Anda di halaman 1dari 11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Konsep

Pengelolaan dana
kapitasi program 1. Alokasi
jaminan kesehatan 2. Proses pencairan
3. Perencanaan
nasional
4. pertanggungjawaban

Operasional:
1. Pengadaan obat
2. Pengadaan alat
kesehatan
3. Pengadaan BHP
Pemanfaatan dana 4. Upaya promotif dan
kapitasi program preventif
jaminan kesehatan
nasional

Jasa Pelayanan:
Variable pokok:
1. Jabatan Variable Pengaruh:
2. Pendidikan - Kehadiran
3. Tugas tambahan
4. Masa kerja
5. Beban kerja
6. kinerja
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini
berusaha memecahkan masalah dengan menggambarkan problematika yang terjadi. hal ini
didasarkan pada pertimbangan bahwa peneliti ingin memahami, mengkaji secara mendalam serta
memaparkannya dalam tulisan ini mengenai implementasi pengelolaan dan pemanfatan dana
kapitasi JKN di Puskesmas serta masalah- masalah yang ditemukan serta jalan keluarnya dalam
rangka terwujudnya penyelenggaraan jaminan kesehatan yang optimal. Karena tujuan tersebut,
maka relevan jika ppenelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
3.2 Lokasi Penelitian

. Sesui dengan judul, maka penelitian ini akan dilaksanakan di Puskesmas di Lingkungan
Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau.

3.3 Metode Penelitian

Informan penelitian adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi


tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian. Informan merupakan orang yang benar-
benar mengetahui permasalahan yang akan diteliti. Dalam penelitian ini menggunakan informan
kunci, yaitu orang yang sangat memahami permasalahan yang diteliti. Informan kunci dalam
penelitian ini adalah pejabat keuangan Puskesmas/ bendaharawan JKN di lingkungan kabupaten
Pelalawan.
Penelitian ini dilakukan diseluruh puskesmas dengan pemilihan sampel menggunakan
teknik purposive sampling, dengan kriteria kemampuan penyelenggaraan (rawat inap dan non
rawat inap), jumlah penduduk, dan jumlah dokter.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang diperoleh langsung dari informan penelitian yang diperoleh melalui
wawancara dengan menggunakan alat bantu recorder. Sedangkan data sekunder dalam penelitian
ini adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, buku-buku, arsip, dan dukumen
lainnya yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan dana kapitasi JKN di
Puskesmas.
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, data sekunder, dan
observasi. Peneliti bertindak sebagai pelaksana, pengumpul data, analisis, penafsiran data, dan
hasil penelitian. Prosedur pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1. Peneliti membawa izin formal penelitian ke lokasi penelitian
2. Peneliti menemui subjek penelitian yang bertindak sebagai informan penelitian
3. Peneliti memberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian kepada informan
4. Peneliti memberikan inform concent kepada informan kunci sebelum memulai
wawancara dan menyiapkan recorder
5. Mempelajari data yang berkaitan dengan tujuan penelitian
6. Observasi lapangan.

3.4 Pengolahan dan Analisa Data


Analisa data adalah proses mengatur urutan data dan mengorganisasikannya kedalam
suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar (Patton). Tehnik analisa data yang dilakukan dengan
menggunakan tehnik analisa data kualitatif. Adapun langkah-langkah dalam menganalisis data
sesuai dengan pendapat yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (Sugiono, 2005) sebagai
berikut:
1. Pengumpulan data
2. Reduksi data
3. Klasifikasi Data
4. Penyajian Data
5. Penarikan Kesimpulan

4.4 Rencana Pemeriksaan Keabsahan Data (Triangulasi)


Tehnik triangulasi yaitu tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
yang lain diluar data yang ada, untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding untuk data
tersebut dan juga untuk memperkaya data melalui triangulasi sumber, metode dan triangulasi
data. Agar data yang diperoleh lebih jelas dan memiliki kekuatan validitas dan reabilitas, maka
penulis juga melakukan uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Dalam penelitian
ini, pengujian dilakukan dengan membandingkan dan mengecek derajat kepercayaan suatu
informasi yang diperoleh melalui pengamatan dan hasil wawancara kemudian membandingkan
hasil wawancara dengan suatu isi dokumen yang berkaitan.
TRASKRIPT WAWANCARA MENDALAM
Wawancara dilakukan oleh peneliti sebagai interviewer dengan pejabat keuangan BLUD
puskesmas Bersinar pada tanggal 13 oktober 2017 di ruangan Tata Usaha.
Peneliti disingkat P, sedangkan pejabat keuangan disingkat menjadi PK.
P: “Bagaimana pengelolaan dan pemanfaatan dana kapitasi JKN?”
PK: “kapitasi penerimannya didasarkan pada kepesertaan JKN yg faskes pertamanya di pkm
pkl lesung. Ketentuan bagi puskesmas untuk mendapatkan kapitasi berdasarkan tenaga, kalau
dokter umumnya 2 dokter gigi 1 dana kapitasi 6000/peserta. Dokter umum 1 dokter gigi 1
kapitasi 5000/peserta.Kegunaan dana kapitasi 50% untuk dana operasional dan 50% untuk jasa
pelayanan diperuntukkan bagi semua tenaga di pkm.
P: “bagaimana penjabaran pemanfaatan dana kapitasi sebagai dana operasional dipuskesmas?
PK: “Dana operasional untuk biaya pegawai, ATK, administrasi, perawatan alat kantor dan
bahan habis pakai.”
P: “bagaimana ketentuan pembagian jasa pelayanan?”
PK:” untuk jasa pelayanan ditentukan dari kehadiran, pendidikan, masa kerja, jabatan”
P: “bagaimana proses pencairan?”
PK: “Terima transfer itu dari BPJS ke rekening puskesmas setiap tanggal 16, pencairannya
setiap bulan sih bisa, tapi biasanya dipuskesmas tiga bulan sekali baru kita cairkan tergantung
kebijakan dan kebutuhan misalnya untuk dana operasional kalau perlu ya dicairkan, sebetulnya
sih sebulan sekali harus dicairkan,tapi kalau masih bisa tiga bulan sekali ya tiga bulan sekali”
P: “ apakah ada kendala pencairan dana kapitasi?’
PK: “ pencairan sih tidak ada kendala sih, sepanjang sesuai dengan RBA, tapi kalau terkendala
pencairan menyimpang dari RBA, kalau ada kebutuhan mendesakpun kalau menyimpang dari
RBA harus menunggu di APBD perubahan”
P: “apakah ada campurtangan dinas dalam prosese perencanaan dan penganggaran dana?”
PK: “kitakan ada Pembina dari dinas dalam menganggarkan, dan itu ya seperti kita membuat
rencana usulan kegiatan, sebetulnya RBA itu dibuat seperti itu,gituloh.. jadi RBA misalnya
sekarang RBA tahun 2017, ini kita membuat RBA itu sebetulnya untuk RBA yang akan
dilaksanakan di tahun 2019 sebetulnya, seperti itu yang..jadi bukan membuat untuk 2018, 2018
sudah kita buat RBA nya kemarin di 2016, diakhir tahun 2016. Kita sekarang tahun 2017 ini,
nanti di bulan desember kita merencanakan RBA untuk tahun anggaran 2019. Itulah kebutuhan-
kebutuhan itu kita input dari semua unit di puskesmas pangkalan lesung ini dari yang kegiatan
ukm esensialnya, ukm pengembangan maupun yang ukpnya, termasuk tadi kana da dari bahan
habis pakai dan atk tadi ya dan admninistrasi itu kita menginput, menghimpun maksudnya,
menerima masukan dari semua unit di puskesmas pangkalan lesung, baru dirapatkan oleh tim
perencanaan tingkat puskesmas, kita susun rencana usulan kegiatan berikut rencana bisnis
anggaran tadi, itulah yang muncul anggarannya di.., itu setiap tahun harus meningkat dokter
neni, setiap tahun harus meningkat menurut teorinya, itu meningkat anggarannya tu lima belas
persen.. setiap tahun lima belas persen, jadi kalau tahun ini satu milyar sekian,maka tahun 2019
itu dihitung dari 2018 meningkat lima belas persen itu anggarannya.oke..saya rasa udah banyak
tentang jkn”
P: “mmm..sebentar pak,ee...balik lagi tadi ke pemafaatan jasa pelayanan..apakah ada
hubungannya dengan peningkatan motivasi kinerja pegawai kita?, kan jasanya sudah.. ee..
tentu dapat meningkatkan semangat lah untuk peningkatan kinerja atau bagaimana kalau
menurut bapak?”
PK: “oh ya..alhamdulillah dengan adanya dana kapitasi jkn, bisa meningkatkan kinerja---bisa
meningkatkan motivasi kinerja dari pegawai ya dengana, buktinya ya dengan yang alpa atau
yang izin, semakin berkurang, artinya staf itu semakin rajin untuk masuk, lebih-lebih untuk ee..
ada ini.. kalau aa jasa lembur itu ada yang bersedia untuk mengisi jam lembur tadi, jadi ini
membuktikan bahwa dengan adanya dana kapitasi ini bisa membantu untuk memotivasi staf
untuk meningkatkan kinerja nya”
P: “ya pak.. baik pak
PK: “Oke demikian, terimakasih”
P: ‘Terimakasih pak, kalau butuh data lagi , boleh ya pak”
TRANSKRIPT WAWANCARA MENDALAM
Wawancara dilakukan oleh peneliti sebagai interviewer dengan kepala puskesmas bersinar
sebagai informan.
Peneliti disingkat menjadi P sedangkan kepala puskesmas disingkat menjadi KP
P: “ Selamat siang pak?”
KP: “ Selamat siang, silahkan duduk buk ya..”
P: “ Terimakasih pak,ini pak berkenaan dengan pemahaman kami tentang penelitian kualitatif,
jadi saya ingin menambah pengetahuan tentang pengelolaan dan pemanfatan dana kapitasi JKN
di puskesmas yang bapak pimpin..nah,berkenaan dengan itu jika bapak menyetujui wawancara
kita..maka akan saya rekam menggunakan recorder hp sy..apakah bapak menyetujuinya?
KP: “ insyaallah setuju,sekarang saya Tanya kok pilih kualitatif?”
P:”iya.. karena kualitatif itu memang lebih spesifik dalam suatu masalah karena kita akan
memdapatkan data secara mendalam”
KP:” terus..mau Tanya tentang apa saja?”
P:”yang pertama pak..mungkin kaitannya dengan pengelolaan dan pemanfaatan dana kapitasi
JKN tentu kita harus mengetahui dulu definisinya..apa pengertian yang dimaksud dengan dana
kapitasi itu sendiri?”
KP:” secara umum dana kapitasi itu dana yang didapat dari puskesmas yang telah dikirim
melalui BPJS lewat rekening puskesmas, jadi disitulah yang dimaksud dana kapitasi yang ddapat
puskesmas tersebut. Kalau memang secra rinci tu memang ada teori-teorinya,secara riil..data
kapitasi itu adalah dana yang diperolehdari hasil iuran BPJS dikirim lewat rekening yang
jumlahnyaenam ribu rupiah per peserta.”
P: “selanjutnya dana itu kan dipergunakan dan dikelola olehpuskesmas..nah, bagaimana proses
perencanaannya?..ee..telah kita ketahui bahwadikabupaten pelalawan kita kan BLUD
..bahwasannya kalau tidak salah sepengetahuan sayapuskesmas mampu mengelola keuangannya
sendiri.nah..apakah proses perencanaannya ini masih ada campur tangan pihak dinas kesehatan
atau dari dana itu bisa di kelola sendiri..”
KP:” kalau kita bicara masalah dana,yang kita kaitkan dengan BLUD kita berpedoman pada cara
simtem pengelolaan BLUD tersebut..jadi dilandasi dulu dengan adanya peraturan bupati
kabupaten pelalawan.ada itu diperaturannya yang jelas akhir desember kalau ndak salah itu
tanggal 27 des tahun 2016ada peraturan bupati pelalawan bagaimana cara pengelolaan tentang
BLUD yang didapat dari hasil kapitasi, nah kebetulan untuk puskesmas sekabupaten pelalawan
system pengelolaan yaitu berdasarkan perbup dari kapitasi lima puluh lima puluh, yang artinya
lima puluh persen untuk jaspel mulai dari cleaning servis smapai dengan pimpinan,itu
jaspelnya.. yang kedua lima puluh persen berikutnya belanja modal, termasuk balanja bahan
habis pakai, nah cara untuk pemanfaatannya prosesnya yang jelas puskesmas itu kita buat
menejemen puskesmas dulu landasannya..jadi dikelola dari berdasarkan mulai P1 perencanaan,
dibuat mulai dari kuesioner yang disebut dengan SMD dan MMD tersebut dibawalah ke
kecamatan atau ke puskesmas kemudian dari hasil itumana yang sekiranya permasalahan yang
didesa, kemudian diambillah prioritas masalah berdasarkan usg, mana yang dianggap prioritas
disitu.ketika diambil salah satu perioritas dibuatlah kerangka tulang ikan, dari situ lah
permasalahan nya, dari situlah untuk dasar kita membuat rencana kegiatannya, tapi disitu nanti
itu yang dinamakan lokakarya mini,loka karyamini itu ada dua, lokakarya mini bulanan dan
triwulanan. Nah ketika membahas itu nanti bersama sama pak camat untuk usulan-usulan yang
dari berbagai desa yang ada di wilayah puskesmas seandainya permasalahan itu bisa dibiayai
dengan uang kapitasi.nah, kebeneran juga, puskesmas juga selain uang kapitasi juga ada biaya
dari BOK..Cuma ibu tadi menanyakan masalah kapitasi,nah disitu nanti disesuaikan dengan apa
yang bisa dikerjakan dari uang tersebut puskesmas pangkalan lesung untuk kapitasinya yang
lima puluh persen dari hasil tadi, yang tadi sudah saya sampaikan lima puluh persen untuk jaspel
lima puluh persen untuk belanja modal dan operasional. Nah disitu kalau dari masyarakat
ukm..ee..ukp yaitu untuk perawatan personal pasien kerumah.salah satu dari situ misalnya contoh
dari salah satu anggota pesertabpjs ya…kena DM..nah, disitulah bagaiman mengarahkan
merawat yang telah dokter tetapkan diagnose DM kembali ke masyarakat, nanti perawat
memakai biaya perawat memakai kapitasi itu untuk merawat dirumah di masyarakat, itu seperti
program yang dibawa tiara kemarin dan sekarang riski, na disitulah.. disamping itu
untukprolanis..nah,permasalahan prolanis pangkalan lesung sampai saat ini yang diusulkan
prolanis itu yang disepakati masih simpang siur.kenapa simpang siur..disisi lain kebanyakan
prolanis yang ada dipuskesmas pangkalan lesung itu peserta bpjs yang masih produktif, memang
banyak dipuskesmas pangkalan lesung itu berbagai penyakit menahun termasuk hipertensi, DM,
tetapi banyak yang kepada jamkesda. Itulah saya selaku kepala puskesmas..ibaratnya kalau kita
mengacu ke BPJS ya jelas ndak boleh..karena prolanis itu kepesertaannya. Yang keduanya kita
harus cari solusi, bagaiman kita biasa mencari dokter bersama perawat, cari kepesertaan yang
telah didiagnose penyakit yang menahun untuk prolanisnya untuk dimasyarakat.nah..belanja
BHP..belanja bahan yang hapis pakai suatu contoh untuk golongan darahdisediakan daari
kapitasi untuk kolesterol dari situ juga disamping itu obat-obatan yang didinas kesehatan tidak
bisa terbeli dan puskesmas sanggup membeli disitulah sesuai pesanan melalui e
katalog..contohnya saat ini kan puskesmas krisis parasetamol, bisa juga puskesmas membeli
parasetamol, nah disitu dinas memberi surat bahwa saat ini di gudang parasetamol kurang belum
bisa didistribusikan, namun si uskesmas membutuhkan ..nah disitulah bisa membeli barang
tersebut. Yang untuk berikutnya alhamdulilaah di lesung ini operasional, selain jaspel tadi juga
bisa mengontrak dokter gigi.. sebagian kesedot kesitu, anggaran dokter gigi satu bulan
puskesmas pangkalan lesung itu dua juta lima ratus kali satu tahun nah sudah berapa itu, ini yang
untuk kontrak dokter gigi.”
P:” kalau itu termasuk belanja pegawai pak?’
KP:”termasuk belanja pegawai juga..iya disitulah..tapi bukan jaspel, diluar jaspel..makanya
kenapa puskesmas itu penghasilannya banyak kok Cuma untuk bayar ini dan itu, karena diklinik
PT musimmas..ada tiga klinik..satu petugas digaji satu juta lima ratus, nah kebeneran itu yang
bayar juga melalui dana kapitasi tersebut. Kemudian sewa tempat..nah itu juga diambil dari
kapitasi..ada belanja air, listrik, kebersihan di klinik..itu manfaat dari pendanaan tersebut.
Memang saya ngomong muter..kn gitu ibaratnya, tapi yang ditanyakan tadi sebenarnya P1
perencanaannya kayak apa.. P2 kayak apa pelaksanaan dari uang tersebut ya itu untuk bayar
bayar itu tadi, P3 pengawasan yak an, dan bagaimana diawasinya..melalui kita diawasi keuangan
kita ada PPTK juga ada kapus..ada bendahara pengeluaraan, jumlah uang yang dikeluarkan sama
dengan uang yang diterima akhirnya hasilnya nol, artinya kesesuaian dengan perencanaannya.
Jadi apa yang direncanakan melalui musrembang dari desa, kecamatan yak an..sampai dibawa
ke lokmin ya itu sma dengan sudah klop intinya kan itu. Namun itu semua dari rencana kadang-
kadang kita meleset, jadi kadang-kadang lebih banyak yang sebelumnya, contohnya gini rencana
tadi dianggarkan 900 juta ternyata dalam tahun itu sampai 1 milyar, kadang-kadang seperti itu,
tapi itu ndak bener juag,sebenarnya rencana sama dengan tindakan.itu masalah keuangan
tadi.jadi apa lagi?”
P:” sudah selesai berati samapi ke pemanfaatannya untuk dana operasional, belanja modal kau
yang untuk pembagian jasa pelayanannya pak, apakah ada rumusan nya?”
KP:” di perbup nya ada yang mengatur rumusan, kemana bagaiman si dokter poinnya berapa,
kepala pskesmas poinnya berapa, D1, D3 sampai SMA itu poinnya dihiitung terus secara
menyeluruh, jumlah poin yang bekerja..nah itu nanti sesuai rumusan di ambil dari perbup,
perbub sama dengan uang yang dibagi disitu nanti bisa ditengok kopi ke SPJ, jadi kemana
semisalnya dokter tidak masuk 1 hari kemana duitnya.. nah itulah penyebarannya kepada yang
masuk..nah disitu. Ada rumus sendiri, jadi bukan berdasarkan kemauan kapus tidak..ada aturan
yang telah kita kerjakan bareng-bareng sesuai perbup tadi sesuai dengan pembagiaannya.”
P:” selama ini ada kendala tidak pak dalam penentuan rumusan itu atau maksudnya keluahn-
keluhan staf dalam penentuan rumusan pembagian jasa pelayanan?”
KP:” kalau keluhan tetap ada, saya selaku pemimpin belajar dari keluhan, tapidisitu setelah
keluhan ada kita tampilkan dengan, rumus tersebut barulah mengerti, ketika si staf tidak
mengerti protes, mungkin belum tau tentang rumus itu, tapi setelah dibahas bareng-barengpake
proyektor atau infokus disitu baru kemana perginya paham jadinya, kadang-kadang berfikir staf
sarjana kedokteran setelah tidak masuk kemana ya duitnya tadi,jadi itu menyebar..meskipun satu
rupiah mengikutikepada yang bekerja saat itu hari itu, keluhan tetap ada, merasa tidak puas tetap
ada, tapi setelah dijelaskan mungkin puas, bagi yang ndak puas itu berarti belum paham dengan
rumus tersebut, intinya itu,yang jelas itu..riil rumus sesuai dengan jumlahpoin-poin tersebut
pembagiannya disitu..terus apalagi?”
P:”iya..menurut pandangan bapak bagaimana hubungannya antarajasa pelayanan yang diterima
ini apakah ada hubungan dengan motivasi kerja pegawai?”
KP:”ya..seperti yang telah saya pantau..yang jelas kalau motivasi itu ada, meskipun dari jumlah
yang diterima itu tidak sampai jutaan, yang jelas intinya pekerjaan kita kerjakan bareng-bareng
dapat uang tambahan dari kapitasi yang namanya jaspel kita bagi berdasarkan poin dan status,
dokter bebbeda skm, apoteker berbeda dengan asisten apoteker, kan gitu disitulah ada poin yang
telah ditentukan, saya kira memang puas dan tidak puas tentu relative ..namanya manusia, yang
jelas motivasi untuk merubah dengan adanya sekecil itu kalau pemimpin terbuka insyaallah
membawa motivasi , tapi kalau tidak terbuka insyaallah membawa negative motivasi tidak mau
bekerja intinya itu.. ada kebalikan ktika aturan kita jalani sesuai dengan aturan dan prosedur,
insyaallah kita sama sama enak, sekecil apapun kita kerjakan dengan puas..enak, motivasi untuk
bekerja, tapi meskipun banyak kita gak ada keterbukaan insyaalalah motivasi tidak mau bekerja
itu intinya..yang jelas dengan adanya kapitasi ini, menurut pengamatan atau penilaian saya
menjadi lebih baikintinya itu..apa lagi..?”
P:” terimaksih pak..mungkin sampai disini dulu mungkin nanti kalau butuh data tambahan
mungkin masih boleh saya wawancarai bapak..terimakasih banyak pakatas informasinya..sekinan
adari saya pak..terimakasih, assalamualaikum”

Anda mungkin juga menyukai