Anda di halaman 1dari 5

Nama : Febri Nuzul Ilmi

NIM : 01031481518043
Mata Kuliah : Komunikasi Bisnis

Peranan Komunikasi Bisnis di Era Globalisasi

Globalisasi telah menjadi konsep fenomenal dalam pemikiran dewasa ini. Istilah
ini mampu menyelinap ke dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk bidang ekonomi
dan bisnis. Kekuatan-kekuatan ekonomi dunia melanda, melintasi batas negara,
menghasilkan demokrasi yang lebih besar, kebebasan yang lebih besar, perdagangan
yang lebih besar, peluang, dan tantangan yang lebih besar, dan kemakmuran yang lebih
besar pula.
Oleh karenanya, dalam era globalisasi, interaksi antarnegara akan semakin
dipengaruhi oleh faktor ekonomi ketimbang politik. Malah, secara lebih tajam, Masaki
Itagaki dan Hisane Masaki dalam Syam (2000) menyebutkan bahwa dalam globalisasi
ekonomi negara diseret dalam perang dagang (trade war). Tentunya dalam suatu bisnis,
dibutuhkannya komunikasi bisnis agar nantinya bisa bersaing dengan kompetitor baik di
dalam negeri maupun di luar negeri.
Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang
mencakup berbagai macam jenis dan bentuk komunikasi untuk mencapai tujuan bisnis.
Komunikasi bisnis dapat berupa komunikasi verbal maupun nonverbal. Komunikasi
verbal yaitu komunikasi melalui tulisan dan bahasa. Komunikasi nonverbal adalah
komunikasi melalui gerakan-gerakan tubuh atau bahasa tubuh. Komunikasi bisnis tidak
hanya mencakup komunikasi dengan kontak diluar, tetapi juga komunikasi dengan para
pekerja dalam sebuah perusahaan, jika itu terlaksana maka akan sangat membantu
perusahaan anda terorganisir dengan baik. Komunikasi bisnis yang efektif mungkin
direpresentasikan kepada seorang manajer bisa memotivasi para pegawai, memberikan
rekomendasi dan masukan untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas dalam bisnis.
Kemampuan berkomunikasi yang efektif mutlak harus dimiliki bagi seorang
pebisnis. Seorang yang cerdas belum tentu cerdas dalam mengkomunikasikan pesan-
pesannya kepada orang lain. Menciptakan dan mendatangkan ide itu hal yang umum,
akan tetapi kemampuan untuk mengkonversikannya menjadi sebuah presentasi yang
mudah dipahami, tidak semua orang bisa. Memiliki pengetahuan tentang komunikasi
yang efektif baik secara verbal maupun nonverbal adalah aset bagi seorang
komunikator. Komunikasi yang bisa dipahami dan direspons dengan baik akan
membawa bisnis seseorang menuju gerbang kesuksesan.
Trend globalisasi perdagangan dewasa ini telah menjadi arus besar yang tidak
dapat dielakkan. Karenanya, cepat atau lambat dan mau tidak mau, kita akan terlibat di
dalamnya. Keikutsertaan Indonesia tersebut merupakan langkah antisipatif yang
strategis. Dalam kancah persaingan tersebut, kita dapat menguji sejauh mana kemajuan,
kemandirian, dan daya kompetitif bangsa kita dalam arena intemasional. Lewat
persaingan global, kita juga akan mendapatkan umpan balik (feedback) berupa
kelemahan-kelemahan yang harus kita benahi.
Dalam menyikapi era perdagangan bebas dan globalisasi, perusahaan-perusahaan
besar mencoba melakukan bisnis secara global. Dengan melihat perkembangan atau tren
yang ada saat ini, komunikasi bisnis lintas budaya menjadi sangat penting artinya bagi
terjalinnya harmonisasi bisnis di antara mereka.
Seperti contoh yang terjadi saat ini adalah Pasar Bebas Asia Tenggara-China
sudah dimulai, mau tidak mau bangsa Indonesia harus siap dengan kondisi ini. Untuk
menghadapi Pasar Bebas Asia Tenggara-China, pemerintah Indonesia harus bisa
meyakinkan kalau Pasar Bebas Asia Tenggara-China ini betul-betul akan
menguntungkan bangsa Indonesia sehingga tetap memberikan pelayanan prima di
entitas bisnis Indonesia. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan bangsa Indonesia pada
Pasar Bebas Asia Tenggara-China perlu tindakan atau langkah-langkah konkrit yang
diambil pemerintah untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif. Disinilah peran
manajer atau eksekutif perusahaan harus mampu menguasai komunikasi bisnis lintas
budaya. Perusahaan-perusahaan Indonesia dituntut untuk memiliki kemampuan untuk
mengkomunikasikan ide gagasan dan tujuan dalam lingkungan organisasinya serta
bagaimana menyampaikan produk atau jasa yang dimilikinya kepada pelanggan.
Menurut John W. Gold (1989) dalam Syam (2012), seorang pakar komunikasi
bisnis University of Southern California, sebagian besar kemampuan penetrasi pasar
luar negeri (internasional) oleh negara-negara maju dipengaruhi secara signifikan oleh
pemahaman pebisnis mereka terhadap budaya komunikasi bisnis masyarakat sasaran
atau mitra bisnis dan itu tentu saja mensyaratkan kemampuan berkomunikasi
(communication skills), khususnya keterampilan komunikasi bisnis lintas budaya.
Michael Porter, dalam Competitive Advantage (1985), menekankan pentingnya
mutu dan kemampuan lobby (komunikasi) dalam persaingan global. Menurutnya,
bangsa yang kompetitif adalah bangsa yang memiliki komitmen dan sikap kritis
terhadap mutu, penguasaan teknologi, intensifikasi penelitian, dan pengembangan yang
berorientasi pasar, serta keterampilan dalam melakukan pemasaran negosiasi bisnis
yang mendunia. (Syam,2012).
Takashi Inoue, dalam Cross Cultural Communication.' A Japanese Viewpoint
(1989), juga menekankan pentingnya pemahaman lintas budaya dalam bisnis yang
berorientasi ekspor. Setelah melakukan berbagai evaluasi, Inoue berkesimpulan bahwa
banyak kegagalan bisnis yang diderita pebisnis Amerika (dan Eropa) - ketika berbisnis
dengan orang Jepang - dikarenakan mereka terlalu memaksakan "cara" Amerika.
Mereka tidak berusaha untuk memahami karakteristik dan budaya komunikasi bisnis
masyarakat Jepang (Syam,2012). Dari penjelasan dan evaluasi dari berbagai peneliti dan
pakar komunikasi bisnis dapat kita ambil kesimpulan bahwa dalam era globalisasi ini,
komunikasi bisnis, khususnya komunikasi bisnis lintas budaya sangat berperan penting.
Dalam dunia bisnis, komunikasi berperan sangat penting sebagai sarana atau alat
untuk menciptakan jalinan pengertian yang sama dan serasi serta menimbulkan dasar
tindakan serta dasar terbentuknya kerja sama. Komunikasi bisnis bertujuan untuk
memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain,
memberikan persuasi kepada pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami
dengan baik dan benar dan melakukan kolaborasi, atau kerja sama bisnis antara
seseorang dengan orang lain karena melalui jalinan komunikasi bisnis tersebut
seseorang dapat dengan mudah melakukan kerja sama bisnis. Oleh sebab itu penting
bagi semua pihak untuk secara bersama- sama berusaha menciptakan komunikasi yang
baik dan sehat. Komunikasi yang sehat merupakan kondisi bagi lancarnya aktivitas
dunia bisnis atau dunia usaha.
Di era globalisasi, semakin banyaknya pola kerja sama maupun kesepakatan
ekonomi di berbagai kawasan dunia saat ini akan menjadikan komunikasi bisnis lintas
budaya semakin penting. Komunikasi bisnis lintas budaya dimaksudkan agar
terhindarnya kesalahan fatal yang dapat mengakibatkan kegagalan bisnis. Sebagaimana
yang telah dijelaskan menurut pakar komunikasi bisnis, komunikasi bisnis lintas budaya
sangat berperan penting untuk menguasai penetrasi pasar luar negeri.
Berdasarkan penjelasan diatas, dengan semakin terbukanya peluang perusahaan
multinasional masuk ke wilayah suatu negara dan didorong dengan semakin pesatnya
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, maka pada saat itulah kebutuhan
akan komunikasi bisnis lintas budaya menjadi sangat penting artinya.
Sumber :
Purwanto, Djoko. 2011. Komunikasi Bisnis. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Syam, Nina W. 2000. Komunikasi Bisnis Antarbudaya dalam Era Globalisasi. Jurnal
Mediator, Vol. 1, No.1

http://erpandsima.blogspot.co.id/2014/04/makalah-komunikasi-bisnis.html
http://liasawal56.blogspot.co.id/2015/05/pentingnya-komunikasi-bisnis-di-era.html
https://reviindah.wordpress.com/2015/03/16/ii-peranan-komunikasi-dalam-dunia-bisnis/
http://vitaloka09.blogspot.co.id/2015/03/ii-peranan-komunikasi-dalam-dunia-
bisnis.html

Anda mungkin juga menyukai