Anda di halaman 1dari 16

PROFIL DAN DATA ASET INVENTRIS DAERAH IRIGASI JAMBO AYE KANAN

KABUPATEN ACEH UTARA & ACEH TIMUR


 GAMBARAN UMUM
1) INFORMASI UMUM

Daerah Irigasi Jambo Aye terletak di Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Timur Provinsi Aceh
dengan sumber air dari Sungai Arakundo. Lokasi Bendung di Desa Rumoh Rayeuk Kecamatan
Langkahan Kabupaten Aceh utara. Pembangunan irigasi teknis merupakan salah satu
pembangunan sektor riil yang langsung dapat menyentuh untuk peningkatan pendapatan
masyarakat pedesaan. Bendung Jambo Aye direncanakan memiliki dua pintu pengambilan
(dua intake) kiri dan kanan. Intake kiri bendung sudah selesai dibangun pada tahun 1989 dan
intake kanan bendung selesai dibangun tahun 2015.

2) TUJUAN PEMBANGUNAN

-Menunjang program pemerintah dalam berswasembada pangan.

-Mengembangkan pola pertanian maju dengan mekanisasi pada bidang pertanian.

-Memperlancar transportasi bagi petani di desa-desa sekitarnya dengan adanya fasilitas jalan
inspeksi pada tanggul saluran induk dan sekunder.

-Meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat petani serta memperluas


kesempatan kerja.

3) SASARAN PEMBANGUNAN

-Sasaran Pembangunan Daerah Irigasi Jambo Aye Kanan adalah menyediakan prasarana dan
sarana irigasi yang memadai sehingga meningkatkan areal sawah seluas 3.028 Ha dari sawah
tadah hujan menjadi sawah irigasi teknis.

-Meningkatkan intensitas tanam padi menjadi 200%

-Menciptakan kesejahteraan petani khususnya dan masyarakat umumnya

4) LOKASI

Lokasi kegiatan ini berada di Desa Rumoh Rayeuk Kecamatan langkahan Kab. Aceh Utara,
Desa Beunuang, Desa Neubok Tuha, Desa Buket Kareung, Desa Buket Bata, Desa Blang
Geulimus, dan Desa Blang Pauh di Kec. Pante Bidari Kab. Aceh Timur Provinsi Aceh. Lokasi
tepatnya pada koordinat 5°00’39,42” LU dan 97°32’36,76” BT.
 SKEMA JARINGAN DI JAMBO AYE KANAN

Sungai Jambo Aye / Arakundo

A = 1958.01 Ha
Q = 2.498 m3/dt
L = 3160.51 m
i = 0.00010

A = 1639.31 Ha
Q = 2.091 m3/dt
L = 3161.66 m
i = 0.000104

A = 3028.25 Ha
BBK.1

S. S. Beunuang
Q = 3.863 m3/dt
L = 3893.00 m
i = 0.00007

A= 196.35 Ha
Q= 0.251 m3/dt
L= 487.26 m

BBN.1 BBB.1 i= 0.00016


S. S. Beunuang

A = 2913.79 Ha A = 1535.98 Ha
BBK.2
Q = 3.717 m3/dt Q = 1.959 m3/dt
L = 908.91 m L = 454.63 m
i = 0.000081 i = 0.000106

A = 116.66 Ha

BBN.2 BBB.2 Q = 0.149


L = 488.62
i = 0.00018
m3/dt
m

BBK.3
S. S. Beunuang

A = 1428.29 Ha
Q = 1.822 m3/dt
A = 2814.06 Ha
L = 642.45 m
Q = 3.590 m3/dt
i = 0.000108
L = 1623.35 m
i = 0.000082

BBN.3 BBB.3

A = 2471.38 Ha
A = 1199.62 Ha
Q = 3.153 m3/dt
Q = 1.530 m3/dt
L = 1389.16 m
L = 3969.95 m
i = 0.000084
i = 0.000112

A = 429.04 Ha
Q = 0.547 m3/dt
L = 1888.4 m

BBN.4 i = 0.00014

BBG.1
S. S. Neubok Tuha

A = 669.17 Ha
Q = 0.854 m3/dt
A = 2277.48 Ha L = 1040.57 m
Q = 2.905 m3/dt i = 0.000126
L = 2434.08 m
i = 0.000085

BNT.1 BBG.8 BBG.2


A = 2191.46 Ha
Q = 2.796 m3/dt
L = 3165.79 m
i = 0.000089
A = 579.33 Ha
Q = 0.739 m3/dt
A = 328.90 Ha L = 676.10 m
Q = 0.420 m3/dt i = 0.00013
L = 2249.78 m
i = 0.000148

BNT.2
BBG.9 BBG.3
A = 2086.09 Ha
Q = 2.661 m3/dt
L = 2086.09 m
i = 0.000092 A = 453.45 Ha
Q = 0.578 m3/dt
L = 1176.80 m
i = 0.000137
A = 222.51 Ha
Q = 0.284 m3/dt
L = 818.15 m
i = 0.00016

BNT.3
BBP.1 BBG.4
A = 2010.58 Ha
Q = 2.564 m3/dt
L = 514.66 m
i = 0.000098
A = 348.67 Ha
A = 117.67 Ha Q = 0.445 m3/dt
Q = 0.150 m3/dt L = 1342.22 m
L = 2406.97 m i = 0.000145
i = 0.00019

BNT.4
A = 210.35 Ha
Q = 0.268
L = 740.68 m
m3/dt BBG.6 A = 100.67
Q = 0.128
L = 1511.81
Ha
m3/dt
m
i = 0.000162 i = 0.00019
BBG.7
BBP.2
BBG.5
A = 1958.01 Ha
Q = 2.498 m3/dt
L = 3160.51 m
i = 0.00010
 DATA INVENTARIS DAERAH IRIGASI JAMBO AYE KANAN

Luas permen 14/2015 : 3.480 Ha


Status kewenangan : Kewenangan Pusat
Nama bendung : Jambo Aye
Sumber air : Sungai Arakundo
Panjang saluran primer : 8280 m
Panjang saluran sekunder : 34059 m
Panjang saluran saluran pembuang : 381400 m
Jumlah saluran sekunder : 4 bh
Jumlah bangunan bagi : 8 bh
Jumlah bangunan bagi sadap : 70 bh
Jumlah bangunan sadap : 147 bh
Jumlah pintu : 1434 bh
Jumlah petak tersier : 29 bh
Standar jumlah IP3A : 1 bh
Standar jumlah GP3A : 4 bh
Standar jumlah P3A : 29 bh
Fasilitas rumah
Rumah juru :
Rumah ppa :
Rumah jaga :
PROFIL DAN DATA ASET INVENTRIS DAERAH IRIGASI LHOK GUCI KABUPATEN
ACEH BARAT
 GAMBARAN UMUM

1) INFORMASI UMUM
Daerah Irigasi Lhok Guci yang terletak di Kecamatan Pante Ceureumen, Kaway XVI, Bubon,
Samatiga dan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh dengan luas areal
12.700 ha, yang terdiri dari ± 7.000 ha merupakan lahan yang telah berupa sawah
sedangkan selebihnya ± 5.700 ha berupa semak belukar dan hutan muda.

2) TUJUAN PEMBANGUNAN
- Menunjang program pemerintah dalam berswasembada pangan;
- Mengembangkan pola pertanian maju dengan mekanisme pada bidang pertanian;
- Memperlancar transportasi bagi petani di desa-desa sekitarnya dengan adanya fasilitas
jalan inspeksi pada tanggul saluran induk dan sekunder;
- Meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat petani serta memperluas
kesempatan kerja.

3) SASARAN
Sasaran pembangunan Daerah Irigasi Lhok Guci Kabupaten Aceh Barat adalah untuk
penyediaan prasarana dan sarana irigasi yang memadai dalam rangka meningkatkan
intensitas tanam dan membuka lahan baru untuk penambahan areal sebagai pengganti
areal yang telah berubah fungsi sehingga dapat mensejahterakan kehidupan petani
khususnya dan masyarakat umumnya.

4) LOKASI
-Secara administratif lokasi D.I. Lhok Guci termasuk dalam Wilayah Kabupaten Aceh Barat,
sedangkan secara geografis, terletak pada posisi 04023’38’’ Lintang Utara dan 96015’18’’
Bujur Timur.
-Lokasi proyek berjarak ± 250 Km ke arah Barat dari Kota Banda Aceh dan dapat dicapai
dengan kendaraan roda 4 dalam waktu tempuh ± 5 – 6 jam perjalanan.
 SKEMA JARINGAN IRIGASI
 DATA INVENTARIS DAERAH IRIGASI LHOK GUCI KABUPATEN ACEH BARAT

Luas permen 14/2015 (Ha) :


Status kewenangan : Belum masuk di Permen 14
Nama bendung : Lhok Guci
Sumber air : Krueng Meureubo
Panjang saluran primer : 54375
Panjang saluran sekunder : 53685 m
Panjang saluran saluran pembuang :
Jumlah saluran sekunder : 5 bh
Jumlah bangunan bagi : 0 bh
Jumlah bangunan bagi sadap : 70 bh
Jumlah bangunan sadap : 119 bh
Jumlah pintu : 0 bh
Jumlah petak tersier : 51 bh
Standar jumlah IP3A : 1 bh
Standar jumlah GP3A : 5 bh
Standar jumlah P3A : 51 bh
Fasilitas rumah
Rumah juru :
Rumah ppa :
Rumah jaga :
DAERAH IRIGASI SIDILANITANO KABUPATEN TAPANULI UTARA PROVINSI
SUMATERA UTARA
 GAMBARAN UMUM

- INFORMASI UMUM
Pada tahun 1961 dibangun bendung dengan pengambilan free intake dan dilanjutkan dengan
pembangunan Saluran Induk pada tahun 1972. Tahun 1980 dibangun Saluran Sekunder yang
dikerjakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara dan tahun 2006 dilanjutkan
Pembangunan Saluran Sekunder oleh Pemerintah Darah Kabupaten Tapanuli Utara. Tahun
2011 Bendung mengalami kerusakan, perbaikan sementara dikerjakan dengan Pasangan
Bronjong oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera II melalui dana Bansos P4-ISDA-IK pada tahun
2013. Pada Tahun Anggaran 2015 dimulai Pembangunan bendung dan selesai pada Tahun
Anggaran 2017
- TUJUAN PEMBANGUNAN
Dalam rangka menunjang ketahanan pangan nasional, pemerintah berusaha untuk
membangun atau meningkatkan infrastruktur di bidang pertanian. Daerah Irigasi Sidilanitano
merupakan salah satu daerah irigasi potensial yang terdapat di Kabupaten Tapanuli Utara
Provinsi Sumatera Utara.
-PETA LOKASI
 SKEMA JARINGAN IRIGASI
 DATA INVENTARIS DAERAH IRIGASI AEK SIDILANITANO

Luas permen 14/2015 : 2420 Ha


Status kewenangan : Kewenangan Provinsi
Nama bendung : Bendung sidilanitano
Sumber air : Sungai Sidilanitano
Jumlah saluran sekunder : 4 bh
Jumlah bangunan bagi : 8 bh
Jumlah bangunan bagi sadap : 70 bh
Jumlah bangunan sadap : 147 bh
Jumlah pintu : 1434 bh
Jumlah petak tersier : 31 bh
Standar jumlah IP3A : 1 bh
Standar jumlah GP3A : 4 bh
Standar jumlah P3A : 31 bh
Fasilitas rumah
Rumah juru :
Rumah ppa :
Rumah jaga :
PROFIL DAN DATA ASET INVENTRIS DAERAH IRIGASI AEK SIGEAON

 GAMBARAN UMUM

D.I. Aek Sigeaon adalah merupakan daerah irigasi desa dengan menggunakan pengambilan
bebas (free intake), kondisi saat ini sudah tidak berfungsi lagi akibat turunnya muka air sungai
Aek Sigeaon sehingga air tidak dapat masuk ke saluran.
Fitur umum desain rinci bangunan utama yang akan dikonstruksikan di atas dasar Aek Sigeaon
pada 2 Km di hulu jembatan rangka baja di Kota Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara.
Sumber air untuk memenuhi kebutuhan irigasi pada D.I. Aek Sigeaon adalah berasal dari
Sungai Aek Sigeaon yang diambil melalui sebuah bangunan bendung bernama Bendung Aek
Sigeaon melalui pengambilan kanan dan kiri.
Pada musim hujan debit air sungai cukup tersedia untuk mengairi seluruh areal yang ada,
sedangkan pada musim kemarau debit air sungai tidak mencukupi, sehingga para petani pada
umumnya hanya dapat bertanam padi hanya 1 (satu) kali dalam setahun, dan dilanjutkan
dengan palawija.
Pada tubuh bendung terjadi kerusakan pada Saluran dan Bangunan Pelengkap lainnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka pada Tahun Anggaran 2014 dengan dana APBN dilakukan
Pembangunan Bendung D.I. Aek Sigeaon (D.I. Sigeaon, D.I. Panaharan dan D.I. Panganan
Lombu) 1.650 Ha.
Pada Tahun Anggaran 2014 mulai dikerjakan Bendung Aek Sigeaon Tahap I, dengan
persentase keseluruhan Bendung 50%. Tahun Anggaran 2015 dilanjutkan dengan Tahap II,
dengan persentase keseluruhan Bendung 97,50% dan Pekerjaan Saluran Kanan sepanjang
404,50 m. Tahun Anggaran 2016 Penyempurnaan Bendung dan lanjutan saluran Induk Kanan
sepanjang 1.639,00 m.

 LOKASI
Lokasi Daerah Irigasi Aek Sigeaon 1.650 Ha terletak di Kecamatan Sipoholon dan Kecamatan
Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara.
Bangunan Utama (Bendung) terletak di Kecamatan Sipoholon. Posisi Geografis terletak pada
pada 99° 56' 11" BT Dan 2° 2' 30"-1°56' LU. Lokasi pekerjaan dapat dicapai dari kota Medan
dengan menggunakan kendaraan roda 4 (empat) dengan jarak tempuh ± 239 Km
 SKEMA JARINGAN IRIGASI

SKEMA JARINGAN IRIGASI DI. AEK SIGEAON EXISTING BENDUNG


AEK NATUMANDE

(DI. SIGEAON, DI. PANAHARAN, DI. PANGANAN LOMBU )


SUPLESI
DI. PARBAJU
SUPLESI
SUPLESI DI. AEK RAJA

AE
SUPLESI DI. AEK SIPOLHAS

K
RIS
DI. AEK SOBURAN
SUPLESI SUPLESI

TO
SAL. PEMBUANG DI. AEK SOMAILA

K
SAWAH

SUPLESI
DI. AEK HARANGAN

B. BG 24
EL. 949.78 M
B. BG 25
EL. 949.58 M
B. BG 21 B. BG 22
B. BG 19 EL. 955.346 M EL. 952.478 M PT. AS. 30
EL. 958.047 M B. BG 20
EL. 954.387 M B. BG 23 4.36 Ha 0.015 m³/det
PT. AS. 31 ka PT. AS. 31 ki
PT. AS. 27 ka PT. AS. 27 ki EL. 950.05 M
11.45 Ha 0.039 m³/det 10.53 Ha 0.036 m³/det

PT. AS. 25 PT. AS. 26 5.84 Ha 0.002m³/det 12.09 Ha 0.041 m³/det


PT. AS. 28
4.99 Ha 0.017 m³/det
3.53 Ha 0.012 m³/det 35.29 Ha 0.120 m³/det
PT. AS. 29 ka PT. AS. 29 ki
16.64 Ha 0.056 m³/det 3.22 Ha 0.011 m³/det
B. BG 18
EL. 957.176 M PT. AS. 24
8.20 Ha 0.028 m³/det

PT. AS. 32
AE
KR 47.84 Ha -- m³/det
ISTO
DESA LUMADANG K
B. BG 26
EL. 948.064 M
20
AS. M
SS.
1550
L=

PT. AS. 22 ki
33.48 Ha 0.114 m³/det

19
AS. PT. AS. 33
SS. 989 M
L= B. BG 17 PT. AS. 22 ka
59.27 Ha --- m³/det

EL. 949.980 M
PT. AS. 21 ki PT. AS. 21 ka 56.53 Ha 0.192 m³/det

11.56 Ha 0.039 m³/det 11.48 Ha 0.039 m³/det


B. BG 27
EL. 945.482 M
18 B. BG 16
PT. AS. 20 SS. AS.
M EL. 951.650 M

EL. 952.05 M
11.62 Ha
L = 277

B. GR 9
0.039 m³/det

PT. AS. 19

B. BD EXT 2
EL. 956.920 M

10.62 Ha 0.036 m³/det


B. BG 12

B. BG 15
EL. 952.000 M EAON
SIG

EL. 954.785 M
PT. AS. 17 ki PT. AS. 17 ka PT. AS. 18 16 . 17 AEK
SS. AS. SS. AS M

B. GR 08
M
3.90 Ha 0.013 m³/det 24.23 Ha 0.082 m³/det
SS. AS. 15
28.80 Ha 0.098 m³/det L = 1650 L = 185
B. BG 14
L = 295 M EL. 952.160 M
EL. 958.82 M

B. BG 13
B. GR 07

EL. 953.030 M
RENCANA BENDUNG
SS. AS. 14
L = 288 M

AEK SIGEAON
EL. 959.15 M

EL. 958.106 M AEK SIGEAON


B. BT 01

AEK SIGEAON PT. AS. 07 ki

B. BG 01 B. BG 02 B. BG 07 10.02 Ha 0.034 m³/det


B. BG 06
EL. 959.898 M EL. 959.560 M EL. 955.301 M B. BG 08
EL. 957.169 M
INTAKE EL. 953.35 M

EL. 955.65 M
SP. AS. 03 SS. AS. 06

B. GR 03
EL. 960.00 M SP. AS. 01 SP. AS. 02 B. BG 05 SS. AS. 04 SS. AS. 07

EL. 953.59 M
L = 444 M L = 870 M

B. GR 04
L = 175 M PT. AS. 01 L = 578 M PT. AS. 02 EL. 959.30 M PT. AS. 05 L = 923 M PT. AS. 06 PT. AS. 07 ka L = 909 M PT. AS. 08
EL. 959.203 M
B. GR 02

8.80 Ha 0.030 m³/det 10.85 Ha 0.037 m³/det 55.56 Ha 0.189 m³/det 10.85 Ha 0.037 m³/det 24.36 Ha 0.083 m³/det 41.96 Ha 0.142 m³/det

DESA LUMBAN SOIT


SS. AS. 01

SS. AS. 05
L = 392 M
L = 72 M

DESA LUMBAN RIHIT


B. BG 03 B. BG 04
EL. 959.435 M EL. 957.327 M SS. AS. 03
L = 1365 M

SS. AS. 02 EL. 955.750M


EL. 958.555 M

L = 762 M
B. GR 01

PT. AS. 03 PT. AS. 04


5.36 Ha 0.018 m³/det 8.06 Ha 0.027 m³/det

PT. AS. 15
12.72 Ha 0.043 m³/det

B. BT 05 B. BT 06
EL. 956.05 M
EL. 956.25 M
SS. AS. 13
L = 180 M PT. AS. 16
3.50 Ha 0.012 m³/det
DESA LUMBAN RANG

SS. AS. 12
L = 654 M

PT. AS. 12
15.71 Ha 0.053 m³/det

B. BT 02 B. BT 04
EL. 956.86 M

EL. 957.25 M EL. 956.82 M


B. GR 06

PT. AS. 14
EL. 957.42 M
B. GR 05

6.92 Ha 0.023 m³/det


SS. AS. 11
SS. AS. 09
L = 373 M

L = 502 M

DESA SIMANUNGKALIT

PT. AS. 011 PT. AS. 13


3.55 Ha 0.012 m³/det 1.38 Ha 0.005 m³/det
DESA LUMBAN GAOL

B. BG 11 SS. AS. 10
L = 198 M B. BT 03
EL. 957.30 M
EL. 957.25 M
SS. AS. 08
L = 875 M
EL. 960.24 M
B. BD EXT 1

PT. AS. 09 PT. AS. 10


0.90 Ha 0.003 m³/det 8.63 Ha 0.029 m³/det

B. BG 09 B. BG 10
EL. 958.91 M EL. 959.89 M
AEK SIANDURIAN
 DATA INVENTARIS DAERAH IRIGASI AEK SIGEAON

Luas permen 14/2015 : 1420 Ha


Status kewenangan : Kewenangan Provinsi
Nama bendung : Bendung Aek Sigeaon
Sumber air : Sungai Aek Sigeaon
Jumlah saluran sekunder : 4 bh
Jumlah bangunan bagi : 0 bh
Jumlah bangunan bagi sadap : 70 bh
Jumlah bangunan sadap : 119 bh
Jumlah pintu : 0 bh
Jumlah petak tersier : 51 bh
Standar jumlah IP3A : 1 bh
Standar jumlah GP3A : 5 bh
Standar jumlah P3A : 51 bh
Fasilitas rumah
Rumah juru :
Rumah ppa :
Rumah jaga :
PROFIL DAN DATA ASET INVENTRIS DAERAH IRIGASI SEI PADANG
INFORMASI UMUM
Daerah Irigasi Paya Lombang dan Langau yang berada di Desa Paya Lombang dan Kuta
Baru Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara, pada awalnya
daerah irigasi ini mendapat suplai dari Bendung Darurat Paya Lombang (bendung bronjong)
yang berada di Kelurahan Tanjung Marulak Hilir
Kecamatan Rambutan Kota Tebing Tinggi dimana areal tersebut berada di sebelah kiri
aliran Sungai Padang dan daerah irigasi tersebut terdapat ± 1.300 Ha areal pertanian yang
belum dapat menikmati suplai air irigasi akibat kurang optimalnya fungsi bendung. Demikian
juga yang terjadi pada D.I. Bajayu seluas 4.000 Ha, yang terletak di sebelah kanan aliran Sungai
Padang dimana 2 (dua) buah Free Intake yang berada di kampung Binjai tidak berfungsi
karena elevasi dasar bangunan Free Intake lebih tinggi dari elevasi muka air Sei Padang
sehingga air tidak dapat mengairi sawah pada D.I. Bajayu seluas ± 4000 Ha.
Berdasarkan hal diatas pada tahun 2012 Balai Wilayah Sungai Sumatera II melakukan
Detail Desain Bendung D.I. Bajayu Kab. Serdang Bedagai, Tahun 2013 dilakukan Survey
Investigation & Design Jaringan Irigasi D.I Bajayu dan Tahun 2015 dilakukan Detail Desain
Daerah Irigasi Payalombang dan Langau Kab. Serdang Bedagai. Pada Tahun 2014 dilakukan
pelaksanaan pembangunan Bendung Sei Padang D.I. Bajayu, D.I. Paya Lombang, dan D.I.
Langau 7.558 Ha. untuk mendukung peningkatan produksi padi dan pengendalian banjir.
Berdasarkan hal diatas pada tahun 2012 Balai Wilayah Sungai Sumatera II melakukan
Detail Desain Bendung D.I. Bajayu Kab. Serdang Bedagai, Tahun 2013 dilakukan Survey
Investigation & Design Jaringan Irigasi D.I Bajayu dan Tahun 2015 dilakukan Detail Desain
Daerah Irigasi Payalombang dan Langau Kab. Serdang Bedagai. Pada Tahun 2014 dilakukan
pelaksanaan pembangunan Bendung Sei Padang D.I. Bajayu, D.I. Paya Lombang, dan D.I.
Langau 7.558 Ha untuk mendukung peningkatan produksi padi.
LOKASI
Secara geografis lokasi Bendung Sei Padang terletak pada posisi 3°21'09.9” LU dan
99°11'39.4” BT atau dapat ditempuh melalui jalan darat yang beraspal mulus sejauh ± 67 km
dari kota Medan. Secara administratif lokasi kegiatan berbatasan dengan beberapa wilayah :
• Sebelah Utara : Selat Malaka
• Sebelah Timur : Kabupaten Asahan dan Simalungun
• Sebelah Selatan : Kabupaten Simalungun
• Sebelah Barat : Kabupaten Deli Serdang (Sungai Buaya dan Sungai Ular)
SKEMA JARINGAN IRIGASI KANAN
SKEMA JARINGAN KIRI
 DATA INVENTARIS DAERAH IRIGASI SEI PADANG

Luas permen 14/2015 : 1420 Ha


Status kewenangan : Kewenangan Provinsi
Nama bendung : Bendung Aek Sigeaon
Sumber air : Sungai Aek Sigeaon
Jumlah saluran sekunder : 4 bh
Jumlah bangunan bagi : 0 bh
Jumlah bangunan bagi sadap : 70 bh
Jumlah bangunan sadap : 119 bh
Jumlah pintu : 0 bh
Jumlah petak tersier : 51 bh
Standar jumlah IP3A : 1 bh
Standar jumlah GP3A : 5 bh
Standar jumlah P3A : 51 bh
Fasilitas rumah
Rumah juru :
Rumah ppa :
Rumah jaga :

Anda mungkin juga menyukai