UNIVERSITAS INDONESIA
2019
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR
Pertama, kami ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada Tuhan Yang
Maha Esa karena sudah melimpahkan rahmatnya untuk membuat makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah MPKT Agama Kristen dengan judul
“Manusia Makhluk Beriman dan Berakal Budi”.
Kami juga ingin berterima kasih pada banyak pihak yang sudah mendukung
dalam pembuatan makalah ini, baik dalam memberikan doa, saran, kritik, dan
harapan sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami selaku anggota - anggota kelompok siap menerima berbagai
macam saran dan kritik dari pembaca. Kami berharap makalah ini dapat menjadi
manfaat bagi pembaca maupun bukan pembaca.
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
ISI
Menurut KBBI agama adalah ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan
(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah
yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya
Agama mengatur perilaku, tentang tindakan yang merupakan kepatuhan terhadap
perintah Tuhan, tempat-tempat suci, dan kitab suci. Praktik agama juga dapat
mencakup ritual, khotbah, peringatan atau pemujaan tuhan, pengorbanan, festival,
pesta, trance, inisiasi, jasa penguburan, layanan pernikahan, meditasi, doa, musik,
seni, tari, masyarakat layanan atau aspek lain dari kebudayaan manusia.
5
Dalam Agama Kristen, Alkitab mengajarkan banyak hal mengenai larangan
larangan yang boleh dan tidak boleh di lakukan manusia, proses pembentukan
bumi, Hal – hal yang terjadi namun belum manusia ketahui bagaimana proses
terjadinya. Sementara Sains menguji hal-hal yang manusia belum ketahui tersebut
secara ilmiah dan sistematik, agar tercipta teori logis yang dapat diterima oleh nalar
manusia. Sebagai contoh:
(Yesaya 40:22) Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti
belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti
kemah kediaman! – Jika dicermati ayat ini menjelaskan bahwa bentuk bumi adalah
bulat, meski saat ayat ini ditulis belum ada manusia yang mengetahui bentuk asli
bumi.
(Ayub 26:8) Ia membungkus air di dalam awan-Nya, namun awan itu tidak robek.
(Ayub 36:27-28) Ia menarik ke atas titik-titik air, dan memekatkan kabut menjadi
hujan, yang dicurahkan oleh mendung, dan disiramkan ke atas banyak manusia.
(Pengkhotbah 1:6-7) Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, terus-
menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali. Semua sungai
mengalir ke laut, tetapi laut tidak juga menjadi penuh; ke mana sungai mengalir, ke
situ sungai mengalir selalu. – Meski waktu itu manusia belum mengerti bagaimana
hujan dapat turun, Allah telah memberi petunjuk pada manusia mengenai Siklus
Hidrologi.
6
Dominasi Agama terhadap Sains
Agama dan sains adalah dua hal yang berbeda dan perbedaan itu harus
diketahui dari berbagai sisinya,jangan malah agama disamakan dan disejajarkan
dengan sains sehingga harus menjadi institusi yang klaim kebenarannya harus
diukurkan pada otoritas penilaian berdasar metodologi empirisme sebagaimana
juga sains,sehingga hal hal yang tidak memiliki bukti empirik lantas ditolak
langsung sebagai kebenaran.padahal keberadaan alam akhirat-konsep balasan
sorga-neraka bukan untuk dilihat dan didekati dengan pendekatan empirik tetapi
untuk dilihat dan didekati oleh cara berfikir rasional,misal : bila didunia ini ada
kebaikan-kejahatan dan tidak semua perbuatan salah-jahat manusia bisa dihukum
di dunia maka mana yang lebih rasional dalam arti lain juga : adil,adanya konsep
balasan atau tidak adanya
Kaum agamawan memerlukan etika dalam arti, memakai akal budi dan daya
pikirnya untuk memecahkan masalah bagaimana harus hidup kalau ia mau menjadi
baik. Orang beragama diharapkan menggunakan anugerah Sang Pencipta, yaitu
akal budi. Jangan sampai akal budi dikesampingkan dari agama. Oleh karena itu
kaum agamawan yang diharapkan betul-betul memakai rasio dan memahami ilmu
pengetahuan serta kemajuan teknologi.
8
Manusia Insan yang Berbudaya
Dari kedudukan, potensi, dan otoritas yang Tuhan berikan kepada manusia,
ada tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan manusia. Ia harus melakukan
penelitian di darat, laut, dan udara untuk mengetahui kekayaan dan manfaat yang
terkandung di dalamnya. Manusia harus dapat mengolah tanah, menanam,
menyiram, dan menata tumbuh-tumbuhan dengan baik. Begitu puka manusia harus
merawat dan melestarikan alam ini supaya tidak rusak, apalagi punah. Manusia
mendapat tugas dan panggilan untuk berbudaya. Tugas melakukan kebudayaan
harus dilakukan bersama-sama dengan orang-orang lain di dalam kelompok-
kelompok masyarakat. Kebudayaan bukan merupakan milik individual, melainkan
milik bersama suatu kelompok masyarakat, suku, dan bangsa (Kobong, 2004:17).
Kebudayaan sudah ada sejak zaman purbakala. Setiap orang hidup di dalam
suatu kebudayaan yang sesuai dengan zamannya. Kebudayaan berkaitan dengan
agama, keyakinan, nilai-nilai, norma-norma, adat istiadat, perilaku, gaya hidup,
pakaian, makanan, pekerjaan, kebiasaan, benda-benda yang digunakan, bentuk-
bentuk bangunan, lembaga-lembaga kemasyarakatan, bahasa, seni, dan sebagainya.
10
perilaku mereka menjadi sangat buruk. Begitulah pencemaran kebudayaan
berlangsung terus hingga saat ini.
Kebudayaan yang tercemar oleh dosa perlu dipulihkan. Tuhan Yesus sudah
memberikan jalan bagi pemulihannya, yakni dengan Dia mati di atas kayu salib,
memikul dosa segenap umat manusia, dan bangkit dari kematian. Kematian dan
kebangkitan Tuhan Yesus bukan hanya memulihkan manusia, melainkan juga
kebudayaan di mana manusia hidup di dalamnya. Di dalam Kristus, manusia yang
diciptakan menurut gambar Allah, yang rusak karena dosa, dipulihkan. Dengan
demikian manusia mengalami perubahan dan pembaruan di dalam pikiran,
keyakinan, nilai-nilai, sikap, dan perilaku. Hal itu juga akan membawa perubahan
pada kebudayaan.
11
Manusia Sebagai Gambar dan Rupa Allah
Persamaan rupa dengan Allah, yang dirujuk di Kejadian 1:26, adalah fakta
besar yang membedakan manusia dari ciptaan lainnya. Manusia merupakan ciptaan
yang memiliki kemampuan berpikir, merasa dan berkehendak, dengan disertai
kecakapan kehidupan dan pertumbuhan moral. Lebih jauh dikatakan, sejak semula,
manusia tidak sekadar memiliki kecakapan untuk kehidupan moral, tetapi juga
kecondongan moralnya yang membuatnya mengasihi Allah, mencintai kebenaran,
dan membenci kejahatan. Peristiwa kejatuhan dalam dosa mengubah hal ini.
Manusia masih tetap satu pribadi dan masih memiliki kecakapan atas kebenaran,
tetapi rohnya begitu berubah sampai-sampai dia takut dan tidak mempercayai
Allah, dan dalam tingkat yang lebih besar atau bahkan kurang besar, menyukai
kejahatan dan membenci kebaikan. Yesus datang untuk menghapuskan malapetaka
ini dan memulihkan kita agar secara moral kita menjadi sama dengan Allah.
Pada hari terakhir dari penciptaan, Allah berkata, “Baiklah Kita menjadikan
manusia menurut gambar dan rupa Kita” (Kejadian 1:26). Dengan demikian, Allah
mengakhiri pekerjaanNya dengan satu “sentuhan pribadi.” Allah membentuk
manusia dari debu tanah dan memberinya hidup dengan menghembuskan nafasNya
sendiri (Kejadian 2:7). Dengan demikian, manusia memiliki keunikan dibanding
dengan ciptaan-ciptaan lainnya, yaitu memiliki bagian materi (tubuh) dan non-
materi (jiwa/roh).
12
simponi, menjumlahkan hitungan, atau menamai binatang peliharaan, dia
menyatakan fakta bahwa ia diciptakan menurut gambar Allah.
Saat ini, kita masih memiliki gambar Allah (Yakobus 3:9), namun harus
menanggung bekas-bekas dosa. Secara mental, moral, sosial dan fisik, kita
memperlihatkan efek-efek dari dosa. Kabar baiknya, ketika Allah menebus
seseorang, Dia mulai memulihkan gambar Allah yang asli itu, menciptakan
“manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran
dan kekudusan yang sesungguhnya” (Efesus 4:24; lihat pula Kolose 3:10).
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari
segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibrani 11:1). Ayat ini mengimplikasikan, iman
merupakan sebuah konstruksi. Iman menduduki tempat paling mendasar,
mendalam sekali didalam diri seseorang. Keselamatan diperoleh manusia hanya
melalui percaya dan beriman kepada Tuhan Yesus Kristus. Iman adalah percaya.
Iman adalah karunia Allah, yang dikerjakan di dalam hati oleh Roh Kudus, yang
13
menghidupkan dan memandu semua kemampuan kita menuju satu tujuan. Kita
harus berdoa untuk memiliki iman, dan supaya iman kita bertumbuh. Iman kita juga
akan diperkuat dengan selalu mengingat janji-janji Kristus yang berulangkali
diucapkan bahwa doa-doa kita kepada Bapa, dalam nama-Nya, pasti akan dijawab
kalau kita memintanya dengan iman, dan percaya sewaktu kita memintanya.
Iman adalah pekerjaan jiwa yang dengannya kita merasa pasti akan
keberadaan dan kebenaran dari sesuatu yang tidak ada di depan kita, atau tidak
tampak.bagi indera manusia. Setiap orang menilai iman secara berbeda, yang akan
dirasanya sukar bahkan tidak mungkin untuk menunjukkannya dengan cara-cara
yang tampak. Ini merupakan hal mempraktikan iman - latihan sukarela - yang
memampukan kita untuk bertambah dalam mempercayai kebenaran-kebenaran
besar yang Allah berkenan nyatakan. Paulus menyatakan "Sebab hidup kami ini
adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat" (II Kor. 5:7). Yesus sendiri
berfirman (Yoh. 20:29), "Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun
percaya". Dengan demikian, sementara mempercayai apa yang kita lihat dan
pahami akan mendatangkan manfaat, percaya pada apa yang tidak terlihat dan
hanya dipahami secara samar-samar mendatangkan manfaat yang lebih besar.
Ada banyak hal di alam semesta ini yang kita percayai, tanpa harus kita
pahami sepenuhnya; kita percaya karena kita mendapatkan buktinya dari orang lain,
meskipun bukan dari panca indera kita sendiri. Iman yang begitu saja percaya pada
apa yang bisa ia lihat, pahami, jelaskan dan tunjukkan sama sekali bukan iman.
"Tidak seorang pun melihat Allah", akan tetapi semua orang percaya kepada Allah.
Hal-hal dalam dunia rohani tidak dapat ditunjukkan melalui perantara-perantara
materiil, melainkan hanya bisa melalui perantara-perantara rohani. Menggunakan
iman akan meningkatkan kerohanian kita, memampukan kita memahami berbagai
hal yang tanpa latihan semacam ini tidak akan terpahami. Paulus mengatakan bagi
orang Yunani terpelajar yang skeptis Injil adalah "kebodohan". Kebanggaan akan
kepandaian adalah salah satu penghalang terbesar terhadap pertumbuhan rohani.
14
Ilmu, sains, atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk
menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai
segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-
rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup
pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Pengertian
Ilmu Pengetahuan lainnya adalah suatu sistem berbagai pengetahuan yang
didapatkankan dari hasil pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan secara teliti
dengan menggunakan suatu metode tertentu.
Jadi, ilmu adalah segala proses kegiatan terhadap suatu keadaan dengan cara
menggunakan alat, prosedur, cara, metode, sehingga menghasilkan pengetahuan
baru bagi manusia itu sendiri. Ilmu adalah pengetahuan yang sudah dikelompokkan,
disistematisasi, dan diinterpretasikan sehingga menghasilkan suatu kebenaran
objektif serta sudah diuji kebenarannya secara ilmiah. Mudahnya, ilmu adalah
kegiatan berpikir untuk mendapatkan pengetahuan yang benar atau secara
sederhana ilmu bertujuan mendapatkan kebenaran.
Terdapat hubungan antara iman dan ilmu pengetahuan karena sebagai umat
Kristen kita juga harus mengikuti era perkembangan salah satunya ilmu
pengetahuan yang tumbuh semakin cepat disetiap waktunya. Perkembangan ilmu
pengetahuan ditandai dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih dan
semakin memudahkan kita untuk melakukan aktivitas dan mengenal prinsip gereja
terhadap politik. Tuhan tidak pernah membatasi terlebih melarang untuk manusia
mengembangkan ilmu pengetahuan, bahkan Tuhan telah memberikan karunia
kepada manusia untuk bertalenta untuk dikembangkan untuk berkarya. (Mat 25:14-
30).
Hubungan iman Kristen dengan ilmu pengetahuan yang mengajarkan kita
bahwa ilmu pengetahuan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari
yang pada faktanya merupakan akal budi yang diberikan oleh Allah terhadap umat
manusia. Maka dengan akal budi yang diberikan maka haruslah dikembangkan dan
dilaksanaan sesuai dengan mandat Allah.
15
Iman dan Teknologi
Sebagai umat Kristen kita juga harus mengikuti era perkembangan zaman,
salah satunya ilmu pengetahuan yang tumbuh semakin cepat disetiap waktunya.
Perkembangan ilmu pengetahuan ditandai dengan berkembangnya teknologi yang
semakin canggih dan semakin memudahkan kita untuk melakukan aktivitas dan
mengenal prinsip gereja terhadap politik. Tuhan tidak pernah membatasi terlebih
melarang untuk manusia mengembangkan ilmu pengetahuan, bahkan Tuhan telah
memberikan karunia kepada manusia untuk bertalenta untuk dikembangkan untuk
berkarya. (Mat 25:14-30)
16
manusia untuk terus mengembangkan diri, menambah ilmu dan pengertian. Hal ini
berarti bahwa kita tidak perlu menjauhi teknologi tapi justru terus
mengembangkannya menjadi lebih baik lagi.
Sesuai dengan apa yang tertulus dalam ayat diatas, jelas bahwa Tuhan
memerintahkan manusia untuk mengembangkan Ilmu pengetahuan yang ada dalam
dirinya dan mencari bahan pertimbangan agar manusia menjadi lebih bijak dan
pengetian dan menjadi tujuan hidup orang kristen. Tuhan juga memerintahkan
manusia untuk menguasai dunia, dan untuk menaklukannya pasti membutuhkan
pengetahuan serta teknologi.
Bakat merupakan kapasitas yang ada dalam diri seseorang ,yang mencakup
segala faktor yang ada pada diri suatu individu yang sudah dimiliki sejak lahir dan
kemudian menumbuhkan perkembangan keahlian, keterampilan dan kecakapan
tertentu , serta saat melakukan suatu tugas juga dipengaruhi oleh latihan yang sudah
pernah dijalaninya. Bakat memiliki sifat laten potensial, sehingga masih kharus
ditumbuhkan dengan cara dikembangkan lebih dalam lagi.Secara umum bakat
dibagi menjadi 2 yaitu bakat umum dan bakat khusus. Pada mulanya semua
individu diciptakan memiliki keunikan pada pribadi individu, salah satu keunikan
individu tersebut adalah bakat, baik bakat umum yang dimiliki semua orang ,
maupu bakat khusus yang dapat dikembangkan lagi.
Seni tari merupakan seni yang tercipta melalui ekpresi manusia yang
disalurkan dengan gerakan tubuh manusia yang menimbulkan suatu keindahan,
yang memberi suatu pesan dengan perasaan gerak tari tersebut. Pada umumnya
setiap gerakan tari selain mengandung keindahan memiliki pesan emosi dari
gerakan yang dibawa oleh seorang penari , bisa emosi bahagia, semangat, rasa
optimis, kasih , maupun kesedihan dan kedukaan. Dalam seni tari ini dapat
digunakan untuk memuliakan Tuhan namun perlu dikaji lebih dalam lagi apakah
gerakan keindahan yang terdapat dalam seni tari tersebut setara dengan pesan emosi
yang ingin diberikan atau lebih menonjolkan keindahan gerak tubuh , sehingga seni
tari perlu memperhatikan norma dan etika serta nilai sosial yang berlaku di daerah
tersebut.
Seni rupa merupakan seni yang tercipta melalui karya nyata dari suatu
kreativitas yang terkandung emosi dari manusia yang dapat dirasakan secara visual,
seni ini secara umum terbagi menjadi 2 yaitu seni rupa 2 dimensi yang berupa
lukisan dan seni rupa 3 dimensi yang biasanya berupa patung ataupun karya seni
yang fungsional.Karya seni ini juga merupakan sarana penyaluran emosi kita yang
dapat dirasakan oleh orang lain, selain itu karya seni rupa juga dapat menjadi sarana
18
dalam menyatakan kasih-Nya dengan cara melukiskan semua keindahan karya
ciptaannya.
Sastra dalam perspektif Kristen terdiri dari 3 hal penting yaitu : Kata-kata itu
penting, dan Makna kata dalam sastra,. Pertama, Kata-kata itu penting. Kata-kata
sangat diperlukan dalam berkomunikasi dan berekspresi, berbagi pengalaman dan
juga pengetahuan. Kata-kata tidak hanya diucapkan secara lisan namun juga dalam
bentuk tulisan yang indah dan berguna. Kedua, Makna kata dalam sastra. Makna
tersebut berdasarkan pemilihan kata yang kita buat dalam membuat suatu tulisan.
Pengibaratan, ilustrasi, imajinasi, dan lain-lain dapat bermakna memuliakan nama
Tuhan jika kita menulisnya mengaitkan dengan berbagai nilai moral.
Sastra juga sebagai ekspresi iman. Sastra dapat juga menyatakan kasih,
kebesaran, kuasa, dan kebaikan Tuhan kepada para pembaca kita. Selain itu, sastra
juga menjadi sarana bersaksi tentang perbuatan dan kebaikan Tuhan dalam hidup
kita. Alkitab juga merupakan sastra yang ditulis oleh para nabi yang mendapat
anugerah dari Tuhan untuk menulis segala perbuatan Tuhan. Bentuk sastranya
sendiri adalah prosa dan puisi.
Namun, sudah minim karya sastra Kristen yang kita jumpai. Kita bisa turut
ambil bagian dalam membuat terobosan baru dalam bidang sastra demi
berkembangnya sastra Kristen di Indonesia. Ada beberapa cara yang dapat kita
lakukan untuk mengembangkan dan memperluas eksistensi karya sastra Kristen di
tengah-tengah karya sastra Indonesia lainnya. Misalnya, membuat lomba karya
19
sastra Kristen, Membangkitkan pelayanan literatur gereja, membuat program
diskusi karya sastra rohani, membuat program talkshow seputar pelayanan literatur
dan karya sastra, memberi ruang di warta jemaat untuk informasi literatur Kristen,
membuat komunitas penulis Kristen, dan lain-lain.
20
BAB III
PENUTUP
21
DAFTAR PUSTAKA
Betakore, Joel., Naray, Cheryl. 2017. Buku Ajar MPK Agama Kristen.
Depok. Indonesia
pelitaku.sabda.org/memperluas_eksistensi_karya_sastra_kristen
journals.ums.ac.id
https://carm.org/kekristenan-dan-ilmu-pengetahuan
https://jagad.id/pengertian-bakat-macam-jenis-dan-contoh-bakat/.
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-seni.html
https://www.academia.edu/8970142/Manusia
http://repository.unwira.ac.id/4992/4/
22