HJGJGJ
HJGJGJ
Masa istirahat kandang = Masa yang dihitung sejak kandang dicuci (dibersihkan)
PEMELIHARAAN MINGGU I
- Pemanas (Kompor) sudah dinyalahkan sebelum ayam datang (minimal 2
jam sebelumnya), lebih lama lebih baik karena pemanasan liter dan ruang indukan (Broder)
harus mencapai suhu yang cukup memadai ketika ayam masuk
- Kondisi penerangan yang cukup sangat perlu diperhatikan
Umur 1 Hari
a. Pemberian air minum :
Sesaat sebelum DOC datang siapkan air gula merah konsenrtasi 2% ( 200 gr dalam 10
liter air ) – ( rasa manis-manis jambu ). Pemberian air gula tersebut diberikan selama 2
jam ( per-1000 ekor ). Setelah ayam minum air gula merah, dilanjutkan dengan pemberian
antibiotik ( cegah CRD dan Coli
b. Pemberian Makanan :
Pemberian makanan ini sebaiknya tiap 2 jam sekali, pemberian pada jam 22.00 berikan
agar cukup sampai pagi.
d. Litter :
Sekam sebaiknya dijaga agar selalu kering, dan yang basah dibuang dan diganti dengan
yang baru
Umur 2 – 3 Hari
a. Pemberian air minum :
Antibiotik ( cegah CRD dan Coli )
b. Pemberian Makanan :
Diberikan tiap 2 jam sekali, pada jam 22.00 berikan cukup sampai pagi
c. Penyalaan Pemanas :
Hari Ke 2, siang – Menyala , malam – menyala Suhu lingkungan 330C – 340C) hari ke
3 mati jam 10 pagi, nyala jam 4 sore
Umur 4 Hari
a. Pemberian Air Minum :
Vitamin (untuk menghindari cekaman terhadap DOC, sebagai akibat pelaksanaan
Vaksinasi)
b. Pemberian Makanan :
Diberikan 2 Jam sekali dan pada jam 22.00 berikan cukup sampai pagi
c. Penyalaan Pemanas :
Mati jam 8 Pagi, nyala jam 6 sore, (Suhu lingkungan 320C – 330C)
d. Liter :
Lapisan Permukaan Liter (kertas Semen) dihilangkan
e. Ukuran Sekat :
Perluasan Sekat sebaiknya telah dipersiapkan sebelum ayam divaksin (perhatikan
kondisi berat badan ayam)
f. Vaksinasi :
Ayam yang divaksin harus dalam keadaan sehat (Vaksin ND = Tetes)
Umur 5 – 6 Hari
a. Pemberian Air Minum : Vitamin
b. Pemberian Makanan :
Tempat Pakan yang telah terpasang diisi secukupnya (Pemberian ini
tetap mengacu pada prinsip pemberi makanan tak terbatas dimana
prinsip ini berlaku hingga ayam dipanen
c. Penyalaan Pemanas :
Mati jam 8 pagi, nyala jam 6 sore, (suhu Lingkungan 320C – 330C)
d. Litter ;
Sekam sebaiknya dijaga agar selalu kering, dan yang basah dibuang dan diganti
dengan yang baru
e. Baki :
Jumlah baki dikurangi setengan, diganti dengan tempat pakan 4 Kg
Umur 7 Hari
a. Pemberian air minum ; Vitamin
b. Penyalaan Pemanas :
Mati jam 8 pagi, nyala jam 7 malam, (suhu lingkungan 320C – 330C)
c. Ukuran Sekat :
Perluasan Sekat sebaiknya telah dipersiapkan sebelum ayam divaksin ( Perhatikan
kondisi berat badan ayam )
d. Vaksinasi :
Ayam yang divaksin harus dalam keadaan sehat (Vaksin ND =Suntik)
e. Baki ;
Jumlah baki yang ada dikurangi setengah , diganti dengan tempat pakan
(4 Kg)
f. Tempat Minum :
Khusus Untuk pemakai tempat minum otomatis, tempat minum bias diganti dengan
tempat minum otomatis sebanyak 10 buah
PEMELIHARAAN MINGGU KE II
Baki yang ada secara keseluruhan diganti dengan tempat pakan (4 Kg)
Umur 8 Hari
a. Pemberian Air minum : Vitamin
b. Penyalaan Pemanas :
Mati jam 6 Pagi, nyala jam 9 malam (Suhu linkungan 320C)
Umur 9 Hari
a. Pemberian Air Minum : Air Putih
b. Litter :
Ketebalan Sekam dikurangi, dan sebaiknya sekam dijaga agar selalu
kering, dan yang basah dibuang dan diganti dengan yang baru
c. Penyalaan Pemanas :
Mati jam 6 pagi, nyala jam 9 malam (suhu lingkungan 320C)
Umur 10 – 12 Hari
a. Pemberian Air Minum :
Antibiotik (Cegah CRD dan Snot)
b. Penyalaan Pemanas :
Perhatkan keadaan cuaca khususnya pada kondisi ayam.
c. Penyalaan pemanas :
Mati jam 6 pagi, nyala jam 9 malam (suhu lingkungan 320C)
Umur 13 Hari
a. Pemberian Air Minum :
Vitamin (Pemberian Vitamin hendaknya diberikan sebelum dan
sesudah ayam di Vaksin)
b. Penyalaan Pemanas :
Mati jam 6 pagi, nyala jam 9 malam (suhu lingkungan 320C)
c. Vaksinasi ;
Gumboro (tetes Mulut)
d. Litter :
sekam yang ada dibuang setengah
Umur 14 Hari
a. Pemberian Air Minum : Vitamin
b. Temperatur :
(Suhu lingkungan 240C) perhatikan keadaan cuaca khususnya
pada kondisi ayam
Umur 16 – 18 Hari
a. Pemberian Air Minum :
Air putih (Minimal digunakan 6 jam setelah pemberian desinfektan)
Umur 19 – 20 Hari
a. Pemberian air minum :
Antibiotik (Cegah Coli dan Colera)
b. Pelebaran Sekat :
Khusus untuk hari ke 20, kadang penuh (keseluruhan kandang terpakai)
PEMELIHARAAN MINGGU KE IV
Umur 21 – 23 Hari
a. Pemberian Air minum : Vitamin
Kandang, selain berfungsi sebagai tempat tinggal ayam dan pusat terselenggaranya
proses produksi,juga memiliki fungsi lain sbg berikut:
Untuk mencegah dampak negativ dari penentuan lokasi peternakan, ada tiga aspek yang
perlu diperhatikan yaitu tinjauan dari aspek teknis, aspek sosial dan ekonomi, serta aspek
hukum.
a. Aspek Teknis
Dari segi teknis faktor – faktor yang harus diperhatikan adalah factor lingkungan
hidup yang akan mempengaruhi dan mendukung kehidupan ternak. Lingkungan yang
sesuai untuk pertumbuhan ayam buras adalah yang memenuhi syarat-syarat berikut :
1. Lokasi harus terbuka dan cukup luas sehingga udaranya segar, bersih, dan tidak
lembab.
2. Lokasi tidak berdekatan dengan keramaian yang dapat menimbulkan kebisingan, seperti
keramaian lalulintas dan lapangan tembak. Lokasi yang berdekatan dengan keramaian
dapat menyebabkan ayam stress, dan ini berpengaruh terhadap produksi.
3. Lokasi harus bersih atau tidak berdekatan dengan tanaman atau bangunan tinggi yang
dapat menghalangi sinar matahari masuk kedalam kandang.
4. Lokasi harus lebih tinggi dari sekitarnya, terutama pada daerah yang topografinya miring
atau bergelombang.
c. Aspek Hukum
Bagi peternakan besar, masalah izin pendirian badan usaha dan penggunaan tanah
menurut rencana induk (master plan) yang telah ditentuka oleh pemerintah daerah
setempat merupakan keharusan yang mutlak dilakukan oleh peternak.
MATERI KONSULTASI
SELEKSI BIBIT AYAM BROILER
OLEH : SUGEHA MOKOGINTA, S.ST
Bibit ayam yang baik harus berasal dari induk yang produktif, Yang memiliki
pertumbuhan badan yang cepat, tahan terhadap penyakit, mudah beradaptasi dengan
lingkungan serta memiliki produksi daging yang tinggi. Dari iduk yang memiliki sifat
sifat yang unggul, diharapkan akan mampu memberikan hasil produksi daging yang
maksimal dalam pemeliharannya, serta efisien dalam pemanfaatan pakan (FCR) yang
baik . Pada saat ini hampir semua perusahaan (Breeder) pembibitan telah melakukan
seleksi yang ketat terhadap bibit ayam broiler. Adapun Cirri-ciri bibit baik antara lain :
3. Tampak segar
9. Pusar tertutup.
MATERI KONSULTASI
VAKSINASI ND PADA TERNAK AYAM
OLEH SUGEHA MOKOGINTA, S.ST
a. Perlakuan Vaksin
Vaksin dapat diperoleh dari poultrishop yang menjual berbagai jenis
perlengkapan ternak di toko maupun di dinas peternakan. Dalam menangani vaksin
harus hati hati sebab vaksin tidak boleh terkena sinar matahari langsung. Vaksin
yang dibawa dari toko atau dinas sebaiknya dibungkus dengan kantong plastiK yang
berwarna hitam dan disi dalam termos es. Setelah vaksin dimasukkan kedalam
termos es, jangan lupa diberi es batu secukupnya hal ini untuk menjaga agar suhu
tetap stabil hingga vaksin tersebut digunakan.
Bila vaksin tiba di rumah, sebaiknya segera di masukan kedalam kulkas, agar
kualitas vaksin tetap terjaga.
b. Penggunaan Vaksin
Vaksin hendaknya digunakan sebelum tanggal kedarluasa sebab vakasin yang
sudah lewat kedarluasa tidak lagi dapat menimbulkan kekebalan tubuh pada ternak
ayam. Dalam melarutkan vaksin sebaiknya menggunakan pelarut dari air yang steril
dan bukan berasal dari air PAM.
Vaksinasi yang diberikan dan dilakukan adalah Vaksin ND, AI (Flu Burung),
Umur 4 hari (Tetes) bisa juga dengan Subkutan dengan dosis 0,2 cc/ekor. Pada
umur 37 hari diberi Vaksin AI dengan dosis 0,5 cc begitu seterusnya dilakukan tiap
bulan satu kali. Untuk vaksinasi ND dapat dilakukan pada umur 4 hari, 4 minggu, dan
tiap 4 bulan sekali, pada ayam Petelur dan Ayam Buras sedangkan untuk ayam
Broiler (pedaging Cukup 2 kali vaksin selama Masa Pemeliharaan) Untuk vaksinasi
ND dosis satu ekor 1 tetes pada umur 4 hari dan 1 CC satu ekor untuk ayam yang
berumur 7-8 hari
c. Cara melakukan pengisian suntikan, diusahakan agar tabung tidak terdapat
gelembung udara.
d. Waktu melakukan injeksi usahakan tembus daging dan jangan kena tulang sebab hal
ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ayam.
1. Tepat Dosis
2. Tepat Sasaran
4. Tepat Waktu
Ternak ayam sebaiknya dilakukan Vaksinasi secara berkala setip 4 bulan sekali
hal ini dikarenakan pada kondisi akhir waktu 4 bulan setelah divaksinasi kekebalan
tubuh ayam mulai menurun oleh sebab itu pada waktu tesebut sangat tepat untuk
melakukan vaksinasi.
Bila vaksinasi dilakukan secara kontinu maka daya tahan tubuh ayam tetap stabil
sehingga ketika diserang oleh penyakit maka ayam tidak mudah sakit karena
adanya sistim kekebalan tubuh ayam yang yang cukup tinggi.