A. SEJARAH AKUNTANSI
Seorang siswa pada akhir bulan menghitung jumlah uangnya berdasarkan buku
hariannya. Pengeluaran yang ada antara lain : untuk pembayaran SPP, transport, membeli
alat tulis, jajan, dan kebutuhan lainnya. Setelah di jumlahkan uang pemberian dari orang
tuanya siswa, sisanya tinggal sedikit. Hal itu dilaporkan kepada orang tua untuk
mendapatkan tambahan dana pada bulan berikutnya. Mengapa siswa itu perlu membuat
catatan untuk pengeluran dan pemasukan ?
Karena mereka akan dapat melihat, menilai dan memutuskan untuk tindakan berikutnya,
apakah mereka akan tetap jajan sehingga tidak mempunyai simpanan, dan lain-lain. Bagi
orang tua dia akan menentukan perlu atau tidaknya diberikan tambahan dana, atau hanya
akan diberikan tiap hari sesuai dengan kepentingannya.
Jika diperhatikan masalah diatas, sebenarnya setiap orang membutuhkan catatan,
begitu pula dengan para pedagang dari Genoa, untuk menghitung berapa
keuntungan/kerugian dalam berdagang, mereka akan membendingkan jumlah harta pada
waktu berangkat dengan jumlah harta pada waktu pulang. Itulah awal mula
perkembangan timbulnya akuntansi, yang prosesnya bersamaan dengan perkembangan
bisnis.
Pada tahun 1494 lahirlah buku pertama “SUMMA DE ARITHMETICA
GEOMETRICA, PROPORTIONI ET PROPORTIONALITE” yang salah satu
babnya memuat akuntansi, dibuat oleh Lucas Pacioli yang kemudian dikenal sebagai
bapak akuntansi.
Pada abad ke 15 romawi jatuh, pusat perdagangan pindah kebelanda, sehingga
perkembangan akuntansi memakai system kontinental. Setelah belanda meninggalkan
Indonesia, maka pada zaman jepang terdapat kekosongan tenaga akuntansi. Oleh sebab
itu kursus akuntansi mulai ditingkatkan, dan disinilah awal mulanya keberadaan akuntan
di Indonesia.
Pada zaman kemerdekaan dimulai pengiriman akuntan dari Indonesia keluar negri
(AS), dan sejak itu pula system akuntansi bergeser dari system kontinental ke system
Anglo Saxon (AS). Perguruan tinggi mulai berlomba-lomba membuka jurusan akuntansi,
dan berawal tahun 1952. seiring dengan perkembangan akuntansi, maka pada tahun 1953
berdirilah Ikatan Akuntan Indonesia yang merupakan lembaga pengembangan akuntansi
di Indonesia.
1|Page
PENGERTIAN DAN KEGUNAAN
1. Pengertian Akuntansi
Istilah akuntansi yang merupakan terjemahan bebas dari Accountancy, mempunyai
pengertian yang menurut ahli yang satu dengan yang lain tidak sama. Walaupun
demikian pada prinsipnya mempunyai pengertian yang sejenis. Menurut American
Accounting Association, yaitu lembaga yang bertugas memberikan gelar Akuntan di AS,
mendefinisikan sebagai berikut :
Proses pengidentifikasian, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi, untuk
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas, bagi pihak
pemakai informasi.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa :
a. Akuntansi merupakan proses identifikasi/pengenalan, pengkuran dan
pelaporan ekonomi.
b. Informasi yang di hasilakan oleh akuntansi diharapkan berguna untuk
penilaian dan pengambilan keputusan bagi pihak yang memerlukannya.
2. Kegunaan Akuntansi
Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu
lembaga/badan usaha kepada pihak yang berkepentinagn, baik yang di dalam perusahaan
itu sendiri maupun pihak-pihak di luar perusahaan. Laporan keuangan yang bersifat
kuantitatif yang berupa angka-angka suatu uang yang dituangkan dalam bentuk laporan
keuangan, yang berguna untuk :
a. Perencanaan
Melalui informasi ekonomi yang tepat, maka manajemen perusahaan dapat menyusun
rencana, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
b. Pengendalian
Melalui informasi ekonomi yang akurat, maka manajeman perusahaan dapat mengontrol,
menilai terhadap jalannya perusahaan.
c. Pertanggung jawaban
Walaupun laporan keunagan bersifat kuantitatif, tetapi juga dapat dipergunakan untuk
menelusuri data kuantitatif (misal jumlah karyawan), sehingga dapat digunakan utuk
bahan pertanggungjawaban manajemen, yang akan dapat digunakan untuk mengambil
keputusan pada masa-masa yang kan datang.
C. PEMAKAI AKUNTANSI
2|Page
1. Pihak intern
2. Pihak extern
c. Pemerintah
Informasi akuntansi bai pemerintah sangan berguna untuk tujuan pajak dan
pengaturannya, pemeriksaan terhadap kebenaran jumlah pajak yang dilaporkan, dan
sebagai lat penilai apakah perusahaan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan,
serta pemantauan perkembangan perusahaan melalui Biro Pusat Statistik.
d. Karyawan
Informasi ekonomi bagi karyawan akan berguna untuk mengetahui kelangsungan
hidupnya, maju mundurnya perusahaan yang berguna untuk kemantapan kerja,
pertimbangan naik turunnya gaji dan jaminan social.
e. Pelanggan
Informasi ekonomi berguna untuk mengevaluasi hubungan usaha hubungan usaha
dengan perusahaan, dan menentukan kelanjutan hubungan di masa mendatang.
D. MACAM-MACAM AKUNTANSI
1. Akuntansi Keuangan
Adalah akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan transaksi keuangan. Hasil
akhir akuntansi keuangan adalah Laporan Laba/rugi, Laporan perubahan modal,
neraca, Laporan perubahan posisi keuangan, catatan atas laporan keuangan. Dalam
3|Page
penyusunan laporan keuangan harus sesuai dengan prisip akuntansi yang berterima
umum.
2. Akuntansi manajemen
Adalah akuntansi yang memberikan informasi baik keuanagn (kuantitatif) maupun
bukan keuanagan(kualitatif), untuk kepentinagn manajemen perusahaan. Bidang ini
bermanfaat untuk pengambilan keputusan dan pengendalian operasi perusahaan.
Macam-macam akuntansi yang lain :
a. Akuntansi Biaya
b. Akuntansi Pemerintah
c. Akuntansi Sosial
d. Akuntansi Internasional
e. Akuntansi Pemeriksaan
f. Akuntansi Perpajakan
g. Akuntansi Peranggaran
Profesi di bidang akuntansi di sebut akuntan.
a. Akuntan Privat/Intern/Manajemen
Adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan/ organisasi tertentu, bertugas
menjalankan fungsi akuntansi keuangan maupun akuntansi manajemen.
c. Akuntan Pemerintah
Adalah akuntan yang bekerja di lembaga pemerintahan, misalnya : di BPK, Dirjen
pajak, BPKP, Departemen keuangan dan lain-lain.
Tugasnya adalah mengawasi keuangan dan kekayaan negara sampai pengelolaan
keuangan dan kekayaayn negara.
d. Akuntan Pendidik
Akuntan yang bekerja di lembaga pendidikan untuk mengajarkan, melakukan riset
dan mengembangakan pengetahuan akuntansi.
4|Page
SOAL-SOAL
5|Page
BAB II
TAHAP –TAHAP AKUNTANSI
A. PENDAHULUAN
B. PENCATATAN
Siklus akuntansi dimulai dari adanya suatu transaksi dan kejadian yang harus dicatat.
Transaksi (transaction) adalah tindakan yang mengakibatkan perubahan harta, utang dan
modal yang berhubungan dengan pihak luar misalnya setoran modal keperusahaan,
pembelian barang, pembayaran utang. Kejadian (Event) adalah tindakan yang terjadi di
dalam perusahaan, misalnya: penyusutan aktiva, pemakaian perlengkaan kantor.
Sebelum transaksi dicatat harus dibuatkan bukti transaksi yang disebut dokumen sumber
atau bukti transaksi.
Bukti pembukuan terdiri dari bukti transaksi dan bukti pencatatan (bukti jurnal).
Dokumen sumber atau bukti transaksi baik yang diterima dari pihak luar (kwitansi, nota,
faktur) maupun pihak intern (bukti kas masuk atau keluar) harus diteliti lebih dahulu
keabsahannya. Setelah bukti transaksi dicatat maka langkah berikutnya dicatat dalam
jurnal, secara kronologis atau urutan waktu.
Langkah berikutnya adalah memindahkan jurnal ke buku besar.
Tahap Pencatatan
6|Page
C. PENGIKHTISARAN
Dari tahap pencatatan (bukti pembukuan-jurnal-buku besar) maka prosedur
berikutnya adalah tahap pengikhtisaran yang terdiri dari:
a. Neraca saldo
Adalah daftar yang berisi saldo-saldo dari rekening buku besar.
c. Laporan keuangan
Berdasarkan kertas kerja atau neraca lajur lajur di atas maka dapat dibuat laporan
keuangan.
d. Jurnal Penutup
Untuk menutup rekening sementara atau rekening nominal maka beban dan
Pendapatan dipindahkan ke rekening laba/rugi melalui jurnal penutup yang dibuat di
jurnal umum. Secara formal jurnal penyesuaian dn jurnal penutup dipindahkan ke
buku besar untuk menutup rekening sementara.
f. Jurnal Pembalik
Ayat pembalik merupakan alternatif. Artinya boleh dibuat boleh tidak, tergantung ayat
penyesuaian sebelumnya. Jika ayat sebelumnya misalnya: mendebit rekening biaya dan
mengkredit aktiva, maka sesuai dengan azas konsistensi maka perlu dibuat jurnal
pembalik setelah buku besar ditutup, tetapi jika sebaliknya maka tidak perlu dibuat
jurnal pembalik.
7|Page
Tahap pengikhtisaran dapat dilihat sebagai berikut:
Kertas Kerja
Tahap Pengikhtisaran
D. PELAPORAN
Sebagai hasil akhir dan tujuan akutansi adalah menghasilkan informas ekonomi, untuk
mengambil keputusan bagi pihak yang memerlukannya. Agar hasil akhir mudah dimengerti
dan mudah memberikan gambaran yang jelas maka data perusahan perlu diproses melalui
tahap-tahap dalam siklus akutansi, berdasarkan suatu prinsip yang berterima umum.
Laporan keuangan dibuat pada akhir periode kutansi misalsetiap 3 bulan, persemester
atau setahun sekali dan sebagainya.
Laporan keuangan terdiri dari:
1. Neraca
2. Laporan rugi/laba
3. Laporan perubahan modal
4. Laporan perubahan posisi keuangan.
5. Catatan atas laporan keuangan
6. Laporan atau informasi lain sebagai pelengkap
Didalam buku ini hanya akan dibahas naraca, laporan rugi/laba dan laporan perubahan
modal.
Ad. 1. Neraca
adalah daftar yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada saat
tertentu, meliputi harta, utang dan modal.
8|Page
Proses lengkap siklus akutansi dapat digambarkan sebagai berikut:
Tahap Pengikhtiaran
SOAL-SOAL
9|Page
BAB III
A. PENDAHULUAN
Laporan keuangankan hasil akhir dari siklus akuntansi. Laporan keuangan yang
utama adalah neraca laporan rugilaba yang dimulai dari pengidentifikasian dan
pengukuran data sumber/bukti transaksi yang selanjutnya dicatat dalam jurnal
kemudian dipindahkan kedalam buku besar. Untuk selanjutnya dilakukan proses
peringkasan kedalam neraca saldo. Jika rekening yang menunjukan saldo yang
sebenarnya sudah disesuaikan, maka dengan alat kertas kerja/ neraca lajur akan dapat
dibuat laporan keuangan.
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu saat
tertentu. Neraca terdari dari 2 bagian yaitu:
1. Aktiva
berisi daftar keuangan yang dimiliki suatu perusahaan.
2. Passiva
menunjukan sumber atau asal aktiva yang terdiri dari utang dan modal.
B. REKENING NERACA
ad. 1. Harta/aktiva
Adalah daftar kekayaan yang dimiliki perusahaan bik yang berwujud maupun
yang tida berwujud dan mempunya nilai uang.
Harta dapat dibagi menjadi:
a. Harta lancar
Adalah kekayaan perusahaan yang berupa Kas/Bank dan kekayaan lain yang dapat
diharapkan dicairkn menjadi kas Bank, dijuaal atau dipakai habis dlam satu tahun
atau daalaam siklus kegiatan normal perusahaaan, jika melampaui satu tahun.
Termasuk dalam harta laancar antara lain :
a.1. Kas/Bank
Alat pembayaran/rekening giro perusahaaan yang siap bebas digunakan untuk
membiayai kegiatan umum perusahaan
10 | P a g e
a.2. Surat Berharga
Adalah saham/obligasi dan sejenisnya yang dapat segera untuk
dicairkan/diuangkan baik di Bank maupun di bursa
a.5. Persediaan
Dalam perusahaaan dagang barang-barang yang dibeli untuk dijual kembali,
sedang dalam perusahaan industri , barang dalam proses, persediaan bahan
pembantu dan persediaan barang jadi.
c. Aktiva tetap
Adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalm bentuk siap pakai atau lebih dahulu,
digunakan untuk operasi perusahaan dan tak dijual sertai mempunyai manfaat lebih
dari satu tahun, antara lain : Peralatan, mesin mesin,kendaraan, gedung, tanah.
11 | P a g e
d.1. Hak Paten
Adalah hak yang diberikan oleh pemerintah melalui Direkorat Paten
Kepada perseorangan /badan usaha untuk menggunakan penemuan baru.
d.2. Hak Cipta
Adalah hak yang diberikan oleh pemerintahh kepada badan
usaha/perseorangan untuk memperbanyak/memperjuallkan barang-barang
hasil karya seni/tulisan.
d..3. Merk Dagang
Adalah hak yang diberikan oleh pemerintah kepada baddan usaha untuk
menggunkan nama, cap atau lambang baggi usahanya..
d.4. Franchese
Adalah hak istimewa yang diperoleh perusahaan/perseorangan dari pihak
lain untuk mengkomersilkann produk, tehhnik atau formula.
d.5. Good Will
Adalah keistimewaan yang diimiliki perusahaan karena letak strategis,
nama baik perusahaan, personalia yang baik, sehingga memperoleh
pendapatan yang lebih besar dibanding dengan perusahaan yang sejenis.
d.6. Hak Sewa (Leasing)
Adalah hak untuk menggunakan aktiva tetap dari pihak lain.
e. Aktifa lain-lain
Adalah aktifa yang tidak dapat secara layak dterhadap keempat aktifa di atas
Misalnya : Mesin yang tidak dipakai
Biaya pendirian
Biaya emisi saham
Ad.2. Utang/Kewajiban
Kewajiban merupakan pengorbanan ekonomi yang wajib dilakukan oleh
perusahaan dimasa yang akan datang dalam bentuk penyerahan aktiva atau
pemberian jasa yang disebabkan oleh tindakan atau transaksi sebelumnya.
berdasarkan jangka waktu pelunasannya maka kewaajiban dapat dibagi menjadi :
a. Kewajiban lancar
adalah kewajiban yang harus dilunasi tidak lebih dari satu tahun atau satu
siklus normal operasi perusahaan. Termasuk kewajiban lancar :
- Utang Usaha
- Utang Wesel
- Utang biaya/biaya yang masih harus dibayar
- Utang bunga
- Utang pendapatann/pendapatan yang diterima di muka
12 | P a g e
- Utang hipotik
Adalah pinjaman jangka panjang dari Bak dengan jaminan aktiva tetap, jika
pada saatnya pinjaman tidak dilunasi maka bannk akan menjuall jaminannya
dan diperhitungkan dengan jumlah pinjaman.
- Utang Obligasi
Adalah pinjaman jangka panjang yang timbul karena perusahaan
menjual/mengeluarkann surat-surat obligassi. Obligassi merupakan janji
tertulis untuk membayar pinjaman pada saat pelunasannya dan memberikan
bunga tetapp yang dibayarkan secara berkala.
- Kredit Investasi
Adalah pinjaman jangka panjang yang timbul karena perusahaan memperoleh
pinjaman dari Bank untuk pembayaran atau perluassan perusahan.
c. Kewajiban lain-lain
Utang ini meliputi semua utang yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban
lancar maupun kewajiban jangka panjaang..
Misalnya :Utang kepada direksi
Jaminan yang diterima dari langganan
d.3. Modal
Adalah hak pemmilik atass aktiva perusahaan.
Dari segi perusahaan modal adalah utang perusahaan kepadda pemilik. Besarnya
modal pemilik sama dengan akktiva dikurangi utang. Modal terdiri dari setoran
pemilik dan sisa laba yang belum dibagi.
Pemberian nama modal tergantung dari jenis perusahaan.
Sebagai contoh :
Bentuk perusahaan Nama Modal
- Perseroan - Modal Pemilik
- Persekutuan - Modal Sekutu
- Perseroan Terbatass - Modal Saham
- Koperasi - Modal Anggota
1. Pendapatan
13 | P a g e
- pendapatan jasa angkutan
- pendapatan servis
- pendapan komisi
- pendapan bunga
2. Beban
SOAL - SOAL
Jawaban pertanyaan-pertanyan di bawah ini !
14 | P a g e
BAB IV
KODE REKENING
A. PENDAHULUAN
Untuk mempermudah identifikasi dan pengelompokan rekening, mka perlu
dibuatkan pedoman akuntansi yang memuatt daftar rekening beserta nomor kodenya.
Banyak sedikitnya angka/nomer/digit tergantung dari besar/kecilnya jenis usaha.
pemberian nomer kode rekening tergantung pada manajemen perusahaan.
1. Sistem Numeralia
Adalah cara pemberian namer kode rekening dengan mengggunakan angka/noomer.
Pemberiann nomer sebaiikknya urut, agar mudah dimengerti hubungan yang satu
dengan lainnya..
Sistem nomeralia terbaggi atas :
a. Kode Kelompok
Adalah pemberian nomor kode dengan memberikan angka tertentu pada kelompok,
golongan dan jenis rekenning. Jika rekening diberi kode 3 angka, maka angka kesatu
menunjukkan kelompok, angka kedua menunjukkan golongan dan angka ketiga
menunjukkann jenis rekening.
Contoh : Kas dengan nomer 1 1 1
Kelompok
Golongan
Jenis
15 | P a g e
Harta Tak Berwujud 14
Harta Lain – lain 15
b. Kode Blok
Adalah cara pemberian nomor rekening dengan cra menyediakan satu blok angka
setiap kelompok perkiraan.
Contoh Kode Blok :
2. Sistem Desimal
16 | P a g e
Adalah pemberian nomor kode dengan kode dengan menggunakan dasar angka 10
unit dari 0 sampai 9. Masing – masing angka//digit menunjukkan kelompok,
golongan dan jenis.
Rekening dibagi dalam 10 rubrik, tiap rubrik dibagi menjadi 10 golongan, dan tiap
golongn dibagi menjadi 10 jenis rekening, seperti tampak dibawah ini :
Contoh ;
5 Beban
50 Beban Penjualan
501 Gaji Salesmen
5011 Gaji Salesmen Produk A
3. Sistem Mneumonic
Adalah pemberian kode rekening dengan menggunakan singkatan huruf awal dari
kelompok rekening yang bersangkutan.
Contoh :
17 | P a g e
4. Sistem Kombinasi Angka dan Huruf
Adalah pemberian kode rekening dengan menggunakan kombinasi huruf dan angka.
Huruf paling depan sebagai golongan rekening dan nomor perkiraan dengan angka.
Contoh :
Upah dengan kode “U”
Produksi dengan kode “”9”
Benang Sutra dengan kode “2”
Jadi upah produksi benang sutra dengan kode : “U-9-2”
SOAL – SOAL
18 | P a g e
BAB V
KESEIMBANGAN NERACA
A. PENDAHULUAN
Setiap perusahaan bertujuan untuk mendapatkan laba. Agar dapat diketahui rugi atau
laba suatu perusahaan, maka setiap transaksi atau kejadian harus dicatat secara catat
secara cermat dan teliti. Hal ini dimaksudkan agar laporan keuangan yang dibuat dapat
dipertanggungjawabkan perusahaan kepada pemiliknya atau pihak lain. Oleh sebab itu
laporan keuangan harus disusun berdasarkan konsep – konsep atau prinsip – prinsip
akuntansi.
Konsep dasar akuntansi yang penting dan berpengaruh terhadap laporan keuangan
adalah konsep kesatuan usaha. ( Business Entity Concept ) yang menyatakan bahwa
perusahaan dianggap sebagai kesatuan ekonomi yang terpisah –pisah dari pihak – pihak
yang berkepentingan dengan sumber – sumber perusahaan. Perusahaan dipandang sebgai
unit organisasi yang terpisah daripemiliknya. Dengan konsep kesatuan usaha tersebut
akuntansi berkepentingan untuk melaporkan kegiatan perusahaan bukan kefiata
pemiliknya, sebab pemilik dianggap sebagai pihak eksternn.
B. PERSAMAAN AKUNTANSI
1. Harta = Modal
Dengan adanya pandangan konsep kesatuan usaha yang menyatakan bahwa
perusahaan itu menyaatakan bahwa perusahaan itu merupakan unit organisasi yang
terpisah baik dari pemilik maupun kreditornya, maka segala kekayaan perusahaan
diperoleh dari pihak lur perusahaann. Kekayaan atau harta perusahaan yang diperoleh
dari pihak luar adalah merupakan kewajiban atau utang.
Kekayaan perusahaan yang pertama kali dipperoleh bersumber dari pemilik, maka
pada saat itu pula peusahaan mempunyai kewajiban atau utang kepada pemilik yang
kemudian disebut sebagai modal pemilik.
Misalnya pada tanggal 16 Maret 1991 Tuan Achmad hendak mendirikan sebuah
bengkel motor yang diberi nama Bengkel Kasih Sejati. Pada tanggal tersebut Tuan
19 | P a g e
achmad menyerahkan uang tunai sebesar Rp. 2.000.000,00 ke dalam bengkel tersebut.
Akibat transaksi ini pengaruhnya dapat digambarkan sebagai berikut :
Transaksi tersebut diatas dapat diartikan bahwa Tuan Achmad meminjamkan uang
kepada perusahaannya.Peristiwa tersebut sebenarnya dapat digambarkan sebagai berikut :
Karena utang kepada pemilik merupakan modal pemilik maka dari persamaan tersebut
diatas dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi :
Karena dengan kekayaan perusahaan yang bersumber dari pemilik saja masih
dirasakan kurang, maka pimpinan perusahaan dapat mencari tambahan kekayaan ( harta)
perusahaan yang bersumber bukan dari pemilik misalnya dari kreditor. Sebaggai misal
Bengkel Kasih Sejati pada tanggal 25 Maret 1991 meminjam uang kepada Bank Niaga
sebesar Rp. 3.000.000,00. Akibat transaksi tersebut maka harta Bengkel Kasih Sejati
berupa kas akan bertambah menjadi Rp. 5.000.000,00 yang bersumber dari Modal Tuan
Achmad Rp. 2.000.000,00 dan utang Bank sebesar Rp. 3.000.000,00. Akibat transaksi ini
dapat digambarkan sebagai berikut :
20 | P a g e
Sehingga dalam persamaan akuntansi hal tersebut diatas dapat digambarkan bahwa
Harta = Utang + modal atau dinotasikan H = U + M
TRANSAKSI I
TRANSAKSI II
Retno Beauty Salon menyewa sebuah ruangan untuk kegiatan tersebut pada bulan
pertama sebesar Rp. 50.000,00.
Transaksi ini mengakibatkan aktiva perusahan berupa kas berkurang Rp.
50.000,00 untuk membayar beban sewa. Setelah transaksi ini maka persamaan akuntansi
akan terlihat sebagai berikut :
Harta/Aktiva = Modal
(dalam rupiah)
No Kas Modal Nona retno Keterangan
Jml. 2.500.000,00 2.500.000,00 Beban sewa
21 | P a g e
2. (50.000,00) (50.000,00)
Jml 2.450.000,00 2.450.000,00
TRANSAKSI III
Harta/Aktiva = Modal
(dalam rupiah)
No Kas Perlengkapan salon Peralatan salon Modal Keterangan
Nona Retno
Jml. 2.450.000,00 - - 2.450.000,00
3. (300.000,00) 50.000,00 250.000,00 -
Jml 2.450.000,00 50.000,00 250.000,00 2.450.000,00
TRANSAKSI IV
Untuk menambah uang kass perusahaannya maka Retno Beauty Salon meminjam
uang dari bank sebesar Rp.500.000,00.
Akibat transaksi ini maka aktiva perusahaanberupa kas bertambah sebesar
Rp.500.000,00 dan utang perusahaan bertambah sebesar Rp.500.000,00. Setelah
transaksi ini perasaan akuntansiinya akan terlihat sebagai berikut :
TRANSAKSI V
Hasil jasa dari pemotongan rambut, cuci muka dan lain-lain selama satu bulan
sebesar Rp.265.000,00.
Akibat transaksi ini maka aktiva perusahaan berupa kas bertambah sebesar
Rp.265.000,00 dan modal perusahaan sebesar Rp.265.000,00 yang diaibatkan penerimaan
pendapatan jasa salon. Setelah transaksi ini maka persamaan akuntansinya terlihat
sebagai berikut :
22 | P a g e
Harta/Aktiva = Modal
(dalam rupiah)
No Kas Perlengkapan Peralatan salon Utang Modal Keterangan
salon Bank Nona Retno
Jml. 2.650.000,00 50.000,00 250.000,00 500.000,00 2.450.000,00
5. 265.000,00 - - - 265.000,00 Pendapatan jasa salon
Jml 2.915.000,00 50.000,00 250.000,00 500.000,00 2.715.000,00
TRANSAKSI VI
Retno Beuty Salon membayar tenaga yang membantu di salon tersebut sebesar
Rp. 50.000,00.
Transaksi ini mengakibatkan aktiva perusahaan berupa kas berkurang
Rp. 50.000,00 dan modal perusahaan berkurang sebesar Rp. 50.000,00 yang
mengakibatkan untuk membayar beban upah. Setelah transaksi ini maka persamaan
akuntansi terlihat sebagai berikut :
TRANSAKSI VII
TRANSAKSI VIII
Nona Retno Endrawati mengambil uang di salonnya untuk keperluan priibadi sebesar Rp.
25.000,00.
Akibat transaksi ini maka aktiva perusahaan berupa kas berupa Rp. 25.000,00 dan
modal perusahaan juga berkurang Rpp. 25.000,00 yang diakibatkan adanya pengambilan
23 | P a g e
pribadi pemilik. Setelah transaksi tersebut maka persamaan akuntansi terlihat sebagai
berikut :
TRANSAKSI IX
Pada akhir bulan dinyatakan perlengkapan salon yang sudah terpakai sebesar
Rp. 20.000,00
Transaksi ini mengakibatkan aktiva perusahan berupa perlengkapan salon
berkurang Rp. 20.000,00 dan modal perusahaan juga berkurang Rp. 20.000,00 yang
diakibatkan adanya beban perlengkapan salon. Setelah transaksi ini maka persamaan
akuntansi terlihat sebagai berikut :
TRANSAKSI X
Pada akhir bulan dinyatakan peraltan salon disussutkan sebesar Rp. 25.000,00.
Transaksi ini mengakibatkan aktiva prusahaan berupa peralatan salon berkurang
nilainya sebesar Rp. 25.000,00 dan modal perusahaan berkurang sebsar rp. 25.000,00
yang diakibatkan adanya beban penyusutan peralatan salon
Dalam hal ini penguragan nilai peralatan salon tidak langsung dilakukan pada
peraltan salon, namun sebaiknya dibuatkan rekening atau kolom tersendiri dengan nama
akumusi penyusutan peralatan salonsebagai kotra rekening ( rekening tandingan )
daripada rekening peralatan salon. Rekening akumulasi penyusutan peralata salon
kedudukannya mengurangi rekening peralatan salon. Transaksi ini tidak langsung
dikurangkan pada peralatan salon alasannya agar nilai perolehan peralatan salon dapat
segera diketahui pada setiap saat. Setelah transaksi ini maka prsamaan akuntansi terlihat
secara keseluruhan sebagai berikut
24 | P a g e
Salon Peralatan salon salon Retno
1. 2.500.000,00 - - - - 2.500.000,00 Investasi modal
awal
2. (500.000,00) - - - - (50.000,00) Beban awal
2.450.000,00 - - - - 2.450.000,00
3. (300.000,0) 50.000,00 250.000,00 - - -
2.150.000,00 50.000,00 250.000,00 - - 2.450.000,00
4. 500.000,00 - - - 500.000,00 -
2.650.000,00 50.000,00 250.000,00 - 500.000,00 2.450.000,00
5. 265.000,00 - - - - 265.000,00 Pendapatan jasa
salon
2.915.000,00 50.000,00 250.000,00 - 500.000,00 2.715.000,00
6. (50.000,00) - - - - (50.000,00) Beban upah
2.865.000,00 50.000,00 250.000,00 - 500.000,00 2.665.000,00
7. (25..000,00) - - - (300.000,00) -
2.565.000,00 50.000,00 250.000,00 - 200.000,00 2.665.000,00
8.. (25.000,00) - - - - (25.000,00) Prive Retno
Jika kita perhatikan transaksi – transaksi yang dapat mempengaruhi modal dapat
disimpulkan sebagai berikut ;
1. Transaksi yang mengakibatkan bertambahnya modal yaitu :
- penerimaan pendapatan
- adanya transaksi setoran modal
2. Transaksi yang mengakibatkan berkurangnya modal yaitu :
- pembayaran beban
- pengambilan untuk keperluan pribadi
4. Pengembangan Persamaan
Akuntansi
Pada awal periode akuntansi posisi keuangan suatu prusahaan jika digambarkan
dalam notasi persamaan akuntansi aka terlihat sebagai berikut : H = U + M. Setelah
terjadi transaksi selama periode akuntansi maka ketiga unsur tersebut akan mengalami
perubahan. Sehingga pad aakhir periode akuntansi keadaan posisi keuangannya dapat
digambarkan dalam notasi persamaan akuntansi sebagai berikut : H’ = U’ + M’. Tanda
aksen tersebut menunjukkan bahwa ketiga unsur telah mengalami perubahan – perubahan
yang diakibatkan adanya transaksi selama satu periode akuntansi. Meskipun tiga unsur
tersebut mengalami perubahan namun komposisi jumlah aktifa selalu sama dengan
jumlah utang ditambah modal.
Pada kenyataannya bahwa peru8bahan modal itu akan diketahui pada akhir periode
akuntansi, bukan setiap saaat terjadinya transaksi. Oleh karena itu selama periode
terjadinya transaksi elemem – elemen yang terdapat dalam M’(M aksen) dapat di
pisahkan menjadi unsur-unsur:
25 | P a g e
a. Modal awal(M).
b. Pendapatan(P) yang
mengakibatkan bertambahnya modal awal (M).
c. Beban (B) yang
mengakibatkan berkurangnya modal awal (M).
d. Setoran atau investasi
tambahan (S) yang mengakibatkan bertambahnya modal awal (M).
e. Pengambilan pribadi (K)
yang mengakibatkan berkurangnya modal awal (M).
Karena M” (M aksen) itu terdiri dari unsur-unsur atau elemen-elemen M, P,B, S dan
K maka posisi keuangan perusahaan pada akhir periode akuntansi dapat digambarkan
dalam persamaan akuntansi sebagai berikut: H’ = U’ + M + P- B + S-K.
Untuk lebih jel;asnya pada contoh Retno Beauty Salon jika kita hendak memisahkan
elemen – elemen yang mempengaruhi M’ (M aksen) maka dapat digambarkan sebagai
berikut:
30.000,00 50.000,00
B. Perleng.
Peralatan
Salon
Salon
20.000,00
250.000,00
(25..000,00) 25.000,00
Dalam gambar tersebut diatas jumlah aktifa (H’) adalah Rp.2.795.000,00 yang
terdiri dari kas Rp.2.540.000,00 perlengkapan salon Rp.30.000,00 dan peralatan salon
Rp.225.000,00 (Rp.250.000,00)- Rp.25.000,00). Sedangkan jumlah U’ Rp.200.000,00 M
26 | P a g e
(modal awal) Rp.2.500.000,00 P= Rp 265.000,00 B = Rp.145.000,00 yang terdiri dari
(Beban sewa Rp.50.000,00 Beban upah Rp.50.000,00 Beban perlengkapan salon
Rp.20.000,00 dan Beban penyusutan peralatan salon Rp.25.000,00).Untuk setoran S =
Rp.0,00 dan K = Rp.25.000,00. Jadi H’ = U’ + M + P – B + S – K dapat dibuktikan
sebagai berikut: Rp.2.795.000,00 = Rp.200.000,00 + Rp. 2.500.000,00 + Rp.265.000,00 –
Rp.145.000,00 + Rp.0,00 – Rp.25.000,00.
SOAL – SOAL
A. SOAL TEORI
B. SOAL LATIHAN
27 | P a g e
i. Dibayar gaji para karyawan Rp. 250.000,00
j. Tuan Budi mengambil uang perusahaan
untuk keperlun pribadi sebsar Rp. 50.000,00
Diminta :
Diminta :
Susunlah persamaan akuntansi dan transaksi – transaksi tersebut diatas dengan perincian
sebagai berikut :
Harta : Kas, Piutang usaha, Perlengkapan jahit, Peralatan jahit dan Obras, dan akumulasi
penyusutan pralatan jahit dan obras.
Utang : Utang Usaha
Modal : Modal M. Yusuf
28 | P a g e
3. Perusahaan reparasi sepeda motor “MAJU JAYA” ,
kepunyaan Jayadi memulai operasinya pada tanggal 1 Sepetember 1990 dan
melakukan transaksi – transaksi berikut ini selama bulan September itu :
Diminta :
29 | P a g e
6 Mei Telah diselesaikan pekerjaan binatu dengan atas suatu instansi dengan biaya
Rp. 525.000,00
9 Mei dibeli dengan kredit dari Toko sakura jakarta :
Perlengkapan binatu
11 Mei Diterima tunai pendapatan dari pekerjaaan binatu sebesar Rp. 450.000,00
13 Mei Dibayara iklan sebesar Rp. 150.000,00
15 Mei Syahril mengambil uang tunai unutk keperluan pribadinya sebesar
Rp. 175.000,00
17 Mei Dibeli dari Toko Abadi Jakarta :
Perlengkapan binatu………………………………..Rp. 50.000,00
Peralatan binatu…………………………………….Rp. 575.000,00
Dari jjumlah tersebut dibayar tunai Rp. 300.000,00 dan sisanya akan
dibayar 30 hari lagi.
19 Mei Dibayar angsuran utang Toko Sakura sebesar Rp. 350.000,00
21 Mei Syahril mengadakan investasi tambahan kepada perusahaan binatunya
dengan menyetor :
Uang tunai………………………………………….Rp. 750.000,00
Peralatan binatu…………………………………….Rp. 300.000,00
24 Mei Diterima angsuran pembayaran langganan atas pekerjaan binatu yang telah
diselesaikan tanggal 6 Mei yang lalu sebesar Rp. 275.000,00
26 Mei Diterima uang tunai pendapatan atas pekerjaan binatu yang telah
diselesaikan sebesar Rp. 275.000,00
28 Mei Dibeli perlengkapan dari Toko Karya dengan harga Rp. 275.000,00.
Dibayar tunai sisanya akan dibayar kemudian.
30 Mei Dibayar upah karyawan Rp. 150.000,00
31 Mei Nilai perlengkapan binatu yang masih ada sebanyak Rp. 350.000,00
Diminta :
Susunlah transaksi diatas dalam persamaan dasar akuntansi dengan perkiraan –
perkiraan sebagai berikut :
AKTIVA : Kas, Piutang, Usaha, Perlengkapan binatu, Peralatan binatu
UTANG : Utang usaha
MODAL PEMILIK : Modal Syahril
30 | P a g e
3 Januari Agus memulai usaha dengan menginvestasikan sebagai modal
pertama :
Uang tunai Rp. 2.500.000,00
Peralatan Kantor Rp. 500.000,00
5 Januari Dibeli tunai perlengkapan kantor Rp. 200.000,00
8 Januari Dibeli dengan kredit dari Toko Harapan peralatan kantor seharga Rp.
300.000,00
10 Januari Diselesaikan pekerjaan atas langganan . Biaya mengerjakan
diperhitungkan Rp. 450.000,00 jumlah tersebut terlah difakturkan
untuk di tagih.
15 Januari Diterima hasil usaha sebesar Rp. 500.000,00
18 Januari Dibayar rupa-rupa beban usaha sebesar Rp. 60.000,00
20 Januari Agus mengambil uang tunai untuk keperluan pribadinya sebesar Rp. `
150.000,00
25 Januari Dibayar sebagian utang pembelian peralatan kantor sebesar Rp.
100.000,00
28 Januari Diterima pembayaran sebagiuan tagihan atas langganan (l8hat 10
Januari ) sebesar Rp. 250.000,00
31 Januari Dibayar gajih pegawai bulan Januari Rp. 120.000,00
31 Januari Setelah diadakan iventarisasi ternyata persediaan perlenglapan kantor
yang masih ada sebesar Rp. 50.000,00
BAB VI
LAPORAN KEUANGAN
A. PENDAHULUAN
Laporan keuangan adalah laporan yang di rancang untuk para pembuat keputusan
baik di dalam maupun diluar perusahaan mengenai posisi keuangan dan hasil usaha
perusahaan. Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) tahun 1984 yang di keluarkan
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyebutkan bahwa laporan keuangan meliputi neraca ,
perhitungan rugi/laba dan catatan atas laporan keuangan . Untuk lebih dapat
menggambarkan cara jelas sifat dan perkembangan perubahan yang di alami perusahaan
31 | P a g e
dari waktu ke waktu, sangat dianjurkan agar perusahaan menyusunlaporan keuangan
komparatif, setidaknya untuk duaa tahun terakhir.
Hasil akhir dari suatu proses akuntansi adalah berupa laporan keuangan. Setiap
perusahaan pada periode akhir akuntansi harus menyusun laporan keuangan, baik untuk
kepentingan intern maupun ekstern.
32 | P a g e
Dalam menyusun laporan rugi laba perlu diperhatikan judul; laporan, yang
memuat nama perusahaan, nama lapopran dan periode laporan tersebut dengan penulisan
secara berturut-turut menjadi tiga baris. Contoh:
Dalam menyusun laporan rugi – laba sebaiknya unsus beban disusun secara urut dari
jumlah terbesar ke jumlah terkecil kecuali unutk beban serba – serbi atau beba lain – lain.
33 | P a g e
Contoh soal :
Di bawah ini daftar rekening nomnal sebuah perusahaan Bengkel Mobil Anugerah pada
tanggal 31 Desember 1991.
Beban gaji Rp. 3.500.000,00
Pendapatan servis Rp. 6.450.000,00
Beban perlengkapan bengkel Rp. 2.330.000,00
Beban administrasi bank Rp. 156.000,00
Pendapatan cat duco Rp. 7.200.000,00
Beban Penyususutan bengkel Rp. 1.500.000,00
Pendapatan bunga Rp. 1.345.000,00
Beban perlengkapan kantor Rp. 845.000,00
Beban penyusutan peralatan kantor Rp. 1.200.000,00
Beban lain-lain Rp. 450.000,00
Dari data tersebut di atas jika dibuat perhitungan rugi-laba dengan menggunakan bentuk
singel step maupun multiple step terlihat sebagai berikut:
1. Bentuk single step.
Pendapatan :
Beban :
34 | P a g e
BENGKEL MOBIL ANUGERAH
Perhitungan Rugi – Laba
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 1991
Pendapatan operasional :
-Pendapatan cat duco Rp. 7.200.000,00
-Pendapatan servis Rp. 6.450.000,00 +
Beban operasional:
-Beban gajih Rp. 3.500.000,00
-Beban perlengkapan bengkel Rp. 2.330.000,00
-Beban penyusutan peralatan bengkel Rp. 1.500.000,00
-Beban penyusutan peralatan kantor Rp. 1.200.000,00
-Beban peralatan kantor Rp. 845.000,00
-Beban lain-lain Rp. 450.000,00 +
Laporan perubahan modal adalah suatu laporan atau informasi yang menggambarkan
perubahan-peubahan atas modal yang terjadi pada suatu periode akuntansi.
Dalam laporan perubahan modal ini akan terlihat adanya perubahan dari modal awal
menjadi modal akhir.
Adapun yang menjadi unsur-unsur laporan perubahan modal adalah:
1. Modal awal yaitu modal yang di tanamkan pada awal periode akuntansi.
2. Rugi atau laba perusahaan dalam suatu periode
akuntansi. Jika perusahaan mendapat laba, maka besarnya laba akan menambah
modal awal. Sebaliknya jika perusahaan menderita rugi, maka besarnya rugi akan
mengurangi modal awal.
35 | P a g e
3. Setoran modal atau tambahan investasi yaitu
penambahan investasi modal oleh pemilik selama periode akuntansi berjalan. Setoran
modal ini akan akan menambah besarnya modal awal.
4. Pengambilan pribadi pemilik yaitu pengambilan
aktiva perusahaan untuk keperluan pribadi pemilik. Pengambilan pribadi ini akan
mengurangi besarnya modal awal.
Rp. xxxxxxx
Untuk perusahaan yang berbentuk Perseron Terbatas ( PT) dinamakan laporan laba
ditahan yang bentuknya sebagai berikut :
PT. ANJANGSANA
36 | P a g e
E. NERACA
Bentuk ini memepunyai dua belah sisi yaiut sisi debit dan sisi kredit. Sisi debit untuk
merinci macamnya aktiva sedangkan sisi kredit unutk memerinci macamnya uatang dan
modal. Perincian aktiva lancar dalam neraca disusun berdasaekan urutan likuiditas, ari
yang paling lancar ke yang kurang lancar, sedangkan untuk aktiva tetap penyusunannya
berdasarkan urutan kekekalannya, yaitu dari yang paling kekal ke yang kurang kekal.
Perincian utang disusun berdasarkan jangka waktu pembayarannya yaitu dari yang
berjangka oendek ke yang berajangka panjang.
Contoh soal :
Data rekening riil dari Biro Iklan Jaya pada tanggal 31 Desember 1991 terlihat sebagai
berikut :
Kas Rp 540.000,00
Tanah Rp. 8.500.000,00
Gedung Rp. 9.000.000,00
Kendaraan Rp. 15.000.000,00
Piutang usaha Rp. 3.500.000,00
Peralatan kantor Rp. 2.900.000,00
Perlengkapan kantor Rp. 800.000,00
Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp. 3.000.000,00
Utang usaha Rp. 2.500.000,00
Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp. 1.160.000,00
Wesel bayar Rp. 1.500.000,00
Modal Adi Rp. 24.310.000,00
Asuransi dibayar dimuka Rp. 480.000,00
Utang hipotik Rp. 6.000.000,00
Akumulasi penyusutan gedung Rp. 2.250.000,00
Dari data tersebut di atas jika dibuat neraca dengan bentuk rekening dan bentuk laporan
maka terlihat sebagai berikut :
37 | P a g e
a) Neraca bentuk rekening
Neraca
Per 31 Desember 1991
Aktiva Lancar : Utang Jangka Pendek:
Kas Rp. 540.000,00 Utang Usaha Rp. 2.500.000,00
Piutang Usaha Rp. 3.500.000,00 Wesel bayar Rp. 1.500.000,00 +
Perlengkapan Kantor Rp. 800.000,00
Asuransi diibayar dimuka Rp. 480.000,00 + Jumlah utang jangka pendek Rp. 4.000.000,00
Rp. 6.750.000,00
Rp. 1.740.000,00
Kendaraan Rp. 15.000.000,00
Akumulasi Peny.
Kendaraan Rp. 3.000.000,00
Rp. 12.000.000,00 +
Jumlah aktiva Rp. 34.310.000,00 Jumlah utang dan modal Rp. 34.310.000,00
38 | P a g e
BIRO IKLAN JAYA
Neraca
Per 31 Desember 1991
Aktifa
Aktifva lancar:
- Kas Rp.. 540.000,00
- Piutang usaha Rp. 3.500.000,00
- Perlengkapan kantor Rp. 800.000,00
- Asuransai dibayar dimuka Rp. 480.000,00
Aktiva Tetap
Rp. 6.750.000,00
- Peralatan kantor Rp. 2.900..000,00
- Akumulasi peny. perlt. ktr Rp. 1.160.000,00 _
Rp. 1.740.000,00
- Kendaraan Rp.15.000.000,00
- Akumulasi peny. kendaraan Rp. 3.000.000,00 _
Rp.12.000.000,00 +
Jumlah aktiva tetap Rp. 28.990.000,00
Utang:
Utang jangka pendek :
- Utang usaha Rp. 2.500.000,00
- Wesel bayar Rp. 1.500.000,00 +
Modal :
- Modal Adi Rp. 24.310.000,00 +
Laporan keuangan yang bahas dalam bab ini adalah laporan keungan yang dibuat
berdasarkan persamaan akuntansi. Untuk menggambarkan hubungan ketiga macam
laporan keuangan dari conoth persamaan akuntansi Retno Beuty Salon jika kita buat
laporan keuangannya yang terdiri dari :
- Laporan rugi – laba
- Laporan perubahan modal
- Neraca
39 | P a g e
Aktiva = Utang + Modal
( dalam rupiah )
No Kas Perl. salon Peralatan Ak. Peny. Utang Bank Modal Nona Keterangan
salon Peralatan Retno
Salon
1. 2.500.000,00 - - - - 2.500.000,00 Investasi modal awal
2. (500,000,00) - - - - (50.000,00) Beban sewa
2.450.000,00 - - - - 2.450.000,00
3. (300.000,00) 50.000,00 250.000,00 - - -
2.150.000,00 50..000,00 250.000,00 - - 2.450.000,00
4. 500.000,00 - - - 500.000,00 -
2.650.000,00 50.000,00 250.000,00 - 500.000,00 2.450.000,00
5. 265.000,00 - - - - 265.000,00 Pendapatan jasa salon
2.915.000,00 50.000,00 250.000,00 - 500.000,00 2.715.000,00
6. (50.000,00) - - - - (50.000,00) Beban pajak
2.865.000,00 50.000,00 250.000,00 - 500.000,00 2.665.000,00
7. (300.000,00) - - - (300.000,00) -
2.565.000,00 50.000,00 250.000,00 - 200.000,00 2.665.000,00
8. (25.000,00) - - - - (25.000,00) Prive Retno
2.540.000,00 50.000,00 250.000,00 - 200.000,00 2.640.000,00
9. - (20.000,00) - - - (20.000,00) Beban perl. salon
2.540.000,00 30.000,00 250.000,00 - 200.000,00 2.620.000,00
10. - - - (25.000,00) - (25.000,00) B.peny. perlt. salon
2.540.000,00 30.000,00 250.000,00 (25.000,00) 200.000,00 2.595.000,00
Jika akhir periode akuntansi pada Retno Beauty Salon tanggal 31 Desember 1990 maka
laporan keuangannya tampak sebagai berikut :
Pendapatan
Beban :
40 | P a g e
b) Laporan Perubahan Modal.
RETNO BEAUTY SALON
Laporan Perubahan Modal
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 1990
c) Neraca
Neraca
Per 31 Desember 1991
Aktiva : Utang :
Aktiva Lancar Utang Bank Rp. 200.000,00
Kas Rp. 2.540.000,00
Perlengkapan salon Rp. 30.000,00 + Modal :
Modal Nona Retno Rp. 2.595.000,00
Jumlah aktiva lancar Rp. 2.570.000,00
Aktiva Tetap ;
Peralatan salon Rp. 250.000,00
Akumulasi peny.
Peralatan salon Rp. 25.000,00 +
Rp. 225.000,00 +
Jumlah aktiva Rp. 2.795.000,00 Jumlah utang dan modal Rp. 2.795.000,00
SOAL – SOAL
A. SOAL TEORI
41 | P a g e
7. Apakah perbedaaan neraca yang berbentuk rekening dan
neraca yang berbentuk laporan ?
B. SOAL LATIHAN
Pertanyaan :
Buatlah laporan keuangannya pada tanggsl 31 Mei 1991 yang terdiri dari :
42 | P a g e
8 : Dibayar rekening listrik sebesar Rp. 135.000,00
10 : Dibayar rekening telepon sebesar Rp. 80.000,00
15 : Penerimaaan jaa medis sampai hari ini dihitung sebesar Rp.
450.000,00
18 : Dibayar biaya keamanan sebesar Rp. 75.000,00
23 : Dibayar biaya pemuatan iklan pada harian Pagi sebesar Rp.
50.000,00
25 : Dipinjam uang dari BRI sebesar Rp. 3.000.000,00
30 : Penerimaan jasa edis dari taggal 16 s/d 30 Juni sebesar Rp.
100.000,00
30 : Dibayar gaji para karyawan sebesar Rp. 500.000,00
Pertanyaan
43 | P a g e
Utang hipotik Rp. 10.000.000,00
Akumulasi penyusutan kendaraan Rp. 3.500.000,00
Utang Usaha Rp. 7.500.000,00
Wesel bayar Rp. 2.500.000,00
Diminta :
a. Susunlah judul- judul aktiva, kewajiban dan
modal pemilik dalam sebuah persamaan akuntansi : AKTIVA – Kas, perlengkapan,
Peralatan KEWAJIBAN – Utang Usaha, MODAL-Modal Jayusman.
Sudah itu diperlihatkan dengan jalan menambahkan dan mengurangkan akibat tiap
transaksi atas aktiva, kewajiban dan modal pemilik. Perlihatkan saldo-saldo baru
setelah tiap transaksi.
b. Susunlah sebuah perhitungan rugi-laba, neraca dan laporan perubahan modal.
(Ujian Nasional Akuntansi, Dasaar Satu, Sabtu, 20 Agustus 1988, Tanpa perubahan ).
44 | P a g e
tanggal 31 Desember 1991 perusahaan yang diberi nama “Perwakilan real Estate
Iman “ memperlihatkan pos – pos berikut :
Diminta :
45 | P a g e
BAB VII
JURNAL
A. PENDAHULUAN
Jurnal merupakan pencatatan yangt di dasarkan pada bukti pembukuan. Bukti
pembukuan terdiri dari bukti transaksi dan bukti pencatatan. Bukti transaksi
merupakan dokkumen sumber seperti kwitansi, faktur, nota dan lain-lain. Sedangkan
bukti pencatatan merupakan buktri yang sudah di sahkan oleh pihak yang berwenang
untuk di catat pada proses selanjutnya.
B. BUKTI PEMBUKUAN
Setiap transaksi yang terjadi tidak begitu saja dicatat dalam catatan perusahaan,
tetapi harus didasarkan bukti pencatatan. Bukti pembukuan terdiri dari bukti transaksi
dan bukti pencatatan.
1. Bukti Transaksi
Perusahaan akan melakukan pencatatan kalau suatu transaksi benar-benar terjadi
dan sah, karena itu bukti pencatatan harus didukung oleh bukti transaksi yang sah
pula. Adapun macamnya bukti transaksi antara lain :
a. Kwitansi
Kwitansi adalah tanda bukti pembayaran sejumlah uang yang dibuat oleh pihak
penerima uang dan diberikan kepada pihak yang membayar. Kwitansi harus
dibubuhi materai pada jumlah-jumlah tertentu sesuai aturan yang berlaku.
Kwitansi ada yang memakai sus ada piula yang tidak memakai sus. Jika kwitansi
tersebut tidak memakai sus maka harus dibuat rangkap dua, yang aslinya di
serahkan kepada pihak yang membayar dan rangkapnya disimpan pihak yang
menerima sebagai bukti transaksi terhadap uang masuk. Bentuk kwitansi adalah
sebagai berikut:
Edy Tansil membayar sebuah mobil Terios seharga Rp. 151.000.000,00 Type
standar, kepada dealer mobil “ Jaya” di jalan Maju Gang Mundur No. 19999
Jakarta, pada tanggal 22 Januari 2007. Pembayaran telah diterima Kasir
Nelly dengan nomor 007/CB/07. Dari data di atas buatlah kuitansi
46 | P a g e
No 007/cb/07
Sudah diterima dari…E...dini Tanpa hasil
Banyaknya uang Seratus Lima Puluh Satu Juta Rupiah
Untuk Pembayaran sebuah mobil Terios type
standar
Jakarta, 22 Januari
2007
Rp. 151.000.000,00 Materai
Rp.6.000,00
Nenek Lincah
Jurnal Umum
Penjual:
b. Nota
Nota adalah tanda bukti pembelian suatu barang secara tunai yang dibuat pihak
penjual dan diberikan kepada pihak pembeli. Nota minimal dibuat rangkap dua,
aslinya diserahkan kepada pihak pembeli dan rangkapnya disimpan penjualnya
sebagai bukti transaksi penjualan barang secara tunai. Nota bentyuknya adalah
sebagai berikut:
Nota Kontan
Stempel
c Faktur
Faktur adalah perhitungan penjualan secara kredit yang dibuat oleh pihak penjual dan
diberikan kepada pihak penjual dan diberikan kepada pihak pembeli . Faktur
47 | P a g e
umumnya dibuat rangkap tiga, yang asli ( lembar pertama ) setelah ditanda tangani
oleh pemebeli disimpan oleh penjual yang kelak akan digunakan sebagai bukti
penagihan. Lembar kedua diserahkan kepada pihak pembeli dan lembar ketiga
tertinggal pada buku faktur yang digunakan sebagai bukti transaksi penjualan secara
kredit. Bentuk faktur adalah sebagai berikut :
FAKTUR
d. Bukti Memo
Bukti memo yaitu bukti transaksi yang dibuat oleh pimpinan perusahaan untuk bagian
pembukuan yang berisikan perintah pencatatan suatu kejadian. Bentuk memo adalah
sebagai berikut :
CV. RATNA
Jl. Mahakam no. 2
Jakarta Memo antar bagian
Harap disusutkan :
1. Bangunan gedung sebesar 5 %
2. Peralatan kantor sebesar 10 %
3. Peralatan toko sebesar 20 %
48 | P a g e
2. Bukti Pencatatan
Bukti pencatatan ini uga sering disebut bukti jurnal. Bukti – bukti transaksi tidak
langsung dicatat kedalam jurnal tetapi terlebih dahulu dicatat dalam bukti pencatatan.
Dari bukti pencatatan itulah suatu transaksi dicatat dalam jurnal. Bukti pencatatan
memperlihatkan nama – nama rekening yang di debit dan di kredit berikut nomor
rekening serta jumlahnya. Dalam bukti pencatatan dicantumkan nama dan tanda tangan
yang membuat dan menyetujui, dengn demikian akan terlihat siapa yang bertanggung
jawab atas kebenaran pencatatan tersebut. Tanggal yang tercantum dalam bukti
pencatatan harus sama dengan tanggal yang terdapat dalam bukti transaksi. Tidak semua
perusahaan menggunakan bukti pencatatan atau bukti jurnal sebagai bukti
pembukuannya. Bentuk bukti pencatatan adalah sebagai berikut :
CV. RATNA
Jl. Mahakam nomor 2
Jakarta
BUKTI PENCATATAN
No : …………
( Lampiran bukti transaksi )
Sebelum kita mempelajari jurnal maka terlebih dahulu harus mengetahui tentang koonsep
mendebit dan mengkredit suatu rekening. Rekening berarti tempat yang digunakan untuk
mencatat dan menggolongkan transaksi yang sejenis. Bentuk rekening yang paling
sederhana adalah rekening bentuk T yang bentuknya sebagai berikut :
49 | P a g e
( Sisi Debet ) ( Sisi Kredit )
Mendebit rekening adalah mengadakan pencatatan suatu transaksi sebealah kiri ( debet )
pada rekening yang bersangkutan. Mengkredit rekening adalah mngadakan pencatatan
suatu transaksi disebelah kanan ( kredit ) pada rekening yang bersangkutan . Dalam
neraca rekening ( harta ) berada kedudukan setiap rekening dalam neraca dapat
digambarkan sebagai berikut :
+ - - +
- +
D Beban K D Pendapatan K
+ - - +
D Prive K
+ -
Penjelasan :
50 | P a g e
Misalnya terdapat transaksi sebagai berikut :
Tuan Budi menyetorkan uang tunai ke dalam kas perusahaan sebesar Rp. 200.000,00.
Dari transaksi tersebut berarti kita akan mendebit rekenign kas sebesar Rp. 200.000,00
dan mengkredit rekening Modal Tuan Budi sebear Rp. 200.000,00 . Dalam hal ini berarti
kita mencatat uang sejumlah Rp. 200.000,00 ke dalam rekening kas sebelah debit dan
mencatat uang sejumlah Rp. 200.000,00 kedalam rekening Modal Tuan Budi sebelah
kredit. Jika kita gambarkan ke dalam dua rekening tersebut tampak sebagai berikut .
D. JURNAL
1. Fungsi Jurnal
a. Fungsi Analisa
Fungsi ini berarti bahwa sebelum dicatat transaksi di analisa, dalam rekening apa yang
didebet dan rekening apa yang dikredit, beserta jumlah uangnya.
b. Fungsi Historis
51 | P a g e
Fungsi ini berarti bahwa jurnl menggambarkan transaksi – transaksi yang telah terjadi
secara kronologis.
c. Fungsi Informatik
Fungsi ini berarti merupakan perintah untuk memindahkan kedalam rekening buku besar
sesuai dengan posisi debet dan kredit dalam jurnal.
d. Fungsi mencatat
Fungsi ini berarti bahwa setiap transaksi yang ada dalam perusahaan harus dicatat dalam
jurnal.
e. Instruktif
Fungsi ini berarti merupakan perintah untuk memindahkan kedalam rekening buku besar
sesuai dengan posisi debet dan kredit dalam jurnal.
2. Bentuk Jurnal
Jurnal Halaman
Keterangan :
52 | P a g e
CONTOH SOAL :
Biro Reklame Budi didirikan oleh Tuan Budi pada tanggal 1Febuari 1991 bergerak dalam
jasa periklanan. Transaksi – transaksi yang terjadi selama bulan Febuari sebagai berikut :
Tgl. 1 Feb. :
Tuan Budi menyetorkan uang tunai sebesar Rp. 500.000,00
kedalam kas perusahaan.
Tgl. 4 Feb. : Perusahaan membayar sewa ruangan untuk kegiatan bulan
pertama usahanya sebear Rp. 50.000,00
Tgl. 8 feb. : Dibeli perlengkapan kantor secara kredit seharga Rp.
100.000,00.
Tgl. 12 Feb. : Diterima dari langganan jasa pasang iklan sebesar Rp.
75.000,00.
Tgl. 18 Feb. : Dibayar rekening listrik untuk bulan Febuari 1991 sebesar Rp.
5.000,00.
Tgl. 25 Feb. : Tuan Budi mengambil uang dari perusahaannya untuk
keperluan pribadi sebesar Rp. 25.000,00
Tgl. 28. Feb. : Di pinjam dari Bank Rakyat Indonesia untuk memperbesar
usahanya sebesar Rp. 500.000,00.
Transaksi - transaksi tersebut diatas dicatat dalam jurnal sebagai berikut :
Jurnal Halaman : 1
1991
Feb. 1. Kas 500.000,00 -
Modal Tuan Budi - 500.000,00
( Setoran modal / investasi modal )
4. Beban Sewa 50.000,00 -
Kas - 50.000,00
( Membayar sewa bulan pertama )
8. Perlengkapan Kantor 100.000,00 -
Utang Usaha - 100.000,00
( Pembelian perlengkapan kantor )
12. Kas 75.000,00 -
Pendapatan Jasa - 75.000,00
( Penerimaan Uang Jasa )
18. Beban Listrik 5.000,00 -
Kas - 5.000,00
( Pembayaran beban listrik bln. Feb )
25. Prive Tuan Budi 25.000,00 -
Kas - 25.000,00
( Pengambilan prive )
25. Kas 500.000,00 -
Utang Bank - 500.000,00
( Pinjaman Bank Rakyat Indonesia )
53 | P a g e
SOAL-SOAL
A. SOAL TEORI
B. SOAL LATIHAN
54 | P a g e
28. : Diterima uang komisi untuk kepengurusan perpanjangan SIM
sebesar Rp. 30.000,00.
31 : Dibayar gaji pegawai kantor sebesar Rp. 150.000,0
Rekening yang digunakan oleh Biro Jasa Berkah adalah sebagai berikut :
Pertanyaan :
Agustus 1 : Ir. Baskara membuka sebuah rekening pada BNI ’46 atas nama
Biro Arsitek Baskara dan menyetor uang sebesar Rp.
10.000.000,00 sebagai modal.
2 : Dibayar dengan cek sewa sebuah rumah untuk kegiatan usahanya
sebesar Rp. 100.000,00 sebulan
3 : Dibeli peralatan gambar dari Toko Merbabu sebesar Rp.
5.000.000,00 dibayar dengan cek sebesar Rp. 3.000.000,00 dan
sisanya bulan depan.
4 : Diambil dari Bank untuk mengisi kas perusahaan sebesar Rp.
1.000.000,00
5 : Dibeli perkas perlengkapan gambar sebesar Rp. 300.000,00
9 : Diserahkan kepada kontraktor PT. Bangun Indah satu set rencana
bangunan seharga Rp. 1.000.000,00 diterima tunai.
10 : Dibeli dengan kredit perlengkapan gambar dari CV. Abadi seharga
Rp. 200.000,00
16 : Telah diseleaikan dan diserahkan seperangkat gambar rencana
bangunan kepada kontraktor PT. Bangun Indah seharga Rp.
2.500.000,00 pembayaran kemudian.
18 : Dibayar tunai gaji para juru gambar sebear Rp. 600.000,00
23 : Diterima tunai dari PT. Bangun Indah sebesar Rp. 1.500.000,00
atas penyerahan gambar pada tanggal 16 Agustus yang lalu.
28 : Ir. baskara mengambil uang tunai untuk keperluan pribadi Rp.
100.000,00
30 : Dibayar bermacam – macam biaya sebesar Rp. 100.000,00
31 : Dibayar dengan cek gaji juru gambar sebesar Rp. 400.000,00
55 | P a g e
Rekening buku besar yang digunakan oleh Biro Arsitek baskara adalah sebagai berikut :
Pertanyaan :
56 | P a g e
101 Kas 302 Prive R. Tirta atmaja
102 Perlengkapan 401 Pendapatan usaha
111 Peralatan 401 Pendapatan usaha
201 Utang usaha 502 Beban iklan
301 Modal R. Tirta atmaja 503 Beban upah
Diminta:
57 | P a g e
5. Berikut ini transaksi – transaksi yag dilakukan oleh
Bioskop Madya selama bula Juli tahun berjalan.
Juli 1 : Diterima dan setor ke rekening bank Rp. 80.000.000,00 uang yang
diterima dari Persero ( stock holder) untuk modal saham ( capital
stock ).
1 : Dibeli bioskop Top Rp. 125.000.000,00 yang dibebankan sebagai
berikut : peralatan Rp. 50.000.000,00 , gedung Rp. 45.000.000,00 ,
tanah Rp. 30.000.000,00 . Dibayar dengan cash Rp. 50.000.000,00
dan diberikan mortgage note ( hipotik ) untuk sisanya.
5 : Dibayar premi asuransi harta kekayaan dan kecelakaan Rp.
3.500.000,00
6 : Dibeli dengan kredit perlengkapan Rp. 975.000,00 dan peralatan
Rp. 2.500.000,00
6 : Dibayar poster dan iklan surat kabar bulan Juli Rp. 915.000,00
9 : Diterima per kas penjualan karcis masuk dalam minggu ini Rp.
3.750.000,00
11 : Dibayar beban lain – lain Rp. 125.000,00
15 : Diterima gaji setengah bulanan Rp. 2.850.000,00
16 : Diterima kas penjualan karcis masuk minggu ini Rp. 5.500.000,00
18 : Dibayar beban lain – lain Rp. 45.000,00
21 : Dibayar per kas kepada kreditur Rp. 2.400.000,00
23 : Diterima per kas dari penjualan karcis masuk minggu ini Rp.
6.200.000,00
24 : Dibayar perlengkapan dengan tunai Rp. 76.000,00
25 : Dibayar untuk pamflet iklan bulan Juli Rp. 135.000,00
28 : Dibukukan faktur sebesar Rp. 6.100.000,00 untuk sewa film bulan
Juli. Pembayarna jatuh tempoo tanggal 6 Agustus.
29 : Dibayar langganan listrik dan air sebesar Rp. 4.500.000,00
31 : Dibayar gaji//upah setengah bulanan Rp. 4.500.000,00
31 : Diterima tunai dari penjualan karcis untuk sisa bulan ini Rp.
8.750.000,00.
Diminta :
Bukukanlah transaksi – transaksi tersebut di atas ke dalam Jurnal Umum.
Rekening – rekenign buku besar yang dipergunakan :
58 | P a g e
113 Gedung 503 Beban iklan
115 Tanah 504 Beban listrik dan air
201 Utang Usaha 505 Beban lain –lain
212 Utang Hipotik
Ujian Nasional Akuntansi , Dasar Satu
Sabtu , 1 September 1990 dengan perubahan
BAB VIII
A. PENDAHULUAN
Bukti pencatatan pertama – tama akan dicatat dalam sebuah buku yang
dinamakan jurnal. Catatan dalam jurnal tersebut secara kronologis dipindahkkan ke
rekening buku besar. Setelah akhir periode akuntansi maka saldo rekening – rekening
buku besar tersebut disusun ke dalam suatu daftar yang dinamakan neraca saldo. Neraca
saldo disini berfungsi sebagai alat pengontrol catatan dalam rekening buku besar.
B. BUKU BESAR
Setiap bukti transaksi yang sudah dibuatkan bukti pencatatannya ( bukti jurrnal )
akan dicatat dalam jurnal , selanjutnya secara kronologis dibukukan kedalam rekening.
Kumpulan dari rekening tersebut dinamakan buku besar. Pencatatan dari jurnal ke
rekening buku besar dinamakan posting.
2. Bentuk Rekening
Bentuk ini berbentuk bentuk yang paling sederhana yang menyerupai huruf T. Bentuk ini
mempunyai dua sisi yaitu sisi debit dan sisi kredit. Bentuknya adalah seagai berikut :
Nama No
59 | P a g e
Bentuk ini adalah merupakan penyempurnaan dari rekening bentuk T , dimana sisi debit
maupun sisi kredit masing – masing dibagi menjadi kkolom tanggal, keterangan, ref
( referensi ) dan jumlah. Bentuknya adalah sebagai berikut :
Nama : No :
Tanggal Keterangan Ref Jumlah Tanggal Keterangan Ref Jumlah
Nama : No :
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit D/K Saldo
Keterangan :
Bentuknya hampir sama dengan rekening berbentuk tiga kolom hanya bedanya
dalam kolom saldo terbagi dua yaitu kolom debit dan kolom kredit. Bentuknya adalah
sebagai berikut :
Nama : No :
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Debet Kredit
Keterangan :
60 | P a g e
- Kolom tanggal untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi.
- Kolom keterangan utnuk mencatat keterangan /uraian yang
terdapat dalam jurnal..
- Kolom ref ( referensi) untuk mencatat nomor halaman jurnal.
- Kolom debit untuk mencatat jumlah uang yang kita debit.
- Kolom kredit untuk mencatat jumlah uang yang kita kredit.Kolom
saldo untuk mencatat saldo dari rekening tersebut. Jika bersaldo debit dicatat pada
kolom debit dan sebaliknya jika bersaldo kerdit dicatat pada kolom kredit.
61 | P a g e
g. Jika digunakan rekening yang berbentuk
tiga kolom atau empat kolom maka carilah saldonya dengan cara membandingkan
antara jumlah saldo dengan pencatatan transaksi tersebut. Pencatatan debit akan
menambah saldo debit atau mengurangi saldo kredit, sedangkan pencatatan kredit
akan mengurangi debit atau menambah saldo kredit.
Agar lebih jelasnya pencatatan dari jurnal ke rekening buku besar maka perhatikanlah
bagan di bawah ini.
Jurnal : Hal : 1
Tanggal Rekening/keterangan Ref Debet Kredit
1991
Feb. 1 Kas 101 Rp. 500.000,00
Modal Tuan Budi 301 - Rp. 500.000,00
( setoran modal )
CONTOH SOAL
Perusahaan Angkutan Pinggir Kota yang bergerak dalam bidang jasa angkutan
menunjukkan neraca per 1 Januari 1991 sebagai berikut:
62 | P a g e
Perusahaan Angkutan Pinggir Kota
Neraca
Per 1 Januari 1991
1991
Jan 5 Perlengkapan 103 2.000.000,00 -
Kas 101 - 2.000.000,00
(pembelian perlengkapan)
“ 10 Uang Usaha 201 5.000.000,00 -
Kas 101 - 5.000.000,00
(pembayaran utang)
“ 15 Kas 101 10.000.000,00 -
Piutang usaha 102 - 10.000.000,00
(penerimaan piutang)
“ 25 Kendaraan 111 5.000.000,00 -
Utang usaha 201 - 5.000.000,00
(Pembelian kendaraan kredit)
22.000.000,00 22.000.000,00
Dari data neraca dan jurnal tersebut diatas setelah di bukukan ke rekening buku besar
terlihat sebagai berikut:
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
1991
Jan. 1 Saldo V - - 10.000.000,00 -
“ 5 Pembayaran Perlengkapan 4 - 2.000.000,00 8.000.000,00 -
“ 10 Pembayaran Utang 4 - 5.000.000,00 3.000.000,00 -
“ 15 Penerimaaan Piutang 4 10.000.000,00 - 13.000.000,00 -
63 | P a g e
Nama : Piutang Usaha No : 102
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
1991
Jan. 1 Saldo V - 15.000.000,00 -
“ 5 Penerimaan Piutang 4 - 10.000.000,00 5.000.000,00 -
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
1991
Jan. 1 Saldo V - - 2.500.000,00 -
“ 5 Pembelian Perlengkapan 4 2.000.000,00 - 4.500.000,00 -
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
1991
Jan. 1 Saldo V - - 50.000.000,00
“ 25 Pembelian Kendaraan 4 5.000.000,00 - 55.000.000,00
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
1991 15.000.000,00
Jan. 1 Saldo V - - - 10.000.000,00
“ 10 Pembayaran Utang 4 5.000.000,00 - - 15.000.000,00
“ 25 Pembelian Kendaraan 4 - 5.000.000,00 -
Saldo
64 | P a g e
Debet Kredit
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
1991
Jan. 1 Saldo - - - - 62.000.000,00
C. NERACA SALDO
Keseimbangan antara jumlah debit dan jumlah kredit dalam rekenig buku besar
harus diperiksa. Pemerikasaan keseimbangan sebaiknya dilakukan tiap – tiap akhir bulan.
Alat yang digunakan untuk memeriksa atau mengontrol adalah neraca saldo. Neraca
saldo dapat diartikan suatu data yang memuat daftar – daftar nomor, nama dan saldo dari
masing – masing rekening buku besar. Sumber pencatatan neraca saldo diambilkan dari
saldo – saldo rekening buku bear yang ada dalam perusahaan tersebut.
Jika perusahaan menggunakan bentuk rekening tiga kolom atau empat kolom
maka penyusunan neraca saldo tinggal mencatat jumlah saldo dari masing – masing
rekening yang terlihat dalam neraca saldo. Rekening yang bersaldo debit maka kita catat
saldo tersebut pada kolom debit dan sebaliknya rekening yang bersaldo kredit kita catat
saldo tersebut pada kolom kredit. Tapi bila perusahaan menggunakan bentuk rekening T
( T account ) atau rekening T account yang disempurnakan ( dua kolom ) maka
penyusunan neraca saldo terlebih dahulu harus menghitung dari masing – masing
rekening yang ada dalam perusahaan. Cara mencari saldonya dengan jalan menjumlahkan
sisi debit dan menjumlahkan sisi kredit dari setiap rekening. Kemudian kita bandingkan
antara jumlah debit dan jumlah kredit, jika jumlah debit lebih besar dari jumllah kredit
maka selisihnya merupakan saldo debit. Sebaliknya jika jumlah kerdit lebih besar dari
umlah debit maka selisihnya merupakan saldo kredit. Dalam neraca saldo jumlah debit
akan sama besarnya dengan jumlah kredit. Bentuk neraca saldo adalah sebagai berikut :
Keterangan :
65 | P a g e
1. Kolom nomor untuk
mencatat nomor kode rekening yang bersangkutan.
2. Kolom nama rekening untuk
mencatat nama – nama rekening yang ada dalam perusahaan tersebut.
3. Kolom debit untuk mencatat
jumlah saldo uang dari rekening yang besaldo debit.
4. Kolom kredit untuk mencatat
jumlah saldo uang dari rekening yang bersaldo kredit.
Pada contoh rekeing buku besar Perusahaan Angkutan Pinggir Kota tersebut di atas jika
dibuat neraca saldonya terlihat sebagai berikut :
Neraca Saldo
Per 31 Januari 1991
Dari contoh di atas terdapat beberapa rekening yang bersaldo debit dan ada
beberapa rekening yang bersaldo kredit. Rekening kas tidak akan mungkin bersaldo
66 | P a g e
kredit, oleh sebab itu rekening kas dikatakan bersaldo normal debit. Saldo normal setiap
rekening sama dengan sisi penambahan dari rekening yang bersangkutan.
Agar jelasnya di bawah ini adalah tabel saldo normal dari setiap rekening :
SOAL – SOAL
A. SOAL TEORI
B. SOAL LATIHAN
1.
2. Perusahaan Binatu Merah yang
didirikan oleh Kasman pada tangggal 1 Febuari 1991 menunjukkan data jurnal
sebagai berikut :
Jurnal Umum ( dalam rupiah ) Halaman : 001
67 | P a g e
Pendapatan jasa cuci - 150.000,00
“ 8 Peralatan binatu 100.000,00 -
Perlengkapan binatu 25.000,00 -
Kas - 125.000,00
“ 9 Kendaraan 2.500.000,00 -
Kas - 2.500.000,00
“ 10 Beban Iklan 60.000,00 -
Kas - 60.000,00
“ 11 Kas 250.000,00 -
Pendapatan jasa binatu - 250.000,00
“ 13 Utang Usaha 150.000,00 -
Kas - 150.000,00
“ 14 Tanah 2.000.000,00 -
Kas - 2.000.000,00
“ 15 Prive Kasman 50.000,00 -
Kas - 50.000,00
“ 17 Kas 300.000,00 -
Pendapatan jasa cuci - 300.000,00
“ 18 Beban gaji 75.000,00 -
Kas - 75.000,00
“ 20 Perlengkapan kantor 50.000,00 -
Wesel bayar - 50.000,00
“ 22 Kas 150.000,00 -
Piutang Usaha - 150.000,00
“ 23 Beban lain –lain 25.000,00 -
Kas - 25.000,00
“ 26 Kas 200.000,00 -
Piutang Usaha 300.000,00 -
Pendapatan jasa binatu - 500.000,00
“ 27 Beban listrik 50.000,00 -
Kas - 50.000,00
“ 28 Beban gaji 75.000,00 -
Kas - 75.000,00
“ 28 Beban Telepon 30.000,00 -
Kas - 30.000,00
13.590.000,00 13.590.000,00
Dafttar rekening buku besar yang disediakan oleh perusahaan Binatu Murah adalah
sebagai berikut:
101. Kas 202. Wesel bayar
102. Piutang usaha 301. Modal Kasman
103 Perlengkapan cuci 302. Prive Kasman
104. Perlengkapan binatu 401. Pendapatan jasa cuci
105. Perlengkapan kantor 402. Pendapatan jasa binatu
111. Tanah 501. Beban sewa
112. Peralatan kantor 502. Beban gajih
113. Peralatan binatu 503. Beban iklan
114. Peralatan cuci 504. Beban listrik
115. Kendaraan 505. Beban telepon
201. Utang usaha 506. Beban lain-lain
68 | P a g e
2. Susunlah neraca saldonya pada tangggal 28 Februari
1991.
69 | P a g e
15 : Di terima uang jasa mengangkut barang dari langganan sebesar Rp.
2.745.000,00.
16 : Risti mengambil uang tunai dari perusahaan untuk keperluan
pribadi sebesar Rp. 250.000,00.
18 : Di bayar uang makan sopir untuk pertengahan bulan pertama Rp.
180.000,00.
20 : Di bayar gajih karyawan untuk pertengahan bulan pertama Rp.
500.000,00.
23 : Di terima uang jasa anggkutan sebesar Rp. 1.500.000,00.
24 : Di selesaikan pekerjaan angkut untuk PT. Melati seharga Rp.
4.500.000,00.
26 : Di beli sebidang tanah untuk perluasan kantor seharga Rp.
5.000.000,00 di bayar tunai Rp. 2.000.000,00 sisanya di angsur
lima kali.
28 : Di bayar uang makan sopir untuk akhir bulan sebesar Rp.
180.000,00.
30 : Di bayar gaji karyawan sebesar Rp. 500.000,00.
Pertanyaan:
a. Buatlah jurnal umum untuk transaksi-transaksi
yang tejadi selama bulan Maret 1991.
b. Bukukanlah jurnal tersebut ke dalam rekening
buku beesar.
c. Susunlah neraca saldonya pada tanggal 31
Maret 1991.
Neraca
Per 1 Januari 1991
70 | P a g e
Jurnal Halaman : 03
4. Servis dan TV “ CERIA “ mempunyai daftar rekening dan saldonya pada tanggal 1 Juli
1991 sebagai berikut :
71 | P a g e
301 Modal Marjuki Rp. 2.660.000,00
302 Prive Marjuki Rp. 150.000,00
401 Pendapatan Jasa Rp. 1.950.000,00
402 Pendapatan Komisi Rp. –
501 Beban Gaji Rp. 750.000,00
502 Beban Sewa Rp. –
503 Beban Iklan Rp. 250.000,00
Diminta :
BAB IX
JURNAL PENYESUAIAN
A. PENDAHULUAN
72 | P a g e
keuangan, sedangkan yang belum menunjukkan keadaaan sebenarnya harus disesuaikan
lebih dahulu.
1. Perlengkapan ( Supplies )
Jurnal Penyesuaian :
Ada dua cara pencatatan pada waktu melakukan pembayaran beban ( biaya ) :
a. Pendekatan Neraca, yaitu
pembayaran beban dicatat dalam rekening “ Beban dibayar di muka “
b. Pendekatan Rugi Laba, yaitu
pembayaran beban dicatat dalam rekening “ Beban….”
Contoh :
Pada Tanggal 1 April 1990 membayar premi asuransi untuk satu tahun Rp.
240.000,00.
73 | P a g e
Asuransi dibayar dimuka ( Debet ) Rp. 240.000,00
Kas ( Kredit ) Rp. 240.000,00
Jumlah tersebut akan tetap terlihat pada rekening asuransi dibayar di muka di neraca
saldo 31 Desember 1990.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 1990 tersebut sebenarnya asuransi yang sudah
dimanfaatkan adalah 9 bulan ( 1 April 1990 – 31 Desember 1990 ). Ini berarti
sejumlah Rp. 180.000,00 ( 9/12 x Rp. 240.000,00 ) sudah menjadi beban tahun 1990.
Maka jumlah tersebut harus dipindahkan dari rekening “ Asuransi dibayar dimuka “
ke rekening “ Beban Asuransi “ dengan jurnal penyesuaian :
Sampai dengan tanggal 31 Desember 1990 sebenarnya yang sudah menjadi beban
baru 9 bulan ( Rp. 180.000,00 ). Sedangkan sisanya ( Rp. 60.000,00 ) bukan
merupakan beban tahun 1990.
Maka jumlah yang eblum merupakan beban tersebut harus di pindahkan dari rekening
” Biaya Asuransi “ ke rekening “Asuransi dibayar di muka “ , dengan jurnal
penyesuaian :
Untuk lebih jelasnya, perhitungan mana yang sudah, dan mana yang belum menjadi
beban dapat dilukiskan dalam gambar ( garis waktu ) berikut ini :
¼ - 90 31/12 – 90 ¼ -91
74 | P a g e
9 Bulan 3 bulan
Contoh :
Pada tanggal 1 Juli 1990 diterima sewa untuk 2 tahun Rp. 2.000.000,00.
a. Jika mengunakan
pendekatan neraca transaksi tersebut di catat dalam rekening :
Jumlah tersebut akan tetap terlihat pada rekening sewa diterima di muka di neraca
saldo 31 Desember 1990.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 1990 tersebut, sebenarnya yang sudah
merupakan pendapatan tahun 1990, adalah 6 bulan ( 1 Jli 1990 – 31 Desember 1990)
= 6/24 x Rp. 2.000.000,00 = Rp. 500.000,00. Sedang selebihnya ( Rp. 1.500.000,00 )
belum merupakan pendapatan tahun 1990.
Karena pada saat penerimaan sewa dicatat dalam rekening sewa diterima di muka
maka untuk jumlah yang sudah merupakan pendapatan tahun 1990 harus dipindahkan
ke rekening Pendapatan Sewa dengan jurnal Penyesuaian sebagai berikut :
75 | P a g e
Kas ( debit ) Rp. 2.000.000,00
Pendapatan sewa ( kredit ) Rp. 2.000.000,00
Untuk lebih jelasnya perhitungan mana yang sudah dan mana yang belum merupakan
pendapatan , dapat dilakukan dalam gambar ( garis waktu ) berikut ini :
Perusahaan membayar gaji pegawai mingguan tiap hari sabtu. Tarif gaji Rp.
40.000,00 per hari. Pembayaran gaji terakhir tanggal 27 Desember dengan demikian gaji
karyawan tanggal 29, 30, dan 31 Desember belum di bayar karena baru akan di bayar
pada hari Sabtu tanggal 3 Januari tahun berikutnya. Ini berarti sampai akhir periode
akuntansi terdapat gaji yang beluum di bayar 3 hari @ Rp. 40.000,00 = Rp. 120.000,00.
Jurnal penyesuaiannya:
Beban gaji Rp. 120.000,00
Utang gaji Rp. 120.000,00
Jurnal penyesuaiannya:
76 | P a g e
Dineraca saldo rekening peralatan kantor memperlihatkan jumlah Rp.
1.000.000,00 di putuskan untuk mengadakan penyusutan 10% per tahun. Ini berarti
penyusutan tiap tahun = 10% x Rp 1.000.000,00 = Rp. 100.000,00.
Jurnal pnyesuaiannya:
CONTOH SOAL
Data Penyesuaian:
77 | P a g e
g. Asuransi dibayr tangggal 1 September 1990 untuk 1
tahun.
Berdasarkan Neraca saldo dan data penyesuaian di atas, buatlah jurnal Penyesuaian!
Jawab:
24.850.000,00 24..850.000,,00
Penjelsan :
78 | P a g e
SOAL – SOAL
A. SOAL TEORI
B. SOAL LATIHAN
3.Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan pada tanggal 31 Desember 1991 dari data
berikut ini :
b.)Pada tanggal 1 April 1991 membayar premi asuransi untuk 1 tahun sebesar Rp.
600.000,00 dicatat dalam rekening assuransi dibayar dimuka.
c.)Pada tanggal 1 April 1991 membayar sewa kantor untuk satu tahun sebesar Rp.
1.200.000,00 dicatat dalam rekenig beban sewa
d.)Pada tanggal 1 Agustus 1991 dibayar iklan Rp. 1.000.000,00 untuk 10 kali penerbitan
dan dicatat dalam rekening iklan dibayar di muka.
79 | P a g e
f.)Suatu perusahaan membayar upah karyawan seminggu sekali setiap hari Sabtu sebesar
Rp. 1.500.000,00, akhir periode akuntansi jatuh hari Kamis.
h.)Sebuah kendaraan dibeli pada awal bulan oktober 1991 dengan harga Rp.
18.000.000,00 umur ekonomis kendaraan tersebut ditaksir 6 tahun, dengan nilai sisa pada
akhir tahun ke enam Rp. 3.000.000,00
i.)Pada bulan Desember mencatat pendapatan diterima di muak Rp. 5.000.000,00 untuk
pengangkutan 100 ton barang dagang dari pelabuhan ke gudang. Sampai dengan akhir
bulan Desember sudah 40 ton yang diangkut.
4.“ Rita Salon “ pada tanggal 31 Desember 1991 mempunyai data berupa Neraca Saldo
dan data Penyesuaian sebagai berikut :
a.)Neraca Saldo
b.Data Penyesuaian
80 | P a g e
Buatlah jurnal penyesuaian !
Data Penyesuaian :
81 | P a g e
BAB X
KERTAS KERJA
A. PENDAHULUAN
Tahap akhir siklus Akuntansi adalah menyususn laporan Keuangan yang dibuat
sebagai Laporan Pertanggungjawaban pimpinan Perusahaan kepada pemilik, dan juga
disajikan kepada piha luar yang memerlukan. Untuk itu diprlukan alat bantu yang dapat
mempermudah penyusunan Laporan Keuangan. Alat bantu tersebut adalah Kertas Kerja
( Work Sheet ) yang disebut juga Neraca Lajur.
Sesuai dengan sifatnya sengaia kertas kerja yaitu konsep untuk menyusun Laporan
Keuangan, maka belum ada keseragaman dalam pemakaian bentuk.
Pada umumnya Kertas Kerja berbentuk 10 kolom , tetapi dapat juga dibuat dengan
8 kolom , 12 kolom , sesuai dengan kebutuhannya. Untuk lebih jelasnya perhatikan
gambar di bawah ini .
82 | P a g e
Kertas Kerja 12 Kolom
1. Menyiapkan Kertas Kerja dan mengisi kolom neraca saldo berdasarkan neraca salso
yang telah disiapkan atau dari saldo yang ada di Buku Besar.
3. Mengisi kolom neraca saldo disesuaikan dengan jumlah – jumlah yang diperoleh dari
penggabungan neraca saldo dengan jurnal penyesuaian untuk masing – masing
rekening :
a. Jika letaknya sama
dijumlahkan kemudian dipindahkan ke kolom neraca saldo disesuaikan pada sisi
yang sama.
b. Jika letaknya
berlawanan diselisihkan, hasilnya dipindahkan ke kolom neraca saldo
disesuaikan, pada sisi yang lebih besar.
4. Memindahkan jumlah – jumlah yang ada pada neraca saldo disesuaikan ke dalam
kolom Rugi laba atau neraca, pada sisi yang sama dengan cara :
a. Untuk rening Riil, yaitu Harta , Utang, dan
Modal ( termasuk rekening Prive ) dipindahkan ke kolom neraca.
b. Untuk rekening Nominal, yaitu Pendapatan
dan Beba dipindahkan ke koom Rugi – Laba.
5. Menjumlahkan angka – angka dalam koom Rugi Laba, kemudian menuliskan selisih
antara umlah debet dan kredit disisi jumlah yang lebih kecil, sehingga jumlah debet
dan kredit sama.
6. Menuliskan kata “ Laba Bersih “ atau “Rugi Bersih “ dalam kolom rekening dengan
ketentuan :
83 | P a g e
a. Jika jumlah debet lebih besar dari jumlah
krediit ( kolom Rugi Laba ) , sehingga selisihnya ditulis di Kredit, berarti “ Rugi
Bersih “.
b. Jika jumlah kredit lebih besar dari jumlah
debet ( koom Rugi Laba ), sehingga selisihnya ditulis di debet berarti “ Laba
Bersih “.
7. Memindahkan laba Rugi bersih ke kolom neraca pada sisi yang berlawanan.
8. Menjumlah kolom neraca sehingga jumlah debet dan kredit menjadi sama, kemudian
seluruh jumlah yang ada di Kertas Kerja di garis dua.
Contoh :
84 | P a g e
d. Penyusutan peralatan 10 % 1 tahun
e. Pendapatan servis yang masih harus
diterima Rp 350.000,00
f. Persekot gaji untuk bulan Januari 1991 Rp.
150.000,00
g. Iklan yang telah diterbitkan Rp. 500.000,00
h. Bunga yang masih harus dibayar Rp.
100.000,00
Berdasarkan data akuntansi di atas, susunlah kertas kerja dan jurnal penyesuaian.
Jawab :
a. Jurnal Penyesuaian :
Penjelasan :
a. Perlengkapan yang
terdapat dalam neraca saldo Rp. 500.000,00. Pda tanggal 31 Desember 1991
persediaan perlengkapan yang ada Rp. 200.000,00 berarti yang telah di pakai seharga
85 | P a g e
Rp. 300.000,00. Jumlah tersebut dipindahkan sebagai beban tahun 1990, dengan cara
mendebet rekening beban perlengkapan dan mengkredit rekening perlengkapan.
e.
f. Pendapatan servis yang
masih harus diterima Rp. 350.000,00 merupakan piutang , maka harus dicatat dengan
cara mendebet rekening. Piutang pendapatan dan mengkredit rekening Pendapatn
Servis.
g. Beban gaji Rp.
3.700.000,00 termasuk gaji untuk bulan Januari 1991 Rp. 150.000,00. Jumlah ini
sebenarnya bukan merupakan beban tahun 1990, maka harus di pindahkan dari
rekening beban gaji ke rekening gaji di bayar di muka, dengan cara mendebet
rekening gaji dibayar di muak dan megkredit rekening Beban gaji.
86 | P a g e
SOAL –SOAL
A. SOAL TEORI
c. Rekening perlengkapan di
Neraca Saldo Rp. 500.000,00. Persediaan padaa tanggal 31 Desember 1990
sebesar Rp. 200.000,00. Bagimanakah penyelesaian rekening perlengkapan pada
kertas kerja !
B. SOAL LATIHAN
87 | P a g e
1. Perusahaan “ Angkutan Selamat “ pada tanggal 1991 mempunyai data Neraca Saldo
dan data penyesuaian sebagai berikut
Neraca saldo
Data Penyesuaian :
Buatlah :
a. Jurnal penyesuaian
b. Kertas Kerja
88 | P a g e
2. Dari soal bab IX no. 2 , buatlah kertas kerja !
3. Dari soal bab IX no. 3, buatlah kertas kerja !
4. H. Munawar menyelenggarakan sebuah bngkel dengan nama Bengkel RAPIH. Dari
buku besar perusahaan itu disusun sebuah neraca saldo per 31 Desember 1991
sebagai berikut :
Diminta :
1. Menyusun Ayat Jurnal Penyesuaian per 31 Desember 1991 dalam bentuk jurnal
umum.
2. Menyusun Neraca lajur 10 kolom yang terdiri dari Neraca saldo, Penyesuaian, Neraca
Saldo disesuaikan, perhitungan Rugi – Laba, Neraca.
89 | P a g e
Perkiraan - perkiraan yang masih harus disediakan :
a. Menurut rekening koran yang diterima dari bank, bank telah mendebt rekening
perusahaan sebesar Rp. 12.500.000,00 sebagai beban administrasi bank, dan
mengkredit Rp. 27.500,00 sebagai jasa giro.
90 | P a g e
d. Iklan dibayar pada tanggal 16 Agustus 1991 untuk sepuluh kali penerbitan. Pada
tanggal 31 Desember 1991 masih belum diterbitkan dua kali.
h. Beban gaji dan upah yang masih harus dibayar per 31 Desember 1991 berjumlah Rp.
425.000,00.
Diminta :
Menyusun Neraca Lajur ( Kertas Kerja ) untuk periode yang berakhir 31 Desember 1991.
Perkiraan – perkiraanyang masih harus dibuka untuk penyusunan
Kertas Kerja :
BAB XI
LAPORAN KEUANGAN
Sesuai dengan uraian pada Bab VI , laporan keuangan yang akan dibahas dalam buku ini
adalah laporan Rugi Laba, laporan Perubahan Modal dan Neraca.
Laporan rugi laba menyajikan pendapatan dan beban suatu perusahaan pada
periode tertentu.
91 | P a g e
Langkah-langkah penyusunan laporan rugi laba dengan menggunakan kertas
kerja:
1. Menuliskan nama perusahaan, jenis laporan
(“Perhitungan Rugi Laba”) dan periode Akuntansi.
2. Menuliskan rekening-rekening pendapatan yang ada
dikertas kerja, kemudian di jumlah.
3. Menuliskan rekening-rekening beban yang ada di kertas
kerja, kemudian di jumlah.
4. Menyelisihkan jumlah pendapatan dengan jumlah beban.
C. NERACA
Neraca yang terdiri dari tiga komponen (unsur) yaitu Aktiva (harta), Utang dan
Modal, sebaiknya disusun secara sistematis, yaitu:
92 | P a g e
4. Modal disusun sesuai dengan sifat kekekalannya.
Contoh :
Dari kertas kerja Bengkel Perkasa dapat disusun laporan keuangan sebagai berikut :
Pendapatan
1. Pendapatan Rp. 7.150.000,00
2. Pendapatan Komisi Rp. 400.000,00 +
Rp. 7.550.000,00
Beban – beban
1. Beban Gaji Rp. 3.550.000,00
2. Beban Iklan Rp. 500.000,00
3. Beban Bunga Rp. 250.000,00
4. Beban Perlengkapan//Supplies Rp. 300.000,00
5. Beban Asuransi Rp. 400.000,00
6. Beban Sewa Rp. 500.000,00
7. Beban Penyusutan Peralatan Rp. 200.000,00
Rp. 5.750.000,00 -
93 | P a g e
Laba bersih Rp. 1.850.000,00
Prive H. Ali Rp. 300.000,00 -
3. Neraca
a. Bentuk Skontro
BENGKEL PERKASA
Neraca
31 Desember 1990
Aktiva Passiva
Aktiva lancar Uang Jangka Pendek
Aktiva Tetap
Rp. 1.200.000,00
b. Bentuk Laporan
BENGKEL PERKASA
Neraca
31 Desember 1990
Ativa
Aktiva lancar
94 | P a g e
Kas Rp. 1.400.000,00
Piutang Usaha Rp. 700.000,00
Perlengkapan/Supplies Rp. 200.000,00
Asuransi dibayar dimuka Rp. 200.000,00
Sewa dibayar dimuka Rp. 700.000,00
Piutang Pendapatan Rp. 350.000,00
Gaji dibayar dimuka Rp. 150.000,00
Ikaln dibayar dimuka Rp. 250.000,00
Ativa tetap
Rp. 1.200.000,00 +
Passiva
Utang Jangka Pendek
Utangn Usaha Rp. 500.000,00
Utang Bunga Rp. 100.000,00
Modal
SOAL-SOAL
A. SOAL TEORI
B. SOAL LATIHAN
95 | P a g e
1. Berdasarkan Kertas Kerja Servis Mobil “Agung Motor” dibawah ini, susunlah
laporan keuangan!
2. Neraca Saldo dari “ New Teater “ pada tanggal 31 Desember 1991 sebagai
berikut :
NEW TEATER
Neraca Saldo
31 Desember 1991
96 | P a g e
101 Kas Rp. 1.700.000,00 -
102 Perlengkapan Supplies Rp. 900.000,00 -
103 Asuransi dibayar di muka Rp. 2.400.000,00 -
104 Iklan dibayar di muka Rp. 3.000.000,00 -
151 Gedung Rp. 80.000.000,00 -
152 Akumulasi Penyusutan Gedung - Rp. 16.000000,00
153 Peralatan Rp. 25.000.000,00 Rp. 7.500.000,00
154 Akumulasi Penyusutan Peralatan - Rp. 5.000.000,00
201 Utang Usaha - Rp. 10.000.000,00
251 Utang Hipotik - Rp. 50.000.000,00
301 Modal M. Dudung - -
302 PriveM. Dudung Rp. 1.000.000,00 Rp. 40.000.000,00
401 Pendapatan penjualan tiket - Rp. 3.000.000,00
402 Pendapatan Iklan - -
501 Beban Gaji Rp. 6..500.000,00 -
502 Beban Sewa Film Rp. 8.500.000,00 -
503 Beban Pemeliharaan Gedung Rp. 1.500.000,00 -
504 Beban Bunga Rp. 895.000,00 -
505 Beban Serba – serbi Rp. 600.000,00 -
a. Persediaan
perlengkapan Rp. 200.000,00
b. Asuransi dibayar
pada tanggal 1 Mei untuk 1 tahun
c. Iklan dibayar di muka
Rp. 3.000.000,00 untuk 50 kali penerbitan. Ikaln yang telah diterbitkan sudah 40 kali.
d. Penyusutan gedung
ditetapkan 5 %
e. Penyusutan peralatan
ditetapkan 10 %
f. Gaji bulan Desember
yang belum dibayar Rp. 250.000,00
g. Bunga yang masih
harus dibayar Rp. 50.000,00
1. Jurnal Penyesuaian
2. Kertas Kerja
3. Laporan Keuangan
BAB XII
98 | P a g e
MENUTUP BUKU BESAR
A PENDAHULUAN
Rekening buku besar yang sudah diisi selama periode akuntansi, tapi akhir periode
harus ditutup dan kemudian dibukukan kembali pada awal periode berikutnya.Menutup
buku adalah memindahkan saldo –saldo rekening nominal atau sementara rekening
Modal menunjukan saldo akhir sesuai dengan yang tercantum dalam Neraca (Laporan
Keuangan) dan rekening nominal bersaldo nol, sehingga dineraca akhir tidak tampak lagi.
Untuk rekening nominal perlu dibuat jurnal penutup.
B JURNAL PENUTUP
Tujuan dibuatnya jurnal penutup adalah untuk memindahkan saldo – saldo rekening
nominal dan pengambilan pribadi ke rekening modal.
2. Mengkredit rekening beban sebesar sadlso masing – masing ( sisi debit kolom
Rugi Laba ) dan mendebet rekening ikhtisar Rugi Laba.
4. Mengkredit rekeing prive sebesar saldonya ( sisi debit neraca akhir ) dan
mendebet rekening modal.
Contoh :
99 | P a g e
Des 31 Pendapatan servis Rp. 7.150.000,00 -
Pendapatn Komisi Rp. 400.000,00 -
Ikhtisar Rugi – Laba - Rp. 7.550.000,00
“ 31 Ikhtisar Rugi – Laba Rp. 5.700.000,00 -
Beban gaji - Rp. 3.550.000,00
Beban Iklan - Rp. 500.000,00
Beban Bunga - Rp. 250.000,00
Beban Perlengkapan - Rp. 300.000,00
Beban Asuransi - Rp. 400.000,00
Beban Sewa - Rp. 500.000,00
Beban Penyusutan Peralatan - Rp. 200.000,00
“ 31 Ikhtisar Rugi Laba Rp. 1.850.000,00 -
Modal H. Ali - Rp. 1.850.000,00
“ 31 Modal H. Ali Rp. 300.000,00 -
Prive H. Ali - Rp. 300.000,00
Dalam praktek, rekening buku besar yang akan ditutupp adalah rekening – rekening
yang sudah ada selama periode akuntansi.
Dalam contoh ini rekeing buku besar diambil dari data Neraca Saldo yang sudah ada
pada kertas kerja “ Bengkel Mobil Perkasa “, karena pada dasarnya saldo – saldo yan
sudah ada di neraca saldo diambil dari rekening buku besar.
Setelah jurnal penyesuaian dan jurnal penutup dipindahkan ke buku besar, maka
rekening nominal dan pengambilan pribadi akan bersaldo nol dan rekening modal
jumlahnya sesuai dengan yang ada di neraca ( laporan keuangan )
Contoh :
Dari Buku Beasr Bengkel Mobil Perkasa ( data diambil dari kertas kerja ) setelah posting
jurnal penyesuaian dan jurnal penutup, akan tampak sebagai berikut :
100 | P a g e
Nama Rekening : Piutang Usaha No :
102
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - - Rp. 700.000,00 -
101 | P a g e
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - - Rp.600.000,00
31 Penyesuaian Js.08 - Rp. 200.000,00 - Rp.800.000,00
102 | P a g e
Des 31 Saldo - - - - Rp.400.000,00
31 Penutupan Js.09 Rp.400.000,00 - - -
103 | P a g e
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Penyesuaian Js.08 Rp. 400.000,00 - Rp.400.000,00 -
31 Penutupan Jt.09 - Rp. 400.000,00 - -
104 | P a g e
Nama Rekening : Iklan dibayar di muka No :
108
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Penyesuaian Js.08 Rp. 250.000,00 - Rp.250.000,00 -
Setelah buku besar ditutup, tahap berikutnya adaalaah menyusun neracaa saaldo
setelah penutupan.
Tujuan:
Contoh:
Berdasarkan buku besar “Bengkel Mobil Perkasa” per 31 Desember, dapat dibuat
Neraca Saldo setelah penutupan sebagai berikut:
105 | P a g e
“BENGKEL MOBIL PERKASA”
Contoh :
Dari kertas kerja dan jurnal penyesuaian “” Bengkel Mobil Perkasa “ di muka
dapatlah dibuat jurnal pembalik berikut ini :
Jurnal Pembalik :
106 | P a g e
Jan 1 Pendapatan Servis Rp. 350.000,00
Piutang Pendapatan Rp. 350.000,00
1 Beban Gaji Rp. 150.000,00
Gaji dibayar di muka Rp. 150.000,00
1 Beban Iklan Rp. 250.000,00
Iklan dibayar di muka Rp. 250.000,00
1 Utang Bunga Rp. 100.000,00
Beban Bunga Rp. 100.000,00
SOAL – SOAL
A. SOAL TEORI
1. Sebutkan 5 buah rekening yang harus ditutup pada akhir periode akuntansi !
2. Jelaskan secara singkat cara menutup buku besar !
3. Apakah tujuan penyusunan jurnal penutup ?
4. Jelaskan cara membuat jurnal penutup !
5. Apakah tujuan penyusunan neraca saldo setelah penututpan ?
6. Darimanakah sumber yang digunakan untuk menyusun neraca saldo setelah
penutupan ?
7. Apakah tujuan penyusunan jurnal pembalik ?
8. Jelaskan cara menyusun jurnal pembalik !
B. SOAL LATIHAN
1. Berdasarkan kertas kerja Bengkel Las Sentosa Jaya pada halaman 112 susunlah :
a. Jurnal Penutup
b. Menutup rekening –rekening buku besar
c. Neraca saldo setelah penutupan
d. Jurnal Pembalik
2. Dari buku besar Perusahaan reparasi Radio “”MERDU” untuk akhir periode 1990
memperlihatkan saldo – saldo sebagai berikut :
107 | P a g e
103 Perlengkapan reparasi Rp. 3.100.000,00
111 Peralatan reparasi Rp. 8.440.000,00
112 Akumulasi penyusutan peralatan reparasi Rp. 2.240.000,00
201 Utang Usaha Rp. 500.000,00
301 Modal H. arman Rp. 7.330.000,00
302 Prive H. Arman Rp. 24.000.000,00
401 Pendapatan reparsi Rp. 46.950.000,00
501 Beban Upah Rp. 15.550.000,00
502 Beban sewa Rp. 450.000,00
503 Beban Iklan
Diminta :
1. Susunlah sebuh Neraca Lajur untuk tahun yang berakhir 31 Desember 1990 dengan
pertolongan saldo –saldo di atas dan keterangan berikut ini :
a. Asuransi yang telah kadarluwarsa Rp. 530.000,00
b. Nilai persediaan perlengkapan reparasi yang masih ada Rp. 760.000,00
c. Penyusutan atas peralatan reparasi Rp. 1.300.000,00.
d. Upah terutangg dan belum dicatat Rp. 50.000,00.
a. Perhitungan Rugi-Laba
b. Laporan perubahan modal
c. Neraca
4. Pada tanggal 1 Agustus 1990 Hadi Susilo membuka sebuah kantor usaha agen real
estate dengan nama “Hadi Ssilo Real Estate”. Seolama bulan Agustus 1990
melakukan transaksi-transaksi berikut:
Agustus 1 Diinvestasikan ke dalam perusahaan berupa uang tunai Rp.
3.000.000,00 dan sebuah mobil dengan nilai Rp 13.000.000,00
2 Disewa kantor untuk bulan Agustus Rp. 700.000,00
108 | P a g e
2 Dibayar premi asuransi untuk 1 tahun Rp. 960.000,00
3 Dibeli tunai perl;engkapan kantor Rp. 250.000,00
12 Dijual sebuah rumah dan untuk itu diterima komisi sebesar Rp.
7.700.000,00
15 Dibayar gaji karyawan Rp. 600.000,00
Dibayar rekening telepon Rp. 100.000,00
30 Dibayar pemakaiaan bensin dan oli selama bulan Agustus untuk
mobil peerusahaan Rp. 120.000,00
31 Dibayar gaji karyawan Rp. 500.000,00
32 Diambil uang tunai untuk keperluan pribadi Rp. 125.000,00
Diminta:
1. Bukalah rekening - rekening ( empat kolom ) berikut ini :
111 Kas
112 Asuransi dibayar di muka
113 Perlengkapan kantor
121 Mobil
122 Akumulasi penyusutan mobil
211 Gaji terutang
311 Modal Hadi Susilo
312 Prive Hadi Susilo
411 Pendapatan Komisi
501 Beban Sewa
502 Beban Gaji
503 Beban Bensil dan Oli
504 Beban Telepon
505 Beban Asuransi
506 Beban Perlengkapan
507 Beban Penyusutan mobil
2. Buatlah ayat jurnal untuk transaksi – transaksi tersebut di atas, dan posting ayat
jurnal tersebut ke dalam rekening yang sesuai.
3. Buatlah Neraca Lajur dengan menggunakan keterangan berikut :
a. Premi asuransi yang sudah kadarluwarsa Rp. 80.000,00
b. Perlengkapan kantor yang masih tersedia Rp. 190.000,00
c. Penyusutan atas mobil Rp. 200.000,00
d. Gaji karyawan yang terutang Rp. 75.000,00
4. Buatlah laporan keuangan :
- Perhitungan Rugi – Laba bulan Agustus 1990
- Laporan perubahan modal bulan Agustus 1990
- Neraca per 31 Agustus 1990
5. Buatlah yat jurnal penyesuaian dan ayat jurnal penutup yang diperlukan dan
masukkan ayat - ayat jurnal tersebut ke dalam rekening yang sesuai .
6. Susunlah Neraca Saldo setelah penutupan per 31 Agustus 1990.
109 | P a g e