Anda di halaman 1dari 37

ANALISIS PENURUNAN NILAI EKSPOR KERAJINAN PERAK

DESA CELUK
(Studi Faktor Penyebab, Dampak, dan Upaya Penanggulangan)

KARYA TULIS

Diajukan kepada
SMA Negeri 3 Denpasar
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Nomor Peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer

Oleh :
ANAK AGUNG ISTRI ARDHIA PRAMESTI KIYANTI
NIS 10406
KELAS XII MIPA 6

HUMANIORA
SMA NEGERI 3 DENPASAR
2018

i
LEMBAR PERSETUJUAN

ANALISIS PENURUNAN NILAI EKSPOR KERAJINAN PERAK


DESA CELUK
(Studi Faktor Penyebab, Dampak, dan Upaya Penanggulangan)

Bidang Penelitian : Humaniora


Nama Peneliti : Anak Agung Istri Ardhia Pramesti Kiyanti
NIS : 10406
Email : agung.dea24@yahoo.com
Alamat rumah : Jalan Tukad Badung XIV A No. 8

Menyatakan bahwa substansi ini, yang berjudul “Analisis Penurunan Nilai


Ekspor Kerajinan Perak Desa Celuk (Studi Faktor Penyebab, Dampak, dan
Upaya Penanggulangan)” telah direvisi dan disetujui / disahkan oleh pembimbing
guru pembimbing.

Disahkan
pada tanggal : 6 Desember 2018
di : Denpasar

Pembimbing, Peneliti,

(Ni Made Dwi Utami Yogi , S.Pd.) (A. A. Istri Ardhia Pramesti K)

Menyetujui,
Kepala SMAN 3 Denpasar

(Drs. Ida Bagus Sudirga, M.Pd.H.)


NIP.196202211987031008

ii
LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa karya tulis yang saya susun
sebagai syarat untuk memperoleh nomor peserta ujian nasional (atau rapor) dari
SMAN 3 Denpasar seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri. Adapun bagian-
bagian tertentu dalam penulisan tugas akhir yang saya kutip dari hasil karya orang
lain telah dituliskan sumbernya secara jelas dan sesuai dengan norma, kaidah, serta
etika akademis.

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian karya tulis ini
bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu,
saya bersedia menerima sanksi-sanksi dari SMA Negeri 3 Denpasar sesuai
peraturan yang berlaku di SMA Negeri 3 Denpasar.

Denpasar, 6 Desember 2018


Yang membuat pernyataan,

Anak Agung Istri Ardhia Pramesti Kiyanti

iii
PRAKATA

Puji dan syukur tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang
Widhi Wasa, karena berkat Asung Kerta Wara Nugraha Ida, tugas akhir yang
berjudul “Analisis Penurunan Nilai Ekspor Kerajinan Perak Desa Celuk (Studi
Faktor Penyebab, Dampak, dan Upaya Penanggulangan)”, dapat diselesaikan
tepat pada waktunya.

Tugas akhir ini penulis susun dengan mengerahkan segala daya dan upaya
yang ada, termasuk bantuan dan bimbingan serta sumbang saran dari berbagai pihak
baik langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, terima kasih dan penghargaan
setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada yang terhormat :

1. Kepala SMA Negeri 3 Denpasar, yang telah memberikan bantuan secara moril
dan memfasilitasi berbagai kepentingan studi selama penulis menempuh
pembelajaran di SMA Negeri 3 Denpasar;
2. Ni Made Dwi Utami Yogi, S.Pd, sebagai pembimbing I yang telah dengan sabar
membimbing, mengarahkan, dan memberikan motivasi yang demikian
bermakna, sehingga penulis mampu melewati berbagai kerikil dalam perjalanan
studi dan penyelesaian tugas akhir ini;
3. Seluruh Wakil Kepala Sekolah, yang telah banyak membantu selama penulis
mengikuti studi dan menyelesaikan penulisan tugas akhir ini;
4. Bapak/Ibu guru pengajar, yang telah sangat membantu dan memotivasi penulis
selama perjalanan studi dan penyusunan tugas akhir;
5. Ni Kadek Sri Damayanti dan Ni Komang Pitryani Diah Marsistha, selaku rekan
penulis yang senantiasa dengan sabar membantu dan membimbing proses
penulisan tugas akhir hingga rampung;
6. Rekan-rekan seangkatan di SMA Negeri 3 Denpasar, khususnya kelas XII
MIPA 6, yang dengan karakternya masing-masing banyak berkontribusi
membentuk kedirian penulis selama menjalani studi dan penyelesaian tugas
akhir;
7. Bapak Anak Agung Gde Agung Andika Putra, S.T. serta Ibu Anak Agung Raka
Semariasih, S.E. selaku orang tua penulis, yang telah banyak membantu secara

iv
material dam moral selama perjalanan studi yang penulis lakoni di SMA Negeri
3 Denpasar.
8. Semua pihak yang telah berkontribusi terhadap penyelesaian tugas akhir ini.

Penulis menyadari tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan akibat


keterbatasan penulis dalam pengetahuan, kemampuan, mencari sumber dan
pengalaman, sehingga tulisan ini banyak kekurangan. Semoga tugas akhir ini dapat
menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi para pembaca. Akhirnya, penulis
berharap semoga tugas akhir yang sederhana ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Denpasar, 6 Desember 2018


Penulis

v
ABSTRAK

ANAK AGUNG ISTRI ARDHIA PRAMESTI KIYANTI, 2018. Analisis


Penurunan Nilai Ekspor Kerajinan Perak Desa Celuk (Studi Faktor Penyebab,
Dampak, Dan Upaya Penanggulangan).

Sejak tahun 1976, pengusaha kerajinan perak di Desa Celuk, Gianyar masih
bertahan hingga saat ini. Selain penjualan di retail oleh wisatawan lokal maupun
asing, ekspor perak juga menjadi sumber pendapatan berbagai art shop di Desa
Celuk. Namun, sejak tahun 2014 ekspor kerajinan perak mengalami penurunan
yang signifikan. Hal ini menjadi sangat krusial apabila dikaitkan dengan dampak
yang ditimbulkan, yakni berupa penurunan pendapatan para pengusaha perak Desa
Celuk.
Mengacu pada fenomena tersebut, maka diadakanlah penelitian dengan
tujuan sebagai berikut: (1) Mengetahui faktor penyebab terjadinya penurunan nilai
ekspor kerajinan perak Desa Celuk, (2) Mengetahui dampak penurunan nilai ekspor
kerajinan perak bagi pengusaha perak Desa Celuk, (3) Mengetahui upaya
pengusaha perak Desa Celuk dalam menyikapi penurunan nilai ekpor kerajinan
perak. Teori yang mendasari penelitian ini adalah mengenai perak, kerajinan perak,
serta penurunan nilai ekspor kerajinan perak Desa Celuk.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang berlangsung di sejumlah
art shop perak di kawasan Desa Celuk mulai tanggal 11 Oktober hingga 6 Desember
2018. Subjek dari penelitian ini adalah pengusaha perak di Desa Celuk, Sukawati.
Sedangkan sampel penelitian diambil dengan teknik purposive sampling dengan
jumlah 10 pengusaha perak. Objek penelitian adalah aspek faktor penyebab,
dampak, serta upaya penanggulangan oleh para pengusaha kerajinan perak Desa
Celuk. Data penelitian ini dikumpulkan melalui teknik wawancara, dan
kepustakaan. Data yang diperoleh dianalisis melalui teknik deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan: 1) Sejak
tahun 2014, nilai ekspor kerajinan perak Desa Celuk mengalami penurunan yang
signifikan dikarenakan adanya faktor penyebab yang berupa: (1) Krisis ekonomi
global, serta (2) Adanya produk pesaing asal China. 2) Secara umum, dampak yang
dialami pengusaha perak Desa Celuk akibat menurunnya nilai ekspor perak adalah
penurunan pendapatan yakni sebesar 10-15%. 3) Menyikapi penurunan nilai ekspor
kerajinan perak, adapun upaya yang dilakukan pengusaha perak Desa Celuk adalah
sebagai berikut: (1) Menggunakan teknik “menjemput bola”, (2) Inovasi desain
produk, serta (3) Mempertahankan loyalitas pelanggan.

Kata Kunci : Penurunan Nilai Ekspor, Kerajinan Perak

vi
DAFTAR ISI

SAMPUL PERSYARATAN KARYA TULIS ........................................................ i


LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................... iii
PRAKATA..............................................................................................................iv
ABSTRAK ..............................................................................................................vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................. 3
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................ 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 5
2.1 Perak ..................................................................................................... 5
2.1.1 Pengertian Perak ................................................................................... 5
2.1.2 Karakteristik Perak ............................................................................... 5
2.2 Kerajinan Perak .................................................................................... 6
2.2.1 Definisi Kerajinan Perak ...................................................................... 6
2.2.2 Tema dan Bentuk Kerajinan Perak....................................................... 6
2.2.3 Kerajinan Perak di Bali ........................................................................ 7
2.3 Penurunan Nilai Ekspor Kerajinan Perak Desa Celuk ......................... 8
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 10
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................... 10
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 10
3.3 Subjek Penelitian ................................................................................ 10
3.4 Objek Penelitian ................................................................................. 10
3.5 Sumber Data ....................................................................................... 11
3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data .................................................. 11
3.7 Prosedur Pelaksanaan Penelitian ........................................................ 11

vii
3.8 Teknik Analisis Data .......................................................................... 12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 13
4.1 Hasil dan Pembahasan Penelitian ....................................................... 13
4.1.1 Faktor Penyebab Terjadinya Penurunan Nilai Ekspor Kerajinan Perak
Desa Celuk ......................................................................................... 13
4.1.2 Dampak Penurunan Nilai Ekspor Kerajinan Perak Bagi Pengusaha
Perak Desa Celuk ............................................................................... 15
4.1.3 Upaya Pengusaha Perak Desa Celuk dalam Menyikapi Penurunan
Nilai Ekpor Kerajinan Perak .............................................................. 16
BAB V PENUTUP ...............................................................................................18
5.1 Simpulan............................................................................................. 18
5.2 Saran-Saran ........................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 19

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nilai Ekspor Kerajinan Perak di Kabupaten Gianyar Tahun 2014 Hingga
2018 ........................................................................................................ 8
Tabel 2.2 Jumlah Produksi Kerajinan Perak di Kabupaten Gianyar Tahun 2012
Hingga 2015 ........................................................................................... 9

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Perak .................................................................................................... 5


Gambar 2.2 Perak Koto Gadang ............................................................................. 6
Gambar 2.3 Kerajinan Perak Desa Celuk ............................................................... 8

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Format Wawancara ........................................................................... 21


Lampiran 2. Hasil Wawancara .............................................................................. 22
Lampiran 3. Riwayat Hidup Penulis ..................................................................... 26

xi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pulau Bali merupakan salah satu aset membanggakan yang dimiliki
Indonesia. Bagaimana tidak, pulau dengan jam penerbangan yang padat ini mampu
menarik para wisatawan lokal maupun dunia untuk menjadikannya sebagai
destinasi wisata. Tak pelak, pertumbuhan perekonomian di Bali sering kali
menunjukkan hasil yang lebih tinggi dari pertumbuhan perekonomian nasional.
Layaknya pada triwulan II 2018, pertumbuhan ekonomi Bali yakni sebesar 6,09%
melesat jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional pada periode
yang sama sebesar 5,27% (Bank Indonesia, 2018). Hal ini tentu tak lepas dari
peranan seni dan budaya Bali yang sangatlah menjual. Decak kagum pengunjung
akan keindahan inilah yang akhirnya menghasilkan pundi-pundi rupiah bagi
masyarakat serta pemerintah.
Salah satu daerah yang cukup tersohor namanya sebagai pusat seni dan
budaya di Bali adalah Kabupaten Gianyar. Tradisi, pementasan tari, serta pasar seni
berkembang pesat di daerah ini. Selain seni budaya, penjualan berbagai macam
cenderamata memang sangat membantu perekonomian masyarakat. Dengan
kreativitas dan jiwa seni yang mengakar, para pengrajin di Gianyar senantiasa
menghasilkan karya-karya unik nan menarik. Tiap patung, lukisan, hingga
kerajinan tangan akan memberi kesan ‘tak terlupakan’ tersendiri bagi yang
menjadikannya buah tangan untuk dibawa pulang.
Kerajinan tangan yang cukup mencirikan Gianyar ialah kerajinan perak.
Logam perak (Ag) mempunyai sifat yang mengkilap, sangat mudah dibentuk dan
ditempa, memiliki daya hantar listrik dan panas yang tinggi, serta tahan terhadap
korosi. Oleh karena itu, logam perak banyak digunakan sebagai bahan konduktor
listrik dan panas, serta sebagai perhiasan (Anonim, TT).
Sedangkan istilah kriya perak diberikan kepada masyarakat penyedia jasa
maupun produk seni kerajinan perak karena latar belakang sejarah dan kebudayaan
masyarakat lokal, yakni kelompok pengrajin perak (soroh pande) sebagai perintis

1
usaha seni kerajinan perak yang mewariskan keterampilan kepada keturunannya
maupun masyarakat lokal yang ingin belajar membuat perak (Singgalen, 2015).
Jika berbicara mengenai perak, maka Desa Celuk-lah yang sering disebut-
sebut. Desa yang terletak di Kecamatan Sukawati, Gianyar ini telah menjadi daerah
produksi kerajinan perak sejak tahun 1976 (Udiana dan Sudiana, 2017). Hingga saat
ini pun, sebagian besar penduduk Desa Celuk memiliki mata pencaharian sebagai
pengusaha seni kerajinan perak. Para pengusaha ini umumnya mendapatkan
penghasilan melalui kunjungan para wisatawan ke art shop di Desa Celuk, yang
kemudian membeli produk seni kerajinan perak yang ditawarkan.
Di samping itu, tak dapat dipungkiri bahwa kegiatan ekspor juga menjadi
salah satu sumber pendapatan yang cukup tinggi bagi pengusaha perak Desa Celuk.
Ekspor kerajinan perak memberi dampak yang signifikan terhadap pendapatan
pengusaha, bahkan terhadap devisa negara, sehingga kegiatan ekspor pun menjadi
salah satu lumbung perekonomian bagi para pengusaha perak.
Namun, akhir-akhir ini nilai ekspor untuk kerajinan perak mengalami
kemerosotan. Hal ini dibuktikan dengan volume ekspor perak Bali yang mengalami
penurunan hingga 63,57% dengan jumlah 59.972 gram selama perhitungan Januari-
Februari 2018 jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu (Wiratmini,
2018).
Hal ini tentunya dapat terjadi akibat adanya berbagai faktor penyebab.
Mulai dari krisis ekonomi global, kenaikan harga bahan baku yang sangat
signifikan, hingga sulitnya memperoleh bahan baku menjadi kendala-kendala yang
tak dapat disepelekan (Sutarno, 2012). Bagaimana tidak, hal-hal ini menjadi sangat
krusial apabila dikaitkan dengan dampak yang ditimbulkan, yakni berupa
penurunan pendapatan para pengusaha perak Desa Celuk.
Mengacu pada fenomena di atas, maka diadakanlah penelitian mengenai
analisis faktor penyebab kemerosotan nilai ekspor kerajinan perak, hingga dampak
yang dialami para pengusaha perak Desa Celuk, beserta upaya penganggulannya.
Sehingga, adapun judul dari penelitian ini adalah “Analisis Penurunan Nilai Ekspor
Kerajinan Perak Desa Celuk (Studi Faktor Penyebab, Dampak, dan Upaya
Penanggulangan)”.

2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, dapat dirumuskan
beberapa permasalahan di antaranya :
1. Apa saja faktor penyebab terjadinya penurunan nilai ekspor kerajinan
perak Desa Celuk?
2. Bagaimana dampak penurunan nilai ekspor kerajinan perak bagi
pengusaha perak Desa Celuk?
3. Bagaimana upaya pengusaha perak Desa Celuk dalam menyikapi
penurunan nilai ekpor kerajinan perak?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu :
1. Mengetahui faktor penyebab terjadinya penurunan nilai ekspor
kerajinan perak Desa Celuk.
2. Mengetahui dampak penurunan nilai ekspor kerajinan perak bagi
pengusaha perak Desa Celuk.
3. Mengetahui upaya pengusaha perak Desa Celuk dalam menyikapi
penurunan nilai ekpor kerajinan perak.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberi manfaat bagi


pihak-pihak yang berkepentingan, seperti :
1. Bagi penulis
Memperluas wawasan dan pengetahuan penulis mengenai kegiatan
ekspor kerajinan perak dan dampaknya bagi kondisi perekonomian
Desa Celuk.
2. Bagi masyarakat umum
Memberi kontribusi informasi mengenai dampak akibat penurunan
nilai ekspor kerajinan perak Desa Celuk, sehingga diharapkan
masyarakat umum dapat membantu membangkitkan kembali usaha
kerajinan perak di Desa Celuk.
3. Bagi pemerintah

3
Memberi bahan informasi sebagai rujukan agar pemerintah
memberikan perhatian terhadap hubungan bilateral internasional
terkait dengan kerajinan perak di Desa Celuk.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Perak
2.1.1 Pengertian Perak
Menurut Gunawan (2015), perak merupakan suatu unsur kimia
berlambangkan Ag, yang berasal dari bahasa Latin Argentum (Gambar 2.1). Dalam
sistem periodik unsur, perak terletak pada golongan IB dan periode 5. Unsur dengan
nomor atom 47 dan bermassa atom 107.870 g/mol ini memiliki titik leleh 961.93 ̊C
dan titik didih 2212 ̊C (Supratno, 2011).

Gambar 2.1 Perak


Sumber : Falupi (2017)

2.1.2 Karakteristik Perak


Perak memiliki warna putih mengkilap yang berkilau. Unsur transisi ini
tergolong logam yang berkarakter fisik keras dan unik di antara logam-logam
lainnya. Perak memiliki konduktivitas listrik, konduktivitas termal, dan
reflektivitas tertinggi dibandingkan dengan logam lain (Dewi dan Haifa, 2017).
Menurut Supratno (2011), karakteristik itulah yang berdampak pada kemudahan
membentuk dan menempa perak walaupun sedikit lebih keras daripada emas,
ketahanan terhadap udara murni dan air, namun tidak tahan terhadap udara yang
mengandung belerang (timbul bercak hitam, menjadi kusam), dan kurang
reaktifnya perak dibandingkan dengan tembaga. Oleh karena sifat fisik dan kimia
tersebut, logam perak kerap digunakan secara luas sebagai bahan konduktor listrik
dan panas, serta sebagai perhiasan.

5
2.2 Kerajinan Perak
2.2.1 Definisi Kerajinan Perak
Kriya logam perak dapat didefinisikan menurut kegunaan atau fungsi yang
dibedakan menjadi benda pakai, benda hias, benda lengkapan, dan mainan (Toekio,
2003: 189). Kerajinan perak dapat diamati dan dinilai masuk ke dalam golongan
atau jenis kerajinan tersebut dengan cara mengetahui fungsi kerajinan itu sendiri.
Dapat berupa benda pakai, yakni benda yang memiliki fungsi sebagai perhiasan
yang dipakai atau piranti guna kegiatan keseharian. Benda hias, sebagai hiasan pada
perabotan rumah. Benda lengkapan, untuk melengkapi kekurangan estetika dan
fungsi pada satu benda lain. Misalnya hiasan ukiran perak pada tempat tisu dari
kayu. Dan yang terakhir sebagai mainan atau berfungsi sebagai objek untuk
menyalurkan kesenangan melalui permainan (Nasai, 2018).

2.2.2 Tema dan Bentuk Kerajinan Perak


Hasil kerajinan logam perak mempunyai jenis tema dan berbagai bentuk
yang sangat beragam. Menurut Toekio (2003: 105) dalam garis besarnya kosakarya
kriya, terutama kriya logam perak condong bertolak dari Peniruan Alam (mimesis)
: flora, fauna, dan benda mati; Miniatur (replika) : kendaraan, bangunan, dan arca
(Gambar 2.2); Legenda atau mitos (Qua talis) : maskot dan tokoh mitos; Metaforis
: mainan atau piranti mainan.

Gambar 2.2 Perak Koto Gadang


Sumber : http://takaitu.com/melirik-kerajinan-perak-koto-gadang-yang-membuat-
para-wisatawan-asing-ngefans-berat-dengan-produk-ini/

6
Seni kerajinan logam perak pada dasarnya ditentukan pada jenis, fungsi, dan
tema yang terkandung dan juga karakter yang dimiliki pada setiap karya kerajinan
logam perak (Nasai, 2018).

2.2.3 Kerajinan Perak di Bali


Kerajinan perak merupakan salah satu bagian dari seni rupa yang sudah
sejak lama berkembang di Bali. Dimana pada masa lalu, seni kerajinan ini
diperuntukkan sebagai alat-alat perlengkapan upacara agama Hindu dan peralatan
untuk kebutuhan istana kerajaan. Beberapa jenis produk kerajinan perak pada masa
tersebut yang digunakan sebagai perlengkapan upacara agama Hindu adalah sejenis
kendi, guci, penastaan, genta, sibuh, canting, saab, dulang, bokor dan sebagainya.
Sementara itu, berbagai jenis produk kerajinan sejenis giwang, badong, cucuk
konde, cincin, anting-anting, danganan keris dan sebagainya merupakan benda-
benda yang bernilai sosial tinggi, karena diperuntukkan terhadap raja-raja atau
kaum bangsawan (Lodra, 2002 : 48).
Berdasarkan bentuk kerajinan perak Bali terdahulu yang menekankan pada
fungsi kegunaan dengan motif hias yang mengandung nilai simbolis dan juga nilai
estetis, kerajinan perak Bali masa kini pun masih mengacu pada fungsi utama
tersebut yakni sebagai benda pakai. Salah satu daerah yang terkenal akan produksi
kerajinan perak jenis ini adalah Desa Celuk, Gianyar.
Berdasarkan penelitian Wiyasa dan Sumantra (2008), bentuk dan jenis
kerajinan perak yang diproduksi oleh perajin Desa Celuk dewasa ini sangatlah
beragam, di antaranya : anting-anting, liontin, bross, gelang, kalung, tempat lilin,
tempat tisu, dan berbagai bentuk cenderamata (souvenir) untuk memenuhi
kebutuhan pariwisata, baik domestik maupun asing (Gambar 2.3). Produk kerajinan
perak tersebut didesain dengan memadukan unsur-unsur motif tradisional Bali yang
sudah ada sebelumnya, dengan menyerap unsur-unsur desain modern dan
menghasilkan berbagai produk kreatif dan inovatif yang memiliki kekhasan
tersendiri, sehingga dapat bersaing di pasaran lokal, nasional, maupun global.

7
Gambar 2.3 Kerajinan Perak Desa Celuk
Sumber : https://www.benhil.net/2017/10/pengrajin-emas-celuk-berhaki.html.

2.3 Penurunan Nilai Ekspor Kerajinan Perak Desa Celuk


Menurut kajian Wiratmini (2018), volume ekspor perak Bali mengalami
penurunan hingga 63,57% dengan jumlah 59.972 gram selama perhitungan Januari-
Februari 2018 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Nyatanya,
penurunan nilai ekspor kerajinan perak telah terlihat dalam lima tahun terakhir. Hal
tersebut disajikan dalam Tabel 2.1 yang menunjukkan nilai ekspor kerajinan perak
mengalami penurunan dari tahun 2014 hingga tahun 2018.

Tabel 2.1 Nilai Ekspor Kerajinan Perak di Kabupaten Gianyar Tahun 2014
Hingga 2018
No. Tahun Nilai Ekspor ($)
1. 2014 4,674,836.39
2. 2015 2,944,181.71
3. 2016 3,539,743.66
4. 2017 3,232,543.67
5. Agustus 2018 2,422,192.97

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar Tahun 2018

Dari Tabel 2.1, terlihat bahwa terjadi penurunan nilai ekspor perak pada
tahun 2014 dan 2015, dimana yang sebelumnya bernilai $4,674,836.39 menjadi
$2,944,181.71. Kemudian pada tahun 2016, kerajinan perak mengalami kenaikan
nilai ekspor hingga menjadi $3,539,743.66. Namun di tahun 2017, nilai ekspor
kerajinan perak kembali turun menjadi $3,232,543.67. Hingga pada bulan Agustus

8
2018, nilai ekspor perak kian tak mengalami peningkatan bahkan terjadi penurunan
yang cukup signifikan yakni $2,422,192.97.
Selain itu, penurunan nilai ekspor perak terlihat dari perubahan jumlah
produksi perak yang cenderung menurun di setiap tahunnya. Seperti yang terlampir
dalam penelitian Udiana dan Sudiana (2017), Tabel 2.2 menunjukkan perubahan
jumlah produksi kerajinan perak di Kabupaten Gianyar dari tahun 2012 hingga
2015.

Tabel 2.2 Jumlah Produksi Kerajinan Perak di Kabupaten Gianyar Tahun


2012 Hingga 2015
No. Tahun Jumlah Produksi (set)
1. 2012 45.560
2. 2013 31.000
3. 2014 331.550
4. 2015 4.473

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar Tahun 2012


hingga 2015

Berdasarkan Tabel 2.2, pada tahun 2012 dan 2013 jumlah produksi
kerajinan perak menurun dari 42.560 set menjadi 31.000 set. Kemudian pada tahun
2014, jumlah produksi kerajinan perak di Kabupaten Gianyar mengalami
peningkatan drastis menjadi 331.550 set. Namun, di tahun 2015 jumlah produksi
kerajinan perak menurun dengan sangat signifikan menjadi 4.473 set.

9
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif tentang pengaruh penurunan
nilai ekspor kerajinan perak terhadap kondisi perekonomian pengusaha perak Desa
Celuk.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini berlangsung dari tanggal 11 Oktober hingga 6 Desember
2018. Mengenai tempat penelitian, dilaksanakan di :
1. SMA Negeri 3 Denpasar, yang berkolasi di Jalan Nusa Indah 20X, Denpasar
sebagai tempat penyusunan karya tulis dan pengumpulan data berupa kajian
teori.
2. Jalan Tukad Badung XIV A No. 8, Denpasar sebagai tempat penyusunan
karya tulis.
3. Sejumlah art shop kerajinan Perak di kawasan Desa Celuk, Gianyar sebagai
tempat pengumpulan data berupa wawancara.

3.3 Subjek Penelitian


Populasi penelitian adalah pengusaha perak di Desa Celuk, Sukawati.
Sedangkan untuk sampel penelitian, diambil dengan teknik purposive sampling
dengan sasaran subjek penelitian yang dianggap mengetahui permasalahan yang
akan diteliti. Sehingga dalam penelitian ini, diambil sampel sebanyak 10 pengusaha
perak di Desa Celuk.

3.4 Objek Penelitian


Objek penelitian adalah aspek faktor penyebab, dampak, serta upaya
penanggulangan oleh para pengusaha kerajinan perak Desa Celuk.

10
3.5 Sumber Data
Sumber dan jenis data penelitian adalah berupa data primer yang didapat
dari hasil wawancara. Sedangkan data sekunder didapatkan dari data-data
administrasi berupa informasi yang memiliki korelasi dengan penelitian ini.

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data


Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan teknik dan alat
pengumpul data sebagai berikut.
1. Teknik wawancara
Penelitian ini dilakukan dengan mewawancarai subjek penelitian dengan
dibantu oleh alat pengumpul data berupa format wawancara. Dalam
penelitian ini digunakan 10 responden pengusaha perak Desa Celuk.
2. Kepustakaan
Penelitian ini dilakukan dengan mengkaji berbagai sumber keperpustakaan
yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti, baik yang didapat
dari lokasi penelitian atau dari sumber lain.

3.7 Prosedur Pelaksanaan Penelitian


Penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dilakukan mulai dari tanggal 17 hingga 19 November 2018
dengan bertempat di rumah penulis, yang beralamat di Jalan Tukad Badung
XIV A No. 8, Denpasar. Persiapan diawali dengan membuat format
wawancara, serta menentukan daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada
subjek penelitian. Pertanyaan yang diajukan memiliki korelasi dengan
permasalahan yang diteliti. Selain itu, penulis juga menentukan responden
yang akan diwawancarai. Responden yang dipilih merupakan pengusaha
perak di kawasan Desa Celuk.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini, dilakukan kegiatan berupa pengambilan data dengan
melakukan wawancara kepada beberapa pemilik sekaligus produsen perak
Desa Celuk pada tanggal 20 hingga 24 November 2018. Dilanjutkan dengan

11
pengumpulan data-data kepustakaan tambahan dari berbagai sumber di
lokasi penelitian.
3. Tahap Akhir
Setelah data terkumpul dengan lengkap, kegiatan selanjutnya berupa
analisis data untuk penyusunan hasil penelitian dan diakhiri dengan
penulisan laporan hasil penelitian.

3.8 Teknik Analisis Data


Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan teknik deskriptif
kualitatif, yaitu analisis yang dilakukan dengan mendeskripsikan data yang
diperoleh secara detail, sampai diperoleh kesimpulan sebagai jawaban dari rumusan
masalah yang diajukan.

12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pembahasan Penelitian


4.1.1 Faktor Penyebab Terjadinya Penurunan Nilai Ekspor Kerajinan
Perak Desa Celuk
Sebagai daerah pariwisata, penjualan berbagai macam cenderamata kerap
menjadi peluang menarik bagi para pengusaha di Bali. Layaknya Desa Celuk,
kerajinan perak menjadi sumber mata pencaharian bagi para penduduknya sejak
tahun 1976. Ratusan art shop yang masih bertahan hingga kini, tak henti
menciptakan inovasi-inovasi baru guna tetap mendapatkan income dari ketatnya
persaingan dagang. Selain penjualan di retail oleh wisatawan lokal maupun asing,
ekspor perak juga menjadi sumber pendapatan berbagai art shop di Desa Celuk.
Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan, adapun beberapa art shop
di Desa Celuk yang kerap melakukan ekspor perak, di antaranya.
1. Anom Art Shop
2. Celuk Silver
3. Putri Kahyangan Silver
4. Mars Art Shop
5. Mutiara Graha
6. Udiana Silver
7. Cahaya Silver
8. Krishna Art Shop
9. Bara Silver
10. Dede’s Gold & Silver
Sistem kegiatan ekspor yang digunakan tiap art shop ini cenderung berbeda-
beda. Terdapat beberapa art shop, di antaranya Bara Silver dan Mutiara Graha yang
memasuki pasar internasional dengan aktif mengikuti pameran di berbagai negara
guna mengundang relasi bisnis yang cenderung memesan dalam jumlah besar.
Tidak jarang pula pemesanan perorangan dari mancanegara datang untuk memesan
perak dari kesepuluh art shop tersebut.

13
Namun dalam lima tahun terakhir, ekspor perak telah mengalami penurunan
yang signifikan. Hal ini dibuktikan dengan volume ekspor perak Bali yang
mengalami penurunan hingga 63,57%, yang besarnya adalah 59.972 gram selama
perhitungan Januari-Februari 2018 jika dibandingkan dengan periode sama tahun
lalu (Wiratmini, 2018). Data tersebut nyatanya didukung oleh realita para
pengusaha perak Desa Celuk.
Berdasarkan hasil wawancara, adapun faktor penyebab terjadinya
penurunan nilai ekspor kerajinan perak Desa Celuk adalah sebagai berikut.

(1) Krisis Ekonomi Global


Ekonomi global menjadi salah satu faktor penyebab penurunan ekspor perak
Desa Celuk. Secara umum, ekonomi global merujuk kepada ekonomi yang
didasarkan pada ekonomi nasional semua negara di dunia. Selain itu, globalisasi
ekonomi juga menciptakan hubungan ekonomi yang saling mempengaruhi
antarnegara serta lalu lintas barang dan jasa akan membentuk perdagangan
antarnegara (Agusalim dan Pohan, 2017).
Saat ini, diketahui kondisi ekonomi global cenderung tidak merata, dimana
antara satu negara dengan negara lainnya mengalami ketimpangan yang signifikan.
Hal ini dipatahkan oleh prediksi Bank Indonesia (BI) yang menyatakan
pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2018 akan tetap tumbuh tinggi, meski
disparitas pertumbuhan ekonomi antar negara melebar. Terutama antar Amerika
Serikat dan negara-negara lain. Sedangkan dalam kasus ini, negara tujuan ekspor
perak tidak hanya Amerika, melainkan juga terdapat negara di Asia, Australia, dan
Eropa. Dalam artian, angka kemampuan impor perak oleh negara-negara tersebut
menjadi jauh di bawah Amerika Serikat.
Tak hanya berdampak pada berkurangnya kapasitas impor, adanya
ketimpangan antarnegara juga berdampak pada daya konsumsi konsumen. Melihat
negara-negara tujuan ekspor perak tengah mengalami perlambatan ekonomi,
permintaan perak dari Desa Celuk pun akan turut menurun. Konsumen akan
cenderung mementingkan pemenuhan kebutuhan primer dan sekunder,
dibandingkan dengan kebutuhan tersier yang berupa kerajinan perak.

14
(2) Produk Pesaing Asal China
China adalah salah satu negara di Asia yang melambungkan reputasinya
berkat kemajuan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang spektakuler,
sehingga kerap diberi julukan sebagai keajaiban China (China’s miracle),
kebangkitan sang naga (rise of the dragon), serta berbagai julukan bombastis
lainnya (Irham, 2009).
Rektor Institut Teknologi Surabaya (ITS) Joni Hermana berpendapat,
kemajuan bangsa China tidak lepas dari penguasaan sains dan teknologi. Bangsa
China memiliki kemampuan reverse engineering atau terbiasa untuk beli, bongkar,
amati, tiru dan modifikasi terhadap semua produk teknologi terbaru (Muliana,
2017). Menurut Muhammad Subair (2009), strategi lain yang digunakan guna
memajukan negeri tirai bambu ini adalah pematokan nilai yuan yang tergolong
rendah terhitung sejak tahun 1994. Adanya kebijakan tersebut merupakan penyebab
utama miringnya harga produk-produk China di pasaran dunia. Hal yang terdengar
menggembirakan bagi masyarakat umum, namun menjadi kendala terbesar bagi
pengusaha lokal, khususnya di Bali.
Pasalnya tak hanya tentang harga, China juga memproduksi kerajinan
tangan khas Desa Celuk, Bali yakni kerajinan perak. Hal ini tentu tak lepas dari
kemampuan reverse engineering yang kerap digunakan pada setiap produk
buatannya. Dengan adanya produk kerajinan perak di bawah harga pasar, para
importir pun cenderung beralih ke produk buatan China. Sehingga, permintaan
ekspor kerajinan perak Bali mengalami penurunan signifikan.

4.1.2 Dampak Penurunan Nilai Ekspor Kerajinan Perak Bagi Pengusaha


Perak Desa Celuk
Berdasarkan hasil wawancara dengan 10 narasumber yang merupakan
pengusaha art shop perak di Desa Celuk, seluruhnya mengatakan bahwa penurunan
nilai ekspor perak berdampak pada pendapatan yang turut serta menurun. Tak
hanya penjualan ekspor yang menurun 10-15% di setiap perusahaan, 7 dari 10
narasumber berpendapat bahwa tak hanya nilai ekspor yang menurun, bahkan
penjualan perak untuk pasar lokal (domestik) juga mengalami penurunan dengan
persentase yang cukup tinggi yakni 20-25%. Mengingat tak hanya negara tujuan

15
ekspor perak saja yang sedang mengalami perlambatan ekonomi, melainkan
Indonesia juga turut mengalami hal serupa.
Sedangkan untuk 3 narasumber lainnya, membenarkan bahwa penghasilan
melalui kegiatan ekspor perak mengalami penurunan. Namun, hal itu cukup
terbantu dengan stabilnya penjualan kerajinan perak di retail, yang berlokasi di art
shop masing-masing di Desa Celuk.

4.1.3 Upaya Pengusaha Perak Desa Celuk dalam Menyikapi Penurunan


Nilai Ekpor Kerajinan Perak
Adapun upaya yang kerap dilakukan pengusaha perak Desa Celuk dalam
menyikapi penurunan nilai ekspor kerajinan perak adalah sebagai berikut.

(1) Menggunakan teknik “menjemput bola”


Menurut sebagian pengusaha perak Desa Celuk, di antaranya Bara Silver
dan Mutiara Graha, hanya menunggu permintaan customer mancanegara tidaklah
cukup apabila dihadapkan dengan situasi menurunnya nilai ekpor perak. Para
pengusaha perak kemudian memilih cara untuk “menjemput bola” konsumennya
dengan mengikuti pameran-pameran internasional. Di sana, puluhan art shop perak
dari berbagai belahan dunia akan mengenalkan nama beserta produk-produk
unggulan khas mereka kepada pembisnis kelas dunia. Sehingga, pesanan yang
diterima pun cenderung meningkat dari jumlah sebelumnya.
Selain itu, memperkuat sistem marketing melalui kerja sama dengan
berbagai agen travel, tour guide, maupun hotel merupakan teknik “menjemput
bola” lainnya. Tamu-tamu asing akan datang berkunjung berkat informasi dari
mitra kerja art shop, kemudian melakukan pembelian perak dengan model dan
jumlah yang beragam.

(2) Inovasi desain produk


Penurunan nilai ekspor perak nyatanya dapat memacu semangat pengusaha
serta pengrajin perak untuk terus mengembangkan produk yang diciptakan. Salah
satunya dengan mengembangkan inovasi-inovasi baru terkait desain maupun
bentuk perak. Tiap art shop di Desa Celuk saling berlomba-lomba menciptakan
kreasi perak yang dapat menjadi ciri khas dari perusahaan mereka. Mengingat baik

16
wisatawan asing maupun lokal akan lebih tertarik pada kerajinan perak yang
menonjol dan berbeda dari produk di pasaran.

(3) Mempertahankan loyalitas pelanggan


Menjaga dan mempertahankan loyalitas pelanggan menjadi alternatif para
pengusaha perak ketika nilai ekspor tengah menurun. Memberikan pelayanan yang
baik, mulai dari segi produk maupun personal pada tiap customer merupakan kunci
loyalitas pelanggan. Pelanggan yang dimaksud di sini bukan hanya tamu asing,
melainkan juga tamu domestik (lokal). Sehingga diharapkan apabila loyalitas
pelanggan sudah terjaga, walau terdapat beragam duplikat perak dengan harga
relatif rendah, para customer tidak akan beralih.

17
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan
hal-hal sebagai berikut.
1. Sejak tahun 2014, nilai ekspor kerajinan perak Desa Celuk mengalami
penurunan yang signifikan dikarenakan adanya faktor penyebab yang
berupa: (1) Krisis ekonomi global, serta (2) Adanya produk pesaing asal
China.
2. Secara umum, dampak yang dialami pengusaha perak Desa Celuk akibat
menurunnya nilai ekspor perak adalah penurunan pendapatan yakni sebesar
10-15%.
3. Menyikapi penurunan nilai ekspor kerajinan perak, adapun upaya yang
dilakukan pengusaha perak Desa Celuk adalah sebagai berikut: (1)
Menggunakan teknik “menjemput bola”, (2) Inovasi desain produk, serta
(3) Mempertahankan loyalitas pelanggan.

5.2 Saran-Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, diajukan saran-saran
sebagai berikut.
1. Untuk penelitian lanjutan, dapat disajikan rincian penurunan pendapatan
para pengusaha perak Desa Celuk akibat merosotnya nilai ekspor kerajinan
perak sebagai data penunjang.
2. Perlu dilakukan kajian lebih lanjut mengenai dampak lain yang
diakibatkan oleh penurunan nilai ekpor perak Desa Celuk, tidak hanya
untuk para pengusahanya, melainkan bagi masyarakat sekitar Desa Celuk.
3. Agar seluruh pengusaha perak dapat dengan gencar menerapkan upaya-
upaya penanggulangan demi kelangsungan dan kemajuan art shop perak
Desa Celuk.

18
DAFTAR PUSTAKA

Agusalim, Lestari dan Fanny Suzuda Pohan. (2017). GLOBALISASI EKONOMI


DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEMISKINAN DAN KETIMPANGAN
PENDAPATAN DI INDONESIA. Paper. Tidak diterbitkan. Universitas
Atma Jaya : Yogyakarta.
Anonim. (TT). Bab I tentang Logam Perak (Ag). Tersedia pada
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5
&ved=2ahUKEwi61pmlr_3dAhXYXisKHQplAaAQFjAEegQIBhAC&url
=http%3A%2F%2Fetd.repository.ugm.ac.id%2Fdownloadfile%2F69014%
2Fpotongan%2FS2-2014-323279-
chapter1.pdf&usg=AOvVaw3ITh0MaiQM9lC17JxqNvTd. Diakses pada
tanggal 11 Oktober 2018.
Bank Indonesia. (2018). Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Bali
Agustus 2018. Denpasar: Bank Indonesia.
Dewi, Intan Larasati dan Ghina Haifa. (2017). Pengaruh Suplai Oksigen di Tangki
Sianidasi Terhadap Perolehan Emas dan Perak. Laporan Tugas Akhir.
Diterbitkan. Politeknik Negeri Bandung : Bandung.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar, 2012.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar, 2013.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar, 2014.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar, 2015.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar, 2018.
Falupi, Elistia Tri. (2017). Makalah Perak. Tersedia pada
https://www.scribd.com/document/346576060/makalah-perak. Diakses
pada tanggal 2 November 2018.
Gunawan, Ahmad. (2015). Pengertian Perak. Tersedia pada
https://www.scribd.com/doc/281208010/PEGERTIAN-PERAK. Diakses
pada tanggal 31 Oktober 2018.
Lodra, I Nyoman. (2002). Kerajinan Perak Suarti Sebagai Karya Tandingan Di
Pasar Global. Tesis. Universitas Udayana : Denpasar.
Mohammad Irham. (2009). Isu Polusi Lingkungan China Dalam Hubungan China-
Jepang :Perspektif Human Security (2001-2008). Tesis. Universitas
Indonesia : Depok.
Muliana, Vina A. (2017, 12 Desember). Terkuak, Ini Rahasia China Bisa Jadi
Negara Maju di Dunia. Liputan6.com. Tersedia pada
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3191579/terkuak-ini-rahasia-china-
bisa-jadi-negara-maju-di-dunia. Diakses pada tanggal 1 Desember 2018.

19
Nasai, Ilham. (2018). KERAJINAN PERAK PRODUKSI RUMAHAN DI
PAMPANG, PALIYAN, GUNUNGKIDUL: Ditinjau dari Perkembangan
Motif dan Teknik. Skripsi. Diterbitkan. Universitas Negeri Yogyakarta :
Yogyakarta.
Singgalen, Yerik Afrianto. (2015). Bisnis Seni Kerajinan Perak di Desa Celuk :
Pemanfaatan Modal dalam Dinamika Berwirausaha. Tesis. Diterbitkan.
Universitas Kristen Satya Wacana : Salatiga.
Subair, Muhammad. (2009). Rahasia Di Balik Kesuksesan Produk China
Menguasai Pasar Dunia. Tersedia pada
http://bair.web.ugm.ac.id/Rahasia_Dibalik_Kesuksesan_Produk_Cina.htm.
Diakses pada tanggal 1 Desember 2018.
Supratno. (2011). Pemisahan Perak Dari Limbah Fixer Dengan Cara Elektrolisis.
Tesis. Tidak diterbitkan. Institut Pertanian Bogor : Bogor.
Sutarno. (2012, 2 April). KERAJINAN PERAK: Omzet perajin Bali terancam turun
30%. Bisnis.com. Tersedia pada
http://kabar24.bisnis.com/read/20120402/78/70998/kerajinan-perak-
omzet-perajin-bali-terancam-turun-30-percent. Diakses pada tanggal 11
Oktober 2018.
Toekio, Soegeng M. (2003). Kosakarya Kria Indonesia. Surakarta: STSI Press.
Udiana, Pradnya Paramitha dan I Ketut Sudiana. (2017). Analisis Pendapatan
Pengrajin Perhiasan Di Desa Celuk (Studi Perbandingan Pengrajin Perak
dan Pengrajin Alpaka). E-Jurnal EP Unud, 6 [8] : 1453-1482. Tersedia pada
https://media.neliti.com/media/publications/165272-ID-analisis-
pendapatan-pengrajin-perhiasan.pdf. Diakses pada tanggal 11 Oktober
2018.
Wiratmini, Eka. (2018, 4 April). Gelaran IMF-WB 2018 Diyakini Pacu Penjualan
Perak. Bisnis.com. Tersedia pada
http://bali.bisnis.com/read/20180404/538/780111/gelaran-imf-wb-2018-
diyakini-pacu-penjualan-perak. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2018.
Wiyasa, Nyoman Ngidep dan I Made Sumantra. 2008. KERAJINAN PERAK DI
DESA CELUK : KAJIAN ASPEK DISAIN DAN INOVASINYA. Laporan
Penelitian. Diterbitkan. Institut Seni Indonesia Denpasar : Denpasar.

20
Lampiran 1. Format Wawancara

PENGUSAHA
Nama :
Usia :

ART SHOP PERAK


Nama :
Alamat :

NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Seberapa sering art shop
Bapak/Ibu melakukan ekspor
kerajinan perak?
2. Kemana saja negara tujuan
kegiatan ekspor Bapak/Ibu?
3. Umumnya berapa produk yang
dikirim untuk kegiatan ekspor?
Dan berapa harganya?
4. * Bagaimana sistem kegiatan
ekspor kerajinan perak
Bapak/Ibu?
5. Untuk sekarang, bagaimana
kondisi kegiatan ekspor
kerajinan perak Bapak/Ibu?
Karena menurut data, ekspor
perak mengalami penurunan
tahun ini.
6. * Menurut pendapat dan
pengalaman Bapak/Ibu, apa
penyebab menurunnya nilai
ekspor kerajinan perak pada
tahun 2018?
7. * Ada sebab, maka ada akibat.
Apa dampak yang Bapak/Ibu
alami akibat menurunnya nilai
ekspor perak?

21
Lampiran 2. Hasil Wawancara

ART SHOP PERAK


Nama : Anom Art Shop

PENGUSAHA
Nama : Ratih Pradnyaswari AP
Usia : 25 tahun

NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Seberapa sering artshop
Bapak/Ibu melakukan ekspor 2 kali dalam setahun.
kerajinan perak?
2. Kemana saja negara tujuan
Asia dan Australia.
kegiatan ekspor Bapak/Ibu?
3. Umumnya berapa produk yang Tahun ini sudah terkirim 10.000
dikirim untuk kegiatan ekspor? sampai 15.000 pcs kerajinan perak.
Dan berapa harganya? Untuk harga, dimulai dari Rp
30.000,- bergantung pada desian
produk.
4. * Bagaimana sistem kegiatan Terdapat tamu asing yang rutin
ekspor kerajinan perak memesan lewat e-mail, kemudian
Bapak/Ibu? diambil ke artshop setiap 2 kali
setahun untuk dijual kembali ke
negaranya.
5. Untuk sekarang, bagaimana
kondisi kegiatan ekspor
kerajinan perak Bapak/Ibu? Kegiatan ekspor mengalami
Karena menurut data, ekspor penurunan sebesar 10-15%.
perak mengalami penurunan
tahun ini.
6. * Menurut pendapat dan
pengalaman Bapak/Ibu, apa
penyebab menurunnya nilai Akibat ekonomi global.
ekspor kerajinan perak pada
tahun 2018?
7. * Ada sebab, maka ada akibat. Secara umum, pendapatan
Apa dampak yang Bapak/Ibu mengalami penurunan akibat
alami akibat menurunnya nilai penjualan di retail yang turut
ekspor perak? menurun sebesar 20-25%.

22
ART SHOP PERAK
Nama : Celuk Silver

PENGUSAHA
Nama : Ayu Dewi
Usia : 39 tahun

NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Seberapa sering artshop
Bapak/Ibu melakukan ekspor Di tahun ini, baru 3 kali pengiriman.
kerajinan perak?
2. Kemana saja negara tujuan
Amerika.
kegiatan ekspor Bapak/Ibu?
3. Umumnya berapa produk yang Untuk sekali pengiriman, jumlah
dikirim untuk kegiatan ekspor? perak yang terkirim sebanyak 50 pcs.
Dan berapa harganya? Perak yang diekspor mulai dari
kisaran harga 10 sampai 20 USD.
4. * Bagaimana sistem kegiatan Terdapat pesanan (perorangan) yang
ekspor kerajinan perak diminta untuk dikirimkan ke luar
Bapak/Ibu? negeri.
5. Untuk sekarang, bagaimana
kondisi kegiatan ekspor
kerajinan perak Bapak/Ibu? Tahun ini sepi. Biasanya cukup sering
Karena menurut data, ekspor melakukan pengiriman.
perak mengalami penurunan
tahun ini.
6. * Menurut pendapat dan
pengalaman Bapak/Ibu, apa Adanya produk pesaing produksi
penyebab menurunnya nilai China dengan tawaran harga yang
ekspor kerajinan perak pada lebih murah.
tahun 2018?
7. * Ada sebab, maka ada akibat.
Bersikap jujur dan baik terhadap
Apa dampak yang Bapak/Ibu
pelanggan, sehingga mereka tetap setia
alami akibat menurunnya nilai
berbelanja.
ekspor perak?

23
ART SHOP PERAK
Nama : Putri Kahyangan Silver

PENGUSAHA
Nama : Wayan Sri Rusmiasih
Usia : 47 tahun

NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Seberapa sering artshop
Bapak/Ibu melakukan ekspor 2 kali dalam setahun.
kerajinan perak?
2. Kemana saja negara tujuan
USA (New York & Las Vegas).
kegiatan ekspor Bapak/Ibu?
3. Umumnya berapa produk yang Kira-kira 500 sampai 600 pcs dengan
dikirim untuk kegiatan ekspor? berat di kisaran 10 sampai 20 kg.
Dan berapa harganya? Dengan total penjualan 200 juta
hingga 350 juta per satu kali kirim.
4. * Bagaimana sistem kegiatan Terdapat usaha perorangan dalam
ekspor kerajinan perak bidang perhiasan yang memesan
Bapak/Ibu? untuk dikirimkan ke luar negeri via
fedex.
5. Untuk sekarang, bagaimana
kondisi kegiatan ekspor
kerajinan perak Bapak/Ibu?
Memang agak menurun.
Karena menurut data, ekspor
perak mengalami penurunan
tahun ini.
6. * Menurut pendapat dan Karena krisis global, sepertinya.
pengalaman Bapak/Ibu, apa Untuk sementara waktu, konsumen
penyebab menurunnya nilai lebih memilih untuk memenuhi
ekspor kerajinan perak pada kebutuhan pokok terlebih dahulu,
tahun 2018? sehingga kebutuhan konsumtif
(tersier) sementara ditunda.
7. * Ada sebab, maka ada akibat. Income pasti turut menurun. Namun,
Apa dampak yang Bapak/Ibu cukup terbantu dengan stabilnya
alami akibat menurunnya nilai penjualan kerajinan perak untuk
ekspor perak? pasar lokal.

24
ART SHOP PERAK
Nama : Mutiara Graha

PENGUSAHA
Nama : Desak Nyoman Dewi Ratih, S.H.
Usia : 51 tahun

NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Seberapa sering artshop
Bapak/Ibu melakukan ekspor Bisa 3 kali dalam setahun.
kerajinan perak?
2. Kemana saja negara tujuan Amerika, Portugal, Australia, dan
kegiatan ekspor Bapak/Ibu? sudah ke seluruh dunia sebenarnya.
3. Umumnya berapa produk yang
dikirim untuk kegiatan ekspor? Lebih dari 50 pcs setiap desainnya.
Dan berapa harganya?
4. * Bagaimana sistem kegiatan Melalui pameran luar negeri, calon
ekspor kerajinan perak customer membeli sampel dari tiap
Bapak/Ibu? model yang diinginkan. Kemudian
dipesanlah dalam jumlah banyak.
5. Untuk sekarang, bagaimana
kondisi kegiatan ekspor
Penurunan ekspor dan retailnya
kerajinan perak Bapak/Ibu?
bukan hanya di bulan ini, bahkan
Karena menurut data, ekspor
sudah dalam hitungan tahun.
perak mengalami penurunan
tahun ini.
6. * Menurut pendapat dan
pengalaman Bapak/Ibu, apa
penyebab menurunnya nilai Ekonomi global.
ekspor kerajinan perak pada
tahun 2018?
7. * Ada sebab, maka ada akibat. Jadi lebih terpacu untuk “menjemput
Apa dampak yang Bapak/Ibu bola” dengan mengikuti pameran-
alami akibat menurunnya nilai pameran ke luar negeri. Inovasi
ekspor perak? terkait desain-desain baru juga terus
dikembangkan.

25
Lampiran 3. Riwayat Hidup Penulis

Anak Agung Istri Ardhia Pramesti


Kiyanti atau yang kerap disapa Gung
Dhea, dilahirkan di Denpasar tertanggal
24 Maret 2001 adalah putri pertama dari
pasangan Anak Agung Gde Agung Andika
Putra dan Anak Agung Raka Semariasih.
Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK)
ditamatkan pada tahun 2007 di TK Tunas
Kasih, Sekolah Dasar (SD) ditamatkan
pada tahun 2013 di SD Saraswati 3
Denpasar, Sekolah Menengah Pertama
(SMP) ditamatkan pada tahun 2016 di
SMP Negeri 1 Denpasar. Saat ini, penulis tengah bersekolah di SMA Negeri 3
Denpasar. Selama menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas, penulis telah
meraih beberapa prestasi di antaranya : (1) Silver Medal Indonesian International
Invention Festival (I3F) 2018, (2) Juara 1 Lomba Koran Dinding National Avicena
Competition 2018, serta (3) Merit Awards Malaysia Technollogy Expo (MTE)
2018.

26

Anda mungkin juga menyukai