Anda di halaman 1dari 10

PROGRAM KESELAMATAN DAN KEAMANAN

RS GRAHA SEHAT MEDIKA


LEMBAR PENGESAHAN

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT GRAHA SEHAT MEDIKA


KOTA PASURUAN
NOMOR: 119/6/III/SK_Dir/2018

TENTANG
PEMBERLAKUAN DOKUMEN
PROGRAM KESELAMATAN DAN KEAMANAN

PENGESAHAN PANDUAN PENGELOLAAN LIMBAH INFEKSIUS


RS GRAHA SEHAT MEDIKA KOTA PASURUAN

NAMA KETERANGAN TANGGAL TANDA TANGAN

Direktur RS Graha Sehat Medika


dr. Rudy, SpOG 1 Maret 2018
Kota Pasuruan
1.
1 2.
dr.Agil Wijaya Authorized Person
Maret 2018

Ketua Pokja 1 Maret 2018


3.

Pembuat Dokumen 1 Maret 2018


4.

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan..........................................................................………….........…………………………. i

Daftar Isi …………………………………........................................……………………………………………………………. ii

I. Pendahuluan …………………………………........................................………………………………………………….. 1

i
II. Latar Belakang …………………………………........................................………………………………………………. 1

III. Tujuan …………………………………........................................………………………………………………………….. 2

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan …………………………………..................................………………… 3

V. Cara Melaksanakan Kegiatan …………………………………........................................………………………… 4

VI. Sasaran …………………………………........................................……………………………………………………….. 5

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan …………………………………........................................………………………. 5

VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan …………………………………...................................... 6

IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan …………………………………......................................… 7

ii
LAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT GRAHA SEHAT MEDIKA

NOMOR : 119/6/III/SK_Dir/2018

TANGGAL : 01 Maret 2018

TENTANG : PROGRAM KESELAMATAN DAN KEAMANAN

I. Pendahuluan

Sejalan dengan perubahan sosial budaya masyarakat dan perkembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi, peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan
perkembangan informasi yang demikian cepat diikuti oleh tuntutan masyarakat akan pelayanan
kesehatan yang lebih baik mengharuskan sarana pelayanan kesehatan untuk mengembangkan
diri secara terus menerus hal ini karena masyarakat semakin mengerti akan pentingnya
kesehatan. Pengembangan yang dilaksanakan tahap demi tahap berusaha untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan di rumah sakit tetap dapat mengikuti perubahan yang ada. Rumah Sakit
sebagai tempat untuk pelayanan kesehatan selalu melakukan pembenahan baik sarana maupun
prasarana yang ada untuk menjamin keamanan serta kenyamanan pasien maupun keluarga
pasien. Dengan semakin meningkat nya tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan, maka
fungsi pelayanan kesehatan termasuk pelayanan dalamrumah sakit secara bertahap perlu terus
ditingkatkan agar menjadi efektif dan efisien serta member kepuasan terhadap pasien, keluarga
maupun masyarakat
Dalam proses pencapaian kualitas pelayanan tersebut, upaya peningkatan pelayanan
rumah sakit disusun dalam bentuk kegiatan yang komprehensif dan integratif yang menyangkut
struktur, proses dan output/outcome secara objektif, sistematik dan berlanjut, memantau dan
menilai mutu serta kewajaran pelayanan tehadap pasien, menggunakan peluang untuk
meningkatkan pelayanan pasien dan memecahkan masalah yang terungkapkan sehingga
pelayanan yang diberikan di rumah sakit berdaya guna dan berhasil guna.

II. Latar Belakang

Rumah sakit menjamin tersedianya fasilitas yang aman, berfungsi dan supportif bagi
pasien, keluarga, staf dan pengunjung, untuk mencapai tujuan ini penatalaksanaannya harus
dikelola secara efektif. Secara khusus, manajemen harus berusaha keras untuk mengurangi dan
mengendalikan bahaya dan risiko, mencegah kecelakaan dan cidera dan memelihara kondisi
aman.

1
Setiap pengunjung maupun pasien berhak atas kenyamanan yang diperoleh dari Rumah Sakit,
untuk itu perlu dijaga keselamatan maupun keamanannya.
Peraturan perundangan dan pemeriksaan oleh yang berwenang di daerah menentukan
bagaimana fasilitas dirancang, digunakan dan dipelihara. Seluruh rumah sakit, tanpa
memperdulikan besar kecilnya dan sumber daya yang dimiliki, harus mematuhi ketentuan yang
berlaku sebagai bagian dari tanggung jawab mereka terhadap pasien, keluarga, staf dan para
pengunjung.
Rumah sakit harus mematuhi peraturan perundangan dan memahami tentang detail
fasilitas fisiknya untuk dapat menyusun perencanaan. Secara proaktif mengumpulkan data dan
menggunakannya dalam strategi mengurangi risiko dan meningkatkan keselamatan dan
keamanan lingkungan asuhan pasien, yang pada akhirnya semua fasilitas yang tersedia mampu
mendukung keselamatan masyarakat yang ada di rumah sakit
Agar upaya Keselamatan dan keamanan fasilitas di Rumah Sakit Graha Sehat
Medikadapat berjalan seperti yang diharapkan maka perlu disusun Program Keselamatan dan
Keamanan Fasilitas Fisik Rumah Sakit.

III. Tujuan
III.1 Tujuan Umum
Untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan pasien, keluarga pasien, pengunjung dan
staf di rumah sakit, melalui kegiatan manajemen resiko fasilitas di lingkungan Rumah Sakit
Graha Sehat Medika.

III.2 Tujuan Khusus


 Memastikan keselamatan dan keamanan pasien, keluarga pasien, staf, pengunjung
terhadap fasilitas fisik termasuk mengamankan dan memonitor area yang beresiko
keamanannya.
 Untuk mencegah kecelakaan dan cidera, menjaga kondisi keselamatan dan keamanan
pasien, keluarga pasien, staf dan pengunjung.
 Mengidentifikasi staf, pasien, pengunjung untuk mendukung pengamanan lingkungan
Rumah Sakit Graha Sehat Medika.
 Untuk mengurangi dan mengendalikan bahaya resiko.
 Melakukan pencegahan terjadinya bahaya yang mengancam kesehatan maupun jiwa
akibat adanya proses pembangunan gedung.
 Mencegah bahaya akibat ketidaktersediaan/keterbatasan fasilitas fisik bangunan yang
ada di Rumah Sakit Graha Sehat Medika.
 Mencegah terjadi pencurian, kekerasan fisik dan pasien hilang/minggat.
 Melakukan penataan dan keamanan lingkungan rumah sakit termasuk parkir

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

2
Kegiatan program keselamatan dan keamanan fasilitas fisik di Rumah Sakit Graha Sehat
Medika adalah sebagai berikut :

1. Manajemen Risiko Keamanan dan Keselamatan


a. Melakukan indentifikasi area yang berisiko keamanan dan keselamatannya, memasang
smoke detector di gedung berisiko, penandaan lantai licin dan lantai beda level untuk
mencegah pasien jatuh.
b. Melakukan monitoring area yang beresiko terjadinya masalah keselamatan dan
keamanan, dengan cara pemasangan kamera CCTV di daerah beresiko dan
menempatkan satpam di daerah beresiko keamanan dan petugas keamanan keliling
setiap 3 jam.
c. Pemasangan tanda pengenal untuk semua staf, pengunjung, pedagang/vendor di
lingkungan rumah sakit, pengunjung pasien dibatasi jumlahnya, keluarga pasien yang
menunggu/ menginap di Rumah Sakit diidentifikasi. Hal ini ditujukan untuk memastikan
seluruh penghuni rumah sakit dapat di identifikasi dan menghindari adanya pengunjung
yang mengganggu keamanan dan keselamatan di rumah sakit.
d. Pengawasan Keamanan dan Keselamatan selama masa renovasi atau pembangunan.
Berbagai resiko keselamatan dan keamanan diawasi dengan melibatkan seluruh tenaga
yang terlibat dalam proses pembangunan dan renovasi, guna menjaga keamanan dan
keselamatan pekerja dan staf rumah sakit selama proses pembangunan berlangsung.

2. Manajemen Fasilitas Fisik, dilakukan dengan cara :


a. Pemeriksaan fasilitas fisik secara komprehensif (mencatat semua perabot yang tajam
dan rusak yang dapat mengakibatkan cidera, fasilitas yang perlu perbaikan dan
pemeliharaan secara rutin). Jarum / benda tajam ditempatkan pada container khusus
(safety box) sehingga tidak mencederai staf maupun pasien dan pengunjung.
b. Menetapkan response / action plan terhadap hasil pemeriksaan yang dilakukan dalam
poin a di atas.
c. Menyusun anggaran untuk mengganti system, perbaikan fasilitas yang rusak,
pemeliharaan fasilitas rutin dan hal-hal lain terkait pengamanan fasilitas fisik.
d. Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan response/action plan

3. Edukasi Staf Terkait dengan Keselamatan dan Keamanan


Staf yang diedukasi adalah seluruh staf sesuai dengan kaidah kaidah K3RS di Rumah Sakit.

4. Monitoring Kepatuhan Unit Independen / penyewa lahan terhadap program keamanan dan
keselamatan rumah sakit. Unit Independen diidentifikasi dan diberikan sosialisasi terkait
pelaksanaan program keamanan dan keselamatan rumah sakit. Monitoring kepatuhan unit
independen dilakukan secara berkala untuk memastikan konsistensi kepatuhan masing-
masing unit terhadap program keamanan dan keselamatan rumah sakit.

3
5. Pencatatan dan Pelaporan Insiden / Cidera akibat fasilitas yang tidak memberikan keamanan
dan keselamatan. Hal ini untuk mencegah terulangnya insiden / cidera dan menyusun
rencana proaktif untuk mengurangi resiko yang dapat terjadi.

6. Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan dan Rencana Tindak Lanjutnya. Pelaporan Pelaksanaan


Kegiatan dilakukan untuk memantau ketepatan pelaksanaan program dan menentukan
perbaikan terkait pelaksanaan program.

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Melakukan observasi di wilayah unit kerja untuk mengidentifikasi area dan fasilitas
beresiko. Petugas IPS RS dan petugas bagian rumah tangga melakukan observasi
menggunakan checklist dan melakukan wawancara kepada petugas di unit kerja untuk
mengumpulkan informasi terkait resiko keamanan dan keselamatan yang mungkin terjadi
baik karena factor lingkungan, factor fasilitas maupun pengunjung rumah sakit.
2. Menyusun dan menerapkan rencana aktif dalam mengurangi resiko keamanan dan
keselamatan di lingkungan rumah sakit. Rencana aktif disusun untuk mengurangi resiko
dan menyusun langkah-langkah antisipatif jika resiko terjadi (disaster plan)
3. Melakukan sosialisasi program keselamatan dan keamanan kemasing-masing unit kerja.
Hal-hal terkait manajemen keselamatan dan keamanan fasilitas disosialisasikan kepada
para staf di masing-masing unit kerja untuk menciptakan kesadaran dan pemahaman
dalam mendukung pelaksanaan program manajemen keselamatan dan keamanan.
4. Melakukan monitoring kepatuhan seluruh staf dan unit independen terhadap program
keamanan dan keselamatan rumah sakit. Kepatuhan dimonitoring dengan melakukan
inspeksi mendadak kemasing-masing unit kerja secara berkala untuk menguji
pemahaman terkait pelaksanaan program keamanan dan keselamatan rumah sakit.

VI. Sasaran
Sasaran audience program adalah seluruh staf dan unit independen di lingkungan Rumah
Sakit Graha Sehat Medika. Sasaran masing-masing kegiatan adalah sebagai berikut :

No Kegiatan Sasaran
Identifikasi area yang beresiko keamanan dan
1 100 %
keselamatannya
Monitoring area yang beresiko keamanan dan
2 100 %
keselamatannya
Pemasangan tanda pengenal untuk semua staf,
3 100 %
pengunjung dan rekanan
Pengawasan Keamanan dan Keselamatan selama masa
4 Bila ada
renovasi atau pembangunan

4
5 Pemeriksaan Fasilitas Fisik 100 %
6 Penyusunan action plan terhadap hasil pemeriksaan 100 %
Menyusun Anggaran terkait pelaksanaan program
7 1 anggaran per tahun
manajemen fasilitas
8 Monitoring pelaksanaan response / action plan 3 bulan sekali
seluruhnya dalam kurun
9 Edukasi staf terkait dengan keselamatan dan keamanan
waku 1 tahun
Monitoring kepatuhan unit independen / penyewa lahan
10 terhadap program keamanan dan keselamatan 100 %
rumahsakit
Pencatatan dan pelaporan insiden / cidera akibat fasilitas
11 100 %
yang tidak memberikan keamanan dan keselamatan
Pelaporan pelaksanaan kegiatan dan rencana tindak
12 100 %
lanjutnya

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Tahun 2016
N
Kegiatan Ja Fe Ma Ap M Ju Ag Se Ok No De
o Jul
n b r r ei n us pt t v s
1 Rapat
Manajemen Risiko
2 Keselamatan dan
Keamanan
a. Petugas keamnan
inspeksi keliling rumah
sakit setiap 3 jam
b. Monitoring area berisiko
c. Pemasangan tanda
pengenal pada pasien,
pengunjung dan
keluarga pasien
d. Pengawasan
Renovasi B e l u m a d a
Pembangunan
3 Manajemen Fasilitas Fisik
a. Pemeriksaan Fasilitas
Fisik
b. Penyusunan Action Plan
c. PenyusunanAnggaran
d. Monitoring Action Plan
Edukasi Staf ( pelatihan
4
black code)
Monitoring Kepatuhan Unit
5
Independen
6 Pencatatan dan Pelaporan

5
Tahun 2016
N
Kegiatan Ja Fe Ma Ap M Ju Ag Se Ok No De
o Jul
n b r r ei n us pt t v s
Insiden
Pelaporan pelaksanaan
7
kegiatan
8 Evaluasi

VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


VIII.1 Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi dilaksanakan setiap bulan Juni dan Desember serta dilakukan oleh Tim
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS).

VIII.2 Pelaporan
Setelah Evaluasi kegiatan dilakukan akan dibuat pelaporan dalam periode satu
tahunyang kemudian diserahkan kepada Direktur Rumah Sakit Graha Sehat Medika.

IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan

1. Pencatatan dan dokumentasi kegiatan dilaksanakan oleh anggota Tim K3RS yang
ditugaskan.
2. Tim K3RS melaksanakan monitoring dan koordinasi terhadap hasil laporan.
3. Unit Pelaksana Keselamatan Pasien Rumah Sakit merangkum seluruh kegiatan
manajemen risiko berupa laporan evaluasi kegiatan yang ditujukan kepada direktur.
4. Laporan Program ditujukan kepada Direktur Rumah Sakit Graha Sehat Medika.
5. Isi Laporan :
a. Kegiatansesuai program kerja
b. Kegiatan yang telah dilaksanakan
c. Apakah kegiatan sesuai jadwal
d. Insiden/ cidera akibat fasilitas rumah sakit yang terjadi, jenis insiden, akibat
insiden
e. Hambatan yang menyebabkan program kerja tidak dapat dilaksanakan atau tidak
sesuai jadwal.
f. Hal-hal lain yang dianggap perlu untuk dilaporkan.
g. Usulan dan rekomendasi kepada Direktur.

Pasuruan, 5 Januari 2016


Direktur RS Graha Sehat Medika

dr.Rudy, SpOG
6
7

Anda mungkin juga menyukai