TUGAS KHUSUS
Stream 7 (NH3)
(NH3)
Gambar 5.1 Diagram Alir Reaktor Urea (DC-101) PUSRI-IIB
87
88
Data desain reaktor urea ditampilkan pada Tabel 5.1, Tabel 5.2 dan
Tabel 5.3.
Tabel 5.1 Data Temperatur dan Tekanan Desain Input dan Output
Aliran Temperatur ( ℃ ) Tekanan (kg/cm2G)
5 116 160
7 38 200
12 180 155
9A 182 155
9B 182 155
(Sumber: Logsheet Unit Urea P-IIB, 2018)
Tabel 5.7 Data Aktual Input Reaktor Urea P-IIB Pada Aliran 12 (Recycle)
Aliran 12
Tanggal
Urea NH3 CO2 H2 O Biuret
16-Mei-18 24,17% 31,28% 23,34% 21,18% 0,03%
23-Mei-18 19,24% 34,94% 18,57% 27,23% 0,02%
30-Mei-18 21,47% 29,95% 21,83% 26,72% 0,03%
06-Jun-18 23,77% 31,72% 22,09% 22,31% 0,11%
13-Jun-18 24,46% 32,67% 24,00% 18,85% 0,02%
20-Jun-18 24,37% 28,95% 19,72% 26,94% 0,02%
27-Jun-18 28,82% 34,02% 17,07% 20,03% 0,06%
04-Jul-18 24,32% 34,23% 22,08% 19,34% 0,03%
11-Jul-18 26,50% 32,22% 21,80% 19,39% 0,09%
Tabel 5.8 Data Aktual Output Reaktor Urea P-IIB Pada Aliran 9
Aliran 9
Tanggal
Urea NH3 CO2 H2 O Biuret
16-Mei-18 30,73% 33,58% 14,68% 20,96% 0,05%
23-Mei-18 28,57% 36,90% 13,45% 21,04% 0,04%
30-Mei-18 30,52% 35,08% 14,88% 19,44% 0,08%
06-Jun-18 30,36% 34,23% 14,84% 20,03% 0,14%
13-Jun-18 30,67% 36,23% 13,54% 13,48% 0,08%
20-Jun-18 30,60% 34,42% 15,21% 19,67% 0,10%
27-Jun-18 30,19% 35,86% 13,62% 20,27% 0,06%
04-Jul-18 31,07% 35,34% 13,67% 19,87% 0,05%
11-Jul-18 29,79% 31,84% 14,01% 24,25% 0,11%
(Sumber: Logsheet Unit Urea P-IIB, 2018)
5.2.3 Rasio Mol H/C, N/C, dan Konversi CO2 Secara Desain
Setelah melakukan perhitungan pada lampiran II, berdasarkan data desain
didapatkan hasil rasio mol H/C, N/C, dan konversi CO2 Reaktor Urea (DC-101)
P-IIB seperti yang terlihat pada Tabel 5.19 dibawah ini.
H/C 0,5810
Konversi CO2 62,85%
5.2.4 Rasio Mol H/C, N/C, dan Konversi CO2 Secara Aktual
Setelah melakukan perhitungan ( lampiran II) berdasarkan data aktual
didapatkan hasil rasio mol H/C, N/C, dan konversi CO2 Reaktor Urea (DC-101)
P-IIB seperti yang ditampilkan pada Tabel 5.20 dibawah ini.
Tabel 5.20 Rasio Mol dan Konversi Secara Aktual
Rasio Mol Konversi CO2
Tanggal
N/C H/C (%)
16-Mei-18 3,543 0,771 60,54
23-Mei-18 3,991 0,886 60,89
30-Mei-18 3,635 0,675 60,05
06-Jun-18 3,585 0,746 59,99
13-Jun-18 3,847 0,697 62,41
20-Jun-18 3,555 0,681 59,58
27-Jun-18 3,830 0,766 61,90
04-Jul-18 3,756 0,707 62,48
11-Jul-18 3,514 1,044 60,91
Data efisiensi thermal reaktor urea (DC-101) di tampilkan pada Tabel 5.31.
Tabel 5. 31 Efisiensi Thermal Reaktor Urea
Efisiensi Thermal
Tanggal
Aktual Desain
16-Mei 95,87%
23-Mei 91,98%
30-Mei 94,47%
06-Jun 95,61%
13-Jun 96,27% 99,94%
20-Jun 93,02%
27-Jun 95,09%
04-Jul 97,77%
11-Jul 97,16%
Rata-rata 95,25% 99,94%
70 5
60
4
Konversi CO2 (%)
50
Rasio N/C
40 3
11-Jul-18
16-May-18
23-May-18
30-May-18
4-Jul-18
13-Jun-18
20-Jun-18
27-Jun-18
6-Jun-18
Tanggal pengamatan
70 2
60 1.6
Konversi CO2 (%)
Rasio H/C
50 1.2
40 0.8
30 0.4
Konversi CO2 (%)
H/C
20 0
11-Jul-18
16-May-18
23-May-18
30-May-18
4-Jul-18
13-Jun-18
20-Jun-18
27-Jun-18
6-Jun-18
Tanggal Pengamatan
konsumsi utilitas dan biaya konstruksi pabrik akan tetapi jika temperatur reaktor
(DC-101) tinggi juga akan menaikkan laju korosi pada material dan meningkatkan
konsentrasi biuret (zat racun pada tanaman). Dimana konsentrasi biuret yang
diizinkan pada pabrik-IIB ini tidak lebih dari 1% karena Urea yang diproduksi
berfungsi sebagai pemupukan tanaman bukan racun tanaman. Mempertimbangkan
faktor ini maka perlu dilakukan pengendalian pada temperatur reaksi di dalam
reaktor. Untuk menjaga temperatur reaksi dalam reaktor tetap terkendali harus
diperhatikan umpan Amoniak berlebih, banyaknya recycle larutan Ammonium
Carbamate dan temperatur Amoniak cair ke reaktor.
Tekanan kesetimbangan di rekator (DC-101) akan didapatkan dengan
sendirinya tergantung dari temperatur operasi dan molar rasio CO2 terhadap
Amonik cair, semakin rendah tekanan operasi maka semakin rendah pula konversi
CO2. Apabila reaktor (DC-101) dioperasikan dibawah tekanan kesetimbangan
maka konversi CO2 akan turun secara dratis. Sebaliknya, jika reaktor (DC-101)
dioperasi diatas tekanan kesetimbangan maka konversi akan naik dan pada sisi
lain tekanan operasi yang lebih tinggi akan menurunkan efisiensi stripper (DA-
101) untuk mendekomposisi senyawa yang tidak terkonversi di reaktor dan akan
menyebabkan bahaya terhadap kekuatan dan ketahanan dari reaktor. Waktu
tinggal juga mempengaruhi konversi disamping temperatur dan tekanan sintesa.
Jika temperatur dan tekanan lebih rendah dibutuhkan waktu tinggal yang lebih
lama untuk mencapai konversi tertentu. Untuk meminimalkan waktu tinggal,
pemasangan baffle di reaktor efektif pada tekanan yang lebih rendah untuk
menghindari pencampuran balik larutan sintesa.
Evaluasi yang dilakukan merupakan perbandingan antara kondisi desain
dengan kondisi aktual. Dari perhitungan yang telah dilakukan dapat dilihat pada
Tabel 5.31 dan Gambar 5.4 nilai efisiensi thermal desain dan aktual. Efisiensi
thermal reaktor Urea merupakan suatu angka yang menunjukkan seberapa besar
kinerja rektor DC-101 pada unit Sintesis Urea. Berdasarkan hasil perhitungan
neraca panas (lampiran III) pada reaktor urea (DC-101) didapatkan efisiensi
thermal desain reaktor sebesar 99,94% sedangkan efisiensi thermal aktual reaktor
rata-rata sebesar 95,25%.
103
100.00%
98.00%
Efisiensi Thermal (%) 96.00%
94.00%
92.00%
Efisiensi Thermal Aktual
90.00%
Efisiensi Thermal Desain
88.00%
86.00%
6-Jun
4-Jul
30-May
11-Jul
16-May
23-May
13-Jun
20-Jun
27-Jun
Tanggal Pengamatan
Gambar 5.4 Grafik Efisiensi Thermal Reaktor Urea Desain dan Aktual
Dari gambar diatas, dapat dilihat terjadi penurunan dan kenaikan efisiensi
thermal reaktor Urea yang dapat disebabkan oleh adanya perbedaan kondisi
operasi seperti laju alir masukan reaktor, temperatur operasi dan tekanan
operasinya. Setelah dilakukan perbandingan antara efisiensi thermal desain dan
aktual reaktor didapatkan selisih sebesar 4,69% angka ini masih dalam range
pengendalian karena Qloss yang didapatkan < 10% sehingga kondisi alat ini masih
baik.
99
98
Efisiensi Thermal (%)
97
96
95 Efisiensi Termal (%)
94
93
92
91
0 2 4 6 8 10
Qloss (%)