BAB 1. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan umum kegiatan praktek lapangan di PT Mitra Tani Dua Tujuh
adalah untuk mempelajari penerapan keteknikan pertanian pada proses
pengolahan beku edamame.
1
2
1.4 Metodologi
Kegiatan Praktek Lapangan ini menggunakan berbagai metode sebagai
berikut:
a. Pengamatan Langsung
Metode ini dilakukan dengan mengamati secara langsung terhadap kegiatan
produksi serta sarana pendukungnya di PT Mitra Tani Dua Tujuh, Jember,
Jawa Timur.
b. Wawancara
Berupa pengumpulan informasi dan keterangan secara lisan dan melakukan
konsultasi kepada pihak-pihak yang terkait mengenai proses produksi yang
berlangsung.
c. Partisipasi Langsung
Berupa keikutsertaan dalam kegiatan-kegiatan praktek di lapangan sesuai
dengan ketentuan yang telah diciptakan.
d. Studi Pustaka
Membandingkan hasil pengamatan dengan bahan pustaka yang sesuai dengan
ilmu yang dikaji serta mencari alternatif pemecahan permaslahan.
2
3
3
4
juga didorong olehpeluang pasar yang ada di Jepang, yang setiap tahun
mengimpor edamame lebih dari 30 ribu ton.
Setelah berhasil menembus pasar Jepang yang sangat ketat persyaratan
kualitas melalui “Frozen Edamame”, PT Mitra Tani Dua Tujuh mendapat
kepercayaan lagi mengekspor komoditas hortikultura lainnya seperti terong,
kacang panjang, dan masih banyak yang lain. Semua hortikultura tersebut
diproses menggunakan IQF (Individual Quick Frozen) Freezer dengan kontrol
kualitas yang sangat ketat untuk pasar Jepang. Ekspor komoditas hortikultura ini
memberikan sumbangsih yang tidak kecil bagi devisa negara dan penyediaan
lapangan kerja.
Selain itu PT Mitra Tani Dua Tujuh juga menjalin kerjasama dengan
pemerintahan Jepang melalui JETRO (Japan External Trade Organization) yang
menghasilkan bantuan asisten teknis, teknologi maupun akses pemasaran yang
terjalin dengan baik. Perhatian khusus dari pemerintah Jepang diberikan pada saat
masa penelitian, uji coba budidaya maupun pengolahan serta uji coba pemasaran
produk sayuran beku sejak tahun 1992-1995 berupa pengiriman batuan tenaga ahli
lapangan, baik dari JETRO maupun dari calon pembeli yang dibiayai oleh
JETRO.
Selama kurun waktu 1992-1994 dilaksanakan persiapan dan pelatihan
khusus bagi sekitar 500 petani Kabupaten Jember oleh Pamulang Farming-Saung
Mirwan bekerjasama dengan PTPN XXVII dan 21 BUMN di lingkup Departemen
Keuangan RI dalam rangka membangun industri Kedelai Nasional (KENAS).
4
5
dengan unit Boiler yang dapat menghasilkan uap air dengan suhu 140oC,
3000kg/jam.
Untuk mengantisipasi meningkatnya kapasitas produksi saat ini sedang
dibangun 5 unit Cold Storage dan 1 unit IQF Freezer baru.
5
6
2.5 Pemasaran
- Ekspor produk sayuran segar beku terutama di Jepang, AS, Belanda.
- Pemasok produk sayuran segar beku ke kota-kota besar, seperti Jakarta,
Surabaya, Denpasar, Freeport/Papua, dll.
6
7
7
8
8
9
sederajat. Karyawan harian juga bias mendapatkan uang lembur untuk tiap
kelebihan waktu yang mereka kerjakan.
3. Karyawan Borongan
Karyawan borongan bekerja menurut kebutuhan perusahaan misalnya
pada saat panen raya. Pembayaran diberikan berdasarkan hasil kerja
mereka yang umumnya dinilai dari banyaknya hasil kerja mereka dan
untuk waktu pembayarannya biasanya pada akhir minggu, sama layaknya
karyawan harian.
4. Karyawan Honorer atau Panggilan
Tenaga kerja ini hanya bekerja menurut panggilan dari perusahaan untuk
kondisi tertentu yang biasanya berupa orang yang ahli dibidangnya, untuk
pembayarannya biasanya menurut standar dari masing-masing yang
berkepentingan.
9
10
10
11
BAB 4.
PROSES PRODUKSI DAN PENGOLAHAN EDAMAME
DI PT.MITRA TANI DUA TUJUH
11
12
dibandingkan dengan kedelai jenis lain adalah memiliki cita rasa yang manis,
polongnya berukuran lebih besar, dan umur panen yang pendek + 65 hari
setelah tanam karena edamame adalah kedelai muda. Sedangkan chamame
adlah jenis kedelai manis yang memilliki bentuk lebih ramping atau pipih dan
lebih wwangi (beraroma pandan) dibandingkan edamame. Okura adlah
sayuran yang memiliki kandungan serat sangat tinggi berbentuk segi lima
panjang.
Varietas edamame yang digunakan oleh PT Mitra Tani Dua Tujuh
adalah varietas Ryokko-75 (R-75) dan E-01 untuk chamame. Benih diimpor
dari Taiwan. Sebelum pelepasan ke lahan dilakukan uji germinasi (daya
tumbuh). Jika benih yang tumbuh lebih dar 80% maka benih siap ditanam di
lahan.
Dilihat dari bentuknya, bahan baku yang telah dipanen nantinya akan
diproses menjadi :
a. Edamame dan Chamame, yaitu kedelai yang terdiri atas polong dan biji
saja.
b. Edatsuki, yaitu kedelai yang terdiri atas polong, biji, serta tangkainya
atau edamame yang bertangkai.
c. Mukimame, yaitu biji dari edatsuki.
d. Chatsuki, yaitu chamame yang bertangkai.
Pengadaan bahan baku untuk freeport melalui proses transaksi penjualan
yang sifatnya tidak terikat dan tergantung permintaan konsumen.
2. Penerimaan Bahan Baku
Bahan baku yang diterima ada 2 jenis yaitu bahan baku petik dan
brangkasan. Bahan baku petik digunakan sebagai bahan baku untuk edamame
dan mukimame. Sedangkan bahan baku brangkasan digunakan untuk
edatsuki, edamame, dan mukimame. Bahan baku diterima dalam keadaan
segar dalam arti dikirim langsung setelah pemanenan.
Bahan baku dari lahan (raw material)diangkut menggunakan truk atau
pick-up menuju penerimaan di PT Mitra Tani Dua Tujuh. Bahan baku yang
12
13
13
14
Bahan baku yang termasuk kriteria Standart Quality (SQ) akan dijadikan
komoditi ekspor. Kedelai mutu Second Grade (SG) dapat menjadi komoditi
ekspor tergantung permintaan konsumen. Sedangkan kedelai mutu Third Grade
(TG) dan Four Grade (FG) dijadikan komoditi untuk pasar lokal. Kedelai yang
tidak memenuhi kriteria SQ, SG, TG, dan FG akan dijadikan bahan baku
mukimame (BBM).
Perusahaan juga menetapkan standar warna untuk kedelai (polong dan
biji). Standar warna diberi kode B hingga F.
Warna B : Hijau tua
Warna C : Hijau agak tua
Warna D : Hijau agak muda
Warna E : Hijau muda
Warna F : Hijau muda kekuningan
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
dengan debit air keluar. Alat yang digunakan berbentuk setengah tabung
didalamnya terdapat tabung spiral berongga yang berfungsi untuk
mendorong produk menuju pendinginan 2.
b. Pendinginan 2
Proses pendinginan 2 menandakan bahwa produk telah siap untuk
dibekukan. Proses pendinginan ini menggunakan media bersuhu 5-6oC.
Suhu air setelah terkena produk sekitar 12oC. Air yang digunakan untuk
mendinginkan produk mempunyai kadar klorin 25-30 ppm dengan pH 6-7.
Produk telah didinginkan dan siap dimasukkan ke dalam IQF Freezer
mempunyai suhu sekitar 20oC. Sama seperti cooling1, sirkulasi pergantian
air dilakukan kontinyu. Hanya saja pada pendinginan 2, pendinginan
dilakukan dengan merendam produk di dalam air di atas konveyor wire
mesh yang akan membawa produk naik menuju alat peniris getar sebelum
masuk IQF. Penirisan dilakukan tiga tahap yaitu pada wire mesh yang
bergerak naik, alatpeniris getar, dan inlet wire mesh menuju IQF yang
dilengkapi dengan kipas.
5. Pembekuan
Produk tang telah tiris akan ditempatkan pada konveyor IQF yang
berjalan. Konceyor menggunakan tipe wire mesh yang memiliki rongga.
Kapasitas terpasang dariIQF ini mencapai 2000 kg produk/jam. Lama
pembekuan tergantung dari jenis dan ketebalan produk. Untuk edamame
sekitar 13 menit. Suhu pusat produk yang diinginkan dari pembekuan ini
adalah -18oC atau kurang dari suhu tersebut.
Prinsip pembekuan ini adalah pembekuan individu secara cepat. Suhu
evaporasi yang digunakan sekitar -40oC. Pembekuan dilakukan dengan teknik
fluidization yaitu produk seakan terlihat seperti fluia yang mengalir karena
adanya hembusan dari kipas sentrifugal. Pada teknik ini produk dipertahankan
untuk menggantung di udara selama proses pembekuan dengan begitu tidak
terjadi pembekuan block, yaitu produk yang dibekukan saling menempel. Suhu
akhir produk yang diinginkan adalah -18oC atau kurang.
20
21
6. Penyimpan Beku
Produk yang telah dibekukan kemudian dikemas menggnakan plastik
besar untuk kemudian disimpam pada ruangan penyimpan beku. Rentang
waktu antara pengemasan ke dalam plastik hingga masuk ruangan penyimpan
beku tidak boleh lebih dari 2 menit, hal ini dapat mempengaruhi kualitas
produk.
Suhu pengaturan penyimpan beku adalah -25oC, sedangkan suhu
aktualnya mencapai -22oC. Suhu ruangan didesain agar menjaga produk beku
tetap pada suhu -18oC. Terdapat 4 unit ruangan penyimpan beku dengan
kapasitas total 370 ton edamame. Penyimpan beku 2,3,dan 4 digunakan untuk
menyimpan produk hasil pembekuan IQF, sedangkan penyimpan beku 1
digunakan untuk menyimpan produk hasil sortasi dan pengemasan
Sirkulasi barang yang masuk dan keluar cold storage sesuai dengan
prinsip FIFO (First In First Out). Produk yang disimpan pada penyimpan beku
dapat tahan hingga 18 bulan.
7. Sortasi
Sortasi dilakukan untuk mengecek kembali produk beku sebelum
dikemas untuk dipasarkan. Pengecekan dilakukan untuk mengantisipasi adanya
produk yang tidak sesuai standar yang masih terikut pada proses pembekuan
dan mensortasi produk yang rusak akibat mesin. Sortas dilakukan secara
manual dengan tenaga manusia.
Ruangan untuk sortasi merupakan ruangan yang steril dan mempunyai
suhu ruangan yang rendah untuk menjaga produk beku tidak mengalami
penurunan suhu drastis selama proses sortasi. Suhu ruangan sekitar 9-13oC.
Produk yang disortasi berasal dari produk beku yang disimpan pada
penyimpan beku 2, 3, dan 4. Pengangkutan produk dilakukan dengan
menggunakan kereta troli. Sortasi dilakukan menggunakan mesin pemisah
berdasarkan ukuran dan sabuk konveyor tipe flat belt.
Sortasi awal dilakukan pada mesin pemisah berdasarkan ukuran, produk
yang mempunyai ketebalan kurang dari 6-8 mm akan jatuh. Produk kenis
mukimame tidak melalui tahap ini. Produk kemudian menuju sabuk konveyor
21
22
dengan kecepatan gerak 0.2 m/s. Produk yang tidak sesuai dengan standar
mutu akan disortasi dan dipisahkan pada mangkuk-mangkuk plastik. Produk
yang tersortasi dijadikan produk dengan kualitas dibawahnya atau dijadikan
BBM. Sedangkan produk yang lolos (sesuai standar) dikemas kembali dalam
plastik dan disimpan pada penyimpan beku 1. Lama produk keluar dari
penyimpan beku, proses sortasi hingga masuk kembali ke penyimpan beku
tidak boleh melebihi 5 menit.
8. Pengemasan
Pengemasan merupakan tahap akhir dari proses produksi. Pengemasan
dilakukan untuk melindungi produk beku dari benturan selama distribusi dan
memberi label pada produk. Alat yang digunakan pada proses pengemasan
adalah mangkuk, timbangan, stiller, alat pengikat karton dan metal detector.
Produk yang akan dikemas berasal dari penyimpan beku 1 yaitu produk
hasil sortasi. Produk dikemas ke dalam plastik kemasan 250 gr, 400 gr, 500 gr,
atau 1000 gr yang telah diberi label. Kemudian dikemas lagi ke dalam karton
ukuran 1 0kg atau 20 kg.
Sebelum dimasukkan ke dalam kontainer, karton yang telah terikat
terlebih dahulu dilewatkan pada metal detector. Hal ini dilakukan untuk
mendeteksi ada atau tidaknya kandungan metal pada produk atau kemasan.
Jika metal detector mendeteksi adanya kandungan metal, maka produk tersebut
belum siap dipasarkan dan harus dicek kembali.
4.4 Pemutuan
PT Mitra Tani Dua Tujuh sejak awal ekspor mengikuti standar Jepang
pada proses pemutuannya. Saat ini mulai diterapkan standar HACCP (Hazard
Analysis Critical Control Point). Pada proses pembekuan Edamame di PT Mitra
Tani Dua Tujuh, setiap titik yang berhubungan langsung dengan produk menjadi
perhatian dan titik kritis terutama dalam hal sanitasi. Proses sanitasi dilakukan
mulai diterimanya produk hingga akhir proses produksi.
22
23
Penimbangan
Pembersihan
Grading
Pencucian
Sortasi
Pengemasan-Penyimpan Beku
23
24
24
25
25
26
Cold Storage II
- Ukuran ruang : 1887cm x 900cm x 264cm
- Kompresor : Compelamatic 30HP, USA, 052-1195-00, 1 unit
- Kondensor : Elco, Italy MOD – R13 R5035 A AT, 1 unit
- Evaporator : Water Roller GMBH, ABNR 21478-1 1unit
- Body : Polyurethane (Foam) 150mm 40kg/cm2
PT.Jalur Sejuk Indonesia
Cold Storage IV
- Ukuran ruang : 1887cm x 1008cm x 264cm
26
27
27
28
5.4 Maintenance
Untuk perawatan pada cold storage yang dilakukan oleh PT.Mitra Tani
Dua Tujuh dilakukan menjadi dua cara yaitu, perawatan secara berkala dan jika
terjadi kerusakan saja.
1. Perawatan Berkala :
28
29
High low pressure HLP tidak ada loss contact, kenampakan baik
Time star delta dan start hitungan waktu sesuai, tidak ada loss contact
Solenoid magnit berfungsi baik
Time defrost hitungan waktu sesuai, tidak ada loss contact
29
30
30
31
31
32
32
33
1) Perawatan rutin
Perawatan rutin adalah perawatan atau kegiatan yang harus dilakukan
setiap hari dan sifatnya terus menerus dn sistematis.
33
34
2) Perawatan periodic
Perawatan periodik adalah perawatan yang dilakukan pada jarak
waktu tertentu dan harus dilakukan rutin dn sistematis pula. .
3) Perawatan berencana
Perawatan berencana ialah tindakan perawatan yang dilakukan atas
dasar perencanaan sebelumnya sehingga segala sesuatu berjalan lancar dalam
waktu singkat.
4) Perawatan pencegahan
Perawatan pencegahan ialah pekerjaan yang dilakukan sebelum
fasilitas mengalami kerusakan, jadi tindakan/pekerjaan perawatan ini semata-
mata telah direncanakan sebelumnya.
5) Tindakan perbaikan
Tindakan perbaikan ialah perbaikan setelah mesin mengalami
kerusakan, karena alat-alat yang di pakai dalam perbaikan ini telah siap
sebelumnya maka kegiatan tersebut termasuk kategori perawatan.
6) Overhaul
Overhaul ialah perbaikan besar dalam rangka mengembalikan kondisi
standard suatu mesin yang tingkat kerusakannya telah total.
34
35
sebelum masuk IQF Freezer dan menata produk pada konveyor pemasukkan IQF
Freezer. Sebelum sampai ke dewatering harus melalui terlebih dahulu yaitu
Proses pendinginan (cooling) bertujuan untuk mengkondisikan edamame agar
tidak mengalami perubahan suhu yang drastis sebelum proses pembekuan.
Cooling dilakukan dua tahap, yaitu cooling I dan cooling II.
Perawatan pada peniris getar ini dilakukan dengan cara membersihkan
besi stainless berongga yang menjadi tempat jalannya kedelai edamame, dengan
tujuan untuk membersihkan sisa-sisa kotoran maupun edamame yang telah lama
menempel pada bagian besi stainless berongga tersebut dan mengecek pada
bagian besi stainless apabila ada kerusakan maupun lecet.
35
36
pemisah berdasarkan ukuran ini. Alat ini terdiri dari susunan stainless steel mesh.
Prinsip kerja alat ini adalah dengan memanfaatkan getaran motor listrik untuk
menggetarkan body mesin. Getaran ini secara mekanis akan menyortasi edamame
yang berada di atas stainless steel mesh dengan ketebalan kurang dari 0,6 cm.
Dalam alat peniris getar ini menggunakan dua buah motor yang ditempelkan pada
bagian bawah belakang dari bahan mesin atau alat penirisnya kemudian
disalurkan kedalam listrik control.
Mengenai Spesifikasi Mesin yaitu:
Merk : Taifang-ROC Taiwan
Kapasitas : 1000 kg/jam
Grader motor : 1.5 A / 220 volt 18000 RPM
Step - down Transformer : Input 380 volt 3 phase
Output 220 volt 3 phase
Dimensi mesin : Panjang 1600 mm
Lebar 900 mm
Perawatan pada bearing dan poros ini dilakukan setiap overhaul dan
biasanya penggantian pada bearing dilakukan satu set atau satu pasang bearing
pada penggerak motor vibrator dan apabila masih layak dipakai maka tidak perlu
36
37
diganti. Dan setelah pergantian dilakukan diberi pelumasan pada bearing dan
poros.
Motor Vibrator
Bearing
Poros
Gambar 6.3 Perawatan pada Bearing dan Poros Penggerak Motor Vibrator
37
38
38
39
39
40
6.3.2 Perawatan pada gear dan sprocket pada penggerak motor Blansing.
Perawatan pada gear dan sprocket ini dilakukan setiap overhaul dan
dilakukan penggantian satu set atau satu pasang gear dan sprocket dan apabila
masih layak dipakai maka tidak perlu diganti dan setelah pergantian dilakukan
diberi pelumasan pada gear dan sprocket.
40
41
Langkah pembongkaran :
41
42
pada bantalan atau pillow biasanya yang digunakan bantalan nomer seri 6203-
6205. Dan apabila masih layak dipakai maka cukup dengan membersihkannya
saja.
42
43
Letak v- belt
letak pulley
Gambar 6.9 v – belt & pulley
43
44
Perawatan ini dilakukan setiap satu tahun sekali dengan cara mengecek
lilitan pada dynamo motor apabila sudah tidak stabil maka dilakukan pengelilitan
kembali dengan maksud motor kembali dengan normal.
Letak motor
Reducer
44
45
Konveyor
45
46
Fungsi dari mesin ini adalah untuk membersihkan bahan baku edamame
dari benda-benda asing (kotoran, daun, ranting, dan lain-lain). Prinsip kerja dari
mesin ini adalah dengan cara menghembuskan udara dengan kecepatan tertentu
pada bahan baku yang melewati ruang pemisah menggunakan kipas sentrifugal.
Bahan baku diangkut oleh konveyor untuk dilewatkan pada ruang pemisah.
Spesifikasi :
Merk : Hsin I – ROC Taiwan
Kapasitas : 3500 kg / jam
Gear motor : 1 Hp rasio 1: 50, 2 unit
46
47
47
48
48
49
Kipas Setrifugal atau yang biasa disebut blower mempunyai fungsi yang
cukup penting di mesin Screening ,karena fungsinya untuk memberikan hembusan
pada kedelai edamame untuk memisahkan kedelai edamame dari (kotoran, daun,
ranting, dan lain-lain). Kecepatan hembusan angin pada kipas sentrifugal atau
blower sendiri mencapai 119 rpm untuk mesin screening satu 93 rpm untuk mesin
screening dua ,kecepatanya berbeda karena jika kecepatanya sama bisa merusak
edamama oleh karena itu di mesin screening yang kedua kecepatanya lebih pelan
dibanding kecepatan dimesin screening satu.
blower
motor
49
50
50
51
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan langsung di lapangan dan pengenalan pabrik selama
masa pelaksanaan kerja praktek di PT Mitra Tani Dua Tujuh, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut.
1. Keberadaan PT Mitra Tani Dua Tujuh memberikan manfaat yang besar
bagi kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat Kecamatan Mangli
Kabupaten Jember Jawa Timur pada khususnya dan industri dalam negeri
pada umumnya.
2. PT Mitra Tani Dua Tujuh merupakan pabrik edamame yang cukup besar
di indonesia dengan peralatan yang memadai, baik peralatan utama untuk
mengelolah bahan baku menjadi bahan jadi, maupun unit-unit penujang
seperti unit CRP dan unit dephiting, utilitas fasilitas laboratorium
penelitian dan pengembangan yang lengkap sehingga menjadi pengendali
mutu.
3. Organisasi PT Mitra Tani Dua Tujuh dibedakan menjadi empat level
yaitu : tingkat manager, tingkat superintendent, tingkat supervisor, dan
kelompok kerja.
4. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan edamame adalah kedelai
jepang.
5. PT Mitra Tani Dua Tujuh berusaha meningkatkan kualitas SDM melalui
kursus dan latihan bagi karyawan, juga mengirimkan karyawan belajar
keluar negeri sehingga dapat meningkatkan kualitas dan pengetahuan
karyawan.
Dari tugas khusus tersebut dapat di simpulkan bahwa:
1. Kita dapat mengetahui tentang proses produksi edamame dan perawatan-
perawatan pada peralatan penunjang proses produksi.
2. Kita dapat mengetahui cara dan prosedur pengoprasian dan perawatan
mesin pada PT Mitra Tani Dua Tujuh Jember.
51
52
1. Bagi Mahasiswa
52
53
Demikian sedikit saran dan masukan yang dapat penyusun sampaikan melalui
laporan kerja praktek ini . Penyusun berharap semoga saran dan masukan ini
dapat bermanfaat untuk kemajuan bersama.
53