CMC Na dan PGS TERHADAP MUTU FISIK SEDIAN SUSPENSI
KLORAMFENIKOL

The Ratio Effect of the Combination Suspending Agent of CMC Na and PGS
on the Physical Quality of the Chloramphenicol Suspension Preparations.

HUSAIN KAISA RAFIH

Akademi Farmasi Putra Indonesia Malang

ABSTRAK
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase
cair. Kestabilan fisik dari suspensi didefinisikan sebagai keadaan dimana partikel tidak menggumpal
dan tetap terdistribusi merata di seluruh sistem dispersi. Suspending agent digunakan untuk
meningkatkan viskositas dan memperlambat sedimentasi sehingga dapat menghasilkan suatu
suspensi yang stabil. Pemilihan suspending agent harus tepat, tunggal atau kombinasi dan pada
konsentrasi yang tepat pula. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksperimental yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi suspending agent CMC Na dan PGS terhadap
mutu fisik sediaan suspensi kloramfenikol. Pada penelitian ini dibuat tiga formula kombinasi CMC
Na dan PGS yaitu formula I PGS : CMC = (2 : 0,1) formula II PGS : CMC = (2 : 1) , dan formula
III PGS : CMC = (2: 2). Hasil penelitian uji mutu fisik sediaan suspensi dari ketiga formula yang
meliputi organoleptis, homogenitas, volume sedimentasi, volume terpindahkan, viskositas, waktu
redispersi dan pH memiliki perbedaan, hasil penelitian ini antara lain : Formula I memenuhi semua
standart uji mutu fisik sedangkan formula II tidak memenuhi standart uji mutu fisik karena pada Uji
viskositas nilai tidak sesuai dengan standart uji yaitu 37-396 cP. Formula III tidak memenuhi
standart uji mutu fisik yang meliputi volume sedimentasi, Viskositas dan waktu resdipersi.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh perbandingan suspending agent
kombinasi CMC Na (Carboxymethylcellulose Natrium) dan PGS (pulvis gummosus) dalam sediaan
suspensi kloramfenikol
Kata Kunci: CMC-Na, Mutu Fisik, PGS, Suspending Agent, Suspensi.

ABSTRACT
Suspension is a liquid preparation contains insoluble solid particles dispersed in the liquid phase.
The physical stability of the suspension is defined as a state in which the particles do not clump and
remain distributed evenly throughout the dispersion system. The suspending agent is used to increase
the viscosity and slow down the sedimentation to produce a stable suspension. The selection of the
suspending agent must be precise, single or combination, and at the right concentration. This
research was an experimental research which aimed to determine the effect of the combination of
CMC Na and PGS on the physical quality of the chloramphenicol suspension preparations. There
were three combination formula of CMC Na and PGS in this research. The combinations were
formula I PGS : CMC = (2 : 0.1), formula II PGS : CMC = (2 : 1), and formula III PGS : CMC = (2
: 2). The research result of the physical quality testing of the suspension preparations from the three
formula consisted of organoleptic, homogeneity, sedimentation volume, displaced volume,
viscosity, redispersion time, and PH showed differences. The research results were: Formula I met
all the physical quality testing standards while the Formula II did not meet the standards duw to the
value of the viscosity test was not in accordance with the test standard of 37-396 cP. Moreover, the
Formula III did not meet the physical quality testing standards consisted of sedimentation volume,
viscosity, and redispersion time. This research concludes that there is an effect of the ratio of the
suspending agent combination of CMC Na (Carboxymethylcellulose Natrium) and PGS (pulvis
gummosus) in the chloramphenicol suspension preparations.

Keywords: CMC-Na, Physical Quality, PGS combination, Suspending Agent, Suspension.


2

PENDAHULUAN diberikan untuk anak-anak juga


Bentuk sediaan obat mudah diatur penyesuaian dosisnya
merupakan sediaan farmasi dalam untuk anak (Ansel, 2008).
bentuk tertentu sesuai dengan
Suspensi dapat didefinisikan sebagai
kebutuhan, mengandung satu zat aktif
preparat yang mengandung partikel
atau lebih dalam pembawa yang
obat yang terbagi secara halus
digunakan sebagai obat dalam
disebarkan secara merata dalam
ataupun obat luar. Ada berbagai
pembawa dimana obat menunjukkan
bentuk sediaan obat di bidang
kelarutan yang sangat minimum
farmasi, yang dapat diklasifikasikan
(Ansel, 2008). Kestabilan fisik dari
menurut wujud zat dan rute
suspensi sendiri bisa didefinisikan
pemberian sediaan. Berdasarkan
sebagai keadaan dimana partikel tidak
wujud zat, bentuk sediaan obat dapat
menggumpal dan tetap terdistribusi
dibedakan menjadi tiga, yaitu sediaan
merata di seluruh sistem dispersi.
bentuk cair (larutan sejati, suspensi,
Karena keadaan yang ideal jarang
dan emulsi), bentuk sediaan
menjadi kenyataan, maka perlu untuk
semipadat (krim, lotion, salep, gel,
menambah pernyataan bahwa jika
supositoria), dan bentuk sediaan
partikel-partikel tersebut mengendap,
solida/padat (tablet, kapsul, pil,
maka partikel-partikel tersebut harus
granul, dan serbuk).
dengan mudah disupensi kembali
Sediaan cair suspensi dengan sedikit pengocokan saja
memiliki keuntungan yaitu rasanya (Martin, et al., 1993).
yang lebih enak juga dapat
Kloramfenikol digunakan sebagai zat
meningkatkan absorpsi obat sehingga
aktif karena kloramfenikol
dapat meningkatkan bioavailabilitas
merupakan antibiotik yang bersifat
dari obat (Hussein et al., 2009). Selain
larut dalam air maka akan dibuat
itu, ada beberapa alasan lain
sediaan suspensi. Suspensi yang stabil
pembuatan suspensi oral untuk
harus tetap homogen, partikel benar-
banyak pasien yaitu bentuk cair lebih
benar terdispersi dengan baik dalam
disukai daripada bentuk padat (tablet
cairan, zat yang terdispersi harus
atau kapsul dari obat yang sama),
halus dan tidak boleh cepat
mudahnya menelan cairan, mudah
mengendap, jika dikocok endapan
3

harus cepat terdispersi kembali karena itu PGS dikombinasikan


(Priyambodo, 2007). Pemilihan dengan CMC-Na yang merupakan
suspensing agent harus tepat, tunggal suspending agent yang dapat
atau kombinasi dan pada konsentrasi meningkatkan viskositas serta dapat
yang tepat pula. Meskipun secara meningkatkan kestabilan dari
kimia sesuai, tidak menutup suspensi yang dihasilkan. Selanjutnya
kemungkinan suspending agent dan suspensi dilakukan evaluasi uji mutu
obat dapat berinteraksi, Suspending fisik.
agent dibagi dalam beberapa kelas
METODE PENELITIAN
yaitu drivat selulosa, polisakarida,
Penelitian ini termasuk jenis
tanah liat (clay).
penelitian eksperimental dengan
Dengan demikian peneliti ingin replikasi sebanyak 3 kali.
melihat pengaruh mutu fisik Alat dan Bahan
kombinasi suspending agent sediaan Alat. Mortir dan stamper, Beaker
suspensi menggunakan PGS (pulvis glass, Gelas ukur, Kaca arloji,
gummosus),CMC-Na Timbangan dan anak timbangan,
(Carboxymethylcellulose Natrium). Sudip, Sendok tanduk, Pinset, Botol
Dalam penelitian ini, akan dilakukan volume 60 mL, Kertas perkamen,
formulasi suspensi menggunakan Viskometer brookfield, pH meter
kombinasi suspending agent yaitu Bahan. Chloramphenicoli palmitas,
Pulvis Gummosus (PGS) dan CMC Na, PGS, Polisorbat 80,
Carboxymethylcellulosum Natrium Propilenglikol, Sirupus simplex,
(CMC-Na). Aqua destillata.
Tahap Penelitian
konsentrasi PGS sebagai
Adapun tahapan penelitian
suspending agent adalah 2%.
sebagai berikut.
suspending agent yang memiliki
1. Pembuatan sediaan suspensi
konsentrasi kurang dari 10%
Kloramfenikol kombinasi
memiliki viskositas yang rendah
suspending agent PGS dan
dapat mempercepat terjadinya
CMC Na
sedimentasi yang menyebabkan
2. Melakukan uji Mutu fisik
sediaan menjadi tidak stabil. Oleh
sediaan suspensi Kloramfenikol
4

kombinasi suspending agent sambal di aduk ad homogen,


PGS dan CMC Na. tambahkan propilenglikol sedikit
FORMULASI demi sedikit, tambahkan syrup
Bahan Formula (%) simpleks, gerus homogen, tambahkan
I II III pewarna, diaduk homogen kemudian
Chloramphen 2,5 2,5 2,5 ditambahkan aquades hingga 60 ml
icolum
EVALUASI SEDIAAN SUSPENSI
Carboxymeth 0.1 1 2
uloellulosum Evaluasi sediaan suspensi adalah
Natricum sebagai berikut:
PGS 2 2 2 1) Organoleptis
Polysorbatu 2 2 2
Evaluasi organoleptis
m-80
Propylenglyc 25 25 25 suspensi dilakukan dengan
olum menilai perubahan rasa, warna,
Sirup 4 4 4 dan bau, Lihat warna kemudian
Simplex
Aquadest sampai sampai sampai cium baunya (Sana et al., 2012)
destillata 60 60 60 2) Homogenitas
Sediaan dioleskan
PEMBUATAN SUSPENSI pada permukaan kaca, objek
Siapkan alat dan bahan kemudian diratakan dengan kaca
objek lain sehingga terbentuk
Semua bahan ditimbang, Serbuk PGS
lapisan tipis. Partikel diamati
dilarutkan dengan air sebanyak 7
secara visual. (FI III hal 33)
kalinya dalam lumpang, Natrium
3) Volume sedimentasi
karboksimetilselulosa ditaburkan
Dimasukkan ke dalam
kedalam air panas sebanyak 20
gelas ukur bervolume 10 Ml,
kalinya dan biarkan sampai
kemudian biarkan tersimpan
mengembang dalam lumpang lain.
tanpa gangguan
Kloramfenikol taburkan dalam
catat volume sendimentasi awal
lumping tambahkan olisorbat 80,
(Vo), simpan maksimal hingga 4
kemudian dicampurkan larutan
minggu, Catat volume
Serbuk PGS dan Natrium
sendimentasi akhir (Vu) (Shah, et
karboksimetilselulosa ke dalam
al., 2014)
kloramfenikol sedikit demi sedikit
5

4) Waktu Redispersi cairan serta kecepatannya,


Kocok sediaan yang ada pada Ditekan tombol on pada bagian
botol, Suspensi didiamkan hingga depan dan dibaca angka yang
mengendap, Botol diputar 180° muncul (Moechtar,1990).
dan dibalikkan ke posisi 6) Volume Terpindahkan
semula,Catat waktu kemampuan Gelas ukur dengan volume 100 ml
suspensi terdispersi kembali, disiapkan dalam keaadaan kering
waktu dispersi maksimal 30 detik. dan bersih, Setelah itu sediaan
(Gebresamuel & Gebre Mariam, suspensi Kloramfenikol
2013) dituangkan ke dalam gelas ukur
5) Viskositas secara perlahan dan hati-hati,
Dimasukkan sediaan dalam Suspensi ini didiamkan dahulu
beker glass, Dicelupkan spindle sekitar 30 menit, sampai terbebas
yang telah terpasang ke dalam dari gelembung udara, Kemudian
cairan sampai ujung bagian volume larutan diukur dan
bawah tenggelam dan penyangga ditentukan dengan secara akurat,
mencapai dasar beker Prosedur yang sama dilakukan
Penggunaan spindel harus terhadap setiap sediaan. (FI IV,
disesuaikan dengan kekentalan 1089)
suatu bahan yang akan diuji 7) Uji pH
viskositasnnya. Semakin besar Diletakkan sediaan di dalam gelas
nomor spindle maka semakin beker,Dimasukkan alat pengukur
kecil bentuk fisiknya. Spindel pH ke dalam gelas beker,Tunggu
nomor 1 untuk cairan dengan sampai angka pH pada layar
viskositas rendah/encer dan berhenti (stabil), hal ini
nomor spindel yang lebih besar menunjukkan besarnya nilai pH,
untuk cairan yang lebih tinggi Dicatat pH yang terlihat pada
viskositasnya atau Lebih kental, layar alat (Aremu & Oduyela,
Ditekan tombol on pada bagian 2015)
belakang, diatur nomor spindle
yang akan digunakan yang
disesuaikan dengan kekentalan
6

HASIL DAN PEMBAHASAN kombinasi yang berbeda tidak


Pada penelitian ini telah mempengaruhi rasa, warna dan bau
dilakukan pembuatan suspensi yang dari suspensi Kloramfenikol, namun
bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan tersebut dapat
suspending agent terhadap mutu fisik mempengaruhi bentuk dari ketiga
sediaan suspensi dengan beberapa sediaan.
parameter uji meliputi: uji
Pada evaluasi Uji Homogenitas
organoleptis, Uji Homogenitas, Uji
dapat ditentukan berdasarkan jumlah
Volume Sendimentasi, Uji Waktu
partikel maupun distribusi ukuran
resdispersi, Uji Viskositas, Uji
partikelnya dengan pengambilan
Volume terpindahkan, Uji Ph
sampel pada berbagai tempat. Jika
Pada evaluasi uji Organoleptis
sulit dilakukan atau membutuhkan
Dilakukan dengan menilai perubahan
waktu yang lama, homogenitas dapat
rasa, warna, dan bau. (Sana et al.,
ditentukan secara visual. (FI III hal
2012), Data yang diperoleh dari hasil
Homogen apabila bahannya
penelitian dapat dilihat pada tabel di
tercampur merata dalam sediaan
bawah ini :
suspensi (Jurnal Ilmiah Farmasi –
Tabel II Hasil Uji Organoleptis UNSRAT Vol. 2 No. 02). Data yang
diperoleh dari hasil penelitian dapat
Replika Sediaan Sediaan Sediaan dilihat pada tabel di bawah ini :
si 1 2 3
Replika Bentuk Cair Cair Kental Tabel III Hasil Uji Homogenitas
si 1 Replikasi Sediaan Sediaan Sediaan
Warna Putih Putih Putih 1 2 3
Bau khas khas khas Replikasi √ √ √
Replika Bentuk Cair Cair Kental 1
si 2 Replikasi √ √ √
Warna Putih Putih Putih 2
Bau khas khas khas Replikasi √ √ √
3
Replika Bentuk Cair Cair Kental √ = Homogen
si 3
Warna Putih Putih Putih
Ketiga sediaan menunjukan hasil
Bau khas khas khas
yang homogen, kombinasi
suspending agent CMC Na dan PGS
Ketiga formula tetap stabil secara
dengan konsentrasi yang berbeda
organoleptis, kombinasi suspending
agent CMC Na dan PGS dengan
7

tidak mempengaruhi homogenitas rata uji sendimentasi ketiga formla


sediaan suspensi kloramfenikol. telah memenuhi standar yaitu < 5 cm.
Pada evaluasi Uji Waktu
Pada evaluasi Uji Volume
resdispersi bertujuan untuk
Sendimentasi dilakukan untuk
membantu menentukan perilaku suatu
mengetahui Endapan yang terbentuk
cairan dan penentuan pembawa dan
harus dengan mudah didispersikan
bentuk struktur partikel untuk tujuan
kembali dengan pengocokan
perbandingan. (Lachman, Teori dan
sedangkan agar menghasilkan suatu
Praktek Farmasi Industri hal 493;
sistem homogen maka pengukuran
Lieberman, Disperse System Vol 2
volume endapan dan mudah
hal 304) dengan standart kurang dari
mendispersi membentuk dua
30 detik. Data yang diperoleh dari
prosedur evaluasi dasar yang paling
hasil penelitian dapat dilihat pada
umum (Patel dkk, 1994).. Data yang
tabel di bawah ini :
diperoleh dari hasil penelitian dapat
Tabel V Hasil Waktu Resdispersi
dilihat pada tabel di bawah ini : Replikasi Sediaan Sediaan Sediaan
Tabel IV Hasil Uji Volume 1 2 3
Replikasi 24 detik 25,3 60,20
Sendimentasi 1 detik detik
Replikasi 20 detik 24,5 58,15
Replikasi Sediaan Sediaan Sediaan 2 detik detik
1 2 3 Replikasi 15 detik 24 detik 56,45
Replikasi 3 cm 2,3 cm 0 3 detik
1 Rata-rata 19,6 24.6 58.26
Replikasi 4 cm 3 cm 0 detik detik detik
2
Replikasi 4 cm 1,6 cm 0
3 Ketiga sediaan munjukan hasil
Rata-rata 3,6 cm 2.3 cm 0
yang berbeda, Adanya perbedaan

Dari hasil data pengamatan dapat tersebut dikarenakan oleh partikel

disimpulkan semakin besar fraksi yang terbentuk dalam suatu sistem

maka makin baik kemampuan suspensi, apabila terjadi caking pada

suspensinya (Lachman, 1994). Oleh suspensi, maka akan sulit terdispersi

karena itu kombinasi suspending kembali, sedangkan pada partikel

agent sediaan suspensi kloramfenikol yang membentuk flok, sediaan dapat

dapat mempengaruhi volume terdispersi secara homogen.

sendimentasi. Sehingga dapat Pada evaluasi Uji Viskositas

disimpulkan bahwa dari hasil rata- dilakukan untuk mengetahui


8

kekentalan dan aliran dari cairan yang tertera pada kemasan. Dengan
sediaan suspensi kloramfenikol syarat tidak ada satu wadah pun
dengan standart hasil yang didapatkan volumenya kurang dari 95% dari
37cp-396cp. (SNI) Data yang volume yang tertera pada etiket
diperoleh dari hasil penelitian dapat (Depkes RI, 2014). Data yang
dilihat pada tabel di bawah ini : diperoleh dari hasil penelitian dapat
Tabel VI Hasil Uji Viskositas dilihat pada tabel di bawah ini :

Replikasi Sediaan Sediaan Sediaan


Tabel VII Hasil Uji Volume
Terpindahkan
1 2 3
Replikasi 300cp 500cp 2000cp Replikasi Sediaan Sediaan Sediaan
1 2 3
1
Replikasi 52 ml 60 ml 56 ml
Replikasi 400cp 500cp 2400cp 1
Replikasi 48 ml 52 ml 53 ml
2
2
Replikasi 400cp 600cp 2400cp Replikasi 45 ml 40 ml 48 ml
3
3
Rata-rata 48,3 ml 50,6 ml 52,3 ml
Rata-rata 333,3 533,3 2.2666
cp cp cp
Ketiga sediaan menunjukan
hasil yang berbeda. Dikarenakan
Ketiga sediaan menunjukan
perbedaan konsentrasi kombinasi
hasil yang berbeda dikarenakan
suspending agent sediaan
perbedaan konsentrasi kombinasi
suspensi Kloramfenikol, sediaan
suspending agent sediaan suspensi
kurang dari 95% dikarenakan
kloramfenikol, Viskositas yang
adanya partikel yang mengendap
terlalu tinggi dapat berpengaruhi pada
pada wadah dan tidak
masalah penuangan suspensi dari
tercampurnya pada cairan.
wadah dan sulitnya sediaan untuk
Pada Evaluasi Uji pH
terdispersi kembali.
dilakukan untuk mengetahui
Pada evaluasi Uji Volume
derajat keasaman suatu zat
Terpindahkan dilakukan sebagai
dengan standart pH lambung
jaminan bahwa sediaan suspensi
antara 5-7. Data yang diperoleh
dengan volume yang ditentukan, jika
dari hasil penelitian dapat dilihat
dipindahkan dari wadah asli, akan
pada tabel di bawah ini :
memberikan volume sediaan seperti
9

Tabel VIII Hasil Uji pH 1. Menggunakan kombinasi

Replikasi Sediaan Sediaan Sediaan


jenis suspending agent yang
1 2 3 berbeda
Replikasi 6,17 6,31 6,60
1 2. Mengetahui rentang
Replikasi 5,75 6,31 6.60
2 konsentrasi zat aktif
Replikasi 5,75 6,55 6.48
3 kombinasi PGS dan CMC Na
Rata-rata 5,89 6,39 6,56 yang bertujuan untuk
meningkatkan efektifitas
Ketiga sediaan mendapatkan pH yang
sediaan suspensi
sesuai standart, pH standar suspensi
kloramfenikol atau sediaan
menurut Kulshreshta, Singh, dan
lainnya.
Wall (2009) antara 5-7. Hal ini dapat
UCAPAN TERIMA KASIH
diartikan bahwa kloramfenikol stabil
Ucapan terima kasih dipersembahkan
secara kimia pada suasana asam dan
untuk Akademi Farmasi Putra
dapat memberikan efek terapi yang
Indonesia Malang
diinginkan dikarenakan dapat
DAFTAR PUSTAKA
diabsorpsi dengan baik oleh lambung.
Ansel Ph.D., H. C. (1989). Pengantar
KESIMPULAN
Bentuk Sediaan Farmasi Edisi
Terdapat pengaruh perbandingan
Keempat. Dalam H. C. Ansel
suspending agent kombinasi CMC Na Ph.D., Pengantar Bentuk
(Carboxymethylcellulose Natrium) Sediaan Farmasi Edisi
Keempat (hal. Hal:359-360).
dan PGS (pulvis gummosus) pada
Jakarta: Universitas
formula I, formula II dan formula III Indonesia.
terhadap uji viskositas sediaan Anwar, Ms, Apt, P. (2012). Eksipien
suspensi kloramfenikol. dalam Sediaan Farmasi
Karakterisasi dan Aplikasi.
SARAN
Dalam M. A. Anwar, Eksipien
Saran dari penelitian ini
dalam Sediaan Farmasi
sebaikknya di lakukan :
Karakterisasi dan Aplikasi
(hal. hal: 147-148). Jakarta:
Dian Rakyat.
10

Ardiansyah, A. (27 April 2016). Stabilitas Fisik Suspensi Ubi


Ekstraksi dan Formulasi Cilembu ( Ipomea batatas L.)
Suspensi Oral Teripang dengan Suspending Agent
Holothuria scabra. CMC Na dan PGS Sebagai
Oseanologi dan Limnologi di Anti Hiperkolesterol. J Pharm
Indonesia 2016, 35. SCI Pharm Pract, 22-26.

Arief, M. ( November 1987). Ilmu Helni. (2013). Uji Keseragaman


Meracik Obat. Dalam M. Volume Suspensi Amoksisilin
Arief, Ilmu Meracik Obat yang Direkrontruks Apotek di
(hal. hal; 149). Yogyakarta: Kota Jambi. J. Ind Soc Integ.
Gajahmada Univercity Press. Chem.,, Volume 5, Nomor 2.

DHARMA SHANTINI, N. S. (2015). Inawati. (1978). Departemen Patologi


EVALUASI FISIK Anatomi Dosen Fakultas
SEDIAAN SUSPENSI Kedokteran Universitas
DENGAN KOMBINASI Wijaya Kusuma Suarabaya.
SUSPENDING AGENT DEMAM TIFOID, 66.
PGA. EVALUASI FISIK
SEDIAAN SUSPENSI
DENGAN KOMBINASI
SUSPENDING AGENT, 35.

Emilia, Wintari, T., & Fahrurroji, A.


(2002). FORMULASI DAN
EVALUASI STABILITAS
FISIK SUSPENSI
IBUPROFEN. suspension,
ibuprofen, natrosol HBR,
dispersion method, physical,
5.

FItriani, N. Y., INHS, C., Yulianti,


N., & Aryantini, D. (2015).
Formulasi and Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai