PENDAHULUAN
Informasi Bibliografi
Penulis : Ibnu Hurri, H., S.Sos., M.Pd. dan Asep Munajat, M.Pd.
ISBN : 978-602-7920-47-7
Dimensi Buku : 18 cm x 25 cm
ISBN : 978-602-6470-02-7
Urutan Cetakan : ke 1
1
BAB II
PENGANTAR
b. Faktor subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang
dimiliki bangsa Indonesia.
3. Identitas Kebangsaan dan Identitas Nasional Indonesia
Identitas kebangsaan (political unity) merujuk pada bangsa dalam pengertian
politik, yaitu bangsa-negara. Identitas nasional dapat berasal dari identitas satu bangsa
yang kemudian disepakati oleh bangsa-bangsa lainnya yang ada dalam Negara itu,.
Beberapa bentuk identitas nasional Indonesia sebagai wujud konkret dari hasil
perjuangan bangsa dimaksud adalah :
a. Dasar falsafah dan ideologi negara, yaitu Pancasila.
b. Bahasa nasional atau bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia.
c. Lagu kebangsaan, yaitu Indonesia Raya
d. Lambang negara, yaitu Garuda Pancasila.
e. Semboyan negara, yaitu Bhinneka Tunggal Ika.
f. Bendera negara, yaitu Sang Merah Putih.
g. Hukum dasar negara (konstitusi), yaitu UUD 1945.
h. Bentuk negara, yaitu NKRI dansbentuk pemerintahannya Republik.
i. Beragam kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional
j. kebudayaan nasional.
BAB III
2
PEMBAHASAN CRITICAL BOOK REPORT
A. Intisari Buku
Buku Utama
1. Pengertian Identitas Nasional
Kata “identitas” berasal dari kata identity berarti ciri-ciri, tandatanda,
atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya
dengan yang lain. Sedangkan “Nasional” menunjuk pada sifat khas kelompok
yang memiliki ciri-ciri kesamaan, baik fisik seperti, budaya, agama, bahasa,
maupun non-fisik seperti, keinginan, cita-cita, dan tujuan. Jadi, “Identitas
nasional” adalah suatu ciri yang di miliki oleh suatu bangsa yang secara
filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.
Buku Pembanding
3
Identitas nasional dibentuk oleh dua kata dasar, ialah “identitas” dan
“nasional”. identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang secara harfiah berarti
jati diri, ciri-ciri, atau tanda-tanda yang melekat pada seseorang atau sesuatu
sehingga mampu membedakannya dengan yang lain. Istilah “nasional” menunjuk
pada kelompok-kelompok persekutuan hidup manusia yang lebih besar dari
sekedar pengelompokan berdasar ras, agama, budaya, bahasa, dan sebagainya.
Dalam konteks pendidikan kewarganegaraan, identitas nasional lebih dekat dengan
arti jati diri yakni ciri-ciri atau karakteristik, perasaan atau keyakinan tentang
kebangsaan yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.
Identitas nasional sebagai identitas bersama suatu bangsa dapat
dibentuk oleh beberapa faktor yang meliputi: primordial, sakral, tokoh, bhinneka
tunggal ika, sejarah, perkembangan ekonomi dan kelembagaan. Identitas nasional
Indonesia menunjuk pada identitas-identitas yang sifatnya nasional, bersifat buatan
karena dibentuk dan disepakati dan sekunder karena sebelumnya sudah terdapat
identitas kesukubangsaan dalam diri bangsa Indonesia. Bendera Negara Indonesia,
Bahasa Negara, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan merupakan identitas
nasional bagi negarabangsa Indonesia yang telah diatur lebih lanjut dalam Undang-
Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, dan
Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.
Secara historis, identitas nasional Indonesia ditandai ketika munculnya
kesadaran rakyat Indonesia sebagai bangsa yang sedang dijajah oleh bangsa asing
pada tahun 1908 yang dikenal dengan masa Kebangkitan Nasional (Bangsa). 7.
Pembentukan identitas nasional melalui pengembangan kebudayaan Indonesia
telah dilakukan jauh sebelum kemerdekaan, yakni melalui kongres kebudayaan
1918 dan Kongres bahasa Indonesia I tahun 1938 di Solo. Peristiwa-peristiwa yang
terkait dengan kebudayaan dan kebahasaan melalui kongres telah memberikan
pengaruh positif terhadap pembangunan jati diri dan atau identitas nasional. Secara
sosiologis, identitas nasional telah terbentuk dalam proses interaksi, komunikasi,
dan persinggungan budaya secara alamiah baik melalui perjalanan panjang menuju
Indonesia merdeka maupun melalui pembentukan intensif pasca kemerdekaan.
Secara politis, bentuk identitas nasional Indonesia menjadi penciri atau pembangun
jati diri bangsa Indonesia yang meliputi bendera negara Sang Merah Putih, bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional atau bahasa negara, lambang negara Garuda
Pancasila, dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Warisan jenius yang tidak ternilai harganya dari para the founding
fathers adalah Pancasila. Pancasila sebagai identitas nasional tidak hanya bersifat
4
fisik seperti simbol atau lambang tetapi merupakan cerminan identitas bangsa
dalam wujud psikis (nonfisik), yakni yang mencerminkan watak dan perilaku
manusia Indonesia sehingga dapat dibedakan dengan bangsa lain.
Identitas nasional sangat penting bagi bangsa Indonesia karena :
(1) bangsa Indonesia dapat dibedakan dan sekaligus dikenal oleh bangsa lain
(2) identitas nasional bagi sebuah negara-bangsa sangat penting bagi kelangsungan
hidup negara-bangsa tersebut karena dapat mempersatukan negara-bangsa; dan
(3) identitas nasional penting bagi kewibawaan negara dan bangsa Indonesia
sebagai ciri khas bangsa.
Buku Pembanding
Buku yang saya jadikan buku pembanding yaitu buku karangan
Paristiyanti Nurwardani yang selaku Direktorat Jendral Pembelajarn dan
Kemahasiswaaan. Buku ini tidak hanya disusun oleh beliau saja, namun dari
berbagai direktorat bidang lain serta dosen-dosen dari universitas lain.
Sehingga buku ini diperuntukkan mahasiswa atau pun pendidik perguruan
tinggi. Buku ini terlihat sangat menarik perhatian pembaca, karena sebelumnya
buku ini dilengkapi oleh pertanyataa-pertanyaan relevan dari penulis agar
pembaca lebih penasaran terhadap isi bukunya. Pembahasan materi identitas
nasional disajikan secara detail, menyeluruh, rinci, singkat dan jelas. Tidak
5
hanya itu saja, gugusan dari penulis disajikan secara naratif dan juga analitis
dimana kemampuan logis dan kritis mahasiswa dalam memahami materi
sangat diperlukan.
Di dalam materi, penulis juga menyajikan gambar-gambar pendukung
agar lebih menarik perhatian. Sehingga pembaca tidak merasa bosan dalam
mempelajarinya. Di bagian kesimpulan, penulis merangkum materi identitas
nasional secara baik dan singkat. Setelah rangkuman, terdapat soal latihan
untuk menguji kemmapuan mahasiswa seberapa paham nya akan materi
identitas nasional ini. Banyak juga ilustrasi ataupu gambaran, saran studi yang
tercantum didalam nya.
Namun, dibalik semua kelebihan isi buku pembanding ini, saya juga
melihat beberapa kekurangan dalam penyajian buku ini, yaitu dalam identitas
buku. Buku ini sangat bagus dalam hal materi, namun identitas bukunya belum
terlalu jelas. Ada beberapa yang tidak dicantumkan, misalnya : tebal buku,
dimensi buku, dan penerbit buku yang masih belum saya temukan.
BAB IV
PENUTUP / KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Penulis dari kedua buku ini sudah baik dalam menyajikan materi
identitas nasional karena hal itu tujuan dan maksud penulis sudah tercapai.
Selain itu juga, penulis bersifat objektif dalam penyampaian materi dan dapat
mengaitkan informasi yang relevan di dalam materinya. Buku adalah sumber
ilmu, maka di dalam kedua buku ini materi – materi yang tersaji pastinya
memiliki manfaat bagi pembaca nya. Materi-materi ini juga kita pelajari dalam
mata kuliah kewarganegaraan sehingga kita juga memiliki banyak ilmu
ataupun informasi mengenai identitas nasional.
B. Saran
Menurut saya sebagai reviewer, saya lebih menyarankan kepada
pembaca sesame mahasiswa ataupun pendidik untuk membaca buku
pembanding yang saya gunakan. Mungkin saja buku pembanding ini dapat
digunakan sebagai bahan ajar lainnnya, sebagai sumber ilmu, sebagai bahan
bacaan kita ataupun sebagai bahan referensi untuk tugas.
6
Daftar Pustaka