Anda di halaman 1dari 109

BAB I

SEJARAH, PENGERTIAN, PEMAKAI


DAN MACAM AKUNTANSI

A. SEJARAH AKUNTANSI

Seorang siswa pada akhir bulan menghitung jumlah uangnya berdasarkan buku
hariannya. Pengeluaran yang ada antara lain : untuk pembayaran SPP, transport, membeli
alat tulis, jajan, dan kebutuhan lainnya. Setelah di jumlahkan uang pemberian dari orang
tuanya siswa, sisanya tinggal sedikit. Hal itu dilaporkan kepada orang tua untuk
mendapatkan tambahan dana pada bulan berikutnya. Mengapa siswa itu perlu membuat
catatan untuk pengeluran dan pemasukan ?
Karena mereka akan dapat melihat, menilai dan memutuskan untuk tindakan berikutnya,
apakah mereka akan tetap jajan sehingga tidak mempunyai simpanan, dan lain-lain. Bagi
orang tua dia akan menentukan perlu atau tidaknya diberikan tambahan dana, atau hanya
akan diberikan tiap hari sesuai dengan kepentingannya.
Jika diperhatikan masalah diatas, sebenarnya setiap orang membutuhkan catatan,
begitu pula dengan para pedagang dari Genoa, untuk menghitung berapa
keuntungan/kerugian dalam berdagang, mereka akan membendingkan jumlah harta pada
waktu berangkat dengan jumlah harta pada waktu pulang. Itulah awal mula
perkembangan timbulnya akuntansi, yang prosesnya bersamaan dengan perkembangan
bisnis.
Pada tahun 1494 lahirlah buku pertama “SUMMA DE ARITHMETICA
GEOMETRICA, PROPORTIONI ET PROPORTIONALITE” yang salah satu
babnya memuat akuntansi, dibuat oleh Lucas Pacioli yang kemudian dikenal sebagai
bapak akuntansi.
Pada abad ke 15 romawi jatuh, pusat perdagangan pindah kebelanda, sehingga
perkembangan akuntansi memakai system kontinental. Setelah belanda meninggalkan
Indonesia, maka pada zaman jepang terdapat kekosongan tenaga akuntansi. Oleh sebab
itu kursus akuntansi mulai ditingkatkan, dan disinilah awal mulanya keberadaan akuntan
di Indonesia.
Pada zaman kemerdekaan dimulai pengiriman akuntan dari Indonesia keluar negri
(AS), dan sejak itu pula system akuntansi bergeser dari system kontinental ke system
Anglo Saxon (AS). Perguruan tinggi mulai berlomba-lomba membuka jurusan akuntansi,
dan berawal tahun 1952. seiring dengan perkembangan akuntansi, maka pada tahun 1953
berdirilah Ikatan Akuntan Indonesia yang merupakan lembaga pengembangan akuntansi
di Indonesia.

1|Page
PENGERTIAN DAN KEGUNAAN

1. Pengertian Akuntansi
Istilah akuntansi yang merupakan terjemahan bebas dari Accountancy, mempunyai
pengertian yang menurut ahli yang satu dengan yang lain tidak sama. Walaupun
demikian pada prinsipnya mempunyai pengertian yang sejenis. Menurut American
Accounting Association, yaitu lembaga yang bertugas memberikan gelar Akuntan di AS,
mendefinisikan sebagai berikut :
Proses pengidentifikasian, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi, untuk
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas, bagi pihak
pemakai informasi.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa :
a. Akuntansi merupakan proses identifikasi/pengenalan, pengkuran dan
pelaporan ekonomi.
b. Informasi yang di hasilakan oleh akuntansi diharapkan berguna untuk
penilaian dan pengambilan keputusan bagi pihak yang memerlukannya.

2. Kegunaan Akuntansi
Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu
lembaga/badan usaha kepada pihak yang berkepentinagn, baik yang di dalam perusahaan
itu sendiri maupun pihak-pihak di luar perusahaan. Laporan keuangan yang bersifat
kuantitatif yang berupa angka-angka suatu uang yang dituangkan dalam bentuk laporan
keuangan, yang berguna untuk :
a. Perencanaan
Melalui informasi ekonomi yang tepat, maka manajemen perusahaan dapat menyusun
rencana, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.

b. Pengendalian
Melalui informasi ekonomi yang akurat, maka manajeman perusahaan dapat mengontrol,
menilai terhadap jalannya perusahaan.

c. Pertanggung jawaban
Walaupun laporan keunagan bersifat kuantitatif, tetapi juga dapat dipergunakan untuk
menelusuri data kuantitatif (misal jumlah karyawan), sehingga dapat digunakan utuk
bahan pertanggungjawaban manajemen, yang akan dapat digunakan untuk mengambil
keputusan pada masa-masa yang kan datang.

C. PEMAKAI AKUNTANSI

Tujuan akuntansi adalah memberikan informasi keuanagn kepada pemakai/pihak-


pihak lain yang memerlukan :
Pihak-pihak yang memerlukan akuntansi antara lain :

2|Page
1. Pihak intern

Manajemen berkepentingan langsung dan sangan membutuhkan informasi keuangan


untuk tujuan pengendalian/controlling, pengkoordinasian/coordinating dan
perencanaan/planning suatu perusahaan.

2. Pihak extern

a. Pemilik/investor dan calon pemilik


Pemilik memerlukan akuntansi untuk memenuhi posisi maju/mundurnya perusahaan,
sehingga ia dapat menentukan apakah akan mempertahankan perusahaannya, menjual
atau menanam modalnya di perusahaan lain.
Calon pemilik dapat menentukan apakah dia akan menanamkan modalnya pada
perusahaan itu.

b. Kreditor dan calon kreditor


Informasi akuntansi berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
mengembalikan pinjaman, sehingga dapat dijadikan pedoman apakah akan di tambah
pinjamannya atau justru akan ditarik pinjaman yang telah diberikan.
Bagi calon kreditor berguna untuk menilai resiko yang akan terjadi sebelum pinjaman
diputuskan ataru diberikan.

c. Pemerintah
Informasi akuntansi bai pemerintah sangan berguna untuk tujuan pajak dan
pengaturannya, pemeriksaan terhadap kebenaran jumlah pajak yang dilaporkan, dan
sebagai lat penilai apakah perusahaan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan,
serta pemantauan perkembangan perusahaan melalui Biro Pusat Statistik.

d. Karyawan
Informasi ekonomi bagi karyawan akan berguna untuk mengetahui kelangsungan
hidupnya, maju mundurnya perusahaan yang berguna untuk kemantapan kerja,
pertimbangan naik turunnya gaji dan jaminan social.

e. Pelanggan
Informasi ekonomi berguna untuk mengevaluasi hubungan usaha hubungan usaha
dengan perusahaan, dan menentukan kelanjutan hubungan di masa mendatang.

D. MACAM-MACAM AKUNTANSI

1. Akuntansi Keuangan
Adalah akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan transaksi keuangan. Hasil
akhir akuntansi keuangan adalah Laporan Laba/rugi, Laporan perubahan modal,
neraca, Laporan perubahan posisi keuangan, catatan atas laporan keuangan. Dalam

3|Page
penyusunan laporan keuangan harus sesuai dengan prisip akuntansi yang berterima
umum.

2. Akuntansi manajemen
Adalah akuntansi yang memberikan informasi baik keuanagn (kuantitatif) maupun
bukan keuanagan(kualitatif), untuk kepentinagn manajemen perusahaan. Bidang ini
bermanfaat untuk pengambilan keputusan dan pengendalian operasi perusahaan.
Macam-macam akuntansi yang lain :
a. Akuntansi Biaya
b. Akuntansi Pemerintah
c. Akuntansi Sosial
d. Akuntansi Internasional
e. Akuntansi Pemeriksaan
f. Akuntansi Perpajakan
g. Akuntansi Peranggaran
Profesi di bidang akuntansi di sebut akuntan.

Macam-macam akuntan dan tugasnya, menurut UU No.34 th. 1945 :

a. Akuntan Privat/Intern/Manajemen
Adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan/ organisasi tertentu, bertugas
menjalankan fungsi akuntansi keuangan maupun akuntansi manajemen.

b. Akuntan Publik (Extern)


Adalah akuntan yang menjalankan fungsi pemeriksaan secara bebas (indepeden)
terhadap laporan keuangan perusahaan dan organisasi lain. Hasil laporan keuangan
dinyatakan dalam laporan akuntansi yang berisi pendapat tentang kewajaran atau
kelayakan laporan keuangan yang diperiksanya.

Tugas selain pemeriksaan adalah :

- Konsultasi perencanaan dan pelaporan pajak


- Penyusunan anggaran
- Penyusunan system akuntansi
- Penyusunan system akuntansi
- Penyususnan laporan keuangan

c. Akuntan Pemerintah
Adalah akuntan yang bekerja di lembaga pemerintahan, misalnya : di BPK, Dirjen
pajak, BPKP, Departemen keuangan dan lain-lain.
Tugasnya adalah mengawasi keuangan dan kekayaan negara sampai pengelolaan
keuangan dan kekayaayn negara.

d. Akuntan Pendidik
Akuntan yang bekerja di lembaga pendidikan untuk mengajarkan, melakukan riset
dan mengembangakan pengetahuan akuntansi.

4|Page
SOAL-SOAL

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini !


i. Siapakah tokoh yang mendapatkan julukan Bapak Akuntansi ?
ii. Akuntansi sering disebut juga bahasa dunia usaha, jelaskan !
iii. Sebutkan pihak-pihak yang tergolong ekstern perusahaan !
iv. Sebutkan 5 contoh perusahaan jasa !
v. Jelaskan perkembangan akuntansi di Indonesia !
vi. Bagaimana pengertian akuntansi menurut American
Accounting Association ?
vii. Sebutkan pihak-pihak pemakai informasi akuntansi !
viii. Jelaskan kegunaan akuntansi bagi :
a. Manager
b. Pemilik
c. Pemerintah
ix. Sebutkan 2 macam akuntansi !
x. Bedakan tujuan antara Akuntansi keuangan dengan akuntansi
manajemen !
xi. Sebutkan 4 macam akuntan menurut profesinya !
xii. Apakah perbedaan antara Akuntansi Publik dengan Akuntansi
Intern/Manajemen ?
xiii. Apakah yang dimaksud dengan akuntansi Negara ?
xiv. Apakah yang dimaksud dengan akuntansi Pendidik ?
xv. Sebutkan tugas akuntan Publik !
xvi. Sebutkan Undang-undang yang mengatur tentang gelar akuntan
di Indonesia !

5|Page
BAB II
TAHAP –TAHAP AKUNTANSI

A. PENDAHULUAN

Pencatatan transaksi secara langsung dari transaksi ke laporan keuangan akan


menimbulkan kesalahan besar yang berakibat fatal.
Apa bila pencatatan terjadi kesalahan sulit untuk menemukan kembali. Oleh karena itu
pencatatan transaksi dilakukan secara bertahap. Prosedur pencatatan bertahap mulai dari
pencatatan transaksi sampai menjadi laporan keuangan disebut peoses akuntansi atau
tahap-tahap akuntansi atau siklus akuntansi.

B. PENCATATAN

Siklus akuntansi dimulai dari adanya suatu transaksi dan kejadian yang harus dicatat.
Transaksi (transaction) adalah tindakan yang mengakibatkan perubahan harta, utang dan
modal yang berhubungan dengan pihak luar misalnya setoran modal keperusahaan,
pembelian barang, pembayaran utang. Kejadian (Event) adalah tindakan yang terjadi di
dalam perusahaan, misalnya: penyusutan aktiva, pemakaian perlengkaan kantor.
Sebelum transaksi dicatat harus dibuatkan bukti transaksi yang disebut dokumen sumber
atau bukti transaksi.

Bukti pembukuan terdiri dari bukti transaksi dan bukti pencatatan (bukti jurnal).
Dokumen sumber atau bukti transaksi baik yang diterima dari pihak luar (kwitansi, nota,
faktur) maupun pihak intern (bukti kas masuk atau keluar) harus diteliti lebih dahulu
keabsahannya. Setelah bukti transaksi dicatat maka langkah berikutnya dicatat dalam
jurnal, secara kronologis atau urutan waktu.
Langkah berikutnya adalah memindahkan jurnal ke buku besar.

Tahap pencatatan dapat dilihat dibawah ini:

Bukti pembukuan Jurnal Buku Besar

Pengidentifikasian Pencatatan Penggolongan


Dan Pengukuran

Tahap Pencatatan

6|Page
C. PENGIKHTISARAN
Dari tahap pencatatan (bukti pembukuan-jurnal-buku besar) maka prosedur
berikutnya adalah tahap pengikhtisaran yang terdiri dari:

a. Neraca saldo
Adalah daftar yang berisi saldo-saldo dari rekening buku besar.

b. Kertas kerja atau neraca lajur


Neraca saldo adalah merupakan bahan utama penyusunan laporan keuangan tetapi
ternyata tidak semuanya rekening yang ada di neraca saldo langsung dapat
digunakan, namun masih ada yang belum menunjukkan posisi atau keadaan yang
sebenarnya.
Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan karena adanya hal-hal di atas
maka perlu dibuat kertas kerja atau neraca lajur. Kertas kerja adalah daftar yang
berlajur-lajur yang dipergunakan untuk mempermudah penyusunan laporan
keuangan.

c. Laporan keuangan
Berdasarkan kertas kerja atau neraca lajur lajur di atas maka dapat dibuat laporan
keuangan.

d. Jurnal Penutup
Untuk menutup rekening sementara atau rekening nominal maka beban dan
Pendapatan dipindahkan ke rekening laba/rugi melalui jurnal penutup yang dibuat di
jurnal umum. Secara formal jurnal penyesuaian dn jurnal penutup dipindahkan ke
buku besar untuk menutup rekening sementara.

e. Neraca saldo penutupan


Setelah buku besar ditutup maka dapat dihitung saldo dalam buku besar dan dapat
disusun neraca saldo setelah penutupan, sekaligus berfungsi untuk mengontrol
kebenaran jumlah debet dan kredit.

f. Jurnal Pembalik
Ayat pembalik merupakan alternatif. Artinya boleh dibuat boleh tidak, tergantung ayat
penyesuaian sebelumnya. Jika ayat sebelumnya misalnya: mendebit rekening biaya dan
mengkredit aktiva, maka sesuai dengan azas konsistensi maka perlu dibuat jurnal
pembalik setelah buku besar ditutup, tetapi jika sebaliknya maka tidak perlu dibuat
jurnal pembalik.

7|Page
Tahap pengikhtisaran dapat dilihat sebagai berikut:

Neraca Jurnal Jurnal Neraca Saldo


Penutup Penutupan
Saldo Penyusuaian

Kertas Kerja

Tahap Pengikhtisaran

D. PELAPORAN

Sebagai hasil akhir dan tujuan akutansi adalah menghasilkan informas ekonomi, untuk
mengambil keputusan bagi pihak yang memerlukannya. Agar hasil akhir mudah dimengerti
dan mudah memberikan gambaran yang jelas maka data perusahan perlu diproses melalui
tahap-tahap dalam siklus akutansi, berdasarkan suatu prinsip yang berterima umum.
Laporan keuangan dibuat pada akhir periode kutansi misalsetiap 3 bulan, persemester
atau setahun sekali dan sebagainya.
Laporan keuangan terdiri dari:
1. Neraca
2. Laporan rugi/laba
3. Laporan perubahan modal
4. Laporan perubahan posisi keuangan.
5. Catatan atas laporan keuangan
6. Laporan atau informasi lain sebagai pelengkap

Didalam buku ini hanya akan dibahas naraca, laporan rugi/laba dan laporan perubahan
modal.

Ad. 1. Neraca
adalah daftar yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada saat
tertentu, meliputi harta, utang dan modal.

Ad. 2. Laporan rugi/laba


adalah laporan yang menggambarkan hasil usaha suatu perusahaan pada periode
tertentu. Dalam laporan rugi/laba disajikan semua penghasilan dan beban.

Ad. 3. Laporan perubahan modal


adalah laporan yangmenunjukan perubahan modal selama satu periode. Dalam
perubahan laporan modal disajikan modal awal, rugi/laba, prive dan modal akhir.

8|Page
Proses lengkap siklus akutansi dapat digambarkan sebagai berikut:

Tahap Pengikhtiaran

Bukti Buku Neraca Jurnal Jurnal Neraca


Pembukuan Jurnal Besar Penutup Saldo
Saldo Penyesuaian Penutupan

Identifikasi Pencatatan Penggolongan Kertas Kerja


& Pengukuran

Tahap Pencatatan Laporan Keuangan

SOAL-SOAL

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Sebutkan tahap-tahap akutansi!


2. Jelaskan yang dimaksud dngan tahap pencatatan!
3. Jelaskan yang dimaksud dengan pengikhtisaran!
4. Jelaskan yang dimaksud dengan tahap pelaporan!
5. Buatkan bagan siklus akutansi secara lengkap!

9|Page
BAB III

REKENING NERACA RUGI / LABA

A. PENDAHULUAN
Laporan keuangankan hasil akhir dari siklus akuntansi. Laporan keuangan yang
utama adalah neraca laporan rugilaba yang dimulai dari pengidentifikasian dan
pengukuran data sumber/bukti transaksi yang selanjutnya dicatat dalam jurnal
kemudian dipindahkan kedalam buku besar. Untuk selanjutnya dilakukan proses
peringkasan kedalam neraca saldo. Jika rekening yang menunjukan saldo yang
sebenarnya sudah disesuaikan, maka dengan alat kertas kerja/ neraca lajur akan dapat
dibuat laporan keuangan.
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu saat
tertentu. Neraca terdari dari 2 bagian yaitu:

1. Aktiva
berisi daftar keuangan yang dimiliki suatu perusahaan.

2. Passiva
menunjukan sumber atau asal aktiva yang terdiri dari utang dan modal.

Laporan rugi/laba adalah laporan yang menunjukan pendapatan dan beban


perusahaan untuk jangka waktu tertentu.

B. REKENING NERACA

Rekening neraca terdiri dari 3 bagian yaitu:


1. Harta/aktiva
2. Utang
3. Modal

ad. 1. Harta/aktiva
Adalah daftar kekayaan yang dimiliki perusahaan bik yang berwujud maupun
yang tida berwujud dan mempunya nilai uang.
Harta dapat dibagi menjadi:
a. Harta lancar
Adalah kekayaan perusahaan yang berupa Kas/Bank dan kekayaan lain yang dapat
diharapkan dicairkn menjadi kas Bank, dijuaal atau dipakai habis dlam satu tahun
atau daalaam siklus kegiatan normal perusahaaan, jika melampaui satu tahun.
Termasuk dalam harta laancar antara lain :
a.1. Kas/Bank
Alat pembayaran/rekening giro perusahaaan yang siap bebas digunakan untuk
membiayai kegiatan umum perusahaan

10 | P a g e
a.2. Surat Berharga
Adalah saham/obligasi dan sejenisnya yang dapat segera untuk
dicairkan/diuangkan baik di Bank maupun di bursa

a.3. Piutang wesel


Adalah surat janji yang diterima dari debitur. Promes adalah piutang yang
tertulis untuk membayar sejumlah uang tanggal yang telah ditetapkan.

a.4. Piutang usaha


Adalah tagihan kepada pihak lain tanpa disertaibukti tertulis piutang ini timbul
karena penjualan barang/jasa secara kredit

a.5. Persediaan
Dalam perusahaaan dagang barang-barang yang dibeli untuk dijual kembali,
sedang dalam perusahaan industri , barang dalam proses, persediaan bahan
pembantu dan persediaan barang jadi.

a.6. Beban dibayar di muka


Adalah beban yang telah dilakukan pembayarannya untuk digunakan dalam
aktifitas perusahaaan dimana yang akan tiba

a.7. Perlengkapan/Bahan habis pakai (supplies)


Adalah barang atau bahan yang sengaja diperoleh dan disediakan dalam rangka
operasi umum perusahaan.

b. Investasi jangka panjang


Adalah investasi /penyertaan /penaanaman modal yang dilakukan untuk jangka
panjang dengan tujuan untuk mengontrol perusahaan dan untuk mendapatkan
pendapatan tetap.
Termasuk di dalamnya antara lain :
- Inventasi dalam saaham dan obligasi
- Dana yang dicadangkan untuk pelunasan utang jangka panjang
- Aktiva lain-lain untuk dimanfaatkan dimasa yang akan datang

c. Aktiva tetap
Adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalm bentuk siap pakai atau lebih dahulu,
digunakan untuk operasi perusahaan dan tak dijual sertai mempunyai manfaat lebih
dari satu tahun, antara lain : Peralatan, mesin mesin,kendaraan, gedung, tanah.

d. Aktiva tidak berwujud


Adalah hak istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan dalam
memperoleh pendaapatan.
Aktiva tidak berujud antara lain :

11 | P a g e
d.1. Hak Paten
Adalah hak yang diberikan oleh pemerintah melalui Direkorat Paten
Kepada perseorangan /badan usaha untuk menggunakan penemuan baru.
d.2. Hak Cipta
Adalah hak yang diberikan oleh pemerintahh kepada badan
usaha/perseorangan untuk memperbanyak/memperjuallkan barang-barang
hasil karya seni/tulisan.
d..3. Merk Dagang
Adalah hak yang diberikan oleh pemerintah kepada baddan usaha untuk
menggunkan nama, cap atau lambang baggi usahanya..
d.4. Franchese
Adalah hak istimewa yang diperoleh perusahaan/perseorangan dari pihak
lain untuk mengkomersilkann produk, tehhnik atau formula.
d.5. Good Will
Adalah keistimewaan yang diimiliki perusahaan karena letak strategis,
nama baik perusahaan, personalia yang baik, sehingga memperoleh
pendapatan yang lebih besar dibanding dengan perusahaan yang sejenis.
d.6. Hak Sewa (Leasing)
Adalah hak untuk menggunakan aktiva tetap dari pihak lain.

e. Aktifa lain-lain
Adalah aktifa yang tidak dapat secara layak dterhadap keempat aktifa di atas
Misalnya : Mesin yang tidak dipakai
Biaya pendirian
Biaya emisi saham

Ad.2. Utang/Kewajiban
Kewajiban merupakan pengorbanan ekonomi yang wajib dilakukan oleh
perusahaan dimasa yang akan datang dalam bentuk penyerahan aktiva atau
pemberian jasa yang disebabkan oleh tindakan atau transaksi sebelumnya.
berdasarkan jangka waktu pelunasannya maka kewaajiban dapat dibagi menjadi :
a. Kewajiban lancar
adalah kewajiban yang harus dilunasi tidak lebih dari satu tahun atau satu
siklus normal operasi perusahaan. Termasuk kewajiban lancar :
- Utang Usaha
- Utang Wesel
- Utang biaya/biaya yang masih harus dibayar
- Utang bunga
- Utang pendapatann/pendapatan yang diterima di muka

b. Kewajiban jangka panjang


Adalah kewajibann yang harus dilunassi dalam jangka waktu lebih dari satu
tahun/satu siklus normal operassi perusahaan.. termasuk dalam utang jangka
panjang :

12 | P a g e
- Utang hipotik
Adalah pinjaman jangka panjang dari Bak dengan jaminan aktiva tetap, jika
pada saatnya pinjaman tidak dilunasi maka bannk akan menjuall jaminannya
dan diperhitungkan dengan jumlah pinjaman.

- Utang Obligasi
Adalah pinjaman jangka panjang yang timbul karena perusahaan
menjual/mengeluarkann surat-surat obligassi. Obligassi merupakan janji
tertulis untuk membayar pinjaman pada saat pelunasannya dan memberikan
bunga tetapp yang dibayarkan secara berkala.

- Kredit Investasi
Adalah pinjaman jangka panjang yang timbul karena perusahaan memperoleh
pinjaman dari Bank untuk pembayaran atau perluassan perusahan.

c. Kewajiban lain-lain
Utang ini meliputi semua utang yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban
lancar maupun kewajiban jangka panjaang..
Misalnya :Utang kepada direksi
Jaminan yang diterima dari langganan

d.3. Modal
Adalah hak pemmilik atass aktiva perusahaan.
Dari segi perusahaan modal adalah utang perusahaan kepadda pemilik. Besarnya
modal pemilik sama dengan akktiva dikurangi utang. Modal terdiri dari setoran
pemilik dan sisa laba yang belum dibagi.
Pemberian nama modal tergantung dari jenis perusahaan.
Sebagai contoh :
Bentuk perusahaan Nama Modal
- Perseroan - Modal Pemilik
- Persekutuan - Modal Sekutu
- Perseroan Terbatass - Modal Saham
- Koperasi - Modal Anggota

C. REKENING RUGI LABA

Elemen atau unsur rekening Rugi Laba antara lain :

1. Pendapatan

Adalah penambahan terhadap moddal sebagai hassil operasi perusahaan.


Pendapatan timbul dari penyerahan barang dagangan//jassa atau aktivitass lainnya
dalam satu periode.
Contoh rekening pendapatan sebagai berikut :

13 | P a g e
- pendapatan jasa angkutan
- pendapatan servis
- pendapan komisi
- pendapan bunga

2. Beban

Adalah pengorbanan yang dikeluarkan dalam memperoleh pendapatan.


Contoh :
- Beban Gaji
- Beban Sewa
- Beban Bunga

SOAL - SOAL
Jawaban pertanyaan-pertanyan di bawah ini !

i. Apakah yang dimaksud dengan Harta ?


ii. Buatlah klasifikasi rekening Harta !
iii. Apakah yang dimakksud dengan Utang ?
iv. Buatlah klassifikassi rekening Utang !
v. Apakah yang diimaksud dengan Modal ?
vi. Buatlah baggan Neraca !
vii. Apakah yang dimaksud dengan Beban ?
viii. Sebutkan 3 macamm rekening Beban !
ix. Apakah yang diimakksud dengan Pendappatan ?
x. Sebutkan 3 macam rekening Pendapatan !

14 | P a g e
BAB IV

KODE REKENING

A. PENDAHULUAN
Untuk mempermudah identifikasi dan pengelompokan rekening, mka perlu
dibuatkan pedoman akuntansi yang memuatt daftar rekening beserta nomor kodenya.
Banyak sedikitnya angka/nomer/digit tergantung dari besar/kecilnya jenis usaha.
pemberian nomer kode rekening tergantung pada manajemen perusahaan.

B. MACAM-MACAM KODE REKENING

1. Sistem Numeralia
Adalah cara pemberian namer kode rekening dengan mengggunakan angka/noomer.
Pemberiann nomer sebaiikknya urut, agar mudah dimengerti hubungan yang satu
dengan lainnya..
Sistem nomeralia terbaggi atas :

a. Kode Kelompok
Adalah pemberian nomor kode dengan memberikan angka tertentu pada kelompok,
golongan dan jenis rekenning. Jika rekening diberi kode 3 angka, maka angka kesatu
menunjukkan kelompok, angka kedua menunjukkan golongan dan angka ketiga
menunjukkann jenis rekening.
Contoh : Kas dengan nomer 1 1 1
Kelompok
Golongan
Jenis

Contoh nomor kode kelompok :


Kelompok Nomer Kode
Harta 1
Utang 2
Modal 3
Pendapatan 4
Beban 5

Masing-masing kelompok dibagi menjadi beberapa golongan.


Contoh : Kelompok Harta dibagi menjadi golongan :

Golongan : Nomor Kode


Harta Lancar 11
Investasi Jangka Panjang 12
Harga Tetap 13

15 | P a g e
Harta Tak Berwujud 14
Harta Lain – lain 15

Masing – masing golongan dibagi menjadi beberapa jenis rekening.


Contoh pembagian Harta Lancar menjadi rekkening :
Jenis Rekening : Nomor Kode :
Kas 111
Surat Berharga 112
Piutang Wesel 113
Piutang Dagang 114
Persediaan Barang Dagangan 115
Beban dibayar dimuka 116

b. Kode Blok
Adalah cara pemberian nomor rekening dengan cra menyediakan satu blok angka
setiap kelompok perkiraan.
Contoh Kode Blok :

Kelompok : Nomor Kode


Harta 100 – 199
Utang 200 – 299
Modal 300 – 399
Pendapatan 400 – 499
Beban 500 – 599

Masing – masing kelompok dibagi menjadi beberapa golongan .


Contoh :
Kelompok harta dibagi menjadi beberapa golongan antara lain sebagai berikut :
Golongan : Nomor Kode
Harta Lancar 100 – 149
Investasi jangka Panjang 150 – 159
Harta Tetap 160 – 169
Harta tak berwujud 170 – 179
Harta Lain – lain 180 – 189

Masing – masing golongan dibagi menjadi beberapa jenis rekening .Contoh:


Golongan harta lancar dibagi menjadi jenis rekening :
Jenis Rekening : Nomor Kode :
Kas 110
Piutang 120
Persediaan barang dagangan 130
Beban dibayar dimuka 140

2. Sistem Desimal

16 | P a g e
Adalah pemberian nomor kode dengan kode dengan menggunakan dasar angka 10
unit dari 0 sampai 9. Masing – masing angka//digit menunjukkan kelompok,
golongan dan jenis.
Rekening dibagi dalam 10 rubrik, tiap rubrik dibagi menjadi 10 golongan, dan tiap
golongn dibagi menjadi 10 jenis rekening, seperti tampak dibawah ini :

Rubrik 0 :Rekening harta tetap dan modal


Rubrik 1 : Rekening keuangan
Rubrik 2 : Rekening Netral
Rubrik 3 : Rekening persediaan bahan baku, bahan pembantu, dan bahan yang habis
dipakai
Rubrik 4 : Rekening Jenis – jenis biaya/beban
Rubrik 5 : Rekening Temppat – tempat Biaya/beban
Rubrik 6 : Rekening Fabrikasi/pemikul beban
Rubrik7 : Rekening Persediaan barang jadi
Rubrik 8 : Rekening Pendapatan
Rubrik 9 : Rekening Rugi/Laba Umum

Contoh ;
5 Beban
50 Beban Penjualan
501 Gaji Salesmen
5011 Gaji Salesmen Produk A

3. Sistem Mneumonic
Adalah pemberian kode rekening dengan menggunakan singkatan huruf awal dari
kelompok rekening yang bersangkutan.

Contoh :

Nama Rekening Kode


Aktiva A
Aktiva Lancar AL
Kas AL – K
Aktiva Tetap AT
Peralatan AT – P
Utang U
Utang Lancar UL
Utang Dagang UL – UD
Modal M
Pendapatan P
Beban B

17 | P a g e
4. Sistem Kombinasi Angka dan Huruf

Adalah pemberian kode rekening dengan menggunakan kombinasi huruf dan angka.
Huruf paling depan sebagai golongan rekening dan nomor perkiraan dengan angka.

Contoh :
Upah dengan kode “U”
Produksi dengan kode “”9”
Benang Sutra dengan kode “2”
Jadi upah produksi benang sutra dengan kode : “U-9-2”

SOAL – SOAL

Jawablah pertanyaan dibawah ini :

1. Jelaskan yang dimaksud dengan


kode rekening !
2. Apakah kegunaan dari kode
rekening !
3. Apakah yang dimaksud dengan
kode rekening Numeralia ?
4. Apakah 3 macam contoh kode
rekening Numeralia dengan :
a. Kode Kelompok
b. Kode Blok
5. Apakah yang dimaksud dengan kode rekening
Decimal ?
6. Berilah 2 contoh kode Decimal !
7. Apakah yang dimaksud dengan kode Mnemonic ?
8. Berikan 5 macam contoh dari kode Mnemonic !
9. Apakah yang dimaksud dengan kode kombinasi angka
dan huruf !
10. Berikan contoh penggunaan kode kombinasi angka dan
huruf !

18 | P a g e
BAB V

KESEIMBANGAN NERACA

A. PENDAHULUAN

Setiap perusahaan bertujuan untuk mendapatkan laba. Agar dapat diketahui rugi atau
laba suatu perusahaan, maka setiap transaksi atau kejadian harus dicatat secara catat
secara cermat dan teliti. Hal ini dimaksudkan agar laporan keuangan yang dibuat dapat
dipertanggungjawabkan perusahaan kepada pemiliknya atau pihak lain. Oleh sebab itu
laporan keuangan harus disusun berdasarkan konsep – konsep atau prinsip – prinsip
akuntansi.
Konsep dasar akuntansi yang penting dan berpengaruh terhadap laporan keuangan
adalah konsep kesatuan usaha. ( Business Entity Concept ) yang menyatakan bahwa
perusahaan dianggap sebagai kesatuan ekonomi yang terpisah –pisah dari pihak – pihak
yang berkepentingan dengan sumber – sumber perusahaan. Perusahaan dipandang sebgai
unit organisasi yang terpisah daripemiliknya. Dengan konsep kesatuan usaha tersebut
akuntansi berkepentingan untuk melaporkan kegiatan perusahaan bukan kefiata
pemiliknya, sebab pemilik dianggap sebagai pihak eksternn.

B. PERSAMAAN AKUNTANSI

1. Harta = Modal
Dengan adanya pandangan konsep kesatuan usaha yang menyatakan bahwa
perusahaan itu menyaatakan bahwa perusahaan itu merupakan unit organisasi yang
terpisah baik dari pemilik maupun kreditornya, maka segala kekayaan perusahaan
diperoleh dari pihak lur perusahaann. Kekayaan atau harta perusahaan yang diperoleh
dari pihak luar adalah merupakan kewajiban atau utang.
Kekayaan perusahaan yang pertama kali dipperoleh bersumber dari pemilik, maka
pada saat itu pula peusahaan mempunyai kewajiban atau utang kepada pemilik yang
kemudian disebut sebagai modal pemilik.
Misalnya pada tanggal 16 Maret 1991 Tuan Achmad hendak mendirikan sebuah
bengkel motor yang diberi nama Bengkel Kasih Sejati. Pada tanggal tersebut Tuan

19 | P a g e
achmad menyerahkan uang tunai sebesar Rp. 2.000.000,00 ke dalam bengkel tersebut.
Akibat transaksi ini pengaruhnya dapat digambarkan sebagai berikut :

BENGKEL KASIH SEJATI

Kas Rp. 2.000.000,00 Pemilik

Utang Rp. 2.000.000,00 ( Tuan Achmad )

Transaksi tersebut diatas dapat diartikan bahwa Tuan Achmad meminjamkan uang
kepada perusahaannya.Peristiwa tersebut sebenarnya dapat digambarkan sebagai berikut :

Macamnya Aktiva Sumber Dananya

Kas Rp. 2.000.000,00 Utang Tuan Achmad Rp.2.000.000,00

Karena utang kepada pemilik merupakan modal pemilik maka dari persamaan tersebut
diatas dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi :

Macamnya harta Sumber Dananya

Kas Rp. 2.000.000,00 Modal Tuan Achmad Rp. 2.000.000,00

Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa besrnya harta = modal atau H = M

2. Harta = Utang + Modal

Karena dengan kekayaan perusahaan yang bersumber dari pemilik saja masih
dirasakan kurang, maka pimpinan perusahaan dapat mencari tambahan kekayaan ( harta)
perusahaan yang bersumber bukan dari pemilik misalnya dari kreditor. Sebaggai misal
Bengkel Kasih Sejati pada tanggal 25 Maret 1991 meminjam uang kepada Bank Niaga
sebesar Rp. 3.000.000,00. Akibat transaksi tersebut maka harta Bengkel Kasih Sejati
berupa kas akan bertambah menjadi Rp. 5.000.000,00 yang bersumber dari Modal Tuan
Achmad Rp. 2.000.000,00 dan utang Bank sebesar Rp. 3.000.000,00. Akibat transaksi ini
dapat digambarkan sebagai berikut :

Macamnya Harta Sumber Dananya

Kas Rp. 5.000.000,00 Utang Bank Rp. 3.000.000,00


Modal Tuan Ahmad Rp. 2.000.000,00

20 | P a g e
Sehingga dalam persamaan akuntansi hal tersebut diatas dapat digambarkan bahwa
Harta = Utang + modal atau dinotasikan H = U + M

3. Pengaruh Transaksi Keuangan


Terhadap Persamaan Akuntansi
Transaksi keuangan adalah segala kejadian atau pristiwa yang emperngaruhi struktur
posisi keuangan perusahaan ( harta, utang dan modal ) yang dapat dinilai dengan uang.
Setiap transaksi keuangan suatu perusahaan akan mengakibatkan timbulnya berbagai
perubahan dalam ketiga unsur ( harta, utang dan modal ). Perubahan tersebut dapat terjadi
antara :

a. Harta dengan harta


b. Harta dengan utang
c. Harta dengan modal
d. Harta dengan utang dan
modal..

Untuk menggambarkan pengaruh transaksi keuangan terhadap ketiga unsur tersebut,


maka perhatikanlah contoh dibawah ini .

TRANSAKSI I

Nona Retno Endrawati setelah menyelesaikan kursus salon kecantikan,


mendirikan sebuah salon kecantikan diberi nama Retno Beauty Salon, dengan
menyerahkan uang tunai sebesar Rp. 2.500.000,00.
Akibat transaksi tersebut maka harta perusahaan berupa kas bertambah sebesar
Rp. 2.500.000,00 dan modal perusahaan bertambah sebesar Rp.2.500.000,00 dan modal
perusahaan bertambah sebesar Rp. 2.500.000,00. Pembinaan ini dinyatakan dalam
perusahaan akuntansi sebagai berikut :
Harta/Aktiva = Modal ( dalam rupiah )
No Kas Modal Nona retno Keterangan
1. 2.500.000,00 2.500.000,00 Investasi Modal Awal
Jml 2.500.000,00 2.500.000,00

TRANSAKSI II

Retno Beauty Salon menyewa sebuah ruangan untuk kegiatan tersebut pada bulan
pertama sebesar Rp. 50.000,00.
Transaksi ini mengakibatkan aktiva perusahan berupa kas berkurang Rp.
50.000,00 untuk membayar beban sewa. Setelah transaksi ini maka persamaan akuntansi
akan terlihat sebagai berikut :
Harta/Aktiva = Modal
(dalam rupiah)
No Kas Modal Nona retno Keterangan
Jml. 2.500.000,00 2.500.000,00 Beban sewa

21 | P a g e
2. (50.000,00) (50.000,00)
Jml 2.450.000,00 2.450.000,00

TRANSAKSI III

Retno Beauty salon membeli peralatan salon sebesar Rp.250.000,00 dan


pelengkapan salon sebesar Rp. 50.000,00 secara tunai.
Akibat transaksi ini aktiva perusahaan berupa kas berkurang Rp.300.000,00 dan
aktiva perusahaan berupa perlengkapan salon dan peralatan salon masing-masing
bertambah Rp.50.000,00 dan Rp.250.000,00. Setelah transaksi ini maka persamaan
akuntansi akan terlihat sebagai berikut :

Harta/Aktiva = Modal
(dalam rupiah)
No Kas Perlengkapan salon Peralatan salon Modal Keterangan
Nona Retno
Jml. 2.450.000,00 - - 2.450.000,00
3. (300.000,00) 50.000,00 250.000,00 -
Jml 2.450.000,00 50.000,00 250.000,00 2.450.000,00

TRANSAKSI IV

Untuk menambah uang kass perusahaannya maka Retno Beauty Salon meminjam
uang dari bank sebesar Rp.500.000,00.
Akibat transaksi ini maka aktiva perusahaanberupa kas bertambah sebesar
Rp.500.000,00 dan utang perusahaan bertambah sebesar Rp.500.000,00. Setelah
transaksi ini perasaan akuntansiinya akan terlihat sebagai berikut :

Harta/Aktiva = Modal (dalam rupiah)


No Kas Perlengkapan Peralatan Utang Modal Keterangan
salon salon Bank Nona Retno
Jml. 2.150.000,00 50.000,00 250.000,00 - 2.450.000,00
4. 500.000,00 - - 500.000,00 -
Jml 2.650.000,00 50.000,00 250.000,00 500.000,00 2.450.000,00

TRANSAKSI V

Hasil jasa dari pemotongan rambut, cuci muka dan lain-lain selama satu bulan
sebesar Rp.265.000,00.
Akibat transaksi ini maka aktiva perusahaan berupa kas bertambah sebesar
Rp.265.000,00 dan modal perusahaan sebesar Rp.265.000,00 yang diaibatkan penerimaan
pendapatan jasa salon. Setelah transaksi ini maka persamaan akuntansinya terlihat
sebagai berikut :

22 | P a g e
Harta/Aktiva = Modal
(dalam rupiah)
No Kas Perlengkapan Peralatan salon Utang Modal Keterangan
salon Bank Nona Retno
Jml. 2.650.000,00 50.000,00 250.000,00 500.000,00 2.450.000,00
5. 265.000,00 - - - 265.000,00 Pendapatan jasa salon
Jml 2.915.000,00 50.000,00 250.000,00 500.000,00 2.715.000,00

TRANSAKSI VI

Retno Beuty Salon membayar tenaga yang membantu di salon tersebut sebesar
Rp. 50.000,00.
Transaksi ini mengakibatkan aktiva perusahaan berupa kas berkurang
Rp. 50.000,00 dan modal perusahaan berkurang sebesar Rp. 50.000,00 yang
mengakibatkan untuk membayar beban upah. Setelah transaksi ini maka persamaan
akuntansi terlihat sebagai berikut :

Aktiva/harta = Utang + Modal


( dalam rupiah )
No Kas Perlengkapan Peralatan Utang Modal Nona Keterangan
Salon Salon Bank Retno
Jml.6 2.915.000,00 50.000,00 250.000,00 500.000,00 2.715.000,00 Beban Upah
( 50.000,00 )
Jml. 2.865.000,00 50.000,00 250.000,00 500.000,00 2.665.000,00
Jumlah aktiva = Jumlah utang + Modal

TRANSAKSI VII

Dibayar sebagian utang Bank sebsar Rp. 300.000,00.


Transaksi ini mengakibatkan aktiva perusahaan juga berkurang Rp. 300.000,00
dan utang perusahaan juga berkurang Rp. 300.000,00. Setelahtransaksi ini maka
persamaan akuntansinya terlihat sebagai berikut :

Aktiva/harta = Utang + Modal


( dalam rupiah )
No Kas Perlengkaan Peralatan Utang Modal Nona Keterangan
Salon salon Bank Retno
Jml. 2.865.000,00 50.000,00 250.000,00 500.000,00 2.665.000,00
7 ( 300.000,00 ) - - 500.000,00 -
Jml 2.565.000,00 50.000,00 250.000,00 200.000,00 2.665.000,00
Jumlah aktiva = Jumlah utang + Modal

TRANSAKSI VIII

Nona Retno Endrawati mengambil uang di salonnya untuk keperluan priibadi sebesar Rp.
25.000,00.
Akibat transaksi ini maka aktiva perusahaan berupa kas berupa Rp. 25.000,00 dan
modal perusahaan juga berkurang Rpp. 25.000,00 yang diakibatkan adanya pengambilan
23 | P a g e
pribadi pemilik. Setelah transaksi tersebut maka persamaan akuntansi terlihat sebagai
berikut :

Aktiva/harta = Utang + Modal


( dalam rupiah )
No Kas Perlengkaan Peralatan Utang Modal Nona Keterangan
Salon salon Bank Retno
Jml. 2.565.000,00 50.000,00 250.000,00 200.000,00 2.665.000,00
8 ( 25.000,00 ) - - (25.000,00)
Jml 2.565.000,00 50.000,00 250.000,00 200.000,00 2.640.000,00
Jumlah aktiva = Jumlah utang + Modal

TRANSAKSI IX

Pada akhir bulan dinyatakan perlengkapan salon yang sudah terpakai sebesar
Rp. 20.000,00
Transaksi ini mengakibatkan aktiva perusahan berupa perlengkapan salon
berkurang Rp. 20.000,00 dan modal perusahaan juga berkurang Rp. 20.000,00 yang
diakibatkan adanya beban perlengkapan salon. Setelah transaksi ini maka persamaan
akuntansi terlihat sebagai berikut :

Aktiva/harta = Utang + Modal


( dalam rupiah )
No Kas Perlengkaan Peralatan Utang Modal Nona Keterangan
Salon salon Bank Retno
Jml. 2.540.000,00 50.000,00 250.000,00 200.000,00 2.665.000,00 Beban Perl.
9 - (20.000,00) - (20.000,00) Salon
Jml 2.540.000,00 30.000,00 250.000,00 200.000,00 2.620.000,00
Jumlah aktiva = Jumlah utang + Modal

TRANSAKSI X

Pada akhir bulan dinyatakan peraltan salon disussutkan sebesar Rp. 25.000,00.
Transaksi ini mengakibatkan aktiva prusahaan berupa peralatan salon berkurang
nilainya sebesar Rp. 25.000,00 dan modal perusahaan berkurang sebsar rp. 25.000,00
yang diakibatkan adanya beban penyusutan peralatan salon
Dalam hal ini penguragan nilai peralatan salon tidak langsung dilakukan pada
peraltan salon, namun sebaiknya dibuatkan rekening atau kolom tersendiri dengan nama
akumusi penyusutan peralatan salonsebagai kotra rekening ( rekening tandingan )
daripada rekening peralatan salon. Rekening akumulasi penyusutan peralata salon
kedudukannya mengurangi rekening peralatan salon. Transaksi ini tidak langsung
dikurangkan pada peralatan salon alasannya agar nilai perolehan peralatan salon dapat
segera diketahui pada setiap saat. Setelah transaksi ini maka prsamaan akuntansi terlihat
secara keseluruhan sebagai berikut

Aktiva/harta = Utang + Modal


( dalam rupiah )
No Kas Perlengkaan Ak. Peny. Peralatan Utang Bank Modal Nona Keterangan

24 | P a g e
Salon Peralatan salon salon Retno
1. 2.500.000,00 - - - - 2.500.000,00 Investasi modal
awal
2. (500.000,00) - - - - (50.000,00) Beban awal

2.450.000,00 - - - - 2.450.000,00
3. (300.000,0) 50.000,00 250.000,00 - - -
2.150.000,00 50.000,00 250.000,00 - - 2.450.000,00
4. 500.000,00 - - - 500.000,00 -
2.650.000,00 50.000,00 250.000,00 - 500.000,00 2.450.000,00
5. 265.000,00 - - - - 265.000,00 Pendapatan jasa
salon
2.915.000,00 50.000,00 250.000,00 - 500.000,00 2.715.000,00
6. (50.000,00) - - - - (50.000,00) Beban upah
2.865.000,00 50.000,00 250.000,00 - 500.000,00 2.665.000,00
7. (25..000,00) - - - (300.000,00) -
2.565.000,00 50.000,00 250.000,00 - 200.000,00 2.665.000,00
8.. (25.000,00) - - - - (25.000,00) Prive Retno

2.540.000,00 50.000,00 250.000,00 - 200.000,00 2.640.000,00


9. - (20.000,00) - - - (20.000,00) Beban Per. Salon
2.540.000,,00 30.000,00 250.000,00 200.000,00 2.620.000,00
10. - - - (25.000,00) - (25.000,00) B. Peny.peralatan
salon
2.540.000,00 30.000,00 250.000,00 (25.000,00) 200.000,00 2.595.000,00

Jumlah aktiva – Akumulasi penyusutan peralatan salon = Jumlah Utang + Modal

Jika kita perhatikan transaksi – transaksi yang dapat mempengaruhi modal dapat
disimpulkan sebagai berikut ;
1. Transaksi yang mengakibatkan bertambahnya modal yaitu :
- penerimaan pendapatan
- adanya transaksi setoran modal
2. Transaksi yang mengakibatkan berkurangnya modal yaitu :
- pembayaran beban
- pengambilan untuk keperluan pribadi

4. Pengembangan Persamaan
Akuntansi

Pada awal periode akuntansi posisi keuangan suatu prusahaan jika digambarkan
dalam notasi persamaan akuntansi aka terlihat sebagai berikut : H = U + M. Setelah
terjadi transaksi selama periode akuntansi maka ketiga unsur tersebut akan mengalami
perubahan. Sehingga pad aakhir periode akuntansi keadaan posisi keuangannya dapat
digambarkan dalam notasi persamaan akuntansi sebagai berikut : H’ = U’ + M’. Tanda
aksen tersebut menunjukkan bahwa ketiga unsur telah mengalami perubahan – perubahan
yang diakibatkan adanya transaksi selama satu periode akuntansi. Meskipun tiga unsur
tersebut mengalami perubahan namun komposisi jumlah aktifa selalu sama dengan
jumlah utang ditambah modal.

Pada kenyataannya bahwa peru8bahan modal itu akan diketahui pada akhir periode
akuntansi, bukan setiap saaat terjadinya transaksi. Oleh karena itu selama periode
terjadinya transaksi elemem – elemen yang terdapat dalam M’(M aksen) dapat di
pisahkan menjadi unsur-unsur:

25 | P a g e
a. Modal awal(M).
b. Pendapatan(P) yang
mengakibatkan bertambahnya modal awal (M).
c. Beban (B) yang
mengakibatkan berkurangnya modal awal (M).
d. Setoran atau investasi
tambahan (S) yang mengakibatkan bertambahnya modal awal (M).
e. Pengambilan pribadi (K)
yang mengakibatkan berkurangnya modal awal (M).

Karena M” (M aksen) itu terdiri dari unsur-unsur atau elemen-elemen M, P,B, S dan
K maka posisi keuangan perusahaan pada akhir periode akuntansi dapat digambarkan
dalam persamaan akuntansi sebagai berikut: H’ = U’ + M + P- B + S-K.

Untuk lebih jel;asnya pada contoh Retno Beauty Salon jika kita hendak memisahkan
elemen – elemen yang mempengaruhi M’ (M aksen) maka dapat digambarkan sebagai
berikut:

AKTIVA = UTANG + MODAL + PENDAPATAN - BEBAN + SETORAN - PRIVE


Kas Utang Modal Pendapatan Beban Sewa Setoran Prive

2.540.000.00 2.00.000,00 2.500.000,00 265.000,00 50.000,00 - 25.000,00

Perlengkapan Beban Upah


Salon

30.000,00 50.000,00

B. Perleng.
Peralatan
Salon
Salon
20.000,00
250.000,00

Ak. Peny. B. Peny.


Salon Per. Salon

(25..000,00) 25.000,00

Dalam gambar tersebut diatas jumlah aktifa (H’) adalah Rp.2.795.000,00 yang
terdiri dari kas Rp.2.540.000,00 perlengkapan salon Rp.30.000,00 dan peralatan salon
Rp.225.000,00 (Rp.250.000,00)- Rp.25.000,00). Sedangkan jumlah U’ Rp.200.000,00 M

26 | P a g e
(modal awal) Rp.2.500.000,00 P= Rp 265.000,00 B = Rp.145.000,00 yang terdiri dari
(Beban sewa Rp.50.000,00 Beban upah Rp.50.000,00 Beban perlengkapan salon
Rp.20.000,00 dan Beban penyusutan peralatan salon Rp.25.000,00).Untuk setoran S =
Rp.0,00 dan K = Rp.25.000,00. Jadi H’ = U’ + M + P – B + S – K dapat dibuktikan
sebagai berikut: Rp.2.795.000,00 = Rp.200.000,00 + Rp. 2.500.000,00 + Rp.265.000,00 –
Rp.145.000,00 + Rp.0,00 – Rp.25.000,00.

SOAL – SOAL

A. SOAL TEORI

1 Jelaskan yang dimaksud denagn konsep kesatuan usaha !


2 Siapa sajakah yang menjadi pihak luar ( ekstern ) menurut sudut pandang konsp
kesatuan usaha ?
3 Sebutkan unsur – unsur persamaan akuntansi !
4 Berilah contoh trasaksi keuangna yang mempengaruhi perubahan harta dengan harta !
5 Berilah contoh transaksi keuangan yang mempngaruhi perubahan harta dengan utang
6 Berilah contoh transaksi keuangan ynag mempenggaruhi keuangan harta dengan
modal !
7 Berilah contoh transaksi keuangna ynag mempengaruhi perubahan modal !

B. SOAL LATIHAN

1 Tuan Budi setelah menyelesaikan gelar akuntan mendirikan sebuah


perusahaan akuntan publik yang diberi nama Kantor Akuntan Budi. Transaksi yang
terjadi selama bulan pertama adalah sebagai berikut :
a. Tuan Budi menyerahkan uang tunai
pribadinya sebesar Rp. 5.000.000,00 ke dalam kas perusahaan.
b. Dibayar sewa ruangan bulan pertama untuk
melakukan kegiatan sebesar Rp. 150.000,00 .
c. Dibeli peraltan kantor dengan kredit dari
Toko Murah seharga Rp. 800.000,00
d. Dibeli perlengkapan kantor seharga
Rp.100.000,00
e. Dibayar biaya pemuatan iklan pada harian
Media Indonesia sebesar Rp. 50.000,00
f. Diterima uang jasa pemeriksaan ( audit )
dari PT. Merpati sebesar Rp. 950.000,00
g. Dibayar biaya listrik pada bulan pertama
Rp. 15.000,00
h. Tuan Budi menyerahkan mesin tik untuk
keperluan dikantornya, nilai mesin tik tersebut Rp. 250.000,00

27 | P a g e
i. Dibayar gaji para karyawan Rp. 250.000,00
j. Tuan Budi mengambil uang perusahaan
untuk keperlun pribadi sebsar Rp. 50.000,00

Diminta :

Susunlah persamaan akuntansi dengan perincian sebagai berikut :


Harta : Kas, Perlengkapan kantor, Peralatan kantor.
Utang : Utang usaha
Modal : Modal Tuan Budi

2. M. Yusuf serang penjahit amatir yang sudah lama


melakukan kegiatan menjahit merasa perlu melakukan pembukuan. Mulai tanggal 1
Januari 1991 diadakan pendataan yang hasilnya sebagai berikut :
Peralatan jahoit dan obras dinilai seharga Rp. 450.000,00 , perlengkapan jahit senilai
Rp. 50.000,00. Adapun transaksi yang terjadi selama bulan Januari 1991 adalah
sebagai berikut :
Januari 2 : M. Yusuf mengambil tabungannya di Bri sebesar Rp.200.000,00
untuk menambah modalnya.
3 : Dibayar sewa ruangan yang digunakan kegiatan tersebut untuk bulan
Januari 1991 sebesarRp. 75.000,00
5 : Diterima ongkos obras sebesar Rp. 15.000,00
7 : Diterima ongkos jahit sebesar Rp. 50.000,00
10 : Dibeli mesin jahit merk Singer secara kredit dari Toko Swira dengan
harga Rp. 350.000,00.
20 : Dibayar upah tenaga yang membantunya sebsar Rp. 50.000,00
21 : Diterima dari langganan upah jahit sebesar Rp. 125.000,00
25 : Diserahkan hasil jahitan seragam sekolah kepada SMU Sadam sebesar
Rp. 250.000,00
28 : Dibayar hutang kepada Toko Swira Rp. 150.000,00
29 : Diterima tagihan dari SMU Sadam sebesar Rp. 150.000,00
30 : Dibayar upah tenaga yang membantu sebesar Rp. 75.000,00
31 ; M. Ysuf mengambil uang perusahaan sebesar Rp. 50.000,00 unutk
keperluan pribadi .
31 : Perlengkapan jahit tinggal seharga Rp. 10.000,00
31 : peralatan jahit dan obras disusutkan sebesar 10 % dari harga perolehan.

Diminta :

Susunlah persamaan akuntansi dan transaksi – transaksi tersebut diatas dengan perincian
sebagai berikut :

Harta : Kas, Piutang usaha, Perlengkapan jahit, Peralatan jahit dan Obras, dan akumulasi
penyusutan pralatan jahit dan obras.
Utang : Utang Usaha
Modal : Modal M. Yusuf

28 | P a g e
3. Perusahaan reparasi sepeda motor “MAJU JAYA” ,
kepunyaan Jayadi memulai operasinya pada tanggal 1 Sepetember 1990 dan
melakukan transaksi – transaksi berikut ini selama bulan September itu :

1. Jayadi menginfestasikan Rp.


7.500.000,00 dari uang pibadinya kedalam perusaan.
2. Dibeli peralatan reparasi
sepeda motor dengan harga Rp. 4.500.000,00. Dari jumlah tersebut dibayar tunai
Rp. 2.500.000,00 sedangkan sisanya diberi waktu 30 hari.
3. Dibeli perlengkapan perkas
seharga Rp. 450.000,00
4. Jayadi menerima Rp.
750.000,00 dari para langganannya untuk servis danreparasi yang dilaksanakan.
5. Dibayar sewa gedung unutk
bulan September 1990 Rp. 250.000,00
6. Dibeli perlengkapan secara
kredir seharga Rp. 650.000,00.
7. Diambil untuk keperluan
pribadi uang sebanyak Rp. 150.000,00
8. Dibayar sebanyak Rp.
450.000,00 dari harga perlengkapan yang dibeli menurut butir 6 diatas.
9. Dibayar upah tenaga kerja
Rp. 125.000,00 .
10. Sisa perlengkapan yang
masih ada pada akhir bulan September 1990 sebanyak Rp. 975.000,00

Diminta :

Susunlah persamaan akuntansi berdasarkan transaksi – transaksi tersebut diatas,


dengan judul –judul Aktiva, Utang dan Modal pemilik sebagai berikut :

AKTIVA : Kas, Perlengkapan, Peralatan


UTANG : Utang Usaha
MODAL PEMILIK : Modal Jayadi

4. Transaksi – transaksi yang dilaksanakan oleh prusahaan “


BINATU BERSIH “, selama bulan Mei 1991 adalah sebagai berikut :

1 Mei Syahril memulai usahanya dengan menginvestasikan sebagai berikut modal


pertama berupa :
Uang tunai…………………………………………Rp. 4..500.000,00
Peralatan binatu……………………………………Rp. 600.000,00
3 Mei Dibeli tunai perlengkapan binatu dengan harga Rp. 150.000,00

29 | P a g e
6 Mei Telah diselesaikan pekerjaan binatu dengan atas suatu instansi dengan biaya
Rp. 525.000,00
9 Mei dibeli dengan kredit dari Toko sakura jakarta :
Perlengkapan binatu
11 Mei Diterima tunai pendapatan dari pekerjaaan binatu sebesar Rp. 450.000,00
13 Mei Dibayara iklan sebesar Rp. 150.000,00
15 Mei Syahril mengambil uang tunai unutk keperluan pribadinya sebesar
Rp. 175.000,00
17 Mei Dibeli dari Toko Abadi Jakarta :
Perlengkapan binatu………………………………..Rp. 50.000,00
Peralatan binatu…………………………………….Rp. 575.000,00
Dari jjumlah tersebut dibayar tunai Rp. 300.000,00 dan sisanya akan
dibayar 30 hari lagi.
19 Mei Dibayar angsuran utang Toko Sakura sebesar Rp. 350.000,00
21 Mei Syahril mengadakan investasi tambahan kepada perusahaan binatunya
dengan menyetor :
Uang tunai………………………………………….Rp. 750.000,00
Peralatan binatu…………………………………….Rp. 300.000,00
24 Mei Diterima angsuran pembayaran langganan atas pekerjaan binatu yang telah
diselesaikan tanggal 6 Mei yang lalu sebesar Rp. 275.000,00
26 Mei Diterima uang tunai pendapatan atas pekerjaan binatu yang telah
diselesaikan sebesar Rp. 275.000,00
28 Mei Dibeli perlengkapan dari Toko Karya dengan harga Rp. 275.000,00.
Dibayar tunai sisanya akan dibayar kemudian.
30 Mei Dibayar upah karyawan Rp. 150.000,00
31 Mei Nilai perlengkapan binatu yang masih ada sebanyak Rp. 350.000,00

Diminta :
Susunlah transaksi diatas dalam persamaan dasar akuntansi dengan perkiraan –
perkiraan sebagai berikut :
AKTIVA : Kas, Piutang, Usaha, Perlengkapan binatu, Peralatan binatu
UTANG : Utang usaha
MODAL PEMILIK : Modal Syahril

5. Susunlah transaksi – transaksi dibawah ini dalam


persamaan akuntansi dengan bentuk mendatar, seperti berikut :

Tanggal Aktiva Kewajiban Modal


Kas Piutang Perlengk. Peralatan Utang Modal Agus
Usaha Kantor Kantor Usaha

Transaksi selama bulan januari 1991 adalah sebagai berikut :

30 | P a g e
3 Januari Agus memulai usaha dengan menginvestasikan sebagai modal
pertama :
Uang tunai Rp. 2.500.000,00
Peralatan Kantor Rp. 500.000,00
5 Januari Dibeli tunai perlengkapan kantor Rp. 200.000,00
8 Januari Dibeli dengan kredit dari Toko Harapan peralatan kantor seharga Rp.
300.000,00
10 Januari Diselesaikan pekerjaan atas langganan . Biaya mengerjakan
diperhitungkan Rp. 450.000,00 jumlah tersebut terlah difakturkan
untuk di tagih.
15 Januari Diterima hasil usaha sebesar Rp. 500.000,00
18 Januari Dibayar rupa-rupa beban usaha sebesar Rp. 60.000,00
20 Januari Agus mengambil uang tunai untuk keperluan pribadinya sebesar Rp. `
150.000,00
25 Januari Dibayar sebagian utang pembelian peralatan kantor sebesar Rp.
100.000,00
28 Januari Diterima pembayaran sebagiuan tagihan atas langganan (l8hat 10
Januari ) sebesar Rp. 250.000,00
31 Januari Dibayar gajih pegawai bulan Januari Rp. 120.000,00
31 Januari Setelah diadakan iventarisasi ternyata persediaan perlenglapan kantor
yang masih ada sebesar Rp. 50.000,00

BAB VI

LAPORAN KEUANGAN

A. PENDAHULUAN

Laporan keuangan adalah laporan yang di rancang untuk para pembuat keputusan
baik di dalam maupun diluar perusahaan mengenai posisi keuangan dan hasil usaha
perusahaan. Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) tahun 1984 yang di keluarkan
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyebutkan bahwa laporan keuangan meliputi neraca ,
perhitungan rugi/laba dan catatan atas laporan keuangan . Untuk lebih dapat
menggambarkan cara jelas sifat dan perkembangan perubahan yang di alami perusahaan

31 | P a g e
dari waktu ke waktu, sangat dianjurkan agar perusahaan menyusunlaporan keuangan
komparatif, setidaknya untuk duaa tahun terakhir.
Hasil akhir dari suatu proses akuntansi adalah berupa laporan keuangan. Setiap
perusahaan pada periode akhir akuntansi harus menyusun laporan keuangan, baik untuk
kepentingan intern maupun ekstern.

B. SYARAT – SYARAT LAPORAN KEUANGAN


Syarat laporan keuangan laporan yang baik harus memenuhi kriterua sebagai
berikut :

1. Relevan artinya bahwa


informasi yang dijadikan harus ada hubungan dengan pihak-pihak yang memerlukan
untuk mengambil keputusan.
2. Dapat dimengerti artinya
bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan secara jelas dan mudah difahami
oleh para pemakainya.
3. Daya uji artinya bahwa
laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep-konsep dasar akuntansidan
prinsip-prinsip akuntansi yang dianut, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh pihak
lain.
4. Netral artinya bahwa laporan
keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak memihak pada
kepentingan pemakai tertentu.
5. Tepat waktu artinya bahwa
laporan keuangan harus di sajikan tepat pada waktunya .
6. Daya banding artinya bahwa
perbandingan laporan keuangan dapat diadakan baik antara laporan perusahaan dalam
tahun tertentu dengan tahun sebelumnya atau laporan keuangan perusahaan tertentu
dengan perusahaan lain pada tahun yang sama.
7. Lengkap artinya bahwa
laporan keuangan yang disusun harus memenuhi syarat-syarat tersebut diatas dan
tidak menyesatkan pembaca.

C. LAPORAN RUGI – LABA

Laporan rugi-laba adalah suatu laporan yang memberikan informasi keberhasilan


yang di capai atau kegagalan yang menimpa suatu perusahaan di dalam menjalankan
usahanya dalam jangka waktu (periode) tertentu yang dinilai atau diukur dengan jumlah
satuan uang. Rugi atau laba perusahaan dapat dihitung dengan perbandingan antara
jumlah pendapatan dan jumlah beban selama satu periode akuntansi. Jika jumlah
pendapatan lebih besar dibandingkan jumlah beban maka perusahaan tersebut
mendapatkan laba. Sebaiknya jumlah pendapatan lebih kecil dibandingkan jumlah beban
maka perusahaan tersebut menderita kerugian..

32 | P a g e
Dalam menyusun laporan rugi laba perlu diperhatikan judul; laporan, yang
memuat nama perusahaan, nama lapopran dan periode laporan tersebut dengan penulisan
secara berturut-turut menjadi tiga baris. Contoh:

RETNO BEAUTY SALON


LAPORAN RUGI-LABA
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIRAN 31 DESEMBAR 1990

Adapun unsur – unsur dari laporan rugi-laba adalah sebagai berikut:


1. Pendapatan
Pendapatan perusahaan selama satu periode akuntansi ini harus kita rinci, mana yang
termasuk pendapatan yang merupakan usaha pokok (pendapatan operasional) dan
mana yang merupakan pendapatan diluar usaha pokok (pendapatan non operasional).
2. Beban
Demikian juga beban yang dikeluarkan oleh perusahaan selama satu periode
akuntansi harus kita perinci mana yang termasuk beban operasional yaitu beban yang
dikeluarkan untuk membiayai kegiatan usaha pokok perusahaan, dan beban non
operasional yaitu beban yang di krluarkan untuk membiayai kegiatan diluar usaha
pokok perusahan.
3. Saldo rugi-laba
Saldo rugi-laba itu kita peroleh dengan jalan membandingkan antara jumlah rincian
pendapatan danjumlah rincian tersebut diatas.

Bentuk la[oran rugi-laba dapat dibuat dalam dua bentuk yaitu:

a. Laporan rugi-laba berbentuk singel step


Bentuk ini juga disebut bentuk langsung yaitu bentuk laporan rugi-laba yang
menggabungkan semua unsur pendapatan menjadi satu kelompok dan semua beban
menjadi satu kelompok. Cara menyusunnya adalah bagian pertama adalah perincian
pendapatan baik pendapatan operasional maupun pendapatan non oiperasional.
Kemudian bagian kedua merupakan perincian beban baik beban operasional maupun
beban non operasional. Setelah itu bagian ketiga adalah saldo rugi-laba yang
merupakan selisih antara juml;ah perincian pendapatan dan jumlah perincian beban.

b. Laporan rugi-laba berbentuk multiple step


Bentuk ini juga disebut bentuk bertahap yaitu bentuk laporan rugi-laba yang unsur
pendapatan maupun beban dipisahkan atas dasar operasional dan usaha non
operasional dan usaha non operasional. Cara penyusunannya adalah sebagai berikut :
Bagian pertama adalah perincian pendapatan operasional, kemudian bagian kedua
adalah perincian beban operasional. Bagian keempat untuk memerinci pendpatan
maupun beban non oprasoinl, kemudian bagian terakhir untuk mencari saldo rugi –
laba bersih.

Dalam menyusun laporan rugi – laba sebaiknya unsus beban disusun secara urut dari
jumlah terbesar ke jumlah terkecil kecuali unutk beban serba – serbi atau beba lain – lain.

33 | P a g e
Contoh soal :
Di bawah ini daftar rekening nomnal sebuah perusahaan Bengkel Mobil Anugerah pada
tanggal 31 Desember 1991.
Beban gaji Rp. 3.500.000,00
Pendapatan servis Rp. 6.450.000,00
Beban perlengkapan bengkel Rp. 2.330.000,00
Beban administrasi bank Rp. 156.000,00
Pendapatan cat duco Rp. 7.200.000,00
Beban Penyususutan bengkel Rp. 1.500.000,00
Pendapatan bunga Rp. 1.345.000,00
Beban perlengkapan kantor Rp. 845.000,00
Beban penyusutan peralatan kantor Rp. 1.200.000,00
Beban lain-lain Rp. 450.000,00
Dari data tersebut di atas jika dibuat perhitungan rugi-laba dengan menggunakan bentuk
singel step maupun multiple step terlihat sebagai berikut:
1. Bentuk single step.

BENGKEL MOBIL ANUGERAH

Perhitungan Rugi – Laba


Untuk periode yang berakhir 31 Desember 1991

Pendapatan :

- Pendapatan cat duko Rp. 7.200.000,00


- Pendapatan servis Rp. 6.450.000,00
- Pendapatan bunga Rp. 1.345.000,00 +

Jumlah pendapatan Rp. 14.995.000,00

Beban :

- Beban gaji Rp. 3.500.000,00


- Beban perlengkapan bengkel Rp. 2.330.000,00
- Beban penyusutan peralatan kantor Rp. 1.500.000,00
- Beban penyusutan kantor Rp. 1.200.000,00
- Beban perlengkapan kantor Rp. 845.000,00
- Beban administrasi Bank Rp. 156.000,00
- Beban lain – lain Rp. 450.000,00 +

Jumlah beban Rp. 9.981.000,00 _

Laba bersih Rp. 5.014.000,00

2. Bentuk Multiple Step

34 | P a g e
BENGKEL MOBIL ANUGERAH
Perhitungan Rugi – Laba
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 1991

Pendapatan operasional :
-Pendapatan cat duco Rp. 7.200.000,00
-Pendapatan servis Rp. 6.450.000,00 +

Jumlah pendapatran operasional Rp.13.650.000,00 +

Beban operasional:
-Beban gajih Rp. 3.500.000,00
-Beban perlengkapan bengkel Rp. 2.330.000,00
-Beban penyusutan peralatan bengkel Rp. 1.500.000,00
-Beban penyusutan peralatan kantor Rp. 1.200.000,00
-Beban peralatan kantor Rp. 845.000,00
-Beban lain-lain Rp. 450.000,00 +

Jumlah beban operasional Rp. 9.825.000,00 -

Laba operasional Rp. 3.825.000,00

Pendapatan /beban non operasional:


-Pendapatan bunga Rp. 1.345.000,00
-Beban administrasi bank Rp. 156.000,00 -
Laba non operasional Rp. 1.189.000,00 +

Laba bersih sebelum pajak Rp. 5.014.000,00

D. LAPORAN PERUBAHAN MODAL

Laporan perubahan modal adalah suatu laporan atau informasi yang menggambarkan
perubahan-peubahan atas modal yang terjadi pada suatu periode akuntansi.
Dalam laporan perubahan modal ini akan terlihat adanya perubahan dari modal awal
menjadi modal akhir.
Adapun yang menjadi unsur-unsur laporan perubahan modal adalah:

1. Modal awal yaitu modal yang di tanamkan pada awal periode akuntansi.
2. Rugi atau laba perusahaan dalam suatu periode
akuntansi. Jika perusahaan mendapat laba, maka besarnya laba akan menambah
modal awal. Sebaliknya jika perusahaan menderita rugi, maka besarnya rugi akan
mengurangi modal awal.

35 | P a g e
3. Setoran modal atau tambahan investasi yaitu
penambahan investasi modal oleh pemilik selama periode akuntansi berjalan. Setoran
modal ini akan akan menambah besarnya modal awal.
4. Pengambilan pribadi pemilik yaitu pengambilan
aktiva perusahaan untuk keperluan pribadi pemilik. Pengambilan pribadi ini akan
mengurangi besarnya modal awal.

Adapun bentuk laporan perusahaan modal adalah sebagai berikut :

BENGKEL MOBIL ANUGERAH

Perhitungan Rugi – Laba


Untuk periode yang berakhir 31 Desember 1991

Modal……………..per 1 Januari 1991 Rp. xxxxxxx


Setoran/tambahan investasi Rp. xxxxxxx

Rp. xxxxxxx

Rugi/laba Rp. xxxx


Prive……. Rp. xxxx +/-

Penambahan/pengurangan modal Rp. xxxxxxx +/-

Modal…………..per 31 Desember 1991 Rp. xxxxxxx

Untuk perusahaan yang berbentuk Perseron Terbatas ( PT) dinamakan laporan laba
ditahan yang bentuknya sebagai berikut :

PT. ANJANGSANA

Laporan Laba Ditahan


Periode yang berakhir 31 Desemmber 1991

Laba ditahan, 1 Januari 1991 Rp. xxxxxx

Laba bersih tahun 1991 Rp. xxxx


Deviden yang dibagikan tahun 1991 Rp. xxxx -

Penambahan laba ditahan Rp. xxxxxx +

Laba ditahan, 31 Desember 1991 Rp. xxxxxx

36 | P a g e
E. NERACA

Neraca adalah laporan keuangan yang disusun secara sistematis yang


menggambarkan posisi keuangan pada suatu saat tertentu yang terdiri aktiva, uatang dan
modal. Neraca dapat dibuat dalam dua bentuk yaitu :

1. Neraca yang berbentuk


rekening/skontro ( Account Form )

Bentuk ini memepunyai dua belah sisi yaiut sisi debit dan sisi kredit. Sisi debit untuk
merinci macamnya aktiva sedangkan sisi kredit unutk memerinci macamnya uatang dan
modal. Perincian aktiva lancar dalam neraca disusun berdasaekan urutan likuiditas, ari
yang paling lancar ke yang kurang lancar, sedangkan untuk aktiva tetap penyusunannya
berdasarkan urutan kekekalannya, yaitu dari yang paling kekal ke yang kurang kekal.
Perincian utang disusun berdasarkan jangka waktu pembayarannya yaitu dari yang
berjangka oendek ke yang berajangka panjang.

2. Neraca berbentuk laporan


( Report Form )
Neraca bentuk ini susunan aktiva , uatng dan modal disusun berturut – turut dari atas
ke bawah . Prinsip penyusunan aktiva, utang dan modal sama sepeti bentuk rekening.

Contoh soal :

Data rekening riil dari Biro Iklan Jaya pada tanggal 31 Desember 1991 terlihat sebagai
berikut :

Kas Rp 540.000,00
Tanah Rp. 8.500.000,00
Gedung Rp. 9.000.000,00
Kendaraan Rp. 15.000.000,00
Piutang usaha Rp. 3.500.000,00
Peralatan kantor Rp. 2.900.000,00
Perlengkapan kantor Rp. 800.000,00
Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp. 3.000.000,00
Utang usaha Rp. 2.500.000,00
Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp. 1.160.000,00
Wesel bayar Rp. 1.500.000,00
Modal Adi Rp. 24.310.000,00
Asuransi dibayar dimuka Rp. 480.000,00
Utang hipotik Rp. 6.000.000,00
Akumulasi penyusutan gedung Rp. 2.250.000,00

Dari data tersebut di atas jika dibuat neraca dengan bentuk rekening dan bentuk laporan
maka terlihat sebagai berikut :

37 | P a g e
a) Neraca bentuk rekening

BIRO IKLAN JAYA

Neraca
Per 31 Desember 1991
Aktiva Lancar : Utang Jangka Pendek:
Kas Rp. 540.000,00 Utang Usaha Rp. 2.500.000,00
Piutang Usaha Rp. 3.500.000,00 Wesel bayar Rp. 1.500.000,00 +
Perlengkapan Kantor Rp. 800.000,00
Asuransi diibayar dimuka Rp. 480.000,00 + Jumlah utang jangka pendek Rp. 4.000.000,00

Jumlah Aktiva Lancar Rp. 5.320.000,00 Utang jangka panjang:


Utang Hipotik Rp. 6.000.000,00 +
Aktiva Tetap :
Tanah Rp. 8.500.000,00 Jumlah utang Rp. 10.000.000,00
Gedung Rp.19.000.000,00
Ak.Peny.Gdg. Rp. 2.250.000,00 Modal Adi Rp. 24.310.000,00

Rp. 6.750.000,00

Perlt.Ktr. Rp. 2.900.000,00


Akumulasi Peny.
Peralatan Ktr. Rp. 1.160.000,00

Rp. 1.740.000,00
Kendaraan Rp. 15.000.000,00
Akumulasi Peny.
Kendaraan Rp. 3.000.000,00

Rp. 12.000.000,00 +

Jumlah aktiva Rp. 34.310.000,00 Jumlah utang dan modal Rp. 34.310.000,00

38 | P a g e
BIRO IKLAN JAYA

Neraca
Per 31 Desember 1991

Aktifa
Aktifva lancar:
- Kas Rp.. 540.000,00
- Piutang usaha Rp. 3.500.000,00
- Perlengkapan kantor Rp. 800.000,00
- Asuransai dibayar dimuka Rp. 480.000,00

Jumlah aktiva lancar Rp. 5.320.000,00

Aktiva Tetap

- Tanah Rp. 8.500.000,00


- Gedung Rp. 9.000.000,00
- Akumulasi peny gedung Rp. 2.250.000,00 _

Rp. 6.750.000,00
- Peralatan kantor Rp. 2.900..000,00
- Akumulasi peny. perlt. ktr Rp. 1.160.000,00 _

Rp. 1.740.000,00
- Kendaraan Rp.15.000.000,00
- Akumulasi peny. kendaraan Rp. 3.000.000,00 _
Rp.12.000.000,00 +
Jumlah aktiva tetap Rp. 28.990.000,00

Jumlah aktiva Rp. 34.310.000,00

Utang:
Utang jangka pendek :
- Utang usaha Rp. 2.500.000,00
- Wesel bayar Rp. 1.500.000,00 +

Jumlah utang jangka pendek Rp. 4.000.000,00

Utang jangka panjang :

- Utang hipotik Rp. 6.000.000,00 +

Jumlah utang Rp. 10.000.000,00

Modal :
- Modal Adi Rp. 24.310.000,00 +

Jumlah utang dan modal Rp. 34.310.000,00

Laporan keuangan yang bahas dalam bab ini adalah laporan keungan yang dibuat
berdasarkan persamaan akuntansi. Untuk menggambarkan hubungan ketiga macam
laporan keuangan dari conoth persamaan akuntansi Retno Beuty Salon jika kita buat
laporan keuangannya yang terdiri dari :
- Laporan rugi – laba
- Laporan perubahan modal
- Neraca

39 | P a g e
Aktiva = Utang + Modal
( dalam rupiah )
No Kas Perl. salon Peralatan Ak. Peny. Utang Bank Modal Nona Keterangan
salon Peralatan Retno
Salon
1. 2.500.000,00 - - - - 2.500.000,00 Investasi modal awal
2. (500,000,00) - - - - (50.000,00) Beban sewa
2.450.000,00 - - - - 2.450.000,00
3. (300.000,00) 50.000,00 250.000,00 - - -
2.150.000,00 50..000,00 250.000,00 - - 2.450.000,00
4. 500.000,00 - - - 500.000,00 -
2.650.000,00 50.000,00 250.000,00 - 500.000,00 2.450.000,00
5. 265.000,00 - - - - 265.000,00 Pendapatan jasa salon
2.915.000,00 50.000,00 250.000,00 - 500.000,00 2.715.000,00
6. (50.000,00) - - - - (50.000,00) Beban pajak
2.865.000,00 50.000,00 250.000,00 - 500.000,00 2.665.000,00
7. (300.000,00) - - - (300.000,00) -
2.565.000,00 50.000,00 250.000,00 - 200.000,00 2.665.000,00
8. (25.000,00) - - - - (25.000,00) Prive Retno
2.540.000,00 50.000,00 250.000,00 - 200.000,00 2.640.000,00
9. - (20.000,00) - - - (20.000,00) Beban perl. salon
2.540.000,00 30.000,00 250.000,00 - 200.000,00 2.620.000,00
10. - - - (25.000,00) - (25.000,00) B.peny. perlt. salon
2.540.000,00 30.000,00 250.000,00 (25.000,00) 200.000,00 2.595.000,00

Jika akhir periode akuntansi pada Retno Beauty Salon tanggal 31 Desember 1990 maka
laporan keuangannya tampak sebagai berikut :

a) Laporan Rugi – Laba

RETNO BEAUTY SALON

Laporan Rugi – Laba


Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 1990

Pendapatan

- Pendapatan jasa salon Rp. 265.000,00

Beban :

- Beban sewa Rp. 50.000,00


- Beban upah Rp. 50.000,00
- Beban penyusutan peralatan salon Rp. 25.000,00
- Beban perlengkapan salon Rp. 20.000,00 +

Jumlah beban Rp. 145.000,00 _

Laba bersih Rp. 120.000,00

40 | P a g e
b) Laporan Perubahan Modal.
RETNO BEAUTY SALON
Laporan Perubahan Modal
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 1990

Modal Nona Retno, 1 Desember 1990 Rp. 2.950.000,00

Laba bersih Rp. 120..000,00


Prive Retno Rp. 25.000,00 _

Penambahan Modal Rp. 95.000,00 +

Modal Nona Retno, 31 Desember 1990 Rp. 2.595.000,00

c) Neraca

RETNO BEAUTY SALON

Neraca
Per 31 Desember 1991
Aktiva : Utang :
Aktiva Lancar Utang Bank Rp. 200.000,00
Kas Rp. 2.540.000,00
Perlengkapan salon Rp. 30.000,00 + Modal :
Modal Nona Retno Rp. 2.595.000,00
Jumlah aktiva lancar Rp. 2.570.000,00

Aktiva Tetap ;
Peralatan salon Rp. 250.000,00
Akumulasi peny.
Peralatan salon Rp. 25.000,00 +

Rp. 225.000,00 +

Jumlah aktiva Rp. 2.795.000,00 Jumlah utang dan modal Rp. 2.795.000,00

SOAL – SOAL

A. SOAL TEORI

1. Apakah yang dimaksud laporan keuangan ?


2. Sebutkan syarat – syarat laporan keuangan yang baik !
3. Sebutkan unsur – unsur laporan rugi laba !
4. Sebutkan unsur – unsur laporan perubahan modal !
5. Jelaskan perbedaan laporan rugi – laba yang berbentuk
single step dan yang berbentuk multiple step !
6. Sebutkan unsur – unsur neraca !

41 | P a g e
7. Apakah perbedaaan neraca yang berbentuk rekening dan
neraca yang berbentuk laporan ?

B. SOAL LATIHAN

1. Persamaan akuntansi perusahaan Gaya Ria Tailor


pada tanggal 31 Mei 1991 terlihat sebagai berikut :

No Kas Perlengkapan Peralatan Utang usaha Modal Ria Keterangan


Jahit jahit dan
obras
1. 105.000,00 60.000,00 550.000,00 50.000,00 665.000,00
2. (30.000,00) - - (30.000,00)
75.000,00 60.000,00 550.000,00 20.000,00 690.000,00
3. 25.000,00 - - - 150.000,00 Pendapatan obras
100.000,00 60.000,00 550.000,00 20.000,00 690.000,00
4. 150.000,00 - - - 150.000,00 Pendapatan jahit
250.000,00 60.000,00 550.000,00 20.000,00 840.000,00
5. (20.000,00) - - - (20.000,00) Beban listrik
230.000,00 60.000,00 550.000,00 20.000,00 820.000,00
6. (40.000,00) - - - (40.000,00) Beban gaji
190.000,00 60.000,00 550.000,00 20..000,00 780.000,00
7. 20.000,00 - - - 20.000,00 Pendapatan obras
210.000,00 60.000,00 550.000,00 20.000,00 800.000,00
8. - (30.000,00) - - (30.000,00) Beban perlengkapan jahit
210.000,00 30.000,00 550.000,00 20.000,00 770.000,00
9. (50.000,00) - - - (50.000,00) Prive Ria
160.000,00 30.000,00 550.000,00 20.000,00 720.000,00
10. (40.000,00) - - - (40.000,00) Beban gaji
120.000,00 30.000,00 550.000,00 20.000,00 680.000,00

Pertanyaan :
Buatlah laporan keuangannya pada tanggsl 31 Mei 1991 yang terdiri dari :

a) Laporan rugi – laba


b) Laporan perubahan modal
c) Neraca

2. Dokter Gita Handayani mendirikan sebuah klinik


bersalin dengan nama Klinik Bersalin Sejahtera. Transaksi – transaksi yang terjadi
selama bulan Juni 1991 adalah sebagai berikut :
Juni 1 :Dokter Gita Handayani menyerahkan uang tunai sebesar Rp.
25.000.000,00 sebagai modal
2 : Dibayar sewa sebuah rumah untuk kegiatan praktek sebesar Rp.
1.500.000,00 setahun.
4 : Dibeli peralatanmedis sebesar Rp. 10.000.000,00 dari Agam
Medical, dibayar tunai Rp. 2.000.000,00
6 : Dibeli perlengkappan medis dari Kimia Farma sebesar Rp.
4.000.000,00 tunai
7 : Dibayar biaya pemasangan iklan kepada harian Kompas sebesar
Rp. 75.000,00

42 | P a g e
8 : Dibayar rekening listrik sebesar Rp. 135.000,00
10 : Dibayar rekening telepon sebesar Rp. 80.000,00
15 : Penerimaaan jaa medis sampai hari ini dihitung sebesar Rp.
450.000,00
18 : Dibayar biaya keamanan sebesar Rp. 75.000,00
23 : Dibayar biaya pemuatan iklan pada harian Pagi sebesar Rp.
50.000,00
25 : Dipinjam uang dari BRI sebesar Rp. 3.000.000,00
30 : Penerimaan jasa edis dari taggal 16 s/d 30 Juni sebesar Rp.
100.000,00
30 : Dibayar gaji para karyawan sebesar Rp. 500.000,00

Pertanyaan

a) Buatlah persamaan akuntansi dengan perincian sebagai berikut :


Harta : Kas, Perlengkapan medis, Sewa, dibayar dimuka, peralatan
medis.
Utang : Utang Bank, Wesel bayar
Modal : Modal dr. Gita Handayani.
b) Buatlah laporan keuangan pada tanggal 30 Juni 1991 yang terdiri dari :
- Laporan rugi – laba
- Laporan perubahan modal
- Neraca
3. Biro Jasa Ekajaya memperlihatkan rekening – rekenig beserta saldonya pada tanggal
31 Maret 1991 sebagai berikut :

Kas Rp. 8.500.000,00


Bebaqn lain-lain Rp. 500.000,00
Piutang usaha Rp. 9.000.000,00
Beban gajih Rp. 5.000.000,00
Sewa di bayar dimuka Rp. 4.500.000,00
Beban listrik dan telepon Rp. 250.000,00
Perlengkapan kantor Rp. 2.500.000,00
Beban iklan Rp. 480.000,00
Peralatan kantor Rp. 12.000.000,00
Beban sewa Rp. 1.500.000,00
Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp. 1.200.000,00
Beban perlengkapan kantor Rp. 800.000,00
Gedung Rp. 25.000.000,00
Pendapatan komisi Rp. 22.500.000,00
Akumulasi penyusutan gedung Rp. 2.500.000,00
Prive Bambang Rp. 2.500.000,00
Tanah Rp. 20.000.000,00
Kendaraan Rp. 35.000.000,00
Modal Bambang (1Maret 1991) Rp. 77.830.000,00

43 | P a g e
Utang hipotik Rp. 10.000.000,00
Akumulasi penyusutan kendaraan Rp. 3.500.000,00
Utang Usaha Rp. 7.500.000,00
Wesel bayar Rp. 2.500.000,00

Dari data tersebut diatas buatlah:


a.Laporan rugi-laba.
b.Laporan perubahan modal
c.Neraca.

4. Perusahaan reparasi sepeda motor “Jayus” kepunyaan Jayusman memulai operasinya


pada tanggal 1 September 1987 dan melakukan transaksi – transaksi yang berikut ini
selama bulan September itu:
a. Jayusman
menginvestasikan Rp. 5.000.000,00 dari uang pribadinya ke dalam perusahaan.
b. Dibeli peralatan
reparasi sepeda motor dengan harga Rp. 3.000.000,00 untuk sisanya di beri
waktu 30 hari.
c. Dibeli perlengkapan
per kas seharga Rp. 30.000,00
d. Jayusman menerima
Rp. 500.000,00 dari langganan untuk servis reparasi yang sudah dilaksanakan.
e. Dibayar sewa gedung
untuk bulan September Rp. 100.000,00
f. Dibeli perlengkapan
denganm kredit seharga Rp. 500.000,00
g. Dibayar sebanyak
Rp. 250.000,00 dari harga perlengkapan yang dibeli menurut butir f diatas
h. Dibayar upah para
tenaga kerja sebanyak Rp. 80.000,00
i. Sisa perlengkapan
yang masih ada pada akhir bulan September Rp. 350.000,00

Diminta :
a. Susunlah judul- judul aktiva, kewajiban dan
modal pemilik dalam sebuah persamaan akuntansi : AKTIVA – Kas, perlengkapan,
Peralatan KEWAJIBAN – Utang Usaha, MODAL-Modal Jayusman.
Sudah itu diperlihatkan dengan jalan menambahkan dan mengurangkan akibat tiap
transaksi atas aktiva, kewajiban dan modal pemilik. Perlihatkan saldo-saldo baru
setelah tiap transaksi.
b. Susunlah sebuah perhitungan rugi-laba, neraca dan laporan perubahan modal.

(Ujian Nasional Akuntansi, Dasaar Satu, Sabtu, 20 Agustus 1988, Tanpa perubahan ).

3. Imanudin memulai sebuah perwakilan real estate pada tanggal 1


januari 1991 dengan menginfestasikan uang tunai sebanyak Rp. 25.000.000,00. Pada

44 | P a g e
tanggal 31 Desember 1991 perusahaan yang diberi nama “Perwakilan real Estate
Iman “ memperlihatkan pos – pos berikut :

Beban gaji dan upah Rp. 12.000.000,00


Beban iklan Rp. 2.000.000,00
Beban penyuutan gedung Rp. 3.000.000,00
Beban penyusutan peralatan kantor Rp. 750.000,00
Beban perlengkkapan kantor Rp. 250.000,00
Beban rupa – rupa Rp. 1.500.000,00
Gaji yang masih harus dibayar Rp. 125.000,00
Gedung Rp. 60.000.000,00
Akumulasi penyusutan gedung Rp. 3.000.000,00
Utang Hipotek Rp. 50.000.000,00
Peralatan kantor Rp. 7.500.000,00
Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp. 750.000,00
Kas Rp. 1.000.0000,00
Pendapatan komosi Rp. 58.125.000,00
Perlengkapan kantor Rp. 125.000,00
Piutang usaha Rp. 2.125.000,00
Tanah Rp. 20.000.000,00
Utang usaha Rp. 750.000,00
Prive Imanuddin Rp. 25.000.000,00

Diminta :

Susunlah laporan keuangan yang berikut ini :


a. Perhitungan rugi – laba
b. Laporan perubahan modal
c. Neraca ( bentuk Skontro )

45 | P a g e
BAB VII

JURNAL

A. PENDAHULUAN
Jurnal merupakan pencatatan yangt di dasarkan pada bukti pembukuan. Bukti
pembukuan terdiri dari bukti transaksi dan bukti pencatatan. Bukti transaksi
merupakan dokkumen sumber seperti kwitansi, faktur, nota dan lain-lain. Sedangkan
bukti pencatatan merupakan buktri yang sudah di sahkan oleh pihak yang berwenang
untuk di catat pada proses selanjutnya.

B. BUKTI PEMBUKUAN
Setiap transaksi yang terjadi tidak begitu saja dicatat dalam catatan perusahaan,
tetapi harus didasarkan bukti pencatatan. Bukti pembukuan terdiri dari bukti transaksi
dan bukti pencatatan.

1. Bukti Transaksi
Perusahaan akan melakukan pencatatan kalau suatu transaksi benar-benar terjadi
dan sah, karena itu bukti pencatatan harus didukung oleh bukti transaksi yang sah
pula. Adapun macamnya bukti transaksi antara lain :
a. Kwitansi
Kwitansi adalah tanda bukti pembayaran sejumlah uang yang dibuat oleh pihak
penerima uang dan diberikan kepada pihak yang membayar. Kwitansi harus
dibubuhi materai pada jumlah-jumlah tertentu sesuai aturan yang berlaku.
Kwitansi ada yang memakai sus ada piula yang tidak memakai sus. Jika kwitansi
tersebut tidak memakai sus maka harus dibuat rangkap dua, yang aslinya di
serahkan kepada pihak yang membayar dan rangkapnya disimpan pihak yang
menerima sebagai bukti transaksi terhadap uang masuk. Bentuk kwitansi adalah
sebagai berikut:
Edy Tansil membayar sebuah mobil Terios seharga Rp. 151.000.000,00 Type
standar, kepada dealer mobil “ Jaya” di jalan Maju Gang Mundur No. 19999
Jakarta, pada tanggal 22 Januari 2007. Pembayaran telah diterima Kasir
Nelly dengan nomor 007/CB/07. Dari data di atas buatlah kuitansi

46 | P a g e
No 007/cb/07
Sudah diterima dari…E...dini Tanpa hasil
Banyaknya uang Seratus Lima Puluh Satu Juta Rupiah
Untuk Pembayaran sebuah mobil Terios type
standar

Jakarta, 22 Januari
2007
Rp. 151.000.000,00 Materai
Rp.6.000,00

Nenek Lincah

Jurnal Umum
Penjual:

b. Nota
Nota adalah tanda bukti pembelian suatu barang secara tunai yang dibuat pihak
penjual dan diberikan kepada pihak pembeli. Nota minimal dibuat rangkap dua,
aslinya diserahkan kepada pihak pembeli dan rangkapnya disimpan penjualnya
sebagai bukti transaksi penjualan barang secara tunai. Nota bentyuknya adalah
sebagai berikut:

Toko RATNA Jakarta, 20 Maret 1991


Jl. Mahakam No.2 Kepada Yth.
Jakarta Tn.
Toko

Nota Kontan

Jumlah Nama Barang Harga Satuan Jumlah Harga


2 buah Mesin ketik merk Olmp. Rp. 175.000,00 Rp. 350.000,00
2 buah Kalkulator merk ………. Rp. 25.000,00 Rp. 50.000,00
Jumlah Rp. 400.000,00

Stempel

c Faktur
Faktur adalah perhitungan penjualan secara kredit yang dibuat oleh pihak penjual dan
diberikan kepada pihak penjual dan diberikan kepada pihak pembeli . Faktur

47 | P a g e
umumnya dibuat rangkap tiga, yang asli ( lembar pertama ) setelah ditanda tangani
oleh pemebeli disimpan oleh penjual yang kelak akan digunakan sebagai bukti
penagihan. Lembar kedua diserahkan kepada pihak pembeli dan lembar ketiga
tertinggal pada buku faktur yang digunakan sebagai bukti transaksi penjualan secara
kredit. Bentuk faktur adalah sebagai berikut :

CV. RATNA No. Faktur : 103


Jl. Otista No. 14 Kepada
Jakarta Timur Toko Merapi
Jl. A. Yani Bogor

FAKTUR

Jumlah Nama Barang Harga Satuan Jumlah Barang


2 buah Mesin tik merk Olimpia Rp. 175.000,00 Rp..1.750.000,00
Jumlah Rp. 1.750.000,00

Barang tersebut telah kami terima Jakarta, 15 Maret 1991


Tgl. 15 – 3 – 1991
Yang menerima Bagian Penjualan

Risti Sukma Handayani Retno Endrawati

d. Bukti Memo

Bukti memo yaitu bukti transaksi yang dibuat oleh pimpinan perusahaan untuk bagian
pembukuan yang berisikan perintah pencatatan suatu kejadian. Bentuk memo adalah
sebagai berikut :
CV. RATNA
Jl. Mahakam no. 2
Jakarta Memo antar bagian

Kepada : Bagian Pembukuan Dari : Pimpinan


Hal. : Penyusutan Tanggal 31 Desember 1991

Harap disusutkan :
1. Bangunan gedung sebesar 5 %
2. Peralatan kantor sebesar 10 %
3. Peralatan toko sebesar 20 %

48 | P a g e
2. Bukti Pencatatan

Bukti pencatatan ini uga sering disebut bukti jurnal. Bukti – bukti transaksi tidak
langsung dicatat kedalam jurnal tetapi terlebih dahulu dicatat dalam bukti pencatatan.
Dari bukti pencatatan itulah suatu transaksi dicatat dalam jurnal. Bukti pencatatan
memperlihatkan nama – nama rekening yang di debit dan di kredit berikut nomor
rekening serta jumlahnya. Dalam bukti pencatatan dicantumkan nama dan tanda tangan
yang membuat dan menyetujui, dengn demikian akan terlihat siapa yang bertanggung
jawab atas kebenaran pencatatan tersebut. Tanggal yang tercantum dalam bukti
pencatatan harus sama dengan tanggal yang terdapat dalam bukti transaksi. Tidak semua
perusahaan menggunakan bukti pencatatan atau bukti jurnal sebagai bukti
pembukuannya. Bentuk bukti pencatatan adalah sebagai berikut :

CV. RATNA
Jl. Mahakam nomor 2
Jakarta

BUKTI PENCATATAN

No : …………
( Lampiran bukti transaksi )

Tanggal Uraian Bukti Transaksi

13 Febuari 1991 Pembelian perlengkapan kantor secara tunai Kwitansi

Harap dicatat / digunakan sebagai berikut :

Tanggal Rekening / Keterangan Debet Kredit


13 Febuari 1991 Perlengkapan kantor Rp. 50.000,00 -
Kas - Rp. 50.000,00

Dibuat oleh : Diperiksa / disetujui oleh :

C. KONSEP DEBIT DAN KREDIT

Sebelum kita mempelajari jurnal maka terlebih dahulu harus mengetahui tentang koonsep
mendebit dan mengkredit suatu rekening. Rekening berarti tempat yang digunakan untuk
mencatat dan menggolongkan transaksi yang sejenis. Bentuk rekening yang paling
sederhana adalah rekening bentuk T yang bentuknya sebagai berikut :

49 | P a g e
( Sisi Debet ) ( Sisi Kredit )

Mendebit rekening adalah mengadakan pencatatan suatu transaksi sebealah kiri ( debet )
pada rekening yang bersangkutan. Mengkredit rekening adalah mngadakan pencatatan
suatu transaksi disebelah kanan ( kredit ) pada rekening yang bersangkutan . Dalam
neraca rekening ( harta ) berada kedudukan setiap rekening dalam neraca dapat
digambarkan sebagai berikut :

Debet Neraca Kredit

Debet Aktiva Kredit Debit Utang Kredit

+ - - +

Debet Modal Kredit

- +

D Beban K D Pendapatan K

+ - - +

D Prive K

+ -

Penjelasan :

1. Kelompok rekening neraca ( riil )


terdiri dari harta, utang dan modal. Penambahan dan pengurangannya ketiga rekening
tersebut berbeda pencatatannya sesuai dengan posisinya dalam neraca. Rekening
harta dalam neraca berada disisi debit maka penambahannya juga pda sisi debit
sedangkan pengurangannya pada sisi kredit. Rekening utang dan modal dalam neraca
berada di sisi kredit maka penambahannya juga pada sisi kredit sdangkan
pengurangannya pada sisi debit.
2. Kelompok rekening nominal
( pendapatan dan beban ) dan rekening prive.
Rekening beban dan prive jika bertambah dicatat di sisi debit sebab rekening tersebut
akan mengurangi modal. Jika berkurang dicatat sebab rekening tersebut akan
mengurangi modal. Jika berkurang dicatat dikredit. Rekening pendapatan jika
bertambah dicatat di kredit sebab akan menambah modal, jika berkurang dicatat di
debit.

50 | P a g e
Misalnya terdapat transaksi sebagai berikut :

Tuan Budi menyetorkan uang tunai ke dalam kas perusahaan sebesar Rp. 200.000,00.
Dari transaksi tersebut berarti kita akan mendebit rekenign kas sebesar Rp. 200.000,00
dan mengkredit rekening Modal Tuan Budi sebear Rp. 200.000,00 . Dalam hal ini berarti
kita mencatat uang sejumlah Rp. 200.000,00 ke dalam rekening kas sebelah debit dan
mencatat uang sejumlah Rp. 200.000,00 kedalam rekening Modal Tuan Budi sebelah
kredit. Jika kita gambarkan ke dalam dua rekening tersebut tampak sebagai berikut .

Debet Kas Kredit Debet Modal Tuan Budi Kredit

Rp. 200.000,00 Rp. 200.000,00

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

No Rekening Penambahan Pengurangan


1. Aktiva / Harta Di debet Di kredit
2. Utang Di kredit Di debet
3. Modal Di kredit Di debet
4. Prive Di debet Di kredit
5. Pendapatan Di kredit Di debet
6. Beban Di debet Di kredit

D. JURNAL

Sebenarnya pembukuan dapat dilakukan dari bukti pencatatan langsung ke


rekening buku besar. Pencatatan secara langsung memungkinkan banyak terjadi
kesalahan. Untuk menghindari hal itu maka bukti pencatatan dicatat terlebih dahulu
kedalam jurnal.

1. Fungsi Jurnal

Adapun fungsi jurnal adalah sebagai berikut :

a. Fungsi Analisa

Fungsi ini berarti bahwa sebelum dicatat transaksi di analisa, dalam rekening apa yang
didebet dan rekening apa yang dikredit, beserta jumlah uangnya.

b. Fungsi Historis

51 | P a g e
Fungsi ini berarti bahwa jurnl menggambarkan transaksi – transaksi yang telah terjadi
secara kronologis.

c. Fungsi Informatik

Fungsi ini berarti merupakan perintah untuk memindahkan kedalam rekening buku besar
sesuai dengan posisi debet dan kredit dalam jurnal.

d. Fungsi mencatat

Fungsi ini berarti bahwa setiap transaksi yang ada dalam perusahaan harus dicatat dalam
jurnal.

e. Instruktif

Fungsi ini berarti merupakan perintah untuk memindahkan kedalam rekening buku besar
sesuai dengan posisi debet dan kredit dalam jurnal.
2. Bentuk Jurnal

Bentuk juranl yang umum digunakan oleh perusahaan – perusahaan adalah


sebagai berikut :

Jurnal Halaman

Tanggal Rekening / Keterangan Ref. Debet Kredit

Keterangan :

a. Kolom tanggal untuk


mencatat tanggal, bulan, dan tahun terjadinya transaksi. Tahun dicantumkan paling
atas kemudian diikuti bulan, tanggal dicantumkan pada kolom disebelahnya.
b. Kolom
rekening/keterangan untuk mencatat rekening – rekening yang akan kita debet dan
rekening – rekening yang akan kita kredit serta keterangan seperlunya dari taransaksi
tersebut. Untuk rekening yang kita kredit penulisannya akan menjorok kedalam.
c. Kolom Ref. ( Referensi )
untuk mencatat nomor kode rekening yang bersangkutan jika sudah di vosting ke
rekening buku besar.
d. Kolom debet untuk
mencatat jumlah uang dari rekening yang kita debet.
e. Kolom kredit untuk
mencatat jumlah uang dari rekening yang kita kredit.

52 | P a g e
CONTOH SOAL :

Biro Reklame Budi didirikan oleh Tuan Budi pada tanggal 1Febuari 1991 bergerak dalam
jasa periklanan. Transaksi – transaksi yang terjadi selama bulan Febuari sebagai berikut :

Tgl. 1 Feb. :
Tuan Budi menyetorkan uang tunai sebesar Rp. 500.000,00
kedalam kas perusahaan.
Tgl. 4 Feb. : Perusahaan membayar sewa ruangan untuk kegiatan bulan
pertama usahanya sebear Rp. 50.000,00
Tgl. 8 feb. : Dibeli perlengkapan kantor secara kredit seharga Rp.
100.000,00.
Tgl. 12 Feb. : Diterima dari langganan jasa pasang iklan sebesar Rp.
75.000,00.
Tgl. 18 Feb. : Dibayar rekening listrik untuk bulan Febuari 1991 sebesar Rp.
5.000,00.
Tgl. 25 Feb. : Tuan Budi mengambil uang dari perusahaannya untuk
keperluan pribadi sebesar Rp. 25.000,00
Tgl. 28. Feb. : Di pinjam dari Bank Rakyat Indonesia untuk memperbesar
usahanya sebesar Rp. 500.000,00.
Transaksi - transaksi tersebut diatas dicatat dalam jurnal sebagai berikut :
Jurnal Halaman : 1

Tanggal Rekening / Keterangan Ref. Debet Kredit

1991
Feb. 1. Kas 500.000,00 -
Modal Tuan Budi - 500.000,00
( Setoran modal / investasi modal )
4. Beban Sewa 50.000,00 -
Kas - 50.000,00
( Membayar sewa bulan pertama )
8. Perlengkapan Kantor 100.000,00 -
Utang Usaha - 100.000,00
( Pembelian perlengkapan kantor )
12. Kas 75.000,00 -
Pendapatan Jasa - 75.000,00
( Penerimaan Uang Jasa )
18. Beban Listrik 5.000,00 -
Kas - 5.000,00
( Pembayaran beban listrik bln. Feb )
25. Prive Tuan Budi 25.000,00 -
Kas - 25.000,00
( Pengambilan prive )
25. Kas 500.000,00 -
Utang Bank - 500.000,00
( Pinjaman Bank Rakyat Indonesia )

Jumlah 1.225.000,00 1.225.000,00

53 | P a g e
SOAL-SOAL

A. SOAL TEORI

1. Sebutkan contoh bukti transaksi !


2. Apakah yang disebut dengan mendebit
3. Apakah yang dimaksud dengan mengkredit
4. Sebutkan nama-nama rekening yang penambahannya di sisi debit !
5. Sebutkan nama-nama rekening yang pengurangannya disisi debit !
6. Sebutkan dan jelaskan fungsi jurnal !
7. Apakah fungsi kolom referensi dalam jurnal !
8. Kapankah pencatatan dalam jurnal dilaksanakan !

B. SOAL LATIHAN

1. H. Hasbullah pada tanggal 1 Juli 1991 mendirikan


sebuah perusahaan yang diberikan nama Biro Jasa Berkah. Transaksi – transaksi yang
teradi pada bulan pertama adalah sebagai berikut :

Juli 1 : H. Hasbullah menyetorkan uang tunai ke perusahaan sebesar Rp.


5.000.000,00
2 : Disewa sebuah rumah untuk kegiatan usaha sebesar Rpp.
50.000,00 perbulan
4 : Dibeli perlengkapans kantor secara tunai dari Toko Anugerah
sebesar Rp. 100.000,00
5 : Dibeli sebuah mesin tik untuk keperluan kantor seharga Rp.
350.000,00
7 : Dibayar biaya untuk pemasangan iklan pada harian Kompas Rp.
75.000,00
8 : Diterima komisi untuk pengurusan surat – surat kendaraan
Rp.50.000,00
9 : Diselesaikan pengurusan surat jual beli sebidang tanah untuk PT.
Intra Komisi yang diperhitungakan sebesar Rp. 2.500.000,00 akan
diterima bulan berikutnya.
12 : Dibeli sebuah kendaraan sepeda motr untuk memeprlancar urusan
usahanya sebesar Rp. 3.200.000,00 dibayar tunai Rp. 1.050.000,00
sisanya dibayar diangsur bulanan.
15 : Diterima uang komisi untuk pengurusan surat – surat kendaraan
bermotor sebesar Rp. 75.000,00.
19 : Dibayar rekening telepon dan listrik sebesar Rp. 100.000,00
22 : Dibayar upah yang membantu sebesar Rp. 125.000,00

54 | P a g e
28. : Diterima uang komisi untuk kepengurusan perpanjangan SIM
sebesar Rp. 30.000,00.
31 : Dibayar gaji pegawai kantor sebesar Rp. 150.000,0

Rekening yang digunakan oleh Biro Jasa Berkah adalah sebagai berikut :

101. Kas 301. Modal H. Hasbullah


102. Piutang Usaha 401. Pendapatan Komisi
103. Perlengkapan Kantor 501. Beban Sewa
111. Peralatan kantor 502. Beban upah dan gaji
112. Kendaraan 503. Beban Iklan
201. Utang Usaha 504. Beban Telepon dan Listrik

Pertanyaan :

Buatlah jurnal umum dari transaksi – transaksi tersebut diatas !

2. Ir. Baskara membuka sebuah kantor yang bergerak dalam


bidang arsitek pada tanggal 1 Agustus 1991 yang diberi nama Biro Arsitek Baskara.
Transaksi – transalsi yang terjadi selama bulan pertam adalah sebagai berikut :

Agustus 1 : Ir. Baskara membuka sebuah rekening pada BNI ’46 atas nama
Biro Arsitek Baskara dan menyetor uang sebesar Rp.
10.000.000,00 sebagai modal.
2 : Dibayar dengan cek sewa sebuah rumah untuk kegiatan usahanya
sebesar Rp. 100.000,00 sebulan
3 : Dibeli peralatan gambar dari Toko Merbabu sebesar Rp.
5.000.000,00 dibayar dengan cek sebesar Rp. 3.000.000,00 dan
sisanya bulan depan.
4 : Diambil dari Bank untuk mengisi kas perusahaan sebesar Rp.
1.000.000,00
5 : Dibeli perkas perlengkapan gambar sebesar Rp. 300.000,00
9 : Diserahkan kepada kontraktor PT. Bangun Indah satu set rencana
bangunan seharga Rp. 1.000.000,00 diterima tunai.
10 : Dibeli dengan kredit perlengkapan gambar dari CV. Abadi seharga
Rp. 200.000,00
16 : Telah diseleaikan dan diserahkan seperangkat gambar rencana
bangunan kepada kontraktor PT. Bangun Indah seharga Rp.
2.500.000,00 pembayaran kemudian.
18 : Dibayar tunai gaji para juru gambar sebear Rp. 600.000,00
23 : Diterima tunai dari PT. Bangun Indah sebesar Rp. 1.500.000,00
atas penyerahan gambar pada tanggal 16 Agustus yang lalu.
28 : Ir. baskara mengambil uang tunai untuk keperluan pribadi Rp.
100.000,00
30 : Dibayar bermacam – macam biaya sebesar Rp. 100.000,00
31 : Dibayar dengan cek gaji juru gambar sebesar Rp. 400.000,00

55 | P a g e
Rekening buku besar yang digunakan oleh Biro Arsitek baskara adalah sebagai berikut :

101. Kas ditangan 301. Modal Ir. Baskara


102. Kas Gudang 302. Prive Ir. Baskara
103. Piutang Usaha 301. Pendapatan Jasa Arsitektur
104. Perlengkapan Gambar 501. Beban Gaji
111. Peralatan Gambar 502. Beban Sewa
201. Utang Usaha 503. Beban Serba – serbi

Pertanyaan :

Buatlah Jurnal Umum dari transaksi – transaksi tersebut diatas !

3. Tirta Atmaja membuka kedua kolam renang “ Taman


Tirta “. Selama bulan Agustus 1991 ia melakukan transaksi – transaksi berikut ini
untuk perusahaan itu .

Agustus 1 : Di investasikan Rp. 30.000.000,00 ke dalam


perusahaan .
2. : Dibayar sewa Agustus 1991 Rp. 500.000,00
3 : Di beli meja , kursi dan peralatan lain dengan harga
Rp. 9.000.000,00. Dari jumlah tersebut dibayar
tunai Rp. 5.000.000,00 dan untuk sisanya dibayar
waktu 30 hari.
5 : Di bayar Rp. 200.000,00 untuk iklan.
7 : Di beli dengan kredit perlengkapan dengan harga
Rp. 750.000,00 dan tambahan peralataan Rp.
2.500.000,00.
15 : Di catat pendapataan tunai yang di peroleh selama
setengah bulan pertama dari bulan Agustus 1991
sebesar Rp. 1.500.000,00.
16 : Di bayar upah Rp. 450..000,00.
20 : Di ambil Rp. 400.000,00 dari perusahaan untuk
keperluan pribadi.
30 : Di catat pendapataan tunai yang di peroleh selama
setengah bulan kedua dari bulan Agustus 1991 Rp.
1.750.000,00.
31 : Di bayar upah Rp. 450.000,00.

Rekening – rekening di dalam buku besar perusahaan itu adalah:

56 | P a g e
101 Kas 302 Prive R. Tirta atmaja
102 Perlengkapan 401 Pendapatan usaha
111 Peralatan 401 Pendapatan usaha
201 Utang usaha 502 Beban iklan
301 Modal R. Tirta atmaja 503 Beban upah

Diminta:

Buatlah ayat-ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi bulan Agustus tersebut di


atas!

4. Catatlah transaksi dibawah ini dalam Jurnal Umum yang


bernomor halaman 1.

Maret 1 : Ramli mulai perusahaannya dengan menginvestasikan sebagai


modal pertama Rp. 7.500.000,00
5 : Dibayar sewa atas ruangan usaha sebesar Rp. 750.000,00
8 : Dibeli tunai dari Toko Sinar perlengkapan kantor seharga Rp.
150.000,00 dan peralatan kantor seharga Rp. 650.000,00
10 : Dibeli dengan kredit tambahan peralatan kantor dari Toko Mulia
Jakarta seharga Rp. 900.000,00.
14 : Ramli mengambil uang tunai dari prusahaan untuk keperluan
pribandinya sebesar Rp. 350.000,00
17 : Dibayar gaji karyawan sebesar Rp. 275.000,00
19 : Telah diselesaikan pekerjaan atas langganan dengan biaya
penyelesaian sebesar Rp. 750.000,00 jumlah tersebut difakturkan
untuk ditagih.
21 : Dibayar beban serba – serbi usaha sebesar Rp. 150.000,00
23 : Diterima pendapatan usaha sebesar Rp. 300.000,00
25 : Diterima angsuran utang sebesar Rp. 300.000,00 kepada Toko
Mulia Jaya jakarta.
28 : Diterima angsuran pembayaran langganan atas pekerjaan yang
telah selesai tanggal 19 Maret yang lalu sebesar Rp. 400.000,00.
30 : Dibayar beban serba – serbi uasaha sebesar Rp. 125.000,00

Perkiraan – perkiraan yang digunakan :

111 Kas 312 Prive Ramli


112 Piutang 411 Pendapatan Jasa
113 Perlengkapan Kantor 511 Beban Sewa
121 Peralatan Kantor 512 Beban Gaji
211 Utang 513 Beban serba – serbi
311 Modal Ramli

Ujian Nasional Akuntansi , Dasar Satu


Sabtu, 1 September 1990

57 | P a g e
5. Berikut ini transaksi – transaksi yag dilakukan oleh
Bioskop Madya selama bula Juli tahun berjalan.
Juli 1 : Diterima dan setor ke rekening bank Rp. 80.000.000,00 uang yang
diterima dari Persero ( stock holder) untuk modal saham ( capital
stock ).
1 : Dibeli bioskop Top Rp. 125.000.000,00 yang dibebankan sebagai
berikut : peralatan Rp. 50.000.000,00 , gedung Rp. 45.000.000,00 ,
tanah Rp. 30.000.000,00 . Dibayar dengan cash Rp. 50.000.000,00
dan diberikan mortgage note ( hipotik ) untuk sisanya.
5 : Dibayar premi asuransi harta kekayaan dan kecelakaan Rp.
3.500.000,00
6 : Dibeli dengan kredit perlengkapan Rp. 975.000,00 dan peralatan
Rp. 2.500.000,00
6 : Dibayar poster dan iklan surat kabar bulan Juli Rp. 915.000,00
9 : Diterima per kas penjualan karcis masuk dalam minggu ini Rp.
3.750.000,00
11 : Dibayar beban lain – lain Rp. 125.000,00
15 : Diterima gaji setengah bulanan Rp. 2.850.000,00
16 : Diterima kas penjualan karcis masuk minggu ini Rp. 5.500.000,00
18 : Dibayar beban lain – lain Rp. 45.000,00
21 : Dibayar per kas kepada kreditur Rp. 2.400.000,00
23 : Diterima per kas dari penjualan karcis masuk minggu ini Rp.
6.200.000,00
24 : Dibayar perlengkapan dengan tunai Rp. 76.000,00
25 : Dibayar untuk pamflet iklan bulan Juli Rp. 135.000,00
28 : Dibukukan faktur sebesar Rp. 6.100.000,00 untuk sewa film bulan
Juli. Pembayarna jatuh tempoo tanggal 6 Agustus.
29 : Dibayar langganan listrik dan air sebesar Rp. 4.500.000,00
31 : Dibayar gaji//upah setengah bulanan Rp. 4.500.000,00
31 : Diterima tunai dari penjualan karcis untuk sisa bulan ini Rp.
8.750.000,00.

Diminta :
Bukukanlah transaksi – transaksi tersebut di atas ke dalam Jurnal Umum.
Rekening – rekenign buku besar yang dipergunakan :

101 Kas 301 Modal Saham


103 Asuransi dibayar dimuka 401 Pendapatan film
104 Perlengkapan 501 Beban gaji dan upah
111 Peralatan 502 Beban sewa film

58 | P a g e
113 Gedung 503 Beban iklan
115 Tanah 504 Beban listrik dan air
201 Utang Usaha 505 Beban lain –lain
212 Utang Hipotik
Ujian Nasional Akuntansi , Dasar Satu
Sabtu , 1 September 1990 dengan perubahan

BAB VIII

BUKU BESAR DAN NERACA SALDO

A. PENDAHULUAN

Bukti pencatatan pertama – tama akan dicatat dalam sebuah buku yang
dinamakan jurnal. Catatan dalam jurnal tersebut secara kronologis dipindahkkan ke
rekening buku besar. Setelah akhir periode akuntansi maka saldo rekening – rekening
buku besar tersebut disusun ke dalam suatu daftar yang dinamakan neraca saldo. Neraca
saldo disini berfungsi sebagai alat pengontrol catatan dalam rekening buku besar.

B. BUKU BESAR

1. Pengertian Buku Besar

Setiap bukti transaksi yang sudah dibuatkan bukti pencatatannya ( bukti jurrnal )
akan dicatat dalam jurnal , selanjutnya secara kronologis dibukukan kedalam rekening.
Kumpulan dari rekening tersebut dinamakan buku besar. Pencatatan dari jurnal ke
rekening buku besar dinamakan posting.

2. Bentuk Rekening

Ada beberapa bentuk rekening diantaranya :

a. Rekening berbentuk T (T account )

Bentuk ini berbentuk bentuk yang paling sederhana yang menyerupai huruf T. Bentuk ini
mempunyai dua sisi yaitu sisi debit dan sisi kredit. Bentuknya adalah seagai berikut :
Nama No

( Sisi debet ) ( Sisi kredit )

b. Rekening bentuk T disempurnakan ( bentuk dua kolom )

59 | P a g e
Bentuk ini adalah merupakan penyempurnaan dari rekening bentuk T , dimana sisi debit
maupun sisi kredit masing – masing dibagi menjadi kkolom tanggal, keterangan, ref
( referensi ) dan jumlah. Bentuknya adalah sebagai berikut :

Nama : No :
Tanggal Keterangan Ref Jumlah Tanggal Keterangan Ref Jumlah

c. Rekening berbentuk tiga kolom

Bentuknya adalah sebagai berikut :

Nama : No :
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit D/K Saldo

Keterangan :

- Kolom tanggal unutk mencatat tanggal terjadinya transaksi.


- Kolom keterangan untuk mencatat keterangan/uraian yang
terdapat dalam jurnal.
- Kolom ref ( referensi) untuk mencatat nomor halamn jurnal.
- Kolom debit untuk mencatat jumlah uang yang kita debit.
- Kolom kredit untuk mencatat jumllah uang yang kita kredit.
- Kolom D / K untuk mencatat macamnya saldo dari rekening yang
bersangkutan. Jika rekening tersebut bersaldo debit maka ditulis D dan sebaliknya
jika rekening tersebut bersaldo kredit ditulis K.
- Kolom saldo untuk mencatat jumlah saldodari rekening tersebut.

d. Rekening berbentuk empat kolom

Bentuknya hampir sama dengan rekening berbentuk tiga kolom hanya bedanya
dalam kolom saldo terbagi dua yaitu kolom debit dan kolom kredit. Bentuknya adalah
sebagai berikut :
Nama : No :
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Debet Kredit

Keterangan :

60 | P a g e
- Kolom tanggal untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi.
- Kolom keterangan utnuk mencatat keterangan /uraian yang
terdapat dalam jurnal..
- Kolom ref ( referensi) untuk mencatat nomor halaman jurnal.
- Kolom debit untuk mencatat jumlah uang yang kita debit.
- Kolom kredit untuk mencatat jumlah uang yang kita kredit.Kolom
saldo untuk mencatat saldo dari rekening tersebut. Jika bersaldo debit dicatat pada
kolom debit dan sebaliknya jika bersaldo kerdit dicatat pada kolom kredit.

Pada umumnya perusahaan menggunakan rekenign yang berbentuk tiga kolom


maupun empat kolom, karena kedua bentuk tersebut setiap saat dapat diketahui saldonya
sehingga mempermudah pemeriksaan.

3. Pencatatan Dalam Rekening Buku Besar.

Langkah – langkah pencatatan dalam rekening besar adalah sebagai berikut :

a. Mencatat saldo awal dari data neraca awal.


Rekening yang ada di isi debit neraca dicatat sebagai saldo debit dan rekening yang
ada diisi kredit neraca dicatat sebagai saldo kredit.

b. Mencatat tanggal terjadinya transaksi yang


diambilkan dari tanggal transaksi pada jurnal ke kolom tanggal rekening buku besar
yang bersangkutan.

c. Mencatat keterangan yang diambilkan dari


keterangan/uraian dalam jurnal ke kolom keterangan pada rekening buku besar yang
bersangkutan.

d. Mencatat jumlah debit dalam jurnal ke


kolom debit rekening yang bersangkutan, dan mencatat jumlah kredit dalam jurnal ke
kolom kredit yang bersangkutan.

e. Mencatat nomor halaman jurnal ke kolom


referensi (ref) rekening buku besar yang bersangkutan.

f. Jika rekening dalam jurnal sudah dibukukan


ke dalam rekening buku besar maka di kolom referensi jurnal dicatat nomor kode
rekening yang bersangkutan.

61 | P a g e
g. Jika digunakan rekening yang berbentuk
tiga kolom atau empat kolom maka carilah saldonya dengan cara membandingkan
antara jumlah saldo dengan pencatatan transaksi tersebut. Pencatatan debit akan
menambah saldo debit atau mengurangi saldo kredit, sedangkan pencatatan kredit
akan mengurangi debit atau menambah saldo kredit.

Agar lebih jelasnya pencatatan dari jurnal ke rekening buku besar maka perhatikanlah
bagan di bawah ini.

Jurnal : Hal : 1
Tanggal Rekening/keterangan Ref Debet Kredit
1991
Feb. 1 Kas 101 Rp. 500.000,00
Modal Tuan Budi 301 - Rp. 500.000,00
( setoran modal )

Nama : Kas No : 101

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo


Debet Kredit
1991
Feb. 1 Satuan modal 1 Rp. 500.000,00 - Rp.500.000,00 -

Nama : Modal Tuan Budi No :


301
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
1991
Feb. 1 Satuan modal 1 - Rp. 500.000,00 - Rp.500.000,00

CONTOH SOAL

Perusahaan Angkutan Pinggir Kota yang bergerak dalam bidang jasa angkutan
menunjukkan neraca per 1 Januari 1991 sebagai berikut:

62 | P a g e
Perusahaan Angkutan Pinggir Kota

Neraca
Per 1 Januari 1991

Kas Rp. 10.000.000,00 Utang usaha Rp. 15.000.000,00


Piutang usaha Rp. 15.000.000,00 Modal budi Rp 62.500.000,00
Perlengkapan Rp. 2.500.000,00
Kendaraan Rp. 50.000.000,00

Jumlah aktiva Rp. 77.500.000,00 Jumlah pasivva Rp. 77.500.00,00

Data Jurnal selama bulan Januari 1991 adalah berikut:


Jurnal umum Halaman 4

Tanggal Rekening/keterangan Ref. Debet Kredit

1991
Jan 5 Perlengkapan 103 2.000.000,00 -
Kas 101 - 2.000.000,00
(pembelian perlengkapan)
“ 10 Uang Usaha 201 5.000.000,00 -
Kas 101 - 5.000.000,00
(pembayaran utang)
“ 15 Kas 101 10.000.000,00 -
Piutang usaha 102 - 10.000.000,00
(penerimaan piutang)
“ 25 Kendaraan 111 5.000.000,00 -
Utang usaha 201 - 5.000.000,00
(Pembelian kendaraan kredit)

22.000.000,00 22.000.000,00

Dari data neraca dan jurnal tersebut diatas setelah di bukukan ke rekening buku besar
terlihat sebagai berikut:

Nama : Kas No : 101

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit

1991
Jan. 1 Saldo V - - 10.000.000,00 -
“ 5 Pembayaran Perlengkapan 4 - 2.000.000,00 8.000.000,00 -
“ 10 Pembayaran Utang 4 - 5.000.000,00 3.000.000,00 -
“ 15 Penerimaaan Piutang 4 10.000.000,00 - 13.000.000,00 -

63 | P a g e
Nama : Piutang Usaha No : 102

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit

1991
Jan. 1 Saldo V - 15.000.000,00 -
“ 5 Penerimaan Piutang 4 - 10.000.000,00 5.000.000,00 -

Nama : Perlengkapan No : 103

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit

1991
Jan. 1 Saldo V - - 2.500.000,00 -
“ 5 Pembelian Perlengkapan 4 2.000.000,00 - 4.500.000,00 -

Nama : Kendaraan No : 103

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit

1991
Jan. 1 Saldo V - - 50.000.000,00
“ 25 Pembelian Kendaraan 4 5.000.000,00 - 55.000.000,00

Nama : Utang Usaha No : 201

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit

1991 15.000.000,00
Jan. 1 Saldo V - - - 10.000.000,00
“ 10 Pembayaran Utang 4 5.000.000,00 - - 15.000.000,00
“ 25 Pembelian Kendaraan 4 - 5.000.000,00 -

Nama : Modal Budi No : 301

Saldo

64 | P a g e
Debet Kredit
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit

1991
Jan. 1 Saldo - - - - 62.000.000,00

C. NERACA SALDO

Keseimbangan antara jumlah debit dan jumlah kredit dalam rekenig buku besar
harus diperiksa. Pemerikasaan keseimbangan sebaiknya dilakukan tiap – tiap akhir bulan.
Alat yang digunakan untuk memeriksa atau mengontrol adalah neraca saldo. Neraca
saldo dapat diartikan suatu data yang memuat daftar – daftar nomor, nama dan saldo dari
masing – masing rekening buku besar. Sumber pencatatan neraca saldo diambilkan dari
saldo – saldo rekening buku bear yang ada dalam perusahaan tersebut.
Jika perusahaan menggunakan bentuk rekening tiga kolom atau empat kolom
maka penyusunan neraca saldo tinggal mencatat jumlah saldo dari masing – masing
rekening yang terlihat dalam neraca saldo. Rekening yang bersaldo debit maka kita catat
saldo tersebut pada kolom debit dan sebaliknya rekening yang bersaldo kredit kita catat
saldo tersebut pada kolom kredit. Tapi bila perusahaan menggunakan bentuk rekening T
( T account ) atau rekening T account yang disempurnakan ( dua kolom ) maka
penyusunan neraca saldo terlebih dahulu harus menghitung dari masing – masing
rekening yang ada dalam perusahaan. Cara mencari saldonya dengan jalan menjumlahkan
sisi debit dan menjumlahkan sisi kredit dari setiap rekening. Kemudian kita bandingkan
antara jumlah debit dan jumlah kredit, jika jumlah debit lebih besar dari jumllah kredit
maka selisihnya merupakan saldo debit. Sebaliknya jika jumlah kerdit lebih besar dari
umlah debit maka selisihnya merupakan saldo kredit. Dalam neraca saldo jumlah debit
akan sama besarnya dengan jumlah kredit. Bentuk neraca saldo adalah sebagai berikut :

No Nama Rekening Debet Kredit

Keterangan :

65 | P a g e
1. Kolom nomor untuk
mencatat nomor kode rekening yang bersangkutan.
2. Kolom nama rekening untuk
mencatat nama – nama rekening yang ada dalam perusahaan tersebut.
3. Kolom debit untuk mencatat
jumlah saldo uang dari rekening yang besaldo debit.
4. Kolom kredit untuk mencatat
jumlah saldo uang dari rekening yang bersaldo kredit.

Pada contoh rekeing buku besar Perusahaan Angkutan Pinggir Kota tersebut di atas jika
dibuat neraca saldonya terlihat sebagai berikut :

Perusahaan Angkutan Pinggir Kota

Neraca Saldo
Per 31 Januari 1991

No Nama Rekening Debet Kredit

101 Kas Rp. 13.000.000,00 -


102 Pitang Usaha Rp. 5.000.000,00 -
103 Perlengkapan Rp. 4.500.000,00 -
111 Kendaraan Rp. 55.000.000,00 -
201 Utang Usaha - Rp. 15.000.000,00
301 Modal Budi - Rp. 62.500.000,00

Rp. 77.500.000,00 Rp. 77.500.000,00

Dari contoh di atas terdapat beberapa rekening yang bersaldo debit dan ada
beberapa rekening yang bersaldo kredit. Rekening kas tidak akan mungkin bersaldo

66 | P a g e
kredit, oleh sebab itu rekening kas dikatakan bersaldo normal debit. Saldo normal setiap
rekening sama dengan sisi penambahan dari rekening yang bersangkutan.
Agar jelasnya di bawah ini adalah tabel saldo normal dari setiap rekening :

No Nama Rekening Saldo Normal


1. Harta Debet
2. Utang Kredit
3. Modal Kredit
4. Prive Debet
5. Pendapatan Kredit
6. Beban Debet

SOAL – SOAL

A. SOAL TEORI

1. Apakah yang dimaksud dengan buku besar ?


2. Sebutkan bentuk – bentuk rekening buku besar !
3. Sebutkan kelemahan – kelemahannya jika kita
menggunakan rekening buku besar yang berbentuk T account !
4. Sebutkan langkah – langkah dalam posting !
5. Di sisi manakah saldo normal rekening harta, utang, modal,
pendapatan dan beban !
6. Apakah yang dimaksud dengan neraca saldo ?
7. Dari manakah sumber pencatatan neraca saldo ?

B. SOAL LATIHAN

1.
2. Perusahaan Binatu Merah yang
didirikan oleh Kasman pada tangggal 1 Febuari 1991 menunjukkan data jurnal
sebagai berikut :
Jurnal Umum ( dalam rupiah ) Halaman : 001

Tanggal Rekening/keterangan Ref Debet Kredit


1991
Feb. 1 Kas 6.000.000,00 -
Modal Kasman - 6.000.000,00
” 2 Beban Sewa 50.000,00 -
Kas - 50.000,00
“ 3 Perlengkapan Kantor 50.000,00 -
Utang Usaha - 50.000,00
“ 4 Perlengkapan cuci 150.000,00
Kas - 150.000,00
“ 5 Peralatan kantor 400.000,00 -
Peralatan cuci 100.000,00 -
Utang Uasaha - 200.000,00
Kas - 300.000,00
‘’ 7 Piutang Usaha 150.000,00 -

67 | P a g e
Pendapatan jasa cuci - 150.000,00
“ 8 Peralatan binatu 100.000,00 -
Perlengkapan binatu 25.000,00 -
Kas - 125.000,00
“ 9 Kendaraan 2.500.000,00 -
Kas - 2.500.000,00
“ 10 Beban Iklan 60.000,00 -
Kas - 60.000,00
“ 11 Kas 250.000,00 -
Pendapatan jasa binatu - 250.000,00
“ 13 Utang Usaha 150.000,00 -
Kas - 150.000,00
“ 14 Tanah 2.000.000,00 -
Kas - 2.000.000,00
“ 15 Prive Kasman 50.000,00 -
Kas - 50.000,00
“ 17 Kas 300.000,00 -
Pendapatan jasa cuci - 300.000,00
“ 18 Beban gaji 75.000,00 -
Kas - 75.000,00
“ 20 Perlengkapan kantor 50.000,00 -
Wesel bayar - 50.000,00
“ 22 Kas 150.000,00 -
Piutang Usaha - 150.000,00
“ 23 Beban lain –lain 25.000,00 -
Kas - 25.000,00
“ 26 Kas 200.000,00 -
Piutang Usaha 300.000,00 -
Pendapatan jasa binatu - 500.000,00
“ 27 Beban listrik 50.000,00 -
Kas - 50.000,00
“ 28 Beban gaji 75.000,00 -
Kas - 75.000,00
“ 28 Beban Telepon 30.000,00 -
Kas - 30.000,00

13.590.000,00 13.590.000,00

Dafttar rekening buku besar yang disediakan oleh perusahaan Binatu Murah adalah
sebagai berikut:
101. Kas 202. Wesel bayar
102. Piutang usaha 301. Modal Kasman
103 Perlengkapan cuci 302. Prive Kasman
104. Perlengkapan binatu 401. Pendapatan jasa cuci
105. Perlengkapan kantor 402. Pendapatan jasa binatu
111. Tanah 501. Beban sewa
112. Peralatan kantor 502. Beban gajih
113. Peralatan binatu 503. Beban iklan
114. Peralatan cuci 504. Beban listrik
115. Kendaraan 505. Beban telepon
201. Utang usaha 506. Beban lain-lain

Dari data jurnal tersebut di atas maka:


1. Bukukanlah (posting) ke dalam buku besar.

68 | P a g e
2. Susunlah neraca saldonya pada tangggal 28 Februari
1991.

2. Data Perusahaan Ekspedisi Lancar memperlihatkan rekening-rekening beserta


saldonya pada tanggal 1 Maret 1991 sebagai berikut:
101. Kas Rp. 2.650.000,00
102. Piutang usaha Rp. 3.840.000,00
103. Perlengkapan kantor Rp. 900.000,00
111. Tanah Rp. 10.000.000,00
112. Gedung Rp. 6.500.000,00
113. Akumulasi penyusutan gedung Rp. 1.625.000,00
114. Peralatan kantor Rp. 5.000.000,00
115. Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp. 1.000.000,00
116. Kendaraan Rp.140.000.000,00
117. Akumulasi penyusutan kendaraan Rp. 28.000.000,00
201. Utang usaha Rp. 6.300.000,00
301. Modal Risti Rp. 94.190.000,00
302. Prive Risti Rp. 500.000,00
401. Pendapatan ekspidisi Rp. 43.450.000,00
501. Beban gajih Rp. 4.500.000,00
502. Beban sewa Rp. 450.000,00
503. Beban perlengkapan kantor Rp. -
504. Beban penyusutan gedung Rp. -
505. Beban penyusutan peralatan kantor Rp. -
506. Beban penyusutan kendaraan Rp. -
507. Beban servis kendaraan Rp.. -
508. Beban lain-lain Rp. 225.000,00

Selama bulan Maret 1991 terjadi transakllsi-transaksi sebagai berikut:

Maret 1 : Di beli perlengkapan kantor dari toko Merdeka sebesar Rp.


250.000,00 di bayar tunai Rp. 200.000,00 sisanya bulan depan.
3 : Di terima tagihan dari PT. Mega Jaya sebesar Rp. 150.000,00.
6 : Di bayar iuran keamanan lingkungan untuk bulan Maret 1991
sebesar Rp. 50.000,00
7 : Di bayar biaya servis kendaraan pada bengkel Agung Jaya Rp.
875.000,00.
9 : Dibayar sewa parkir kendaraan untuk bulan Maret 1991 sebesar Rp.
225.000,00
10 : Di beli seperangkat komputer untuk keperluan kantor dari PT. IBM
dengan kredit seharga Rp. 3.000.000,00.
12 : Di bayar utang kepada toko Cempaka Motor sebesar Rp.
500.000,00

69 | P a g e
15 : Di terima uang jasa mengangkut barang dari langganan sebesar Rp.
2.745.000,00.
16 : Risti mengambil uang tunai dari perusahaan untuk keperluan
pribadi sebesar Rp. 250.000,00.
18 : Di bayar uang makan sopir untuk pertengahan bulan pertama Rp.
180.000,00.
20 : Di bayar gajih karyawan untuk pertengahan bulan pertama Rp.
500.000,00.
23 : Di terima uang jasa anggkutan sebesar Rp. 1.500.000,00.
24 : Di selesaikan pekerjaan angkut untuk PT. Melati seharga Rp.
4.500.000,00.
26 : Di beli sebidang tanah untuk perluasan kantor seharga Rp.
5.000.000,00 di bayar tunai Rp. 2.000.000,00 sisanya di angsur
lima kali.
28 : Di bayar uang makan sopir untuk akhir bulan sebesar Rp.
180.000,00.
30 : Di bayar gaji karyawan sebesar Rp. 500.000,00.

Pertanyaan:
a. Buatlah jurnal umum untuk transaksi-transaksi
yang tejadi selama bulan Maret 1991.
b. Bukukanlah jurnal tersebut ke dalam rekening
buku beesar.
c. Susunlah neraca saldonya pada tanggal 31
Maret 1991.

3. Berdasarkan neraca dan jurnal berikut ini, susunlah:


a. Buku besar
b. Neraca saldo

Neraca
Per 1 Januari 1991

101 Kas Rp. 1.525.000,00 201 Utang usaha Rp. 800.000,00


102 Piutang usaha Rp. 750.000,00 301 Modal Yasin Rp. 2.475.000,00
121 Peralatan kantor Rp. 1.000.000,00

Rp. 3.275.000,00 Rp. 3.275.000,00

70 | P a g e
Jurnal Halaman : 03

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit

Jan. 1. Utang Usaha 500.000,00 -


Kas - 500.000,00
4. Perlengkapan kantor 300.000,00 -
Kas - 300.000,00
8. Peralatan Kantor 1.150.000,00 -
Kas - 150.000,00
Utang Usaha - 1.000.000,00
10. Kas 500.000,00 -
Piutang Usaha - 500.000,00
15. Kas 900.000,00 -
Pendapatan Jasa - 900.000,00
19. Uatang Usaha 800.000,00 -
Kas - 800.000,00
22. Piutang Usaha 600.000,00 -
Pendapatan Jasa - 600.000,00
25. Prive Yasin 200.000,00 -
Kas - 200.000,00
30. Beban Gaji 350.000,00 -
Kas - 350.000,00

Jumlah 5..3000.000,00 5..300.000,00

4. Servis dan TV “ CERIA “ mempunyai daftar rekening dan saldonya pada tanggal 1 Juli
1991 sebagai berikut :

101 Kas Rp. 2.545.000,00


102 Piutang Usaha Rp. 800.000,00
103 Perlengkapan Rp. 225.000,00
121 Peralatan servis Rp. 600.000,00
122 Akumulasi penyusutan Rp. 240.000,00
201 Utang Usaha Rp. 500.000,00

71 | P a g e
301 Modal Marjuki Rp. 2.660.000,00
302 Prive Marjuki Rp. 150.000,00
401 Pendapatan Jasa Rp. 1.950.000,00
402 Pendapatan Komisi Rp. –
501 Beban Gaji Rp. 750.000,00
502 Beban Sewa Rp. –
503 Beban Iklan Rp. 250.000,00

Selama bulan Juli 1991 terjadi transaksi – transaksi berikut ini :

2 Juli Diterima pendapatan jasa Rp. 450.000,00


5 Juli Dibeli perlengkapan Rp. 400.000,00 secara kredit
9 Juli Dibayar utang kepada Toko Aneka Rp. 300.000,00
12 Juli Dibeli peralatan servis Rp. 700.000,00 di antaranya Rp. 100.00,00 dibayar
tunai sisanya kredit
15 Juli Marjuki mengambil uang tunai Rp. 200.000,00 untuk keperluan rumah
tangga
18 Juli Dibayar iklan pada harian Media Rp. 150.000,00
20 Juli Diterima pelunasan tagihan dari M. Yakub Rp. 600.000,00
25 Juli Diterima komisi atas penjualan TV Rp. 50.000,00
27 Juli Dibayar sewa ruangan Rp. 500.000,00
28 Juli Diterima pendapatan jasa Rp. 650.000,00
30 Juli Dibayar Gaji karyawan untuk bulan Juli Rp. 300.000,00

Diminta :

a. Buatlah jurnal umum untuk


transaksi – transaksi tersebut
b. Susunlah buku besar
c. Susunlah Neraca Saldo pada
tanggal 31 Juli 1991.

BAB IX

JURNAL PENYESUAIAN

A. PENDAHULUAN

Neraca saldomerupakan bahan pokok untuk menyususn laporan keuangan Rekening


yang sudah menunjukkan keadaan yang sebenarnya digunakan untuk menyusun laporan

72 | P a g e
keuangan, sedangkan yang belum menunjukkan keadaaan sebenarnya harus disesuaikan
lebih dahulu.

B. REKENING YANG PERLU DISESUAIKAN

Rekening yang biasanya memerlukan penyesuaian antara lain :

1. Perlengkapan / Bahan habis pakai ( Supplies )


2. Beban dibayar di muka ( Prepaid Expense )
3. Pendapatan diterima di muka ( Deffered Revenue )
4. Beban yang masih harus dibayar ( Accrued Expense )
5. Pendapatan yang masih harus diterima//piutang
pendapatan ( Accrued Income )
6. Penyusutan aktiva tetap ( Depreciation )

Contoh data penyesuaian dan jurnalnya.

1. Perlengkapan ( Supplies )

Perlengkapan di neraca saldo memeprlihatkan jumlah Rp. 600.000,00 . Setelah dihitung


secara phisik persediaan perlengkapan pada tanggal 31 Desember Rp. 200.000,00. Ini
berarti perlengkapan yang telah dipakai untuk kegiatan persahaan berjumlah Rp.
200.000,00. Ini berarti perlengkapan yn telah dipakai untuk kegiatan perusahaan
berjumlah Rp. 400.000,00.

Jurnal Penyesuaian :

Beban Perlengkapan Rp. 4000.000,00


Perlengkapan Rp. 400.000,00

3. Beban dibayar dimuka ( Prepaid


Expense )

Ada dua cara pencatatan pada waktu melakukan pembayaran beban ( biaya ) :
a. Pendekatan Neraca, yaitu
pembayaran beban dicatat dalam rekening “ Beban dibayar di muka “
b. Pendekatan Rugi Laba, yaitu
pembayaran beban dicatat dalam rekening “ Beban….”

Contoh :
Pada Tanggal 1 April 1990 membayar premi asuransi untuk satu tahun Rp.
240.000,00.

a. Jika menggunakan pendekatan neraca, transaksi


tersebut dicatat dalam rekening :

73 | P a g e
Asuransi dibayar dimuka ( Debet ) Rp. 240.000,00
Kas ( Kredit ) Rp. 240.000,00

Jumlah tersebut akan tetap terlihat pada rekening asuransi dibayar di muka di neraca
saldo 31 Desember 1990.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 1990 tersebut sebenarnya asuransi yang sudah
dimanfaatkan adalah 9 bulan ( 1 April 1990 – 31 Desember 1990 ). Ini berarti
sejumlah Rp. 180.000,00 ( 9/12 x Rp. 240.000,00 ) sudah menjadi beban tahun 1990.
Maka jumlah tersebut harus dipindahkan dari rekening “ Asuransi dibayar dimuka “
ke rekening “ Beban Asuransi “ dengan jurnal penyesuaian :

Beban Asuransi Rp. 180.000,00


Asuransi dibayar di muka Rp. 180.000,00

b. Jika menggunakan Pendekatan Rugi Laba , transaksi pada contoh di


atas pada tanggal 1 April 1990, dicatat dalam rekening :

Biaya Asuransi ( debet ) Rp. 240.000,00


Kas ( Kredit ) Rp. 240.000,00

Sampai dengan tanggal 31 Desember 1990 sebenarnya yang sudah menjadi beban
baru 9 bulan ( Rp. 180.000,00 ). Sedangkan sisanya ( Rp. 60.000,00 ) bukan
merupakan beban tahun 1990.
Maka jumlah yang eblum merupakan beban tersebut harus di pindahkan dari rekening
” Biaya Asuransi “ ke rekening “Asuransi dibayar di muka “ , dengan jurnal
penyesuaian :

Asuransi dibayar di muka Rp. 60.000,00


Beban Asuransi Rp. 60.000,00

Untuk lebih jelasnya, perhitungan mana yang sudah, dan mana yang belum menjadi
beban dapat dilukiskan dalam gambar ( garis waktu ) berikut ini :

¼ - 90 31/12 – 90 ¼ -91

74 | P a g e
9 Bulan 3 bulan

Sudah menjadi beban Belum menjadi beban

Dari contoh dan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa :


a. Jika pada saat pembayaran belum dicatat
dalam rekening asuransi dibayar di muka, maka penyesuaiannya : Rekening
Asuransi dibayar di muka di kredit sebesar yang sudah menjadi beban, dan rekening
Beban asuransi di debet sejumlah itu .
b. Jika pada saat pembayaran dicatat dalam
rekening beban Asuransi, maka penyesuaiannya : Rekening Beban asuransi dikredit
sebesar yang belum menjadi beban, dan rekening Asuransi dibayar dimuka di debet
sejumlah itu.

3. Pendapatan diterima di muka ( Deffered Revenue )

Pada waktu menerima pendapatn pada umumnya dicatat dalam rekening


pendapatan ( Pendekatan Rugi – Laba ), tetapi kadang – kadang pendapatan yang
diterima untuk lebih dari satu periode dicatat dalam rekening Pendapatan diterima di
muka ( Pendekatan neraca ).

Contoh :

Pada tanggal 1 Juli 1990 diterima sewa untuk 2 tahun Rp. 2.000.000,00.

a. Jika mengunakan
pendekatan neraca transaksi tersebut di catat dalam rekening :

Kas ( debit ) Rp. 2.000.000,00


Sewa diterima di muka ( kredit ) Rp. 2.000.000,00

Jumlah tersebut akan tetap terlihat pada rekening sewa diterima di muka di neraca
saldo 31 Desember 1990.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 1990 tersebut, sebenarnya yang sudah
merupakan pendapatan tahun 1990, adalah 6 bulan ( 1 Jli 1990 – 31 Desember 1990)
= 6/24 x Rp. 2.000.000,00 = Rp. 500.000,00. Sedang selebihnya ( Rp. 1.500.000,00 )
belum merupakan pendapatan tahun 1990.
Karena pada saat penerimaan sewa dicatat dalam rekening sewa diterima di muka
maka untuk jumlah yang sudah merupakan pendapatan tahun 1990 harus dipindahkan
ke rekening Pendapatan Sewa dengan jurnal Penyesuaian sebagai berikut :

Sewa diterima di muka Rp. 500.000,00


Pendapatan sewa Rp. 500.000,00

b. Jika menggunakan pendekatan Rugi – Laba, transaksi di atas dicatat


dalam rekening :

75 | P a g e
Kas ( debit ) Rp. 2.000.000,00
Pendapatan sewa ( kredit ) Rp. 2.000.000,00

Sampai dengan tanggal 31 Desemmber 1990, sebenarnya yang sudahmerupakan


pendapatan tahun 1990 adalah Rp. 500.000,00. Sedang selebihnya ( Rp. 1.500.000,00
) belum merupakan pendapatan.
Jumlah ini harus dipindahkan ke rekening Pendapatan Sewa diterima di muka dengan
jurnal penyesuaian :

Pendapatan sewa Rp. 1.500.000,00


Sewa diterima di muka Rp. 1.500.000,00

Untuk lebih jelasnya perhitungan mana yang sudah dan mana yang belum merupakan
pendapatan , dapat dilakukan dalam gambar ( garis waktu ) berikut ini :

4. Beban yang masih harus dibayar ( Accrued Expense )

Perusahaan membayar gaji pegawai mingguan tiap hari sabtu. Tarif gaji Rp.
40.000,00 per hari. Pembayaran gaji terakhir tanggal 27 Desember dengan demikian gaji
karyawan tanggal 29, 30, dan 31 Desember belum di bayar karena baru akan di bayar
pada hari Sabtu tanggal 3 Januari tahun berikutnya. Ini berarti sampai akhir periode
akuntansi terdapat gaji yang beluum di bayar 3 hari @ Rp. 40.000,00 = Rp. 120.000,00.

Jurnal penyesuaiannya:
Beban gaji Rp. 120.000,00
Utang gaji Rp. 120.000,00

5. Pendapatan yang harus di terima/piutang pendapatan (Accrued Income)

Suatu perusahaan menyimpan uang di Bank Pasifik, Rp. 1.000,000,00 pada


tangggal 1 September 1990. Suku bunga 18%, bunga di terima 6 bulan sekali (tiap 1
Maret – 1 September).
Ini berarti bunga 6 bulan pertama baru akan di terima tanggal 1 Maret 1991 sehingga
sampai akhir periode akuntansi, terdapat bunga yang di tunda penerimaannya selama 4
bulan (1 September – 31 Desember) yaitu 4/12 x 18% x Rp. 1.000.000,00 = Rp.
60.000,00.

Jurnal penyesuaiannya:

Piutang bunga Rp. 60.000,00


Pendapatan bunga Rp. 60.000,00

6. Penyusutan Aktiva Tetap (depreciation)

76 | P a g e
Dineraca saldo rekening peralatan kantor memperlihatkan jumlah Rp.
1.000.000,00 di putuskan untuk mengadakan penyusutan 10% per tahun. Ini berarti
penyusutan tiap tahun = 10% x Rp 1.000.000,00 = Rp. 100.000,00.

Jurnal pnyesuaiannya:

Beban pnyusutan peralatan Rp. 100.000,00


Akumulasi pnyusutan peralatan Rp. 100.000,00

CONTOH SOAL

Neraca saldo Perusahaan Angkutan “Nyaman”. Pada tanggal 31 Desembar 1990


adalah sebagai berikut:

No. Nama Rekening Debet Kredit

101 Kas Rp. 1.800.000,00 -


102 Piutang usaha Rp. 1.500.000,00 -
103 Perlengkapan Rp. 500.000,00 -
104 Sewa di bayar dimuka Rp. 2.000.000,00 -
121 Kendaraan Rp. 100.000.000,00 -
122 Akumul;asi penyusutan Kendaraan - Rp. 40.000.000,00
201 Utang usaha - Rp. 5.000.000,00
301 Modal H. Ahmad - Rp. 50.000.000,00
302 Prive H. Ahmad Rp. 600.000,00 -
401 Pendapatan angkutan - Rp. 30.000.000,00
501 Beban gaji Rp. 16.000.000,00 -
502 Beban bunga Rp. 700.000,00 -
503 Beban asuransi Rp. 1.800.000,00 -
509 Beban lain-lain Rp. 100.000,00 -

Rp. 125.000.000,00 Rp. 125.000.000,00

Data Penyesuaian:

a. Persediaan perlengkapaan paadaa tanggal 31


Desember Rp. 200.000,00.
b. Sewa di bayar tanggal 1 April 1990 untuk 1 tahun.
c. Kendaraan di susutkan 20% setahun.
d. Pendapatan angkutan yang masih harus diterima
Rp. 1.500.000,00.
e. Gaji karyawan yaang maasih harus di bayar Rp.
300.000,00.
f. Bunga yang masih harus di bayar Rp. 50.000,00.

77 | P a g e
g. Asuransi dibayr tangggal 1 September 1990 untuk 1
tahun.
Berdasarkan Neraca saldo dan data penyesuaian di atas, buatlah jurnal Penyesuaian!

Jawab:

Tanggal Uraian Ref. Debet Kredit


1990
Des. 31 Beban Perlengkapan 300.000,00 -
Perlengkapan - 3 00.000,00
31 Beban Sewa 1.500.000,00 -
Sewa dibayar di muka - 1.500.000,00
31 Beban Penyusutan Kendaraan 20.000.000,00 -
Akumulasi Penyusutan Kendaraan - 20.000.000,00
31 Piutang Pendapatan Angkutan 1.500.000,00 -
Pendapatan Angkutan - 1.500.000,00
31 Beban Gaji 300.000,00 -
Utang Gaji - 300.000,00
31 Beban Bunga 50.000,00 -
Utang Bunga - 50.000,00
31 Asuransi dibayar di muka 1.200.000,00 -
Beban Asuransi - 1.200.000,00

24.850.000,00 24..850.000,,00

Penjelsan :

a. Perlengkapam yang sudah di


pakai = Rp. 500.000,00 – Rp. 200.000,00 = Rp. 300.000,00.
b. Sewa yang sudah menjadi
beban tahun 1990 9 bulan ( 1 April – 31 April Desember 1990 = 9/12 x Rp.
2.000.000,00 = Rp. 1.500.000,00.
c. Penyusutan kendaraan 1
tahun = 20 % x Rp. 100.000.000,00 = Rp. 20.000.000,00.
d. Pendapatan Angkutan yang
masih harus diterima sudah merupakan pendapatan tetapi belum diterima
pembayarannya.
e. Gaji yang masih harus
dibayar merupakan utang perusahaan kepada karyawan yang sebenarnya sudah
menjadi beban tahun 1990.
f. Bunga yang masih harus
dibayar merupakan bunga yang sudahh menjadi beban tahun 1990 tetapi masih
ditangguhkan pembayarannya.
g. Asuransi yang sudah menjadi
beban tahun 1990 adalah 4 bulan ( 1 September – 31 Desember 1990 ) = 4/12 x Rp.
1.800.000,00 = Rp. 600.000,00. Sisa ( Rp. 1.200.000,00 ) belum merupakan tehun
1990, maka harus dipindahkan ke rekening Asuransi di bayar di muka.

78 | P a g e
SOAL – SOAL

A. SOAL TEORI

2.Jawablah pertanyaan di bawah ini !\

a.)Apakah fungsi jurnal penyesuaian ?


b.)Apakah yang dimaksud beban dibayar di muka ?
c.)Apakah yang dimaksud uatng beban ?
d.)Apakah yang dimaksud pendapatan diterima di muka ?
e.)Apakah yang dimaksud piutang pendapatan ?
f.)Pada tanggal 1 Maret 1991 dibayar sewa kantor untuk 1 tahun Rp. 1.500.000,00.
Berapakah yang sudah menjadi beban tahun 1991 dan berapa yang bukan beban tahun
1991 ?
g.)Pada tanggal 1 Juli 1991 dibayar sewa kantor untuk 2 tahun Rp. 2.000.000,00 dicatat
dalam rekening beban sewa . Berapakah yang sudah menjadi beban tahun 1991 ?
h.)Sebutkan 3 rekening neraca yang perlu disesuaikan ?

B. SOAL LATIHAN

3.Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan pada tanggal 31 Desember 1991 dari data
berikut ini :

a.)Pembelian perlengkapan selama tahun 1991 Rp. 750.000,00. Pada tanggal 31


Desember 1991 perlengkapan yang tersisa Rp. 150.000,00.

b.)Pada tanggal 1 April 1991 membayar premi asuransi untuk 1 tahun sebesar Rp.
600.000,00 dicatat dalam rekening assuransi dibayar dimuka.

c.)Pada tanggal 1 April 1991 membayar sewa kantor untuk satu tahun sebesar Rp.
1.200.000,00 dicatat dalam rekenig beban sewa

d.)Pada tanggal 1 Agustus 1991 dibayar iklan Rp. 1.000.000,00 untuk 10 kali penerbitan
dan dicatat dalam rekening iklan dibayar di muka.

e.)Pinjaman di bank Rp. 2.000.000,00 dengan bunga 18 % setahun, dibayar dielakang


tiap tanggal 1/3 – 1/9.

79 | P a g e
f.)Suatu perusahaan membayar upah karyawan seminggu sekali setiap hari Sabtu sebesar
Rp. 1.500.000,00, akhir periode akuntansi jatuh hari Kamis.

g.)Sebuah mesin dengan harga Rp. 800.000,00 tiap tahuanan disusutkan 20 %.

h.)Sebuah kendaraan dibeli pada awal bulan oktober 1991 dengan harga Rp.
18.000.000,00 umur ekonomis kendaraan tersebut ditaksir 6 tahun, dengan nilai sisa pada
akhir tahun ke enam Rp. 3.000.000,00
i.)Pada bulan Desember mencatat pendapatan diterima di muak Rp. 5.000.000,00 untuk
pengangkutan 100 ton barang dagang dari pelabuhan ke gudang. Sampai dengan akhir
bulan Desember sudah 40 ton yang diangkut.

4.“ Rita Salon “ pada tanggal 31 Desember 1991 mempunyai data berupa Neraca Saldo
dan data Penyesuaian sebagai berikut :

a.)Neraca Saldo

No. Nama Rekening Debet Kredit

11 Kas Rp. 600.000,00 -


12 Piutang usaha Rp. 700.000,00 -
13 Perlengkapan ( supplies ) Rp. 300.000,00 -
14 Sewa di bayar dimuka Rp. 1.000.000,00 -
16 Peralatan salon Rp. 800.000,00 -
21 Utang usaha - Rp. 600.000,00
31 Modal Ny. Rita - Rp. 2.000.000,00
41 Pendapatan jasa - Rp. 1.900.000,00
51 Beban iklan Rp. 200.000,00 -
52 Beban gaji Rp. 900.000,00 -

Rp. 4.500.000,00 Rp. 4.500.000,00

b.Data Penyesuaian

4. Persediaan perlengkapan Rp.


100.000,00
5. Sewa yang telah kadarluwarsa
Rp. 250.000,00
6. Peralatan disusutkan 10 %
7. Iklan yang sudah diterbitkan 6
kali dari 10 kali penerbitan.
8. Gaji bulan Desember yang belum
dibayar Rp. 50.000,00.

80 | P a g e
Buatlah jurnal penyesuaian !

4. Neraca saldo “ Konsulen Pajak Bina Usaha “ pada atanggal 31


Desember 1991 sebagai berikut :

No. Nama Rekening Debet Kredit

101 Kas Rp. 1.800.000,00 -


102 Piutang usaha Rp. 500.000,00 -
103 Bahan habis pakai ( supplies ) Rp. 600.000,00 -
104 Asuransi dibayar di muka Rp. 300.000,00 -
105 Sewa di bayar di muka Rp. 1.200.000,00 -
121 Peralatan kantor Rp. 2.000.000,00 -
122 Akumulasi penyusutan peralatan - Rp. 600.000,00
201 Utang Usaha - Rp. 700.000,00
301 Modal M Daud - Rp. 4.000.000,00
302 Prive M. Daud Rp. 200.000,00 -
401 Pendapatan jasa - Rp. 3.250.000,00
501 Beban iklan Rp 300.000,00 -
502 Beban Bunga Rp. 150.000,00 -
503 Beban gaji Rp. 1.500.000,00 -

Rp. 8.550.000,00 Rp. 8.550.000,00

Data Penyesuaian :

a.Persediaan bahan habis pakai Rp. 400.000,00


b.Premi asuransi dibayar tanggal 1 Maret 1991 untuk 1 tahun
c.Sewa dibayar tanggal 1 Juli 1991 untuk 2 tahun
d.Peralatan kantor disusutkan 10 %
e.Pendapatan jasa yang masih harus diterima Rp. 150.000,00
f.Bunga yang masih harus dibayar Rp. 25.000,00
g.Gaji bulan Januari1992 yang sudah dibayar Rp. 100.000,00

Buatlah jurnal penyesuaian !

81 | P a g e
BAB X

KERTAS KERJA

A. PENDAHULUAN

Tahap akhir siklus Akuntansi adalah menyususn laporan Keuangan yang dibuat
sebagai Laporan Pertanggungjawaban pimpinan Perusahaan kepada pemilik, dan juga
disajikan kepada piha luar yang memerlukan. Untuk itu diprlukan alat bantu yang dapat
mempermudah penyusunan Laporan Keuangan. Alat bantu tersebut adalah Kertas Kerja
( Work Sheet ) yang disebut juga Neraca Lajur.

B. BENTUK KERTAS KERJA

Sesuai dengan sifatnya sengaia kertas kerja yaitu konsep untuk menyusun Laporan
Keuangan, maka belum ada keseragaman dalam pemakaian bentuk.
Pada umumnya Kertas Kerja berbentuk 10 kolom , tetapi dapat juga dibuat dengan
8 kolom , 12 kolom , sesuai dengan kebutuhannya. Untuk lebih jelasnya perhatikan
gambar di bawah ini .

Kertas Kerja 10 Kolom

No Rekening Neraca Saldo Penyesuaian Ns. Disesuaikan Rugi/Laba Neraca


D K D K D K D K D K

Kertas Kerja 8 Kolom

No Rekening Neraca Saldo Penyesuaian Rugi/Laba Neraca


D K D K D K D K

82 | P a g e
Kertas Kerja 12 Kolom

No Rekening Neraca Saldo Penyesuaian Ns. Disesuaikan Rugi/Laba Modal Neraca


D K D K D K D K D K D K

C. PENYUSUNAN KERTAS KERJA

Langkah – langkah penyusunan Kertas Kerja 10 Kolom :

1. Menyiapkan Kertas Kerja dan mengisi kolom neraca saldo berdasarkan neraca salso
yang telah disiapkan atau dari saldo yang ada di Buku Besar.

2. Memindahkan jurnal penyesuaian kedalam kolom penyesuaian. Apabila nama


rekening yang harus disesuaikan belum ada di neraca saldo, maka rekening tersebut
dicantumkan di bawahnya.

3. Mengisi kolom neraca saldo disesuaikan dengan jumlah – jumlah yang diperoleh dari
penggabungan neraca saldo dengan jurnal penyesuaian untuk masing – masing
rekening :
a. Jika letaknya sama
dijumlahkan kemudian dipindahkan ke kolom neraca saldo disesuaikan pada sisi
yang sama.
b. Jika letaknya
berlawanan diselisihkan, hasilnya dipindahkan ke kolom neraca saldo
disesuaikan, pada sisi yang lebih besar.

4. Memindahkan jumlah – jumlah yang ada pada neraca saldo disesuaikan ke dalam
kolom Rugi laba atau neraca, pada sisi yang sama dengan cara :
a. Untuk rening Riil, yaitu Harta , Utang, dan
Modal ( termasuk rekening Prive ) dipindahkan ke kolom neraca.
b. Untuk rekening Nominal, yaitu Pendapatan
dan Beba dipindahkan ke koom Rugi – Laba.

5. Menjumlahkan angka – angka dalam koom Rugi Laba, kemudian menuliskan selisih
antara umlah debet dan kredit disisi jumlah yang lebih kecil, sehingga jumlah debet
dan kredit sama.

6. Menuliskan kata “ Laba Bersih “ atau “Rugi Bersih “ dalam kolom rekening dengan
ketentuan :

83 | P a g e
a. Jika jumlah debet lebih besar dari jumlah
krediit ( kolom Rugi Laba ) , sehingga selisihnya ditulis di Kredit, berarti “ Rugi
Bersih “.
b. Jika jumlah kredit lebih besar dari jumlah
debet ( koom Rugi Laba ), sehingga selisihnya ditulis di debet berarti “ Laba
Bersih “.

7. Memindahkan laba Rugi bersih ke kolom neraca pada sisi yang berlawanan.

8. Menjumlah kolom neraca sehingga jumlah debet dan kredit menjadi sama, kemudian
seluruh jumlah yang ada di Kertas Kerja di garis dua.

Contoh :

Bengkel mobil Perkasa pada tanggal 31 Desember 1990 mempunyai data


Akuntansi sebagai berikut :

No. Nama Rekening Debet Kredit

101 Kas Rp. 1.400.000,00 -


102 Piutang usaha Rp. 700.000,00 -
103 Perlengkapan / Supplies Rp. 500.000,00 -
104 Asuransi dibayar di muka Rp. 600.000,00 -
105 Sewa di bayar di muka Rp. 1.200.000,00 -
121 Peralatan Servis Rp. 2.000.000,00 -
122 Akumulasi penyusutan peralatan - Rp. 600.000,00
201 Utang Usaha - Rp. 500.000,00
301 Modal H. Ali - Rp. 3.000.000,00
302 Prive H. Ali Rp. 300.000,00 -
401 Pendapatan Servis - Rp. 6.800.000,00
402 Pendapatan Komisi - Rp. 400.0000,00
501 Beban Gaji Rp. 3.700.000,00 -
502 Beban Iklan Rp. 750.000,00 -
503 Beban Bunga Rp. 150.000,00 -

Rp. 11.300.000,00 Rp. 11..3000.000,00

Data untuk penyesuaian :

a. Persediaan perlengkapan tanggal 31


Desember 1990 sebesar Rp. 200.000,00
b. Asuransi yang telah kadarluwarsa Rp.
400.000,00
c. Sewa dibayar tanggal 1 Agustus 1990 untuk
1 tahun

84 | P a g e
d. Penyusutan peralatan 10 % 1 tahun
e. Pendapatan servis yang masih harus
diterima Rp 350.000,00
f. Persekot gaji untuk bulan Januari 1991 Rp.
150.000,00
g. Iklan yang telah diterbitkan Rp. 500.000,00
h. Bunga yang masih harus dibayar Rp.
100.000,00

Rekening baru yang harus dibuka :


504 Beban perlengkapan, 505 Beban asuransi , 506 beban sewa, 507 Beban
penyusutan peralatan, 106 Piutang pendapatan, 107 Gaji dibayar dimuka, 108 Iklan
dibayar dimuka, 202 Utang bunga.

Berdasarkan data akuntansi di atas, susunlah kertas kerja dan jurnal penyesuaian.

Jawab :

a. Jurnal Penyesuaian :

Tanggal Uraian Ref. Debet Kredit


1990
Des. 31 Beban Perlengkapan 300.000,00 -
Perlengkapan - 3 00.000,00
31 Beban Asuransi 400.000,00 -
Asuransi dibayar di muka - 400.000,00
31 Beban Sewa 500.000,00 -
Sewa dibayar di muka - 500.000,00
31 Beban Penyusutan Peralatan 200.000,00 -
Akumulasi Penyusutan Peralatan - 200.000,00
31 Piutang Pendapatan 350.000,00 -
Pendapatan Servia - 350.000,00
31 Gaji dibayar di muka 150.000,00 -
Beban Gaji - 150.000,00
31 Iklan dibayar di muka 250.000,00 -
Beban Iklan - 250.000,00
Beban Bunga 100.000,00 -
Utang Bunga - 100.000,00
2.250.000,00 2..250.000,,00

Penjelasan :

a. Perlengkapan yang
terdapat dalam neraca saldo Rp. 500.000,00. Pda tanggal 31 Desember 1991
persediaan perlengkapan yang ada Rp. 200.000,00 berarti yang telah di pakai seharga

85 | P a g e
Rp. 300.000,00. Jumlah tersebut dipindahkan sebagai beban tahun 1990, dengan cara
mendebet rekening beban perlengkapan dan mengkredit rekening perlengkapan.

b. Asuransi tersebut yang


kadarluwarsa Rp. 400.000,00 berarti sudah menjaddi beban tahun 1990, maka harus
dipindahkan dari rekening asuransi dibayar di muka ke rekening beban asuransi
dengan cara mendebet rekening Beban asuransi dan mengkredit rekening Asuransi
dibayar di muka.

c. Sewa Rp. 1.200.000,00


untuk 1 tahun dibayar tanggal 1 agustus 1990, berarti yang telah menjadi beban tahun
1990 dalam 5 bulan ( 1/8 – 31/21 1990 ) = 5/12 x Rp. 1.200.000,00 = Rp. 500.000,00.
Jumlah ini harus di pindahkan dari rekening Sewa dibayar di muka ke rekeing Beban
sewa dengan cara mendebet rekening beban sewa dan mengkredit rekening sewa
dibayr di muka.

d. Penyusutan peralatan Rp.


200.000,00 ( 10 % dari Rp. 2.000.000,00 ) dicatat dengan cara mendebet rekening
Beban penyusutan Peralatan dan mengkredit rekning Akumulasi Penyusutan
peralatan.

e.
f. Pendapatan servis yang
masih harus diterima Rp. 350.000,00 merupakan piutang , maka harus dicatat dengan
cara mendebet rekening. Piutang pendapatan dan mengkredit rekening Pendapatn
Servis.
g. Beban gaji Rp.
3.700.000,00 termasuk gaji untuk bulan Januari 1991 Rp. 150.000,00. Jumlah ini
sebenarnya bukan merupakan beban tahun 1990, maka harus di pindahkan dari
rekening beban gaji ke rekening gaji di bayar di muka, dengan cara mendebet
rekening gaji dibayar di muak dan megkredit rekening Beban gaji.

h. Iklan yang telah


diterbitkan Rp. 500.000,00 berarti jumlah tersebut yang sebenarnya sudah menjadi
beban tahun 1990, selebihnya sebenarnya Rp. 250.000,00 ( Rp. 750.000,00 – Rp.
500.000,00 ) harus dipindahkan dari rekening beban Iklan ke rekening iklan dibayar
dimuka dengan cara mendebet rekening ikalan di bayar di muka dan mengkredit
rekening Beban Iklan.

i. Bunga yang masih harus


dibayar Rp. 100.000,00 sebenarnya sudah menjadi beban tahun 1990, tetapi belum
dibayar maka harus dicatat sebagai beban dengan cara mendebet rekening Beban
bunga dan mengkredit Utang bunga.

86 | P a g e
SOAL –SOAL

A. SOAL TEORI

1. Jawablah pertanyaan – pertanyaan di bawah ini !

a. Sebutkan fungsi kertas


kerja !

b. Sebutkan urutan Lajur


Kertas Kerja !

c. Rekening perlengkapan di
Neraca Saldo Rp. 500.000,00. Persediaan padaa tanggal 31 Desember 1990
sebesar Rp. 200.000,00. Bagimanakah penyelesaian rekening perlengkapan pada
kertas kerja !

d. Rekening sewa dibayar di


muka di neraca saldo Rp. 1.500.000,00. Sewa tersebut di bayar tanggal 1Mei
1991 untuk satu tahun. Dengan jumlah berapa rekening sewa di bayar di muka di
pindahkan di kolom Neraca dan untuk sewa yang telah dijalani, berapa jumlahnya
dan dicatat dalam rekening apa serta dipindahkan ke kolom apa ?

e. Biaya Iklan di Neraca


Saldo Rp. 400.000,00. Jumlah tersebut dibayar untuk 5 kali penerbitan. Sampai
tanggal 31 Desember 1991 sudah 3 kali terbit. Bagaimanakah penyelesaian dalam
kertas kerja untuk iklan yang sudah menjadi beban tahun 1991 dan yang belum
menjadi beban tahun 1991 ?

f. Di Neraca Saldo terdapat


rekening Gedung Kantor Rp. 10.00.000,00 dan akumulasi penyusutan Rp.
2.000.000,00. Pada akhir periode, Gedung disusutkan 5 %. Bagaimanakah
penyelesaian rekening – rekening gedung, akumulasi penyusutan gedung, dan
biaya penyusutan Gedung di kertas kerja ?

g. Jumlah sisi Debet kolom


Rugi – Laba Rp. 15.000.000,00 dan sisi kredit Rp. 18.750.000,00.
Berapakah rugi/labanya ?

B. SOAL LATIHAN

87 | P a g e
1. Perusahaan “ Angkutan Selamat “ pada tanggal 1991 mempunyai data Neraca Saldo
dan data penyesuaian sebagai berikut
Neraca saldo

No. Nama Rekening Debet Kredit

101 Kas Rp. 1.500.000,00 -


102 Piutang usaha Rp. 2.000.000,00 -
103 Perlengkapan / Supplies Rp. 1.000.000,00 -
104 Sewa di bayar di muka Rp. 3.000.000,00 -
151 Kendaraan Rp. 150.000.000,00 -
152 Akumulasi penyusutan Kendaraan -
153 Peralatan - Rp. 33.000.000,00
154 Akumulasi Penyusutan Peralatan - Rp. 800.000,00
201 Utang Usaha - Rp. 50.000.000,00
202 Wesel Bayar - Rp. 1.000.000,00
301 Modal H. Jalil - Rp. 50.000.000,00
302 Prive H. Jalil Rp. 5 00.000,00 -
401 Pendapatan Jasa - Rp. 42.500.000,00
501 Beban Gaji dan Upah Rp. 15.000.000,00 -
502 Beban Asuransi Rp. 600.000,00 -
503 Beban Bunga Rp. 100.000,00 -
402 Pendapatan Komisi - Rp. 400.000,00

Rp. 177.700.000,00 Rp. 177.7000.000,00

Data Penyesuaian :

a. Persediaan perlengkapan Rp. 300.000,00


b. Sewa gaeasi dibayar tanggal 1 April 1991 untuk satu tahun
c. Kendaraan disusutkan 15 %
d. Peralatan disusutkan 10 %
e. Gaji bulan Desember yang belum dibayar Rp. 250.000,00
f. Asuransi yang telah jatuh tempo Rp. 400.000,00
g. Bunga yang masih harus dibayar Rp. 50.000,00

Buatlah :
a. Jurnal penyesuaian
b. Kertas Kerja

Rekening baru yang harus di buka :


105 Asuransi dibayar di muka
203 Utang Bunga
504 Beban Perlengkapan
505 Beban Sewa
506 Beban Penyusutan Kendaraan
507 Beban penyusutan Peralatan

88 | P a g e
2. Dari soal bab IX no. 2 , buatlah kertas kerja !
3. Dari soal bab IX no. 3, buatlah kertas kerja !
4. H. Munawar menyelenggarakan sebuah bngkel dengan nama Bengkel RAPIH. Dari
buku besar perusahaan itu disusun sebuah neraca saldo per 31 Desember 1991
sebagai berikut :

No. Nama Rekening Debet Kredit

101 Kas Rp. 1.985.000,00 -


102 Perlengkapan bengkel Rp. 1.775.000,00 -
103 Asuransi dibayar di muka Rp. 810.000,00 -
111 Peralatan Bengkel Rp. 36.565.000,00 -
112 Akumulasi Penyusutan Peralatan Bengkel - Rp. 9.640.000,00
201 Utang usaha - Rp. 5.000.000,00
202 PPh. Karyawan terutang - Rp. 150.000,00
301 Modal H. Munawar - Rp. 19.700.000,00
302 Prive H. Munawar Rp. 12.000.000,00 -
401 Pendapatan Bengkel - Rp. 38.500.000,00
501 Beban Gaji Rp. 13. 00.000,00 -
502 Beban Iklan Rp. 750.000,00 -
503 Beban Sewa Rp. 3.000.000,00 -
504 Beban Serba – serbi Rp. 1.555.000,00 -
505 Pajak Penghasilan Rp. 895.000,00 -

Rp. 72. 990.000,00 Rp. 72.990.000,00

Data Penyesuaian per 31 Desember 1991 :

a. Nilai persediaan bengkel pada 31 Desember 1991 Rp. 550.000,00.


b. Asuransi yang telah kadarluwarsa Rp. 540.000,00
c. Penyusutan untuk tahun 1991 atas peralatan bengkel ditetapkan sebesar Rp.
3.875.000,00
d. Gaji terutang per 31 Desember 1991 berjumlah Rp. 315.000,00
e. Kontrak sewa ruangan yang dipakai perusahaan menyebur sewa tahunan sebesar 10
% dari pendapatan tahunan, dengan pembayaran angsuran tiapp bulan Rp.
250.000,00. Pembayaran bulanan ini harus dilunasi pertama tiap bulan dan didebitkan
pada rekening Beban Sewa.
f. Menurut taksiran jumlah Pajak Penghasilan yang harus dibayar tahun 1991 Rp.
980.000,00.

Diminta :

1. Menyusun Ayat Jurnal Penyesuaian per 31 Desember 1991 dalam bentuk jurnal
umum.
2. Menyusun Neraca lajur 10 kolom yang terdiri dari Neraca saldo, Penyesuaian, Neraca
Saldo disesuaikan, perhitungan Rugi – Laba, Neraca.

89 | P a g e
Perkiraan - perkiraan yang masih harus disediakan :

203 Gaji terutang


204 Sewa terutang
205 Pajak Penghasilan Terutang
506 Beban perlengkapan bengkel
507 Beban asuransi
508 Beban penyusutan peralatan bengkel

5. Neraca saldo perusahaan pengiriman Barang MOJOPAHIT pada tanggal 31


Desember 1991 sebagai berikut :

No Nama Rekening Jumlah Saldo


101 Kas Rp. 7.900.000,00
102 Piutang Usaha Rp. 13.950.00.000,00
103 Perlengkapan Kantor Rp. 2.850.000,00
104 Asuransi dibayar dimuka Rp. 3.550.000,00
105 Iklan dibayar di muka Rp. 2.500..000,00
106 Sewa dibayar di muka Rp. 4.500.000,00
111 Peralatan Kantor Rp. 9.250.000,00
112 Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp. 3.000.000,00
113 Kendaraan Rp. 65.000.000,00
114 Akumulasi penyusutan kendaraan Rp. 13.000.000,00
201 Utang Usaha Rp. 5.400.000,00
217 Pinjaman bank Rp. 25.000.000,00
301 Modal R. Wijaya Rp. 40.000.000,00
302 Prive R. Wijaya Rp. 8.500.000,00
401 Pendapatan Jasa pengiriman Rp. 175.000.000,00
501 Beban pengiriman Rp. 115.000.000,00
507 Beban air dan listrik Rp. 1.500.000,00
508 Beban telepon Rp. 2.700.000,00
509 Beban gaji dan upah Rp. 9.600.000,00
510 Beban kendaraan Rp. 9.000.000,00
511 Beban rupa – rupa Rp. 5.520.000,00
512 Beban bunga Rp. 350.000,00

Data Penyesuaian per 31 Desember 1991 :

a. Menurut rekening koran yang diterima dari bank, bank telah mendebt rekening
perusahaan sebesar Rp. 12.500.000,00 sebagai beban administrasi bank, dan
mengkredit Rp. 27.500,00 sebagai jasa giro.

b. Persediaan perlengkapan kantor berdasarkna inventarisasi pada 31 Desember 1991


berjumlah Rp. 850.000,00

c. Premi asuransi yang telah kadarluwarsa sebesar Rp. 500.000,00

90 | P a g e
d. Iklan dibayar pada tanggal 16 Agustus 1991 untuk sepuluh kali penerbitan. Pada
tanggal 31 Desember 1991 masih belum diterbitkan dua kali.

e. Sewa dibayar tanggal 1 April 1991 untuk masa satu tahun

f. Beban penyusutan diperhitungkan sebagai berikut :


- Peralatan kantor Rp. 1.600.000,00
- Kendaraan Rp. 425.000,00

g. Ongkos reperasi kendaraan yang belum dibayar Rp. 110.000,00

h. Beban gaji dan upah yang masih harus dibayar per 31 Desember 1991 berjumlah Rp.
425.000,00.

Diminta :

Menyusun Neraca Lajur ( Kertas Kerja ) untuk periode yang berakhir 31 Desember 1991.
Perkiraan – perkiraanyang masih harus dibuka untuk penyusunan
Kertas Kerja :

203 Gaji dan upah terutang


204 Beban kendaraan yang masih harus dibayar
402 Pendapatan bunga
513 Beban administrasi bank
514 Beban perlengkapan kantor
515 Beban asuransi
516 Beban iklan
517 Beban sewa
518 Beban penyusutan peralatan
519 Beban Penyusutan kendaraan

BAB XI

LAPORAN KEUANGAN

Sesuai dengan uraian pada Bab VI , laporan keuangan yang akan dibahas dalam buku ini
adalah laporan Rugi Laba, laporan Perubahan Modal dan Neraca.

A. LAPORAN RUGI LABA

Laporan rugi laba menyajikan pendapatan dan beban suatu perusahaan pada
periode tertentu.

91 | P a g e
Langkah-langkah penyusunan laporan rugi laba dengan menggunakan kertas
kerja:
1. Menuliskan nama perusahaan, jenis laporan
(“Perhitungan Rugi Laba”) dan periode Akuntansi.
2. Menuliskan rekening-rekening pendapatan yang ada
dikertas kerja, kemudian di jumlah.
3. Menuliskan rekening-rekening beban yang ada di kertas
kerja, kemudian di jumlah.
4. Menyelisihkan jumlah pendapatan dengan jumlah beban.

- Jika jumlah pendapatan > jumlah beban, berarti laba.


- Jika jumlah pendapatan < jumlah beban, berarti rugi.

B. LAPORAN PERUBAHAN MODAL

Laporan perubahan modal menyajikan sebab-sebab terjadinya perubahan modal


perusahaan.

Langkah-langkah penyusunan laporan perubahan modal:

1. Menuliskan nama perusahaan, jenis laporan (“Laporan Perubahan Modal”) dan


periode Akuntansi.
2. Menuliskan modal awal, dari jumlah modal yang terdapat pada kertas kerja sisi kredit
kolom neraca.
3. Menuliskan Laba atau Rugi bersih, dan rekening pengambilan prive, kemudian
menghitung Modal akhir, dengan ketentuan:
- Jika laba > Prive akan menambah modal
- Jika laba < prive akan mengurangi modal
- Jika rugi aakan mengurangi modal.

C. NERACA

Neraca yang terdiri dari tiga komponen (unsur) yaitu Aktiva (harta), Utang dan
Modal, sebaiknya disusun secara sistematis, yaitu:

1. Harta lancar disusun sesuai dengan urutan likuiditasnya.


2. Harta tetap disusun sesuai dengan sifat kekekalannya.
3. Utang disusun sesuai dengan jangka waktu
pelunasannya.

92 | P a g e
4. Modal disusun sesuai dengan sifat kekekalannya.

Langkah-langkah penyusunan Neraca:

1. Menuliskan nama perusahaan, jenis laporan (“Neraca”), tanggal penyusunan neraca.


2. Menuliskan rekening-rekening serta jumlahnya yang ada kolom neraca. Untuk
rekening Prive dan laba/rugi bersih digabungkan engan rekening Modal.
3. Menjumlahkan aktiva dan pasiva, sehingga keduanya menunjukkan jumlah yang
sama.

Contoh :

Dari kertas kerja Bengkel Perkasa dapat disusun laporan keuangan sebagai berikut :

1. Laporan Rugi Laba


BENGKEL PERKASA

Perhitungan Rugi Laba


Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 1990

Pendapatan
1. Pendapatan Rp. 7.150.000,00
2. Pendapatan Komisi Rp. 400.000,00 +

Rp. 7.550.000,00

Beban – beban
1. Beban Gaji Rp. 3.550.000,00
2. Beban Iklan Rp. 500.000,00
3. Beban Bunga Rp. 250.000,00
4. Beban Perlengkapan//Supplies Rp. 300.000,00
5. Beban Asuransi Rp. 400.000,00
6. Beban Sewa Rp. 500.000,00
7. Beban Penyusutan Peralatan Rp. 200.000,00

Rp. 5.750.000,00 -

Laba bersih Rp. 1.850.000,00

2. Laporan Perubahan Modal


BENGKEL PERKASA

Laporan Perubahan Modal


Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 1990

Modal; H. Ali (1 Januari 1990) Rp. 3.000.000,00

93 | P a g e
Laba bersih Rp. 1.850.000,00
Prive H. Ali Rp. 300.000,00 -

Penambahan Modal……………………………………………………………………………………… Rp. 1.550.000,00

Modal 1 Desember 1990…………………………………………………………………………………. Rp. 4.550.000,00

3. Neraca

a. Bentuk Skontro
BENGKEL PERKASA

Neraca
31 Desember 1990

Aktiva Passiva
Aktiva lancar Uang Jangka Pendek

Kas Rp. 1.400.000,00 Utang Usaha Rp. 500.000,00


Piutang Usaha Rp. 700.0000,00 Utang Bunga Rp. 100.000,00
Perlengkapan/Supplies Rp. 200.000,00
Ass. Dibayar dimuka Rp. 200.000,00 Jumlah utang jangka pendek Rp. 600.000,00
Sewa dibayar dimuka Rp. 700.000,00
Piutang Pendapatan Rp. 350.000,00 Modal
Gaji dibayar dimuka Rp. 150.000,00
Ikan dibayar dimuka Rp. 250.000,00 Modal H. Ali Rp 4.550.000,00

Jumlah Harta lancar Rp. 3.950.000,00

Aktiva Tetap

Peral . Servis Rp. 2.000.000,00


Akum .Penyusutan
Peralatan Rp. 800.000,00

Rp. 1.200.000,00

Jumlah Ativa Rp. 5.150.000,00 Jumlah Passiva Rp. 5.150.000,00

b. Bentuk Laporan
BENGKEL PERKASA

Neraca
31 Desember 1990

Ativa
Aktiva lancar

94 | P a g e
Kas Rp. 1.400.000,00
Piutang Usaha Rp. 700.000,00
Perlengkapan/Supplies Rp. 200.000,00
Asuransi dibayar dimuka Rp. 200.000,00
Sewa dibayar dimuka Rp. 700.000,00
Piutang Pendapatan Rp. 350.000,00
Gaji dibayar dimuka Rp. 150.000,00
Ikaln dibayar dimuka Rp. 250.000,00

Jumlah Harta Lancar…………………………………………………………………………. Rp. 3.950.000,00

Ativa tetap

Peralatan Servis Rp. 2.000.000,00


Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp. 800.000,00 -

Rp. 1.200.000,00 +

Jumlah Aktiva…………………………………………………………………………………. Rp. 5.150.000,00

Passiva
Utang Jangka Pendek
Utangn Usaha Rp. 500.000,00
Utang Bunga Rp. 100.000,00

Jumlah Utang Jangka Pendek………………………………………………………………….. Rp. 600.000,00

Modal

Modal H. Ali Rp. 4.550.000,00

Jumlah Passiva………………………………………………………………………………… Rp. 5.150.000,00

SOAL-SOAL

A. SOAL TEORI

1.. Apakah yang dimaksud dengan laporan rugi-laba?


2. Dari kolom manakah laporan rugi-laba disusun?
3. Bilamanakah laporan rugi-laba manunjukan adanya saldo rugi?
4. Sebutkan unsur-unsur laporan perubahan modal!
5. Sebutkan dua unsur yang menyebabkan bertambahnya modal!
6. Sebutkan dua unsur yang menyebabkan berkurangnya modal!
7. Sebutkan elemen/unsur Neraca!
8. Jika Neraca disusun dari kertas kerja, dari kolom mana jumlah-jumlahnya
diambil!
9. Rekening apakah yang jumlahnya terdapat dikolom neraca, tetapi tidak
dipindahkan ke Neraca?
10. Sebutkan isi judul laporan keuangan!

B. SOAL LATIHAN

95 | P a g e
1. Berdasarkan Kertas Kerja Servis Mobil “Agung Motor” dibawah ini, susunlah
laporan keuangan!

2. Neraca Saldo dari “ New Teater “ pada tanggal 31 Desember 1991 sebagai
berikut :

NEW TEATER

Neraca Saldo
31 Desember 1991

No. Nama Rekening Debet Kredit

96 | P a g e
101 Kas Rp. 1.700.000,00 -
102 Perlengkapan Supplies Rp. 900.000,00 -
103 Asuransi dibayar di muka Rp. 2.400.000,00 -
104 Iklan dibayar di muka Rp. 3.000.000,00 -
151 Gedung Rp. 80.000.000,00 -
152 Akumulasi Penyusutan Gedung - Rp. 16.000000,00
153 Peralatan Rp. 25.000.000,00 Rp. 7.500.000,00
154 Akumulasi Penyusutan Peralatan - Rp. 5.000.000,00
201 Utang Usaha - Rp. 10.000.000,00
251 Utang Hipotik - Rp. 50.000.000,00
301 Modal M. Dudung - -
302 PriveM. Dudung Rp. 1.000.000,00 Rp. 40.000.000,00
401 Pendapatan penjualan tiket - Rp. 3.000.000,00
402 Pendapatan Iklan - -
501 Beban Gaji Rp. 6..500.000,00 -
502 Beban Sewa Film Rp. 8.500.000,00 -
503 Beban Pemeliharaan Gedung Rp. 1.500.000,00 -
504 Beban Bunga Rp. 895.000,00 -
505 Beban Serba – serbi Rp. 600.000,00 -

Rp. 131.500.000,00 Rp. 131.500.000,00

Data penyesuaian per 31 Desember 1991

a. Persediaan
perlengkapan Rp. 200.000,00
b. Asuransi dibayar
pada tanggal 1 Mei untuk 1 tahun
c. Iklan dibayar di muka
Rp. 3.000.000,00 untuk 50 kali penerbitan. Ikaln yang telah diterbitkan sudah 40 kali.
d. Penyusutan gedung
ditetapkan 5 %
e. Penyusutan peralatan
ditetapkan 10 %
f. Gaji bulan Desember
yang belum dibayar Rp. 250.000,00
g. Bunga yang masih
harus dibayar Rp. 50.000,00

Berdasarkan Neraca Saldo dan Data Penyesuaian di atas, buatlah :

1. Jurnal Penyesuaian
2. Kertas Kerja
3. Laporan Keuangan

Rekening baru yang harus dibuka :

202 Utang Gaji 509 Beban Penyusutan Gedung


97 | P a g e
203 Utang Bunga 560 Beban Penyusutan Peralatan
506 Beban Perlengkapan
507 Beban Asuransi
508 Beban Iklan

3. Dari soal Bab X No. 1, buatlah laporan keuangan.


4. Dari soal Bab X No. 2. Buatlah laporan keuangan.
5. Dari soal Bab X No. 3, buatlah laporan keuangan.

BAB XII

98 | P a g e
MENUTUP BUKU BESAR

A PENDAHULUAN

Rekening buku besar yang sudah diisi selama periode akuntansi, tapi akhir periode
harus ditutup dan kemudian dibukukan kembali pada awal periode berikutnya.Menutup
buku adalah memindahkan saldo –saldo rekening nominal atau sementara rekening
Modal menunjukan saldo akhir sesuai dengan yang tercantum dalam Neraca (Laporan
Keuangan) dan rekening nominal bersaldo nol, sehingga dineraca akhir tidak tampak lagi.
Untuk rekening nominal perlu dibuat jurnal penutup.

B JURNAL PENUTUP

Tujuan dibuatnya jurnal penutup adalah untuk memindahkan saldo – saldo rekening
nominal dan pengambilan pribadi ke rekening modal.

Langkah – langkah dalam penyusunan juranl penutup :

1. Mendebet rekening pendapatan sebear saldonya ( yang terdapat disisi kredit


kolom rugi laba pada kertas kerja ) dan mengkredit rekening ikhtisar rugi laba.

2. Mengkredit rekening beban sebesar sadlso masing – masing ( sisi debit kolom
Rugi Laba ) dan mendebet rekening ikhtisar Rugi Laba.

3. Memindahkan Rugi/Laba ke rekening Modal, dengan cara :


a. Jika laba, dengan mendebet rekening ikhtisar Rugi Laba dan mengkredit
rekening modal.
b. Jika rugi, dengan mengkredit rekeing ikhtisar Rugi Laba dan mendebet
rekening modal.

4. Mengkredit rekeing prive sebesar saldonya ( sisi debit neraca akhir ) dan
mendebet rekening modal.

Contoh :

Berdasarkan Kertas Kerja “ Bengkel Mobil Perkasa “ ( Halaman……. ) dapat dibuat


jurnal penutup sebagai berikut :

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit

99 | P a g e
Des 31 Pendapatan servis Rp. 7.150.000,00 -
Pendapatn Komisi Rp. 400.000,00 -
Ikhtisar Rugi – Laba - Rp. 7.550.000,00
“ 31 Ikhtisar Rugi – Laba Rp. 5.700.000,00 -
Beban gaji - Rp. 3.550.000,00
Beban Iklan - Rp. 500.000,00
Beban Bunga - Rp. 250.000,00
Beban Perlengkapan - Rp. 300.000,00
Beban Asuransi - Rp. 400.000,00
Beban Sewa - Rp. 500.000,00
Beban Penyusutan Peralatan - Rp. 200.000,00
“ 31 Ikhtisar Rugi Laba Rp. 1.850.000,00 -
Modal H. Ali - Rp. 1.850.000,00
“ 31 Modal H. Ali Rp. 300.000,00 -
Prive H. Ali - Rp. 300.000,00

Rp. 15.400.000,00 Rp. 15.400.000,00

C. MENUTUP BUKU BESAR

Dalam praktek, rekening buku besar yang akan ditutupp adalah rekening – rekening
yang sudah ada selama periode akuntansi.
Dalam contoh ini rekeing buku besar diambil dari data Neraca Saldo yang sudah ada
pada kertas kerja “ Bengkel Mobil Perkasa “, karena pada dasarnya saldo – saldo yan
sudah ada di neraca saldo diambil dari rekening buku besar.

Langkah – langkah sekanjutnya dalam menutup buku besar adalah :


a. Memindahkan ( posting ) jurnal penyesuaian ke rekening – rekeing buku besar yang
bersangkutan.
b. Memindahkan ( posting ) jurnal penutup ke rekening buku besar yang bersangkutan.

Setelah jurnal penyesuaian dan jurnal penutup dipindahkan ke buku besar, maka
rekening nominal dan pengambilan pribadi akan bersaldo nol dan rekening modal
jumlahnya sesuai dengan yang ada di neraca ( laporan keuangan )

Contoh :

Dari Buku Beasr Bengkel Mobil Perkasa ( data diambil dari kertas kerja ) setelah posting
jurnal penyesuaian dan jurnal penutup, akan tampak sebagai berikut :

Nama Rekening : Kas No :


101
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - - Rp. 1.400.000,00 -

100 | P a g e
Nama Rekening : Piutang Usaha No :
102
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - - Rp. 700.000,00 -

Nama Rekening : Perlengkapan No :


103
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - Rp. 500.000,00 -
31 Penyesuaian Js.08 Rp. 300.000,00 Rp. 200.000,00 -

Nama Rekening : Asuransi dibayar di muka No :


104
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - - Rp. 600.000,00 -
31 Penyesuaian Js.08 Rp. 400.000,00 Rp. 200.000,00 -

Nama Rekening : Sewa dibayar di muka No :


105
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - Rp. 1.200.000,00 -
31 Penyesuaian Js.08 - Rp. 500.000,00 Rp. 700.000,00 -

Nama Rekening : Peralatan Servis No :


151
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - - Rp. 200.000,00 -

Nama Rekening : Akumulasi Penyusutan Peralatan


No : 152
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

101 | P a g e
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - - Rp.600.000,00
31 Penyesuaian Js.08 - Rp. 200.000,00 - Rp.800.000,00

Nama Rekening : Utang Usaha No :


201
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - - Rp. 500.000,00

Nama Rekening : Modal H. Ali No :


301
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - - Rp.3.000.000,00
31 Penutupan Jt.09 - Rp1.850.000,00 - Rp.4.850.000,00
31 Penutupan Jt.09 Rp.300.000,00 - - Rp. 4.550.000,00

Nama Rekening : Prive H. Ali No :


302
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - Rp. 300.000,00 -
31 Penutupan Jt.09 - Rp. 300.000,00 - -

Nama Rekening : Pendapatan Servis No :


401
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - - Rp.6.800.000,00
31 Penyesuaian Js.08 - Rp. 350.000,00 - Rp.7.150.000,00
31 Penutupan Jt.09 Rp.7.150.000,00 - - -

Nama Rekening : Pendapatan Komisi No :


451
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

102 | P a g e
Des 31 Saldo - - - - Rp.400.000,00
31 Penutupan Js.09 Rp.400.000,00 - - -

Nama Rekening : Beban Gaji No :


501
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - Rp. 3.700.000,00 -
31 Penyesuaian Js.08 - Rp. 150.000,00 Rp. 3.550.000,00 -
31 Penutupan Jt.09 - Rp.3.550.000,00 - -

Nama Rekening : Beban Iklan No :


502
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - Rp. 750.000,00 -
31 Penyesuaian Js.08 - Rp. 250.000,00 Rp. 500.000,00 -
31 Penutupan Jt.09 - Rp. 500.000,00 - -

Nama Rekening : Beban Bunga No :


503
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - Rp. 150.000,00 -
31 Penyesuaian Js.08 Rp. 100.000,00 - Rp. 250.000,00 -
31 Penutupan Jt.09 - Rp. 250.000,00 - -

Nama Rekening : Beban Perlengkapan No :


504
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo Js.08 Rp. 300.000,00 - Rp.300.000,00 -
31 Penyesuaian Jt.09 - Rp. 300.000,00 - -

Nama Rekening : Beban Asuransi No :


505

103 | P a g e
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Penyesuaian Js.08 Rp. 400.000,00 - Rp.400.000,00 -
31 Penutupan Jt.09 - Rp. 400.000,00 - -

Nama Rekening : Beban Sewa No :


506
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Penyesuaian Js.08 Rp. 500.000,00 - Rp.500.000,00 -
31 Penutupan Jt.09 - Rp. 500.000,00 - -

Nama Rekening : Beban Penyusutan Peralatan


No : 507
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Penyesuaian Js.08 Rp. 200.000,00 - Rp.200.000,00 -
31 Penutupan Jt.09 - Rp. 200.000,00 - -

Nama Rekening : Piutang Pendapatan No :


106
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Penyesuaian Js.08 Rp. 350.000,00 - Rp.350.000,00 -

Nama Rekening : Gaji Dibayar di muka No :


107
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Penyesuaian Js.08 Rp. 250.000,00 - Rp. 250.000,00 -

104 | P a g e
Nama Rekening : Iklan dibayar di muka No :
108
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Penyesuaian Js.08 Rp. 250.000,00 - Rp.250.000,00 -

Nama Rekening : Utang Bunga No :


202
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Penyesuaian Js.08 - Rp.100.000,00 - Rp.100.000,00

Nama Rekening : Ikhtisar Rugi Laba No :


303
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Penutupan Jt.09 - Rp. 7.550.000,00 - Rp. 7..550.000,00
31 Penutupan Jt.09 Rp. 5.700.000,00 - - Rp. 1.850.000,00
31 Penutupan Jt.09 Rp. 1.850.000,00 - - -

D. NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN

Setelah buku besar ditutup, tahap berikutnya adaalaah menyusun neracaa saaldo
setelah penutupan.

Tujuan:

Penyusunan Neraca Saldo Penutupan adaalah untuk memastikan bahwa sebelum


mulai pencataataan data akuntansi periode berikutnya, rekening-reekening buku besar
dalam keadaan balance (seimbang).
Neraca saldo setelah penutupan berisi perkiraan riel (harta, uang, dan modal),
yang jumlahnya diambil dari saldo-saldo rekening buku besar.

Contoh:

Berdasarkan buku besar “Bengkel Mobil Perkasa” per 31 Desember, dapat dibuat
Neraca Saldo setelah penutupan sebagai berikut:

105 | P a g e
“BENGKEL MOBIL PERKASA”

Neraca Saldo Setelah Penutupan


31 Desember 1990

No. Nama Perkiraan Debet Kredit

101 Kas Rp. 1.400.000,00 -


102 Piutang Usaha Rp. 700.000,00 -
103 Perlengkapan(persedioaan BHP) Rp. 200.000,00 -
104 Asuransi dibayar dimuka Rp. 200.000,00 -
105 Sewa di bayar dimuka Rp. 700.000,00 -
106 Piutang Pendapatan Rp. 350.000,00 -
107 Gaji diobayar dimuka Rp. 150.000,00 -
108 Iklan dibayar dimuka Rp. 250.000,00 -
151 Peralatan servis Rp. 2.000.000,00 -
152 Akumulasi Penyusutan Peralatan - Rp. 800.000,00
201 Utang Usaha - Rp. 500.000,00
202 Utang Bunga - Rp. 100.000,00
301 Modal H.Ali - Rp. 4.550.000,00

Rp. 5.950.000,00 Rp. 5.950.000,00

E. JURNAL PEMBALIK (Reversing Entries)

Jika perhatikan contoh soal diatas (Bengkel Mobil Perkasa), Rekening-rekening


yang ada di neraca saldo setelah penutupan. Sebagai contoh di neraca saldo terdapat
rekening Beban gaji, Sedang di neraca saldo setelah penutupan timbul rekening gaji
dibayar dimuka.
Sedang biasanya jika membayar gaji dicatat dalam rekening beban gaji. Untuk
menjag konsistensi dari sistem pencatatan pada periode berikutnya perlu dibuat jurnal
pembalik lebih dulu.
Jurnal pembalik disusun dengan cara membalik jurnal penyesuaian yang
menimbulkan rekening riil yang baru, sehingga saldonya menjadi nol dan timbul
kembali rekening nominal yang sesuai dengan rekening yang terdapat pada neraca
saldo sebelumnya.

Contoh :
Dari kertas kerja dan jurnal penyesuaian “” Bengkel Mobil Perkasa “ di muka
dapatlah dibuat jurnal pembalik berikut ini :

Jurnal Pembalik :

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit

106 | P a g e
Jan 1 Pendapatan Servis Rp. 350.000,00
Piutang Pendapatan Rp. 350.000,00
1 Beban Gaji Rp. 150.000,00
Gaji dibayar di muka Rp. 150.000,00
1 Beban Iklan Rp. 250.000,00
Iklan dibayar di muka Rp. 250.000,00
1 Utang Bunga Rp. 100.000,00
Beban Bunga Rp. 100.000,00

Rp. 850.000,00 Rp. 850.000,00

SOAL – SOAL

A. SOAL TEORI

1. Sebutkan 5 buah rekening yang harus ditutup pada akhir periode akuntansi !
2. Jelaskan secara singkat cara menutup buku besar !
3. Apakah tujuan penyusunan jurnal penutup ?
4. Jelaskan cara membuat jurnal penutup !
5. Apakah tujuan penyusunan neraca saldo setelah penututpan ?
6. Darimanakah sumber yang digunakan untuk menyusun neraca saldo setelah
penutupan ?
7. Apakah tujuan penyusunan jurnal pembalik ?
8. Jelaskan cara menyusun jurnal pembalik !

B. SOAL LATIHAN

1. Berdasarkan kertas kerja Bengkel Las Sentosa Jaya pada halaman 112 susunlah :

a. Jurnal Penutup
b. Menutup rekening –rekening buku besar
c. Neraca saldo setelah penutupan
d. Jurnal Pembalik

2. Dari buku besar Perusahaan reparasi Radio “”MERDU” untuk akhir periode 1990
memperlihatkan saldo – saldo sebagai berikut :

No Nama Perkiraan Saldo


101 Kas Rp. 2.250.000,00
102 Asuransi dibayar di muka Rp. 830.000,00

107 | P a g e
103 Perlengkapan reparasi Rp. 3.100.000,00
111 Peralatan reparasi Rp. 8.440.000,00
112 Akumulasi penyusutan peralatan reparasi Rp. 2.240.000,00
201 Utang Usaha Rp. 500.000,00
301 Modal H. arman Rp. 7.330.000,00
302 Prive H. Arman Rp. 24.000.000,00
401 Pendapatan reparsi Rp. 46.950.000,00
501 Beban Upah Rp. 15.550.000,00
502 Beban sewa Rp. 450.000,00
503 Beban Iklan

Diminta :

1. Susunlah sebuh Neraca Lajur untuk tahun yang berakhir 31 Desember 1990 dengan
pertolongan saldo –saldo di atas dan keterangan berikut ini :
a. Asuransi yang telah kadarluwarsa Rp. 530.000,00
b. Nilai persediaan perlengkapan reparasi yang masih ada Rp. 760.000,00
c. Penyusutan atas peralatan reparasi Rp. 1.300.000,00.
d. Upah terutangg dan belum dicatat Rp. 50.000,00.

Perkiraan yang masih harus dibuka:

504 Beban asuransi


505 Beban perlengkapan
506 Beban penyusutan peralatan reparasi
202 Upah yang harus dibayar

2. Dengan pertolongan neraca lajur itu, susunlah:

a. Perhitungan Rugi-Laba
b. Laporan perubahan modal
c. Neraca

3. Buatlah ayat jurnal penutup.


4. Buatlah neraca saldo setelah penutupan.

3. Dari soal Bab XI No. 3, Anda diminta untuk:

a. Membuat jurnal penutup


b. Menutup rekening-rekeninh buku besar
c. Membuat neraca saldo setelah penutupan
d. Membuat jurnal pembalik

4. Pada tanggal 1 Agustus 1990 Hadi Susilo membuka sebuah kantor usaha agen real
estate dengan nama “Hadi Ssilo Real Estate”. Seolama bulan Agustus 1990
melakukan transaksi-transaksi berikut:
Agustus 1 Diinvestasikan ke dalam perusahaan berupa uang tunai Rp.
3.000.000,00 dan sebuah mobil dengan nilai Rp 13.000.000,00
2 Disewa kantor untuk bulan Agustus Rp. 700.000,00

108 | P a g e
2 Dibayar premi asuransi untuk 1 tahun Rp. 960.000,00
3 Dibeli tunai perl;engkapan kantor Rp. 250.000,00
12 Dijual sebuah rumah dan untuk itu diterima komisi sebesar Rp.
7.700.000,00
15 Dibayar gaji karyawan Rp. 600.000,00
Dibayar rekening telepon Rp. 100.000,00
30 Dibayar pemakaiaan bensin dan oli selama bulan Agustus untuk
mobil peerusahaan Rp. 120.000,00
31 Dibayar gaji karyawan Rp. 500.000,00
32 Diambil uang tunai untuk keperluan pribadi Rp. 125.000,00

Diminta:
1. Bukalah rekening - rekening ( empat kolom ) berikut ini :

111 Kas
112 Asuransi dibayar di muka
113 Perlengkapan kantor
121 Mobil
122 Akumulasi penyusutan mobil
211 Gaji terutang
311 Modal Hadi Susilo
312 Prive Hadi Susilo
411 Pendapatan Komisi
501 Beban Sewa
502 Beban Gaji
503 Beban Bensil dan Oli
504 Beban Telepon
505 Beban Asuransi
506 Beban Perlengkapan
507 Beban Penyusutan mobil
2. Buatlah ayat jurnal untuk transaksi – transaksi tersebut di atas, dan posting ayat
jurnal tersebut ke dalam rekening yang sesuai.
3. Buatlah Neraca Lajur dengan menggunakan keterangan berikut :
a. Premi asuransi yang sudah kadarluwarsa Rp. 80.000,00
b. Perlengkapan kantor yang masih tersedia Rp. 190.000,00
c. Penyusutan atas mobil Rp. 200.000,00
d. Gaji karyawan yang terutang Rp. 75.000,00
4. Buatlah laporan keuangan :
- Perhitungan Rugi – Laba bulan Agustus 1990
- Laporan perubahan modal bulan Agustus 1990
- Neraca per 31 Agustus 1990
5. Buatlah yat jurnal penyesuaian dan ayat jurnal penutup yang diperlukan dan
masukkan ayat - ayat jurnal tersebut ke dalam rekening yang sesuai .
6. Susunlah Neraca Saldo setelah penutupan per 31 Agustus 1990.

109 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai