Gambaran Tumor Payudara PDF
Gambaran Tumor Payudara PDF
OLEH:
Helvia Septarini
NIM : 1111103000097
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan penelitian ini dengan judul “Gambaran Kejadian Tumor
Payudara Di RSUD Serang Tahun 2013”. Dalam pelaksanaan penulisan hasil
penelitian ini, peneliti telah banyak memperoleh bimbingan dan pengarahan
daripada pelbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada:
v
9. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang telah memberikan beasiswa
kepada penulis untuk menyelesaikan studi di FKIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
10. Ayah dan Ibu, serta keluarga saya yang telah memberikan doa, saran dan
dorongan baik moril maupun materiil.
11. Kepada teman sekelompok penulis Afiati dan Lara Shofy Wahyuni yang telah
membantu memberikan masukan kepada penulis.
12. Teman-teman “Santri Jadi Dokter Angkatan 2011” yang telah memberikan
bantuan, doa, dan sarannya.
13. Semua pihak yang telah memberikan bantuannya sehingga penelitian ini
dapat terselesaikan.
Saya menyadari laporan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Akhir
kata, peneliti bersedia menerima saran dan kritik yang membangun untuk
penyempurnaan penulisan hasil penelitian ini. Demikian laporan penelitian
ini saya tulis, semoga dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan
para pembaca pada umumnya.
Helvia Septarini
vi
ABSTRAK
Latar Belakang: Tumor payudara merupakan salah satu neoplasma yang sering
terjadi, terutama tumor ganas dan merupakan penyebab utama kematian pada
wanita di seluruh dunia. Setiap tahunnya diperkirakan insidensi tumor payudara
akan semakin meningkat. Sehingga penelitian ini dilaksanakan untuk mencari
tahu gambaran kejadian dari tumor payudara. Metodologi: Penelitian ini bersifat
deskriptif dengan desain cross sectional. Pengumpulan data diperoleh dari data
rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75
sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah 8.4%, 74.8% merupakan tumor
jinak dan 25.2% merupakan tumor ganas. Gambaran kejadian tumor jinak
payudara adalah sebagai berikut 41.5% pada kelompok usia 20-29 tahun, 35.8%
pada tingkat pendidikan SMA, 54.7% pasien tidak mempunyai riwayat pemakaian
kontrasepsi oral, 37.7% lokasi tumor pada kuadran lateral atas, 79.2% tindakan
operasi adalah ekstirpasi, dan 66% jenis histopatologi merupakan fibroadenoma
mammae. Gambaran kejadian tumor ganas payudara adalah sebagai berikut 40.9%
pada kelompok usia 40-49 tahun, 59.1% pada tingkat pendidikan SD, 72.7%
pasien mempunyai riwayat pemakaian kontrasepsi oral, 40.9% lokasi tumor pada
kuadran lateral atas, 72.8% stadium kanker merupakan stadium II, 72.7% tindakan
operasi adalah simpel mastektomi, dan 77.3% jenis histopatologi merupakan
karsinoma duktal invasif. Simpulan: Prevalensi tumor jinak payudara lebih besar
daripada tumor ganas payudara di RSUD Serang tahun 2013.
Kata kunci : tumor payudara, usia, riwayat kontrasepsi oral, lokasi tumor,
stadium, dan jenis histopatologi.
vii
ABSTRACT
Key words : breast tumor, age, history of oral contraceptive, location of tumor,
staging, and histopathology.
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL............................................................................................. i
LEMBAR PERNYATAAN.............................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. iv
KATA PENGANTAR....................................................................................... v
ABSTRAK......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xi
DAFTAR TABEL............................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
1.3. Tujuan Penelitian................................................................................ 2
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................ 3
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 46
LAMPIRAN ...................................................................................................... 52
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
Bagi Institusi :
1. Untuk mewujudkan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
sebagai universitas yang dapat ikut berkontribsi dalam program
pemerintah untuk mengurangi angka kejadian tumor payudara.
Bagi Instansi :
TINJAUAN PUSTAKA
a. Struktur Payudara
Struktur payudara terdiri dari parenkim epitelial, lemak, pembuluh
darah, saraf, saluran getah bening, otot, dan fasia. Parenkim epitelial
terdiri dari 15-20 lobus yang setiap lobus mempunyai duktus laktiferus
dan bermuara ke papilla mamma. Setiap lobus terdiri dari lobulus-lobulus
5
6
c. Fisiologi
Payudara mengalami tiga kali perubahan. Perubahan pertama pada
payudara dari awal kelahiran hingga menopause. Saat pubertas, terjadi
perkembangan duktus dan sinus laktiferus yang dipengaruhi oleh
estrogen dan progesteron yang diproduksi oleh ovarium. 2
Perubahan yang kedua sesuai dengan siklus haid. Sekitar hari ke-8
haid, payudara membesar dan beberapa hari sebelum haid berikutnya
terjadi pembesaran maksimal. Beberapa hari menjelang haid, payudara
8
perempuan muda, pada tumor filoides terdapat pada semua usia, kista
payudara sering ditemukan pada usia dekade kelima.2
Distribusi letak tumor payudara berdasarkan penelitian
(Haagensen) lebih sering terjadi di kuadran lateral atas (50%), kemudian
sentral/subareolar (20%), kuadran lateral bawah (10%), kuadran medial atas
(10%) dan kuadran medial bawah (10%). Payudara sebelah kiri lebih sering
terkena bila dibandingkan sebelah kanan.1,3
a. Variasi Geografik
b. Usia
f. Radiasi pengion
h. Lama menyusui
j. Gaya hidup
a. Fibroadenoma
b. Tumor filoides
c. Papilloma intraduktal
e. Galaktokel
Galaktokel merupakan kista retensi yang berisi air susu. Galaktokel
berbatas tegas dan dapat digerakkan, dan timbul biasanya 6-10 bulan
setelah berhenti menyusui. Letak galaktokel ini biasanya di tengah dalam
payudara atau dibawah puting.2
a. Noninvasif
B. Invasif
a. Karsinoma tubulus
b. Karsinoma medular
c. Karsinoma koloid (Musinosa)
d. Karsinoma papiler invasif
e. Karsinoma sistik adenoid
16
3. Karsinoma inflamasi
Adanya massa dapat ditentukan sejak berapa lama, cepat atau tidak
pertumbuhan, disertai rasa sakit atau tidak. Tumor pada kegansanan
mempunyai gejala tidak nyeri dan massa yang irreguler serta tumbuh
progresif.3
2. Pemeriksaan Radiodiagnostik
a. Mamografi
b. Ultrasonografi
3. Biopsi
a. Staging
Tumor
Varian Keterangan
Primer (T)
Tx Tumor primer tidak dapat dinilai
To Tidak ada bukti tumor primer
Tis Karsinoma in situ
Tis
Karsinoma duktal in situ
(DCIS)
Tis
Karsinoma lobular in situ
(LCIS)
Tis Penyakit paget pada puting payudara tanpa
(Paget) tumor
T1 Diameter terbesar tumor <2 cm
T1 mic Diameter terbesar mikroinvasi <0,1 cm
Diameter terbesar tumor > 0,1 cm tetapi < 0,5
T1a
cm
Diameter terbesar tumor >0,5 cm tetapi < 1
T1b
cm
19
Metastasis (M)
Mx Metastasis tidak dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis
M1 Metastasis
Sumber : Sjamsuhidajat, 2010
b. Grading
1. Diferensiasi glandular/tubular
Skor 1 : >75% dari area tumor membentuk struktur kelenjar atau
tubular.
Skor 2 : 10% - 75% dari area tumor membentuk struktur kelenjar atau
tubular.
23
2.1.9. Tatalaksana
1. Pembedahan
Jenis pembedahan yang dilakukan adalah2 :
Mastektomi radikal klasik
Mastektomi radikal klasik merupakan pengangkatan seluruh kelenjar
payudara dengan sebagian besar otot pektoralis mayor dan minor,
kulit, dan kelenjar limfe aksila level I, II, dan III.
Mastektomi radikal dimodifikasi
Pengangkatan seluruh kelenjar payudara dengan mengangkat kelenjar
limfe level I dan II namun mempertahankan otot pektoralis mayor dan
minor jika otot bebas dari tumor. Pembedahan ini diikuti dengan
diseksi aksila.
Mastektomi simpel
Pengangkatan seluruh kelenjar payudara dan puting dan
mempertahankan kelenjar limf aksila dan otot pektoralis jika tidak ada
penyebaran ke kelenjar aksila. Ini biasa dilakukan untuk mastektomi
profilaktif pada kelompok berisiko tinggi dan pada karsinoma in situ
yang rekuren.
Breast conserving treatment (BCT) / lumpektomi
Tindakan ini dilakukan dengan tujuan mengangkat massa dan jaringan
payudara sehat di sekitranya dengan menjaga tampilan kosmetik
payudara. Indikasi dilakukan BCT adalah tumor stadium Tis, T1,T2
dengan ukuran ≤3 cm.
2. Radioterapi
Radioterapi dapat digunakan sebagai adjuvan kuratif pada
pembedahan BCT, mastektomi simpel, mastektomi radikal modifikasi
dan terapi paliatif pasca mastektomi, metastasis tulang dan otak.
25
2.1.10. Prognosis
2.1.11. Pencegahan
2
indeks massa tubuh (IMT) sekitar 20-25 kg/m , menghindari konsumsi
alkohol, konsumi makanan seimbang, dan olahraga yang teratur.25
Benjolan di payudara
Faktor risiko
Staging
2.3. Kerangka Konsep
Usia
Pendidikan
Riwayat pemakaian
kontrasepsi oral
Kejadian tumor
Lokasi tumor payudara
Stadium kanker
Tindakan operasi
Jenis histopatologi
28
7.IV
Tindakan Salah satu terapi yang didapatkan Studi Nominal
operasi pasien dokumentasi 1.Insisi
2.Eksisi
3.Ekstirpasi
4.Simpel
mastektomi
5.Radikal
mastektomi
Jenis Jenis histopatologi yang tertera di Studi Nominal
Histopatologi rekam medik pasien berdasarkan dokumentasi 1.Fibroadenoma
Tumor pemeriksaan histopatologi yang mammae
Payudara telah dilakukan sebelumnya 2.Tumor jinak
filoides
3.Papilloma
intraduktus
4.Adenoma
tubular
5.Fibrokistik
mammae
6.Karsinoma
duktal in situ
7.Karsinoma
lobular in situ
8.Karsinoma
lobular invasif
9.Karsinoma
duktal invasif
10.Tumor ganas
filoides
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
30
31
Q = 1-P
= 1-0,355
= 0,645
Sehingga besar sampel yang diambil dari seluruh populasi pasien tumor
payudara di RSUD Serang yaitu sebanyak 62 pasien.
6. Input data ke program SPSS 16.0 dan melakukan analisa data yang
didapatkan.
7. Melakukan pelaporan hasil yang dibuat dalam bentuk makalah laporan
penelitian.
A. Pengolahan Data
1. Cleaning
Sebelum diolah, data yang telah terkumpul terlebih dahulu
dilakukan pengecekan agar tidak ada data yang double atau yang
tidak diperlukan.
2. Editing
Pengeditan dilakukan untuk mengecek kelengkapan,
kesinambungan dan keseragaman data.
3. Coding
Memudahkan dalam pengelompokkan data sesuai kategori yang
ada.
4. Entry data
Memasukkan data ke komputer untuk dianalisis menggunakan
program SPSS.
B. Analisa Data
4.1. Prevalensi Tumor Payudara di Poli Bedah RSUD Serang Tahun 2013
Berdasarkan tabel 4.1. dari 1424 pasien yang datang ke poli bedah,
terdapat sebanyak 119 pasien (8.4%) tumor payudara.
4.2. Prevalensi Tumor Jinak dan Tumor Ganas Payudara di Poli Bedah
RSUD Serang Tahun 2013
34
35
Fibrokistik
8 15.1
mammae
Papilloma
4 7.5
intraduktal
Tumor jinak
2 3.8
filoides
Total 53 100%
Pada tabel 4.3. didapatkan pasien tumor jinak payudara 54.7% tidak
mempunyai riwayat pemakaian kontrasepsi oral. Hal ini sama dengan hasil
penelitian oleh Yanhua et al (2012) dengan hasil penelitian bahwa pasien
tumor jinak payudara 94.7% tidak mempunyai riwayat pemakaian
kontrasepsi oral.26 Dari beberapa studi dikatakan bahwa pemakaian
kontrasepsi oral mempunyai efek perlindungan terhadap risiko timbulnya
fibroadenoma mammae dan fibrokistik mammae akibat adanya penekanan
kadar puncak estrogen dan progesteron yang terjadi selama periode kedua
siklus menstruasi. Namun dilain studi dikatakan bahwa efek perlindungan
dari pemakaian kontrasepsi oral masih dalam perdebatan.28
mudah ditemukan massa tumor dan akan lebih cepat dilakukan tindakan
pengobatan ataupun operasi. Deteksi dini yang dapat dilakukan adalah
SADARI dan menganjurkan perempuan di bawah usia 35 tahun untuk
melakukan USG payudara dan perempuan di atas usia 35 tahun dianjurkan
untuk melakukan pemeriksaan mammografi satu tahun sekali.40
Pada tabel 4.4. diketahui bahwa 72.7% tindakan operasi yang
dilakukan adalah radikal mastektomi. Dari The Patient Education Institute
tahun 2011 menuliskan bahwa tujuan utama dari operasi kanker payudara
adalah untuk mengambil seluruh tumor tanpa meninggalkan sisa di daerah
payudara dan untuk memeriksa kelenjar getah bening, menentukan berapa
banyak kelenjar getah bening yang terlibat.41 Setelah operasi, akan diberikan
satu atau lebih jenis terapi lanjutan untuk membantu mencegah timbulnya
kanker. Terapi lanjutan tersebut adalah terapi radiasi, terapi hormonal, dan
kemoterapi. Namun pada pasien di RSUD Serang tidak dilakukan terapi
lanjutan tersebut. Hal ini dikarenakan, RSUD Serang merupakan rumah
sakit tipe B yang tidak mempunyai pelayanan untuk radioterapi, kemoterapi,
dan hormonal terapi sehingga pasien akan di rujuk ke RS.Kanker Dharmais
untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Jenis histopatologi pada tumor ganas payudara berdasarkan tabel 4.4.
diketahui bahwa 77.3% adalah karsinoma duktal invasif dan 18.2% adalah
tumor ganas filoides. Hal ini sesuai dengan penelitian Zebua JI (2010)
dengan jenis histopatologi terbanyak adalah karsinoma duktal invasif
sebanyak 151 orang (77.8%) dan terbanyak yang kedua adalah karsinoma
lobular invasif 36 orang (18.6%).8 Pada studi yang dilakukan oleh Ebughe et
al (2013) juga mendapatkan hasil jenis histopatologi yang sama yaitu
karsinoma duktal invasif (85.2%) sering ditemukan.42 Selain itu penelitian
oleh Dauda et al (2011) di Nigeria yang melakukan penelitian jenis
histopatologi berdasarkan usia menyebutkan bahwa karsinoma duktal
invasif lebih sering terjadi pada kelompok usia 60-80 tahun sedangkan
karsinoma lobular invasif lebih sering pada kelompok usia 20-40 tahun.43
Pada teori juga disebutkan bahwa karsinoma duktal invasif ini merupakan
jenis kanker tersering yaitu 80% dari semua kanker payudara.2 Karsinoma
43
5.1. Simpulan
5.2. Saran
1. Pada penelitian kali ini, peneliti hanya melihat gambaran kejadian tumor
payudara baik tumor jinak maupun tumor ganas berdasarkan usia, tingkat
pendidikan, riwayat kontrasepsi oral, lokasi tumor, tindakan operasi,
stadium kanker, dan jenis histopatologinya, sedangkan faktor-faktor resiko
apa saja yang mungkin dapat berhubungan dengan kejadian tumor jinak
maupun tumor ganas payudara tidak dilakukan. Sehingga diharapkan
adanya penelitian lebih lanjut yang lebih lengkap untuk dapat
menyajikannya.
2. Rekam medis sebagai sumber data penelitian sebaiknya lebih lengkap
dalam melampirkan data pasien mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang, pemeriksaan histopatologi hingga terapi yang
44
45
1. Kumar V, Abbas KA, Fausto N, Aster JC. The female breast. In: Schmitt
W, editor. Robbins and cotran pathologic basis of disease. 7th ed.
Philadelphia: Saunders Elsevier; 2005. p.270-80, 1120-140.
7. Bafakeer SS, Banafa NS, Aram FO. Breast diseases in southern Yemen.
Saudi Med J 2010;31(9): 1011-14.
11. Tortora GJ, Derrickson B. The reproductive systems. In: Roesch B, editor.
Principles of anatomy and physiology. 12th ed. United States of America:
John Wiley & Sons; 2009. p.1110-12.
12. Drake RL, Vogl W, Mitchel AWM. Gray’s anatomy for student. Spain:
Churcill Livingstone Elsevier; 2007. p.115-16.
13. Snell RS. Dinding dada, rongga dada, paru, dan rongga pleura. In:
Suwahjo A, Yohanes AL, editor. Anatomi klinis berdasarkan sistem.
Jakarta : EGC; 2012. h.89-91.
19. Mishra SP, Tiwary SK, Mishra M, Khanna AK. Phylloides tumor of
breast: a review article. Hindawi Publishing Corporation 2013;1: 1-11.
20. Sahu SK, Singh PK, Singh BS, Bhushan S, Aeron K, Sinha M, et al.
Breast intraductal papilloma. Jurnalul de Chirurgie (Iaşi) 2012;8(2): 189-
92.
22. Wahyuni AS. Hubungan jenis histologi dengan ketahanan hidup 5 tahun
penderita kanker payudara. Maj Kedokteran Nusantara 2006;39(1): 7-11.
24. John Hopkins Medicine. Breast cancer & breast pathology [Internet].
United States: John Hopkins University; 2012 [cited 2014 Jul 9].
Available from: http://pathology.jhu.edu/breast/grade.php/
29. Sari K. Profil penderita tumor payudara yang dilakukan tindakan biopsi
aspirasi jarum halus di laboratorium sentra diagnostik patologi anatomi
fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara Januari 2009 – Mei 2011.
Repository USU 2011;1: 1-37.
30. Santen JR, Mansel R. Benign breast disorders. N Engl J med 2005;353:
275-85.
33. Azamris. Analisis faktor risiko pada pasien kanker payudara di rumah
sakit Dr. M. Djamil Padang. Maj Cermin Dunia Kedokteran 2006;152: 53-
56.
34. Leong BDK, Chuah JA, Kumar VK, Yip CH. Breast cancer in Sabah
Malaysia: A two year prospective study. Asian Pacific J Cancer Prev
2007;8: 525-29.
50
36. Marchbank PA, McDonald JA, Wilson HG, Folger SG, Michele GM,
Daling JR, et al. Oral contraceptives and the risk of breast cancer. N Engl J
Med 2002;346(26): 2025-32.
37. Aljarrah A, Miller WR. Trends in the distribution of breast cancer over
time in the Southeast of Scotland and review of the literature. ecancer J
2014;8: 427.
38. Roger AD. Clinical anatomy of the breast. United States: OHIO
University; 2012. p.1-64.
39. Celaya MO, Berke EM, Onega TL, Gui J, Riddle BL, Cherala SS. Breast
cancer stage at diagnosis and geographic access to mammography
screening (New hampshire, 1998-2004). International J RRHH 2010;10:
1361.
40. Rumah Sakit Kanker Dharmais. Kanker payudara [Internet]. Jakarta: RS.
Kanker Dharmais; 2010 [cited 2014 Jul 7]. Available from:
http://www.dharmais.co.id/index.php/kanker-payudara.html
41. Breast cancer [Internet]. The Patient Education Inc; 2011 [cited 2014 Feb
14]. Available from:
www.nlm.nih.gov/medlineplus/tutorials/breastcancer/oc139107.pdf
42. Ebughe G, Ugare GU, Nnoli MN, Bassey IA, Nwagbara VJ, Udosen JE, et
al. Histological type and tumour grade in Nigerian breast cancer:
Relationship to menarche, family history of breast cancer, parity, age at
first birth, and age at menopause. Iosrjournal 2013;7(5): 58-63.
51
43. Dauda AM, Misauno MA, Ojo EO. Histopathological types of breast
cancer in Gombe, North Eastern Nigeria: A seven-year review. Afr J
Reprod Health 2011;15(1): 107-10.
44. Eheman CR, Shaw KM, Ryerson AB, et al. The changing incidence of in
situ and invasive ductal and lobular breast carcinomas: United States,
1999-2004. Cancer Epidemiol Biomarkers Prev 2009;18: 1763-69.
LAMPIRAN
Lampiran 1
52
53
Lampiran 2
Riwayat Pendidikan
1. SD Negeri 06 Palembang (1999-2005)
2. SMP Negeri 17 Palembang (2005-2008)
3. MA Negeri 3 Palembang (2008-2011)
4. Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2011 -
sekarang)