Anda di halaman 1dari 32

PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI 2013, PRODI TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

ACARA II
METODE T-X INTERCEPT TIME

I . TINJAUAN ACARA

I.1. Deskripsi Acara


Dalam praktikum kali ini akan dilakukan tentang tata cara dalam
pengolahan data menggunakan metode T-X intercept time. Dimana diawali
dengan perhitungan untuk mencari V1, V2, sudut ic , Ti (intercept time), dan
terakhir didapatkan nilai kedalaman lapisan (h).

I.2. Kegunaan Acara bagi Mahasiswa.


Kegunaan Acara ini bagi Mahasiswa sangat penting dikarenakan
merupakan dasar dan paling sederhana di dalam mengolah data seismik refraksi
yang harus dipahami oleh mehasiswa.

I.3. Tujuan Intruksional


Tujuannya sendiri praktikan dapat melakukan pengolahan data
menggunakan metode T-X untuk menentukan kedalaman lapisan datar dan
lapisan miring dengan parameter Ti (intercept time).

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI 12


PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI 2013, PRODI TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

II. TEORI

II.1. Dasar Teori


Metode T-X merupakan metode yang paling sederhana dan hasilnya relatif
cukup kasar, kedalaman lapisan hanya diperoleh pada titik-titik tertentu saja,
namun demikian untuk sistem perlapisan yang cukup homogen dan relatif rata
mampu memberikan hasil yang memadai (dengan kesalahan relatif kecil). Tetapi
pada kondisi yang komplek perlu menggunakan cara interpretasi lain yang lebih
akurat. Metode ini terdiri dari dua macam, yaitu Intercept Time Method (ITM) dan
Critical Distance Method (CDM) pada acara III.

1. Intercept Time Method (ITM)


ITM adalah metode yang paling sederhana, hasilnya cukup kasar dan
merupakan metode yang paling dasar dari pengolahan seismik refraksi.
Metode intercept time menggunakan asumsi :
 Lapisan homogen (kecepatan lapisan relatif seragam)
 Bidang batas lapisan rata (tanpa undulasi)
Intercept time artinya waktu penjalaran gelombang seismik dari source ke
geophone secara tegak lurus (zero offset).
ITM terdiri dari dua macam pengolahan :
a. Satu Lapisan Datar (Single Horizontal Layer)
b. Banyak Lapisan Datar (Multi Horizontal Layers)

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI 13


PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI 2013, PRODI TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

- ITM “Satu Lapisan”

Gambar 1. Kurva Travel Time (atas) dan Penjalaran Gelombang Refraksi Satu
Lapisan (bawah).

Gambar 1 menjelaskan bahwa titik S = Sumber dan G = geophone, dan S-


A-B-G = jejak penjalaran gelombang refraksi, maka persamaan waktu total (Tt)
untuk satu lapisan mulai dari source ke geophone yaitu,

(1)
Dapat disederhanakan menjadi :

(2)

Berdasarkan definisi Intercept Time (ti), maka X = 0, maka Tt=ti, sehingga;

(3)
Maka, Ketebalan lapisan pertama (Z1) dapat dicari dengan persamaan,

(4)

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI 14


PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI 2013, PRODI TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

Persamaan intercept time (ti) sendiri yaitu,


(5)

Dan kecepatan lapisan pertama (V1) dan kedua (V2),

(6)
dimana

(7)
dimana

m1 dan m2 merupakan slope/kemiringan tendensi waktu gelombang langsung dan


refraksi. Persamaan (6) dan (7) hanya berlaku bila surveynya menggunakan
penembakan maju.
Sederhananya, kecepatan V1 didapat dari slope tendensi gelombang
langsung, sedangkan kecepatan V2 dari slope tendensi gelombang refraksi pada
grafik jarak vs Waktu.

- Turunan Rumus Metode Intercept Time Lapisan Miring

A B’ C’ D
θic
R
Z1
Zu

B
C

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI 15


PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI 2013, PRODI TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

𝑍𝑢 = 𝑍𝑑 + 𝑥 sin ∅

𝑍𝑑 = 𝑍𝑢 − 𝑥 sin ∅

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI 16


PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI 2013, PRODI TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

sin 𝑖𝑐 + ∅
𝑉1

1/V1
1/V1

Pada grafik yang didapat merupakan apparent velocity, maka:

𝑉1
Downdip Updip 𝑖𝑐 + ∅ = sin−1
𝑉𝑑
1 sin 𝑖𝑐 + ∅ 1 sin 𝑖𝑐 − ∅
= ; = ; 𝑉1
𝑉𝑑 𝑉1 𝑉𝑢 𝑉1 𝑖𝑐 − ∅ = sin−1 ;
𝑉𝑢
𝑉1 𝑉1
= sin 𝑖𝑐 + ∅ ; = sin 𝑖𝑐 − ∅ ; 𝑉1𝑑 𝑉1𝑢
𝑉𝑑 𝑉𝑢 2𝑖𝑐 = sin−1 + sin−1
𝑉2𝑑 𝑉2𝑢
𝑉1 𝑉1
𝑖𝑐 + ∅ = sin−1 ; 𝑖𝑐 − ∅ = sin−1 ; 𝑉1𝑑
𝑉𝑑 𝑉𝑢 −1 𝑉1𝑢
sin−1
𝑉2𝑑 + sin 𝑉2𝑢
𝑖𝑐 =
2
𝑉1
𝑉2 =
sin 𝑖𝑐 𝑉1𝑑 𝑉
sin−1 − sin−1 1𝑢
𝑉2𝑑 𝑉2𝑢
𝑉2𝑑 + 𝑉2𝑢 ∅=
2
𝑉2 =
2

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI 17


PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI 2013, PRODI TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

- ITM “Banyak Lapisan”

Gambar 2. Ilustrasi Penjalaran Gelombang Refraksi 2 Lapisan Datar yang


Berhubungan dengan Kurva Jarak-Waktu.

Gambar 2 menjelaskan bahwa titik S= Sumber dan G = geophone,


dan S-A-B-C-D-G = jejak penjalaran gelombang refraksi lapisan ke dua,
maka persamaan waktu total (Tt) untuk dua lapisan mulai dari source ke
geophone yaitu,
(8)

Dapat disederhanakan menjadi :

(9)

Berdasarkan Intercept Time (ti), X = 0, maka Tt=ti2, sehingga :

(10)

Maka, Ketebalan lapisan kedua (Z2) dapat dicari dengan persamaan,

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI 18


PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI 2013, PRODI TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

(11)

Untuk lapisan yang > 2, maka Waktu total (Tt) dapat dicari dengan
persamaan:

(12)

Sedangkan untuk 3 lapisan datar, kedalaman Z1, Z2, dan Z3 dapat dicari
dengan:

(13)

(14)

(15)

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI 19


PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI 2013, PRODI TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

TURUNAN RUMUS :
1. Metode T-X
Travel time
Waktu tiba untuk satu lapisan datar
S A’ X B’ G SA = BG, AA’ = h
𝐴𝐴′ ℎ ℎ
h Cos θi = 𝑆𝐴 = 𝑆𝐴 SA = 𝐶𝑜𝑠 𝜃𝑖
θi V1
𝑆𝐴′ 𝑆𝐴′
Tan θi = 𝐴𝐴′ = ℎ SA’ = h. Tan θi
A V2 B
SG = SA’ + A’B’ + B’G = 2SA’ + A’B’ = 2SA’
TSG = TSA + TAB + TBG + AB
TSG = + + AB = SG – 2SA’ = X – 2.h.tan θi
𝑉1 𝑆𝑖𝑛 𝜃𝑖 𝑉
= 𝑆𝑖𝑛 90𝑜 V2 = 㘱𝑖𝑛1 𝜃
TSG = + 𝑉
2 𝑖

Sin θ + Cos θ = 1
2 2
Cos2θ = 1 - Sin2θ
TSG = + - 𝑉
Sin θi = 𝑉1
2
TSG = + –

TSG = + – √𝑉2 2 − 𝑉1 2
𝐶𝑜𝑠𝜃𝑖 =
𝑉2
TSG = +2h

TSG = +2h
√𝑉2 2 − 𝑉1 2
TSG = +
V2 θi
T= + V1

Waktu tiba untuk dua lapisan datar SA = DG, AB = CD, SA’= GD’, AB’ = DC’, AA’ = Z1, BB’
= Z2
S A’ X D’ G 𝐴𝐴′ 𝑍1 𝑍1
Cos θ1 = = ; SA =
Z 𝑆𝐴 𝑆𝐴 𝐶𝑜𝑠 𝜃1
Θ1 Θ1 1 V1 𝐵𝐵′ 𝑍2 𝑍2
Cos θ2 = = AB =
A B’ C’ D Z2 𝐴𝐵 𝐴𝐵 𝐶𝑜𝑠 𝜃2
𝑆𝐴′ 𝑆𝐴′
V2 Tan θ1 = = SA’ = Tan θ1 . Z1
𝐴𝐴′ 𝑍1
Θ2 Θ2 𝐴𝐵′ 𝐴𝐵′
Tan θ2 = = AB’ = Tan θ2 . Z2
V3 𝐴𝐵 𝑍2
B C SG = SA’ +AB’ + BC + C’D +D’G = 2SA’ + 2 AB’ + BC
TSG = TSA + TAB + TBC + TCD + TDG BC = SG – 2SA’ – 2AB’= X - 2Tan θ1 . Z1 – 2 Tan θ2 . Z2
𝑉1 𝑆𝑖𝑛 𝜃1 𝑉1
TSG = + + + + = ; V3 =
𝑉3 𝑆𝑖𝑛 90 𝑆𝑖𝑛 𝜃1
𝑉2 𝑆𝑖𝑛 𝜃2 𝑉2
= ; V3 =
TSG = + + 𝑉3 𝑆𝑖𝑛 90 𝑆𝑖𝑛 𝜃2

Sin θ + Cos θ = 1
2 2
Cos2θ = 1 - Sin2θ
TSG = + +
TSG = + +
TSG = + +

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI 20


PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI 2013, PRODI TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

TSG = + +
TSG = + +
TSG = + +

TSG = + +

Waktu tiba untuk tiga lapisan datar


S A’ X D’ G SA = DG, AB = CD, SA’= GD’, AB’ = DC’, AA’ = Z1,
BB’ = Z2
Θ1 V1 Z1 BE = FC, BE’ = CF’, EE’=Z3
Θ 1
A B’ C’ D Cos θ1 =
𝐴𝐴′
=
𝑍1
; SA =
𝑍1
𝐶鉨𝑠 𝜃1
Θ2 V2 Z2 𝑆𝐴 𝑆𝐴
B E’ F’ CΘ2 Cos θ2 =
𝐵𝐵′
=
𝑍2
AB =
𝑍2
Θ3 Θ3 V3 Z3 𝐴𝐵 𝐴𝐵 𝐶𝑜𝑠 𝜃2
𝐸𝐸′ 𝑍3 𝑍3
E F V4 Cos θ3 = = BE =
𝐵𝐸 𝐵𝐸 𝐶𝑜𝑠 𝜃3
TSG = TSA + TAB + TBE + TEF + TFC + TCD + TDG 𝑆𝐴′ 𝑆𝐴′
Tan θ1 = = SA’ = Tan θ1 . Z1
TSG = + + + + + + 𝐴′ 𝑍1
𝐴𝐵′ 𝐴𝐵′
Tan θ2 = = AB’ = Tan θ2 . Z2
TSG = + + + 𝐵𝐵′ 𝑍2
𝐵𝐸′ 𝐵𝐸′
Tan θ3 = = BE’ = Tan θ3 . Z3
TSG = + + + 𝐸𝐸′ 𝑍3
SG = SA’ +AB’ + BE’ + EF + F’C + C’D +D’G = 2SA’ +
2AB’ + 2BE’ + EF
EF = SG – 2SA’ – 2AB’ – 2BE’= X - 2Tan θ1 . Z1 – 2 Tan
θ2 . Z2 – 2 Tan θ3 . Z3
TSG = + + + 𝑉1 𝑆𝑖𝑛 𝜃1 𝑉1
= ; V4 =
𝑉4 𝑆𝑖𝑛 90 𝑆𝑖𝑛 𝜃1
𝑉2 𝑆𝑖𝑛 𝜃2 𝑉2
= ; V4 =
𝑉4 𝑆𝑖𝑛 90 𝑆𝑖𝑛 𝜃2
𝑉3 𝑆𝑖𝑛 𝜃3 𝑉3
TSG = + + + 𝑉4
=
𝑆𝑖𝑛 90
; V4 =
𝑆𝑖𝑛 𝜃3

Sin θ + Cos θ = 1
2 2
Cos2θ = 1 - Sin2θ

TSG = + +

+
TSG = + + +
TSG = + + +

TSG = + + +

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI 21


PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI 2013, PRODI TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

II.2. Langkah Kerja


ITM “Satu Lapisan Datar”
Dari data yang ada yaitu jarak (offset) dan waktu, kemudian langkah
selanjutnya :
1. Plot data jarak (koordinat x) dan waktu (koordinat y).
2. Tentukan letak titik refraksi pertama. Caranya refraksi pertama terletak
pada perpotongan antara tendensi data waktu gelombang langsung dengan
waktu gelombang refraksi.
3. Menentukan nilai intercept time (Ti), kecepatan lapisan 1 dan 2 (V1 dan
V2).
4. Menentukan kedalaman lapisan 1 (Z1).

ITM “ 3 Lapisan Datar “


Langkah-langkahnya, sebagai berikut :
1. Plot data Jarak (koordinat x) dan waktu (koordinat y).
2. Tentukan letak titik refraksi pertama (lapisan 1), titik refraksi pertama
(lapisan 2), dan titik refraksi pertama (lapisan 3).
3. Cari nilai intercept time lapisan 1 (ti2), lapisan 2 (ti3), dan lapisan 1 (ti4).
Perlu diketahui, nilai ti1 = 0.
4. Cari nilai kecepatan V1, V2, V3,dan V4 dengan memperhatikan letak titik
waktu gelombang langsung, gelombang refraksi pada bidang batas lapisan
1 dan 2, gelombang refraksi pada bidang batas lapisan 2 dan 3 dan
gelombang refraksi pada bidang batas lapisan 3 dan 4.
5. Hitung kedalaman Z1, Z2 dan Z3.

ITM “ Lapisan Miring “


Langkah-langkahnya, sebagai berikut :
1. Plot data jarak (koordinat x) dan waktu forward dan reverse (koordinat y).
2. Tentukan letak titik refraksi pertama. Caranya refraksi pertama terletak
pada perpotongan antara tendensi data waktu gelombang langsung dengan
waktu gelombang refraksi (forward dan reverse).

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI 22


PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI 2013, PRODI TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

3. Menentukan nilai intercept time (Ti up dan Ti down), kecepatan lapisan 1


dan 2 (V1up , V1down, V1, V2up, V2down,V2apparent, dan V2true).
4. Menentukan kedalaman lapisan 1 (Zup dan Zdown).

II.3. Latihan dari Acara II.4. Kunci Jawaban


Satu Lapisan Datar
Offset Time
(m) (ms) Z1 (m)
0 0
2 4.8
4 10.3
6 15.9
8 17.1
10 18.7
12 20.7
14 22.6
16 25.4
18 28.1
20 30.3
22 32.5
24 34.2
26 36.3

Ti (ms) V1 (m/s) V2 (m/s)

*warna abu-abu menunjukan titik refraktor

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI 23


PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI 2013, PRODI TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

Profil Kedalaman
Ketebalan (m)
-0.50 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26
-1.50 Bidang bias
-2.50
Jarak (m)

Grafik Jarak vs Waktu


40

30
Waktu (ms)

data waktu
pengukuran
20 y = 1.075x + 8.4182
Waktu gel. Refraksi
10

0 Linear (Waktu gel.


0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 Refraksi)
Jarak (m)

Gambar 3. Profil Kedalaman dan Grafik Jarak vs Waktu.

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI 24


PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI 2013, PRODI TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

3 Lapisan Datar 3 Lapisan Datar

Offset Time Z1 Z2 Z3
(m) (ms) (m) (m) (m)
0 0
2 5.5
4 12.1
6 20.3
8 24.3
10 28.8
12 32.1
14 36.1
16 38.8
18 42.1
20 43.6
22 44.9
24 46.4
26 48.8
28 50.3
30 52.3
32 54.5
34 55
36 56.3
38 57.6
40 59
42 60.3
44 61.5
46 63.3
48 65.3

V1 V2 V3 V4
(m/s) (m/s) (m/s) (m/s)

ti1 ti2 ti3 ti4


(ms) (ms) (ms) (ms)

*warna abu-abu menunjukan titik refraktor

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI 25


PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI 2013, PRODI TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

Gambar 4. Grafik Jarak vs Waktu dan Profil Kedalaman.

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI 26


PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI 2013, PRODI TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

Lapisan Miring Lapisan Miring


Offset Forward Reverse Z up
(m) (ms) (ms) (m)
0 0 85,125
5 6,384 81,263
10 12,768 77,406
15 19,152 73,549
20 25,536 69,692
25 31,920 65,835
30 35,467 61,978
35 39,014 58,121
40 42,561 54,264
45 46,108 50,407
50 49,655 46,550
55 53,202 42,693
60 56,749 38,836
65 60,296 34,979
70 63,843 31,122
75 67,390 27,265
80 70,937 23,408
85 74,484 19,551
90 78,031 15,694
95 81,578 7,847
100 85,125 0

ti
ti up down V1up V1down V2up V2down
(ms) (ms) (m/s) (m/s) (m/s) (m/s)

V1 V2apparent V2true
(m/s) (m/s) (m/s)

ic θ error Z up Z down
(m) (m)

*warna kuning dan merah menunjukan titik refraktor

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI 27


PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI 2013, PRODI TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

Grafik Jarak vs Waktu


100
y = -0.7714x + 85.121
80 gelombang langsung
y = 0.7094x + 14.185 1
Time (ms)

60
gelombang langsung
40 2

20 gelomabang bias
forward
0
gelombang bias
0 50 100 150
revers
Offset

Profil Kedalaman
0
0 50 100 150
-2
-4
Kedalaman (m)

-6
-8 batas lapisan

-10
-12
-14
Offset (m)

Gambar 5. Grafik Jarak vs Waktu dan Profil Kedalaman.

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI 28


PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI 2013, PRODI TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

III. DAFTAR PUSTAKA

Anonim,2000. Laporan Workshop Geofisika 2000. Laboratorium Geofisika


FMIPA UGM , Yogyakarta.
Hartantyo,Edy.2002. Modul Praktikum Seismik. Laboratorium Geofisika FMIPA
UGM , Yogyakarta.
Sanny,T.A.2009. Buku Panduan Kuliah Lapangan Karang Sambung 2009.
Jurusan Teknik Geofisika Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral,
ITB, Bandung.
Sheriff, Robert T.1992. Encyclopedic Dictionary of Exploration Geophysics.
Tulsa, Oklahoma.
Sismanto,1999. Eksplorasi Dengan Menggunakan Seismik Refraksi.
Laboratorium Geofisika, Jurusan Fisika, FMIPA, UGM, Yogyakarta.
Sismanto,2000. Panduan Workshop Eksplorasi Geofisika (Teori dan Aplikasi).
Laboratorium Geofisika, Jurusan Fisika, FMIPA, UGM, Yogyakarta.
Taib, Tachyudin,2000. Seismik Refraksi (TG, 312). Jurusan Teknik Geofisika
Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral, ITB, Bandung.

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI 29


PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI 2013, PRODI TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

ACARA III
METODE T-X
CRITICAL DISTANCE

I . TINJAUAN ACARA

I.1. Deskripsi Acara


Dalam praktikum kali ini akan dilakukan tentang tata cara dalam
pengolahan data menggunakan metode T-X critical distance. Dimana diawali
dengan perhitungan untuk mencari V1, V2, sudut ic , Xc (critical distance), dan
terakhir didapatkan nilai kedalaman lapisan (h).

I.2. Kegunaan Acara bagi Mahasiswa.


Kegunaan Acara ini bagi Mahasiswa sangat penting dikarenakan
merupakan dasar dan paling sederhana di dalam mengolah data seismik yang
harus dipahami oleh mehasiswa.

I.3. Tujuan Intruksional


Tujuannya sendiri praktikan dapat melakukan pengolahan data
menggunakan metode T-X untuk menentukan kedalaman lapisan datar dan
lapisan miring dengan parameter Xc (critical distance).

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI 30


PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI 2013, PRODI TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

II. TEORI

II.1. Dasar Teori


CDM adalah metode yang digunakan untuk mencari kedalaman lapisan
yang datar dan lapisan yang miring. Metode critical distance menggunakan
asumsi :
 Lapisan homogen (kecepatan lapisan relatif seragam).
 Bidang batas lapisan rata (tanpa undulasi).

Jarak kritis adalah offset dimana critical refraction muncul pertama kali.
Pada jarak kritik, waktu rambat kritik = waktu rambat pantul, dan sudut bias
= sudut pantul, waktu rambat langsung = waktu rambat bias.
CDM juga dapat dibagi menjadi dua macam perhitungan, antara lain :

a. Lapisan Datar

Gambar 1. Ilustrasi Penjalaran Gelombang Refraksi 1 Lapisan Datar


yang Berhubungan dengan Kurva Jarak-Waktu.

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI 31


PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI 2013, PRODI TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

Gambar 1 menjelaskan bahwa titik S = Sumber dan G = geophone, dan S-


A-B-G = jejak penjalaran gelombang refraksi, maka persamaan waktu total
(Tt) untuk satu lapisan mulai dari source ke geophone yaitu,

(1)

Dapat disederhanakan menjadi :

(2)

Pada Cross Over Distance, waktu gelombang langsung = waktu


gelombang refraksi, sehingga :
(3)

Maka, Ketebalan lapisan pertama (Z1) dapat dicari dengan persamaan,

(4)

Penurunan rumus Critical Distance untuk kasus satu lapis


Pada penurunan sebelumnya, kita telah mendapatkan waktu tempuh pada
kasus satu lapis yaitu :

Asumsi yang digunakan adalah, pada waktu x = xc , maka T = tc

Penurunan rumus Critical Distance untuk kasus dua lapis Xc13


Pada penurunan sebelumnya, kita telah mendapat waktu tempuh pada
kasus satu lapis yaitu:

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI 32


PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI 2013, PRODI TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

Asumsi yang digunakan adalah, pada waktu x = xc13 , maka t1 = t3

Penurunan rumus Critical Distance untuk kasus dua lapis Xc23


Pada penurunan sebelumnya, kita telah mendapatkan waktu tempuh pada
kasus dua lapis yaitu:

Asumsi yang digunakan adalah, pada waktu x = xc23 , maka t2 = t3

Analogi untuk mencari Z3

Dengan analisa ini, dapat diturunkan ketebalan untuk jarak kritis untuk
X(n-1)n

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI 33


PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI 2013, PRODI TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

b. Lapisan Miring

Bila refraktor mempunyai dip, maka :


 Kecepatan pada kurva T-X bukan kecepatan sebenarnya (true velocity),
melainkan kecepatan semu (apparent Velocity).
 Membutuhkan dua jenis penembakan : Forward dan Reverse Shot.
 Intercept time pada kedua penembakan berbeda, maka ketebalan refraktor
juga berbeda.
Apparent Velocity ialah kecepatan yang merambat di sepanjang bentangan
geophone.

Gambar 2. Skema Perambatan Gelombang pada Lapisan Miring dan


Hubungannya dengan Kurva T-X pada Lapisan Miring
Menggunakan Forward dan Reverse Shot.

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI 34


PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI 2013, PRODI TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

Ketiga metode sebelumnya hanya menggunakan forward shooting,


sedangkan untuk aplikasi lapisan miring menggunakan forward shooting
dan reverse shooting. Pada gambar 19, titik A = sumber dan D = geophone
(forward shooting), Sedangkan titik D = sumber dan A = geophone (reverse
shooting). Sumber energi di titik A menghasilkan gelombang refraksi down-
going (raypath A-B-C-D), dan Sumber energi di titik D menghasilkan
gelombang refraksi up-going (ray path D-C-B-A).
Waktu rambat ABCD (Tt) pada lapisan miring sebagai berikut :

(5)

Sedangkan waktu rambat Down-Dip dan Up-Dip :

(6)

Besar sudut kemiringan lapisan (α) dan sudut kritik (θc), dapat dicari dengan
:

(7)
Vd dan Vu merupakan kecepatan semu, didapat dengan :

(8)

dimana, V1>Vd dan V1<Vu


Sedangkan persamaan intercept time pada lapisan miring (X=0) antara lain :

(9)

Sehingga, kedalaman dibawah sumber A (Za) dan sumber D (Zb) dapat


dicari mengunakan persamaan :

(10)

Berbeda dengan cara-cara sebelumnya, dengan mempertimbangkan adanya


kecepatan semu (Vapp), maka kecepatan V1 dan V2 dapat dicari dengan
persamaan,

(11)

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI 35


PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI 2013, PRODI TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

(12)
dimana,

dan

serta

dan

Persamaan (4.26) dan (4.27) berlaku pada semua metode yang surveynya
menggunakan kombinasi penembakan maju dan mundur (forward dan
reverse shooting).

Catatan :
Karena wavefront juga merambat pada arah upward, maka Vapp ≥ Vtrue;
sehingga :

(13)

Gambar 3. Skema Perambatan Wavefront ke Arah Up-Ward (atas).

Pada kasus ekstrim :


θ = 0o, Vapp = tak terhingga
θ = 90o, Vapp = Vtrue

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI 36


PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI 2013, PRODI TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

Penurunan rumus Critical Distance untuk kasus lapisan Miring


Kita ketahui pada penurunan rumus untuk mencari waktu tempuh pada
lapisan miring adalah

Dari kurva travel time kita ketahui :

II.2. Langkah Kerja


CDM “Satu Lapisan Datar”
Dari data yang ada yaitu jarak (offset) dan waktu, kemudian langkah
selanjutnya :
1 Plot data Jarak (koordinat x) dan waktu (koordinat y)
2 Tentukan letak titik refraksi pertama
3 Tentukan letak dan nilai titik jarak kritis (xc)
4 Cari nilai kecepatan lapisan 1 dan 2 (V1 dan V2).
5 Hitung kedalaman lapisan 1 (Z1).

CDM “ 3 Lapisan Datar “


Langkah-langkahnya, sebagai berikut :
1. Plot data Jarak (koordinat x) dan waktu (koordinat y).
2. Tentukan letak titik refraksi pertama (lapisan 1), titik refraksi pertama
(lapisan 2), dan titik refraksi pertama (lapisan 3).
3. Cari nilai critical distance lapisan 1 (Xc2), lapisan 2 (Xc3), dan lapisan 1
(Xc4).

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI 37


PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI 2013, PRODI TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

4. Cari nilai kecepatan V1, V2, V3,dan V4 dengan memperhatikan letak titik
waktu gelombang langsung, gelombang refraksi pada bidang batas lapisan
1 dan 2, gelombang refraksi pada bidang batas lapisan 2 dan 3 dan
gelombang refraksi pada bidang batas lapisan 3 dan 4.
5. Hitung kedalaman Z1, Z2 dan Z3.

CDM “ Satu Lapisan Miring “


Langkah-langkahnya, sebagai berikut :
1. Plot data Jarak (koordinat x), waktu forward (koordinat y) dan waktu
reverse (koordinat y) dalam satu window.
2. Tentukan letak titik refraksi pertama baik pada data waktu forward
maupun waktu reverse
3. Cari nilai intercept time pada kedua kurva (t’up dan t’down)
4. Cari nilai kecepatan lapisan 1 dan 2 (V1 dan V2) masing-masing dengan
persamaan.
5. Hitunglah besar kemiringan lapisan (φ) dan sudut kritik lapisan (θ)
6. Lalu, hitung kedalaman lapisan (Zup dan Zdwn).

II.3. Latihan dari Acara II.4. Kunci Jawaban


Satu Lapisan Datar Satu Lapisan Datar
Offset Time
(m) (ms) Z (m)
0 0
2 4.8
4 10.3
6 15.9
8 17.1
10 18.7
12 20.7
14 22.6
16 25.4
18 28.1
20 30.3
22 32.5
24 34.2
26 36.3

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI 38


PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI 2013, PRODI TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

Xc (m) V1(m/s) V2 (m/s)

*warna abu-abu menunjukan titik refraktor

Gambar 4. Grafik Jarak vs Waktu dan Profil Kedalaman.

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI 39


PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI 2013, PRODI TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

Lapisan Miring
Forward Reverse
Posisi Offset (m) (ms) (ms) h (m)
Shot maju 0 0 104.3
Geophone 1 5 20.6 99.4
Geophone 2 10 25.7 95.6
Geophone 3 15 30.6 90.5
Geophone 4 20 36.2 88.8
Geophone 5 25 39.2 84.7
Geophone 6 30 42.3 79.9
Geophone 7 35 47.6 77.3
Geophone 8 40 50.4 73.6
Geophone 9 45 54.6 69.1
Geophone 10 50 59.3 66.8
Geophone 11 55 63.5 63.8
Geophone 12 60 68.5 61.9
Geophone 13 65 70.5 58.9
Geophone 14 70 74.6 56.3
Geophone 15 75 77.4 53.8
Geophone 16 80 79.5 50.4
Geophone 17 85 82.5 48.5
Geophone 18 90 85.8 45.3
Geophone 19 95 88.5 41.5
Geophone 20 100 92.4 37.6
Geophone 21 105 95.3 34.5
Geophone 22 110 99.5 30.4
Geophone 23 115 101.4 28.4
Shot mundur 120 106.4 0

V1dwn V2dwn
V1up (m/s) (m/s) V1 (m/s) V2up (m/s) (m/s)

φ Cos φ V2 (m/s) θ Cos θ

t'up (ms) t'dwn (ms)

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI 40


PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI 2013, PRODI TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

Lapisan Miring
Forward Reverse
Posisi Offset (m) (ms) (ms) h (m)
Shot maju 0 0 104.3
Geophone 1 5 20.6 99.4 -2.39 hup
Geophone 2 10 25.7 95.6
Geophone 3 15 30.6 90.5
Geophone 4 20 36.2 88.8
Geophone 5 25 39.2 84.7
Geophone 6 30 42.3 79.9
Geophone 7 35 47.6 77.3
Geophone 8 40 50.4 73.6
Geophone 9 45 54.6 69.1
Geophone 10 50 59.3 66.8
Geophone 11 55 63.5 63.8
Geophone 12 60 68.5 61.9
Geophone 13 65 70.5 58.9
Geophone 14 70 74.6 56.3
Geophone 15 75 77.4 53.8
Geophone 16 80 79.5 50.4
Geophone 17 85 82.5 48.5
Geophone 18 90 85.8 45.3
Geophone 19 95 88.5 41.5
Geophone 20 100 92.4 37.6
Geophone 21 105 95.3 34.5
Geophone 22 110 99.5 30.4
Geophone 23 115 101.4 28.4 -2.63 hdown
Shot mundur 120 106.4 0

V1dwn V2dwn
V1up (m/s) (m/s) V1 (m/s) V2up (m/s) (m/s)
242.7184466 176.056338 209.3873923 1361.386139 1549.30

φ Cos φ V2 (m/s) θ Cos θ


-0.29 0.99998719 1449.256798 7.18 0.99

t'up (ms) t'dwn (ms)


22.69 24.95
*warna abu-abu menunjukan titik refraktor

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI 41


PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI 2013, PRODI TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

Gambar 5. Grafik Jarak vs Waktu dan Profil Kedalaman.

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI 42


PRAKTIKUM SEISMIK REFRAKSI 2013, PRODI TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

III. DAFTAR PUSTAKA

Anonim,2000. Laporan Workshop Geofisika 2000. Laboratorium Geofisika


FMIPA UGM , Yogyakarta.
Hartantyo,Edy.2002. Modul Praktikum Seismik. Laboratorium Geofisika FMIPA
UGM , Yogyakarta.
Sanny,T.A.2009. Buku Panduan Kuliah Lapangan Karang Sambung 2009.
Jurusan Teknik Geofisika Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral,
ITB, Bandung.
Sheriff, Robert T.1992. Encyclopedic Dictionary of Exploration Geophysics.
Tulsa, Oklahoma.
Sismanto,1999. Eksplorasi Dengan Menggunakan Seismik Refraksi.
Laboratorium Geofisika, Jurusan Fisika, FMIPA, UGM, Yogyakarta.
Sismanto,2000. Panduan Workshop Eksplorasi Geofisika (Teori dan Aplikasi).
Laboratorium Geofisika, Jurusan Fisika, FMIPA, UGM, Yogyakarta.
Taib, Tachyudin,2000. Seismik Refraksi (TG, 312). Jurusan Teknik Geofisika
Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral, ITB, Bandung.

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI 43

Anda mungkin juga menyukai