THALLOPHYTA
Nama Kelompok :
1. M. Rif’at Annazih
2. Mirna Nur Valasia
3. Fahimatul Ula
4. Devi Indah Zahrotul
JURUSAN SAINS
SURABAYA
2018
1. Euglena sp.
A. KLASIFIKASI
Kingdom: protozoa
Divisi :euglenophyta
Class :euglenophyeeae
Ordo :euglenales
Phylum :euglenaceae
Genus :Euglena
C. DESKRIPSI
Ciri-ciri Euglena sp tubuhnya menggelendong atau kumparan dan ujungnya
meruncing, tubuhnya dilapisi palikel, memiliki fllagel atau bulu cambuk panjang dan
yang kedua pendek, dari lubang apikal muncul plastida pipih seperti plastida. Euglena
sp juga memiliki stigma bewarna merah dan berfungsi membedakan gelap dan terang
(Roger, 1988).
Mikro alga euglena sp bergerak aktif ,bereproduksi dengan pembelahan biner
dan memiliki sista dorman (pratiwi, 2008). Euglena memiliki tipe klorofil a,b dan
karoten sel tidak dibungkus oleh dinding selulosa melainkan oleh partikel protein yang
berada dalam plasmaleme (kasrina et al, 2012).
Habitat euglena banyak ditemukan dan melimpah diperairan berwarna hijau tua
atau beebentuk filamen hijau di permukaan, euglena juga hidup bebas disegala perairan
payau ataupun tawar dan dapat berkembang sangat baik diperairan yangtercemar
maupun diperkaya terlebih lagi kalau banyak limbah organik (Vuuren et al, 2006).
Euglena hidup dengan ph terendah 0,9 sampai ph tertinggi 8,0 (Rosowki,2003).
D. MANFAAT DAN KEGUNAAN
Dalam bidang perikanan, ganggang merupakan fitoplankton yang berfungsi
sebagai makanan ikan, Euglena juga dapat dijadikan objek dalam bidang sains karena
mudah di dapat dan dibiakkan dan sebagai pencernaan organik.
2. Fragilaria sp.
A. KLASIFIKASI
Kingdom : Protista
Divisi : Chrysophyta
Kelas : Bacillariopyceae
Ordo : Pennales
Sub ordo : Fragilarineae
Famili : Fragilariaceae
Genus : Fragilaria
Spesies : Fragilaria sp. (Sulisetijono, 2009).
B. GAMBAR
Gambar 2.1 Gambar kelompok Fragilaria sp. sampel diambil di got Universitas Islam
Negeri Sunan Ampel, Kota Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.
C. DESKRIPSI
Berdasarkan hasil pengamatan fragilaria memiliki bentuk batang dengan ujung
memipih dan mengembung pada sisi-sisinya. Memiliki warna coklat keemasan,
merupakan organisme uniseluler atau bersel satu, ornamentasi tipe pinnate,
mempunyai rafe, dinding sel tanpa septa, valve simetris, dan tidak mempunyai polar
nodul (Edmonson, 1959).
Fragilaria termasuk genus dari diatom air tawar dan air asin, sehingga banyak
ditemui di danau, laut, air selokan. Biasanya diatom koloni membentuk filament yang
bergabung secara mekanik menggunakan tonjolan yang ada di wajah dan ditengah
katupnya. Diatom individu terlihat membengkak dipusat mereka dimana mereka
bergabung pada pita kolonial. Genus ini tumbuh baik sebagai spesies plankton dan
bentik yang hidup bebas pada koloni atau epifit (Wehr, 2015).
Dilihat dari fragilaria memiliki bentuk rectangular, biasanya dengan satu atau
lebih pita-pita interkalari,memiliki koloni yang mengapung bebas atau sesil, bentuk
koloninya seperti pita dengan sel yang saling menempel di valvenya, atau berbentuk
benang zig zag yang saling menempel dibantalan gelatinous pada ujung-ujung sel nya(
agak jarang terjadi bentuk bintang, dimana sel-sel saling menempel pada sudut-
sudutnya. Fragilaria memiliki pseudoraphe dari pada alur longitudinal yang benar pada
katubnya ( John et.al., 2011).
Memiliki pigmen yang ada pada kromatofor yaitu hijau kekuningan sampai
coklat keemasan. Fragilaria memiliki warna tersebut karena terdapat pigmen karoten
dan xantofil yang predominan, bereproduksi secara seksual dengan melakukan
pembeleahan sel dan memebentuk auxuspora (Sulisetijono, 2009).
3. Pleurotus ostreatus
A. KLASIFIKASI
Kingdom : Mycetae
Divisi : Amastigomycota
Sub divisi : Basidiomycotea
Kelas : Basidiomycetes
Ordo : Agaricales
Familia : Agaricalles
Genus : Pleurotus
Spesies : Pleurotus ostreatus (Alexopoulus, 1962).
B. GAMBAR
Gambar 1.1 Gambar kelompok Pleurotus ostreatus sampel diambil di Budidaya Jamur
Tiram Kebonsari, Kota Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
C. DESKRIPSI
Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur kayu, banyak orang yang
menyebut jamur tiram sebagai jamur kayu karena jamur ini banyak tumbuh pada
media kayu yang sudah cukup lapuk (Cahyanan et al., 1999).
Jamur tiram mempunyai tudung berdiameter 4-15 cm atau lebih, bentuknya
seperti tiram, cembung, kadang-kadang berbentuk corong, permukaannya licin,
lembab, agak berminyak tetapi tidak lengket, tepi menggulung kedalam, daging tebal
berwarna putih, tepi lunak (Gunawan, 2004).
Tubuh buah jamur tiram memiliki tudung (Pileus) dan tangkai (Stipe atau
Stalk), pileus berbentuk seperti cangkang tiram berukuran 5 cm-15 cm dan permukaan
bagian bawah berlapis lapis seperti insang berwarna putih dan lunak, kandungan nutrisi
yang dimiliki jamur tiram putih setiap 100 gram berat kering adalah 128 kalori dan
protein 16 gram lemak, kalsium 51 mg, karbohidrat 64,6 mg, zat besi 6,7 mg, vitamin
B 0,1 mg (Astuti H, 2013).
Vitamin-vitamin yang terkandung didalam jamur meliputi thiamin, riboflavin,
niasin, biotin, dan vitamin c, jamur ini mengandung 18 macam asam amino
diantaranya: isoluecin, leucine, iysine, cystine, tyrosine, threonine (Pidada dan
Suhargo, 2007).
Jamur tiram merupakan merupakan tanaman heterotropik yang hidupnya
tergantung pada lingkungan lembab, factor lingkungan yang mempengaruhi berupa air,
keasaman, pH, Suhu udara, Substrat (Djarijah, 2001).
Jamur tiram berasal dari bahasa yunani disebut pleurotus artinya bentuk
samping atau posisi menyamping antara tangkai dengan tudung sedangkan tiram
bentuk tubuhnya menyerupai kulit tiram (Soenanto, 2000).
Jamur merupakan tanaman yang berinti, berspora, tidak berklorofil berupa sel
atau benang- benang bercabang, jamur mengambil makanan yang yang sudah dibuat
oleh organism lain yang sudah mati (Widyastuti, 2008).
A. KLASIFIKASI
Kingdom : Fungi
Filum : Ascomycota
Divisio : Ascomycotina
Class : Lecanoromycetes
Subclass : Lecanorales
Family : Parmeliaceae
Genus : Parmelia
Spesies : Parmelia sulcate (Nash, 2008)
a) Morfologis
(a) (b)
b) Anatomis
Gambar 1.2 Anatomi Parmelia sulcata pengamatan dengan mikroskop gambar
literatur (Ferencova, 2013)
C. DESKRPSI
Specimen lichens diambil di Taman Hutan Raya Raden Soerjo (Tahura), Kota
Batu, Jawa Timur, Indonesia. Parmelia sulcata memiliki warna hijau keputihan pada
bagian samping dan hijau dibagian tengah. Memiliki bentuk talus Foliose karena
bentuknya menyerupai daun yang terlipat-lipat dan melekat pada substrat
menggunakan rhizin yang merupakan struktur yang terbentuk dari kumpilan hifa fungi
yang berfungsi memperkokoh kedudukan talus agar dapat melekat pada substrat kulit
pohon. Lichen ini hanya menempel pada bahian tengah tubuhnya saja dan bagian tepi
sdikit condong kearah atas, hal ini membuat tubuh lichen mudah dipisahkan dari
substrat kulit kayu pada pohon. Bagian tepi talus disebut apotesia yaitu tempat yang
terdapat isidia dan soredia namun mempunyai lonus tidak tetap. Permukaan lichen ini
tidak berpori dan bagian permukaan bawahnya berwarna kehitaman. (Ulfira, 2017)
Anatomi jenis foliose terdiri dari korteks atas, daerah alga, medulla, dan
korteks bawah. Yang pertama yaitu korteks atas bia disebut pseudoparenchyma yaitu
jaringan padat yang merupakan hifa jamurnya. Sel berisi material gelatin dan berfungsi
sebagai pelindung. Yang kedua yaitu daerah alga terletak dibawah korteks atas,
merupakan sel hifa yang renggang dan di isi dengan sel sel hijau, yaitu, Nostoc,
Gleocapsa, Chrorella, dan Rivularia. Yang ketiga bagian medulla,merupakan lapisan
hifa-hifa yang luas dan longgar, mempunyai dinding tebal, hida menebal kea rah pusat
dan menipis kearah tepi talus. Yang keempat yaitu bagian terbawah adalah korteks
bawah yang menjadi tempat melekat rhizin, merupakan struktur hifa padat dan
membentang vertikal, beberapa jenis lichenes tidak memiliki korteks bawah.
(Yurnaliza, 2002)
Astuti H.K .dan Kuswytasari N.D. 2013. Efektifitas Pertumbuhan Jamur Tiram Putih
(Pleurotus ostreatus) dengan variasi Media Kayu Sengon (Paraserianthes
falcataria) dan Sabut Kelapa (Cocus nucifera) . Jurnal Sains dan Seni
Pomits vol.2 no 2.
Cahyana dan B. Mucrodj. 1999. Jamur Tiram Pembibitan, Pembudidayaan, Analisis
Usaha. Penebar Swadaya. Jakarta.
Djarijah, Nunung Marliana dan Abbas Siregar Djarijah. 2001. Jamur Tiram. Penerbit
Kanisius. Yogyakarta.
Edmonson, W.T. 1959. Fresh Water Biology. John Willey and Sons. New York.
Ferencova Zuzana, Cubas Paloma, Divakar P.K., Molina M.C., and Crespo Ana. 2013.
Notoparmelia, a new genus of Parmeliaceae (Ascomycota) based on
overlooked reproductive anatomical features, phylogeny and distribution
pattern. The Lichenologist. 46(1): 51-67.
Gunawan, D dan Mulyani S. 2004. Ilmu Obat Alam. Penebar Swadaya. Jakarta.
Handayani, T. Mulyati, A.dan Soplah, N.2014. Penyerapan Emisi CO2 oleh Mikroalga
Euglena sp dengan Bioereaktor Kolam Kultur. Balai Teknologi. Tanggerang
Selatan.
John, DM., Whitton, BA., Brook AJ. 2011. FloraAlga Air Tawar dari Kepulauan
Inggris: Panduan Identifikasi Untuk Alga Air Tawar dan Terestrial (Edisi
Kedua).Cambridge University Press. Cambridge.
Kasrina,Irawati,S., danJayanti, E, W. 2012. Ragam Jenis Mikroalga Di Air Rawa
Kelurahan Bentiring Permai Kota Bengkulu Sebagai Alternatif sumber
Belajar Biologi Sma.JURNAL EXATA.10:1, 40.
Nash Thomas H. III. 2008. Lichen Biology. Cambridge University Press. London.
Pidada I.B.R. dan L.Suhargo. 2007. Kemampuan Jamur Tiram (Pleurotus
ostreatus)Sebagai Suplemen Untuk Peningkatan Sekresi Air Susu dan
Diameter Alveolus Kelenjar Ambing Mencit. Ber. Penel.Hayati. 12: 161-
165.
Roger, A.O. 1988. Comparative protozoology, ecology, physiology and life history.
New York: Sringer-Verlag New York Inc.
Soenanto, Hardi. 2000. Jamur Tiram Budidaya dan Pekuang Usaha.CV Aneka
Ilmu.Semarang.
Suriawiria, Unus, 2001. Sukses Beragrobisnis Jamur Kayu : Shitake, Kuping Tiram.
Vuuren SJV, Jonathan T, Carin VG, Annelise G. 2006. Easy Identification of The Most
Common Freshwater Algae. South African: North-West University
Noorowes-Universitiet.Wehr JD, Sheath RG. 2003. Freshwater Algae Of
Noert America.
Wehr, John D. 2015. Ganggang Air Tawar Amerika Utara: Ekologi dan
Klasifikasi(Ekologi Perairan). Elsevier.
Widyastuti, N dan D. Tjokrokusumo. 2008. Aspek Lingkungan Sebagai Faktor
PenentuKeberhasilan Budidaya Jamur Tiram ( Pleurotus sp). Badan
Pengkajian danPenerapan Teknologi 9(3) 287-293.
Yurnaliza, S.Si, M.Si. 2002. Lichenes (Karakteristik, Klasifikasi, dan Kegunaan).
Universias Sumatera Utara Digital Library. Medan, Sumatera Utara.