Anda di halaman 1dari 2

Kasus Plagiasi

Nama : Balgis Barikah

A. Kasus Plagiasi
Jakarta – Harian The Jakarta Post memasang pengumuman yang tak biasa pada Kamis 4
Februari 2010. Pengumuman bertajuk ‘Plagiarism’ itu berisi penarikan sebuah artikel
yang ditulis seorang profesor dari Universitas Parahyangan, Bandung. Artikel itu dinilai
menjiplak tulisan dari sebuah jurnal ilmiah Australia.
Artikel yang ditarik itu berjudul ‘RI as a new middle power?’ yang ditulis Prof Anak Agung
Banyu Perwita dan telah dimuat pada 12 November 2009. Redaktur The Jakarta Post
kemudian menemukan artikel tersebut mirip dengan tulisan Carl Ungerer
Carl menulis artikel ilmiah berjudul ‘The Middle Power Concept in Australian Foreign
Policy’. Artikel ini diterbitkan dalam Australian Journal of Politics and History: Volume 53,
Number 4, pada tahun 2007. Itu artinya dua tahun sebelum tulisan Banyu Perwita.
“Baik dalam konsep pemikiran dan frase yang digunakan, sudah jelas bukan karya orisinil
dari sang penulis (Banyu Perwita-red),” demikian pernyataan The Jakarta Post, Kamis
(4/2/2010).Tha Jakarta Post menegaskan telah terjadi plagiarisme dan penjiplakan
terhadap pemikiran orang lain secara serius. “Kami dengan ini menarik artikel Anak
Agung Banyu Perwita dan meminta maaf kepada pembaca khususnya kepada Carl
Ungerer,” demikian The Jakarta Post.
Artikel Banyu Perwita ini menyulut kontroversi di dunia maya. Berbagai forum sudah
mempermasalahkan tulisan ini bahkan mereka menampilkan artikel asli sebagai
pembanding untuk membuktikan plagiarisme itu. Bagi kalangan akademisi, plagiarisme
adalah sebuah tindakan yang paling buruk dan tercela. (fay/nrl)

Sumber : https://m.detik.com/news/jawabarat/1296153/isu-plagiat-menyeruak-the-jakarta-
post-tarik-artikel-profesor-dari-unpar

B. Analisis Kasus

Pelaku : Prof. Dr. Anak Agung Banyu Perwita


Tindakan : Menjiplak sebuah jurnal ilmiah di Australia yang ditulis oleh Carl Ungerer, lalu dibuat
menjadi atrikel dan dimuat di Jakarta Harian Post.

Hukuman : Diberhentikan secara tidak hormat oleh Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung.
Dan Gelar profesor yang diberikan kepada Anak Agung Banyu Perwita juga akan dicopot.

Hikmah dan Manfaat : Menurut saya hikmah dan manfaat menganalisis kasus plagiasi membuat
saya lebih mengetahui dan memahami bahwa tidak boleh sembarangan dalam membuat
tulisan, seperti karya ilmiah, makalah, artikel dan sebagainya. Begitupun dalam mengutip karya
orang lain ada aturannya agar tidak menjadi kasus plagiasi. Dengan menganalisis saya pun
menjadi paham bahwa ada ada Undang Undang mengenai plagiasi dan perlindungan hak cipta.
Hikmah dan manfaat yang terakhir bagi saya adalah saji menjadi lebih hati-hati dalam membuat
tulisan agar tidak terjadi unsur plagiasi.

Anda mungkin juga menyukai