Anda di halaman 1dari 5

Teks eksposisi

Teks Eksposisi dapat diartikan sebagai pendapat penulis disertai dengan argumen lain
yang mendukung pendapat penulis seperti pendapat pakar ahli, fakta yang ada, dan
alasan logis.

A. Struktu dari teks eksposisi yaitu:


1. Tesis atau pernyataan pendapat
 Pendapat yang disampaikan penulis
2. Argumentasi
 Pendapat-pendapat yang lain
3. Penegasan ulang
 Rekomendasi (saran) atau solusi
B. Ciri-ciri Teks Eksposisi

 Berisi tentang informasi yang mengajak


 Penyampaian teks secara lugas dan menggunakan bahasa yang baku
 Menjelaskan informasi-informasi pengetahuan
 Teks Eksposisi bersifat objektif dan netral
 Penjelasannya disertai data-data yang akurat

C. Unsur Kebahasaan Teks Eksposisi

 Konjungsi

Konjungsi atau kata penghubung digunakan dalam teks eksposisi untuk


memperkuat argumentasi.
1. Konjungsi waktu : sesudah, setelah, lalu, sebelum, setelah itu, kemudian
2. Konjungsi gabungan : serta, dan, dengan
3. Konjungsi pembatasan : asal, kecuali, selain
4. Konjungsi tujuan : untuk, supaya, agar
5. Konjungsi persyaratan : jika, jikalau, apabila, bila, asalkan, bilamana,
6. Konjungsi perincian : adalah, yaitu, ialah, antara lain, yakni
7. Konjungsi sebab-akibat : sehingga, karena, sebab, akibat, akibatnya
8. Konjungsi pertentangan : akan tetapi, tetapi, namun, melainkan, sedangkan
9. Konjungsi pilihan : atau
10. Konjungsi penegasan/penguatan : apalagi, bahkan, hanya, lagi pula, itu pun
11. Konjungsi penjelasan : bahwa
12. Konjungsi perbandingan : bagai, seperti, serupa, ibarat
13. Konjungsi penyimpulan : oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi, dengan
demikian.

 Kata Leksikal

1. Nomina : kata yang mengacu pada benda, baik nyata ataupun abstrak.
2. Verba : kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses, atau
keadaan yang bukan sifat.
3. Adjektiv : kata yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan
orang, benda, dan binatang.

Contoh Teks Eksposisi 1

Ekonomi Indonesia

Tesis :
Ekonomi rakyat adalah sebuah aktivitas ekonomi bagi rakyat. Apabila ini dikaitkan
dengan aktivitas pertanian, maka yang dimaksud dengan aktivitas ekonomi rakyat
adalah sebuah aktivitas ekonomi petani, peternak, nelayan kecil, petani tanpa tanah,
nelayan tanpa perahu, dan sejenisnya dan bukan perkebunan atau peternak besar atau,
dan sejenisnya.
Argumentasi :
Argumen lain dari ekonomi rakyat bisa juga dilihat dari sebuah ideologi yang
jargonnya adalah: “ekonomi dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”
“Dari rakyat” yang artinya adalah aktivitas ekonomi itu berkaitan dengan
penguasaan rakyat dan aksesibilitas rakyat terhadap sebuah sumber daya ekonomi.
Rakyat menguasai dan memiliki hak atas sumber daya untuk mendukung kegiatan
produktif dan konsumtifnya.

“Oleh rakyat” yang artinya adalah proses produksi dan konsumsi dilakukan dan
diputuskan oleh rakyat. Berkaitan dengan sumber daya, baik itu yang sifatnya produktif
atau konsumtif, rakyat memiliki alternatif lain untuk memilih dan juga menentukan
sistem pemanfaatan, seperti berapa banyak jumlah yang harus dimanfaatkan, siapa yang
memanfaatkan, bagaimana proses pemanfaatannya, dan bagaimana menjaga kelestarian
bagi proses pemanfaatan yang selanjutnya, dan sebagainya.
“Untuk rakyat” yang inti utamanya adalah segala aktivitas ekonomi yang dilakukan
itu pada akhirnya diperuntukkan untuk kesejahteraan rakyat juga. Rakyat menerima
manfaat, dan indikator kemanfaatan yang paling utama ialah kepentingan rakyat.

Penegasan Ulang :
Dalam hal ini juga perlu dijelaskan bahwa ekonomi rakyat bisa berkaitan “dengan
siapa saja”, dalam arti kegiatan ekonomi dapat dilakukan juga dengan “non-ekonomi-
rakyat”. Juga tidak ada pembatasan mengenai jenis produk, permodalan, besaran, sifat
usaha, dan lain sebagainya. Ekonomi rakyat bersifat tidak eksklusif tetapi inklusif dan
juga terbuka. Walaupun seperti itu, sifat fundamental diatas telah pula menciptakan
suatu sistem ekonomi yang terdiri dari pelaku ekonomi, mekanisme transaksi, norma
dan kesepakatan yang khas, yang umumnya telah memfasilitasi ekonomi rakyat untuk
tetap bertahan dan berkembang sejalan dengan perkembangan sosial ekonomi
masyarakat Indonesia.
Contoh Teks Eksposisi 2
Realita Hukum di Indonesia

Tesis :

Sebenarnya hukum di Indonesia sebagaimana yang telah diatur pada Undang-


undang telah secara tegas mengatur hukuman berbagai pelaku tindak kejahatan. Namun,
realitanya seringkali terjadi ketidakadilan hukum yang merugikan banyak orang.
Hukum boleh saja tegas, namun menjadi tumpul di hadapan koruptor, itulah kenyataan
saat ini.

Argumentasi :

Bukan rahasia umum lagi bahwa para koruptor di Indonesia mendapatkan hukuman
yang tingkatannya masih tergolong ringan, bahkan ada koruptor yang menerima fasilitas
mewah padahal sudah merugikan bangsa. Seringkali kita menonton berita bahwa
seorang maling dihajar masa hingga tewas. Namun, belum pernah ada koruptor di
Indonesia dikeroyok masa sampai tewas.

Penegasan Ulang :

Hukum di Indonesia itu bisa dikatakan hanya tegas di hadapan rakyat kecil. Sebut
saja kasus yang pernah menimpa Nenek Asyani. Kasusnya hanya karena diduga
mencuri kayu, beliau terancam hukuman selama lima tahun penjara. Sungguh tidak adil
memang jika dibandingkan dengan hukuman yang akan diterima koruptor.

Itulah sebuah Contoh Teks Eksposisi tentang ekonomi dan juga tentang hukum.
Sebenarnya jenis teks eksposisi cukup banyak seperti tentang politik, ekonomi,
teknologi, kesehatan, dan lain sebagainya. Mungkin yang Anda butuhkan contohnya ada
diatas salah satunya.

Anda mungkin juga menyukai