Anda di halaman 1dari 20

Berdasarkan nomenklatur (tata nama) bunga matahari mempunyai nama latin Helianthus

annuus. Heli artinya matahari, anthus merupakan bunga, annuus adalah semusim. Oleh
karena itu, Helianthus annuus (Sun flower) dapat diartikan sebagai bunga matahari atau
bunga berumur semusim. Helianthus annuus (bunga matahari) merupakan tanaman herba
yang termasuk dalam famili Compositae (Asteraceae) yang diduga berasal dari Amerika
Utara, tapi sekarang dijumpai di daerah tropika dan penyebarannya makin meluas ke
beberapa negara Subtropika. Di Indonesia, pada tahun 1919 mulai ditanam di
Jawa, Helianthus annuus sudah meluas di seluruh wilayah nusantara baik sebagai tanaman
hias, tanaman komoditi maupun sebagai tanaman yang berfungsi untuk pengobatan
(Rukmana, 2004).

Helianthus annuus memiliki beberapa nama daerah diantaranya

Di Bali tanaman ini dikenal dengan nama Sungege, Panca Mato Ari (Minang); (Lembaga
Biologi Nasional, 1980) Bunga matahari (Indonesia); Kembang Srengenge, Purbonegoro
(Jawa); Kembang Mata Are (Madura); Bungong Matuhari, Panca Mata Ari, Bunga Telung
Matoari (Sumatra); Kembang Sungenge, Bunga Ledomata (Nusa Tenggara); Arkakantha,
Adityabhakta, Suria Mukhi (Sansekerta); Surajmukh (Gujarat); Goli Aftab (Persia); Sun
Flower (Inggris); Jonnebloue (Belanda); Sonnenblume (Jerman). Dari nama-nama tersebut
dapat diketahui bahwa Helianthus annuus telah tersebar merata di berbagai daerah
terutama daerah tropika (Sutarni, 1997).

Gambaran Bunga Matahari umumnya berbentuk bulat berwarna kuning dengan jilatan api
kuning disekitarnya. Gambaran bentuk matahari itulah yang membuat tanaman berbunga,
berukuran besar dengan warna kuning sering dinamakan Bunga Matahari. Dinamai seperti
itu juga karena terdapat alasan lainnya. Bunga Matahari selalu menghadap kemana arah
dimana matahari bergulir. Pada malam hari, bunga itu tertunduk ke bawah, sedangkan pada
siang hari bunga itu menampakkan mukanya

(http://id.wikipedia.org/wiki/bunga_matahari).

Helianthus annuus memiliki banyak manfaat. Bunganya mengandung kuersimenitin (flavon


glikosida), helianthoside A-B-C, asam oleanolat, asam echinocystat, sianidinmonoglukosida
(antosian glikosida), xantofil, kholina, betaina, dan sapogenin.Untuk bijinya terdapat
kandungan beta sitosterol, prostaglandin E, asam chlorogenic, asam quinat, phytin, 3-4
benzopyrine, protein, globuiin, albumin, glutolin dan asam amino esensial. Dalam setiap
seratus gram minyak biji bunga matahari, terdapat lemak dengan total seratus, yang terdiri
dari lemak jenuh 9,8 dan lemak tak jenuh (oleat) sebanyak 11,7. Selebihnya terdapat
linoleat sebanyak 72,9 dan sisanya tidak mengandung kolesterol. Pada buahnya terdapat
kandungan minyak lemak dengan kholina dengan kholins, lestin, betaina dan zat samak
(http://id.wikipedia.org/wiki/bunga_matahari).
Selain ditanam sebagai tanaman hias maupun sebagai tanaman budidaya, Helianthus
annuus juga digunakan untuk keperluan industri. Penanaman untuk industri diambil bijinya
sebagai bahan mentah minyak goreng. Bijinya banyak mengandung protein dan lemak
sehingga dapat juga dimanfaatkan untuk membuat sabun halus dan mentega, sedangkan
serabut bagian luar batangnya dapat dimanfaatkan untuk bahan pembuat kertas yang baik
(Lembaga Biologi Nasional, 1980).

Hampir semua bagian Helianthus annuus dapat digunakan sebagai obat (Anonim,
2004). Helianthus annuus juga dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan. Bunganya
mempunyai efek khasiat menurunkan tekanan darah dan mengurangi rasa sakit (analgesik).
Bijinya digunakan sebagai antidisentri dan merangsang pengeluaran cairan tubuh dan
campak (measles). Daunnya berkhasiat sebagai antiradang, analgesik, dan antimalaria.
Akarnya pun mempunya khasiat untuk antiradang, peluruh airseni, pereda batuk dan
analgesik, sedangkan sumsum batang dan dasar bunganya berkhasiat merangsang energi
vital, analgesik, menenangkan liver dan masih banyak lagi (Atjung,1990).

Ekstrak sumsum dari batangnya dapat menghancurkan nitrosamine serta dapat digunakan
untuk pencegahan dan pengobatan tumor saluran cerna (Dalimartha, 1999).

B. TUJUAN

Tujuan penyusunan werkstuk dengan judul Helianthus annuus ini adalah sebagai berikut

1. Untuk memenuhi tugas akhir praktikum Struktur dan Perkembangan Tumbuhan I.

2. Memberi informasi dan wawasan serta menyajikan keterangan yang lebih mendalam
tentang tanaman Helianthus annuus.

3. Mengetahui determinasi, klasifikasi maupun gambaran tentang


tanaman Helianthus annuus.

4. Memberikan informasi dan pengetahuan mengenai manfaat Helianthus annuus.


BAB II

DETERMINASI DAN KLASIFIKASI

Bunga matahari (Helianthus annuus L.) adalah tanaman yang enak dipandang dan mudah
perawatannya, karena itu tanaman ini telah lama dikenal di Indonesia sebagai tanaman
hias. Diperkirakan tanaman ini berasal dari Meksiko dan telah tersebar ke berbagai penjuru
dunia. Bunga ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu jenis untuk hiasan dan jenis untuk
makanan. Bunga matahari yang dikembangkan untuk industri makanan, terbagai menjadi
dua kelompok besar yaitu bunga untuk bahan baku industri minyak (oilseed) dan bunga
untuk makanan kecil (confectionery).

Jenis bunga matahari yang digunakan sebagai bahan baku minyak, mempunyai
kadar minyak yang lebih tinggi dan kulit yang lebih tipis. Di dunia, negara penghasil biji
bunga matahari utama adalah Rusia dan Perancis, sedangkan di Asia penghasil utamanya
adalah Cina dan India. Di negara-negara tersebut biji bunga matahari umumnya diolah
menjadi minyak, tetapi ada juga yang diolah menjadi makanan dan bahan baku kosmetik.

Bunga Matahari (Helianthus annuus L.) merupakan tumbuhan semusim dari suku
kenikir-kenikiran (Asteraceae) yang populer, baik sebagai tanaman hias maupun tanaman
penghasil minyak. Bunga tumbuhan ini sangat khas: besar, biasanya berwarna kuning
terang, dengan kepala bunga yang besar (diameter bisa mencapai 30cm). Bunga ini
sebetulnya adalah bunga majemuk, tersusun dari ratusan hingga ribuan bunga kecil pada
satu bongkol. Bunga Matahari juga memiliki perilaku khas, yaitu bunganya selalu
menghadap ke arah matahari atau heliotropisme.

Bunga matahari (Helianthus annuus), merupakan tanaman perdu. Rasa lembut, netral. Herba anual
(umumya pendek, kurang dari setahun), tegak, berbulu, tinggi 1 - 3 m. Termasuk tanaman berbatang
basah (herbaceus), daun tunggal berbentuk jantung sepanjang 15 sentimeter panjang dan 12 sentimeter
lebar dengan gagang daunnya yang panjang kemas tersusun pada batang pokoknya yang keras dan
berbulu. Pokoknya setinggi 90 – 350 cm, berbatang kecil, berbulu kasar dan hampir tidak bercabang.
Kepala bunga yang besar (inflorescence) dengan diameter bunga dapat sampai 30 cm, dengan mahkota
berbentuk pita disepanjang tepi cawan dengan ukuran melintang antara 10 hingga 15 sentimeter,
berwarna kuning, dan di tengahnya terdapat bunga - bunga yang kecil berbentuk tabung, warnanya
coklat. Bila dibuahi, bunga-bunga kecil ini menjadi biji - bijinya yang berwarna hitam bergaris - garis
putih itu berkumpul di dalam cawan. Bila sudah matang, biji - biji ini mudah dilepaskan dari cawannya.
Bunga Matahari dikenal tumbuh ke arah matahari, perilaku ini dikenal dengan istilah heliotropik. Pada
malam hari, bunga itu tertunduk ke bawah. SYARAT TUMBUH Bunga matahari (Helianthus annuus),
ditanam pada halaman dan taman-taman yang cukup mendapat sinar matahari, sebagai tanaman hias.
Tanaman ini cocok di segala alam tetapi tanaman ini paling subur di daerah pegunungan, daerah yang
memiliki kelembaban cukup dan banyak mendapatkan sinar matahari langsung. Bunga matahari dapat
tumbuh didataran rendah sampai ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut. Bunga matahari tidak
dapat hidup di daerah yang tergenang air. Karena akar-akarnya akan membusuk.

Ahmad Dasuki, Undang. 1992. Penuntun praktikum sistematik tumbuhan


tinggi. Bandung: Pusat antar universitas ilmu hayati ITB.

Tjitrosoepomo, Gembong. 1989. Morfologi tumbuhan. Yogyakarta: gajah


mada university press.

A. DETERMINASI

1b-2b-3b-4b-6b-9b-10b-11b-12b-13b-14a-15a (Golongan tanaman dengan daun tunggal


dan tersebar)-109b-119b-140b-142b-143b-146b-154a-(Compositae) (Steenis, 1978)

B. KLASIFIKASI

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Superdivisio : Spermatophyta

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Asteridae

Ordo : Asterales

Familia : Asteraceae

Genus : Helianthus

Species : Helianthus annuus (Steenis, 1978)

BAB III

HABITATIO

A. HABITUS

Helianthus annuus merupakan tanaman herba yang hidupnya semusim yang rata-rata
umurnya setahun. Tingginya sekitar 75-200 cm (Suryowinoto,2001) kadang-kadang dapat
mencapai 3m (Dalimartha,1999). Helianthus annuus merupakan tanaman herba semusim
dengan kepala bunga yang besar (inflorescence). Helianthus annuus berbatang herbaceus,
tumbuh tegak setinggi 1 sampai 3 meter. Seluruh permukaan batang kasar, memiliki bulu
dan bertangkai panjang. Helaian daun berwarna hijau, berbentuk jantung, ujungnya
runcing, panjang 10-25 cm (Sutarni, 1997 ; Rukmana, 2004). Bentuk batang bulat berongga.
Daunnya mempunyai tepi rata (integer). Bunganya merupakan bunga majemuk berbentuk
cawan (corymbus atau anthodium). Helianthus annuus memiliki barisan anak-anak bunga
(floret) berupa pita-pita berwarna kuning krom pada pinggir bundaran bunga sebelah
dalamnya. (Dalimartha, 1999).
Di tengah cawan itu terdapat bunga –bunga kecil bentuk tabung dengan warna coklat. Bila
dibuahi, bunga-bunga kecil ini menjadi biji-bijinya yang berwarna hitam bergaris-garis putih
dan berkumpul di cawannya, Bila sudah matang, biji-biji ini mudah dilepaskan dari
cawannya Helianthus annuus memiliki sistem perakaran tunggang (Sutarni, 1997 ;
Rukmana, 2004)

B. HABITAT

Bunga Matahari berasal dari Amerika Utara. Tanaman ini dapat hidup dengan baik di
tempat-tempat terbuka atau di tempat yang sedikit terlindung dari sinar matahari, baik
didataran rendah maupun didataran tinggi, yakni pada ketinggian 1-1000 m diatas
permukaan laut (Suryowinoto, 2001), hingga ketinggian 1500 diatas permukaan laut
(Rukmana, 2004). Tanaman ini dapat tumbuh pada tanah netral atau tanah dengan
kandungan alkali rendah (Cristman,2000). Bunga Matahari merupakan herba semusim yang
tumbuh baik di tanah alluvial dengan kelembapan yang cukup dan tidak dilindungi tanaman
lain sehingga mendapat sinar matahari yang cukup (Lembaga Biologi Nasional, 1980).

Helianthus annuus merupakan tumbuhan tropika, mempunyai suhu udara antara 20°C-30°C
kelembaban udara (rH) antara 50%-80%, curah hujan antara 1000mm-3000mm / tahun dan
merata sepanjang tahun. Tanah yang ideal untuk tumbuh adalah tanah pasir atau lempung
berpasir dengan tekstur gembur, mempunyai PH 6,5-7,5 dan sistem drainasenya baik.
Helianthus annuus termasuk tanaman berhari panjang (long day plant) karena
membutuhkan intensitas cahaya matahari yang tinggi dan cukup lama sehingga lokasi
penanaman harus di tempat terbuka atau cukup mendapatkan sinar matahari kebutuhan
sinar matahari rata-rata lebih dari 10 jam perhari. (Rukmana,2004).
BAB IV

DESCRIPTIO

A. ORGANUM NUTRITIVUM

1. Daun (folium)

Helianthus annuus memiliki tipe daun tunggal (folium simplex) dengan kedudukan daun
(folium) berhadap-hadapan serta berseling-seling. Daun bagian bawah letaknya
berhadapan, namun lebih ke atas kedudukannya bersusun dalam bentuk spiral. Termasuk
daun lengkap karena memiliki upih daun (vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daun
(lamina). Upih daun (vagina) berbulu. Tangkai daun (petiolus) berbentuk silinder dengan sisi
agak pipih dan menebal pada pangkal, panjang 10-15 cm dan berwarna coklat kehijauan.
Helaian daun (lamina) berbentuk jantung (cordatus). Ujung daun (apex) runcing (acutus)
dan pangkal daun (basis folii) berlekuk (emerginatus) susunan tulang daun (nervatio)
menjari (palminervis). Tepi daun (margo folii) bergerigi (serratus). Daging daun
(intervenium) seperti kertas (hartaceus). Warna daun (folium) pada permukaan atas hijau
dan permukaan bawah berwarna hijau muda. Permukaan daun bagian atas dan bawah
kasap (scaber). (Tjitrosoepomo, 2003 ; Rukmana 2004).
2. Batang (caulis)

Helianthus annuus berbatang basah (herbaceus) dengan arah tumbuh tegak (erectus)
setinggi 0,3 hingga 5 meter berbentuk bulat dan berongga. Memiliki batang pokok satu atau
bercabang. Pada batang pokok satu, apabila dipotong pucuknya dapat bercabang dua atau
lebih dan membentuk bunga kepala dua atau lebih. Batang (caulis) agak mengayu dengan
bagian dalam kosong. Seluruh permukaan batang berkulit kasar dan berbulu (pilosus).
Memiliki tipe percabangan monopodial dengan arah tumbuh cabang condong ke atas
(patens). Seluruh batang berwarna hijau (Tjitrosoepomo, 2003 ; Rukmana 2004).

3.

Akar (radix)

Helianthus annuus memiliki sistem perakaran tunggang (radix primaria) dengan banyak
percabangan. Akarnya berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah.
Percabangannya tersebut dapat bercabang-cabang lagi sehingga dapat memberikan
kekuatan pada batang dan daerah perakarannya lebih luas. Akar terdiri dari bagian leher
akar (colum), ujung akar (apex radicis) batang akar (corpus radicis), cabang-cabang akar
(radix lateralis), serabut akar (fibrilla radicalis), rambut-rambut akar (pilus radicalis), tudung
akar (calyptra). Helianthus annuus memiliki akar pancar mencapai 3 meter dalamnya.
Perakarannya halus, tebal dan mendatar (Tjitrosoepomo, 2003; Rukmana 2004).

B. ORGANUM REPRODUKTIVUM

1. Bunga (flos)

Helianthus annuus memiliki bunga yang terbentuk pada akhir batang pokok (flosterminalis)
atau pada akhir cabang dan termasuk bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia
racemosa) yang tersusun seperti cawan (corymbus atau anthodium) sehingga disebut bunga
cawan dengan diameter antara 10-36 cm (Suryowinoto, 2001) dan antara 7,5-35 cm
(Tjitrosoepomo, 2003). Bunganya ini dapat bertahan hingga satu minggu bahkan lebih
(Allen, 1987).

Terdapat dua jenis bunga yaitu bunga pita dan bunga tabung. Bunga pita merupakan bunga
yang mandul yang terdapat di tepi cawan sehingga disebut bunga tepi (flos marginalis)
Bunga pita memiliki mahkota berbentuk pita sehingga disebut flos ligulatus. Bunga pita
tidak dapat menghasilkan biji atau buah karena didalamnya hanya terdapat alat kelamin
betina. Bunga tabung (flos disci) terletak diatas cawan dan berbentuk tabung. Bunga tabung
merupakan bunga banci (gynostemium) karena memiliki 2 alat kelamin yaitu benang sari
dan putik. Bunga tabung dapat menghasilkan buah atau biji (Tjitrosoepomo, 2003;
Rukmana, 2004).

2. Biji (semen)

Helianthus annuus memiliki biji (semen) berwarna putih keabu-abuan hingga hitam atau
hitam putih dan berbentuk lonjong. Terdiri dari kulit biji (spermodermis) yang berwarna
putih keabu-abuan, tali pusar (cotyledon) berkeping dua yang berisi aluron. Biji (semen)
berkumpul di dalam cawan. Bila sudah matang, biji (semen) ini mudah dilepaskan dari
cawannya. Biji (semen) Helianthus annuus dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan
yaitu kwaci. (Tjitrosoepomo, 2003; Rukmana, 2004).

3. Buah (fructus)

Pada tanaman Helianthus annuus biji (semen) sekaligus sebagai buah (fructus)
(Tjitrosoepomo, 2003; Rukmana, 2004).
BAB V

PENUTUP

Helianthus annuus merupakan tanaman herba berasal dari Amerika Utara. Helianthus
annuus berbatang basah (herbaceus) tumbuh tegak setinggi 0,3 sampai 5 meter. Seluruh
permukaan batang berkulit kasar dan memiliki bulu. Bertangkai panjang. Helaian daunnya
hijau berbentuk jantung, ujungnya runcing, panjang 10-25cm. Untuk bunganya, ukurannya
besar berbentuk cawan dengan mahkota seperti pita kuning di sepanjang tepi cawan. Di
tengah cawan itu terdapat bunga-bunga kecil berbentuk tabung dengan warna coklat. Bila
dibuahi, bunga-bunga kecil ini menjadi biji-bijinya yang berwarna hitam bergaris-garis putih
itu berkumpul di dalam cawan. Memiliki sistem perakaran tunggang. Helianthus
annuus memerluk

Bunga Matahari (Helianthus annuus L.)


Bunga matahari merupakan tanaman penghasil minyak makan (edible oil) penting
dunia dan menempati posisi terbesar ketiga dunia setelah minyak kedelai dan kelapa sawit.
Bunga matahari merupakan komoditas penting untuk keperluan bahan makanan, bahan
obat-obatan, kosmetika dan bahan industri (Gandhi et al., 2005). Tanaman bunga matahari
yang dibudiyakan di Indonesia hasilnya rendah yang disebabkan oleh persentase yang
rendah dalam pembentukan biji karena inkom-patibilitas sendiri (self incompatibility).
Inkompatibilitas sendiri adalah ketidakmampuan tanaman membentuk biji karena serbuk
sari atau kepala putik tidak berfungsi secara normal seperti pertumbuhan tabung serbuk
sari yang terlalu lamban sehingga tabung serbuk sari telah mengalami disintegrasi sebelum
fertilisasi berlangsung atau tabung serbuk sari gagal mencapai permukaan kepala putik
(Khanna dan Gupta, 1978).
Menurut Benson (1957), klasifikasi ilmiah dari tanaman bunga matahari adalah
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Familia : Asteracea (Compositae)
Genus : Helianthus
Spesies : Helianthus annuus L.
Tanaman Bunga Matahari sering disebut bunga semusim. Tanman ini berasal dari
Meksiko dan Peru, Amerika Tengah. Tanaman ini telah dibudidayakan secara besar-
besaran pada abab ke-18 di berbagai negara dibenua Amerika. Sementara baru pada
tahun 1907 diperkenalkan di Indonesia oleh seorang ahli pertanian dari Belanda. Bunga
matahari dapat tumbuh didaerah dingi maupun didaerah kering pada ketinggian sampai
1.500m dpl.Tanah berpasir dan tidak asam atau asin, serta pH berkisar antara 5,7-8,1
merupakan tanah yang baik untuk tumbuh pada tanaman bunga matahari. Udara yang
kering setela terbentuknya biji juga sangat penting untuk membuat masak biji bunga
matahari (Neti,2013).

Daftar Pustaka
Benson, L. 1957. Plant Classification. D.C. Heat and Company. Boston.
Gandhi S, A. Heesacker, C. Freeman, J. Argyris, K.J. Bradford, and S.J. KnappJ.
2005. The self-incompatibility locus (S) and quantitative trait loci for self-pollination and
seed dormancy in sunflower. Theor. And Applied Gen. 15 : 57-64
Khanna, K.R. and K.K. Gupta. 1978. Dwarf sunflowers for fitting in rotations requiring
a short duration crop. Curr. Sci. 47 (1) : 27-29

an cahaya matahari dalam sehari lebih kurang 10 jam, sehingga akan tumbuh baik pada
lingkungan yang memiliki intensitas cahaya yang tinggi.

Helianthus annuus termasuk famili Asteraceae dan memiliki beberapa kegunaan. Salah
satunya sebagai tanaman perdagangan. Selain itu, semua bagian dari tumbuhan ini memiliki
khasiat. Bunganya punya efek menurunkan tekanan darah dan mengurangi rasa sakit
(analgesik). Bijinya sebagai antidisentri dan merangsang pengeluaran cairan tubuh dan
campak. Daunnya berkhasiat antiradang, analgesik, dan antimalaria. Akarnya pun punya
khasiat untuk radang, peluruh air seni, pereda batuk, dan analgesik. Sedangkan, sumsum
batang dan daar bunganya berkhasiat merangsang energi vital, analgesik, menenangkan
liver, dan masih banyak lagi.

Pupuk organik merupakan pupuk dengan bahan dasar yang diambil dari alam dengan jumlah
dan jenis unsur hara yang terkandung secara alami (Musnamar, 2003). Dapat dikatakan bahwa pupuk
organik merupakan salah satu bahan yang sangat penting dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah
secara aman, dalam arti produk pertanian yang dihasilkan terbebas dari bahan-bahan kimia yang
berbahaya bagi kesehatan manusia sehingga aman dikonsumsi. Secara kualitatif, kandungan unsur hara
dalam pupuk organik tidak dapat lebih unggul daripada pupuk anorganik. Namun penggunaan pupuk
organik secara terus-menerus dalam rentang waktu tertentu akan menjadikan kualitas tanah lebih baik
dibanding penggunaan pupuk anorganik (Musnamar, 2003). Selain itu penggunaan pupuk organik tidak
akan meninggalkan residu pada hasil tanaman sehingga aman bagi kesehatan manusia. Bahkan produk-
produk yang dihasilkan akan diterima negara-negara yang mensyaratkan ambang batas residu yang
sudah diberlakukan pada produk tertentu seperti teh dan kopi. Saat ini ada beberapa jenis pupuk
organik sebagai pupuk alam berdasarkan bahan dasarnya, yaitu pupuk kandang, kompos, humus, pupuk
hijau, dan pupuk mikroba (Musnamar, 2003). Sedangkan ditinjau dari bentuknya ada pupuk organik cair
dan ada pupuk organik padat. Sebagai contoh kompos merupakan contoh pupuk organik padat yang
dibuat dari bahan organik padat (tumbuh-tumbuhan), sedangkan thilurine adalah pupuk organik cair
yang dibuat dari bahan organik cair (urine sapi). Pupuk organik dapat dibuat dari limbah, contohnya
limbah peternakan sapi perah, baik berupa feses maupun urinenya dapat dijadikan bahan pembuatan
pupuk organik. Umumnya limbah yang dibuang ke lingkungan menunjukkan kesan buruk karena sifat-
sifatnya yang khas dan cenderung menurunkan mutu, fungsi dan kemampuan lingkungan. Limbah yang
merupakan sisa pembuangan dari suatu proses kegiatan manusia dapat berbentuk padat, cair dan gas,
dari segi estetika sangat kotor, tidak enak dipandang dan juga dari segi bau sangat mengganggu. Dengan
demikian secara langsung maupun tidak langsung limbah menimbulkan ketidaknyamanan di sekitarnya
sebab pembuangan limbah ke lingkungan umumnya tidak diikuti dengan upaya pengelolaan maksimal,
karena selalu dikaitkan dengan teknologi dan pengelolaan yang relatif mahal. Limbah yang dibuang
terus-menerus tanpa ada pengelolaan yang maksimal dapat menimbulkan gangguan keseimbangan
lingkungan. Oleh karenanya, orang cenderung mengatakan telah terjadi pencemaran, yaitu suatu
keadaan di mana zat atau energi diintroduksikan ke dalam lingkungan oleh suatu kegiatan manusia atau
oleh proses alam dalam konsentrasi sedemikian rupa sehingga menyebabkan lingkungan tidak berfungsi
seperti semula dalam arti kesehatan, kesejahteraan dan keselamatan hayati (Danusaputro, 1978).
Menurut Holdgate (1979) pencemaran lingkungan adalah dimasukkannya energi atau substansi ke
dalam lingkungan oleh kegiatan manusia, sehingga mengganggu ekosistem kehidupan, merusak struktur
lingkungan, dan melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dix (1981), menjelaskan
pencemaran sebagai suatu peristiwa perubahan lingkungan yang menyangkut pola energi dan sumber
daya misalnya air, tanah, dan udara.
Pupuk organik merupakan pupuk dengan bahan dasar yang diambil dari alam dengan jumlah
dan jenis unsur hara yang terkandung secara alami. Dapat dikatakan bahwa pupuk organik
merupakan salah satu bahan yang sangat penting dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah.
Bahkan penggunaan pupuk organik tidak akan meninggalkan residu pada hasil tanaman
sehingga aman bagi kesehatan manusia pupuk organik (Musnamar, 2007).

Dapat dikatakan bahwa pupuk organik merupakan salah satu bahan yang sangat penting
dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah secara aman, dalam arti produk pertanian yang
dihasilkan terbebas dari bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia sehingga
aman dikonsumsi.
Berdasarkan bentuknya, pupuk organik dibagi menjadi dua, yakni pupuk cair dan padat.
Pupuk organik cair adalah larutan dari hasil pembusukan bahan – bahan organik yang berasal
dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu
unsur. Sedangkan pupuk organik padat adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri
atas bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan kotoran manusia yang
berbentuk padat (Hadisuwito, 2007).
Kelebihan dari pupuk cair organik adalah dapat secara cepat mengatasi defesiensi hara,
tidak bermasalah dalam pencucian hara dan mampu menyediakan hara secara cepat.
Dibandingkan dengan pupuk cair anorganik, pupuk organik cair umumnya tidak merusak tanah
dan tanaman walaupun sesering mungkin digunakan. Selain itu, pupuk ini juga memiliki bahan
pengikat, sehingga larutan pupuk yang diberikan ke permukaan tanah bisa langsung digunakan
oleh tanaman.

Pupuk cair dikatakan bagus dan siap diaplikasikan jika tingkat kematangannya
sempurna. Pengomposan yang matang bisa diketahui dengan memperhatikan keadaan bentuk
fisiknya, dimana fermentasi yang berhasil ditandai dengan adanya bercak – bercak putih pada
permukaan cairan. Cairan yang dihasilkan dari proses ini akan berwarna kuning kecoklatan
dengan bau yang menyengat (Purwendro dan Nurhidayat, 2007)
Pupuk organik cair merupakan salah satu jenis pupuk yang banyak beredar di pasaran.
Pupuk organik cair kebanyakan diaplikasikan melalui daun atau disebut sebagai pupuk cair foliar
yang mengandung hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan
bahan organik). Pupuk organik cair selain dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi
tanah, juga membantu meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan kualitas produk tanaman,
mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan sebagai alternatif pengganti pupuk kandang
(Sarjana Parman, 2007). Pupuk organik cair mempunyai beberapa manfaat diantaranya adalah
(Nur Fitri, Erlina Ambarwati, dan Nasih Widya, 2007) :
1) dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil akar
pada tanaman leguminosae sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan
penyerapan nitrogen dari udara.
2) dapat meningkatkan vigor tanaman sehingga tanaman menjadi kokoh dan kuat, meningkatkan
daya tahan tanaman terhadap kekeringan, cekaman cuaca dan serangan patogen penyebab
penyakit.
3) merangsang pertumbuhan cabang produksi.
4) meningkatkan pembentukan bunga dan bakal buah, serta
5) mengurangi gugurnya daun, bunga dan bakal buah.
Pemberian pupuk organik cair harus memperhatikan konsentrasi atau dosis yang
diaplikasikan terhadap tanaman. Berdasarkan beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa
pemberian pupuk organik cair melalui daun memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman yang
lebih baik daripada pemberian melalui tanah. Semakin tinggi dosis pupuk yang diberikan maka
kandungan unsur hara yang diterima oleh tanaman akan semakin tinggi, begitu pula dengan
semakin seringnya frekuensi aplikasi pupuk daun yang dilakukan pada tanaman, maka
kandungan unsur hara juga semakin tinggi. Namun, pemberian dengan dosis yang berlebihan
justru akan mengakibatkan timbulnya gejala kelayuan pada tanaman Oleh karena itu, pemilihan
dosis yang tepat perlu diketahui oleh para peneliti maupun petani dan hal ini dapat diperoleh
melalui pengujian-pengujian di lapangan (Abdul Rahmi Dan Jumiati, 2007).
Pupuk sangat dibutuhkan oleh banyak orang untuk menambah unsur hara
bagi pertumbuhan tanaman. Anjuran penggunaan pupuk ataupun bahan lain yang sifatnya
organic dimaksudkan untuk mengurangi masalah yang sekarang timbul akibat dipakainya
bahanbahan kimia yang telah terbukti merusak tanah dan lingkungan.Seperti penggunaan pupuk
akan berakibat merusak tanah. Penggunaan insektisida dan pestisida kimia dalam predator, hama
dan penyakit juga merusak lingkungan yang keduanya berpengaruh terhadap system pertanian.

Dari strukturnya pupuk organic yang beredar sekarang,ada yang berupa padat dan ada
pupuk organic cair. Pupuk organic padat biasnaya dibuat dengan cara pengomposan.
Pengomposan secara alami terjadi, namun dalam menyediakan kompos secara cepat dapat
dilakukan dengan cara pengomposan menggunakan mikroba terepilih yang berhasil diisolasi
dari tanah. Inokulum mikroba terpoikih tersebut sekarang tealh banyak dijual di toko-toko
pertanian sperti StarDec, Orga Simba, EM Lestari,EM4,StarBio dsb. Terdapat 17 unsur hara
yang sangat diperlukan oleh tanaman, 7 macam unsur diantaranya dibutuhkan dalam jumlah
kecil sehingga disebut sebagai unsur mikro.Unsurunsur mikro tesebut yaitu seng, tembaga,
boron,molibdenium,kobalt dan khlor. Peran unsurunsur mikro adalah terkait dengan proses
metabolisme Contoh : tembaga, berkaitan dengan proses respirasi , zat besi dan boron
mendukung proses absorbsi air dan translokasi gula dan besi berperan dalam pembentukan
khlorofil dan sintesis protein. Dengan demikian unsurunsur mikro tersebut sangat besar perannya
dalam kelangsungan hidup tanaman.
Pupuk organik umumnya dihasilkan dari proses pengomposan sehingga sering disebut
juga dengan kompos. Pengomposan merupakan proses dimana bahan-bahan organik mengalami
penguraian secara biologis , khususnya oleh mikroba-mikroba yang dapat memanfaatkan bahan
organic sebagai sumber energy.Menurut J.H.Crawford (2003),kompos
adalah hasil penguraian tidak lengkap dan dapat dipercepat secara artificial oleh populasi
berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau an
aerobik (dalam Nyoman P. Aryantha.dkk,2010) Membuat kompos perlu mengatur dan
mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat.Hal ini dapat
dilakukan dengan membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air
secukupnya,mengatur aerasi, dan penambahan aktivator
2. Kompos
Kompos atau humus adalah sisa-sisa mahluk hidup yang telah mengalami pelapukan,
bentuknya sudah berubah seperti tanah dan tidak berbau. Kompos memiliki kandungan hara
NPK yang lengkap meskipun persentasenya kecil. Kompos juga mengandung senyawa-senyawa
lain yang sangat bermanfaat bagi tanaman. Kompos ibarat multivitamin bagi tanah dan tanaman.
Kompos memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah. Kompos akan mengembalikan kesuburan
tanah. Tanah keras akan menjadi lebih gembur. Tanah miskin akan menjadi subur. Tanah masam
akan menjadi lebih netral. Tanaman yang diberi kompos tumbuh lebih subur dan kualitas
panennya lebih baik dari pada tanaman tanpa kompos.
Pada prinsipnya semua bahan yang berasal dari makhluk hidup atau bahan organik
dapat dikomposkan. Seresah, daun-daunan, pangkasan rumput, ranting, dan sisa kayu dapat
dikomposkan. Kotoran ternak, binatang, bahkan kotoran manusia bisa dikomposkan. Kompos
dari kotoran ternak lebih dikenal dengan istilah pupuk kandang. Sisa makanan dan bangkai
binatang bisa juga menjadi kompos. Ada bahan yang mudah dikomposkan, ada bahan yang agak
mudah, dan ada yang sulit dikomposkan. Sebagian besar bahan organik mudah dikomposkan.
Bahan yang agak mudah dikomposkan antara lain: kayu keras, batang, dan bambu. Bahan yang
sulit dikomposkan antara lain adalah kayu-kayu yang sangat keras, tulang, rambut, tanduk, dan
bulu binatang (Isroi, 2008).

Musnawar,Effi Ismawati. 2006. Pupuk Organik Padat.Pembuatan dan Aplikasi. Penebar


Swadaya: Jakarta
Susanto,Rachman. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Kanisius: Yogyakarta
Kartini, niluh. 2000. Diktat Pertanian Organik. FP Univ, Undayana: Denpasar
Tafia, Arik. 1999. Penggunaan Kascing (Kotoran Cacing) Sebagai Pupuk Organik dan
Peranannya Bagi Tanaman. Jakarta
Zahid A 1994. Manfaat Ekonomis dan Ekologi Daur Ulang Limbah Kooran Ternak Sapi
Menjadi Kascing, Studi Kasus di PT Pola Nusa Duta.Fak Kedokteran Hewan IPB: Bandung
Anonim. 1995.Fermentasi Bahan Organik Dengan Teknologi Effective Mocroorganismes -4
(EM4).IndonesiaanKyusei Nature Farming Societies and PT. SonggolangitPersada.Jakarta.
Djuwanto.1999. Keuntungan danKerugian Penggunaan PupukAnOrganik dan Organik.Makalah
PPM UNY : KaryaAlternatif mahasiswa.
Nyoman P. Aryantha,dkk.2010. Kompos.Pusat Penelitian Antar Universitas Ilmu Hayati
Pupuk organik cair merupakan salah satu jenis pupuk yang banyak beredar di
pasaran.Pupuk organik cair kebanyakan diaplikasikan melalui daun atau disebut sebagai pupuk
cairfoliar yang mengandung hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu,
Fe,Mn, dan bahan organik). Pupuk organik cair selain dapat memperbaiki sifat fisik, kimia,
danbiologi tanah, juga membantu meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan
kualitasproduk tanaman, mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan sebagai alternatif
pengganti pupuk kandang. Adapun beberapa kelebihan dan manfaat dari pupuk organik cair,
yaitu (Anonim2, 2010) :
1) dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil akar
pada tanaman leguminosae sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan
penyerapan nitrogen dari udara.
2) dapat meningkatkan vigor tanaman sehingga tanaman menjadi kokoh dan kuat,meningkatkan
daya tahan tanaman terhadap kekeringan, cekaman cuaca dan serangan patogen penyebab
penyakit.
3) merangsang pertumbuhan cabang produksi.
4) meningkatkan pembentukan bunga dan bakal buah, serta
5) mengurangi gugurnya daun, bunga dan bakal buah.
Selain memiliki kelebihan, Pupuk Organik Cair (POC) juga memiliki kelemahan, yaitu
(Anonim2, 2010) :
1. Viabilitas (daya hidup) mikroorganisme yang dikandungnya sangat rendah.
2. Populasi mikroorganisme kecil (< 106 cfu/mL), bahkan cenderung tidak ada/mati seiring
dengan waktu.
3. Nutrisi yang terkandung sedikit. Umumnya nutrisi yang ada berupa tambahan bahan kimia
seperti pupuk NPK dan Urea.
4. Mikroorganisme di dalamnya sangat mudah berkurang bahkan mati.
5. Tingkat kontaminasi sangat tinggi
6. Seringkali menghasilkan gas (kemasan rusak) dan bau tidak sedap (busuk).
7. Tidak tahan lama (kurang dari setahun).
8. Masalah dalam transportasi dan penyimpanan.
Menurut Suriadikarta (2006) menyatakan bahwa pemberian pupuk organik cair harus
memperhatikan konsentrasi atau dosis yang diaplikasikan terhadap tanaman. Berdasarkan
beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair melalui daun
memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman yang lebih baik daripada pemberian melalui
tanah. Semakin tinggi dosis pupuk yang diberikan maka kandungan unsur hara yang diterima
oleh tanaman akan semakin tinggi, begitu pula dengan semakin seringnya frekuensi aplikasi
pupuk daun yang dilakukan pada tanaman, maka kandungan unsur hara juga semakin tinggi.
Namun, pemberian dengan dosis yang berlebihan justru akan mengakibatkan timbulnya
gejala kelayuan pada tanaman Oleh karena itu, pemilihan dosis yang tepat perlu diketahui oleh
para peneliti maupun petani dan hal ini dapat diperoleh melalui pengujian-pengujian di lapangan
(Wahyudi, 2013).
Anonim1. 2008. http://kamalhijau.blogspot.com/2008/01/pupuk-organik-cair.htmlDiakses pada tanggal 7
April 2013 pukul 11.10 WITA
Anonim2. 2010. http://kunia.wordpress.com/2010/07/04/delapan-kelemahan-pupuk-organikhayati-
cair/ Diakses pada tanggal 7 April 2013 pukul 11.40 WITA
Suriadikarta, Didi Ardi., Simanungkalit, R.D.M.2006.Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Jawa Barat: Balai
Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian
Parnata, Ayub.S. (2004). Pupuk Organik Cair. Jakarta: PT Agromedia Pustaka
Wahyudi, Roony. 2013. http://mentari-dunia.blogspot.com/2013/02/cara-membuat-pupuk-organik-
cair.html Diakses pada tanggal 7 April 2013 pukul 13.30 WITA
Bunga matahari termasuk tanaman famili Compositae. Dari 67 spesies yang diketahui hanya 17
spesies yang telah dibudidayakan terutama sebagai tanaman hias. Selain populer sebagai
tanaman hias, tanaman ini juga termasuk salah satu tanaman industri penting penghasil minyak
nabati di dunia. Pemuliaan tanaman bunga matahari ditujukan untuk meningkatkan kandungan
minyak, mengurangi tinggi tanaman dan menemukan resistensi terhadap hama dan penyakit
(Desai et al., 1997).
Tanaman bunga matahari merupakan tanaman tahunan yang pertumbuhannya relatif
cepat. Tanaman ini juga merupakan tanaman berbatang basah, tumbuh tegak, tidak bercabang,
keras, berbulu dan tingginya mencapai 1.5-2.5 m (Napis et al., 1980), sedangkan menurut Duke
(1983) tinggi bunga matahari bervariasi tergantung varietasnya yaitu antara 0.7-3.5 m.
Tanamannya bersifat terna atau perdu yang memiliki saluran-saluran getah kelenjar minyak.
Bunga matahari juga tanaman perdu termasuk tanaman berbatang basah (herbaceus).

Jenis akar bunga matahari yaitu akar tunggang karena bunga matahari merupakan bunga
dikotil atau berkeping dua. Akar tunggang yaitu akar pokok yang berasal dari lembaga yang
biasanya tumbuh mengujan kedalam tanah.
Akar tunggang berfungsi sebagai penyanggah batang akar agar tidak mudah roboh. Kemudian
akar tunggang memiliki akar pokok yang tumbuh memanjang.
Pada akar pokok ini terdapat akar latera (samping) yang tumbuh kesamping. Akar latera
ini berukuran lebih kecil dari akar pokok. Akar latera merupakan cabang-cabang dari akar
pokok.

Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya
berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui
fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya
karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya
sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia.
Morfologi Daun bunga matahari
Daun bunga matahari merupakan daun tunggal lebar yang permukaannya dipenuhi bulu
bulu tipis, dan daunnya berbentuk oval. Tangkai daunnya juga memiliki bulu-bulu tipis dan
pada umumnya memiliki panjang daun sekitar 8 cm.
Bentuk daun berupa helaian, tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai
pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping
menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang.
daun berfungsi sebagai organ fotosintetik. Daun tumbuhan sukulen atau xerofit juga
dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpan air.
Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil adalah
senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya
diambil dalam fotosintesis. Sebenarnya daun juga memiliki pigmen lain, misalnya karoten
(berwarna jingga), xantofil (berwarna kuning), dan antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu,
tergantung derajat keasaman). Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah
menjadi kuning atau merah (dapat dilihat dengan jelas pada daun yang gugur).
Fungsi
* Tempat terjadinya fotosintesis.
Pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis di jaringan parenkim palisade. sedangkan
pada tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada jaringan spons.
* Sebagai organ pernapasan.
Di daun terdapat stomata yang befungsi sebagai organ respirasi (lihat keterangan di
bawah pada Anatomi Daun).
* Tempat terjadinya transpirasi.
* Tempat terjadinya gutasi.
* Alat perkembangbiakkan vegetatif.

Syarat Tumbuh

Bunga matahari (Helianthus annuus), ditanam pada halaman dan taman-taman yang
cukup mendapat sinar matahari, sebagai tanaman hias. Tanaman ini cocok di segala alam tetapi
tanaman ini paling subur di daerah pegunungan, daerah yang memiliki kelembaban cukup dan
banyak mendapatkan sinar matahari langsung. Bunga matahari dapat tumbuh didataran rendah
sampai ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut. Bunga matahari tidak dapat hidup di
daerah yang tergenang air. Karena akar-akarnya akan membusuk.
Budidaya
Bunga matahari merupakan tanaman semusim. Tanaman ini diperbanyak dengan biji. Biji
benih berasal dari bunga pertama induknya yang sudah tua. Caranya dengan penyemaian. Biji
benih diambil dan ditabur dalam bekas yang mengandung tanah basah, ia mudah berkecambah
dan cepat membesar. Jika hanya butuh sedikit, cukup menggunakan pot sebagai wahana
persemaian. Untuk skala besar, semaikan di bedengan. Tunggu 10 hari sejak masa tabur, atau
bila tinggi bibit sekitar 15-20 cm, baru boleh dipindahkan ke lokasi tanam. Satu lubang, cukup
satu bibit. Jarak tanam sekurang-kurangnya 1 meter persegi. Jika terlalu rapat, batang tak akan
berkembang dan bercabang. Besaran bunga pun akan mengecil, bahkan kerdil.
Tanaman sebaiknya ditanam pada tanah gembur. Di awal penanaman, taburkan 3 kg
pupuk kandang (kotoran ayam, kotoran kambing, kotoran lembu) per bibit. Ulangi saat tanaman
berumur sebulan. Berikan 25 gram ZA per batang. Di usia 1,5 bulan, tambahkan 15 gram TSP
per batang. Jangan lupa, perhatikan saluran pembuangan air, hama dan penyakit yang bisa
mendera. Umur 2 bulan, bunga dari batang utama mulai kuncup, diikuti cabang-cabang di ruas-
ruas daun di bawahnya. Satu batang tanaman bisa menghasilkan 10-12 tangkai bunga.
Untuk pemeliharaan lakukan penyiraman setidaknya sekali sehari. Spesies pokok hiasan
ini mampu menarik serangga yang turut membantu proses pendebungaan untuk menghasilkan
biji benih bagi pertumbuhan anak benih baru.
Ada empat kelompok budidaya bagi bunga matahari yang dibedakan berdasarkan
kegunaannya. Kultivar yang dirakit biasanya diarahkan pada salah satu kegunaan tertentu saja.
 Kelompok penghasil minyak, dimanfaatkan minyak bijinya. Biji kelompok ini memiliki
cangkang biji yang tipis. Kandungan minyaknya berkisar 48% hingga 52%. Untuk menghasilkan
satu liter minyak diperlukan biji dari kira-kira 60 tandan bunga majemuk.
 Kelompok pakan ternak, dipanen daunnya sebagai pakan atau pupuk hijau.
 Kelompok tanaman hias, yang memiliki warna kelopak yang bervariasi dan memiliki banyak
cabang berbunga,
 Kelompok kuaci, untuk dipanen bijinya sebagai bahan pangan.

Anda mungkin juga menyukai