1
1.2 Tujuan
- Mendeskripsikan bagaimana paham hedonisme
- Mendeskripsikan tinjauan teologi etis Kristen tentang hedonism
BAB II
2
KLIPING
3
2.2 Rangkuman Kliping
4
1. Membongkar aib seks bebas dan hedonisme kaum selebriti (2010)
Gaya hidup yang dangkal dan dekaden kalangan artis yang hanya sibuk
kejar kesenangan diri (seks bebas, narkoba, pesta, dan perayaan eksistensi diri
semata). Hedonisme adalah paham yang dipegang oleh mereka yang tujuan
hidupnya serta ruang waktunya dihabiskan untuk mecari kesenangan dan kepuasan
diri. Kesenangan adalah salah satunya yang dijadikan patokan untuk menjelaskan
eksistensi dirinya, sehingga tak mau sedikit pun mengalami kesusahan. Hedonisme
sebenarnya adalah bentuk kemunduran dari cara manusia dalam menghadapi
realitas hidup. Karena hedonisme tidak memungkinkan individu hidup secara
mengakar, karena karakter sejati manusia adalah sadar akan lingkungan. Sedangkan
hedonisme menghendaki adanya kebutuhan-kebutuhan biologis yang terpenuhi,
tetapi secara eksistensial tidak terpelihara akibatnya adalah krisis eksistensi dan
ketidaksiapan ketika menghadapi realitas yang sulit. Hedonisme bagi kalangan yang
mapan adalah konstruksi ideologis pada saat mereka selalu mampu mendapatkan
dan memeuhi kebutuhan-kebutuhan hidup.
5
Orang-orang yang menganut aliran ini, dengan sendirinya menganggap atau
menjadikan kesenangan itu sebagai tujuan hidupnya. Mereka biasanya hidup boros,
memburu kesenangan tanpa memperhitungkan halal haramnya.
6
9. Lima Artis Terlibat Prostitusi Online
Tergiur dengan sejumlah uang dengan nominal besar, membuka niat yang
buruk untuk mengikuti jejak prostitusi online. Dengan mudah dan dalam waktu
yang singkat, sekelompok orang dapat mendapatkan uang dengan jumlah yang
besar untuk mencukupkan kehidupan yang fana dikalangan selebriti.
BAB III
TINJAUAN TEOLOGI ETIS KRISTEN TENTANG HEDONISME
7
Hedonisme pertama-tama di rumuskan oleh Aristippus. Salah menafsirkan ajaran
gurunya, Aristippus menyamakan kebahagiaan dengan kesenangan. Menurut dia
kesenangan itu berkat gerakan yang lemah gemulai, sedangkan rasa sakit berkat gerakan
kasar. Kesenangan intelektual mungkin lebih tinggi, tetapi kesenangan panca indera lebih
dalam. Dan kesenangan sesaat yang dinikmati itulah yang dihargai. Sesuatu perbuatan
disebut baik sejauh dapat menyebabkan kesenangan dan memberikan kenikmatan.
Kebajikan berguna untuk menahan agar kita tidak masuk ke dalam nafsu yang berlebihan,
yakni gerakan kasar, jadi tidak menyenangkan. Alkitab mengajarkan bahwa gaya hidup
hedonisme bertentangan dengan iman Kristen, dimana diajarkan bahwa kebahagiaan itu
bersumber dari hubungan yang benar dengan Tuhan dan kehidupan dalam kebenaran.
Kebenaran menurut 1 Yohanes 2 : 15 – 16 kebenaran yang dimaksudkan adalah landasan
iman Kekristenan untuk tidak mengasihi dunia ini dengan tidak memuaskan keinginan
daging dan keinginan mata, yang merupakan bentuk hedonisme.
A. Secara Kristen
Tidak dapat dipungkiri bahwa gaya hidup hedonisme ini telah merasuki seluruh segi
kehidupan manusia. Bahkan dampak gaya hidup hedonism ini juga telah mempengaruhi
kehidupan iman Kristen. Lalu apa yang terjadi jika hedonisme itu mempengaruhi gaya
hidup Kristen.
1. Kehilangan prioritas hidup karena pengejaran akan materi melebihi pengaran akan
kerajaan Allah. (Matius 6 : 33)
2. Mengalami degradasi iman karena kekhawatiran akan pemulungan materi
mengakibatkan ketergantungan pada kuasa Allah semakin rendah. (Filipi 4 : 6)
3. Kehilangan terang hidup karena orientasi iman lebih bersifat individual sehingga
perasaan peduli kepada sesame semakin tumpul. (Matius 5 : 15)
4. Kehilangan fokus hidup karena fokusnya pada perkara-perkara yang fana bukan
yang kekal.
8
pemimpin Kristen harus ada di garis depan dalam mengantipasi dampak tersebut.
Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pemimpin Kristen dalam menyikapi
gaya hidup ini.
Pemimpin Kristen harus memberikan keteladanan hidup sederhana.
Pengajaran harus kembali kepada kebenaran-kebenaran firman Tuhan.
Penekanan pengajaran melalui khotbah-khotbah tidak pada berkat-berkat
materi, tetapi yang bersifat kekal.
Membawa jemaat untuk mengasihi Tuhan lebih dari mengasihi dunia ini.
Mendorong jemaat untuk memiliki kepedulian kepada sesama.
B. Secara Etis
Hedonisme berangkat dari pendirian bahwa menurut kodratnya, manusia
mengusahakan kenikmatan atau kesenangan. Contoh dalam kehidupan sehari-hari, manusia
selalu menghindari rasa sakit, penderitaan, hal-hal yang menyakitkan lainnya dan
sebaliknya mengejar apa saja yang dapat menimbulkan kesenangan atau kenikmatan.
Seseorang dikatakan baik apabila mengusahakan kenikmatan. Seseorang dikatakan baik
apabila perilakunya dibiarkan ditentukan oleh pertanyaan bagaimana cara agar dirinya
memperoleh kenikmatan yang sebesar-besarnya. Dengan bersikap seperti itu, ia bukan
hanya hidup sesuai dengan kodratnya, namun memenuhi tujuan hidupnya.
Etika hedonisme dalam kehidupan sehari-hari seperti anggapan bahwa orang akan menjadi
bahagia dengan mencari perasaan-perasaan menyenangkan sebanyak mungkin dan sebisa
mungkin menghindari peasaan-ersaan yang tidak enak. Secara pendek, carilah nikmat dan
hindarilah perasaan-perasaan menyakitkan karena kenikmatan merupakan penyataan hidup
dengan frekuensi, sadar, dan bentuk yang berbeda.
Hedonisme sering muncul sebagai teori yang mau menentang etika-etika tradisional yang
kaku dan kadang-kadang munafik yang hanya menekankan peraturan saja tanpa dapat
menjelaskan manfaat-manfaat peraturan itu. Melawan mereka, kaum hedonis bertanya
provokatif : apa ada yang lebih masuk akal sebagai pedoman idup daripada mencari
kebahagiaan, dan apakah kebahagiaan
9
belakang dengan ajaran Alkitab yang mengatakan untuk tidak hidup menurut keinginan
daging atau duniawi. Oleh sebab itu, perlu bagi manusia untuk menjaga hati dan dan
karakter menurut pengajaran Alkitab agar tidak terjerumus ke dalam paham hedonisme.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hedonisme seperti ragi yang mengkhamirkan adonan. Ini adalah gaya hidup yang
merusak sebab dampaknya akan masuk dengan cara yang halus sehingga jika hal ini
dibiarkan maka Iman Kristen akan hancur. Sebagai umat Kristen kita harus
menyadari bahwa Alkitab tidak pernah mengajarkan untuk hidup menurut keinginan
daging dan nafsu diri. Ketika kita mengikuti keinginan daging artinya hidup kita
bukan untuk Kristus melainkan menjadi hamba dosa. Sebagai umat Kristen fokus
dan tujuan kita bukanlah untuk kesenangan yang tidak berkesudahan dan
memuaskan keinginan melainkan untuk hidup menurut Roh dan di pimpin oleh Roh
Kudus oleh karena itu kita adalah milik Kristus. Tetaplah menjaga hati dan karakter
kita . Jadikan Roma 12 : 2 “ Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini,
tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan
manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang
sempurna “ Sebagai pegangan hidup kita.
4.2Saran
Marilah sebagai umat Kristen dapat lebih bijak untuk menyikapi budaya-budaya
yang hanya menghancurkan iman dan kepercayaan kita. Jangan mengikuti
keinginan daging yang sifatnya adalah hanya sementara. “Tetapi carilah dahulu
Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan
kepadamu.” (Matius 6 : 33).
10
DAFTAR PUSTAKA
Poespoprodjo. 1999. Filsafat Moral: Kesusilaan Dalam Teori dan Praktek. Bandung:
Pustaka Grafika.
Soyomukti, Nurani. 2010. Membongkar Aib Seks Bebas dan Hedonisme Kaum Selebriti.
Bandung: Penerbit Nuansa.
11