Abstrak
Aktivitas anak-anak di sekolah sebelum masuk kelas dan pulang sekolah, biasanya dimanfaatkan untuk
bermain dan membeli jajanan yang dijual di sekitar sekolah.Akibatnya anak-anak tidak bisa membatasi
dalam memilih menu makanan pada setiap jajanan yang dibeli di sekolah. Makanan jajanan di sekitar
sekolah dapat menyumbang asupan energi bagi anak sekolah, meskipun makanan jajanan tersebut
ternyata sangat berisiko terhadap kesehatan. Salah satunya penggunaan zat warna berbahaya pada
makanan, terutama pada makanan jajanan. Penggunaan zat warna tersebut bertujuan untuk membentuk
pemanpilan makanan menjadi lebih menarik. Peneilitian ini bertujuan untuk menganalisis zat warna
berbahaya pada makanan jajanan anak sekolah sehingga terjamin mutu keamanan pangannya. Analisis
zat warna berbahaya pada sampel makanan jajanan ini mengunakan metode Kromatorafi Lapis Tipis.
Sampel ditimbang dan dihomogenkan, tambahan CH3COOH (pH < 2) atau NH4OH (pH < 10),
kemudian masukkan benang wool dan panaskan selama 30 menit pada nyala api langsung. Angkat
benamg wool dan dinginkan, lalu larutkan dalam etanol dan uapkan. Residu yang terbentuk dilarutkan
dalam pelarut yang sesuai kemudian ditotolkan pada flat KLT dan dielusi menggunakan eluen
Butanol:Etanol:Air ( 25:20:25). Berdasarkan hasil penelitian dari 16 kelompok sampel jajanan anak
sekolah yang terdiri dari 30 sampel, 22 sampel teridentifikasi mengandung zat warna berbahaya yaitu:
Auramin, Pounceu 3R, Rhodamin B, Metil violet, Sudan I, Metil Yellow dan Chocolate Brown
berdasarkan PerMenKes No. 239/Men.Kes/Per/V/85. Hal ini dapat dideteksi dengan melihat
kromatogram, jarak satuan noda sampel yang diperoleh sama atau sejajar dengan jarak satuan noda
pembanding. Selisih Rf sampel dengan Rf pembanding < 0,2 (Departemen Kesehatan RI, 1988).
Apabila penggunaan zat warna makanan tersebut dikomsumsi secara berulang – ulang dalan jangka
waktu tertentu, dapat menimbulkan efek farmakologis yang tidak baik bagi kesehatan.
ABSTRACT
Children's activities at school before going to class and coming home from school are usually used to
play and buychildren snacks around the school. As the result, children can not selective the children
scank served at bought in school. Children snack around at the school can contribute energy intake to
schoolchildren, even though these children snack are very risky to health. One of them the use of
harmful dyes on food, especially on food snacks. The use of dyestuffs aims to form a more attractive
look of food. This research aims to analyze the harmful dye on the snack food of schoolchildren so that
the quality of food security is guaranteed. Dangerous dye analysis on this snack food sample using
Thin Layer Chromatograph method. The sample is weighed and homogenized, additionally CH3COOH
(pH <2) or NH4OH (pH <10), then insert the wool thread and heat for 30 minutes on the direct flame.
Remove the benzoyl wool and chill, then dissolve it in ethanol and steam. The resulting residue was
dissolved in an appropriate solvent then bottled on TLC flats and eluted using Butanol eluent:
Ethanol: Water (25:20:25). Based on the results of the study of 16 groups of schoolchildren's snack
samples consisting of 30 samples, 22 samples were identified to contain harmful dyes: Auramin,
Pounceu 3R, Rhodamine B, Methyl violet, Sudan I, Methyl Yellow and Chocolate Brown based on
PerMenKes no. 239 / Men.Kes / Per / V / 85. This can be detected by looking at the chromatogram, the
distance of the sample stain unit obtained equal or parallel to the distance of the reference stain unit.
The difference of Rf sample with comparison Rf <0.2 (Ministry of Health RI, 1988). If the use of food
dye is consumed repeatedly in a certain period of time, can cause pharmacological effects that are not
good for health.
430
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017
432
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017
digunakan adalah Butanol: Etanol: Air warna berbahaya dapat dilihat ditabel
(25:20:25). Adapun hasil uji kualitatif zat dibawah ini.
433
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017
Brown dan Sudan I menurut PerMenKes disekitarnya mengalami desintegrasi atau
No. 239/Men.Kes/Per/V/85. Apabila disorganisasi. Kerusakan pada jaringan
digunakan sebagai bahan tambahan hati ditandai dengan terjadinya piknotik
pangan pada makanan dan minuman akan dan hiperkromatik dari nukleus,
berdampak pada kesehatan. degenerasi lemak dan sitolisis dari
Rhodamin B merupakan zat warna sitoplasma. Terjadinya degradasi lemak
sintetik yang digunakan untuk pewarna ini disebabkan karena terhambatnya
tektil. Akan tetapi banyak penyalahgunaan pemasokan energi yang diperlukan untuk
rhodamin B sebagau pewarna pada memelihara fungsi dan struktur retikulum
makanan. Mengkonsumsi rhodamin B endoplasmik sehingga proses sintesis
dalam junlah besar maupun berulang – protein menjadi menurun dan sel akan
ulang dapat menyebabkan efek yang kehilangan daya untuk mengeluarkan
merugikan bagi tubuh manusia yaitu trigliserida akibatnya menimbulkan
terjadi iritasi saluran pernapasan, iritasi nekrosis hati.
kulit, iritasi pada mata, iritasi pada saluran Cholate Brow HT dapat
pencernaan, keracunan dan gangguan menimbulkan gejala alergi. Methanil
hati/Liver (Wirasto, 2008). Rhodamin B yellow merupakan pewarna tektil yang
dapat mengiritasi saluran pernapasan dan dapat memicu diare, alergi, kanker atau
juga bersifat karsinogenik atau memacu kerusakan ginjal. Ponceou Red 4R dapat
pertumbuhan sel kanker jika digunakan menimbulkan gejala alergi pada penderita
terus menerus (alhamedi, Assraf &rauf, asma dan penderita sensitif aspirin serta
2009 dalam Afriyeni dan Nila. 2016). bersifat kasinogenik (Hartoko, 2012).
Sifat Karsinogenik tersebut disebabkan Zat pewarna yang tidak
oleh unsur N+ (nitronium) dan Cl- (klorin) dianjurkan untuk makanan adalah
yang terkandung dalam rhodamin B yang Sunset yellow, azorubine, amaranth,
bersifat sangat reaktif dan berbahaya. ponceau 4R, erytrosine, allura red,
Penumpukan rhodamin B dalam hati akan indigotine, amaranth, tartrazine, brilliant
menyebabkan gangguan fungsi hati berupa blue, food greens, brilliant black,
kanker hati dan tumor hati (Chen, brown HT, annatto extract dan masih
Zhiyonh, Yanlain et all, 2012) banyak jenis pewarna lainnya
Menurut Siswati tahun 2000 dalam berdasarkan Permenkes no
uji toksisitas zarwarna Rhodamin B 722/Menkes/Per//IX/1988. Sedangkan
terhadap mencit dengan pemberian dosis Metanyl yellow dan Rhodamin B
150 ppm, 300 ppm dan 600 ppm termasuk ke dalam bahan berbahaya
menunjukkan terjadinya perubahan bentuk berdasarkan Permenkes No 24/M-
dan organisasi sel dalam jaringan hati dari ind/Per/5/2006.
normal ke patologis yaitu perubahan sel Amaranth dalam jumlah besar dapat
hati menjdi nekrosis dan jaringan menimbulkan tumor, reaksi alergi pada
434
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017
pernafasan dan dapat mengakibatkan Hal ini dapat dideteksi dengan melihat
hiperaktif pada anak-anak. Allura merah kromatogram, jarak satuan noda sampel
dapat memicu kanker limfa, yang diperoleh sama atau sejajar dengan
sedangkankaramel dapat menimbulkan jarak satuan noda pembanding. Selisih Rf
efek pada sistem saraf dan dapat sampel dengan Rf pembanding < 0,2
menyebabkan gangguan kekebalan. (Departemen Kesehatan RI, 1988).
Penggunaan tartazin ataupun Sunset Apabila penggunaan zat warna makanan
yellow yangberlebihan dapat tersebut dikomsumsi secara berulang –
menyebabkan reaksi alergi, khususnya ulang dalan jangka waktu tertentu, dapat
bagi orang yang sensitif pada asam menimbulkan efek farmakologis yang
benzoat, selain akan mengakibatkan asma tidak baik bagi kesehatan.
dapat pula menyebabkan hiperaktif pada
DAFTAR PUSTAKA
anak. Fast green FCF yang berlebihan
Afriyeni, Helmice dan Utari, Nila Wise.
akan menyebabkan reaksi alergi dan
2016. Identifikasi zat Warna
produksi tumor, sedangkan Sunset yellow
Rhodamin B Pada Lipstik Berwarna
dalam jumlah yang besar dapat
Merah Yang Beredar Di Pasar Raya
menyebabkan radang selaput lendir
Padang. Jurnal Farmasi Higea, Vol.
pada hidung, sakit pinggang, muntah-
8, No. 1 tahun 2016.
muntah, dan gangguan pencernaan.
Baliwati, dkk.2004.Pengantar Pangandan
Indigotin dalam dosis tertentu
Gizi. Jakarta : Penebar Swadaya.
mengakibatkan hiperaktif pada anak-
Belitz, H.D, W. Grosch., 1987, Food
anak. Pemakaian eritrosin akan
Chemistry, Springer-Verlag,
mengakibatkan reaksi alergi pada
Heidelberg, Germany
pernafasan, hiperaktif pada anak-anak
Buckle K.A., R.A. Edward, G.H Fleet, dan
dan efek yang kurang baik pada otak dan
M.Wooton.1985. Ilmu Pangan
perilaku, sedangkan Ponceau SX dapat
(terjemahan). UI Press Jakarta.
mengakibatkan kerusakan sistem urin,
Cahyadi,W. 2005. Analisis dan Aspek
kemudian dapat memicu timbulnya
Kesehatan BahanTambahan Pangan.
tumor (Yuliarti, 2007
Jakarta : Bumi Aksara.
Simpulan
Chen, Xiaoyang, Zhiyonh X, Yanlai Y,
Dapat disimpulkan bahwa dari 16
Weiping W, Fwngxiang Z & Chunlai
kelompok sampel jajanan anak sekolah
H. 2012. Oxidation Degradation of
yang terdiri dari 30 sampel, 22 sampel
Rhodamin B in Aqueous by
teridentifikasi mengandung zat warna
UV/S2O8 2- Treatment System, Int.
berbahaya yaitu: Auramin, Pounceu 3R,
J. Of Photoenergy, Vol. 2012, Article
Rhodamin B, Metil violet, Sudan I, Metil
ID 754691, 5 pages.
Yellow dan Chocolate Brown berdasarkan
PerMenKes No. 239/Men.Kes/Per/V/85.
435
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017
Departemen Kesehatan RI, 1998. Puspitasari, L. 2001. Analisis Bahaya dan
Peraturan Mentri Kesehatan RI No. Pencegahan Keracunan Pangan.
445/Menkes/Per/V/1998 Tentang Jakarta : Departemen Pendidikan
Bahan, Zat Warna, Sub Statum, Zat Nasional.
pengawet dan Tabir Surya pada Siswati, P. 2000. Uji Tosisitas Zat Warna
Kosmetik, Jakarta. Rhodamin B Terhadap Jaringan Hati
Gardjito, M., Murdiati, A dan Aini, N. Mencit (Musmusculus) Galur
2006. Mikroenkapsulasi B-karoten Australia. Bandung. Institut
Buah Labu Kuning dengan Teknologi Bandung.
enkapsulasi Whey dan Karbohidrat. Slamet, S. 1994. Kesehatan Lingkungan.
Jurusan TPHP Fakultas Teknologi Yogyakarta : Gajah Mada University.
Pertanian UMG. Yogyakarta. Wehantauw F, Sherly D, Fatimawali.
Karimah, Fitrah Akhlaqul., Sirajuddin, 2013. Analisis Zat Pewarna
Saifuddin dan Zakaria. 2014. Analisis Rhodamin B pada Kerupuk yang
Zat Pewarna Sintetik Pada Pangan Beredar Di Kota Manado. UNSRAT
Jajanan Di SD Kompleks Lariang 2: 86-90.
bangi Makasar. Skripsi Program Winarno, F.G. 1993. Pangan Gizi,
Studi Imu Gizi Fakultas Kesehatan Teknologi dan Konsumen. Jakarta:
Masyarakat Universitas Hasanudin. Gramedia Pustaka Utama.
Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Winarno, F.G. 1994.” Bahan Tambahan
Kimia Analitik, UI Press. Jakarta. Makanan dan Kontaminan :. Jakarta.
Moehji, S. 1992. Penyelenggaraan Pustaka Sinar Harapan.
Makanan Institusi dan Jasa Boga. Winarno, F.G. 2004.”Kimia Pangan dan
Jakarta : Bhratara. Gizi”.Jakarta; PT Gramedia Pustaka.
Nasution, Annis Syarifah. 2014. Wirasto. 2008 Analisis Rhodmin B dan
Kandungan Zat Pewarna Sintesisi Methyl Yellow dalam Minuman
Pada Makanan dan Minuman Jajanan Jajanan Anak SD Di Kecamatan
di SDN I-X Kelurahan Ciputat Laweyan Kotamadya Surakarta
Kecamatan Kota Tangerang Selatan Dengan Metode Kromatografi Lapis
Tahun 2014 [Skripsi]. UIN Syarif Tipis [Skripsi]. Surakarta. Universitas
Hidayatullah Jakarta. Muhamadiyah.
Nuraini, Heny. 2007. Memilih dan Yuliarti, Nurheti. 2007. Awas Bahaya
Membuat Jajanan Anak yang Sehat Dibalik Lezatnya Makanan. Andi.
dan Halal. Qultum Media; Jakarta. Yogyakarta
Pomeranz, Y. & C.E. Meloan. 1994. Food
Analysis Theory and Practice (3rd
ed.). Chapman & Hall, New York
436