Anda di halaman 1dari 4

MATERI 8

Mending Jomblo daripada Dosa

Jomblo kadang diistilahkan untuk orang-orang malang yang kesepian. Jomblo juga
kadang dimaksudkan untuk keadaan seseorang yang tidak memiliki pacara atau single. Di zaman
ini, pacaran merupakan hal yang biasa, malah seseorang yang tidak pacaran dianggap kurang
eksis dan kurang gaul. Sebenarnya apa sih pacaran itu? Pacaran dapat diartikan sebagai
hubungan yang sangat dekat antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya. Biasanya
pacaran ini banyak menyerang remaja, ya masak kakek-kakek pacaran. Nah, terkait pacaran ini,
Islam juga mengatur bagaimana seharusnya sikap seorang pemuda muslim dalam menanggapi
situasi sekarang yang penuh akan kondisi semacam ini. Seorang pemuda muslim sangat
diwajibkan untuk menghindari pacaran. Mengapa demikian? Karena dalam pacaran, banyak
kemaksiatan yang dapat dilakukan. Pacaran merupakan pintu zina, sehingga meninggalkannya
adalah suatu kewajiban. Allah swt. berfirman, “Dan janganlah kamu mendekati zina;
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al
Isro’: 32). Dari ayat ini, dapat kita ambil kesimpulan bahwa pacaran dapat menyebabkan
seseorang terjerumus ke dalam perbuatan zina, baik itu zina mata, hati, tangan, dan kaki. Zina
juga merupakan perbuatan keji dan buruk yang dapat membawa seseorang tesebut lalai dalam
mengingat Allah swt.
Terus, bagaimana sikap kita? Nah sebenarnya hal ini nggak usah dipertanyakan lagi.
Karena sudah sangat jelas bahwa tidak pacaran alias jomblo merupakan perbuatan yang sangat
mulia demi menghindari perbuatan dosa. Terus apalagi sih bahagianya jomblo?

1. Jomblo itu punya banyak teman yang setia, tanpa ada istilah LDR, putus,
nyambung, dll.
Karena pacar, ada masalah sedikit, langsung bisa nyatakan “putus”. Besok ingin balik
lagi, maka minta nyambung lagi. Jomblo itu akan santai saja, ada teman-teman yang selalu ingin
menemaninya, ingin jalan bareng, makan bareng, ingin ngaji bareng, etc. dan beruntung sekali
kalau si jomblo itu punya teman-teman yang shalih. Allah swt. berfirman, “Dan bersabarlah
kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari
dengan mengharap wajah-Nya.” (QS. Al-Kahfi: 28).
Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. Bersabda, “Seseorang akan mencocoki
kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib
kalian.” (HR. Abu Daud, no. 4833; Tirmidzi, no. 2378; dan Ahmad, 2:344. Al-Hafizh Abu
Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).

2. Fokus para jomblo tak terpecah ke hal yang kurang perlu, kalau mahasiswa
berarti dapat fokus pada pendidikannya.
Selain tak perlu membagi waktu antara pacar dan teman, fokus para jomblo juga hanya
tertuju pada satu tujuan. Ia bakal fokus sepenuhnya pada pendidikan. Tidak ada pertengkaran
yang akan menguras energi dan perhatian, ia bisa fokus kepada kewajiban sebagai seorang
mahasiswa. Selain itu, para jomblo dapat senantiasa mendekatkan dirinya kepada Allah swt.
untuk senantiasa menggapai kebahagiaan di akhirat. Dari Anas bin Malik r.a., Rasullullah saw.
Bersabda, “Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai akhirat, maka Allah akan
memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai,
dunia pun akan dia peroleh dan tunduk hina padanya. Barangsiapa yang niatnya adalah untuk
menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai
beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya.”
(HR. Tirmidzi no. 2465. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat penjelasan
hadits ini di Tuhfah Al-Ahwadzi, 7:212-213).

3. Waktu luang si jombol bisa digunakan untuk memperkaya pengetahuan diri


sendiri dan melakukan hal yang bermanfaat lainnya
Seseorang yang memiliki pacar, pasti selalu memikirkan pacarnya, baik itu
mengingatkannya makan, mandi, sholat, kuliah, dll. Bahkan dirinya sendiri terkadang tidak
diurus karena lebih perhatian terhadap pacarnya. Selain itu, orang yang pacaran pasti sering
berkomunikasi baik melalui whatsapp, line, instagram,dll yang semuanya itu sangat menguras
waktu yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih berguna. Seorang yang
jomblo, banyak memiliki waktu luang yang dapat digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat,
seperti mendengar kajian, belajar untuk kuliah, silaturahmi dengan teman, berorganisasi, dan lain
sebagainya dari pada harus membuang-buang waktu. Seorang yang jomblo juga memiliki banyak
waktu untuk me-muhasabah dirinya sendiri agar dapat senantiasa memperbaiki diri. Karena kita
tidak tahu kapal ajal akan menjemput kita. Sesuatu yang palng dekat adalah kematian, karena ia
bisa datang kapan saja tanpa kita tahu, sedangkan sesuatu yang paling jauh adalah waktu, karena
1 detik yang lalu saja kita tidak dapat mengambilnya kembali. Maka dari itu, manfaatkanlah
waktu dengan sebaik-baiknya dalam rangka meraih ridho dan rahmat dari Allah swt.
Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. Bersabda, “Semangatlah dalam hal yang
bermanfaat untukmu, minta tolonglah pada Allah, dan jangan malas (patah semangat).” (HR.
Muslim, no. 2664)

4. Tidak ada yang melarang ini itu, jomblo bebas menentukan apa yang ia mau

Kalau pacaran, pasti ada saja yang dilarang oleh pacarnya, tidak boleh makan telat, tidak
boleh keluar ke sini, tidak boleh tidur larut malam, tidak boleh makan ini, tidak boleh itu, dan
sebagainya. Para jomblo akan terhindar dari itu semua. Satu hal yang menjadi pegangan seorang
jomblo syar’i hanyalah Al-Qur’an dan As-Sunnah. Ia senantiasa menaati dan menghindari apa
saja yang diperintahkan dan dilarang oleh Allah swt. dan Rasulullah saw. Ia dapat lebih bebas
untuk beribadah kepada Allah swt. , datang ke kajian, dan melaksanakan aktivitas bermanfaat
lainnya.

5. Terhindar dari drama-dramaan

Tidak jarang orang yang berpacaran itu sering bertengkar dengan pacarnya meski hanya
masalah yang sepele, bahkan hal itu dapat membuat mereka nangis dan sedih hingga berlarut-
larut sehingga banyak meninggalkan kewajiban yang seharusnya mereka lakukan. Bersyukurlah
para jomblo yang terhindar dari itu semua. Seorang yang jomblo dapat lebih menuangkan
perasaannya kepada Allah swt. ketika berdoa, untuk memohon kepada Allah swt. apa saja yang
ia inginkan. Bahkan hal ini dapat semakin mendekatkan diri kepada Allah swt. dan melembutkan
hatinya. Selain itu, mereka juga dapat menghabiskan waktu untuk senantiasa bersedekah dan
berinfak untuk mencapai keberkahan dalam rezekinya. Allah swt. berfirman, “(Yaitu) orang-
orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang
yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang
yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran: 134).
6. Jomblo bisa berbakti kepada orang tua dengan mudah, beda dengan yang
punya pacar, terkadang membantah orang tua demi paca

Abu Bakrah r.a., berkata, Rasulullah saw. Bersabda, “Tidak ada dosa yang lebih pantas
untuk disegerakan balasannya bagi para pelakunya [di dunia ini] -berikut dosa yang disimpan
untuknya [diakhirat]- daripada perbuatan melampaui batas (kezhaliman) dan memutus
silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat).” (HR. Abu Daud, no. 4902; Tirmidzi, no. 2511;
Ibnu Majah, no. 4211. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).

Jadilah jomblo yang taat dan takut kepada Allah, tak perlu bersedih kala kita terasing
(ghuraba). Semoga dimudahkan menghadapi masa jomblo sampai nantinya siap untuk menikah
dan mendapatkan jodoh yang shalih/ shalihah. Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.

Anda mungkin juga menyukai