Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

Dibuat Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Pancasila

Dosen pengampu:
Akhmad Farroh Hasan, M.Si

Oleh:
KELOMPOK 2
Anisah Mauludiyah 13220185
Ayu Mufriani 13220189
Aang Burhanudin 13220196
Ahmad Faiz 13220204

JURUSAN HUKUM BISNIS SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITASMAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

September 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat allah yang telah melimpahkan rahmatnya,inayahnya,taufik
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.kami berharap makala ini
dapat berguna bagi para pembaca dan juga semoga makala ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan .
Terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi untuk penyelesaian
makala ini meskipun sangat jauh dari kesempurnaan.
Kami akui bahwa makala ini masih sangat banyak kekurangan didalamnya karna
pengetahuan dan pengalaman kami yang masih sangat minim.oleh karna itu kami harapkan
kepada pembaca agar terus memberikan saran yang bersifat membangun.

Malang, 24 September 2013

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....................................................................................................................... i
DaftarIsi ................................................................................................................................ ii
Pendahuluan ............................................................................................................... 1
Pembahasan ............................................................................................................... 2
A. Awal berdirinya pancasila .............................................................................. 2
B. Sejarah terbentuknya pancasila ...................................................................... 3
C. Makna simbol-simbol burung garuda ............................................................. 8

Penutup ..................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 10
B. Saran ................................................................................................................. 10

Daftar Pustaka .................................................................................................................... 11


PENDAHULUAN

 Latar belakang
Sejarah lahirnya pancasila tidak dapat di pisahkan dari bangsa Indonesia itu
sendiri,karna hal itu menjadi faktor dan sebab utama lahirnya pancasila yang
sekarang menjadi dasar Negara dan menjadi landasan ideologi bangsa
Indonesia,baik nilai intrinstik maupun ekstrinstik,yang nilai-nilai tersebut
menunjukkan bahwa seberapa pentingnya nilai-nilai tersebut bagi bangsa Indonesia
.dalam perjalanan pancasila menjadi dasar Negara Indonesia telah mengalami dan
melewati berbagai proses perjalanan dengan berbagai interpretasi dan manipulasi
politik sesuai dengan kepentingan penguasa demi kokoh dan tegaknya kekuasaan
yang berlindung di balik legitimasi ideologi negara pancasila.

Adapun dampak yang di timbulkan atas pemanipulasian dari pancasila oleh


para penguasa menyebabkan di masa kini membuat masyarakat beranggapan
bahwa pancasila merupakan label dari politik orde baru ,sehingga mengembangkan
serta mengkaji pancasila di anggap akan mengembalikan kewibawaan orde baru,
Sejarah telah mengungkapkan bahwa pancasila adalah jiwa seluruh rakyat
Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa indonesia serta
membimbingnya untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.

 Rumusan masalah
1. Apa arti pancasila ?
2. Kapan pancasila itu lahir?
3. Bagaimana sejarah lahirnya pancasila?
PEMBAHASAN

A. Awal berdirinya pancasila


Istilah pancasila berasal dari bahasa sansekerta yaitu dari dua kata “panca” yang
artinya lima dan “sila” yang artinya dasar, yang secara harfiah berarti dasar Negara
yang mempunyai lima unsur.
Pancasila sebelum menjadi dasar Negara yang sah ,nilai-nilainya telah ada dalam
bangsa Indonesia itu sendiri dan selalu di terapkan baik itu nilai adat
istiadat,kebudayaan,dan nilai kereligiousan. Kemudian para pendiri Negara
bermusyawarah untuk mengangkat nilai-nilai tersebut kemudian merumuskannya
menjadi dasar Negara yang sah yang sesuai dengan moral luhur.antara lain sidang-
sidang BPUPKI melaksanakan sidang pertama,kemudian di susul dengan sidang
kedua yang kemudian menghasilkan ppiagam Jakarta .
Dengan demikian agar dapat mengetahui proses terjadinya pancasila dapat di
ketahui secara kausalitas. Maka secara kausalitas asal mula pancasila di bagi menjadi
dua macam, yaitu : asal mula langsung dan asal mula tidak langsung
1. Asal mula langsung
Asal mula langsung di artikan atau di bedakan menjadi tiga macam yaitu:
A. Asal mula bahan (kausa materialis)
Nilai-nilai dari pancasila itu sendiri telah ada dalam bangsa
Indonesia.sehingga pada hakikatnya nilai pancasila dapat di gali dalam
bangsa Indonesia itu sendiri,seperti nilai-nilai adat istiadat ,kebudayaan
dan nilai-nilai kereligiousan .dengan demikian asal mula bahan pancasila
yaitu dari bangsa Indonesia itu sendiri
B. Asal mula bentuk (kausa formalis)
Perumusan bentuk dari pada pancasila yang di lakukan oleh
ir.Soekarno, Drs. Moh. Hatta beserta BPUPKI sebagaimana yang
terkandung dalam UUD 1945.

C. Asal mula tujuan (kausa finalis)


Pancasila di rumuskan dan di bahas oleh para pendiri negara tujuannya
untuk di jadikan dasar negara dan yang merumuskan tujuan dari pancasila
itu sendiri adalah BPUPKI, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta kemudian di
tetapkan oleh PPKI.
2. Asal mula tidak langsung
Adapun maksud dari asal mula tidak langsung yaitu nilai-nilai pancasila telah
terkandung dalam kehidupan bangsa Indonesia jauh sebelum di rumuskannya
oleh para pendiri negara. Sehingga apabila asal mula tidak langsung ini di rincikan
akan terjabarkan menjadi:
 Unsur - unsur pancasila tersebut sebelum diu rumuskan menjadi dasar filsafat
Negara, nilai persatuan, kerakyatan dan keadilan telah ada dan tercermin
dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan bangsa Indonesia.
 Nilai - nilai yang tedapat dalam pancasila sebelum menjadi dasar filsafat
Negara telah menjadi pedoman dan memecahkan permasalahan-permaslahan
dalam kehidupan sehari-hari
 Dapat di simpulkan bahwa segala asal mula tidak langsung terdapat pada
bangsa Indonesia ini sendiri.

B. Sejarah Terbentuknya Pancasila


Pada tangga 15 agustus jepang telah mengangkat tangan, pada hari itu Indonesia telah
merdeka namun sebuah negara belum di katakana negara merdeka sebelum mendapat
atau melakukan beberapa persyaratan diantaranya adalah mendapa pengakuan dari
negara-negara lain.
Maka Indonesia merdeka secara sah menurut formalitas dunia Indonesia merdeka
pada tanggal 17 agustus 1945. Indonesia telah banyak di jajah oleh bangsa-bangsa lain
seperti belanda, jepang, portugis dan inggris. Padahal sebelum datangnya penjajah
terdapat beberapa kerajaan di wilayah Indonesia diantaranya :
1. Kerajaan kutai
Pada kerajaan atau zaman ini Indonesia telah memasuki abad sejarah pada
tahun 400 M.dengan di temukannya prasasti yang berupa 7 yupa berdasarkan
prasasti tersebut dapat di ketahui bahwa raja mulawarman adalah keturunan
aswawarman keturuna dari kudungga .pada zaman ini adalah masyarakat kutai
yang pertama kali membuka sejarah akan nilao social politik,ketuhanan dalam
bentuk kerajaan, kenduri, serta sedekah kepada para brahmana.
2. Zaman sriwijaya
Menurut mr.yamin berdirinya Negara Indonesia tidak lepas dari kerajaan-
kerajaan kuno yang merupakan warisan nenek moyang. Pada zaman ini agama
dan kebudayaan di kembangkan dengan didirikan universitas budha yang sangat
terkenal di Negara lain di asia.
3. Pra majapahit
Pada zaman ini muncul suatu kerajaan yang mencanangkan nilai-nilai
nasionalisme, telah muncul kerajaan-kerajaan di jawa tengah dan jawa timur
secara silih berganti.di jawa tengah terjadi refleksi puncak budaya pada periode
jerajaan-kerajaan tersebut. Kerajaan pra majapahit sangat berkaitan erat dengan
berdirinya kerajaan majapahit.
4. Zaman majapahit
Pada tahun 1293 berdirilah kerajaan majapahit yanga mampu mencapai masa
keemasan pada pemerintahan raja hayam wuruk dengan mahapahit gajah mada
yang di bantu oleh laksaman nala dalam memimpin armadanya untuk menguasai
nusantara. Pada waktu itu agama hindu dan budha hidup berdampingan dengan
damai dalam satu kerajaan empu pra panca menulis Negarakertagama dalam kitab
tersebut telah terdapat istilah pancasila. Empu tantular mengarang buku sutasoma
dan di dalam buku itu kita temui seloka persatuan nasional yaitu ”bhinneka
tunggal ika”
Istilah “sila” sendiri dapat diartikan sebagai aturan yang melatarbelakangi
perilaku seseorang atau bangsa.pancasila sebagai dasar negara yang dirumuskan
oleh Ir. Soekarno di hadapan BPUPKI. Adapun rumusan pancasila yang di
kemukakan oleh beliau adalah:
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasional atau kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan social
5. Ketuhanan yang berkemanusiaan

Selesai sidang pertama, pada tanggal 1 Juni 1945 para anggota BPUPKI
sepakat untuk membentuk sebuah panitia kecil yang tugasnya adalah menampung
usul-usul yang masuk dan memeriksanya serta melaporkan kepada sidang pleno
BPUPKI. Tiap-tiap anggota diberi kesempatan mengajukan usul secara tertulis
paling lambat sampai dengan tanggal 20 Juni 1945. Adapun anggota panitia kecil
ini terdiri atas delapan orang, yaitu :
1. Ir.Soekarno
2. Ki Bagus Hadikusumo
3. K.H. Wachid Hasjim
4. Mr. Muh.Yamin
5. M. Sutardjo Kartohadikusumo
6. Mr. A.A. Maramis R.
7. Otto Iskandar Dinata
8. Drs. Muh. Hatta
Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara Panitia Kecil,
dengan para anggota BPUPKI yang berdomisili di Jakarta. Hasil yang dicapai
antara lain disetujuinya dibentuknya sebuah Panitia Kecil Penyelidik Usul-Usul /
Perumus Dasar Negara, yang terdiri atas sembilan orang, yaitu:
1. Ir.Soekarno
2. Drs.Muh.Hatta
3. Mr.A.A.Maramis
4. K.H.Wachid Hasyim
5. Abdul Kahar Muzakkir
6. Abikusno Tjokrosujoso
7. H. Agus Salim
8. Mr.AhmadSubardjo
9. Mr. Muh. Yamin
Tokoh-tokoh BPUPKI yang diberi nama Panitia Sembilan mengadakan
pertemuan untuk membahas pidato serta usulan-usulan mengenai dasar negara
yang telah dikemukakan dalam sidang- sidang BPUPKI. Panitia Kecil yang
beranggotakan sembilan orang ini pada tanggal itu juga melanjutkan sidang dan
berhasil merumuskan calon Mukadimah Hukum Dasar, yang kemudian lebih
dikenal dengan sebutan “Piagam Jakarta”.
Dalam pembahasan tersebut didalamnya terdapat rumusan dan sistematika
Pancasila sebagai berikut :
a. Ketuhanan Yang maha Esa
b. Kemanusiaan yang adil dan beradap
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pra Kemerdekaan

Sebelum merdeka, negara Indonesia merasakan pahitnya penjajahan oleh beberapa


negara asing. Dimulai dari portugis yang pertama kali tiba di Malaka pada tahun 1509.
Portugis berhasil menguasai Malaka pada 10 Agustus 1511. Setelah menguasai Malaka,
portugis mulai bergerak dari Madura sampai ke Ternate.

Masa penjajahan Portugis berakhir pada tahun 1602 setelah Belanda masuk ke
Indonesia. Belanda masuk ke Indonesia ingin menguasai pasar rempah-rempah di Indonesia
dengan mendirikan Verenigde Oostindische Compagnie (VOC) di Banten pada tahun 1602.
Di Sulawesi Selatan, VOC mendapat perlawanan dari Sultan Hasanuddin. Berbagai
perjanjian dibuat. Salah satunya adalah perjanjian Bongaya. Akan tetapi, Sultan Hasanuddin
tidak mematuhi perjanjian tersebut dan melawan Belanda.. Di Yogyakarta, VOC
menandatangani perjanjian Giyanti yang isinya adalah Belanda mengakui mangkubumi
sebagai Sultan Hamengkubuwono 1. Perjanjian Giyanti juga memecah kerajaan Mataram
menjadi Kasunan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Lalu, akhirnya VOC dibubarkan
pada tanggal 1 Januari 1800 setelah Belanda kalah dari Perancis.

Setelah VOC dibubarkan, Belanda menunjuk Daendels sebagai gubernur jenderal


hindia belanda. Pada masa Deandels, masyarakat Indonesia dipaksa untuk membuat jalan
raya dari Anyer sampai Panarukan. Namun masa pemerintahan Daendels tidak berlangsung
lama dan digantikan oleh Johannes van den Bosch. Van den Bosch menerapkan sistem tanam
paksa (cultuur stelsel). Dalam sistem tanam paksa, setiap desa harus menyisihkan sebagian
tanahnya untuk ditanami komoditi ekspor khususnya kopi, tebu, nila.

Setelah 350 tahun Belanda menguasai Indonesia, pemerintahan Belanda di Indonesia


digantikan oleh bangsa Jepang. Belanda menyerah tanpa syarat kepada jepang melalui
perjanjian Kalijati pada tanggal 8 maret 1942. Di Indonesia, Jepang membentuk beberapa
organisasi. Organisasi yang dibuat Jepang antara lain adalah PETA (Pembela Tanah Air),
Heiho (pasukan Indonesia buatan Jepang), PUTERA, Jawa Hokokai (pengganti Putera).
Perlawanan terhadap penjajahan Jepang banyak dilakukan di beberapa daerah di
Indonesia. Dengan persenjataan sederhana/seadanya rakyat berusaha menahan serangan dan
berhasil memukul mundur pasukan Jepang untuk kembali ke Lhokseumawe. Jepang berhasil
membakar masjid sementara pemimpin pemberontakan (Teuku Abdul Jalil) berhasil
meloloskan diri dari kepungan musuh, namun akhirnya tertembak saat sedang shalat.
Perlawanan lain yang terkenal lainnya adalah perlawanan PETA di daerah Blitar, Jawa
Timur. Perlawanan ini dipimpin oleh Syodanco Supriyadi, Syodanco Muradi, dan Dr. Ismail.
Perlawanan ini disebabkan karena persoalan pengumpulan padi, Romusha maupun Heiho
yang dilakukan secara paksa dan di luar batas perikemanusiaan. Sebagai putera rakyat para
pejuang tidak tega melihat penderitaan rakyat. Perlawanan PETA di Blitar merupakan
perlawanan yang terbesar di Jawa. Tetapi dengan tipu muslihat Jepang melalui Kolonel
Katagiri (Komandan pasukan Jepang), pasukan PETA berhasil ditipu dengan pura-pura
diajak berunding.

Pemerintahan Jepang di Indonesia berakhir setelah Jepang kalah dari tentara sekutu di
Perang Dunia II. Dua kota di Jepang yaitu Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom oleh tentara
sekutu. Setelah mendengar adanya kekalahan Jepang, dibentuklah BPUPKI (Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi Cosakai yang
diketuai oleh Radjiman Widyodiningrat. Nama BPUPKI diganti menjadi PPKI (Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi Inkai untuk lebih menegaskan
keinginan dan tujuan bangsa Indonesia untuk merdeka. Sutan Syahrir telah mendengar berita
lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Sutan Syahrir mendesak agar
Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di
Dalat sebagai tipu muslihat Jepang.

Soekarno mengingatkan Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan


kemerdekaan karena itu adalah hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Setelah mendengar Jepang menyerah pada tanggal 14 Agustus 1945, golongan muda
mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun
golongan tua tidak ingin terburu-buru. Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan
darah pada saat proklamasi. Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke rumah
Laksamana Muda Maeda, di Jalan Medan Merdeka Utara. Maeda menyambut kedatangan
mereka dengan ucapan selamat atas keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab ia
belum menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari Tokyo. Sehari kemudian,
gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan oleh Indonesia makin
memuncak dilancarkan para pemuda dari beberapa golongan.

Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan
Hatta tidak muncul. Peserta rapat tidak tahu telah terjadiperistiwa Rengasdengklok. Perisiwa
Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan terhadap Soekarno dan Hatta oleh golongan
muda untuk mempercepat pelaksanaan proklamasi. Setelah kembali ke Jakarta dari
Rengasdenglok, Soekarno dan Hatta menyusun teks proklamasi di rumah Laksamana Maeda
yang dibantu oleh Achmad Soebardjo dan Sayuti Melik. Setelah selesai, Sayuti Melik
menyalin dan mengetik naskah tersebut.

D. Makna symbol-symbol pada burung garuda

Burung garuda merupakan mitos dalam mitodologi hindu dan budha.garuda


dalam mitos tersebut di gambarkan dengan makhluk separuh burung. Banyak simbol -
simbol yang terdapat dalam diri burung garuda yaitu:

1. Jumlah Bulu

Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus


1945), antara lain:
 Sayap burung garuda mempunyai 17 bulu,
 Ekor burung garuda mempunyai 8 bulu,
 Bulu di bawah Perisai mempunyai 19 bulu,
 Bulu di leher mempunyai 45 bulu.
2. Lambang Perisai

Di dada burung garuda terdapat sebuah perisai. Dalam perisai itu terdapat 5 gambar
yang melambangkan Pancasila, yaitu:

 Bintang melambangkan sila ke 1, Ketuhanan yang Maha Esa


 Rantai baja melambangkan sila ke 2, Kemanusiaan yang adil dan beradab
 Pohon beringin melambangkan sila ke 3, Persatuan Indonesia
 Kepala banteng melambangkan sila ke 4, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dan permusyawaratan/perwakilan
 Padi dan kapas melambangkan sila ke 5, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia

Garis tebal melintang pada perisai yang terdapat di dada burung garuda
melambangkan bahwa negara kesatuan republik Indonesia dilalui oleh garis
Khatulistiwa.

3. Pita pada kaki burung garuda

Kaki burung garuda mencengkeram erat sebuah pita yang melengkung keatas
dimana terdapat tulisan "Bhineka Tunggal Ika". Bhineka Tunggal Ika merupakan
sebuah kalimat yang diambil dari buku Sutosoma karangan empu Tantular seorang
pujangga besar di zaman kerajaan Majapahit. Bhineka tunggal Ika mempunyai arti "
Berbeda-beda tetap satu jua" yang maksudnya adalah bahwa biarpun Negara kesatuan
RI yang terdiri dari bermacam suku bangsa,kesenian, bahasa, adat dan agama tetapi
nerupakan satu bangsa dengan satu kebudayaan, satu bangsa dan satu negara yaitu
NKRI. Burung Garuda Pancasila sebagai lambang negara ditetapkan sebagai lambang
negara dalam Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 1951 tanggal 17 oktober 1951.
Sedangkan penggunaan burung garuda pancasila sebagai lambang negara diatur dalam
Peraturan Pemerintah No.43 Tahun 1958.
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata
dari Sanskerta : Panca berarti lima dan Sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan
rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang
adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan
tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung
dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni
diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila

B. SARAN

Warga negara Indonesia merupakan sekumpulan orang yang hidup dan tinggal di
negara Indonesia Oleh karena itu sebaiknya warga negara Indonesia harus lebih meyakini
atau mempercayai, menghormati, menghargai menjaga, memahami dan melaksanakan segala
hal yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya dalam pemahaman bahwa falsafah
Pancasila adalah sebagai dasar falsafah negara Indonesia. Sehingga kekacauan yang sekarang
terjadi ini dapat diatasi dan lebih memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara
Indonesia ini.
DAFTAR PUSTAKA

Kaelan. 2001. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma

Rukiyanti, dkk. 2008. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : UNY Press

Anda mungkin juga menyukai