JURUSAN KEBIDANAN
2019
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Dokumentasi Kebidanan
“Model Pendokomentasian Kardeks dan Komputer”. Tak lupa sholawat serta salam senantiasa
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa risalah Islam
yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu,Erni setiawati,S.ST,M.Pd sebagai
dosen pembimbing yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah
ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan/kebidanan merupakan pelayanan profesional dari pelayanan
kesehatan yang tersedia selama 24 jam secara berkelanjutan selama masa perawatan pasien.
dalam upaya menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit dan puskesmas.
Dokumentasi keperawatan dan kebidanan tidak hanya merupakan dokumen sah tapi
juga instrumen untuk melindungi para pasien, perawat dan bidan secara sah ; oleh karena
Ada berbagai macam model dalam pendokumentasian asuhan yang dapat dibuat oleh
perawat maupun bidan, baik itu dengan naratif secara tradisional sampai dengan
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas untuk mempersempit pembahasan yang akan kami bahas,
1
1. Apa yang dimaksud dengan Pendokumentasian Kardeks dan Pendokumentasian
Komputer ?
2. Komponen apa saja yang terdapat dalam Dokumentasi Kardeks dan Dokumentasi
Komputer ?
Komputer ?
C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mendeskripsikan definisi dari dokumentasi Kardeks dan
dokumentasi Komputer
2. Mahasiswa mampu memahami bagaimana dan seperti apa komponen yang terdapat
4. Mahasiswa mampu menarik kesimpulan dan memahami apa itu dokumentasi Kardeks
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kardeks
Kardeks merupakan pendokumentasian tradisional dipergunakan diberbagai sumber
informasi pasien yang disusun dalam suatu buku. Sistem ini terdiri dari serangkaian kartu
yang disimpan pada indeks file yang dapat dengan mudah dipindahkan yang berisikan
informasi yang diperlukan untuk asuhan setiap hari. Biasa juga disebut sebagai sistem
kartu. Suatu sistem dokumentasi dengan menggunakan serangkaian kartu dan membuat
data penting tentang klien, ringkasan problem klien dan terapinya. Contohnya : kartu ibu,
kartu anak, kartu KB dan lain sebagainya. Model kardeks dipergunakan diberbagai sumber
mengenai informasi pasien yang disusun dalam satu buku. Catatan atau informasi yang
didapatkan pada kardeks diantaranya data pasien yang meliputi nama, alamat, status
perkawinan, tanggal lahir, status sosial, agama dan kepercayaan ; Diagnosis kebidanan
serta prioritas masalah, dan data pengobatan yang sedang dilakukan meliputi perawatan,
pengobatan, diet, terapi intra vena, konsultasi, dan data tes diagnostik jadwal lengkap
dengan hasil serta kegiatan-kegiatan yang dierpolehkan untuk dilakukan (kegiatan sehari-
hari). Dalam penerapannya, kardeks juga memiliki beberapa kelemahan seperti tidak diisi
lengkap, tidak terlalu diperbaharui, dan telah dibaca bidan sebelum mereka memberikan
B. Komponen Kardeks
1. Data Pasien
3
b. Tanggal Lahir.
b. Diet.
c. Intravenous Terapi
d. Konsultasi.
e. Tes Diagnostik.
1) Jadwal.
tentang kebutuhan unik klien terkait, diet, cara melakukan tindakan penanggulangan, cara
meningkatkan peran serta klien atau waktu yang tepat untuk melakukan kegiatan
keperwatan tertentu.
2. Kekurangan
Kelemahan dari sistem kardeks, yaitu informasi dalam kardeks hanya terbatas untuk
tim keperawatan saja (diisi tidak lengkap), tidak cukup tempat untuk menulis rencana
4
D. Model Computer Based Patient Record (CPR) Dalam Dokumentasi
Kebidanan
Model ini menggunakan sistem komputer dalam melakukan dokumentasi kebidanan.
Model ini berupa segala bentuk catatan dokumentsi terprogram secara jelas sehingga
secara tradisional. Beberpa pertimbangan dalam penggunaan CPR ini adalah karena jumlah
data yang dikumpulkan tentang kesehata seseorang sangatlah banyak dan metode ini
5
10. Ketersediaan data
1. Biaya tinggi
5. Dll.
6
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Secara umum, dokumentasi merupakan suatu catatan otentik atau dokumenasi yang
dapat dijadikan bukti dalm persoalan hukum.
Sedangkan dokumentasi kebidanan merupakan bukti pencatatan dan pelaporan
berdasarkan komunikasi tertulis yang akurat dan lengkap yang dimiliki oleh bidan dalam
melakukan asuhan kebidanan dan berguna untuk kepentingan klien,tim kesehatan,serta
kalangan bidan sendiri.
Dokumentasi kebidanan sangat penting bagi bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan. Hal ini karena asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien membutuhkan
pencatatan dan pelaporan yang dapt digunakan sebagai acuan untuk menuntut tanggung
jawab dan tanggung gugat dari berbagai permasalahan yang mungkin dialami oleh oleh
klien berkaitan dengan pelayanan yang diberikan.
Selain sebagai sebagai sisitem pencatatan dan pelaporan,dokumentasi kebidanan juga
digunakan sebagai informasi tentang status kesehatan pasien pada semua kegiatan asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh bidan. Disamping itu, dokumentasi berperan sebagai
pengumpul,penyimpan dan desiminasi informasi guna mempertahankan sejumlah fakta
yang penting secara terus menerus pada suatu waktu terhadap sejumlah kejadian. Dengan
kata lain, sebagai suatu keterangan, baik tertulis maupun terekam, mengenai identitas,
anamnesis, penentuan fisik laboratorium,segala diagnosis pelayanan dan tindakan medis
yang diberikan kepada pasien, sertapengobatan rawat inap dan rawat jalan maupun
pelayanan gawat darurat.
7
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini. pastilah ada kesalahan yang kami lakukan, entah itu
kesalahan yang kami sadari atau pun tidak. Untuk itu bagi para pembaca dimohon untuk
8
Daftar Pustaka
9
10
11