Anda di halaman 1dari 10

TUGAS EPIDEMIOLOGI

MODUL TASK 1

OLEH:
1. Anggun Agatha Cristy Lukito, SKM
2. dr. Emilda Yuvita
3. Hediko Heisei Sumitro, S.ked
4. dr. Ratna Suryati Halim
5. drg. Revinska Bagus Irawan

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN RUMAH SAKIT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
1. Sebutkan dan jelaskan fungsi berbagai unit pelayanan kesehatan di
masyarakat (klinik pelayanann medik, puskesmas, dan rumah sakit baik
private dan public) dalam memelihara status kesehatan masyarakat.
Jawaban :
a) Klinik : PMK 9 Tahun 2014 Tentang Klinik
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan
pelayanan medis dasar dan atau spesialistik, yang bersifat promotif,
preventif, kuratif, rehabilitatif. (rawat jalan, rawat inap, one day care, dan
atau home care).
 Berdasarkan jenis pelayanan, Klinik dibagi menjadi:
a. Klinik pratama merupakan klinik yang menyelenggarakan
pelayanan medik dasar
baik umum maupun khusus.
b. Klinik utama merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan
medik spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik.
 Klinik dapat dimiliki oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, atau
masyarakat.
 Klinik yang dimiliki oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah harus
didirikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Klinik yang dimiliki oleh masyarakat yang menyelenggarakan rawat
jalan dapat didirikan oleh perorangan atau badan usaha.
 Klinik yang dimiliki oleh masyarakat yang menyelenggarakan rawat
inap harus didirikan oleh badan hukum
b) Puskesmas : PMK 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas
 sebagai UKM Strata Pertama dan UKP Strata Pertama
 Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
 Pusat pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
 Pusat pelayanan kesehatan tingkat dasar
 Sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan
a. Fungsi Pokok Pukesmas
1) Pusat pengerak pembangunan berwawasan kesehatan Pusat
pemberdayaan
2) masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan
3) Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama
b. Peran Puskesmas
Sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat diwilayah
terkecil dalam hal pengorganisasian masyarakat serta peran aktif
masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan secara mandiri
c. Cara-cara yang ditempuh
1) Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan
kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri.
2) Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana
menggunakan sumber daya secara efisien dan efektif.
3) Memberikan bantuan teknis
4) Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat
5) Kerjasama lintas sector

c) Rumah Sakit (Public & Private) : UU 44 Tahun 2009 Tentang RS


 penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan
sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit;
 pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga
sesuai kebutuhan medis;
 penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian
pelayanan kesehatan;
 penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan.
2. Kesehatan bersifat multidimensi. Sebutkan dan Jelaskan Implikasi sifat
multidimensi kesehatan terhadap kebutuhan akan mutu dan jenis – jenis
pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Dimensi Mutu menurut Zeithaml A, Valarie,dkk,1990 :
 Tangibles
Penampilan fasilitas-fasilitas fisik (keindahan dan kelengkapan gedung,
termasuk antara lain pertamanan yang cantik, tempat parkir yang cukup
memadai, furniture dengan desain interior yang indah, lift, cafetaria, toko
souvenir, toilet yang bersih, dsb), peralatan kedokteran yang lengkap,
penampilan karyawan (antara lain seragam), dan bahan-bahan komunikasi,
dsb.

 Reliability
Kepercayaan atas kemampuan provider untuk mewujudkan pelayanan yang
telah dijanjikan dengan baik, dan teliti, sebagaimana yang telah di
publikasikan.

 Responsiveness
Tanggapan yang cepat dan keinginan yang kuat serta niat baik dari seluruh
karyawan dan unit-unit dari provider untuk membantu pelanggan dalam
rangka memberikan pelayanan yang bermutu.

 Competence
Semua tenaga yang bekerja pada provider memiliki keterampilan dan
pengetahuan yang baik yang dibutuhkan dalam melaksanakan tugas-tugas
pelayanan.

 Courtesy
Sikap sopan-santun, ramah-tamah, rasa hormat, tegur-sapa penuh senyum,
perhatian, dan rasa persahabatan dari karyawan tenaga medis dan non-
medis, terutama bagi contact personne), serta pihak manajemen dari
provider.
 Credibility
Keyakinan dan kepercayaan pelanggan / pasien terhadap bagusnya reputasi
provider dalam pelayanan yang diberikan kepada pelanggan / pasien,

 Security
Perasaan bebas pelanggan / pasien dari segenap bahaya apa pun, risiko dan
keragu-raguan, yang ditimbulkan provider dan seluruh sistemnya.

 Access
Kemudahan-kemudahan dalam berhubungan dan kontak dengan provider
dan karyawannya. Hal ini berarti lokasi fasilitas jasa yang mudah
dijangkau, waktu menunggu yang tidak terlalu lama, dll

 Communication
Memelihara hubungan dengan pelanggan dengan bahasa yang menyentuh
dan mudah dipahami, dan kemauan segenap tenaga provider untuk
mendengarkan keluhan, saran, usul, pendapat atau permintaan pelanggan.
Understanding the Customer

Upaya semua tenaga provider untuk mengenali dan memahami apa dan siapa
pelanggan / pasien dan apa kebutuhan mereka.
Sepuluh Dimensi tersebut dipadatkan : Tangibles (Bukti Fisik), Reliability
(Keandalan), Responsives (Tanggapan), Assurance (Jaminan), Emphaty
(Perhatian)
Dimensi Mutu Pelayanan : Safety, Effective, Efficiency, Timelines, Patient
centered, Accessibility
3. Jelaskan Perbedaan persepsi konsep dasar kesehatan antara komunitas
(masyarakat) dan provider kesehatan serta dampak perbedaan tersebut
terhadap identifikasi dan pengelolaan kesehatan di komunitas
Konsep Dasar Kesehatan Konsep Dasar Kesehatan Dampak Perbedaan Tersebut
Menurut Menurut terhadap Identifikasi dan
Komunitas/ Masyarakat Provider Kesehatan Pengelolaan Kesehatan di
Komunitas
Persepsi di pengaruhi Pemahaman Dasar  Tidak teridentifikasinya
faktor : Kesehatan berdasarkan suatu keadaan sakit
 Adat dan Budaya Keilmuan / Pengetahuan  Tidak tertanganinya suatu
 Tingkat Pendidikan dengan bukti Ilmiah keadaan sakit
 Sosial dan Ekonomi (Evidance Based)  Munculnya paradigma
 Spiritual yang salah terhadap suatu
 Emosi penyakit
 Perkembangan / Usia  Perubahan Perilaku
 Akses Yankes tentang cara mendapatkan
pelayanan kesehatan
Baursams 1965 WHO : keadaan
 Adanya Gejala sempurna baik fisik,
 Persepsi tentang rasa mental, dan social, tidak
sakit, buruk, baik hanya bebas penyakit
 Kemampuan dan cacat
melakukan aktivitas UU 36 Th 2009 : sehat
fisik, mental, sosial,
spiritual, dan ekonomi
4. Identifikasi kelompok faktor yang berpengaruh terhadap derajat
kesehatan ditingkat individu dan masyarakat untuk kasus KLL, Penyakit
DHF, DM, TB

Faktor yang berpengaruh terhadap kejadian KLL (berdasarkan jurnal Jurnal


Ilmu Keperawatan, Vol : 1, No. 2, Nopember 2013)
 Faktor Manusia
 Lengah
 Mengantuk
 Mabuk
 Lelah
 Tidak Terampil
 Tidak Tertib
 Kecepatan tinggi
 Faktor Kendaraan
 Rem tidak berfungsi
 Ban pecah
 Selip
 Lampu kendaraan
 Faktor Lingkungan fisik
 Jalan berlubang
 Jalan rusak
 Jalan licin
 Jalan menikung
 Lampu jalan
 Hujan
Faktor yang berpengaruh terhadap kejadian DHF ( berdasarkan jurnal
Aspirator Vol. 2 No. 2 Tahun 2010 : 110 –119 )
 HOST : status kekebalan host yang di pengaruhi oleh usia dan status gizi,
 AGENT :
 vector capacity: Vector capacity dipengaruhi oleh kepadatan nyamuk
yang terpengaruh iklim mikro dan makro, frekuensi gigitan per
nyamuk per hari, lamanya siklus gonotropik, umur nyamuk dan
lamanya inkubasi ekstrinsik virus dengue serta pemilihan Hospes
 virulensi virus dengue
 LINGKUNGAN :
lingkungan yang memungkinan tumbuh dan berkembang biaknya nyamuk
Aedes spp. Selain itu, juga dipengaruhi faktor predisposisi diantaranya
kepadatan dan mobilitas penduduk, kualitas perumahan, jarak antar rumah,
pendidikan, pekerjaan, sikap hidup,

Faktor yang berpengaruh terhadap kejadian DM ( berdasarkan Jurnal Berkala


Epidemiologi, Vol. 3, No. 1 Januari 2015: 109–121)
Konsep Hendrik L. Blum menjelaskan empat faktor determinan yang
mempengaruhi timbulnya masalah kesehatan. Faktor tersebut antara lain faktor
genetik/keturunan, faktor perilaku/gaya hidup (meliputi diet, latihan fi sik, dan
kepatuhan berobat), faktor pelayanan kesehatan (jenis cakupan dan kualitas,
adanya penyuluhan), dan faktor lingkungan (sosial, ekonomi, pendidikan, dan
budaya). Keempat faktor tersebut saling berinteraksi yang dapat mempengaruhi
kesehatan perorangan dan derajat kesehatan masyarakat.

Faktor yang berpengaruh terhadap kejadian TB ( berdasarkan journal Buletin


Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 14 No. 4 Oktober 2011: 320–331)
 Faktor Sosio-Ekonomi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penderita TB adalah
berpendidikan rendah (tidak sekolah/tidak tamat/tamat SD), pekerjaan sebagai
petani/nelayan/buruh/lainnya dan tergolong berpengeluaran rendah.
 Faktor Demografi
Hasil penelitian terlihat bahwa penderita TB kebanyakan pada usia produktif yaitu
35–54 tahun , laki-laki, mempunyai status sebagai kepala rumah tangga dan
berdomisili di daerah pedesaan.
 Faktor Kesehatan Lingkungan
Pada penderita TB, kondisi fisik rumahnya sebagian besar sudah memenuhi syarat
yaitu komponen dinding, lantai, jendela kamar tidur, pencahayaan kamar tidur dan
kepadatan hunian Sedangkan untuk komponen langit-langit dan ventilasi kamar
tidur sebagian besar belum memenuhi persyaratan. Energi di Rumah Tangga Hasil
penelitian berdasarkan energi memasak di rumah tangga pada penderita TB
sebagian besar menggunakan energi memasak yang tidak baik. Sedangkan
berdasarkan energi penerangan yang digunakan di rumah tangga, sebagian besar
penderita TB telah menggunakan energi penerangan yang baik.
 Faktor Tindakan Pencegahan TB
 Faktor Status Gizi
 Faktor Kontak TB
 Faktor Merokok

5. Identifikasi kaitan faktor determinan hasil diskusi pertama (no 4) dengan


jenis – jenis pelayanan yang dibutuhkan di rumah sakit
a) IGD
b) IRJ
c) Pojok TB
d) IRNA
e) Home Care
f) Konseling

6. Identifikasi faktor spesifik yang mempengaruhi banyaknya kasus


penyakit HIV, Neurosa dan Stroke, di masyarakat
a) Paradigma yang berkembang di masyarakat
b) Sosiokultural / Budaya Setempat
c) Pengetahuan masyarakat
d) Fasyankes

7. Identifikasi peran spesifik pelayanan rumah sakit dalam mempengaruhi


perkembangan (peningkatan dan penurunan) empat kasus penyakit
tugas pertama (KLL, Penyakit DHF, DM, TB)
 Dalam hal KLL :
a. rumah sakit bekerja sama dengan Jasa Raharja untuk membantu
masalah pembiayaan
b. Penyediaan Instalasi Gawat Darurat yang memadai dan sistem
rujukan sesuai dengan kebutuhan dari pasien.
 Dalam hal DHF
a. Preventif: pelaporan ke dinkes dan daerah setempat (tempat tinggal
pasien)
b. Promotif : penempelan poster di dinding rumah sakit
c. Kuratif

 Dalam hal DM
a. Preventif: pemeriksaan kesehatan berkala, konseling tentang gizi,
senam bersama
b. Promotif : penyuluhan tentang DM
c. Kuratif
 Dalam hal TB
a. Preventif: pelaporan ke dinkes
b. Promotif : penempelan poster di dinding rumah sakit
c. Kuratif: DOT TB

Anda mungkin juga menyukai