Full Kartul Astungkara
Full Kartul Astungkara
DESA CELUK
(Studi Faktor Penyebab, Dampak, dan Upaya Penanggulangan)
KARYA TULIS
Diajukan kepada
SMA Negeri 3 Denpasar
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Nomor Peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer
Oleh :
ANAK AGUNG ISTRI ARDHIA PRAMESTI KIYANTI
NIS 10406
KELAS XII MIPA 6
HUMANIORA
SMA NEGERI 3 DENPASAR
2018
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Disahkan
pada tanggal : 6 Desember 2018
di : Denpasar
Pembimbing, Peneliti,
(Ni Made Dwi Utami Yogi , S.Pd.) (A. A. Istri Ardhia Pramesti K)
Menyetujui,
Kepala SMAN 3 Denpasar
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa karya tulis yang saya susun
sebagai syarat untuk memperoleh nomor peserta ujian nasional (atau rapor) dari
SMAN 3 Denpasar seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri. Adapun bagian-
bagian tertentu dalam penulisan tugas akhir yang saya kutip dari hasil karya orang
lain telah dituliskan sumbernya secara jelas dan sesuai dengan norma, kaidah, serta
etika akademis.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian karya tulis ini
bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu,
saya bersedia menerima sanksi-sanksi dari SMA Negeri 3 Denpasar sesuai
peraturan yang berlaku di SMA Negeri 3 Denpasar.
iii
PRAKATA
Puji dan syukur tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang
Widhi Wasa, karena berkat Asung Kerta Wara Nugraha Ida, tugas akhir yang
berjudul “Analisis Penurunan Nilai Ekspor Kerajinan Perak Desa Celuk (Studi
Faktor Penyebab, Dampak, dan Upaya Penanggulangan)”, dapat diselesaikan
tepat pada waktunya.
Tugas akhir ini penulis susun dengan mengerahkan segala daya dan upaya
yang ada, termasuk bantuan dan bimbingan serta sumbang saran dari berbagai pihak
baik langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, terima kasih dan penghargaan
setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada yang terhormat :
1. Kepala SMA Negeri 3 Denpasar, yang telah memberikan bantuan secara moril
dan memfasilitasi berbagai kepentingan studi selama penulis menempuh
pembelajaran di SMA Negeri 3 Denpasar;
2. Ni Made Dwi Utami Yogi, S.Pd, sebagai pembimbing I yang telah dengan sabar
membimbing, mengarahkan, dan memberikan motivasi yang demikian
bermakna, sehingga penulis mampu melewati berbagai kerikil dalam perjalanan
studi dan penyelesaian tugas akhir ini;
3. Seluruh Wakil Kepala Sekolah, yang telah banyak membantu selama penulis
mengikuti studi dan menyelesaikan penulisan tugas akhir ini;
4. Bapak/Ibu guru pengajar, yang telah sangat membantu dan memotivasi penulis
selama perjalanan studi dan penyusunan tugas akhir;
5. Ni Kadek Sri Damayanti dan Ni Komang Pitryani Diah Marsistha, selaku rekan
penulis yang senantiasa dengan sabar membantu dan membimbing proses
penulisan tugas akhir hingga rampung;
6. Rekan-rekan seangkatan di SMA Negeri 3 Denpasar, khususnya kelas XII
MIPA 6, yang dengan karakternya masing-masing banyak berkontribusi
membentuk kedirian penulis selama menjalani studi dan penyelesaian tugas
akhir;
7. Bapak Anak Agung Gde Agung Andika Putra, S.T. serta Ibu Anak Agung Raka
Semariasih, S.E. selaku orang tua penulis, yang telah banyak membantu secara
iv
material dam moral selama perjalanan studi yang penulis lakoni di SMA Negeri
3 Denpasar.
8. Semua pihak yang telah berkontribusi terhadap penyelesaian tugas akhir ini.
v
ABSTRAK
Sejak tahun 1976, pengusaha kerajinan perak di Desa Celuk, Gianyar masih
bertahan hingga saat ini. Selain penjualan di retail oleh wisatawan lokal maupun
asing, ekspor perak juga menjadi sumber pendapatan berbagai art shop di Desa
Celuk. Namun, sejak tahun 2014 ekspor kerajinan perak mengalami penurunan
yang signifikan. Hal ini menjadi sangat krusial apabila dikaitkan dengan dampak
yang ditimbulkan, yakni berupa penurunan pendapatan para pengusaha perak Desa
Celuk.
Mengacu pada fenomena tersebut, maka diadakanlah penelitian dengan
tujuan sebagai berikut: (1) Mengetahui faktor penyebab terjadinya penurunan nilai
ekspor kerajinan perak Desa Celuk, (2) Mengetahui dampak penurunan nilai ekspor
kerajinan perak bagi pengusaha perak Desa Celuk, (3) Mengetahui upaya
pengusaha perak Desa Celuk dalam menyikapi penurunan nilai ekpor kerajinan
perak. Teori yang mendasari penelitian ini adalah mengenai perak, kerajinan perak,
serta penurunan nilai ekspor kerajinan perak Desa Celuk.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang berlangsung di sejumlah
art shop perak di kawasan Desa Celuk mulai tanggal 11 Oktober hingga 6 Desember
2018. Subjek dari penelitian ini adalah pengusaha perak di Desa Celuk, Sukawati.
Sedangkan sampel penelitian diambil dengan teknik purposive sampling dengan
jumlah 10 pengusaha perak. Objek penelitian adalah aspek faktor penyebab,
dampak, serta upaya penanggulangan oleh para pengusaha kerajinan perak Desa
Celuk. Data penelitian ini dikumpulkan melalui teknik wawancara, dan
kepustakaan. Data yang diperoleh dianalisis melalui teknik deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan: 1) Sejak
tahun 2014, nilai ekspor kerajinan perak Desa Celuk mengalami penurunan yang
signifikan dikarenakan adanya faktor penyebab yang berupa: (1) Krisis ekonomi
global, serta (2) Adanya produk pesaing asal China. 2) Secara umum, dampak yang
dialami pengusaha perak Desa Celuk akibat menurunnya nilai ekspor perak adalah
penurunan pendapatan yakni sebesar 10-15%. 3) Menyikapi penurunan nilai ekspor
kerajinan perak, adapun upaya yang dilakukan pengusaha perak Desa Celuk adalah
sebagai berikut: (1) Menggunakan teknik “menjemput bola”, (2) Inovasi desain
produk, serta (3) Mempertahankan loyalitas pelanggan.
vi
DAFTAR ISI
vii
3.8 Teknik Analisis Data .......................................................................... 12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 13
4.1 Hasil dan Pembahasan Penelitian ....................................................... 13
4.1.1 Faktor Penyebab Terjadinya Penurunan Nilai Ekspor Kerajinan Perak
Desa Celuk ......................................................................................... 13
4.1.2 Dampak Penurunan Nilai Ekspor Kerajinan Perak Bagi Pengusaha
Perak Desa Celuk ............................................................................... 15
4.1.3 Upaya Pengusaha Perak Desa Celuk dalam Menyikapi Penurunan
Nilai Ekpor Kerajinan Perak .............................................................. 16
BAB V PENUTUP ...............................................................................................18
5.1 Simpulan............................................................................................. 18
5.2 Saran-Saran ........................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 19
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Nilai Ekspor Kerajinan Perak di Kabupaten Gianyar Tahun 2014 Hingga
2018 ........................................................................................................ 8
Tabel 2.2 Jumlah Produksi Kerajinan Perak di Kabupaten Gianyar Tahun 2012
Hingga 2015 ........................................................................................... 9
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
usaha seni kerajinan perak yang mewariskan keterampilan kepada keturunannya
maupun masyarakat lokal yang ingin belajar membuat perak (Singgalen, 2015).
Jika berbicara mengenai perak, maka Desa Celuk-lah yang sering disebut-
sebut. Desa yang terletak di Kecamatan Sukawati, Gianyar ini telah menjadi daerah
produksi kerajinan perak sejak tahun 1976 (Udiana dan Sudiana, 2017). Hingga saat
ini pun, sebagian besar penduduk Desa Celuk memiliki mata pencaharian sebagai
pengusaha seni kerajinan perak. Para pengusaha ini umumnya mendapatkan
penghasilan melalui kunjungan para wisatawan ke art shop di Desa Celuk, yang
kemudian membeli produk seni kerajinan perak yang ditawarkan.
Di samping itu, tak dapat dipungkiri bahwa kegiatan ekspor juga menjadi
salah satu sumber pendapatan yang cukup tinggi bagi pengusaha perak Desa Celuk.
Ekspor kerajinan perak memberi dampak yang signifikan terhadap pendapatan
pengusaha, bahkan terhadap devisa negara, sehingga kegiatan ekspor pun menjadi
salah satu lumbung perekonomian bagi para pengusaha perak.
Namun, akhir-akhir ini nilai ekspor untuk kerajinan perak mengalami
kemerosotan. Hal ini dibuktikan dengan volume ekspor perak Bali yang mengalami
penurunan hingga 63,57% dengan jumlah 59.972 gram selama perhitungan Januari-
Februari 2018 jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu (Wiratmini,
2018).
Hal ini tentunya dapat terjadi akibat adanya berbagai faktor penyebab.
Mulai dari krisis ekonomi global, kenaikan harga bahan baku yang sangat
signifikan, hingga sulitnya memperoleh bahan baku menjadi kendala-kendala yang
tak dapat disepelekan (Sutarno, 2012). Bagaimana tidak, hal-hal ini menjadi sangat
krusial apabila dikaitkan dengan dampak yang ditimbulkan, yakni berupa
penurunan pendapatan para pengusaha perak Desa Celuk.
Mengacu pada fenomena di atas, maka diadakanlah penelitian mengenai
analisis faktor penyebab kemerosotan nilai ekspor kerajinan perak, hingga dampak
yang dialami para pengusaha perak Desa Celuk, beserta upaya penganggulannya.
Sehingga, adapun judul dari penelitian ini adalah “Analisis Penurunan Nilai Ekspor
Kerajinan Perak Desa Celuk (Studi Faktor Penyebab, Dampak, dan Upaya
Penanggulangan)”.
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, dapat dirumuskan
beberapa permasalahan di antaranya :
1. Apa saja faktor penyebab terjadinya penurunan nilai ekspor kerajinan
perak Desa Celuk?
2. Bagaimana dampak penurunan nilai ekspor kerajinan perak bagi
pengusaha perak Desa Celuk?
3. Bagaimana upaya pengusaha perak Desa Celuk dalam menyikapi
penurunan nilai ekpor kerajinan perak?
3
Memberi bahan informasi sebagai rujukan agar pemerintah
memberikan perhatian terhadap hubungan bilateral internasional
terkait dengan kerajinan perak di Desa Celuk.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Perak
2.1.1 Pengertian Perak
Menurut Gunawan (2015), perak merupakan suatu unsur kimia
berlambangkan Ag, yang berasal dari bahasa Latin Argentum (Gambar 2.1). Dalam
sistem periodik unsur, perak terletak pada golongan IB dan periode 5. Unsur dengan
nomor atom 47 dan bermassa atom 107.870 g/mol ini memiliki titik leleh 961.93 ̊C
dan titik didih 2212 ̊C (Supratno, 2011).
5
2.2 Kerajinan Perak
2.2.1 Definisi Kerajinan Perak
Kriya logam perak dapat didefinisikan menurut kegunaan atau fungsi yang
dibedakan menjadi benda pakai, benda hias, benda lengkapan, dan mainan (Toekio,
2003: 189). Kerajinan perak dapat diamati dan dinilai masuk ke dalam golongan
atau jenis kerajinan tersebut dengan cara mengetahui fungsi kerajinan itu sendiri.
Dapat berupa benda pakai, yakni benda yang memiliki fungsi sebagai perhiasan
yang dipakai atau piranti guna kegiatan keseharian. Benda hias, sebagai hiasan pada
perabotan rumah. Benda lengkapan, untuk melengkapi kekurangan estetika dan
fungsi pada satu benda lain. Misalnya hiasan ukiran perak pada tempat tisu dari
kayu. Dan yang terakhir sebagai mainan atau berfungsi sebagai objek untuk
menyalurkan kesenangan melalui permainan (Nasai, 2018).
6
Seni kerajinan logam perak pada dasarnya ditentukan pada jenis, fungsi, dan
tema yang terkandung dan juga karakter yang dimiliki pada setiap karya kerajinan
logam perak (Nasai, 2018).
7
Gambar 2.3 Kerajinan Perak Desa Celuk
Sumber : https://www.benhil.net/2017/10/pengrajin-emas-celuk-berhaki.html.
Tabel 2.1 Nilai Ekspor Kerajinan Perak di Kabupaten Gianyar Tahun 2014
Hingga 2018
No. Tahun Nilai Ekspor ($)
1. 2014 4,674,836.39
2. 2015 2,944,181.71
3. 2016 3,539,743.66
4. 2017 3,232,543.67
5. Agustus 2018 2,422,192.97
Dari Tabel 2.1, terlihat bahwa terjadi penurunan nilai ekspor perak pada
tahun 2014 dan 2015, dimana yang sebelumnya bernilai $4,674,836.39 menjadi
$2,944,181.71. Kemudian pada tahun 2016, kerajinan perak mengalami kenaikan
nilai ekspor hingga menjadi $3,539,743.66. Namun di tahun 2017, nilai ekspor
kerajinan perak kembali turun menjadi $3,232,543.67. Hingga pada bulan Agustus
8
2018, nilai ekspor perak kian tak mengalami peningkatan bahkan terjadi penurunan
yang cukup signifikan yakni $2,422,192.97.
Selain itu, penurunan nilai ekspor perak terlihat dari perubahan jumlah
produksi perak yang cenderung menurun di setiap tahunnya. Seperti yang terlampir
dalam penelitian Udiana dan Sudiana (2017), Tabel 2.2 menunjukkan perubahan
jumlah produksi kerajinan perak di Kabupaten Gianyar dari tahun 2012 hingga
2015.
Berdasarkan Tabel 2.2, pada tahun 2012 dan 2013 jumlah produksi
kerajinan perak menurun dari 42.560 set menjadi 31.000 set. Kemudian pada tahun
2014, jumlah produksi kerajinan perak di Kabupaten Gianyar mengalami
peningkatan drastis menjadi 331.550 set. Namun, di tahun 2015 jumlah produksi
kerajinan perak menurun dengan sangat signifikan menjadi 4.473 set.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
10
3.5 Sumber Data
Sumber dan jenis data penelitian adalah berupa data primer yang didapat
dari hasil wawancara. Sedangkan data sekunder didapatkan dari data-data
administrasi berupa informasi yang memiliki korelasi dengan penelitian ini.
11
pengumpulan data-data kepustakaan tambahan dari berbagai sumber di
lokasi penelitian.
3. Tahap Akhir
Setelah data terkumpul dengan lengkap, kegiatan selanjutnya berupa
analisis data untuk penyusunan hasil penelitian dan diakhiri dengan
penulisan laporan hasil penelitian.
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
13
Namun dalam lima tahun terakhir, ekspor perak telah mengalami penurunan
yang signifikan. Hal ini dibuktikan dengan volume ekspor perak Bali yang
mengalami penurunan hingga 63,57%, yang besarnya adalah 59.972 gram selama
perhitungan Januari-Februari 2018 jika dibandingkan dengan periode sama tahun
lalu (Wiratmini, 2018). Data tersebut nyatanya didukung oleh realita para
pengusaha perak Desa Celuk.
Berdasarkan hasil wawancara, adapun faktor penyebab terjadinya
penurunan nilai ekspor kerajinan perak Desa Celuk adalah sebagai berikut.
14
(2) Produk Pesaing Asal China
China adalah salah satu negara di Asia yang melambungkan reputasinya
berkat kemajuan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang spektakuler,
sehingga kerap diberi julukan sebagai keajaiban China (China’s miracle),
kebangkitan sang naga (rise of the dragon), serta berbagai julukan bombastis
lainnya (Irham, 2009).
Rektor Institut Teknologi Surabaya (ITS) Joni Hermana berpendapat,
kemajuan bangsa China tidak lepas dari penguasaan sains dan teknologi. Bangsa
China memiliki kemampuan reverse engineering atau terbiasa untuk beli, bongkar,
amati, tiru dan modifikasi terhadap semua produk teknologi terbaru (Muliana,
2017). Menurut Muhammad Subair (2009), strategi lain yang digunakan guna
memajukan negeri tirai bambu ini adalah pematokan nilai yuan yang tergolong
rendah terhitung sejak tahun 1994. Adanya kebijakan tersebut merupakan penyebab
utama miringnya harga produk-produk China di pasaran dunia. Hal yang terdengar
menggembirakan bagi masyarakat umum, namun menjadi kendala terbesar bagi
pengusaha lokal, khususnya di Bali.
Pasalnya tak hanya tentang harga, China juga memproduksi kerajinan
tangan khas Desa Celuk, Bali yakni kerajinan perak. Hal ini tentu tak lepas dari
kemampuan reverse engineering yang kerap digunakan pada setiap produk
buatannya. Dengan adanya produk kerajinan perak di bawah harga pasar, para
importir pun cenderung beralih ke produk buatan China. Sehingga, permintaan
ekspor kerajinan perak Bali mengalami penurunan signifikan.
15
ekspor perak saja yang sedang mengalami perlambatan ekonomi, melainkan
Indonesia juga turut mengalami hal serupa.
Sedangkan untuk 3 narasumber lainnya, membenarkan bahwa penghasilan
melalui kegiatan ekspor perak mengalami penurunan. Namun, hal itu cukup
terbantu dengan stabilnya penjualan kerajinan perak di retail, yang berlokasi di art
shop masing-masing di Desa Celuk.
16
wisatawan asing maupun lokal akan lebih tertarik pada kerajinan perak yang
menonjol dan berbeda dari produk di pasaran.
17
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan
hal-hal sebagai berikut.
1. Sejak tahun 2014, nilai ekspor kerajinan perak Desa Celuk mengalami
penurunan yang signifikan dikarenakan adanya faktor penyebab yang
berupa: (1) Krisis ekonomi global, serta (2) Adanya produk pesaing asal
China.
2. Secara umum, dampak yang dialami pengusaha perak Desa Celuk akibat
menurunnya nilai ekspor perak adalah penurunan pendapatan yakni sebesar
10-15%.
3. Menyikapi penurunan nilai ekspor kerajinan perak, adapun upaya yang
dilakukan pengusaha perak Desa Celuk adalah sebagai berikut: (1)
Menggunakan teknik “menjemput bola”, (2) Inovasi desain produk, serta
(3) Mempertahankan loyalitas pelanggan.
5.2 Saran-Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, diajukan saran-saran
sebagai berikut.
1. Untuk penelitian lanjutan, dapat disajikan rincian penurunan pendapatan
para pengusaha perak Desa Celuk akibat merosotnya nilai ekspor kerajinan
perak sebagai data penunjang.
2. Perlu dilakukan kajian lebih lanjut mengenai dampak lain yang
diakibatkan oleh penurunan nilai ekpor perak Desa Celuk, tidak hanya
untuk para pengusahanya, melainkan bagi masyarakat sekitar Desa Celuk.
3. Agar seluruh pengusaha perak dapat dengan gencar menerapkan upaya-
upaya penanggulangan demi kelangsungan dan kemajuan art shop perak
Desa Celuk.
18
DAFTAR PUSTAKA
19
Nasai, Ilham. (2018). KERAJINAN PERAK PRODUKSI RUMAHAN DI
PAMPANG, PALIYAN, GUNUNGKIDUL: Ditinjau dari Perkembangan
Motif dan Teknik. Skripsi. Diterbitkan. Universitas Negeri Yogyakarta :
Yogyakarta.
Singgalen, Yerik Afrianto. (2015). Bisnis Seni Kerajinan Perak di Desa Celuk :
Pemanfaatan Modal dalam Dinamika Berwirausaha. Tesis. Diterbitkan.
Universitas Kristen Satya Wacana : Salatiga.
Subair, Muhammad. (2009). Rahasia Di Balik Kesuksesan Produk China
Menguasai Pasar Dunia. Tersedia pada
http://bair.web.ugm.ac.id/Rahasia_Dibalik_Kesuksesan_Produk_Cina.htm.
Diakses pada tanggal 1 Desember 2018.
Supratno. (2011). Pemisahan Perak Dari Limbah Fixer Dengan Cara Elektrolisis.
Tesis. Tidak diterbitkan. Institut Pertanian Bogor : Bogor.
Sutarno. (2012, 2 April). KERAJINAN PERAK: Omzet perajin Bali terancam turun
30%. Bisnis.com. Tersedia pada
http://kabar24.bisnis.com/read/20120402/78/70998/kerajinan-perak-
omzet-perajin-bali-terancam-turun-30-percent. Diakses pada tanggal 11
Oktober 2018.
Toekio, Soegeng M. (2003). Kosakarya Kria Indonesia. Surakarta: STSI Press.
Udiana, Pradnya Paramitha dan I Ketut Sudiana. (2017). Analisis Pendapatan
Pengrajin Perhiasan Di Desa Celuk (Studi Perbandingan Pengrajin Perak
dan Pengrajin Alpaka). E-Jurnal EP Unud, 6 [8] : 1453-1482. Tersedia pada
https://media.neliti.com/media/publications/165272-ID-analisis-
pendapatan-pengrajin-perhiasan.pdf. Diakses pada tanggal 11 Oktober
2018.
Wiratmini, Eka. (2018, 4 April). Gelaran IMF-WB 2018 Diyakini Pacu Penjualan
Perak. Bisnis.com. Tersedia pada
http://bali.bisnis.com/read/20180404/538/780111/gelaran-imf-wb-2018-
diyakini-pacu-penjualan-perak. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2018.
Wiyasa, Nyoman Ngidep dan I Made Sumantra. 2008. KERAJINAN PERAK DI
DESA CELUK : KAJIAN ASPEK DISAIN DAN INOVASINYA. Laporan
Penelitian. Diterbitkan. Institut Seni Indonesia Denpasar : Denpasar.
20
Lampiran 1. Format Wawancara
PENGUSAHA
Nama :
Usia :
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Seberapa sering art shop
Bapak/Ibu melakukan ekspor
kerajinan perak?
2. Kemana saja negara tujuan
kegiatan ekspor Bapak/Ibu?
3. Umumnya berapa produk yang
dikirim untuk kegiatan ekspor?
Dan berapa harganya?
4. * Bagaimana sistem kegiatan
ekspor kerajinan perak
Bapak/Ibu?
5. Untuk sekarang, bagaimana
kondisi kegiatan ekspor
kerajinan perak Bapak/Ibu?
Karena menurut data, ekspor
perak mengalami penurunan
tahun ini.
6. * Menurut pendapat dan
pengalaman Bapak/Ibu, apa
penyebab menurunnya nilai
ekspor kerajinan perak pada
tahun 2018?
7. * Ada sebab, maka ada akibat.
Apa dampak yang Bapak/Ibu
alami akibat menurunnya nilai
ekspor perak?
21
Lampiran 2. Hasil Wawancara
PENGUSAHA
Nama : Ratih Pradnyaswari AP
Usia : 25 tahun
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Seberapa sering artshop
Bapak/Ibu melakukan ekspor 2 kali dalam setahun.
kerajinan perak?
2. Kemana saja negara tujuan
Asia dan Australia.
kegiatan ekspor Bapak/Ibu?
3. Umumnya berapa produk yang Tahun ini sudah terkirim 10.000
dikirim untuk kegiatan ekspor? sampai 15.000 pcs kerajinan perak.
Dan berapa harganya? Untuk harga, dimulai dari Rp
30.000,- bergantung pada desian
produk.
4. * Bagaimana sistem kegiatan Terdapat tamu asing yang rutin
ekspor kerajinan perak memesan lewat e-mail, kemudian
Bapak/Ibu? diambil ke artshop setiap 2 kali
setahun untuk dijual kembali ke
negaranya.
5. Untuk sekarang, bagaimana
kondisi kegiatan ekspor
kerajinan perak Bapak/Ibu? Kegiatan ekspor mengalami
Karena menurut data, ekspor penurunan sebesar 10-15%.
perak mengalami penurunan
tahun ini.
6. * Menurut pendapat dan
pengalaman Bapak/Ibu, apa
penyebab menurunnya nilai Akibat ekonomi global.
ekspor kerajinan perak pada
tahun 2018?
7. * Ada sebab, maka ada akibat. Secara umum, pendapatan
Apa dampak yang Bapak/Ibu mengalami penurunan akibat
alami akibat menurunnya nilai penjualan di retail yang turut
ekspor perak? menurun sebesar 20-25%.
22
ART SHOP PERAK
Nama : Celuk Silver
PENGUSAHA
Nama : Ayu Dewi
Usia : 39 tahun
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Seberapa sering artshop
Bapak/Ibu melakukan ekspor Di tahun ini, baru 3 kali pengiriman.
kerajinan perak?
2. Kemana saja negara tujuan
Amerika.
kegiatan ekspor Bapak/Ibu?
3. Umumnya berapa produk yang Untuk sekali pengiriman, jumlah
dikirim untuk kegiatan ekspor? perak yang terkirim sebanyak 50 pcs.
Dan berapa harganya? Perak yang diekspor mulai dari
kisaran harga 10 sampai 20 USD.
4. * Bagaimana sistem kegiatan Terdapat pesanan (perorangan) yang
ekspor kerajinan perak diminta untuk dikirimkan ke luar
Bapak/Ibu? negeri.
5. Untuk sekarang, bagaimana
kondisi kegiatan ekspor
kerajinan perak Bapak/Ibu? Tahun ini sepi. Biasanya cukup sering
Karena menurut data, ekspor melakukan pengiriman.
perak mengalami penurunan
tahun ini.
6. * Menurut pendapat dan
pengalaman Bapak/Ibu, apa Adanya produk pesaing produksi
penyebab menurunnya nilai China dengan tawaran harga yang
ekspor kerajinan perak pada lebih murah.
tahun 2018?
7. * Ada sebab, maka ada akibat.
Bersikap jujur dan baik terhadap
Apa dampak yang Bapak/Ibu
pelanggan, sehingga mereka tetap setia
alami akibat menurunnya nilai
berbelanja.
ekspor perak?
23
ART SHOP PERAK
Nama : Putri Kahyangan Silver
PENGUSAHA
Nama : Wayan Sri Rusmiasih
Usia : 47 tahun
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Seberapa sering artshop
Bapak/Ibu melakukan ekspor 2 kali dalam setahun.
kerajinan perak?
2. Kemana saja negara tujuan
USA (New York & Las Vegas).
kegiatan ekspor Bapak/Ibu?
3. Umumnya berapa produk yang Kira-kira 500 sampai 600 pcs dengan
dikirim untuk kegiatan ekspor? berat di kisaran 10 sampai 20 kg.
Dan berapa harganya? Dengan total penjualan 200 juta
hingga 350 juta per satu kali kirim.
4. * Bagaimana sistem kegiatan Terdapat usaha perorangan dalam
ekspor kerajinan perak bidang perhiasan yang memesan
Bapak/Ibu? untuk dikirimkan ke luar negeri via
fedex.
5. Untuk sekarang, bagaimana
kondisi kegiatan ekspor
kerajinan perak Bapak/Ibu?
Memang agak menurun.
Karena menurut data, ekspor
perak mengalami penurunan
tahun ini.
6. * Menurut pendapat dan Karena krisis global, sepertinya.
pengalaman Bapak/Ibu, apa Untuk sementara waktu, konsumen
penyebab menurunnya nilai lebih memilih untuk memenuhi
ekspor kerajinan perak pada kebutuhan pokok terlebih dahulu,
tahun 2018? sehingga kebutuhan konsumtif
(tersier) sementara ditunda.
7. * Ada sebab, maka ada akibat. Income pasti turut menurun. Namun,
Apa dampak yang Bapak/Ibu cukup terbantu dengan stabilnya
alami akibat menurunnya nilai penjualan kerajinan perak untuk
ekspor perak? pasar lokal.
24
ART SHOP PERAK
Nama : Mutiara Graha
PENGUSAHA
Nama : Desak Nyoman Dewi Ratih, S.H.
Usia : 51 tahun
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Seberapa sering artshop
Bapak/Ibu melakukan ekspor Bisa 3 kali dalam setahun.
kerajinan perak?
2. Kemana saja negara tujuan Amerika, Portugal, Australia, dan
kegiatan ekspor Bapak/Ibu? sudah ke seluruh dunia sebenarnya.
3. Umumnya berapa produk yang
dikirim untuk kegiatan ekspor? Lebih dari 50 pcs setiap desainnya.
Dan berapa harganya?
4. * Bagaimana sistem kegiatan Melalui pameran luar negeri, calon
ekspor kerajinan perak customer membeli sampel dari tiap
Bapak/Ibu? model yang diinginkan. Kemudian
dipesanlah dalam jumlah banyak.
5. Untuk sekarang, bagaimana
kondisi kegiatan ekspor
Penurunan ekspor dan retailnya
kerajinan perak Bapak/Ibu?
bukan hanya di bulan ini, bahkan
Karena menurut data, ekspor
sudah dalam hitungan tahun.
perak mengalami penurunan
tahun ini.
6. * Menurut pendapat dan
pengalaman Bapak/Ibu, apa
penyebab menurunnya nilai Ekonomi global.
ekspor kerajinan perak pada
tahun 2018?
7. * Ada sebab, maka ada akibat. Jadi lebih terpacu untuk “menjemput
Apa dampak yang Bapak/Ibu bola” dengan mengikuti pameran-
alami akibat menurunnya nilai pameran ke luar negeri. Inovasi
ekspor perak? terkait desain-desain baru juga terus
dikembangkan.
25
Lampiran 3. Riwayat Hidup Penulis
26