Anda di halaman 1dari 38

KATA PENGANTAR DIREKTUR JAMINAN PELAYANAN

KESEHATAN
BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN

Merujuk pada jumlah pemanfaatan layanan kesehatan oleh


Peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat
(JKN-KIS) selama tahun 2016, telah mencapai angka 194,5 juta
kunjungan. Artinya, rata-rata setiap hari sebanyak 531 ribu kemanfatan
dari program ini dirasakan oleh masyarakat. Kondisi ini menghadapkan
kita pada satu tantangan besar, yaitu peningkatan kualitas layanan
kepada Peserta JKN-KIS.

Namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini masih


banyak keluhan dari peserta di fasilitas kesehatan, baik di tingkat
primer, maupun di tingkat rujukan. Keluhan ini disebabkan karena
adanya kekurangpahaman fasilitas kesehatan dalam menjalankan
perannya di Program JKN-KIS. Salah satu strategi untuk mengatasi
kendala tersebut adalah dengan perbaikan kualitas layanan kesehatan,
melalui peningkatan pemahaman dan penguatan pengetahuan fasilitas
kesehatan penyedia layanan kesehatan pada Program JKN-KIS.
Dalam hal ini, Faskes Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sebagai
kontak pertama (first contact) dari peserta, memiliki peran strategis
dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan. Oleh karena itu,
sangat penting bagi FKTP untuk memiliki pemahaman dan

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 1


pengetahuan yang tepat terhadap pelaksanaan tugas mereka dalam
Program JKN-KIS.

Terkait upaya peningkatan mutu layanan kesehatan di FKTP,


BPJS Kesehatan menerbitkan Buku Question Answer Pelayanan di
FKTP, sebagai buku pintar yang menjawab pertanyaan seputar
pelayanan di FKTP yang sering diajukan oleh FKTP ke BPJS
Kesehatan. Dengan hadirnya buku ini, diharapkan mampu
meningkatkan pemahaman dan pengetahuan dari FKTP dalam
melayani peserta. Lebih dari itu, buku ini juga dimaksudkan sebagai
rujukan bagi seluruh pemangku kepentingan, untuk bersama-sama
berupaya mewujudkan Program JKN-KIS yang berkualitas dan
berkesinambungan bagi seluruh Bangsa Indonesia.

Jakarta, September 2017


Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan

Maya A. Rusady

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 2


Perlu Anda
Tahu
Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP)

FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

1. Apa saja yang termasuk sebagai FKTP?

Jawab yang termasuk FKTP antara lain:


 Pusat Kesehatan Masyarakat
 Klinik Pratama baik milik Swasta, TNI, dan
POLRI
 Dokter Praktek Perorangan
 Rumah Sakit Tipe D Pratama
 Dokter Gigi Praktek Perorangan

2. Apa saja persyaratan yang perlu dipersiapkan Calon FKTP


untuk bisa bekerja sama dengan BPJS Kesehatan ?

Jawab Sesuai Permenkes nomor 71 tahun 2013


persyaratan mutlak untuk Klinik Pratama

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 3


atau yang setara harus memiliki:
 Surat Ijin Operasional;
 Surat Ijin Praktik (SIP) bagi dokter/
dokter gigi dan Surat Ijin Praktik atau
Surat Ijin Kerja (SIP/SIK) bagi tenaga
kesehatan lain;
 Surat Ijin Praktik Apoteker (SIPA) bagi
Apoteker dalam hal klinik
menyelenggarakan pelayanan
kefarmasian;
 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
badan;
 Perjanjian kerja sama dengan jejaring,
jika diperlukan; dan
 Surat pernyataan kesediaan
mematuhi ketentuan yang terkait
dengan Jaminan Kesehatan Nasional.

Persyaratan teknis :
 sumber daya manusia;
 kelengkapan sarana dan prasarana;
 lingkup pelayanan; dan
 komitmen pelayanan.

3. Bagaimana mekanisme pengajuan kerjasama Calon FKTP


dengan BPJS Kesehatan untuk menjadi provider BPJS
Kesehatan?

Jawab Proses pengajuan kerjasama Calon FKTP dengan


BPJS Kesehatan melalui aplikasi HFIS. Adapun
mekanisme pengajuan kerjasama Calon FKTP
adalah sebagai berikut:
1) Calon FKTP mengajukan permohonan
kerjasama kepada Kantor Cabang BPJS
Kesehatan setempat melalui surat maupun

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 4


email dengan disertai alamat email aktif dari
FKTP.
2) Calon FKTP akan menerima surat elektronik
(email) dari sistem BPJS Kesehatan yang
berisi informasi user name dan password bagi
calon FKTP untuk mengakses aplikasi HFIS.
Aplikasi HFIS (Health Facilities Information
System) merupakan aplikasi berbasis website
yang dapat dipergunakan melalui internet
public oleh semua calon Faskes yang akan
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. HFIS
dapat diakses melalui web resmi BPJS
Kesehatan www.bpjs-kesehatan.go.id.
3) Calon FKTP mengakses aplikasi HFIS untuk
mengunggah dokumen yang dibutuhkan
sesuai ketentuan persyaratan kerjasama
FKTP.
4) Kantor Cabang BPJS Kesehatan setempat
akan menindaklanjuti pengajuan kerjasama
oleh calon FKTP melalui aplikasi HFIS sesuai
ketentuan sampai dengan penyusunan
Perjanjian Kerja Sama.

4. Apakah FKTP baru kerjasama dengan BPJS Kesehatan akan


otomatis mendapatkan jumlah peserta awal dari BPJS
Kesehatan?

Jawab BPJS Kesehatan tidak memberikan jumlah peserta


awal kepada FKTP yang baru bekerjasama. Setiap
peserta bebas memilih FKTP pada saat mendaftar
program JKN-KIS dan mengganti FKTP sesuai
dengan keinginan peserta.

5. Apakah FKTP bisa melakukan pemasaran sosial ke


masyarakat sekitar FKTP?

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 5


Jawab FKTP dapat melakukan pemasaran sosial ke
masyarakat sekitar sesuai ketentuan dengan tujuan
agar masyarakat mengetahui bahwa FKTP sudah
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dan
mengetahui ketersediaan pelayanan di FKTP.

6. Apakah peserta JKN-KIS bisa pindah tempat FKTP terdaftar?

Jawab Peserta JKN-KIS bisa melakukan pindah FKTP


terdaftar setelah 3 (tiga) bulan terdaftar di FKTP
sebelumnya.

7. Apakah FKTP dapat melayani peserta tidak terdaftar ?

Jawab FKTP dapat memberikan pelayanan peserta tidak


terdaftar sesuai Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun
2016 tentang tentang Perubahan Kedua Peraturan
Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan
Kesehatan pada pasal 29 ayat:
(3) Peserta harus memperoleh pelayanan kesehatan
pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
tempat peserta terdaftar
(4) Dalam keadaan tertentu, ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak
berlaku bagi peserta yang :
a. Berada diluar wilayah Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama tempat peserta terdaftar;
atau
b. Dalam keadaan kegawatdaruratan medis.

8. Apakah FKTP perlu meminta surat pengantar dari Kantor BPJS


Kesehatan bagi peserta yang tidak terdaftar di FKTPnya karena
sedang berlibur/mudik atau dinas kantor?

Jawab Mengacu pada ketentuan Perpres 19 tahun 2016


tentang Perubahan Kedua Peraturan Presiden
Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 6


pasal 29, Peserta yang sedang sakit dan berada
diluar wilayah FKTPnya dan atau dalam keadaan
Emergency tidak perlu menyerahkan Surat
Pengantar dari FKTP untuk dilayani di FKTP luar
domisilinya. FKTP dapat melayani peserta tersebut
maksimal 3 kali kunjungan dan apabila atas indikasi
medis maka dapat dikeluarkan surat rujukan untuk
dirujuk ke Poliklinik di Faskes Rujukan melalui
aplikasi P-Care meskipun peserta tersebut tidak
terdaftar di FKTP tersebut.

9. Bagaimana jika Dokter Praktek Perorangan berhalangan


praktek pada jam pelayanan sesuai kesepakatan?

Jawab Apabila Dokter Praktek Perorangan berhalangan praktek,


maka pelayanan digantikan oleh dokter pengganti sesuai
dengan yang telah dituangkan dalam perjanjian kerjasama
dan menginformasikan hal tersebut kepada BPJS
Kesehatan.

10. Apakah yang dimaksud dengan kapitasi?

Jawab Kapitasi adalah sistem pembayaran kepada FKTP


yang dibayar dimuka oleh BPJS Kesehatan kepada
FKTP setiap bulannya berdasarkan besaran norma
kapitasi per masing-masing FKTP (berdasarkan
jumlah ketersediaan dokter umum dan dokter gigi)
dikalikan dengan jumlah peserta yang terdaftar tanpa
memperhitungkan jenis dan jumlah pelayanan
kesehatan yang diberikan.

11. Apa yang dimaksud dengan tarif non kapitasi?

Jawab Tarif Non Kapitasi adalah besaran pembayaran klaim


oleh BPJS Kesehatan kepada FKTP berdasarkan
jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 7


diberikan.

12. Apa dasar penetapan tarif kapitasi bagi FKTP ?

Jawab Berdasarkan Permenkes No 52 Tahun 2016 tentang


Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam
Penyelenggaraan Program JKN, disebutkan bahwa
besaran tarif kapitasi yang diterima oleh FKTP
ditentukan melalui proses seleksi dan kredensialing
yang dilakukan oleh BPJS Kabupaten/Kota dan/atau
Asosiasi Fasilitas Kesehatan melibatkan Dinas
Kesehatan dengan mempertimbangkan sumber daya
manusia (ketersediaan dokter umum dan dokter gigi),
kelengkapan sarana dan prasarana, lingkup
pelayanan, kelengkapan sarana dan prasarana,
lingkup pelayanan, dan komitmen pelayanan. Untuk
pertama kali menggunakan pertimbangan kriteria
sumber daya manusia (ketersediaan dokter umum
dan dokter gigi) dan komitmen pelayanan.

13. Bagaimana caranya melihat jumlah peserta terdaftar pada


aplikasi Pcare ?

Jawab Faskes dapat login ke aplikasi Pcare, kemudian pilih


menu lihat data, klik pada daftar peserta terdaftar.
Apabila FKTP ingin melihat detail peserta terdaftar
dapat memilih bulan pelayanan. Data hanya dapat
dilihat pada waktu tertentu (13:00 WIB sd 17:00 WIB
dan 22:00 sd 06:00).

14. Bagaimana cara mengetahui sebaran FKTP yang telah


bekerjasama dengan BPJS Kesehatan ?

Jawab BPJS Kesehatan telah memberikan akses


keterbukaan informasi kepada masyarakat,
khususnya bagi siapa saja yang ingin mengetahui
keberadaan jaringan FKTP yang bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan yaitu melalui Aplikasi

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 8


Pencarian Faskes (Aplicares). Aplicares dapat
diakses melalui website BPJS Kesehatan
www.bpjs-kesehatan.go.id
Berikut adalah langkah-langkah untuk mengakses
aplikasi Aplicares
1. Buka website BPJS Kesehatan melalui browser
yang terdapat pada komputer anda.
2. Pilih menu Fasilitas Kesehatan pada sisi kanan
layar.

3. Menu Fasilitas Kesehatan tersebut, merupakan


akses untuk membuka aplikasi Aplicares.

4. Untuk melihat sebaran FKTP kerja sama BPJS

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 9


Kesehatan berdasarkan Provinsi, maka dapat
memilih menu “Dashboard”.

5. Untuk mencari sebaran FKTP yang sudah


bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, pilih menu
“Pencarian”, pencarian dibagi berdasarkan Nama
FKTP, Wilayah, dan Jarak Terdekat.

6. Aplikasi Aplicares juga dapat menampilkan profil


FKTP kerja sama, sebagaimana gambar berikut:

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 10


Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 11
PELAYANAN KESEHATAN
15. Komponen apa saja yang masuk dalam kapitasi?

Jawab Sesuai Permenkes nomor 52 tahun 2016 tentang


Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam
Penyelenggaraan Program JKN KIS, yang termasuk
dalam komponen tarif kapitasi adalah
a. administrasi pelayanan;
b. promotif dan preventif;
c. pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis;
d. tindakan medis non spesialistik, baik operatif
maupun non operatif;
e. obat dan bahan medis habis pakai; dan
f. pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium
tingkat pratama.

16. Bagaimana ketentuan untuk pengelolaan dan pemanfaatan


dana kapitasi?

Jawab Ketentuan pengelolaan dan pemanfaatan dana


kapitasi, sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Puskesmas BLUD
Mekanisme pengelolaan dan pemanfaatan
sepenuhnya dilakukan berdasarkan ketentuan
BLUD
b. Puskesmas Non BLUD
Mekanisme pengelolaan dan pemanfaatan
mengacu pada Permenkes No. 21 Tahun 2016
tentang Penggunaan Dana Kapitasi JKN KIS
Untuk Jasa Pelayanan Kesehatan Dan
Operasional Pada FKTP Milik Daerah, disebutkan
bahwa alokasi dana jasa pelayanan medis
ditetapkan sekurang-kurangnya 60% dari Dana
Kapitasi dan selisih antara Dana Kapitasi dengan

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 12


pembayaran jasa pelayanan kesehatan dapat
digunakan untuk dana biaya operasional FKTP.
c. FKTP milik Pemerintah Pusat
Mekanisme pengelolaan dan pemanfaatan
mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 88/PMK.02/2016 tentang Tata Cara
Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak
dari Dana Kapitasi Pada FKTP Pemerintah
Pusat.
d. FKTP milik Swasta (Klinik Pratama dan Praktik
Mandiri Dokter)
Mekanisme pengelolaan dan pemanfaatan
sepenuhnya dilakukan atas ketentuan pada
Klinik Pratama/Dokter/Dokter Gigi Praktik

17. Pelayanan apa saja yang dapat ditagihkan sebagai klaim non
kapitasi ?

Jawab Pelayanan kesehatan di luar lingkup pembayaran


kapitasi yaitu:
a. pelayanan ambulan;
b. pelayanan obat program rujuk balik;
c. pemeriksaan penunjang pelayanan rujuk
balik;
d. pelayanan penapisan (screening) kesehatan
tertentu termasuk pelayanan terapi krio untuk
kanker leher rahim;
e. rawat inap tingkat pertama sesuai indikasi
medis;
f. jasa pelayanan kebidanan dan neonatal yang
dilakukan oleh bidan atau dokter, sesuai
kompetensi dan kewenangannya;
g. pelayanan Keluarga Berencana di FKTP

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 13


18. Apa kegunaan skrining riwayat kesehatan?

Jawab Skrining riwayat kesehatan berguna untuk


mengetahui secara dini tingkat risiko penyakit yang
diderita peserta JKN KIS melalui pengisian kuesioner
riwayat kesehatan.

19. Apa tindaklanjut dari skrining riwayat kesehatan?

Jawab Apabila hasil skrining riwayat kesehatan peserta


adalah Risiko Gula Darah Sedang/Tinggi maka
peserta JKN KIS berhak untuk mendapatkan
pemeriksaan GDP dan GDPP di FKTP terdaftar atau
jejaringnya. Pemeriksaan GDP dan GDPP tersebut
dapat ditagihkan sebagai klaim non kapitasi ke BPJS
Kesehatan sesuai dengan tarif yang berlaku.

20. Apa yang dimaksud dengan mobile skrining riwayat kesehatan?

Jawab Mobile skrining riwayat kesehatan adalah


Pelaksanaan program promotif dan preventif peserta
JKN KIS melalui skrining riwayat kesehatan yang
dilakukan pada aplikasi Mobile JKN. Aplikasi Mobile
JKN dapat diunduh melalui telepon selular berbasis
Android melalui Google Play/Play Store dan IOS
melalui AppStore.

21. Apakah yang dimaksud dengan skrining preventif sekunder


selektif ?

Jawab Skrining sekunder selektif terdiri dari :


1) Pemeriksaan GDP dan GDPP bagi peserta
yang telah mengisi skrining riwayat kesehatan
dan dinyatakan berisiko sedang/ tinggi.
2) Pemeriksaan deteksi dini Kanker Leher
Rahim (Pemeriksaan IVA/ Papsmear)
3) Pemeriksaan deteksi dini Kanker Payudara
(SADANIS)

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 14


22. Bagaimana metode pelaksanaan skrining preventif sekunder
selektif ?

Jawab Skrining Sekunder terdiri dari: Skrining Lanjutan DM


Tipe 2 dan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim melalui
Skrining IVA-Papsmear.
Skrining Lanjutan DM Tipe 2 dilakukan kepada
peserta yang telah melakukan Skrining Riwayat
Kesehatan (Skrining Primer) dengan hasil risiko
sedang/ tinggi DM Tipe 2. Peserta mendapatkan
pemeriksaan gula darah (GDP/GDPP) di FKTP dan
hasilnya di entry melalui aplikasi LUPIS.
Deteksi Kanker Leher Rahim dilakukan melalui
skrining IVA/Papsmear yang dilakukan bersamaan
dengan skrining kanker payudara (Sadanis) yang
dilakukan di FKTP/ Laboratorium yg telah
bekerjasama dgn BPJS Kesehatan. Skrining ini
dilakukan setiap tahun/ setiap 365 hari. Apabila
selama 3 tahun hasil skrining negatif, maka dapat
dilakukan skrining selanjutnya 5 tahun kemudian.

23. Pemeriksaan Laboratorium diagnostik apa saja yang masuk


dalam komponen kapitasi ?

Jawab Sesuai dengan Permenkes Nomor 52 Tahun 2016


pemeriksaan laboratorium yang masuk dalam
kapitasi adalah pemeriksaan laboratorium tingkat
pratama jenis pemeriksaan sesuai dengan
Permenkes nomor 411 tahun 2010 tentang
Laboratorium Klinik.

24. Apa saja yang termasuk pemeriksaan laboratorium klinik tingkat


pratama?

Jawab Permenkes nomor 411 tahun 2010 tentang


Laboratorium Klinik; yang termasuk Laboratorium
Klinik Tingkat Pratama :

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 15


1) Urin (makroskopis, pH, BJm Glukosa, Protein,
urobilinogen, bilirubin, darah samar, benda
keton, sedimen.
2) Tinja (makroskopis, mikroskopis telur cacing-
amoeba-sisa makanan, darah samar)
3) Hemostatis (masa perdarahan pembekuan,
percobaan pembendungan, golongan darah
ABO-Rh)
4) Kimia Klinik (Protein, albumin, globulin,
bilirubin, SGOT, SGPT, Ureum, Kreatinin,
Asam urat, Trigliserida, Kolesterol total,
glukosa)
5) Hematologi (Kadar Hb, Hematokritt, Leucocyt,
Eritrocyt, Eosinofil, Pemeriksaan sedimen
sediaan apus, hitung jenis leukosit, LED,
Hitung Retikulosit, Trombosit)
6) Imunologi (Tes kehamilan)
7) Mikrobiologi (Malaria, Filaria, jamur,
corynebacterium sp, BTA, pewarnaan gram).

25. Apa yang disebut dengan Program Rujuk Balik (PRB)?

Jawab Program Rujuk balik adalah pelayanan kesehatan


yang diberikan kepada penderita penyakit kronis
diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung, asma,
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), epilepsi,
gangguan kesehatan jiwa kronik, stroke, dan
Sindroma Lupus Eritematosus (SLE) dengan kondisi
stabil dan masih memerlukan pengobatan atau
asuhan keperawatan jangka panjang yang
dilaksanakan di FKTP atas rekomendasi/rujukan dari
dokter spesialis/sub spesialis yang merawat

26. Bagaimana mekanisme Pendaftaran peserta PRB?

Jawab 1. Mekanisme Identifikasi Peserta PRB


a. Peserta datang ke FKTP tempat peserta

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 16


terdaftar dan mengikuti prosedur umum
pelayanan kesehatan. Apabila atas indikasi
medis peserta memerlukan pemeriksaan
ataupun tindakan spesialis/sub spesialis maka
FKTP akan memberikan rujukan ke FKRTL
yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
b. Peserta mendapatkan pelayanan di FKRTL
sesuai dengan prosedur di FKRTL.
c. Apabila peserta didiagnosa penyakit kronis
maka peserta mendapatkan pelayanan
kesehatan secara rutin di FKRTL hingga
diperoleh kondisi terkontrol/stabil sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan oleh organisasi profesi
terkait.
d. Bagi peserta dengan diagnosa penyakit kronis
Diabetes Mellitus, Hipertensi, Jantung, Asma,
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK),
Epilepsy, Schizophrenia, Stroke, dan Systemic
Lupus Erythematosus (SLE) dan telah
ditetapkan dalam kondisi terkontrol/stabil, maka
dokter Spesialis/Sub Spesialis memberikan
SRB (Surat Rujuk Balik) kepada peserta untuk
disampaikan ke BPJS Center Rumah Sakit atau
ke Kantor Cabang BPJS Kesehatanuntuk
didaftarkan sebagai Peserta PRB.
2. Mekanisme Pendaftaran Peserta PRB
a. Peserta mendaftarkan diri pada BPJS Center
Rumah Sakit atau Kantor Cabang BPJS
Kesehatan dengan menunjukkan:
1) Kartu Identitas peserta JKN-KIS;
2) Surat Rujuk Balik (SRB) dari dokter
spesialis atau surat keterangan hasil
pemeriksaan penegakan diagnosa;
3) SEP dari BPJS Kesehatan; dan
4) Lembar resep obat/salinan resep.

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 17


b. Peserta mengisi formulir pendaftaran Peserta
PRB.
c. Peserta menerima buku kontrol Peserta PRB.

27. Bagaimana ketentuan obat PRB?

Jawab a. Daftar Obat PRB Mengacu Pada Formularium


Nasional Untuk Obat Program Rujuk Balik
Sesuai Dengan Ketentuan Yang Berlaku
(Obat PRB tercantum di Fornas) dengan
tanda (*) di belakang nama dan sediaan
obatnya.
b. Obat PRB diberikan untuk kebutuhan
maksimal 30 (tiga puluh) hari setiap kali
peresepan dan harus sesuai dengan daftar
obat Formularium Nasional untuk PRB berikut
dengan ketentuannya
c. Perubahan atau penggantian obat PRB
hanya dapat dilakukan oleh Dokter
Spesialis/Sub Spesialis di FKRTL
d. Dalam kondisi tertentu Dokter di FKTP dapat
melakukan penyesuaian dosis obat sesuai
dengan batas kewenangannya
e. Obat PRB dilayani oleh ruang farmasi
Puskesmas, apotek atau instalasi farmasi
klinik Pratama yang bekerja sama dengan
BPJS Kesehatan

28. Pelayanan pemeriksaan penunjang Program Rujuk Balik apa


saja yang dapat dijamin di pelayanan tingkat pertama ?

Jawab Sesuai dengan Permenkes 52 tahun 2016 tentang


Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam
Penyelenggaraan Program JKN pemeriksaan
penunjang rujuk balik yang dapat dijamin di
pelayanan tingkat pertama adalah:

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 18


a. pemeriksaan gula darah sewaktu;
b. pemeriksaan gula darah puasa (GDP);
c. pemeriksaan gula darah Post Prandial (GDPP);
d. pemeriksaan HbA1c; dan
b. pemeriksaan kimia darah, meliputi : 1)
microalbuminuria; 2) ureum ; 3) kreatinin; 4)
kolesterol total; 5) kolesterol LDL; 6) kolesterol
HDL; dan 7) trigliserida.

29. Apa yang dimaksud dengan Prolanis ?

Jawab Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS)


adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan
pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara
terintegrasi yang melibatkan Peserta, Fasilitas
Kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangka
pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS
Kesehatan yang menderita penyakit kronis
Hipertensi dan Diabetes Mellitus untuk mencapai
kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan
kesehatan yang efektif dan efisien.

30. Bolehkah Peserta BPJS Kesehatan mengikuti kegiatan Prolanis


diluar FKTP tempat peserta Prolanis terdaftar?

Jawab Boleh, tetapi peserta tersebut tidak dapat didaftarkan


sebagai peserta prolanis di FKTP tersebut, FKTP
sebaiknya mengedukasi atau diarahkan pesertanya
untuk revisi faskes agar terdaftar sebagai peserta
prolanis di FKTP tersebut sehingga menambah
jumlah rasio kunjungan prolanis pada FKTP tersebut.

31. Apakah terdapat batasan pertanggungan persalinan bagi


peserta JKN KIS ?

Jawab Benefit persalinan yang dijamin bagi peserta JKN


KIS tidak membatasi jumlah kehamilan/persalinan.

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 19


32. Apakah pelayanan KB pada FKTP dijamin oleh BPJS
Kesehatan ?

Jawab Pelayanan KB merupakan salah satu benefit dari


upaya promotif preventif bagi peserta JKN KIS.
Adapun ketentuan mengenai penjaminan pelayanan
KB adalah sebagai berikut:
a. BPJS Kesehatan membayar jasa pelayanan KB
melalui kapitasi maupun non kapitasi sesuai
ketentuan
b. Alat dan obat kontrasepsi yang dijamin dalam
program JKN adalah yang disediakan oleh
BKKBN.

33. Apakah FKTP Swasta berhak mendapatkan Alokon dari


BKKBN?

Jawab FKTP swasta yang berhak mendapatkan alokon


adalah FKTP yang telah terdaftar di BKKBN untuk
menerima alat dan obat kontrasepsi dari BKKBN.
Mekanisme pendaftaran BKKBN mengacu pada
ketentuan BKKBN.

34. Apakah imunisasi dijamin oleh BPJS Kesehatan?

Jawab Pelayanan imunisasi yang dijamin dalam program


JKN KIS adalah pelayanan imunisasi rutin yang
bersifat perorangan yang terdiri dari imunisasi dasar
dan imunisasi lanjutan. Vaksin yang termasuk dalam
benefit JKN KIS adalah vaksin yang disediakan oleh
pemerintah.

35. Apakah FKTP Swasta berhak mendapatkan vaksin imunisasi


dari dinas kesehatan?

Jawab a. Dalam rangka penyelenggaraan imunisasi,


Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan FKTP

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 20


berkoordinasi untuk penyediaan vaksin.
b. Dalam hal FKTP tidak dapat menyediakan
tempat penyimpanan vaksin sesuai standar,
FKTP berkoordinasi dengan puskesmas atau
dinas kesehatan untuk penyediaan dan
penyimpanan vaksin.
c. Pelayanan imunisasi rutin yang dijamin dalam
program JKN KIS adalah pelayanan imunisasi
yang dilaksanakan di FKTP dan FKRTL,
sesuai dengan Peraturan Menteri yang
mengatur tentang Imunisasi.

36. Apakah peserta JKN KIS dapat melakukan pemeriksaan IVA


dan papsmear tanpa ada indikasi medis ?

Jawab Peserta JKN KIS dapat melakukan pemeriksaan IVA


dan papsmear tanpa ada indikasi medis karena
termasuk dalam pelayanan penapisan (screening)
kesehatan yang dijamin oleh BPJS Kesehatan
sesuai dengan Permenkes nomor 52 tahun 2016.

37. Apakah peserta yang sudah melakukan pemeriksaan IVA dapat


melakukan pemeriksaan Pap Smear?

Jawab Peserta hanya dapat melakukan salah satu


pemeriksaan IVA atau Pap Smear 1 kali setahun.
Jika hasil pemeriksaan IVA positif, maka dapat
dilakukan krioterapi di FKTP. Jika hasil pemeriksaan
Pap Smear positif, maka pasien dapat dirujuk sesuai
indikasi medis ke FKRTL .

38. Apakah FKTP dapat menarik iur biaya kepada peserta JKN KIS ?

Jawab Sesuai dengan Perpres Nomor 19 Tahun 2016


tentang tentang Perubahan Kedua Peraturan
Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan
Kesehatan Pasal 36A, disebutkan bahwa Fasilitas

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 21


Kesehatan Tingkat Pertama yang bekerja sama
dengan BPJS Kesehatan dilarang menarik biaya
pelayanan kesehatan kepada Peserta selama
Peserta mendapatkan manfaat pelayanan kesehatan
sesuai dengan haknya dan dalam hal pemberian
pelayanan gawat darurat, FKTP baik yang bekerja
sama maupun yang tidak bekerja sama dengan
BPJS Kesehatan dilarang menarik iur biaya
pelayanan kesehatan kepada peserta.

39. Apakah yang dimaksud dengan Kapitasi Berbasis Pemenuhan


Komitmen Pelayanan ?

Jawab Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen Pelayanan


adalah penyesuaian besaran tarif kapitasi
berdasarkan hasil penilaian pencapaian indikator
pelayanan kesehatan perseorangan yang disepakati
berupa komitmen pelayanan Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama dalam rangka peningkatan mutu
pelayanan.

40. Apa saja Indikator komitmen pelayanan dalam pelaksanaan


kapitasi berbasis pemenuhan komitmen pelayanan ?

Jawab Indikator komitmen pelayanan dalam pelaksanaan


pembayaran kapitasi berbasis pemenuhan komitmen
pelayanan yaitu:
a. Angka Kontak
b. Rasio Rujukan Rawat Jalan Kasus Non
Spesialistik
c. Rasio Peserta Prolanis Rutin Berkunjung ke
FKTP
d. Khusus Puskesmas terdapat indikator tambahan
dalam pemenuhan komitmen pelayanan untuk
mengetahui penyelenggaraan kegiatan promotif
preventif di Puskesmas dengan fokus pada

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 22


kegiatan kunjungan rumah, yaitu Rasio
Kunjungan Rumah.

41. Apakah yang dimaksud dengan angka kontak?

Jawab Angka kontak merupakan indikator


mengetahui tingkat aksesabilitas dan pemanfaatan
untuk

pelayanan primer di FKTP oleh Peserta berdasarkan


jumlah peserta JKN KIS (per nomor identitas
peserta) yang mendapatkan pelayanan kesehatan di
FKTP per bulan baik di dalam gedung maupun di luar
gedung tanpa memperhitungkan frekuensi
kedatangan peserta dalam satu bulan.
Angka kontak adalah perbandingan jumlah peserta
terdaftar yang melakukan kontak dengan FKTP
dengan total jumlah peserta terdaftar di FKTP dikali
1000 (seribu).

42. Apa saja bentuk kontak yang menjadi catatan penilaian angka
kontak?

Jawab Bentuk kontak yang menjadi catatan penilaian angka


kontak adalah kontak peserta dengan kondisi:
a. Kunjungan Sakit
b. Kunjungan Sehat, seperti : imunisasi, Edukasi,
KIA, KB, Home Visit, senam sehat
c. Bentuk kontak lain yang telah diukur dan
disepakati antara Dinas Kesehatan Kab/Kota
dengan BPJS Kesehatan yang dilakukan di FKTP,
jaringan, jejaring, rumah/domisili peserta atau
tempat kontak lain yang disepakati.

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 23


43. Apakah yang dimaksud dengan Rasio Rujukan Rawat Jalan
Non Spesialistik ?

Jawab Rasio Rujukan Rawat Jalan Kasus Non Spesialistik


(RRNS) merupakan indikator untuk mengetahui
kualitas pelayanan di FKTP sehingga sistem
rujukan terselenggara sesuai indikasi medis dan
kompetensi FKTP.
Rasio Rujukan Rawat Jalan Kasus Non Spesialistik
adalah perbandingan jumlah peserta yang dirujuk
dengan kasus non spesialistik dengan jumlah seluruh
peserta yang dirujuk oleh FKTP dikali 100 (seratus).

44. Apakah yang dimaksud dengan Rasio Peserta Prolanis Rutin


Berkunjung ke FKTP ?

Jawab Rasio Peserta Prolanis Rutin Berkunjung ke


FKTP (RPPB) merupakan indikator untuk
mengetahui kesinambungan pelayanan penyakit
kronis yang disepakati oleh BPJS Kesehatan dan
FKTP terhadap peserta Prolanis
Rasio Peserta Prolanis Rutin Berkunjung ke
FKTP adalah perbandingan jumlah peserta Prolanis
yang rutin berkunjung ke FKTP dengan jumlah
peserta Prolanis terdaftar di FKTP dikali 100
(seratus).

45. Aktivitas Prolanis apa yang masuk dalam perhitungan Rasio


Peserta Prolanis Rutin Berkunjung ke FKTP ?

Jawab Aktivitas Prolanis yang akan termasuk dalam


perhitungan adalah apabila terdapat salah satu atau
lebih dari kegiatan Prolanis, seperti:
a. Edukasi Klub;
b. Konsultasi Medis;
c. Pemantauan Kesehatan melalui pemeriksaan
penunjang;

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 24


d. Senam Prolanis;
e. Home Visit; dan/atau
f. Pelayanan Obat secara rutin (obat PRB).

46. Dalam kondisi apakah peserta Prolanis dinyatakan tidak


terdaftar lagi sebagai pasien Prolanis ?

Jawab a. Peserta tidak hadir terapi 6 (enam) bulan berturut-


turut
b. Peserta hilang kontak komunikasi dengan FKTP
selama 6 (enam) bulan berturut-turut;
c. Peserta tidak hadir Kegiatan Klub selama 6
(enam) bulan berturut-turut;
d. Peserta meninggal dunia; dan/atau
e. Peserta yang keluar atas keinginan sendiri.

47. Bagaimana Penerapan Pembayaran Kapitasi Berbasis


Pemenuhan Komitmen Pelayanan ?

Jawab Penerapan Pembayaran Kapitasi Berbasis


Pemenuhan Komitmen Pelayanan sebagaimana
tabel berikut:

No Jumlah Pencapaian %
Target Indikator Pembayaran
Zona Tidak Zona Aman
Aman
1 0 3 100%
2 1 2 95%
3 2 1 92.5%
4 3 0 90%

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 25


48. Kapankah dilakukan penilaian capaian indikator komitmen
pelayanan?

Jawab Penilaian capaian indikator komitmen pelayanan


dilakukan setiap bulan yang dilakukan oleh Tim
Penilai dengan personil yang terdiri dari perwakilan
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Tim Kendali
Mutu Kendali Biaya Kantor Cabang serta BPJS
Kesehatan, dan dilakukan monitoring dan evaluasi
oleh Tim Monitoring dan Evaluasi dengan personil
yang terdiri dari perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi
dan Tim Kendali Mutu Kendali Biaya Provinsi serta
BPJS kesehatan.

49. Bagaimana agar indikator prolanis mencapai nilai “AMAN”?

Jawab a. FKTP melakukan pemantauan kesehatan kepada


minimal 50% dari jumlah peserta prolanis yang
didaftarkan dengan frekuensi minimal 1 (satu) kali
selama satu bulan.
b. Hasil pemantauan tersebut diinput ke aplikasi P-
Care dengan memilih kriteria kunjungan sakit dan
diinput berdasarkan diagnosa prolanisnya.
c. Entri data tersebut dilakukan dalam bulan yang
sama dan tidak melewati bulan pelayanan
tersebut.

50. Kapan dilakukan perhitungan penetapan penyesuaian


pembayaran KBK di FKTP?

Jawab Penyesuaian pembayaran kapitasi


pemenuhan target indikator komitmen pelayanan
atas

dimulai pada bulan ke-4 berdasarkan hasil


penilaian rata-rata pencapaian indikator komitmen
pelayanan 3 (tiga) bulan sebelumnya. Contoh :
rata-rata penilaian pada bulan 1,2 dan 3
digunakan untuk penetapan penyesuaian

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 26


pembayaran kapitasi bulan 4, 5 dan 6.

51. Kapan pelayanan kesehatan peserta dihentikan sementara?

Jawab Sesuai dengan Perpres No. 19 Tahun 2016


tentang Perubahan Kedua Peraturan Presiden
Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan
Kesehatan disebutkan apabila terdapat
keterlambatan pembayaran Iuran Jaminan
Kesehatan lebih dari 1 (satu) bulan sejak tanggal
10 maka penjaminan Peserta diberhentikan
sementara.

52. Kapan peserta dikenakan denda atas keterlambatan


pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan ?

Jawab Sesuai dengan Perpres No. 19 tahun 2016


tentang Perubahan Kedua Peraturan Presiden
Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan
Kesehatan disebutkan denda atas keterlambatan
pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan diberikan
kepada peserta yang memiliki tunggakan
pembayaran iuran dan dalam waktu 45 (empat
puluh lima) hari sejak status kepesertaan aktif
kembali, peserta mendapatkan pelayanan rawat
inap di tingkat lanjutan (FKRTL)
Denda yang dibebankan kepada peserta sebesar
2,5 % dari biaya pelayanan kesehatan untuk
setiap bulan tertunggaknya dengan jumlah bulan
tertunggak paling banyak 12 (dua belas) bulan.
Besaran denda maksimal Rp 30.000.000 (tiga
puluh juta rupiah). Bagi Peserta Pekerja Penerima
Upah, pembayaran denda ditanggung oleh
Pemberi kerja.

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 27


53. Apakah terdapat denda bagi peserta yang tidak membayar
iuran JKN-KIS untuk pelayanan rawat inap di FKTP ?

Jawab Denda hanya diberlakukan kepada peserta dengan


keterlambatan pembayaran Iuran lebih dari 1 (satu)
bulan sejak tanggal 10 untuk pelayanan kesehatan
rawat inap di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat
Lanjutan (FKRTL).

54. Diagnosa penyakit apa saja yang dapat tuntas ditangani oleh
dokter di FKTP?

Jawab Terdapat 144 diagnosa penyakit yang dapat tuntas


ditangani dokter umum di FKTP, jenis dan cara
penanganan mengacu pada Panduan Praktek Klinis
Bagi Dokter di FKTP (KepMenKes Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015) dan Standar
kompetensi Dokter Indonesia (Peraturan konsil
Kedokteran Indonesia nomor 11 Tahun 2012).

55. Apa yang dimaksud dengan Peer Review?

Jawab Peer Review merupakan kegiatan penilaian yang


dilakukan oleh para ahli dan pemangku kepentingan
terhadap diagnosa penyakit non spesialistik yang
mampu ditangani dengan tuntas oleh dokter di FKTP.
Dimana diagnosa non spesialistik tersebut mengacu
pada diagnosa penyakit yang ditetapkan oleh
Standar Kompetensi Dokter Indonesia yang harus
ditangani tuntas yang termasuk dalam tingkat
kemampuan 4A dokter umum.

56. Apakah tujuan dilaksanakannya peer review?

Jawab Tujuan dilaksanakannya peer review adalah


mengoptimalkan fungsi FKTP sebagai gate keeper
pelayanan primer, memberikan gambaran pemetaan

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 28


kemampuan FKTP dalam penatalaksanaan diagnosa
non spesialistik dan melakukan monitoring serta
evaluasi kemampuan FKTP dalam penatalaksanaan
diagnosa non spesialistik secara berkelanjutan.

57. Apa perbedaan antara istilah Obat Kronis dan Obat Program
Rujuk Balik ?

Jawab Obat Kronis adalah obat yang diberikan di FKRTL


bagi peserta dengan penyakit kronis, diberikan untuk
30 hari secara langsung di Instalasi Farmasi FKRTL
atau diberikan dengan skema 7-23, yaitu peresepan
7 hari di FKRTL dan sisanya (untuk 23 hari) diberikan
di Apotek Obat Kronis yang bekerjasama dengan
BPJS Kesehatan.
Obat Program Rujuk Balik adalah obat yang
diberikan kepada peserta yang dilayani di FKTP dan
sudah dirujuk balik oleh dokter spesialis/sub spesialis
di FKRTL, pelayanan obat dilakukan oleh ruang
farmasi Puskesmas, apotek atau instalasi farmasi
klinik Pratama yang bekerja sama dengan BPJS
Kesehatan untuk pelayanan obat Program Rujuk
Balik dan diberikan untuk peresepan 30 hari.

58. Bagaimana jika ada peserta JKN-KIS yang meminta rujukan ke


rumah sakit tanpa membawa pasiennya dengan alasan pasien
sudah kritis?

Jawab Rujukan diberikan oleh dokter kepada pasien


berdasarkan indikasi medis pasien setelah
dilakukannya pemeriksaan kepada pasien.
Untuk kondisi gawat darurat, pasien dapat dibawa
langsung ke IGD RS tanpa memerlukan rujukan dari
FKTP.

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 29


59. Pelayanan alat bantu kesehatan apa saja yang dijamin oleh
BPJS Kesehatan?

Jawab
Sesuai Permenkes nomor 28 tahun 2014 tentang Pedoman
Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional, alat
bantu kesehatan yang dibayarkan di luar paket INA CBG’s
adalah:
ALAT
NO
KESEHATAN KETENTUAN
1. Diberikan paling cepat 2 (dua)
1
Kacamata tahun sekali
2. Indikasi medis minimal: - Sferis
0,5D - Silindris 0,25D
Alat Bantu Diberikan paling cepat 5 (lima) tahun
2
Dengar sekali atas indikasi medis
Protesa Alat
3
Gerak 1. Protesa alat gerak adalah :
a. Kaki Palsu
b. Tangan Palsu
2. Diberikan paling cepat 5 (lima)
tahun sekali atas indikasi medis
Diberikan paling cepat 2 (dua) tahun
sekali atas indikasi medis untuk gigi
4 yang sama
Pelayanan protesa gigi dapat
Protesa Gigi diberikan di FKTP maupun di FKRTL
Korset tulang Diberikan paling cepat 2 (dua) tahun
5
belakang sekali atas indikasi medis
Diberikan paling cepat 2 (dua) tahun
6
Collar neck sekali atas indikasi medis
Diberikan paling cepat 5 (lima) tahun
7
Kruk sekali atas indikasi medis

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 30


60. Pelayanan kesehatan apa saja yang tidak di jamin pada
program JKN KIS?

Jawab Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik


Indonesia nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Presiden nomor 12 tahun 2013
tentang Jaminan Kesehatan pasal 25, pelayanan
kesehatan yang tidak dijamin meliputi:
a. Pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa
melalui prosedur sebagaimana diatur dalam
peraturan yang berlaku;
b. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di
Fasilitas Kesehatan yang tidak bekerja sama
dengan BPJS Kesehatan, kecuali dalam
keadaan darurat;
c. Pelayanan kesehatan yang dijamin oleh
program jaminan kecelakaan kerja terhadap
penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja
atau hubungan kerja;
d. Pelayanan kesehatan yang dijamin oleh
program jaminan kecelakaan lalu lintas yang
bersifat wajib sampai nilai yang ditanggung
oleh program jaminan kecelakaan lalu lintas;
e. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar
negeri;
f. Pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik;
g. Pelayanan untuk mengatasi infertilitas;
h. Pelayanan meratakan gigi (ortodonsi);
i. Gangguan kesehatan/penyakit akibat
ketergantungan obat dan/atau alkohol;
j. Gangguan kesehatan akibat sengaja
menyakiti diri sendiri, atau akibat melakukan
hobi yang membahayakan diri sendiri;
k. Pengobatan komplementer, alternatif dan
tradisional, yang belum dinyatakan efektif
berdasarkan penilaian teknologi kesehatan

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 31


(health technology assessment);
l. Pengobatan dan tindakan medis yang
dikategorikan sebagai percobaan
(eksperimen);
m. Alat dan obat kontrasepsi, kosmetik, makanan
bayi, dan susu;
n. Perbekalan kesehatan rumah tangga;
o. Pelayanan kesehatan akibat bencana pada
masa tanggap darurat, kejadian luar
biasa/wabah;
p. Pelayanan kesehatan pada kejadian tak
diharapkan yang dapat dicegah [preventable
adverse events); dan
q. Pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan
dengan Manfaat Jaminan Kesehatan yang
diberikan.

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 32


KLAIM

61. Apakah ada masa kadaluarsa Klaim Non Kapitasi oleh FKTP?

Jawab Ada. Masa kadaluarsa pengajuan klaim non kapitasi


adalah 2 (dua) tahun sejak pelayanan diberikan di
FKTP.

62. Kapan paling lambat klaim non kapitasi di tagihkan oleh FKTP
ke BPJS Kesehatan?

Jawab Sesuai Permenkes nomor 28 tahun 2014 Bab V.8


menyebutkan bahwa FKTP mengajukan setiap bulan
secara reguler paling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya.

63. Berapa lama BPJS Kesehatan akan membayar tagihan klaim


non kapitasi pada FKTP?

Jawab Sesuai Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2016


tentang Perubahan Kedua Peraturan Presiden
Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan
Pasal 38, disebutkan bahwa BPJS Kesehatan wajib
membayar Fasilitas Kesehatan atas pelayanan yang
diberikan kepada peserta paling lambat 15 (lima
belas) hari kerja sejak dokumen klaim diterima
lengkap bagi FKTP dan Fasilitas Kesehatan lain.

64. Apakah Klinik Pratama dapat menagihkan persalinan


pervaginam dengan tindakan emergency dasar ?

Jawab Sesuai Permenkes nomor 52 tahun 2016 tentang


Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam
Penyelenggaraan Program JKN KIS persalinan
dengan emergency dasar hanya dapat dilakukan di
Puskesmas PONED.

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 33


65. Apakah FKTP dapat menagihkan klaim ANC untuk peserta
yang baru mendaftar sebagai peserta JKN?

Jawab Pemberian pelayanan pemeriksaan ANC dapat


diberikan oleh FKTP kepada Peserta dengan
menunjukkan riwayat pemeriksaan ANC
sebelumnya.
Pelayanan ANC yang dapat ditagihkan kepada BPJS
Kesehatan secara non kapitasi adalah pelayanan
ANC yang dilakukan 1x pada trimester I, 1x pada
trimester II, dan 2x pada trimester III sebesar Rp
50.000,- untuk masing-masing pelayanan tersebut,
atau dapat ditagihkan secara paket paling sedikit 4
(empat) kali pemeriksaan, sebesar Rp200.000,00
(dua ratus ribu rupiah) sesuai ketentuan waktu
pemeriksaan.

66. Berapa banyak pemeriksaan Post Natal Care (PNC)/neonatus


yang dapat ditagihkan ke BPJS Kesehatan ?

Jawab Sesuai Permenkes Nomor 52 Tahun 2016 standar


pemeriksaan Post Natal Care (PNC)/neonatus
dilaksanakan dengan 2 (dua) kali kunjungan ibu nifas
dan neonatus pertama dan kedua (KF1-KN1 dan
KF2-KN2), 1 (satu) kali kunjungan neonatus ketiga
(KN3), serta 1 (satu) kali kunjungan ibu nifas ketiga
(KF3), untuk tiap kunjungan dan diberikan kepada
pemberi pelayanan yang pertama dalam kurun waktu
kunjungan.

67. Pelayanan KB (Keluarga berencana) apa saja yang dapat


dilayani di FKTP dan ditagihkan secara non kapitasi ke BPJS
Kesehatan :

Jawab Sesuai Permenkes nomor 52 tahun 2016 tentang


Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam
Penyelenggaraan Program JKN KIS, Pelayanan

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 34


Keluarga Berencana yang dapat ditagihkan ke BPJS
Kesehatan adalah jasa:
1) pemasangan dan/ atau pencabutan IUD/implant
2) pelayanan suntik KB
3) penanganan komplikasi KB
4) pelayanan Keluarga Berencana Metode Operasi
Pria (KBMOP)/vasektomi

68. Apakah Klinik Pratama dapat menagihkan klaim persalinan


dengan manual plasenta ?

Jawab Klinik pratama dapat menagihkan klaim persalinan


pervaginam tapi tagihan manual plasenta tidak dapat
ditagihkan ke BPJS Kesehatan, karena sesuai
dengan Permenkes 52 tahun 2016 tentang Standar
Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan
Program JKN KIS pelayanan tindakan paska
persalinan hanya dapat dilaksanakan di Puskesmas
PONED.

69. Apakah FKTP dapat menagihkan klaim persalinan untuk


peserta yang bukan terdaftar di FKTP tersebut?

Jawab FKTP dapat menagihkan klaim persalinan peserta


yang bukan terdaftar di FKTP tersebut, karena klaim
persalinan termasuk dalam komponen non kapitasi.

70. Bagaimana prosedur penagihan klaim gula darah?

Jawab Klaim gula darah dapat ditagihkan bagi peserta yang


terdaftar sebagai peserta Prolanis atau PRB DM.
Jika terdapat peserta yang membutuhkan
pemeriksaan gula darah tetapi tidak terdaftar sebagai
peserta prolanis di FKTP maka pemeriksaan tersebut
termasuk dalam komponen kapitasi dan tidak boleh
ditagihkan kepada peserta.

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 35


71. Apakah pelayanan ambulan dari rumah peserta ke FKTP/RS
dapat dijamin oleh BPJS Kesehatan ?

Jawab Sesuai Permenkes nomor 71 tahun 2013 tentang


Pelayanan Kesehatan pada JKN KIS, disebutkan
bahwa pelayanan Ambulan merupakan pelayanan
transportasi pasien rujukan dengan kondisi tertentu
antar Fasilitas Kesehatan disertai dengan upaya atau
kegiatan menjaga kestabilan kondisi pasien untuk
kepentingan keselamatan pasien, sehingga
pelayanan ambulan tidak dijamin untuk transportasi
dari rumah ke FKTP/RS.

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 36


DAFTAR PUSTAKA
1. Peraturan Presiden nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan
Kedua Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan
Kesehatan

2. Permenkes nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan


pada JKN

3. Permenkes nomor 28 tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan


Program Jaminan Kesehatan Nasional

4. Permenkes nomor 52 tahun 2016 tentang Standar Tarif Pelayanan


Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan.

5. Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.02.02/MENKES/514/2015


tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di FKTP

6. Peraturan konsil Kedokteran Indonesia nomor 11 Tahun 2012


tentang Standar kompetensi Dokter Indonesia

7. Permenkes nomor 411 tahun 2010 tentang Laboratorium Klinik

8. Permenkes nomor 21 Tahun 2016 tentang Penggunaan Dana


Kapitasi JKN

Informasi Seputar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Page 37

Anda mungkin juga menyukai