banyak
teman
dan
tak
sungkan
bila
harus
kesana
kemari
Disaat H-1 pekan rekan lain sudah mulai berkendara, melakukan safar
menyusuri ramainya jalur darat bersama para pemudik lain dengan satu tujuan
yaitu kota kelahiran, saya meminta maaf dan ijin pada ibu dan bapak untuk
pulang-pergi bolak-balik Surabaya-Mojokerto hanya untuk melepas rindu dan
menghilangkan kejenuhan sesaat meskipun serasa terlihat jauh lebih melelahkan.
Pun saat H-1 hari Idul Fitri rekan mahasiswa sudah siap berlebaran
bersama keluarga dan kerabat tersayang, saya memberanikan diri untuk meminta
maaf dan ijin kepada ibu dan bapak untuk tetap tinggal di Surabaya dan
insyaaAllah melaksanakan shalat Idul Fitri di masjid kampus tercinta.
Saya pribadi hanya berharap tidak dicap sebagai anak yang lupa
keluarganya, tidak berharap dicap sebagai anak yang lupa akan kewajiban birul
walidain, tidak berharap dicap sebagai anak yang tidak bisa memanfaatkan waktu
libur untuk memperoleh quality time bersama keluarga, lebih-lebih tidak berharap
dicap sebagai anak yang memutus silaturrakhim. Ini kisah saya, silaturrakhim
edisi Idul Fitri beserta cita rasa yang nikmat untuk dialami dan dituliskan, saya
tunggu kisah Pembaca sekalian. Mohon maaf bila ada hal yang kurang berkenan
dibaca dan diketahui. Wassalamualaykum. (mw)