Anda di halaman 1dari 2

Mekanisme Obat Antihipertensi

1. Diuretik

Diuretik bekerja dengan meningkatkan ekskresi natrium, air dan klorida sehingga
menurunkan volume darah dan cairan ekstraseluler. Akibatnya terjadi penurunan
curah jantung dan tekanan darah.
 Golongan tiazid
Menghambat transport bersama (symport) na-cl ditubulus distal ginjal, sehingga
eksresi Na+ dan Cl- meningkat.
 Diuretic kuat (loop diuretics, ceiling diuretics)
Bekerja di ansa henle asenden bagian epitel tebal dengan cara menghambat ko
transport Na+, K+, Cl- dan menghambat reabsorbsi air dan elektrolit.
 Diuretic hemat kalium
Hambat reseptor aldosterone di tubulus koligentes ginjal

2. Penghambat adrenoseptor beta (-Bloker)


Mekanisme kerja:
1. Menurunkan frekuensi denyut jantung dan kontraktilitas miokard sehingga
menurunkan curah jantung

2. Hambatan sekresi renin di sel-sel jukstaglomeruler ginjal sehingga terjadi


penurunan produksi angiotensin II
3. Efek sentral yang mempengaruhi aktivitas saraf simpatis, perubahan pada
sensitivitas baroreseptor, perubahan aktivitas neuron adrenergik perifer dan
peningkatan biosintesis prostasiklin.

3. Penghambat angiotensin converting enzyme (ace-inhibitor)


Mekanisme kerja:
Menghambat perubahan Angiotensin I menjadi Angiotensin II sehingga terjadi
vasodilatasi dan penurunan aldosteron. Selain itu, degradasi bradykinin juga
dihambat sehingga kadar bradykinin dalam darah meningkat dan berperan dalam
efek vasodilatasi. Vasodilatasi secara langsung akan menurunkan tekanan darah
sedangkan berkurangnya aldosterone akan menyebabkan ekskresi air dan natrium
dan retensi kalium.

Pada ibu hamil efek samping teratogenic.

4. Antagonis receptor angiotensin II (Angiotensin receptor blocker, ARB)


Menghambat semua efek angiotensin II seperti : vasokontriksi, sekresi aldosterone,
rangsangan saraf simpatis, stimulasi jantung. ARB menimbulkan efek yang mirip
dengan pemberian ACE-inhibitor tapi tidak mempengearuhi metabolisme bradykinin,
maka obat ini tidak memiliki efek samping batuk kering dan angioedema seperti
pada ACE-I.
5. Antagonis kalsium
Menghambat influx kalsium pada sel otot polos pembuluh darah dan miokard,
sehingga terjadi relaksasi otot polos vascular, menurunnya kontraksi otot jantung
dan menurunnya kecepatan nodus SA serta konduksi AV.

Anda mungkin juga menyukai