Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
proposal dengan judul Studi Analisa Beban Kerja pada Pemerintah Kota Palangka
Raya.
Kami sangat berharap penelitian ini dapat membantu pemerintah Kota Palangka
Raya dalam mewujudkan produktifitas dan daya saing daerah yang merata dan
berkelanjutan dan juga terwujudnya Kepuasan Masyarakat atas Layanan
Pemerintah yang Tertib Hukum, Profesional dan Akuntabel
Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Maksud, Tujuan, dan Sasaran 4
1.3. Ruang Lingkup 5
1.4. Keluaran 5
1.5. Sistematika Pembahasan 6
KAJIAN LITERATUR..........................................................................................7
2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia 7
2.2. Perencanaan Sumber Daya Manusia 7
2.3. Analisa Beban Kerja 9
2.3.1. Volume Kerja 10
2.3.2. Efektivitas dan Efisiensi Kerja 10
2.3.3. Beban Kerja 10
2.3.4. Norma Waktu 11
2.3.5. Jam Kerja Efektif 12
2.3.6. Standar Prestasi Kerja 13
GAMBARAN UMUM WILAYAH.....................................................................14
3.1. Geografis 14
3.1.1. Keadaan Geografi 14
3.1.2. Iklim 16
3.1.3. Keadaan geologi 16
3.1.4. Bencana 16
3.2. Demografis 17
PENDEKATAN DAN METODOLOGI.............................................................18
4.1. Pendekatan 18
4.2. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan 18
RENCANA KERJA.............................................................................................20
ii
5.1. Rencana Kerja 20
5.2. Jadwal Penugasan Tenaga Ahli 23
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................24
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Daftar nama kecamatan, kelurahan, dan instansi di Kota Palangka Raya.........18
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) yang bekerja,
atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran. Jumlah
penduduk umur 15 tahun ke atas tahun 2017 sebanyak 207.493 orang dengan
129.473 orang termasuk angkatan kerja. Dari jumlah tersebut terdapat 207.493
orang yang bekerja yang terdiri dari 106.315 laki-laki dan 101.178 orang
perempuan. Dengan demikian tingkat partisipasi angkatan kerja Kota Palangka
Raya sebesar 62,40% dan tingkat pengangguran sebesar 7,26 %.
Penyelenggaraan pemerintahan yang efisien dan efektif menjadi tuntutan di
era globalisasi yang sarat dengan persaingan dan keterbatasan di segala bidang.
Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya aparatur dalam
pelaksanaan urusan pemerintahan. Yang terjadi saat ini profesionalisme yang
diharapkan belum sepenuhnya terwujud.
Salah satu penyebab utamanya karena terjadi ketidaksesuaian antara
kompetensi pegawai dengan jabatan yang didudukinya. Ketidaksesuaian itu
disebabkan oleh komposisi keahlian atau keterampilan pegawai yang belum
proporsional. Demikian pula, pendistribusian pegawai masih belum mengacu pada
kebutuhan nyata organisasi, dalam arti belum didasarkan pada beban kerja
organisasi. Menumpuknya pegawai di satu unit tanpa pekerjaan yang jelas dan
kurangnya pegawai di unit lain merupakan kenyataan dari permasalahan tersebut.
Di sisi lain pembentukan organisasi cenderung tidak berdasarkan kebutuhan
nyata, dalam arti organisasi yang dibentuk terlalu besar sementara beban kerjanya
kecil, sehingga pencapaian tujuan organisasi tidak efisien dan efektif.
Dalam rangka mencapai performance Departemen Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah yang diharapkan, dipandang perlu menyusun suatu Peraturan
Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman Analisis Beban Kerja di Lingkungan
Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah yang merupakan panduan
tentang uraian langkah-langkah dalam melakukan analisis beban kerja pada setiap
unit organisasi di lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.
Pelaksanaan analisis beban kerja pada hakekatnya diharapkan agar
terpenuhinya tuntutan kebutuhan untuk menciptakan efektivitas dan efisiensi serta
profesionalisme sumber daya manusia aparatur yang memadai pada setiap instansi
serta mampu melaksanakan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan
2
secara lancar dengan dilandasi semangat pengabdian kepada masyarakat, bangsa
dan negara.
Hal dimaksud sesuai dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang
Pokok-Pokok Kepegawaian yang menyatakan bahwa sebagai unsur aparatur
negara Pegawai Negeri Sipil harus memberikan pelayanan kepada masyarakat
secara profesional.
Selain itu, pelaksanaan analisis beban kerja dapat menghasilkan suatu tolok
ukur bagi pegawai/unit organisasi dalam melaksanakan kegiatannya, yaitu berupa
norma waktu penyelesaian pekerjaan, tingkat efisiensi kerja, dan standar beban
kerja dan prestasi kerja, menyusun formasi pegawai, serta penyempurnaan sistem
prosedur kerja dan manajemen lainnya.
Hasil analisis beban kerja juga dapat dijadikan tolok ukur untuk
meningkatkan produktifitas kerja serta langkah-langkah lainnya dalam rangka
meningkatkan pembinaan, penyempurnaan dan pendayagunaan aparatur negara
baik dari segi kelembagaan, ketatalaksanaan maupun kepegawaian.
Upaya tersebut dapat dicapai melalui pelaksanaan analisis beban kerja pada
setiap unit organisasi di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah
Daerah secara konsisten dan berkesinambungan.
3
2. Prestasi kerja jabatan dan prestasi kerja unit Pemerintah Kota Palangka Raya.
3. Jumlah kebutuhan pegawai/pejabat.
4. Jumlah beban kerja jabatan dan jumlah beban kerja unit.
5. Standar norma waktu kerja.
4
1. Pengumpulan Data Beban Kerja
2. Pengolahan Data Beban Kerja
3. Penelaahan Hasil Olahan Data Analisis data
4. Penetapan Hasil Pengukuran Beban Kerja
1.4. Keluaran
Keluaran yang yang dihasilkan dari Studi Analisa Beban Kerja adalah
dokumen penetapan hasil pengukuran beban kerja yang dapat dijadikan rujukan
Pemerintah Kota Palangka Raya dalam rangka peningkatan pendayagunaan SDM,
yang meliputi bidang kelembagaan, ketatalaksanaan dan kepegawaian.
5
Dalam bagian ini akan dijelaskan rencana pengerjaan Studi Analisa
Beban Kerja Pemerintah Kota Palangka Raya.
6
BAB II
KAJIAN LITERATUR
7
3. Untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih
dalam pelaksanaan tugas.
4. Untuk mempermudah koordinasi, integrasi dan sinkronisasi (KIS)
sehingga produktivitas kerja meningkat.
5. Untuk menghindari kekurangan atau kelebihan karyawan.
6. Untuk menjadi pedoman dalam menetapkan program penarikan, seleksi,
pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan
dan pemberhentian karyawan.
7. Menjadi pedoman dalam melaksanakan mutasi (vertikal atau horizontal)
dan pensiun karyawan.
8. Menjadi dasar dalam melakukan penilaian karyawan.
Sumarsono (2003) menyatakan sistem perencanaan tenaga kerja meliputi
kegiatan investasi persediaan sumber daya manusia, perkiraan permintaan dan
penawaran untuk masa yang akan datang dan perencanaan pengisian lowongan
melalui penarikan, seleksi penempatan dan pengembangan karyawan. Sistem
perencanaan tenaga kerja pada pokoknya meliputi peramalan permintaan dan
penawaran karyawan. Secara terperinci sistem ini terdiri dari empat kegiatan
utama yang saling berhubungan, yaitu:
1. Inventarisasi persediaan tenaga kerja, untuk menilai tenaga kerja yang
ada sekarang dan menganalisa pemanfaatannya.
2. Forecasting tenaga kerja, untuk memprediksi permintaan dan penawaran
tenaga kerja dalam perolehan tenaga kerja yang terampil.
3. Penyusunan rencana-rencana tenaga kerja untuk memadukan permintaan
dan penawaran tenaga kerja pada masa yang akan datang.
4. Pengendalian dan evaluasi, untuk memberikan umpan balik kepada
sistem dan monitor derajat pencapaian tujuan dan sasaran perencanaan
tenaga kerja.
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya perencanaan sumber
daya manusia antara lain (Hasibuan, 2005):
1. Mengefektifkan penggunaan sumber daya manusia yaitu menekan
terjadinya pemborosan karena tidak efektifnya penggunaan sumber daya
manusia.
8
2. Membantu meyakinkan bahwa, aktivitas sumber daya manusia bersifat
proaktif dengan cara mengantisipasi dan tanggap terhadap perubahan
lingkungan internal maupun eksternal.
3. Memusatkan aktivitas pada tujuan organisasi dan sumber daya manusia.
4. Pengadaan tenaga kerja baru secara ekonomis.
5. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya manusia.
9
memberikan gambaran pegawai yang dibutuhkan baik kuantitatif maupun
kualitatif yang dirinci menurut jabatan dan unit kerja.
10
pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. Menurut Simamora (1995), analisis beban
kerja adalah mengidentifikasi baik jumlah karyawan maupun kualifikasi karyawan
yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan menurut PAN
(2004) beban kerja merupakan aspek pokok yang menjadi dasar untuk
perhitungan formasi dari pekerja. Caranya berdasarkan perhitungan tingkat
produktivitas pekerja.
Beban kerja juga merupakan sejumlah target pekerjaan atau target hasil
yang harus dicapai dalam suatu rata-rata pekerjaan pegawai. Dalam penetapan
jumlah pegawai diperlukan suatu pengukuran beban kerja. Pengukuran beban
kerja (Biro Organisasi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995) adalah
teknik yang diciptakan untuk menetapkan waktu bagi seorang pekerja yang
memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu pada suatu
tingkat prestasi yang telah ditetapkan.
11
a. Terjadi penyempurnaan sistem dan prosedur kerja
b. Terjadi penyempurnaan organisasi.
c. Adanya perubahan peralatan yang sangat mempengaruhi pencapaian
hasil kerja.
d. Adanya perubahan kebijakan pemerintah.
12
Libur Sabtu – Minggu 104 hari
Libur resmi 14 hari
Hak cuti 12 hari
130 hari
235 hari
Jam kerja efektif per tahun :
5 hari kerja = 235 x 384,75 menit = 90.416,25 menit = 1507 jam.
13
BAB III
GAMBARAN UMUM WILAYAH
3.1. Geografis
3.1.1. Keadaan Geografi
Kota Palangka Raya terletak pada : 113,30-114,07 Bujur Timur dan 1,35-
2,24 Litang Selatan. Kota Palangka Raya terdiri dari 5 wilayah kecamatan yaitu
Kecamatan yaitu Pahandut, Sabangau, Jekan Raya, Bukit Batu dan Rakumpit
dengan luas masing-masing 117,25 Km2, 583,50 Km2, 352,62 Km2, 572 Km2 dan
1.053,14 Km2, yang terdiri dari 30 kelurahan, dengan batas wilayah sebagai
berikut:
a. Sebelah Utara : Kabupaten Gunung Mas
b. Sebelah Timur : Kabupaten Gunung Mas
c. Sebelah Selatan : Kabupaten Pulang Pisau
d. Sebelah Barat : Kabupaten Katingan
Menurut Permendagri RI No. 137 Tahun 2017 tentang kode dan data
wilayah administrasi pemerintah luas wilayah pemerintah kota Palangka Raya
adalah sebesar 2.399,50 Km2.
14
Berikut ini merupakan peta administrasi Kota Palangka Raya, Provinsi
Kalimantan Tengah.
15
3.1.2. Iklim
Kondisi iklim Kota Palangka Raya tercatat rata-rata suhu udara berkisar
antara 27 – 28,1 derajat celcius. Sedangkan suhu tertinggi tercatat 28,10 derajat
celcius pada bulan Mei dan September 2017 dan suhu terendah tercatat 27,00
derajat celcius pada bulan Juli. Rata-rata kelembaban udara berkisar 79% -84.9%
dengan kelembaban maksimum terjadi di bulan November dan minimum terjadi
pada bulan September. Kota Malang mengikuti perubahan putaran 2 iklim, musim
hujan, dan musim kemarau. Curah hujan yang relatif tinggi terjadi pada bulan
Maret dan Mei. Sedangkan pada bulan September curah hujan relatif rendah.
3.1.4. Bencana
Kota Palangka Raya memilik empat jenis bencana yang terjadi pada tahun
2017 yaitu Angin Puyuh, tanah longsor, banjir dan kebakaran. Namun pada tahun
16
2017 bencana alam yang terjadi di Kota Palangka Raya yaitu tercatat hanya
Kebakaran. Bencana alam berupa kebakaran terjadi pada Kota Palangka Raya
menurut Badan Pusat Statistika terjadi sebanyak 11 kejadian. Dimana pada tahun
ini tercatat bahwa kota Palangka Raya mengalami kejadian bencana alam paling
sedikit pada 10 tahun terkahir.
3.2. Demografis
Jumlah penduduk di suatu daerah dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, dan
perpindahan penduduk baik masuk maupun keluar. Jumlah penduduk Kota
Palangka Raya pada tahun 2017 sebanyak 267.757 jiwa. Angka ini meningkat dari
tahun 2016 dengan tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 2,95%. Dengan luas
wilayah sekitar 2.853,5 km2 penambahan penduduk 0tersebut meningkatkan pula
kepadatan penduduk Kota Palangka Raya yaitu menjadi sebanyak 97 jiwa setiap
satu km2.
Angka sex ratio selama tiga tahun terakhir levelnya tidak mengalami
perubahan signifikan, yaitu sebesar 104,98 pada tahun 2017. Artinya bahwa masih
lebih banyak penduduk berjenis kelamin laki-laki dibandingkan dengan jumlah
penduduk perempuan. Angka tersebut mengindikasikan bahwa setiap 100
penduduk perempuan terdapat 105 penduduk laki-laki.
Tabel 3.1 Kota Palangka Raya dalam Angka
Uraian 2015 2016 2017
Jumlah Penduduk (jiwa) 259,865 267,757 275,667
Pertumbuhan Penduduk (%) 3,08 3,04 2,95
2
Kepadatan Penduduk (jiwa/Km ) 91 94 97
Jumlah Laki – Laki (Jiwa) 132,980 137,057 141,179
Jumlah Perempuan (Jiwa) 126,885 130,700 134,488
Sex Ratio (%) 104,80 104,86 104,98
Sumber: Kota Palangka Raya dalam Angka
17
BAB IV
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
4.1. Pendekatan
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mix method, yaitu
gabungan antara pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Data penelitian
bisa berupa data sekunder.
18
No Jenis Dinas/Instansi Total ASN
24 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 32
25 Dinas Tenaga Kerja 40
26 Dinas Kepemudaan dan Olahraga 33
Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan
27 Perempuan dan Perlindungan Anak 69
28 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu 45
Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan
29 Persandian 30
30 Dinas Kesehatan 572
31 Dinas Perhubungan 52
32 Satuan Satuan Polisi Pamong Praja 72
33 Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Daerah Kelas D 48
34 Kecamatan Kecamatan Pahandut 61
35 Kecamatan Bukit Batu 15
36 Kecamatan Jekan Raya 24
37 Kecamatan Sabangau 22
38 Kecamatan Rakumpit 15
Jumlah 2458
19
2. Membuat rekapitulasi beban kerja jabatan (menggunakan form FP2) untuk
menghitung jumlah beban kerja per jabatan dengan menjumlahkan beban
kerja seluruh produk pada masing-masing jabatan.
3. Menghitung kebutuhan pegawai dan efektivitas dan efisiensi kerja jabatan
dengan formulir FP3 dengan menggunakan rumus:
20
BAB V
RENCANA KERJA
21
a. Di atas normal, yang disebabkan adanya mark up pada data volume
kerja dan atau norma waktu yang dapat dicatat Analis/dilaporkan oleh
responden atau sebaliknya.
b. Di bawah normal, yang disebabkan kurang lengkapnya produk dan
kecilnya norma waktu yang dapat diinventarisir oleh Analis atau
dilaporkan oleh responden.
Untuk mengurangi deviasi yang dapat terjadi, maka hasil yang diperoleh
perlu dievaluasi dengan unit yang beban kerjanya dianalisis dengan
mengecek :
Apakah unit tersebut sering/rata-rata sepanjang tahun melakukan kerja
lembur yang nyata (tidak fiktif).
Perlu dilakukan pengamatan secara acak atas kesibukan harian unit
yang dianalisis.
22
5) Hasil penelaahan kemudian diajukan kepada Sekretaris Daerah Kota
Palangka Raya dalam bentuk telaahan staf, dan apabila sudah dianggap
memadai, dibuatkan surat keputusan penetapan oleh Sekretaris Daerah
Kota Palangka Raya; dan
6) Penetapan hasil pengukuran beban kerja kemudian disampaikan
kembali kepada pimpinan satuan kerja Perangkat Daerah Kota Palangka
Raya.
Penetapan hasil pengukuran beban kerja disampaikan kepada unit kerja
yang ada di lingkungan organisasi yang dinilai dengan disertai petunjuk yang
harus dilaksanakan dalam rangka peningkatan pendayagunaan SDM, yang
meliputi bidang kelembagaan, ketatalaksanaan dan kepegawaian.
23
5.2. Jadwal Penugasan Tenaga Ahli
Tabel 5.1 Jadwal Penugasan Tenaga Ahli
26 Okt – 26 Desember 2018
Minggu ke -
No. Nama Posisi
I II III IV V VI VII VIII
1 Dr. Adji Achmad Rinaldo Fernandes, S.Si, M.Sc Ketua Tim / Ahli Statistika
41
26 Okt – 26 Desember 2018
Minggu ke -
No. Nama Posisi
I II III IV V VI VII VIII
42
26 Okt – 26 Desember 2018
Minggu ke -
No. Nama Posisi
I II III IV V VI VII VIII
43
26 Okt – 26 Desember 2018
Minggu ke -
No. Nama Posisi
I II III IV V VI VII VIII
44
DAFTAR PUSTAKA
Arep, I. dan H. Tanjung. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta [ID]:
Penerbit Universitas Trisakti.
Azwar. 2010.Metode Penelitian. Yogyakarta [ID]: Pustaka Pelajar.
Departemen Dalam Negeri. 2008. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 12 Tahun
2008 Tentang Pedoman Analisis Beban Kerja di Lingkungan Dalam Negeri
dan Pemerintah Daerah.
Departemen Dalam Negeri. 2017. Permendagri RI No. 137 Tentang Kode dan
Data Wilayah Administrasi Pemerintah.
Gunawan, IJ L. 2014. Analisa Pekerjaan dan Desain Pekerjaan Pada PT.
CHANDRA ELC. Skripsi pada Fakultas Manajemen Bisnis, Program Studi
Manajemen, Universitas Kristen Petra. Sidoarjo
Hasibuan M. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi revisi. Jakarta [ID]:
PT. Bumi Aksara.
Undang-undang. 1999. Nomor 43 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
Yulantami Y. 2010. Analisis Pekerjaan dan Beban Kerja Karyawan PT.
Ekanindya Karsa. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
42