Dosen Pengampu :
Hj. Noorhayati M, S.Pd,S.Si.T, M.Pd
KELAS 1 SEMESTER II B
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
BANJARMASIN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2019
PROMOSI KESEHATAN
“ Upaya Promosi Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan (Promotif)”
KELAS 1 SEMESTER II B
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
BANJARMASIN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2019
PROMOSI KESEHATAN
“ Upaya Promosi Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan (Preventif) ”
KELAS 1 SEMESTER II B
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
BANJARMASIN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2019
PROMOSI KESEHATAN
“ Upaya Promosi Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan (Kuratif) ”
KELAS 1 SEMESTER II B
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
BANJARMASIN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2019
PROMOSI KESEHATAN
“ Upaya Promosi Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan (Rehabilitatif)”
KELAS 1 SEMESTER II B
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
BANJARMASIN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, yang
telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul " Upaya Promosi Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan
( Promotif, Preventif, Kuratif, dan Rehabilitatif ) " sebagai salah satu tugas mata
kuliah Promosi Kesehatan pada semester 2 D3 Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Banjarmasin.
Penyelesaian makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
izinkan penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan membimbing untuk menyumbangkan ide dan pikiran mereka
dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna di masa
yang akan datang serta dapat menambah pengetahuan dan wawasan kepada kita
semua. Aamiin.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1
C. Tujuan................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
A. Kesimpulan...........................................................................................................................19
B. Saran.....................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................21
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan kebutuhan dengan hak setiap insan agar dapat
kemampuan yang melekat dalam diri setiap insan. Hal ini hanya dapat dicapai
bila masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, berperan serta untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehatnya. Kemandirian masyarakat
diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatannya dan menjalankan upaya
peecahannya sendiri adalah kelangsungan pembangunan. GBHN
mengamanatkan agar dapat dikembangkan suatu sistem kesehatan nasional
yang semakin mendorong peningkatan peran serta masyarakat. (Notoatmodjo
S, 2007)
Kemampuan masyarakat perlu ditingkatkan terus menerus untuk menolong
dirinya sendiri dalam mengatasi masalah kesehatan. Kegiatan pembinaan yang
di lakukan oleh bidan sendiri antara lain mempromosikan kesehatan dalam
pelayanan agar peran serta ibu, remaja, wanita, keluarga dan kelompok
masyarakat di dalam upaya kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana
meningkat. Ini sebagai bagian dari upaya kesehatan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian promosi kesehatan ?
2. Bagaimana upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif pada promosi
kesehatan dalam pelayanan kebidanan ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian promosi kesehatan.
2. Mengetahui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif pada
promosi kesehatan dalam pelayanan kebidanan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
(pengobatan), dan rehabilitatif (pemulihan) dalam rangkaian upaya
kesehatan yang komprehensif.
3
Upaya promotif dalam praktek kebidanan pada ibu hamil adalah dengan
mencegah adanya anemia dalam kehamilan melalui penyuluhan-penyuluhan
dan kegiatan-kegiatan lain. Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh
kurang baik bagi ibu baik dalam kehamilan maupun persalinan. Berbagai
penyulit dapat timbul akibat anemia seperti abortus, partus prematurus, syok,
dan lain-lain. Karena itulah usaha promotif dalam peningkatan gizi ibu hamil
sangat dipentingkan untuk mengurangi angka kehamilan dengan anemia untuk
mengurangi angka kematian ibu dan bayi. Adapun usaha promotifnya adalah
dengan memberikan penyuluhan kepada ibu hamil tentang pencegahan anemi
dengan perbaikan gizi yaitu dengan menjelaskan dan menginformasikan
mengenai pola nutrisi yang baik bagi ibu hamil untuk menunjang kesehatan ibu
dan pertumbuhan janin yang baik.
Upaya promotif dalam praktek kebidanan pada ibu untuk anak tentang
pemberian imunisasi, yaitu menjelaskan mengenai keuntungan-keuntungan
yang didapat setelah pemberian imunisasi, serta bahaya apabila imunisasi
tersebut tidak diberikan. Selain itu juga menjelaskan mengenai gizi seimbang
yang baik untuk diberikan kepada anak guna mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang maksimal serta menghindari terjadinya gizi buruk pada
anak. Pentingnya usaha pelayanan kebidanan promotif bagi bayi dan anak
dengan berbagai upaya dengan penyuluhan, ataupun kegiatan promotif lainnya
agar angka gizi buruk dapat terus berkurang agar pertumbuhan dan
perkembangan anak dapat berlangsung dengan baik. Adapun bentuk usaha
promotifnya adalah dapat berupa berbagai penyuluhan ataupun kegiatan
lainnya yang biasa dilakukan di posyandu-posyandu bayi dan balita.
Contoh upaya promotif yang dilakukan dalam pelayanan kebidanan :
1. Melakukan penyuluhan untuk memberikan informasi pada ibu tentang
pemenuhan dan peningkatan gizi bayi dan balita pada usianya.
2. Memberikan informasi tentang imunisasi pada ibu-ibu yang memiliki bayi,
informasi tersebut meliputi manfaat, efek samping, jenis-jenis imunisasi
dan akiba jika tidak dilakukan imunisasi pada bayi
3. Melakukan penyuluhan untuk memberikan informasi tentang pemantauan
tumbuh kembang balita pada ibu-ibu yang memiliki balita.
4
4. Pemeriksaan kesehatan reproduksi pada usia pranikah untuk mengetahui
keadaan organ reproduksinya.
5. Penyuluhan tentang kesehatan ibu hamil.
6. Penyuluhan tentang gizi pada ibu hamil karena selama kehamilan ibu
mengalami peningkatan kebutuhan gizi dan ibu harus memenuhi gizi
tersebut.
7. Pemberian informasi tentang tanda bahaya dalam kehamilan pada ibu
hamil agar ibu hamil segera memeriksakan diri jika mengalami salah satu
tanda tersebut.
8. Memberikan informasi tentang perawatan payudara pada ibu hamil sebagai
persiapan untuk masa laktasi nantinya.
9. Memberikan informasi tentang persalinan dan kebutuhan selama
persalinan
10. Memberikan informasi tentang kebutuhan nifas seperti kebutuhan gizi,
kebutuhan hygiene, perawatan bayi, dan lain-lain.
11. Memberikan informasi tentang diet yang tepat pada masa lansia.
12. Memberikan informasi tentang menopause pada lansia.
13. Memberikan informasi tentang pentingnya olahraga dan istirahat yang
cukup pada masa lansia
14. Memberikan promosi kesehatan mengenai pemberian ASI eklusif pada ibu
yang baru melahirkan.
5
7. Mobilisasi tubuh pada ibu hamil untuk mengatasi kekauan dan melancaran
sirkulasi ibu.
8. Pencegahan terjadinya komplikasi pada saat persalinan.
9. Pencegahan komplikasi pada saat nifas.
10. Pemeriksaan secara rutin dan berkala pada lansia.
E. Pengertian Kuratif
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kuratif terdiri dari tiga suku kata ku-
ra-tif yang berarti (dapat) menolong menyembuhkan (penyakit dan
sebagainya); mempunyai daya untuk mengobati. Dalam konteks kesehatan
sendiri kuratif berasal dari kata “cure” yang berarti menyembuhkan. Artinya
kuratif lebih bersifat mengobati atau memperbaiki sesuatu yang telah rusak
atau mengobati seseorang yang telah sakit. Dengan pengertian yang lebih
mudahnya kuratif adalah nama lain dari proses menyembuhkan seseorang dari
keadaan sakit secara fisik dan psikis. Upaya kuratif sendiri adalah bagian
wilayah tugas tenaga medis secara langsung yaitu dokter.
6
4. Melakukan tindakan preventif dari penyakit, agar tidak terserang penyakit
F. Upaya Kuratif
Upaya kuratif cenderung melihat dan menangani klien atau pasien lebih
kepada sistem biologis manusia atau pasien hanya dilihat secara parsial,
padahal manusia terdiri dari kesehatan bio-psikologis dan sosial, yang terlihat
antara aspek satu dengan yang lainnya. Beberapa contoh upaya-upaya kuratif
yang dilakukan, yaitu :
7
6. Pemberian obat : Fe, Vitamin A, oralit.
8
penderita dilingkungan sosialnya baik itu lingkungan keluarga ataupun
lingkungan masyarakat.
Tali pusat bayi merupakan salah satu media yang sangat mudah
terinfeksi dan mengakibatkan penyakit pada bayi, maka perlulah
perawatan tali pusat bayi, maka perlulah perawatan tali pusat bayi yang
sebagaimana mestinya dan seharunya,yaitu dengan membersihkannya
tanpa memberikan apapun di samping memperhatikan kebersihan kita
dalam perawatan.
9
b. Melakukan perawatan anak sakit dirumah
Usia pra nikah mungkin saja ada penyakit tertentu yang dideritanya,
pemeriksaan dan pengobatan sangat dperlukan untuk memulihkan
keadaan ke sedia kala.
10
Pemeriksaan dan pengobatan ibu hamil dengan penyakit tertentu. Ibu
hamil yang menderita penyakit tertentu perlu pemeriksaan dan pengobatan
terhadap penyakitnya untuk memulihkan keadaannya dan mengurangi efek
yang mungkin terjadi pada janinnya.
11
perlu penangan dari orang yang lebih ahli dan berkompeten
melakukannya dan perlulah merujuk keadaan tersebut.
b. Penatalaksanaan dini terhadap kompetensi
I. Upaya Rehabilitatif
12
Tingkat pencegahan yang pertama, yaitu promotion of health oleh para
ahli kesehatan masyarakat di Indonesia di terjemahkan menjadi
peningkatan kesehatan, bukan promosi kesehatan, hal ini dikarenakan
makna yang terkandung dalam istilah promotion of health disini adalah
meningkatkan kesehatan seseorang, yaitu melalui asupan gizi seimbang,
olahraga teratur, dan lain sebagainya agar orang tersebut tetap sehat,
tidak terserang penyakit. Namun demikian, bukan berarti bahwa
peningkatan kesehatan tidak ada hubungannya dengan promosi
kesehatan. Leavell dan Clark dalam penjelasannya tentang promotion of
health menyatakan bahwa selain melalui peningktan gizi dan lain-lain,
peningkatan kesehatan juga dapat dilakukan dengan
memberikan pendidikan kesehatan (health education) kepada individu
dan masyarakat.Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan
kesehatan pada umumnya. Menurut Machfoedz Ircham dalam bukunya
Pendidikan Kesehatan Bagian dari Promosi Kesehatan, usaha untuk
mempertinggi nilai kesehatan diantaranya :
1) Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitas
2) Perbaikan Hyegiene dan Sanitasi Lingkungan
3) Peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
4) Pendididkan kesehatan pada masyrakat
13
4) Memberikan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga,dan
masyarakat.
14
Yaitu menacari penderita dimasyarakat dengan jalan pemeriksaan,
misalnya pemeriksan laboratorium, pemeriksaan pap smear, dan
sebagainya serta memberikan pengobatan.
2) Contact tracing
15
b. Pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan
kemampuan bekerja yang diakibatkan sesuatu penyakit (Disability
limitation).
c. Rehabilitasi (Rehabilitation)
16
kakinya, perlu mendapatkan rehabilitasi darikaki yang patah ini yaitu
dengan mempergunakan kaki buatanyang fungsinya sama dengan
kaki yang sesungguhnya.
2) Rehabilitasi mental
4) Rehabilitasi aesthetis
17
5) Memberikan keyakinan dalam kesembuhan, serta menumbuhkan
kepercayaan diri untuk bersosialisasi dengan masyarakatMemberi
penyuluhan kepada masyarakat agar dapat menerima pasien sama
seperti individu normal lainnya.
6) Memberikan pendidikan kesehatan agar hal yang lebih buruktidak
terjadi pada kesehatan pasien ( Sindiariyani. 2011).
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Promosi Kesehatan (Health Promotion) adalah ilmu dan seni membantu
masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Pelayanan kesehatan
adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah promotif
(memelihara dan meningkatkan kesehatan), preventif ( pencegahan), kuratif
(penyembuhan), dan rehabilitasi (pemulihan) kesehatan perorangan, keluarga,
kelompok atau masyarakat, lingkungan.
Ruang Lingkup Promosi Kesehatan ada tiga yaitu :
1. Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan aspek pelayanan kesehatan
yaitu pelayanan preventif dan promotif, dan pelayanan kuratif dan
rehabilitative.
2. Ruang Lingkup Berdasarkan Aspek Kesehatan yaitu promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitative. Sedangkan ahli lainnya membagi menjadi dua
aspek, yakni : promosi kesehatan pada aspek promotif dan promosi
kesehatan pada aspek pencegahan dan penyembuhan (primary prevention,
secondary prevention, tertiary prevention).
3. Ruang Lingkup Berdasarkan Tingkat Pelayanan yaitu Health promotion,
Specific protection, Early diagnosis and treatment Disability limitation, dan
Rehabilitation.
B. Saran
Perlu disadari bahwa upaya promosi kesehatan dalam praktek kebidanan
merupakan tanggungjawab kita bersama.Kesamaan pengertian, efektifitas
kerjasama dan sinergi antara aparat kesehatan pusat, provinsi, kabupaten/kota
dan semua pihak dari semua komponen bangsa adalah sangat penting dalam
rangka mencapai visi, tujuan dan sasaran promosi kesehatan dalam praktek
kebidanan secara nasional. Semuanya itu adalah dalam rangka menuju
Indonesia Sehat, yaitu Indonesia yang penduduknya hidup dalam perilaku dan
19
budaya sehat, dalam lingkungan yang bersih dan kondusif dan mempunyai
akses untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu,sehingga dapat
hidup sejahtera dan produktif.
20
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmojo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : PT.
Rineke Cipta
21