Anda di halaman 1dari 8

A.

Judul

Pengambilan Sampel Padatan Terkemas

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui jumlah sampel yang diterima dan ditolak.
2. Untuk mengetahui jumlah sampel yang rusak.
C. Prinsip

Barang yang terkemas biasanya disusun dalam bentuk tumpukan. Penumpukan barang
yang dikemas harus memperhatikan karakteristik bahan (jenis dan bentuk) kemasannya.
Teknik sub sampling dengan teknik sampling secara acak menggunakan table acak dengan
asumsi sampel bersifat homgen.

D. Tinjauan Pustaka
1. Populasi
Populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2010:117). Sedangkan
menurut Hartono (2011: 46), “populasi dengan karakteristik tertentu ada yang jumlahnya
terhingga dan ada yang tidak terhingga. Penelitian hanya dapat dilakukan pada populasi
yang jumlahnya terhingga saja”. Menurut Hadari Nawawi (1983), populasi adalah
“keseluruhan dari objek penelitian yang terdiri atas manusia, hewan, benda-benda,
tumbuh-tumbuhan, peristiwa, gejala-gejala, ataupun nilai tes sebagai sumber data yang
memiliki karaktersitik tertentu dalam suatu penelitian”.
2. Sampel
Sampel adalah “bagian atau jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada
dalam populasi, misal pada keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti akan
mengambil sampel pada populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya
akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dai populasi harus
betul-betul representative” (Sugiyono, 2010:118).
Menurut soekidji (2005) sampel adalah “sebagian untuk diambil dari keseluruhan
objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi”. Sampel merupakan bagian
kecil yang diambil dari anggota populasi berdasarkan prosedur yang sudah ditentukan
sehingga bisa digunakan untuk mewakili populasinya. Sampel terbagi menjadi tiga, yaitu
padatan, cairan, dan gas.
3. Sampling
Sampling merupakan suatu kegiatan mengambil sampel dari populasi. “Teknik
sampling adalah teknik pengambilan sampel” (Sugiyono, 2001: 56). Menurut Margono
(2004), “Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai
dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan
memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang
representative”.
4. Padatan Terkemas
Padatan terkemas yaitu suatu benda padat yang terkemas. Kemasan karton yaitu
wadah yang mengemas kemasan-kemasan kecil. Dalam kemasan tersebut terdapat satu
sampel. Sampling padatan terkemas menggunakan tabel sample size code letters dan
tabel single sampling plans for normal inspection. Dari tabel tersebut dapat diperoleh
jumlah sampel yang dapat disampling serta berketerimaan sampel.
5. Kotak
Kotak adalah wadah untuk menyimpan sesuatu. Kotak umumnya berbentuk
persegi dan dibuka dengan mengangkat, menggeser atau memindahkan tutupnya. Bahan
pembuat kotak bermacam-macam dari karton untuk menyimpan benda-benda ringan
seperti perhiasan hingga dari kayu untuk benda-benda berat. Untuk pengambilan sampel
kotak menggunakan tabel acak.
6. Sampling Acak Sederhana
Sampling acak sederhana yaitu “metode penarikan dari sebuah populasi atau semesta
dengan cara tertentu sehingga setiap anggota populasi atau semesta tadi memiliki
peluang yang sama untuk terpilih atau terambil” (Kerlinger, 2006:188).
Margono (2004: 126) menyatakan bahwa simple random sampling adalah teknik
untuk mendapatkan sampel yang langsung dilakukan pada unit sampling. Dengan
demikian setiap unit sampling sebagai unsur populasi yang terpencil memperoleh
peluang yang sama untuk menjadi sampel atau untuk mewakili populasi. Cara demikian
dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.
Jika sebuah contoh berukuran n diambil dari suatu populasi sedemikian rupa
sehingga setiap contoh berukuran n yang mungkin memiliki peluang sama untuk
terambil, maka prosedur itu dinamakan penarikan contoh acak sederhana.

E. Cara Kerja

1. Cara Kerja Padatan Terkemas

a. Jumlah sampel yang kan disampling dihitung dengan metode atribut.


b. Kardus berisi snack disiapkan.
c. Setiap dus besar terdapat 8 karduskecil snack.
d. Seiap kardus kecil snack, terdapat 20 bungkus snack.
e. Sampling dilakukan sesuai dengan jumlah sampel yang akan diambil berdasarkan
metode atribut.
f. Kemasan dan isi sampel snack diperiksa.
g. Sampel ditentukan dan dicatat jumlah sampel yang diterima atau ditolak.

2. Cara Kerja Sampel Kotak


a. 75 buah kotak yang sudah diberi nomor disiapkan
b. Bentuk penataan kotak dirancang.
c. Kotak disusun secara berurutan dari nomor kotak yang paling rendah.
d. Dilakukan perhitungan sampling menggunakan metode tabel acak.
e. Kotak di sampling sesuai tabel acak yang sudah disiapkan.
f. Nomor kotak dicatat setelah melakukan sampling.

F. Data Pengamatan

1. Teknik Pengambilan Sampel Padatan Terkemas Sampel Kardus/Kotak

Pada percobaan kali ini terdapat 75 kotak dengan urutan dari 76 hingga 150
dengan GIL(General Inaprction Levels) Kelas II, dan AQL(Acceptable Quality Tabels)
1.5

Perhitungan Data Teknik Pengambilan Sampel Padatan Terkemas Sampel Kardus/ kotak.
Jumlah sampel yang diambil dari banyak populasi.

Karena jumlah populasi sebanyak 75 LOT dengan GIL Kelas II maka GIL Kelas II yang
digunkan adalah E atau sampel yang diambil sebanyak 13 kotak dari jumlah populasi dan
karena AQL 1.5 maka sampel maksimal rusak adalah 2.

Dari percobaan didatpatkan ada 13 kotak yang diambil dengan tabel acak yaitu nomor
(94 82 104 76 91 88 87 80 85 92 89 98 83) dengan 3 buah kotak rusak (76 88 89)

2. Teknik Pengambilan Sampel Padatan Dalam Peti

Pada percobaan kali ini terdapat 3 kardus yang masing-masing berisi 8 box tiap
box berisi 20 item dengan GIL(General Inaprction Levels) Kelas II, dan AQL(Acceptable
Qualit Tabels) 1.5
Perhitungan Data Teknik Pengambilan Sampel Padatan Dalam Peti

a. Jumlah Total Item


Jumlah kardus x Jumlah box per kardus x Jumlah item per box
3 x 8 x 20 = 480 item
b. Jumlah sampel yang diambil dari banyak populasi
o Jumlah kardus
Karena jumlah kardus sebanyak 3 LOT dengan GIL Kelas II maka GIL
Kelas II yang digunkan adalah A atau sampel yang diambil sebanyak 2 kardus
dari jumlah populasi.
o Jumlah Box
Karena jumlah Box sebanyak 2x8 LOT dengan GIL Kelas II maka GIL
Kelas II yang digunkan adalah C atau sampel yang diambil sebanyak 5 box dari
jumlah populasi.
o Jumlah Item
Karena jumlah Item sebanyak 480 LOT dengan GIL Kelas II maka GIL
Kelas II yang digunkan adalah H atau sampel yang diambil sebanyak 50 kardus
dari jumlah populasi.
o Jumlah Item Per Box
Karena jumlah item yang harus diambil sebanyak 50 dari 5 box maka
setiap box diambil 10 dan karena AQL 1.5 maka jumlah item maksimal rusak
adalah 3.
Pada percobaan kali ini tidak ada item yang rusak satupun

G. Pembahasan

1. Teknik Pengambilan Sampel Padatan Terkemas Sampel Kardus/Kotak


Pada percobaan kali ini akan diambil sampel yang mewakili 75 kotak yang
tersusun dengan urutan dari 76 hingga 150.Karena GIL(General Inaprction Levels) Kelas
II yang berarti digunkan adalah E atau sampel yang diambil sebanyak 13 kotak dari
jumlah populasi diambil dengan menggunakan tabel acak. Karena AQL m(Acceptable
Quality Tabels) 1.5 maka sampel maksimal rusak adalah 2.
Dari percobaan didatpatkan ada 13 kotak yaitu nomor (94 82 104 76 91 88 87 80
85 92 89 98 83) dengan 3 buah kotak rusak (76 88 89)

2. Teknik Pengambilan Sampel Padatan Dalam Peti

Pada percobaan kali ini terdapat 3 kardus yang masing-masing berisi 8 box tiap
box berisi 20 item dengan GIL(General Inaprction Levels) Kelas II. Karena jumlah
kardus sebanyak 3 LOT maka GIL Kelas II yang digunkan adalah A atau sampel yang
diambil sebanyak 2 kardus dari jumlah populasi, kardus yang diambil adalah bagian atas
dan bawah. Karena jumlah Box sebanyak 2x8 LOT maka GIL Kelas II yang digunkan
adalah C atau sampel yang diambil sebanyak 5 box dari jumlah populasi, box yang
diambil dari kardus satu sebanyak tiga buah box yaitu ; atas kanan depan; atas kiri
belakang; bawah kanan belakang, dan dari kardus dua diambil dua box yaitu ;atas kanan
belakang; bawah kiri depan.Karena jumlah Item sebanyak 480 LOT maka GIL Kelas II
yang digunkan adalah H atau sampel yang diambil sebanyak 50 kardus dari jumlah
populasi.Karena jumlah item yang harus diambil sebanyak 50 dari 5 box maka setiap box
diambil 10 dengan pengambilan zig-zag atas-bawah. karena AQL 1.5 maka jumlah item
maksimal rusak adalah3.
Pada percobaan kali ini tidak ada item yang rusak satupun
H. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa dari percobaan di dapatkan :

1. ada 3 buah kotak rusak (76 88 89)

2. Sampel yang diterima apabila yang rusak nya kurang dari sama dengan 0, dan sampel
Ditolak apabila yang rusak nya lebih besar sama dengan 1.

I. Daftar Pustaka

Anonim. “Penarikan Contoh Acak Sederhana”,


http://www.stat.ipb.ac.id/en/uploads/STK221/STK221_03.pdf. Diakses pada 21 September
2019. 18:30 WIB.

Hidayat, Anwar. 2018. “Pengertian Simple Random Sampling, Jenis dan Contoh”,
https://www.statistikian.com/2018/02/pengertian-simple-random-sampling.html. Diakses
pada 21 September 2019. 18:15 WIB.

Nurdin, Ismail dan Sri Hartati. 2019. Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya: Media Sahabat
Cendikia.

Standar Nasional Indonesia (SNI) 0428-1998. Petunjuk Pengambilan Contoh Padatan.

J. Lampiran

1. Padatan Terkemas
2. Sampel Kotak

Anda mungkin juga menyukai