Nim : M3517042
6. Diuretik Tiazid
Mekanisme kerja diuretik adalah meningkatkan ekskresi natrium, air dan
klorida, sehingga menurunkan volume darah dan cairan ekstra sel,
menurunkan resistensi perifer. Mekanisme kerja golongan tiazid adalah
menghambat transport bersama (symport) Na- Cl di tubulus distal ginjal,
sehingga ekskresi Na+ dan Cl di tubulus merupakan obat utama hipertensi,
paling efektif dalam menurunkan resiko kardiovaskuler. (Gunawan et al.,
2007).
Contoh obatnya yakni Hydrochlorothiazide, Polythiazide.
7. diuretik kuat (loop diuretik)
Mekanisme kerja golongan diuretik kuat adalah bekerja di antara Henle
asenden bagian epitel tebal dengan menghambat transport Na+, K+, Cl - dan
meghambat resorbsi air dan elektrolit. Diuretik kuat dipilih untuk hipertensi
dengan gangguan ginjal yang berat atau gagal ginjal.
Contoh obatnya yakni Bumetanide, Furosemide
8. Angiotensin I Antagonis
Reseptor angiotensin II ditemukan pada pembuluh darah dan target lainnya.
Disubklasifikasikan menjadi reseptor AT1 dan AT2. Reseptor AT1
memperantarai respon farmakologis angiotensin II, seperti vasokonstriksi dan
penglepasan aldosteron. Dan oleh karenanya menjadi target untuk terapi obat.
Fungsi reseptor AT2 masih belum begitu jelas. Banyak jaringan mampu
mengkonversi angiotensin I menjadi angiotensin II tanpa melalui ACE. Oleh
karena itu memblok sistem renin‐angitensin melalui jalur antagonis reseptor
AT1 dengan pemberian antagonis reseptor angiotensin II mungkin
bermanfaat (Gormer, 2007).
Contoh obatnya yaitu Losartan, Candesartan dan Valsartan.