PENDIRIAN APOTEK
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
Habib Almunawwar
Regina Setyawati
Yuliana Pravitasari
Rima Rintani
Heti Nuraeni
Wika Admaja
Dhanang P
Aditya Maulana P.P
APOTEK FARMARIN
YOGJAKARTA
2012
1
STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)
APOTEK SUMBER WARAS
Jalan Magelang No 188 Yogyakarta
2
bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Peran apoteker di
apotek diharapkan dapat menyeimbangkan antara aspek klinis dan aspek
ekonomi demi kepentingan pasien.
1. Visi
Menjadikan apotek dengan pelayanan kefarmasian yang
berkualitas serta menguntungkan.
2. Misi
Misi dari apotek adalah :
a. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang terjangkau oleh
masyarakat.
b. Menyelenggarakan pelayanan kefarmasian yang tepat, cepat,
ramah dan informatif yang memuaskan semua pihak.
c. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat secara
profesional.
d. Meningkatkan kesejahteraan seluruh karyawan dan pemilik
modal.
3
IV. ASPEK LOKASI
1. Denah Lokasi
Terlampir
2. Data-data Pendukung
a. Kepadatan Penduduk
Apotek Sumber Waras berada di daerah dengan kepadatan
penduduk yang tinggi karena terletak tepat di pinggir Jalan
Magelang. Hal ini dibuktikan dengan minimnya lahan kosong.
Selain itu, banyak kompleks perumahan di sekitarnya (antara lain
Perumahan Taman Pandan dan Perumahan Jambon).
b. Tingkat Sosial dan Ekonomi
Tingkat pendidikan masyarakat relatif tinggi mengingat letak
Apotek Sumber Waras yang berada di lingkungan sekolah SMU N 4
Yogyakarta. Dengan demikian tingkat kesadaran masyarakat akan
pentingnya kesehatan cukup baik. Keadaan ekonomi secara umum
relatif baik.
4
c. Pelayanan Kesehatan Lain
Sarana pelayanan kesehatan di sekitar apotek antara lain :
1). Puskesmas Tegal Rejo
2). Praktek Dr. Erliana (Dokter umum)
3). Praktek Dr. Liliani (Dokter spesialis penyakit dalam)
4). Praktek Drg. Inge Susanto (Dokter gigi)
5). Klinik khusus kulit Erha
d. Jumlah Pesaing
Jumlah apotek sebagai pesaing ada 4, yaitu Apotek K-24,
Apotek Dewi, Apotek Aulia, dan Apotek Kurnia. Akan tetapi
dengan melihat lokasi yang sangat strategis maka diharapkan apotek
dapat bersaing dengan pesaing lainnya.
e. Dekat Pusat Keramaian
Apotek Sumber Waras dekat dengan pusat keramaian seperti
pasar (Pasar Karang Waru, Pasar Kutu), sekolah (SMU N 4
Yogyakarta, SD Muhammadiyah), ATM (BCA, BII), POM bensin,
TVRI (Bursa mobil setiap hari Minggu dan pentas hiburan setiap
hari Jumat), kantor pemerintah (Kelurahan Sinduadi), showroom
mobil (Sumber Baru Motor, Ratu Motor), factory outlet, restoran
(Pacific, Dewi), tempat hiburan malam (JJRM, Bosche), kafe (Java
cafe, kafe Bunker), dan masih banyak lagi toko-toko lain. Jalan
Magelang merupakan jalan dengan kepadatan lalu lintas yang tinggi
karena menghubungkan kota Jogjakarta dengan Daerah Jawa
Tengah.
f. Aman
Lingkungan Apotek Sumber Waras relatif aman karena
letaknya berdekatan dengan Polsek Tegalrejo.
g. Mudah Dijangkau
Apotek terletak di pinggir jalan raya dan mudah dijangkau
baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum seperti
bus. Jalur bus yang melalui apotek ini bervariasi, yaitu bus jalur
Jogja-Tempel, jalur 5, Pemuda jalur C, D2, 23, A3. Apotek ini juga
5
dilengkapi dengan area parkir yang memadai yang terletak di
samping gedung.
lain yang lebih dahulu berdiri sebagai calon kompetitor di sekitar lokasi,
a. Apotek Kompetitor
No Nama Apotek Alamat
1. Apotek K-24 Jl Magelang No 162
2. Apotek Dewi Jl Magelang No 110 B
3. Apotek Aulia Jl Magelang No 223
4. Apotek Kurnia Jl Magelang, Poncowinatan
b. Dokter
Perkiraan Jarak dari
Nama Jumlah Apotek
No Spesialisasi Alamat
Dokter Pasien Sumber
(per hari) Waras (m)
1. Erliana Umum Jl Gotong Royong No 25 30 100
2. Inge Santoso Gigi Jl Magelang No 101 10 15
Penyakit
3. Liliani Jl Magelang No 113 20 500
dalam
TOTAL RESEP 60
6
V. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
1. Potensi Pasar
Letak yang sangat strategis dan dekat dengan pusat pelayanan
kesehatan dan pusat-pusat keramaian menjadikan potensi pasar apotek
Sumber Waras cukup menjanjikan.
Perkiraan konsumen :
Diperkirakan jumlah pasien Puskesmas Tegal Rejo 100 orang/hari,
RS Sakinah Idaman 150 orang/hari dan Klinik khusus kulit Erha 50
orang/hari. Rumah sakit dan klinik menerapkan beberapa usaha
untuk mencegah resep keluar sehingga prediksi pasien yang
membawa resep keluar dari RS adalah 25% (75 pasien/hari).
Pasien dari beberapa praktek dokter di sekitar lokasi : 50 pasien/hari.
Konsumen yang membeli OTC dan komoditi lain : 75 pasien/hari.
2. Market Share
Jumlah pesaing di sekitar apotek Sumber Waras : 4 apotek
Jumlah perkiraan pasien di sekitar apotek Sumber Waras : 200
pasien/hari.
Perkiraan konsumen : 200 / 4 = 50 pasien/hari.
3. Analisis SWOT
a. Strength (Kekuatan)
1). Jarak apotek Sumber Waras lebih dekat dengan Puskesmas Tegal
Rejo jika dibandingkan apotek-apotek pesaing dan mudah
dijangkau dari segala arah.
2). Pelayanan yang diberikan : Delivery service, konseling, praktek
dokter.
3). Modal yang besar sehingga obat relatif lengkap.
4). Apoteker selalu stand by di apotek untuk memberikan pelayanan
dan konsultasi seputar obat.
7
5). Apotek Sumber Waras melakukan diversifikasi dengan membuka
toko alat tulis.
6). Jarak apotek Sumber Waras yang dekat dengan SMU 4
Yogyakarta sehingga banyak siswa yang membutuhkan alat tulis.
7). Jalan di depan apotek merupakan jalur alternatif menuju
beberapa sekolah.
b. Weakness (Kelemahan)
1). Karena apotek baru, belum dikenal oleh masyarakat, dan belum
mempunyai langganan yang loyal.
2). Pelayanan agak lama karena apoteker masih baru.
c. Opportunities (Kesempatan)
1). Menerapkan “No Pharmacist No Service”
2). Diversifikasi : Delivery service, praktek dokter, penjualan
komoditi lain seperti alat tulis, dan konsultasi kosmetika,
nutrasetika.
3). Jumlah dokter yang membuka praktek di sekitar lokasi apotek
cukup banyak sehingga diharapkan jumlah pasien yang datang
ke apotek juga banyak.
d. Threats (Ancaman)
1). Rumah Sakit sangat gencar menerapkan sistem untuk mencegah
keluarnya resep.
2). Daya beli masyarakat menurun.
3). Masyarakat lebih memilih pengobatan-pengobatan alternatif non
medis yang lebih terjangkau.
8
- Apoteker Pengelola Apotek : 1 orang
- Apoteker pendamping : 1 orang
- Asisten Apoteker : 1 orang
Dasar pertimbangan perekrutan karyawan tersebut adalah :
1. Jam kerja
08.00-22.00, dibagi menjadi 2 shift masing-masing 7 jam, yaitu jam
08.00-15.00 dan jam 15.00-22.00 (hari Minggu dan hari libur tutup).
2. Volume pekerjaan
Jumlah pasien setiap hari : 30 pasien
Setiap pasien membutuhkan waktu 15 menit
Waktu untuk 50 pasien : 20 x 50 = 750 menit = 12,5 jam
3. Dana yang tersedia (bagian aspek modal dan biaya)
4. Sumber daya manusia merupakan aset terbesar dari apotek itu sendiri.
Kerjasama antar karyawan harus dijaga sehingga dapat menciptakan
suasana kerja yang kondusif serta mampu memberikan kenyamanan
pada pasien. Karenanya diperlukan adanya pembagian tugas, wewenang,
hak dan kewajiban serta rasa memiliki terhadap apotek dari para
karyawan. Untuk itu kemampuan manajerial dari Apoteker sangat
diperlukan.
1. Job Description
a. Apoteker Pengelola Apotek
Tugas dan kewajiban apoteker pengelola apotek :
1). Memimpin seluruh kegiatan apotek.
2). Berkewajiban serta bertanggung jawab penuh untuk mengelola
apotek yang meliputi beberapa bidang antara lain :
a) Pelayanan kefarmasian
b) Administrasi dan keuangan
c) Ketenagaan atau personalia
d) Bidang lainnya yang berkaitan dengan tugas dan fungsi
apotek
9
3). Melakukan langkah-langkah untuk mengembangkan hasil dan
kualitas apotek
Tanggung jawab apoteker pengelola apotek :
APA bertanggung jawab atas kelancaran segala bidang kegiatan
dalam apotek serta bertanggung jawab terhadap kelancaran hidup
apotek yang dipimpinnya.
b. Apoteker Pendamping
Tugas dan kewajiban apoteker pendamping :
1). Melaksanakan seluruh tugas dan kewajiban APA, bilamana APA
berhalangan selama jam kerja apotek.
2). Dalam melaksanakan segala tindakan, terutama dalam hal-hal
penting yang mendasar dan strategis, harus mendapat
persetujuan dari APA.
Tanggung jawab dan wewenang apoteker pendamping :
Apoteker pendamping bertanggung jawab penuh kepada APA
dan melaksanakan tugas dan fungsi sebagai apoteker pendamping.
Berwenang mengelola seluruh kegiatan di apotek sesuai dengan
petunjuk dan atau instruksi dari APA.
c. Asisten Apoteker
Tugas dan kewajiban asisten apoteker :
1). Melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya sebagai
asisten apoteker, yaitu meliputi :
a) Pelayanan kefarmasian (pelayanan obat bebas dan obat
dengan resep) sesuai petunjuk pimpinan apotek.
b) Mengerjakan pengubahan bentuk, pembuatan sediaan racikan
dan meracik.
c) Menyusun, membendel dan menyimpan resep dengan baik.
d) Mencatat laporan penggunaan obat dan perbekalan farmasi
(Narkotika, Psikotropika, Statistika resep dan OGB, OWA)
dan waktu kadaluwarsa.
e) Mendata kebutuhan obat dalam buku defekta dan membantu
kelancaran kegiatan pembelian.
10
f) Menerima barang pesanan, memeriksa dan menandatangani
faktur, mencatat ke dalam buku pembelian (komputer) dan
menjaga agar daftar harga tetap up to date.
g) Memelihara kebersihan, kerapihan serta keteraturan ruang
pelayanan dan peracikan obat.
h) Mengelompokkan dan menata obat sesuai indikasinya.
2). Dalam keadaan tertentu dapat menggantikan tugas kasir, reseptir
dan lain sebagainya.
Tanggung jawab dan wewenang asisten apoteker :
Bertanggung jawab kepada pimpinan apotek atas segala
kebenaran tugas yang diselesaikannya. Berwenang melaksanakan
pelayanan kefarmasian sesuai petunjuk dan atau instruksi pimpinan
apotek.
d. Reseptir
Tugas dan kewajiban reseptir :
1). Membuat sediaan di bawah pengawasan apoteker/AA misalnya
membuat kapsul atau pulveres, tapi tidak melakukan
penimbangan.
2). Membuat resep-resep racikan yang bahannnya telah ditimbang
oleh apoteker/AA.
3). Membersihkan apotek dan peralatan yang dipakai untuk
peracikan.
4). Membantu pekerjaan lain bila diperlukan misalnya beli obat ke
apotek lain, mengantar obat, mengambil obat ke PBF.
e. Kasir
Tugas dan kewajiban kasir :
1) Mencatat penerimaan uang setelah dihitung yang harus
dilengkapi kuitansi, nota, tanda setoran, yang sudah diparaf
apoteker atau petunjuk yang ditunjuk
11
2) Melayani pembelian uang yang diterima saat itu juga dan
dipastikan uangnya berapa agar konsumen tidak mengklaim yang
tidak seharusnya
3) Membuat laporan harian, yaitu penjualan, kredit pembelian, hasil
penjualan, tagihan dan pengeluaran harian.
4) Membuat laporan bulanan, misalnya daftar gaji, pajak dan
laporan lainnya.
5) Melaksankan kegiatan arus uang sesuai dengan petunjuk APA,
misalnya pendapatan yang diperoleh dimasukkan bank, inkaso,
dan lain-lain.
12
B. SOP PELAYANAN OWA
1. Pasien datang.
2. Menyapa pasien dengan senyum ramah dan menanyakan kepada
pasien obat apa yang dibutuhkan.
3. Tanyakan pada pasien apa keluhan yang dialaminya dan gejala
penyakitnya.
4. Tanyakan pada pasien apakah sebelumnya pernah menggunakan
obat tertentu dan bagaimana hasilnya (kondisi membaik atau
bertambah parah).
5. Bila pasien telah menggunakan obat sebelumnya dan hasilnya tidak
memuaskan, maka pilihkan obat lain yang sesuai dengan kondisi
pasien.
6. Menghitung harga dan minta persetujuan pasien terhadap nominal
harga.
7. Setelah pasien setuju dengan harga obat, ambilkan obat diatas.
8. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat
meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat,
cara penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul
setelah penggunaan obat.
9. Catat nama pasien, alamat dan no telepon pasien.
10. Buat catatan khusus tentang pasien.
13
7. Siapkan obat sesuai dengan resep.
8. Jika obat racikan maka patuhi SOP meracik obat.
9. Buat etiket dan cocokkan dengan resep.
10. Teliti kemSumber resep sebelum diserahkan pada pasien termasuk
salinan resep dan kuitansi.
11. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat
meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat,
cara penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul
setelah pemakaian obat.
12. Catat nama pasien, alamat dan no telepon pasien.
13. Buat catatan khusus tentang pasien.
14
E. SOP MENIMBANG
1. Bersihkan timbangan.
2. Setarakan timbangan terlebih dahulu sebelum mulai menimbang.
3. Ambil bahan-bahan sesuai dengan permintaan resep.
4. Ambil anak timbangan sesuai dengan berat yang diminta dan
letakkan pada piring timbangan sebelah kiri (timbangan dalam
keadaan off).
5. Bahan baku yang dikehendaki diletakkan secukupnya pada piring
timbangan sebelah kanan (timbangan dalam keadaan off).
6. Buka atau on- kan timbangan kemudian dilihat apakah timbangan
sudah seimbang atau belum.
7. Bahan ditambah atau dikurangi sampai diperoleh timbangan yang
seimbang yang ditunjukkan oleh letak jarum pada posisi nol (pada
saat menambah atau mengurangi bahan, timbangan dalam keadaan
off).
8. Ambil bahan yang sudah ditimbang kemudian diberi nama sesuai
nama yang tertera pada botol persediaan bahan.
9. Cek ulang anak timbangan apakah berat yang diminta sudah sesuai
dengan resep kemudian dikemSumberkan ke tempatnya.
10. Cek ulang apakah bahan yang diambil sudah sesuai dengan resep
kemudian dikemSumberkan ke tempatnya.
15
5. Menanyakan tentang bagaimana pasien menggunakan obat tersebut,
bila ada yang kurang atau salah maka farmasis wajib membenarkan
dan melengkapinya.
16
2. Mencocokkan obat dengan kondisi pasien dengan cara menanyakan
pada pasien tentang keluhan yang dialaminya.
3. Memberitahukan pada pasien tentang obat yang diberikan dan tujuan
penggunaan obat tersebut.
4. Memberikan informasi pada pasien tentang aturan penggunaan obat
meliputi dosis, frekuensi, durasi, cara penggunaan.
5. Menanyakan kemSumber tentang semua informasi yang telah
disampaikan untuk memastikan bahwa pasien telah paham dan
mengerti tentang aturan penggunaan obat.
6. Memberitahukan pada pasien tentang ESO obat yang mungkin
terjadi dan cara penanganan yang mungkin bisa dilakukan oleh
pasien
7. Menyarankan pasien untuk pergi ke dokter apabila dirasa ESO
cukup berat dan mengganggu.
8. Informasikan pada pasien tentang hal apa saja yang perlu dihindari
atau yang perlu dilakukan untuk menunjang keberhasilan terapi.
9. Catat nama pasien, alamat dan no telepon pasien.
10. Buat catatan khusus tentang pasien.
17
8. Tandatangani faktur yang telah diedit di komputer.
9. Hargai barang-barang/obat bebas dan letakkan sesuai dengan
spesifikasinya. Untuk obat keras langsung disimpan dalam almari
sesuai dengan efek farmakologinya.
10. Arsip faktur sesuai dengan nama PBF masing-masing.
18
Luas bangunan : Bangunan bertingkat dengan luas masing-masing
10 x 15 m2
3. Perlengkapan
a. Alat Pembuatan, Pengolahan dan Peracikan
Gelas ukur
Labu Erlenmeyer
19
Beker glass
Corong
Batang pengaduk
Timbangan dan anak timbangan (gram/milligram)
Mortir (bercucuk dan tidak bercucuk) dan stamper
Termometer
Spatel logam/tanduk, plastik atau porselen
Literan plastik 1 dan 2 liter
Penangas air
Kompor atau alat pemanas yang sesuai
Panci
Rak tempat pengeringan alat
Sumber air
b. Alat Perbekalan Farmasi
Botol berbagai ukuran
Pot plastik berbagai ukuran
Lemari dan rak untuk penyimpanan obat
Lemari untuk penyimpanan racun, narkotika, psikotropika, dan
bahan/obat yang berbahaya lainnya
Lemari pendingin
c. Wadah Pengemas dan Pembungkus
Etiket
Wadah pengemas dan pembungkus untuk penyerahan obat (tas
plastik)
Stapler
d. Alat Administrasi
Blanko pesanan obat
Blanko kartu stock obat
Blanko salinan resep
Blanko faktur dan blanko nota penjualan
Buku defecta
Buku ED
20
Buku OWA
Buku Farmakope
Buku ISO atau MIMS
Buku pembelian
Buku penerimaan
Buku pengiriman
Buku pembukuan keuangan
Buku pencatatan narkotika
Buku pesanan narkotika
Buku pesanan obat narkotika
Form laporan obat narkotika
Buku pencatatan penyerahan racun
Kuitansi
Buku resep jika dokter akan beli obat
Alat-alat tulis dan kertas
e. Perlengkapan Lainnya
Alat pemadan kebakaran
Papan nama dari papan/seng/bahan lain yang bagian muka
apotek (minimal 60 cm x 40 cm dengan tinggi huruf 5 cm dan
tebal 5 mm) dan harus memuat nama apotek, nama APA, nomor
SIA, alamat apotek dan no. telepon.
4. Perbekalan Farmasi
a. Obat keras (Obat dengan Resep dan OWA)
b. Obat bebas (OTC) dan bebas terbatas
c. Alat Kesehatan
Masker, termometer, perban, sarung tangan, alat kesehatan,
perbekalan rumah sakit.
d. Bahan baku
e. Makanan dan minuman ringan
f. Perlengkapan bayi
21
VIII. TENAGA KERJA
Struktur Organisasi :
Kurir
Keamanan dan cleaning service
Penjaga toko
1. Modal
Kebutuhan modal terbagi atas modal tetap, modal operasional dan
cadangan modal.
a. Modal Tetap
1) Perlengkapan Rp 11.210.000,00
1 buah lemari es Rp 1.000.000,00
4 buah lemari obat Rp 2.000.000,00
4 etalase kaca Rp 2.800.000,00
1 buah meja racik Rp 300.000,00
3 kursi Rp 100.000,00
2 lemari narkotik/psikotropik Rp 700.000,00
1 Papan nama apotek Rp 1.000.000,00
1 telepon Rp 500.000,00
2 buah kipas angin Rp 500.000,00
1 TV 21’ Rp 800.000,00
2 set kursi tunggu Rp 1.000.000,00
1 dispenser + galon Rp 150.000,00
1 timbangan badan Rp 60.000,00
22
1 Pemadam kebakaran Rp 300.000,00
2) Perlengkapan Apotek Rp 20.300.000,00
1 set timbangan Rp 2.000.000,00
2 set komputer + program Rp 7.000.000,00
1 set alat alat gelas + 2 mortir Rp 300.000,00
1 kompor gas + tabung Rp 500.000,00
Alat tulis kantor Rp 500.000,00
Obat Rp 10.000.000,00
3) Biaya Perijinan Rp. 2.500.000,00
b. Modal Operasional Rp 37.300.000,00
Gaji per 3 bulan Rp 9.300.000,00
Sewa gedung per 2 tahun Rp 25.000.000,00
Listrik, air dan telpon per 3 bulan Rp 3.000.000,00
c. Cadangan Modal Rp 3.690.000,00 +
23
BIAYA TOTAL Rp 6.074.400,00
24
e. Perkiraan laba rugi tahun ke-1
1) Pemasukan tahun ke-1 Rp 558.000.000,00
2) Pengeluaran tahun ke-1 Rp 506.942.800,00 -
Laba kotor Rp 51.057.200,00
Pajak pendapatan (5%)
5% x Rp 50.000.000,00
10%x Rp 1.057.200,00
Rp 2.605.720,00 -
Laba bersih Rp 48.451.480,00
Rp 74.442.800,00
= x 100%
Rp 558.000.000,00 Rp 432.500.000,00
25
= 59,32%
4. Kapasitas BEP
Kapasitas BEP = % BEP x jumlah lembar resep/tahun
= 59,32% x (20 resep x 30 hari x 12 bulan)
= 4271,04 resep/tahun
= 356 resep/bulan
26
LAMPIRAN
Denah Lokasi
27
Lay Out Apotek
28