Anda di halaman 1dari 3

Pin, di neraca SAKPA-ku kok muncul akun peralatan dan mesin belum disesuaikan, ya?


tanya operator SAKPA kantor saya via sms. Saya yang saat itu sedang dinas luar, sedikit
kebingungan menjawabnya. Kemudian saya coba bertanya pada Diaz, teman saya yang lebih
berpengalaman menangani aplikasi SIMAK-BMN. “Mungkin ada pembelian BMN yang belum
kamu rekam & belum dikirim ke SAKPA, Mas,” jawabnya. Saya memegang dahi, mencoba
berpikir. “Oh iya, bulan kemarin kita beli kamera CCTV. Pantas saja di neraca SAKPA muncul
akun itu. Belum kurekam sih,” kata saya.
Pembaca, akun BMN belum disesuaikan bisa muncul di SAKPA apabila operator SAKPA telah
merekam SP2D yang digunakan untuk membeli BMN namun dari SIMAK-BMN belum ada
perekaman transaksi BMN dan pengiriman datanya ke SAKPA. Akun ini bisa bervariasi,
tergantung BMN yang dibeli (tanah, bangunan, peralatan & mesin, dll). Untuk melakukan
perekaman dan pengiriman ini, kita siapkan dokumen yang dibutuhkan, antara lain:
 SP2D tanda pembayaran atas pembelian BMN;
 BAST (Berita Acara Serah Terima) barang hasil pengadaan;
 Daftar rincian BMN yang dibeli berikut harganya, apabila ada lebih dari 1 jenis BMN
yang dibeli.
Masuk ke SIMAK-BMN, pilih Transaksi BMN > Perolehan BMN > Pembelian

Masukkan
data-data aset yang dibeli, yaitu kode aset, jumlah item, tanggal perolehan (=tanggal BAST),
tanggal pembukuan (=tanggal SP2D), kuantitas, nilai aset, rincian SP2D, DBR/DBL/KIB, dan
rincian aset lainnya.
Catatan : Untuk pembelian BMN yang berjumlah lebih dari 1 jenis dengan SP2D yang sama,
perekaman SP2D cukup dilakukan satu kali saja di BMN yang pertama direkam. Untuk
perekaman BMN berikutnya, setelah meng-klik “Tambah SP2D”, klik drop-down pada tabel
“No.SP2D” dan pilih nomor SP2D yang direkam di awal tadi. Nilai SPM-nya akan menjadi nol,
tapi itu tidak menjadi masalah.
Nilai SPM adalah jumlah rupiah yang tercantum di dalam kontrak pengadaan, BUKAN jumlah
rupiah yang tercantum di dalam SP2D karena jumlah dalam SP2D telah dikurangi pajak-pajak
yang berlaku (PPN dan PPh).
Setelah seluruh perekaman selesai, lakukan transaksi Utility > Pengiriman Ke UAKPA > Kirim
Tahun Berjalan

Pilih periode
(bulan) yang sama dengan tanggal SP2D yang direkam, lalu klik “Daftar SPM/SP2D” untuk
memastikan SP2D telah direkam dengan benar. Selanjutnya, klik “Proses”, dan data perekaman
akan disimpan di folder C:\bmnkpb10\LOKAL\
Explore folder tersebut, sort
berdasarkan Date Modified, dan anda akan menemukan 4 file penting untuk dikirim ke SAKPA:
 t_setup dan t_setup.CDX
 File bernama SPM (kode satker) (bulan SP2D) . (tahun anggaran) A, misalnya SP2D
dikeluarkan bulan September 2012, maka namanya “SPM bla bla bla 09.12A”
 File bernama BMN dengan kode yang sama seperti file SPM di atas

Bagi anda yang aplikasi


SAKPA-nya berada di komputer yang sama dengan SIMAK-BMN, cukup lakukan transaksi
penerimaan dari UAKPB lalu arahkan ke folderC:\bmnkpb10\LOKAL\ maka SAKPA akan
otomatis mendeteksi file SPM-nya.
Apabila SAKPA dan SIMAK berada di komputer yang berbeda, terpaksa anda harus meng-copy
keempat file di atas ke dalam flashdisk, lakukan transaksi penerimaan dari UAKPB, lalu arahkan
ke direktori flashdisk.

Jangan lupa lakukan posting ulang di SAKPA, bulan yang bersangkutan, agar akun BMN Belum
Disesuaikan bisa menghilang.

About these ads

Anda mungkin juga menyukai