Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

METODE GEOLOGI LAPANGAN

PETA TOPOGRAFI

Disusun Oleh:
Debby Citra Kumala Dewi
21100116140045

DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG
MARET 2018
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktikum Metode Geologi Lapangan Acara: Peta Topografi yang


disusun oleh Debby Citra Kumala Dewi yang disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Waktu :
Sebagai tugas laporan praktikum mata kuliah Metode Geologi Lapangan.

Semarang, 20 Maret 2018


Asisten Acara, Praktikan,

Riana Hidayatunnisa Debby Citra Kumala Dewi


NIM: 21100115130047 NIM : 21100116140045

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………..……. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….. 1
1.1. Maksud……………………………………..…………….………….. 1
1.2. Tujuan…………..……………………………..………………..…..... 1
BAB II LANGKAH-LANGKAH..…….………….……………………………. 2
2.1 Akuisisi ................................................................................................. 2
2.2 Manual ...........................................………....………………………... 4
2.3 Software ...........................................................................……...…….. 6
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN …………………......………………... 10
BAB IV PENUTUP ……………………........…...…………………………...... 33
4.1 Kesimpulan ......................................................................................... 33
4.2 Saran ..................................…………………………....………......... 33
DAFTAR PUSTAKA……………………………..……………………………. 34
LAMPIRAN……………………………………………………………………....3

iii
BAB I
PEMBAHASAN

1.1 Soal 1
1.1.1 Litologi Softrock-hardrock
Litologi yang terdapat pada peta topografi ini diinter-
pretasikan merupakan litologi softrock dan hardrock. Litologi
softrock dapat diketahui dari kontur yang tampak renggang yang di-
interpretasikan memiliki batuan yang tidak resisten dan telah men-
galami pelapukan serta erosi intensif. Litologi hardrock dapat diinter-
pretasi dari kenampakan yang menunjukkan kontur yang rapat yang
dapat diinterpretasikan memiliki litologi lebih resisten sehingga tidak
mudah mengalami pelapukan dan erosi. Pada pendeliniasian litologi
softrock digunakan warna orange dan litologi hardrock menggunakan
warna merah.
1.1.2 Pelurusan struktur geologi
Pada pendeliniasian peta topografi ini juga dilakukan pen-
deliniasian untuk mengetahui suatu pelurusan yang ada dipeta ini. Pe-
lurusan struktur Ciri khas pelurusan struktur geologi ini dapat dikenali
pada peta topografi seperti terdapatnya pola kontur yang rapat yang
menunjukkan kelurusan di kontur yang renggang. Dapat diinter-
pretasikan pelurusan tersebut merupakan hasil dari aktivitas tektonik
yang menyebabkan terbentuknya struktur sekunder seperti sesar atau-
pun lipatan.
1.1.3 Bentuklahan
 Bentuklahan struktural
Pada peta topografi bentang alam struktural, terdapat satuan
deliniasi yang terdiri dari kontur rapat hingga kontur renggang
yang di deliniasi dengan warna ungu. Garis-garis kontur yang ter-
dapat pada peta topografi menyatakan titik ketinggian suatu daerah
tertentu. Apabila semakin rapat garis kontur yang terdapat di peta

1
topografi, maka semakin curam ketinggian suatu wilayah tersebut.
Wilayah yang memiliki satuan struktural rapat tersebut masing-
masing diberikan batas dengan satuan struktural yang renggang
dengan menggunakan pensil warna ungu pada kertas kalkir. Gam-
baran yang terlihat pada peta topografi tersebut dapat diinter-
pretasikan yaitu adanya kenampakan kontur pada peta topografi
yang cenderung memiliki pola pelurusan yang rapat, sehingga
dapat diindikasikan daerah tersebut memiliki kelerengan yang
relatif terjal.
 Bentuklahan Denudasional
Pada peta topografi bentuklahan denudasional, terdapat
satuan deliniasi yang terdiri dari kontur renggang yang di deliniasi
dengan warna coklat. Satuan Bentuklahan denudasional dicirikan
oleh daerah memiliki elevasi yang datar karena adanya proses den-
udasi yang tinggi baik berupa erosi, pelapukan maupun gerakan
tanah. Erosi dapat terjadi secara intensif dikarenakan batuannya
memiliki tingkat resisten yang rendah sehingga mudah mengalami
pelapukan serta erosi

2.2 Pola Penyebaran Singkapan


2.3 Software
2.3.1 Software Progress
 Buka software progress, kemudian akan muncul tampilan tabel seperti
dibawah ini

2
 Isi kolom spacing dengan data AB/2 dan kolom observed data dengan
data rho (𝜌)
 Setelah itu pilih konfigurasi yang akan digunakan dengan memilih
menu configurations lalu pilih Sclumberger.
 Kemudian klik forward modelling, isi kolom depth dengan dn dan ko-
lom resistivity dengan 𝜌n
 Setelah selesai klik tanda panah merah pada forward modelling untuk
memproses data lalu klik invers modelling
 Lihat hasil data yang telah dimasukkan tadi meliputi kurva, tabel in-
terpreted data, resistivity log, legenda, dll
2.3.2 Software IP2win
 Buka software IP2win, kemudian klik menu file pilih create new VES
Point.
 Kemudian isi tabel dengan memasukkan data AB/2, MN dan rho dari
data yang telah didapatkan pada Turus 2
 Setelah selesai, simpan data tabel dengan menge-klik save TXT,
setelah disimpan klik OK
 Akan muncul tampilan kurva yang dibuat, jangan lupa mengubah MN
menjadi MN/2 dengan memilih angka 2, setelah itu klik OK
 Kemudian tekan tanda panah hijau (automatic) pada menu untuk
melakukan matching curve secara otomatis. Untuk lebih me-
nyesuaikan dengan kemauan dapat mengubah kurva merah dengan
menggerakan garis biru untuk menaik turunkan kurva sampai
mendapatkan error serendah mungkin
 Setelah selesai save data dengan memilih menu file lalu klik save
 Ulangin langkah diatas pada data Turus 1.
 Setelah semua selesai, tutup aplikasi IP2win. Kemudian buka kembali
aplikasi tersebut
 Pilih file, open dan pilih salah satu file (Turus 1 atau Turus 2) yang
akan dimasukkan kembali ke aplikasi

3
 Kemudian add file pilih file satu nya yang telah dibuat tadi
 Setelah muncul tampilan seperti dibawah, klik OK untuk melihat hasil
berupa data resistivity cross-section dan pseudo cross-section
 Jika ingin meng-eksport data menjadi gambar dengan cara meng klik
file, export lalu pilih DMP kemudian save
2.3.3 Software Res2dinv

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

4
BAB IV
KESIMPULAN

5
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai