Tuli Sensorineural Sensorineural Hearing Loss
Tuli Sensorineural Sensorineural Hearing Loss
dyca
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
petunjukNya, saya dapat menyelesaikan referat “Tuli Sensorineural” ini, yang telah diterima
Referat ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas kepaniteraan klinik di
bagian ilmu telinga, hidung, dan tenggorok (THT) di RSAL Mintohardjo selama periode 6
Mei 2013 – 8 Juni 2013. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada para konsulen di bagian THT, khususnya dr M. Agus S, Sp.THT yang telah
memberikan bimbingan pada saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Saya menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih memiliki
banyak kekurangan serta kesalahan. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak. Saya berharap kasus ini dapat bermanfaat dan
dapat menambah pengetahuan dalam bidang ilmu THT khususnya dan bidang kedokteran
pada umumnya.
1
Universitas Trisakti. dyca
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
2.3.9. Prognosis………………………………………………………………........ 20
BAB I
2
Universitas Trisakti. dyca
PENDAHULUAN
Kelainan telinga dapat menyebabkan tuli konduktif dan tuli sensorineural. Dari semua
tuli yang terjadi karena adanya gangguan pada telinga dalam atau pada jalur saraf dari telinga
dalam ke otak. Tuli sensorineural merupakan masalah bagi jutaan orang. Kehilangan
pendengaran ini dibagi dalam beberapa derajat, yaitu ringan, sedang,dan berat.Tuli ini dapat
mengenai segala usia dengan etiologi yang berbeda-beda.Sekitar 50% kasus merupakan
Tuli sensorineural dibagi dalam tuli sensorineural koklea dan retrokoklea. Tuli
intoksikasi obat, selain itu juga dapat disebabkan oleh tuli mendadak, trauma kapitis, trauma
neuroma akustik, tumor sudut pons serebelum, mieloma multipel, cedera otak, perdarahan
Jumlah orang Amerika dengan gangguan pendengaran memiliki angka kejadian dua kali lipat
selama 30 tahun terakhir. Data yang diperoleh dari survei federal menggambarkan prevalensi
untuk individu yang berusia tiga tahun atau lebih yang mengalami gangguan pendengaran,
yaitu 13,2 juta (1971), 14,2 juta (1977), 20,3 juta (1991), dan 24,2 juta (1993).Seorang
peneliti independen memperkirakan bahwa 28,6 juta orang Amerika memiliki gangguan
pendengaran pada tahun 2000. Anak-anak yang tuli akan merasa jauh lebih sulit daripada
anak-anak yang memiliki pendengaran normal untuk belajar kosa kata, tata bahasa,urutan
kata, ungkapan idiomatik, dan aspek lain dari komunikasi verbal. Beberapa studi
menunjukkan varians dalam prevalensi bayi baru lahir dengan gangguan pendengaran
3
Universitas Trisakti. dyca
bawaan di Amerika Serikat. Perkiraan keseluruhan adalah antara 1 sampai 6 per 1.000 bayi
yang baru lahir. Sebagian besar anak dengan gangguan pendengaran bawaan tuna rungu saat
lahir dan berpotensi diidentifikasi oleh skrining pendengaran bayi baru lahir.
Namun,beberapa gangguan pendengaran bawaan mungkin tidak menjadi jelas sampai nanti di
masa kanak-kanak.
1.2. Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui secara mendalam dan luas
1.3.Manfaat
sensorineural.
BAB II
4
Universitas Trisakti. dyca
TINJAUAN PUSTAKA
Telinga terdiri atas telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
Telinga Luar
Telinga luar terdiri dari daun telinga dan liang telinga sampai membran timpani.
Daun telinga
Daun telinga terdiri dari tulang rawan elastin dan kulit. Bagian daun telinga berfungsi untuk
membantu mengarahkan suara ke dalam liang telinga dan akhirnya menuju membran timpani.
Liang telinga
Liang telinga berbentuk huruf S, dengan rangka tulang rawan pada sepertiga bagian luar,
sedangkan dua pertiga bagian dalamnya terdiri dari tulang. Panjangnya kira-kira 2, 5 – 3 cm.
Rancangan yang begitu kompleks pada telinga luar berfungsi untuk menangkap suara dan
bagian terpenting adalah liang telinga. Saluran ini merupakan hasil susunan tulang dan rawan
5
Universitas Trisakti. dyca
yang dilapisi kulit tipis. Pada sepertiga bagian luar kulit liang telinga terdapat banyak kelenjer
serumen dan rambut. Kelenjer keringat terdapat pada seluruh kulit liang telinga. Pada dua
Membran Timpani
Membran timpani merupakan suatu bangunan berbentuk kerucut dengan puncaknya umbo,
mengarah ke medial. Membran timpani tersusun oleh suatu lapisan epidermis di bagian luar,
lapisan fibrosa di bagian tengah dimana tangkai maleus dilekatkan, dan lapiasan mukosa
bagian dalam. Lapisan Fibrosa tidak terdapat di atas prosesus lateralis maleus dan ini
menyebabkan bagian membrana timpani yang disebut membran Shrapnell menjadi lemas
( flaksid ).
Membran timpani terlihat bundar dan cekung bila dilihat dari arah liang telinga dan terlihat
oblik terhadap sumbu liang telinga. Bagian atas disebut pars flaksida (membran shaphrnell),
sedangkan bagian bawah pars tensa (membran propria). Pars Flaksida terdiri dari 2 lapis:
epitel kulit liang telinga dan sel kubus bersilia seperti epitel mukosa saluran nafas. Pars Tensa
mempunyai satu lapis bagian tengahya yaitu lapisan yang terdii dari serat kolagen yang
berjaln secara radier di bagian luar dan sirkuler pada bagian dalam.
6
Universitas Trisakti. dyca
Telinga Tengah
Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan udara agar seimbang.
Di dalamnya terdapat saluran Eustachio yang menghubungkan telinga tengah dengan faring.
Rongga telinga tengah berhubungan dengan telinga luar melalui membran timpani.
Hubungan telinga tengah dengan bagian telinga dalam melalui jendela oval dan jendela
Selain itu terdapat pula tiga tulang pendengaran yang tersusun seperti rantai yang
menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval. Ketiga tulang tersebut adalah tulang
martil (maleus) menempel pada gendang telinga dan tulang landasan (inkus). Kedua tulang
ini terikat erat oleh ligamentum sehingga mereka bergerak sebagai satu tulang. Tulang yang
ketiga adalah tulang sanggurdi (stapes) yang berhubungan dengan jendela oval. Antara
tulang landasan dan tulang sanggurdi terdapat sendi yang memungkinkan gerakan bebas.
7
Universitas Trisakti. dyca
Fungsi rangkaian tulang dengar adalah untuk mengirimkan getaran suara dari membran
Telinga Dalam
Labirin (telinga dalam) mengandung organ pendengaran dan keseimbangan dan terletak pada
a. Labirin bagian tulang, terdiri dari : kanalis semisirkularis, vestibulum, dan koklea.
b. Labirin bagian membran, yang terletak didalam labirin bagian tulang, yang terdiri dari
kanalis semisirkularis, utrikulus, sakulus, sakus dan duktus endolimfatikus, serta koklea.
Antara labirin bagian tulang dan membran terdapat suatu ruangan yang berisi cairan
perilimfe yang berasal dari cairan serebrospinalis dan filtrasi darah. Di dalam labirin bagian
8
Universitas Trisakti. dyca
membran terdapat cairan endolimfe yang diproduksi oleh stria vaskularis dan diresorbsi pada
sakus endolimfatikus. Labirin membran dikelilingi oleh cairan perilimfe ( tinggi natrium dan
yang memisahkan koklea dari kanalis semisirkularis. Pada dinding lateral terdapat foramen
ovale (fenestra vestibuli) sedangkan foramen rotundum terdapat pada lateral bawah. Pada
dinding medial bagian anterior terdapat lekukan berbentuk spheris yang berisi makulasakuli
dan terdapat lubang kecil yang berisi serabut saraf vestibular inferior. Pada dinding posterior
terdapat muara dari kanalis semisirkularis dan bagian anterior berhubungan dengan skala
vestibuli koklea.
Kanalis Semisirkularis terdiri dari 3 buah, yaitu superior, posterior, dan lateral yang
membentuk sudut 90° satu sama lain. Masing-masing kanal membentuk 2/3 lingkaran, dengan
diameter 0,8 – 1 mm dan membesar hampir dua kali lipat pada bagian ampula. Pada
vestibulum terdapat lima muara kanalis semisirkularis dimana kanalis superior dan posterior
Koklea terletak di depan vestibulum menyerupai rumah siput dengan panjang ± 30-35
mm. Koklea membentuk 2 ½ - 2 ¾ kali putaran dengan sumbunya yang disebut modiolus
yang berisi berkas saraf dan suplai darah dari arteri vertebralis. Kemudian serabut saraf ini
berjalan ke lamina spiralis ossea untuk mencapai sel-sel sensorik organ Corti. Koklea bagian
tulang dibagi dua oleh suatu sekat. Bagian dalam sekat ini adalah lamina spiralis ossea dan
bagian luarnya adalah lamina spiralis membranasea, sehingga ruang yang mengandung
9
Universitas Trisakti. dyca
Skala vestibuli ( bagian atas), Dasar skala vestibuli disebut sebagai membran timpani
skala media terdapat bagian yang berbentuk lidah yang disebut membran
tektoria.Membran tektoria disekresi dan disokong oleh suatu panggung yang terletak
oleh lamina spiralis oseus dan membrana basilaris. Pada membrana basilaris terletak
organ corti yang terdapat 4 lapisan sel rambut yang penting untuk mekanisme
pendengaran, di mana 1 lapisan sel rambut terletak pada sisi dalam dari terowong
Corti (Tunnel of Corti) dan dikenal sebagai sel rambut dalam sedangkan 3 lapisan sel
Kedua skala vestibuli dan skala timpani ini bertemu pada ujung koklea yang disebut
helikotrema. Skala vestibuli berawal pada foramen ovale dan skala timpani berakhir pada
foramen rotundum. Pertemuan antara lamina spiralis ossea dan membranasea ke arah
perifer membentuk suatu membran yang tipis yang disebut membran Reissner yang
10
Universitas Trisakti. dyca
memisahkan skala vestibuli dengan skala media (duktus koklearis). Duktus koklearis
berbentuk segitiga, dihubungkan dengan labirin tulang oleh jaringan ikat penyambung
periosteal dan mengandung end organ dari N. koklearis dan organ Corti. Duktus koklearis
penting untuk mekanisme saraf perifer pendengaran. Organ Corti terdiri dari satu baris sel
rambut dalam yang berisi kira-kira 3000 sel dan 3 baris sel rambut luar yang berisi kira-kira
12.000 sel. Sel-sel ini menggantung lewat lubang-lubang lengan horizontal dari suatu
jungkat-jungkit yang dibentuk oleh sel-sel penyokong. Ujung saraf aferen dan eferen
menempel pada ujung bawah sel rambut. Pada permukaan sel rambut terdapat strereosilia
yang melekat pada suatu selubung yang cenderung datar yang dikenal sebagai membran
Sakulus dan utrikulus terletak di dalam vestibulum yang dilapisi oleh perilimfe.
Sakulus jauh lebih kecil dari utrikulus tetapi strukturnya sama. Sakulus dan utrikulus
berhubungan satu sama lain dengan perantaraan duktus utrikulosakularis yang bercabang
menjadi duktus endolimfatikus dan berakhir pada suatu lipatan dari duramater pada bagian
belakang os piramidalis yang disebut sakus endolimfatikus. Pada sakulus terdapat makula
Telinga dalam mendapatkan darah dari a. auditori interna (a. labirintin) yang berasal
dari a. serebelli inferior anterior atau dari a. basilaris yang merupakan suatu end artery dan
tidak mempunyai pembuluh darah anastomosis. Setelah memasuki meatus akustikus internus,
11
Universitas Trisakti. dyca
a. Arteri vestibularis anterior yang mendarahi makula utrikuli, sebagian macula sakuli,
krista ampularis, kanalis semisirkularis superior dan lateral serta sebagian dari utrikulus
dan sakulus.
bagian inferior utrikulus dan sakulus serta putaran basal dari koklea.
c. Arteri koklearis yang memasuki modiolus dan menjadi pembuluh-pembuluh arteri spiral
yang mendarahi organ Corti, skala vestibuli, skala timpani sebelum berakhir pada stria
vaskularis.
Aliran vena pada telinga dalam melalui tiga jalur utama yaitu vena auditori interna
mendarahi putaran tengah dan apikal koklea. Vena akuaduktus koklearis mendarahi putaran
basiler koklea, sakulus dan utrikulus dan berakhir pada sinus petrosus inferior. Vena
PERSARAFAN TELINGA
N. akustikus dan N. fasialis masuk ke dalam porus dari meatus akustikus internus dan
bercabang dua sebagai N. vestibularis dan N. koklearis. Pada dasar meatus akustikus internus
Telinga melaksanakan dua fungsi yang berbeda: (1) mendengar, yang melibatkan
telinga luar, telinga tengah, dan koklea telinga dalam, dan (2) sensasi keseimbangan, yang
melibatkan apparatus vestibularis telinga dalam. Berlainan dengan fotoreseptor mata, reseptor
12
Universitas Trisakti. dyca
telinga terletak di telinga dalam dimana sel-sel rambut di koklea dan apparatus vestibularis
adalah mekanoreseptor.
Pendengaran bergantung pada kemampuan telinga untuk mengubah gelombang suara
di udara menjadi deformasi mekanis sel-sel rambut reseptif yang kemudian mengawali sinyal
listrik. Gelombang suara terdiri dari daerah-daerah pemampatan (kompresi) molekul udara
bertekanan rendah. Nada suara ditentukan oleh frekuensi gelombang dan dan kekerasan
(intensitas) oleh amplitudo gelombang. Gelombang suara disalurkan melalui saluran telinga
luar ke membrana timpani, yang bergetar secara sinkron dengan gelombang suara tersebut.
Tulang-tulang telinga tengah yang menjembatani celah antara membrana timpani dan
telinga dalam memperkuat gerakan membrana timpani dan menyalurkannya ke jendela oval,
Gelombang ini, yang berfrekuensi sama dengan gelombang suara semula, menyebabkan
membrana basilaris bergetar. Berbagai bagian dari membrana ini secara selekttif bergetar
lebih kuat sebagai respons terhadap frekuensi suara tertentu. Di atas membrana basilaris
terletak sel-sel rambut reseptif organ Corti, yang rambut-rambutnya menekuk saat membrana
basilaris bergerak naik turun dalam kaitannya dengan membrana tektorial yang stasioner
daerah membrana basilaris dengan getaran maksimum itu diubah menjadi sinyal listrik yang
13
Universitas Trisakti. dyca
2.3.1 DEFINISI
Kelainan telinga dapat menyebabkan tuli konduktif atau tuli sensorineural. Tuli
konduktif biasanya disebabkan oleh kelainan yang terdapat di telinga luar atau telinga tengah.
yang terjadi akibat kerusakan pada telinga bagian dalam, saraf yang berjalan dari telinga ke
2.3.2. INSIDENSI
banyak orang. Jumlah orang Amerika dengan gangguan pendengaran memiliki angkakejadian
dua kali lipat selama 30 tahun terakhir. Berdasarkan data yang diperoleh dari surveifederal,
didapatkan prevalensi untuk individu yang berusia tiga tahun atau lebih yangmengalami
gangguan pendengaran berkisar 13,2 juta (1971), 14,2 juta (1977), 20,3 juta(1991), dan 24,2
juta (1993). Seorang peneliti independen memperkirakan bahwa 28,6 juta orang Amerika
memiliki gangguan pendengaran pada tahun 2000. Gangguan pendengaran sensorineural mendadak
sensorineural diperkirakan adalah 5 sampai 20 kasus per 100.000 orang. Paparan dengan
kebisingan telah lama dikenal sebagai faktor risiko untuk gangguan pendengaran Lebih dari
30 juta orang Amerika yang terkena tingkat suara berbahaya secara teratur.
14
Universitas Trisakti. dyca
2.3.3 ETIOLOGI
atau alkohol. Selain itu, tuli sensorineural juga dapat disebabkan oleh tuli mendadak (sudden
Tuli sensorineural retrokoklea disebabkan oleh neuroma akustik, tumor sudut pons
2.3.4 PATOFISIOLOGI
Perjalanan penyakit dari tuli sensorineural disebabkan oleh beberapa hal sesuai
dengan etiologi yang sudah disebutkan diatas. Pada tuli sensorineural (perseptif) kelainan
terdapat pada koklea (telinga dalam), nervus VIII atau di pusat pendengaran. Sel rambut
dapat dirusak oleh tekanan udara akibat terpapar oleh suara yang terlalu keras untuk jangka
waktu yang lama dan iskemia. Kandungan glikogen yang tinggi membuat sel rambut dapat
agen kemoterapeutik cisplatin, yang melalui stria vaskularis akan terakumulasi di endolimfe.
Hal ini yang menyebabkan tuli telinga dalam yang nantinya mempengaruhi konduksi udara
dan tulang. Ambang pendengaran dan perpindahan komponen aktif membran basilar akan
terpengaruh sehingga kemampuan untuk membedakan berbagai nada frekuensi yang tinggi
menjadi terganggu. Akhirnya, depolarisasi sel rambut dalam tidak adekuat dapat
menghasilkan sensasi suara yang tidak biasa dan mengganggu (tinnitus subyektif). Hal ini
15
Universitas Trisakti. dyca
bias juga disebabkan oleh eksitasi neuron yang tidak adekuat pada jaras pendengaran atau
korteks auditorik.
Kekakuan membran basilar mengganggu mikromekanik yang akan berperan dalam
ketulian pada usia lanjut. Tuli telinga dalam juga disebabkan oleh sekresi endolimfe yang
abnormal. Jadi, loop diuretics pada dosisi tinggi tidak hanya menghambat kotranspor Na + -K+
-2Cl- ginjal, tetapi juga di pendengaran. Kelainan genetik pada kanak K + di lumen juga
diketahui menyebabkan hal tersebut. Kanal K+ terdiri atas dua subunit (IsK/KvLQT1) yang juga
diekspresikan pada organ lain, berperan dalam proses repolarisasi. Defek KvLQT1 atau IsK
endolimfe menjadi menonjol keluar sehingga mengganggu hubungan antara sel rambut dan
endolimfe dan perilimfe yang berperan dalam penyakit Meniere yang ditandai dengan
atau berat seperti ketulian. Kehilangan pendengaran secara cepat dapat memberikan petunjuk
disebabkan oleh trauma atau adanya gangguan dari sirkulasi darah. Sebuah onset yang tejadi
Gejala seperti tinitus (telinga berdenging) atau vertigo (berputar sensasi), mungkin
menunjukkan adanya masalah dengan saraf di telinga atau otak. Gangguan pendengaran
dapat terjadi unilateral atau bilateral. Kehilangan pendengaran unilateral yang paling sering
16
Universitas Trisakti. dyca
dikaitkan dengan penyebab konduktif, trauma, dan neuromas akustik. Nyeri di telinga
dikaitkan dengan infeksi telinga, trauma, dan obstruksi pada kanal. Infeksi telinga juga dapat
menyebabkan demam.
2.3.6 DIAGNOSIS
A. Anamnesis
Diperlukan anamnesis yang terarah untuk menggali lebih dalam dan luas keluhan
utama pasien. Keluhan utama telinga antara lain pekak (tuli), suara berdenging
(tinnitus), rasa pusing berputar (vertigo), rasa nyeri di dalam telinga (otalgia), dan
keluar cairan dari telinga (otore). Perlu ditanyakan apakah keluhan tersebut pada
satu atau kedua telinga, timbul tiba-tiba atau bertambah berat, sudah berapa lama
diderita, riwayat trauma kepala, telinga tertampar, trauma akustik, terpajan bising,
gangguan pendengaran ini sudah diderita sejak bayi sehingga terdapat gangguan
bicara dan komunikasi, dan apakah gangguan lebih terasa di tempat yang bising
Untuk membedakan tuli koklea dan tuli retrokoklea diperlukan pemeriksaan yang
1. Audiometri khusus
17
Universitas Trisakti. dyca
yaitu:
Diberikan intensitas bunyi tertentu pada frekuensi yang sama pada kedua
Audiometri Bekesy
18
Universitas Trisakti. dyca
2. Audiometri objektif
Audiometri Impedans
Elektrokokleografi
electropotential cochlea.
Otoacoustic Emission/OAE
fungsi koklea.
Cara Stenger
19
Universitas Trisakti. dyca
Dengan Impedans.
Dengan BERA.
4. Audiologi anak
Beberapa penyakit yang dapat dijadikan sebagai diagnosis banding tuli sensorineural,antara
lupus eritematosus, campak, multiple sclerosis, penyakit gondok, neoplasma kanal telinga,
20
Universitas Trisakti. dyca
2.3.8 PENATALAKSANAAN
Tuli sensorineural tidak dapat diperbaiki dengan terapi medis atau bedah tetapi dapat
dengar (amplifikasi) khusus. Volume suara akan ditingkatkan melalui amplifikasi, tetapi suara
akan tetap teredam. Saat ini, alat bantu digital yang di program sudah tersedia, dimana dapat
hipotiroidisme, hiperlipidemia, dan gagal ginjal) atau gangguan autoimun (poliartritis dan
lupus eritematosus) dapat diberikan pengobatan medis sesuai penyakit yang mendasarinya.
Beberapa individu dengan tuli sensorineural yang berat, dapat dipertimbangkan untuk
melakukan implantasi bedah perangkat elektronik di belakang telinga yang disebut implan
2.3.9. PROGNOSIS
Pasien dengan gangguan pendengaran sensorineural yang berat mungkin dapat mendengar
suara setelah melakukan implantasi koklea. Jika tinitus disebabkan oleh tumor akustik,
operasi untuk mengangkat lesi atau menyamakan tekanan dapat dilakukan. Tinitus berkurang
atau sembuh sekitar 50% dari kasus yang berat setelah menjalani operasi.
BAB III
KESIMPULAN
21
Universitas Trisakti. dyca
Tuli sensorineural adalah berkurangnya pendengaran atau gangguan pendengaran yang terjadi
akibat kerusakan pada telinga bagian dalam, saraf yang berjalan dari telinga ke otak (saraf
Manifestasi klinik : Gangguan pendengaran mungkin timbul secara bertahap atau tiba-tiba .
Pendengaran berkurang dapat unilateral atau bilateral, biasanya disertai tinnitus dan vertigo,
Untuk membedakan tuli konduktif dan tuli neurisensorik dibutuhkan audiologi dasar.
Tes Rinne (+) hantaran udara masih(-) hantaran udara tidak (+) hantaran udara
Untuk membedakan tuli koklea dan tuli retrokoklea diperlukan pemeriksaan yang
terdiri dari audiometri khusus, audiometri objektif, pemeriksaan tuli anorganik, dan
pemeriksaan audiometri anak. Tuli sensorineural tidak dapat diperbaiki dengan terapi medis
atau bedah tetapi dapat distabilkan. Nmun umumnya penatalaksanaanya yitu memasang alat
bantu dengar (ADB), implant koklea, latihan membaca ujaran ( speech reading ), latihan
mendengar ( auditory training ), dan terapi wicara ( speech therapi ). Pasien dengan gangguan
pendengaran sensorineural yang berat mungkin dapat mendengar suara setelah melakukan
implantasi koklea.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
22
Universitas Trisakti. dyca
1. ASHA. Hearing Loss. 2011. Accessed on: 25th Mei 2013. Available from:
http://www.asha.org/public/hearing/Hearing-Loss/ .
2. Yunita A.Gangguan Pendengaran Akibat Bising. 2003. Accessed on: 25 Mei 2013.
andrina1.pdf .
3. AARP. Sensorineural deafness. 2009. Accessed on: 25 Mei 2013. Available from:
https://www.aarphealthcare.com/adamcontent/sensorineuraldeafness?
hlpage=article&loc=table_of_contents_nav#definition.
4. MD Guidelines. Hearing Loss. 2010. Accessed on: 25 Mei 2013. Available
from:http://www.mdguidelines.com/hearing-loss.
5. Tuli Sensorineural.2012. Accessed on 25 Mei 2013.Available from :
http://id.scribd.com/doc/103709140/Tuli-Sensorineural
Journal. 1-6
23
Universitas Trisakti. dyca
11. Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia: dari Sel ke Sistem; alih bahasa, Brahma
Tenggorok Kepala & Leher.Edisi ke-6. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, 2008. h.
16;22.5.
13. Silbernagl, Stefan. Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi; alih bahasa, Iwan
Leher.Dalam: Soepardi EA, Iskandar N. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok Kepala & Leher. Edisi ke-6. Jakarta : Balai Penerbit FK UI, 2008. h. 1-2.
15. Sjarifuddin, Bashiruddin J, Alviandi W. Tuli Koklea dan Tuli Retrokoklea.
Tenggorok Kepala& Leher. Edisi ke-6. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, 2008. h. 23-
30.10.
24