DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS MANGUNHARJO
Jl. Raya Megang Sakti, Kel. O.Mangunharjo, Kec. Purwodadi, Kab. Musi Rawas, kode pos 31667
Email : pkm.mh2018@gmail.com, No. Hp : 08126917119/085268927932
KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS MANGUNHARJO
Nomor: 800/ /KPTS/PKM.MH/I /2018
TENTANG
TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PUSKESMAS MANGUNHARJO
KECAMATAN PURWODADI
MEMUTUSKAN
YULI ZULAIKHA
Lampiran : SK KUPT Puskesmas Mangunharjo
Nomor SK : 800/ / KPTS/PKM.MH/I/2018
Tanggal : 05 JANUARI 2018
Tentang : Tata Naskah Dinas Di Lingkungan Puskesmas Mangunharjo
Kecamatan Purwodadi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu komponen penting dalam ketatalaksanaan kedinasan adalah
administrasi umum. Ruang lingkup administrasi umum meliputi tata
naskah dinas, penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan, dan
tata ruang perkantoran.
Tata naskah dinas sebagai salah satu unsur administrasi umum
mencakup pengaturan tentang jenis, penyusunan, penggunaan lambang
negara, logo, cap dinas, serta penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar dalam naskah dinas.
Keterpaduan tata naskah dinas Puskesmas Mangunharjo sangat
diperlukan untuk menunjang kelancaran komunikasi tulis instansi dalam
menyelenggarakan tugas umum kedinasan dan pembangunan dalam bidang
kesehatan secara efektif dan efisien. Untuk itu diperlukan Pedoman Tata
Naskah Dinas sebagai pedoman atau acuan dalam melaksanakan
pemerintah di lingkungan Puskesmas Mangunharjo.
D. Asas
1. Asas Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan tata naskah dinas perlu dilakukan secara efektif dan
efisien dalam penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah dinas,
penentuan spesifikasi informasi serta dalam penggunaan bahasa
Indonesia yang baik, benar, dan lugas.
2. Asas Pembakuan
Naskah dinas diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk baku,
termasuk jenis, penyusunan naskah dinas, dan tata cara
penyelenggaraannya.
3. Asas Pertanggungjawaban
Penyelenggaraan tata naskah dinas dapat dipertanggungjawabkan dari
segi isi, format, prosedur, kearsipan, kewenangan, dan keabsahan.
4. Asas Keterkaitan
Kegiatan penyelenggaraan tata naskah dinas terkait dengan unsur
administrasi umum lainnya.
5. Asas Keceptatan dan Ketepatan
Untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi satuan kerja atau
satuan organisasi, naskah dinas harus dapat diselesaikan tepat waktu
dan tepat sasaran antara lain dilihat dari kejelasan redaksional,
kemudahan prosedural, kecepatan penyampaian dan distribusi.
6. Asas Keamanan
Naskah dinas harus aman secara fisik dan substansi mulai dari
penyusunan, klasifikasi, penyampaian kepada yang berhak,
pemberkasan, kearsipan dan distribusi.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Tata Naskah Dinas Puskesmas Mangunharjo meliputi
pengaturan tentang jenis dan format, penyusunan, prinsip dan prosedur
penyusunan termasuk penggunaan lambang negara, logo, cap dinas dan
amplop serta kewenangan penandatanganan naskah dinas.
F. Pengertian
1. Administrasi Umum adalah rangkaian kegiatan administrasi yang
meliputi tata naskah dinas (tata persuratan, distribusi, formulir, dan
media), penamaan lembaga, singkatan, kearsipan, dan tata ruang
perkantoran.
2. Format adalah susunan dan bentuk naskah yang menggambarkan tata
letak dan redaksional, serta penggunaan lambang negara, logo dan cap
dinas.
3. Kode Klasifikasi Naskah adalah tanda pengenal isi naskah berdasarkan
sistem Tata Kearsipan Dinamis Puskesmas Mangunharjo.
4. Komunikasi Internal adalah tata hubungan dalam penyampaian
informasi kedinasan yang dilakukan antar pegawai dalam satuan kerja,
secara vertikal dan/atau horisontal.
5. Komunikasi Eksternal adalah tata hubungan antar unit dalam
penyampaian informasi kedinasan yang dilakukan oleh satuan kerja
dengan pihak lain di luar lingkungan satuan kerja yang bersangkutan.
6. Kewenangan Penandatanganan Naskah Dinas adalah hak dan kewajiban
yang ada pada pejabat untuk menandatangani naskah dinas sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab kedinasan pada jabatannya.
7. Logo kabupaten adalah simbol kabupaten yang dituangkan dalam
gambar logo kabupaten sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
8. Logo Puskesmas adalah gambar/huruf sebagai identitas lembaga
negara, pemerintah daerah, perguruan tinggi negeri, dan Badan Usaha
Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah.
9. Lampiran adalah bahan keterangan yang disertakan pada surat asli
sebagai bukti, penguat tambahan terhadap apa yang dinyatakan di
dalam surat.
10. Tata Naskah Dinas adalah pengaturan tentang jenis dan format, teknik
penyusunan, kewenangan penandatanganan, serta pengamanan naskah
dinas yang digunakan dalam komunikasi kedinasan.
11. Naskah Dinas adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi
kedinasan yang dibuat dan diterima oleh pejabat yang berwenang
dilingkungan Puskesmas Mangunharjo dalam rangka penyelenggaraan
tugas Kedinasan.
12. Tembusan surat adalah hasil penggandaan dari suatu naskah dinas
yang jumlahnya sesuai dengan jumlah pejabat atau satuan kerja yang
dipandang perlu untuk mengetahui isi surat dan disebut dalam naskah
asli sebagai penerima tembusan.
13. Verbal konsep surat adalah rancangan surat yang ditulis dalam bentuk
verbal oleh staf atau pejabat yang terkait dengan substansi isi surat yang
kemudian diperiksa dan disetujui oleh pejabat yang akan menetapkan
dan berwenang menandatangani surat tersebut.
BAB II
PENYUSUNAN NASKAH DINAS
A. Prinsip
Penyusunan naskah dinas memperhatikan prinsip:
1. Kejelasan berarti harus memperhatikan aspek fisik dan materi.
2. Ketelitian berarti harus sesuai dengan bentuk, susunan, pengetikan, isi,
struktur dan kaidah bahasa.
3. Tepat dan akurat berarti yang dikemukakan dalam naskah dinas adalah
fakta yang benar.
4. Singkat dan padat, berarti harus menggunakan bahasa Indonesia yang
formal, efektif, singkat dan lengkap.
5. Logis dan meyakinkan berarti naskah yang disusun harus runtut dalam
penuangan gagasan ke dalam naskah dinas dan dilakukan menurut
urutan yang logis dan meyakinkan sehingga mudah dipahami oleh
penerima naskah dinas.
6. Pembakuan naskah sesuai dengan peraturan berarti naskah yang
disusun harus mengikuti aturan yang berlaku.
B. Prosedur
1. Persetujuan Konsep
a. Setiap naskah dinas yang akan ditindaklanjuti dikonsep dan
dikoreksi terlebih dahulu oleh pejabat Tata Usaha (Ka. Sub. Bag TU).
b. Setelah dilakukan koreksi oleh Ka. Sub. Bag. TU maka konsep
dikembalikan kepada staf Tata Usaha untuk dilakukan peengetikan
dan pencetakan.
2. Registrasi Naskah
a. Setelah naskah dinas mendapat persetujuan dari pejabat yang
berwenang, konsep tersebut dicetak dan diregistrasi dan diberi
nomor naskah dinas dengan tinta basah berwarna hitam. Registrasi
naskah dinas merupakan segmen penting dalam pemberkasan,
sehingga dapat disusun berdasarkan kronologis dan memberikan
kemudahan temu balik.
b. Penomoran naskah dinas dicatat di dalam Buku Agenda, antara lain
1) Agenda Surat Keluar Masuk (untuk naskah dinas umum seperti
: Laporan, Surat Undangan, Surat Pemberitahuan, Surat Edaran,
Surat Keterangan, Surat Rekomendasi, Surat Pengantar, Surat
Pendelegasian, Surat Pelimpahan Tugas, Surat Perjanjian
Kerjasama, Berita Acara, Surat Balasan dan Surat Permintaan).
2) Agenda Surat Keputusan (untuk Surat Keputusan KUPT)
3) Agenda SOP (untuk Standar Operasional Prosedur)
4) Agenda Surat Tugas (untuk Surat Tugas dan Surat Perintah)
C. Pengetikan
Setelah naskah dinas tersebut diregistrasi, konsep diteruskan kepada Staf
Tata Usaha untuk dibuat naskah akhir (net). Beberapa hal harus
diperhatikan dalam pengetikan naskah:
1. Ukuran dan Jenis Kertas
a. Ukuran
Untuk semua naskah dinas menggunakan kertas F4 berukuran 215
x 330 mm (8,5 x 13 inci);
b. Jenis Kertas
Untuk semua naskah dinas menggunakan jenis kertas HVS putih 70
GSM
2. Bentuk Huruf (font)
Setiap tulisan naskah dinas menggunakan bentuk huruf Bookman Old
Style ukuran 12 (dua belas) dan 14 (empat belas) untuk judul naskah
dinas dan spasi 1 (satu) sampai dengan 1,5 (satu setengah).
3. Ruang Tepi (margin)
Demi keserasian dan kerapian (estetika) dalam penyusunan naskah
dinas, diatur supaya tidak seluruh permukaan kertas digunakan secara
penuh. Oleh karena itu, perlu ditetapkan batas antara tepi kertas dan
naskah, baik pada tepi atas, kanan, bawah, maupun pada tepi kiri
sehingga terdapat ruang yang dibiarkan kosong. Penentuan ruang tepi
dilakukan berdasarkan ukuran yang terdapat pada peralatan yang
digunakan untuk membuat naskah dinas, yaitu:
a. Ruang tepi atas: apabila menggunakan kop naskah dinas, 2,5 cm
dari tepi atas kertas, dan apabila tanpa kop naskah dinas, sekurang-
kurangnya 2 cm dari tepi atas kertas;
b. Ruang tepi bawah: sekurang-kurangnya 2,5 cm dari tepi bawah
kertas;
c. Ruang tepi kiri: sekurang-kurangnya 2,5 cm dari tepi kiri kertas;
d. Ruang tepi kanan: sekurang-kurangnya 2,5 cm dari tepi kanan
kertas.
Catatan:
Dalam pelaksanaannya, penentuan ruang tepi seperti tersebut di atas
bersifat fleksibel, disesuaikan dengan banyak atau tidaknya isi suatu
naskah dinas. Penentuan ruang tepi (termasuk juga jarak spasi dalam
paragraf) hendaknya memperhatikan aspek keserasian dan estetika.
4. Sistematika Penomoran
Sistematika penomoran adalah sebagai berikut :
A. ..............
1. ..............
a. ..............
1) ..............
a) ..............
(1) ..............
(a) ..............
- ..............
..............
D. Pembubuhan Paraf
Naskah akhir (net) terlebih dahulu diteliti dan diparaf oleh Ka. Sub. Bag.
TU dan kemudian memberikan paraf di awal nama jabatan.
E. Warna Tinta
Tinta yang digunakan untuk penulisan surat berwarna hitam, dan untuk
warna tinta yang digunakan dalam pembubuhan paraf dan tanda tangan
berwarna hitam basah.
2. Singkatan
a. Puskesmas Mangunharjo : PKM.MH
b. Administrasi dan Manajemen : ADMEN
c. Upaya Kesehatan Masyarakat : UKM
d. Upaya Kesehatan Perorangan : UKP
e. Surat Keputusan : KPTS
f. Standard Operating Procedures : SOP
g. Kerangka Acuan Kegiatan : KAK
h. Surat Tugas : ST
i. Surat Perintah : SPT
j. Surat Edaran : SE
k. Surat Perintah Perjalanan Dinas : SPPD
l. Surat Keterangan : KET
m. Surat Rekomendasi : REK
n. Surat Pelimpahan Tugas : PEL
o. Laporan Hasil Perjalanan Dinas : LHP
p. Surat Peringatan : SP
q. Berita Acara : BA
r. Inventaris : INV
s. Daftar Tilik : DT
t. Kepegawaian : KEPEG
G. Penomoran
1. Penomoran Surat Keputusan :
Pada penomoran Surat Keputusan untuk keseragaman, maka
digunakan nomor kode indeks 800 untuk seluruh naskah dinas Surat
Keputusan.
Contoh :
1. Penomoran Surat Keputusan
800/001/KPTS/PKM.MH/I/20188
800/001/KPTS/PKM.AB/I/2017
Nomor kode indeks Surat
Keputusan
Nomor urut ditulis dengan
menggunakan tinta hitam basah
Kode Klasifikasi
Kode Klasifikasi
Kode Klasifikasi
Kode Klasifikasi
R1 R2 R3 R4
R4
R1 R2 R3 R4
CONTOH
FORMAT KOP SURAT
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS MANGUNHARJO
Jalan Raya Megang Sakti, Kel. O.Mangunharjo, Kec. Purwodadi, Kab. Musi Rawas, kode pos 31667
Email: PKM.mh2018@gmail.comNo. Hp : 08126917119/085268927932
Keterangan:
1) Lambang Kabupaten Musi Rawas diletakan di sebelah kiri dan
logo Puskesmas di sebelah kanan.
2) Tulisan PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS menggunakan
huruf Arial ukuran 14 pt dan tebal.
3) Tulisan DINAS KESEHATAN menggunakan huruf Arial ukuran 18
pt dan tebal
4) Tulisan UPT PUSKESMAS MANGUNHARJO menggunakan huruf
Arial ukuran 16 pt dan tebal
5) Tulisan alamat dan kode pos menggunakan huruf Arial ukuran 8
pt, tidak tebal, dan garis batas menggunakan ukuran 3 pt.
No : ....../........ /PKM.AB/../201...
PKM.MH Perihal
Kepada:
Yth. ....................................
....................................
di-
...............................
9. Ketentuan Jarak Spasi
Dalam penentuan jarak spasi, hendaknya diperhatikan aspek
keserasian, estetika, banyaknya isi naskah dinas dengan
memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
a. Jarak antara judul dan isi adalah dua spasi.
b. Jika judul lebih dari satu baris, jarak antara baris pertama dengan
baris kedua adalah satu spasi.
c. Jarak masing-masing baris disesuaikan dengan keperluan.
10. Tembusan
Tembusan surat bagian ini dicantumkan di sebelah kiri bawah, yang
menunjukan bahwa pihak tersebut perlu mengetahui isi surat tersebut.
11. Lampiran
Jika naskah memiliki beberapa lampiran, setiap lampiran harus
diberi nomor urut dengan angka Arab. Nomor halaman lampiran
merupakan nomor lanjutan dari halaman sebelumnya.
BAB III
JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS
KOP SURAT
Keputusan ditulis
dengan huruf kapital,
penomoran mengacu
pada klasifikasi arsip
Peraturan yang
menjadi dasar
ditetapkannya surat
keputusan
Memuat substansi
tentang kebijakan
yang ditetapkan
Jabatan di tulis
dengan huruf kapital
b. Isi SOP
Isi dari SOP minimal adalah sebagai berikut:
1) Pengertian: yang paling awal diisi judul SOP adalah, dan berisi
penjelasan dan atau definisi tentang istilah yang mungkin sulit
dipahami atau menyebabkan salah pengertian/menimbulkan
multi persepsi.
2) Tujuan: berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata
kunci: “Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk ……”
3) Kebijakan: berisi kebijakan Kepala Puskesmas/FKTP yang
menjadi dasar dibuatnya SOP tersebut. Dicantumkan kebijakan
yang mendasari SOP tersebut, contoh untuk SOP imunisasi pada
bayi, pada kebijakan dituliskan: Keputusan Kepala Puskesmas
No 800/123/KPTS/PKM.MH/I/2018 tentang Pelayanan
Imunisasi.
4) Referensi: berisikan dokumen ekternal sebagai acuan
penyusunan SOP, bisa berbentuk buku, peraturan perundang-
undangan, ataupun bentuk lain sebagai bahan pustaka.
5) Langkah- langkah prosedur: bagian ini merupakan bagian
utama yang menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk
menyelesaikan proses kerja tertentu.
6) Bagan alir: instruksi kerja sebaiknya dalam langkah-langkah
kegiatan dilengkapi dengan diagram alir/bagan alir untuk
memudahkan dalam pemahaman langkah-langkahnya. Adapun
bagan alir secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu
diagram alir makro dan diagram alir mikro. instruksi kerja
sebaiknya dalam langkah-langkah kegiatan dilengkapi dengan
diagram alir/bagan alir untuk memudahkan dalam pemahaman
langkah-langkahnya. Adapun bagan alir secara garis besar dibagi
menjadi dua macam, yaitu diagram alir makro dan diagram alir
mikro.
(1) Diagram alir makro/ Macro flow chart, menunjukkan kegiatan-
kegiatan secara garis besar dari proses yang ingin kita
tingkatkan, hanya mengenal satu simbol. Bentuk balok:
o Awal kegiatan:
o Akhir kegiatan:
o Keputusan: Ya Ya
Tidak
o Penghubung:
Dokumen: Arsip :
7) Unit terkait: berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur
terkait dalam proses kerja tersebut.
8) Dokumen terkait: berisi nama dokumen yang ada kaitannya
dengan sop
CONTOH
FORMAT SOP
4. Format SOP.
a. Format SOP dibakukan agar tidak terjadi banyak format sesuai
dengan akreditasi Puskesmas,
b. Prinsipnya adalah “format SOP” yang digunakan dalam satu
institusi harus “SERAGAM”
5. Tata Cara Pengelolaan SOP:
a. SOP dikelola oleh Admen akreditasi Puskesmas,
b. Setiap pokja menyerahkan SOP yang sudah dibuat untuk dibuat
penomoran, tanda tangan kepala Puskesmas. Fotocopy SOP
Kemudian dibubuhkan stempel “KENDALI”. Foto SOP distempel
“TERKENDALI” dan didistribusikan ke unit masing-masing dan
diarsipkan di unit masing-masing.
c. Pengelola SOP harus mempunyai arsip seluruh SOP ASLI
Puskesmas.
6.Tata Cara Penyimpanan SOP
a) Penyimpanan adalah bagaimana SOP tersebut disimpan.
b) SOP asli (master dokumen/SOP yang sudah dinomori dan sudah
ditandatangani) agar disimpan di sekretariat Tim Akreditasi
Puskesmas/FKTP atau Bagian Tata Usaha Puskesmas/FKTP,
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di organisasi tersebut
tentang tata cara pengarsipan dokumen yang diatur dalam tata
naskah. Penyimpanan SOP yang asli harus rapi, sesuai metode
pengarsipan sehingga mudah dicari kembali bila diperlukan.
c) SOP fotocopy disimpan di masing-masing unit upaya
Puskesmas/FKTP, dimana SOP tersebut dipergunakan. Bila SOP
tersebut tidak berlaku lagi atau tidak dipergunakan maka unit kerja
wajib mengembalikan SOP yang sudah tidak berlaku tersebut ke
sekretariat Tim mutu atau Bagian Tata Usaha sehingga di unit kerja
hanya ada SOP yang masih berlaku saja. Sekretariat Tim Mutu atau
Bagian Tata Usaha organisasi dapat memusnahkan fotocopy SOP
yang tidak berlaku tersebut, namun untuk SOP yang asli agar tetap
disimpan, dengan lama penyimpanan sesuai ketentuan dalam
ketentuan retensi dokumen yang berlaku di Puskesmas/FKTP.
d) SOP di unit upaya Puskesmas/FKTP harus diletakkan ditempat
yang mudah dilihat, mudah diambil, dan mudah dibaca oleh
pelaksana.
7.Tata Cara Pendistribusian SOP
a) Distribusi adalah kegiatan atau usaha menyampaikan SOP
kepada unit upaya atau pelaksana yang memerlukan SOP
tersebut agar dapat digunakan sebagai panduan dalam
melaksanakan kegiatannya. Kegiatan ini dilakukan oleh tim
mutu atau bagian Tata Usaha Puskesmas/FKTP sesuai
pedoman tata naskah.
b) Distribusi harus memakai ekspedisi dan/atau formulir tanda
terima.
c) Distribusi SOP bisa hanya untuk unit kerja tertentu tetapi bisa
juga untuk seluruh unit kerja lainnya.
d) Bagi Puskesmas/Klinik yang sudah menggunakan e-file maka
distribusi SOP bisa melalui jejaring area lokal, dan diatur
kewenangan otorisasi di setiap unit kerja, sehingga unit kerja
dapat mengetahui batas kewenangan dalam membuka SOP.
8.Evaluasi SOP
Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP.
a) Evaluasi penerapan/kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan
dengan menilai tingkat kepatuhan terhadap langkah-langkah
dalam SOP. Untuk evaluasi ini dapat dilakukan dengan
menggunakan daftar tilik/check list
Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang
dikerjakan secara konsisten, diikuti dalam pelaksanaan
suatu rangkaian kegiatan, untuk diingat, dikerjakan, dan
diberi tanda (check-mark).
Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu
untuk mendukung standarisasi suatu proses pelayanan.
Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah
pelaksanaan dan memonitor SOP, bukan untuk
menggantikan SOP itu sendiri.
1) Langkah-langkah menyusun daftar tilik
Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan
identifikasi prosedur yang membutuhkan daftar tilik
untuk mempermudah pelaksanaan dan monitoringnya.
Gambarkan flow-chart dari prosedur tersebut,
Buat daftar kerja yang harus dilakukan,
Susun urutan kerja yang harus dilakukan,
Masukkan dalam daftar tilik sesuai dengan format
tertentu,
Lakukan uji-coba,
Lakukan perbaikan daftar tilik,
Standarisasi daftar tilik.
Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP
dalam langkah-langkah kegiatan, dengan rumus
sebagai berikut.
2. Petunjuk Penulisan
a. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat
umum yang masih terkait dengan upaya/ kegiatan serta berisikan
tata nilai Puskesmas.
b. Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan
mengapa program tersebut disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan
data-data sehingga alasan diperlukan program tersebut dapat lebih
kuat.
CONTOH
FORMAT KAK
E. Surat Tugas
1. Pengertian
Surat Tugas adalah naskah dinas yang dibuat oleh atasan atau pejabat
yang berwenang kepada bawahan atau pejabat lain yang diperintah,
yang memuat apa yang harus dilakukan. Surat Tugas digunakan untuk
penunjukkan sebagai pejabat pelaksana tugas maupun pelaksana
harian.
2. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Surat Tugas dibuat dan ditandatangani oleh atasan atau pejabat yang
berwenang berdasarkan lingkup tugas, wewenang, dan tanggung
jawabnya.
3. Susunan
a. Kepala
Bagian kepala Surat Tugas terdiri dari :
1) Kop naskah dinas Puskesmas Mangunharjo seperti yang telah
diatur dalam BAB II Surat Keputusan ini.
2) Kata surat Tugas, ditulis dengan huruf kapital secara simetris
tebal dan bergaris bawah; dan
3) Nomor, berada di bawah tulisan Surat Perintah.
b. Batang Tubuh
Bagian batang tubuh Surat Tugas terdiri dari hal berikut :
1) Konsiderans dasar : pada Surat Tugas memuat dasar ketentuan
yang dijadikan landasan ditetapkannya Surat Tugas tersebut,
contoh konsiderans dasar : Surat Kepala Dinas Kesehatan No......
Tanggal... Tentang.......
2) Diktum dimulai dengan kata menugaskan, ditulis dengan huruf
kapital dicantumkan secara simetris dan dicetak tebal, diikuti
kata kepada di tepi kiri serta nama lengkap, NIP,
pangkat/golongan dan jabatan pegawai yang mendapat tugas,
nama pegawai dicetak tebal. Di bawah kata kepada ditulis kata
untuk disertai tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
c. Kaki
Bagian kaki Surat Tugas terdiri dari:
1) Tempat dan tanggal Surat Tugas dikeluarkan;
Kop Surat
Konsideran
memuat dasar
dikeluarkannya
surat tugas
Substansi arahan
yang ditugaskan
Jabatan di tulis
dengan huruf
kapital
Nama diawali
dengan huruf
kapital,Nip
Ket.
1. Kop Surat
2. Judul di tulis dengan huruf kapital tebal dan bergaris bawah
3. Penomeran mengacu pada pola klasifikasi arsip dan
menggunakan tinta hitam
4. Konsiderans dasar memuat alasan tentang di keluarkan surat
tugas
5. Biodata Petugas yang diberi tugas
6. Memuat Substansi arahan yang di tugaskan
7. Kota alamat dan tanggal di keluarkan
8. Nama jabatan di tulis dengan huruf kapital
9. Tanda tangan dan cap instansi
10. Nama lengkap diawali dengan huruf kapital, pangkat/gol
pejabat, NIP.
CONTOH
FORMAT SURAT TUGAS KOLEKTIF
KOP SURAT
Judul ditulis
dengan huruf
kapital tebal
digaris bawah,
Nomor sesuai arsip
Konsiderans
memuat alasan
dikeluarkannya
surat
Biodata petugas
yang diberi tugas
terlampir
Substansi arahan
yang diperintah
Tempat,tgl
dikeluarkan,
pejabat ditulis
huruf kapital
Nama lengkap
diawali huruf
kapital,NIP
rkan,
CONTOH
FORMAT LAMPIRAN TUGAS KOLEKTIF
Lampiran
surat,Nomor,Tan
ggal
Daftar pegawai
yang ditugaskan
Nama jabatan di
tulis dengan huruf
kapital
Nama lengkap
diawali huruf
kapital, NIP
F. Surat Perintah
1. Pengertian
Surat Perintah adalah naskah dinas yang dibuat oleh atasan atau
pejabat yang berwenang kepada bawahan atau pejabat lain yang
diperintah, yang memuat apa yang harus dilakukan. Surat perintah
digunakan untuk penunjukkan sebagai pejabat pelaksana tugas
maupun pelaksana harian.
2. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Surat Perintah dibuat dan ditandatangani oleh atasan atau pejabat yang
berwenang berdasarkan lingkup tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
Apabila atasan yang berwenang menandatangani tidak berada di tempat,
maka dapat menggunakan atas nama pejabat tersebut.
Contoh :
a.n KUPT PUSKESMAS MANGUNHARJO
KA. SUB. BAG. TATA USAHA
Emilia Kontesa
Penata Muda Tk.I
NIP.
3. Susunan
a. Kepala
Bagian kepala Tugas terdiri dari:
1) Kop naskah dinas Puskesmas Mangunharjo seperti yang telah
diatur dalam BAB II Surat Keputusan ini.
2) Kata Surat Perintah, ditulis dengan huruf kapital secara simetris
tebal dan bergaris bawah; dan
3) Nomor, berada di bawah tulisan Surat Perintah.
b. Batang Tubuh
Bagian batang tubuh Surat Perintah terdiri dari hal berikut :
1) Alenia pembuka meliputi kata yang bertanda tangan di bawah
ini.... disebutkan nama jabatan.
2) Diktum dimulai dengan kata memerintahkan, ditulis dengan
huruf kapital dicantumkan secara simetris dan dicetak tebal,
diikuti kata kepada di tepi kiri serta nama lengkap, NIP,
pangkat/golongan dan jabatan pegawai yang mendapat tugas,
nama pegawai dicetak tebal. Di bawah kata kepada ditulis kata
untuk disertai tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
c. Kaki
Bagian kaki Surat Perintah terdiri dari:
1) Tempat dan tanggal Surat Perintah dikeluarkan;
2) Nama jabatan pejabat yang menandatangani, ditulis dengan
huruf kapital.
CONTOH
FORMAT SURAT PERINTAH
KOP SURAT
Penomoran sesuai
arsip
Alinea pertama
diawali dengan yang
bertanda tangan
Biodata petugas
yang diperintah
Memuat subtanssi
arahan
Nama jabatan
ditulus huruf kapital
Nama lengkap
diawali huruf kapital
G. Nota Dinas
1. Pengertian
Nota Dinas adalah naskah dinas intern yang dibuat oleh pejabat dalam
melaksanakan tugas guna menyampaikan laporan pemberitahuan,
pernyataan, permintaan, atau penyampaian kepada pejabat lain. Nota
Dinas memuat hal yang bersifat rutin, berupa catatan ringkas yang tidak
memerlukan penjelasan yang panjang, dan dapat langsung dijawab
dengan disposisi oleh pejabat yang dituju.
2. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
3. Nota Dinas dibuat oleh:
a. Antar pejabat struktural secara horizontal dalam lingkungan internal
satuan kerja; atau
b. pejabat secara vertikal dalam satu lingkungan satuan kerja atau unit
kerja sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
4. Susunan
a. Kepala
1) Kop naskah dinas, seperti yang telah diatur dalam BAB II Surat
Keputusan ini.
2) Kata nota dinas, ditulis dengan huruf kapital tebal secara
simetris;
3) Kata nomor, ditulis dengan huruf awal kapital, secara simetris;
4) Kata kepada ditulis dengan huruf awal kapital diikuti dengan
tanda baca titik dua;
5) Kata Dari, ditulis dengan huruf awal kapital diikuti dengan tanda
baca titik dua;
6) Kata Tanggal, ditulis dengan huruf awal kapital diikuti dengan
tanda baca titik dua;
7) Kata Perihal, ditulis dengan huruf awal kapital diikuti dengan
tanda baca titik dua;
b. Batang Tubuh
Bagian batang tubuh Nota Dinas terdiri dari alinea pembuka, isi
dan penutup yang singkat, padat, dan jelas.
c. Kaki
Bagian kaki Nota Dinas terdiri dari tanda tangan, nama pejabat
dengan gelar dan tembusan (jika perlu) tanpa mencantumkan NIP.
d. Hal yang perlu diperhatikan
1) Nota Dinas tidak dibubuhi cap dinas.
2) Tembusan Nota Dinas berlaku di lingkungan internal satuan
kerja.
3) Nota Dinas bisa digunakan sebagai surat undangan di
lingkungan internal satuan kerja.
4) Penomoran Nota Dinas mengacu pada aturan yang telah di atur
pada BAB II Surat Keputusan ini.
CONTOH
FORMAT NOTA DINAS
Kop Surat
Kepada, Dari,
tanggal, Perihal
diawali huruf
Kapital
Memuat
pemberitahuan,perny
ataan atau permintaan
Tembusan bila
diperlukan
H. Surat Dinas
1. Pengertian
Surat Dinas adalah naskah dinas pelaksanaan tugas pejabat dalam
menyampaikan informasi kedinasan berupa pemberitahuan,
pernyataan, permintaan, penyampaian naskah dinas atau barang, atau
hal kedinasan lainnya kepada pihak lain di luar Satuan Kerja UPT
Puskesmas Mangunharjo.
2. Wewenang Penandatanganan
Surat Dinas ditandatangani oleh pejabat sesuai dengan tugas, fungsi,
wewenang, dan tanggung jawabnya.
3. Susunan
a. Kepala
Bagian kepala Surat Dinas terdiri dari:
1) Kop naskah dinas, seperti yang telah diatur dalam BAB II Surat
Keputusan ini;
2) Tempat dicantumkan apabila berbeda dengan alamat yang ada di
kop surat dan diikuti dengan tanggal pembuatan surat, yang
diketik sebelah kanan atas di bawah kop naskah dinas.
3) Nomor, sifat, lampiran, dan perihal, yang diketik dengan huruf
awal kapital di sebelah kiri di bawah kop surat dinas dibawah 1
sapasi dari tanggal;
4) Alamat naskah dinas ditulis sesuai dengan ketentuan yang sudah
diatur dalam BAB II Surat Keputusan ini diletakkan di bawah
tanggal sejajar dengan nomor.
b. Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat dinas terdiri dari alinea pembuka, isi, dan
penutup.
c. Kaki
Bagian kaki surat dinas ditempatkan di sebelah kanan bawah, yang
terdiri dari:
1) Nama jabatan, ditulis dengan huruf kapital.
2) Tanda tangan pejabat;
3) Nama lengkap, pejabat/penanda tangan, ditulis dengan huruf
awal kapital dan mencantumkan Pangkat / golongan dan NIP.
4) Cap dinas, yang digunakan sesuai dengan ketentuan; dan
5) Tembusan, yang memuat nama jabatan pejabat penerima (jika
ada).
CONTOH
FORMAT SURAT DINAS
KOP Surat
Tanggal,bulan
thn pembuatan
Nomor Sesuai
klasifikasi arsip
Alamat sesuai
pola klasifikasi
arsip
Isi memuat
laporan
pernyataan
permintaan dll
Nama jabatan
ditulis huruf
kapital
Tanda tangan
dan cap
Nama lengkap
diawali dengan
huruf kapital
Tembusan bila
diperlukan
I. Undangan
1. Pengertian
Surat undangan adalah naskah dinas eksternal yang memuat undangan
kepada pejabat/pegawai yang tersebut pada alamat tujuan untuk
menghadiri suatu acara kedinasan tertentu, seperti rapat, upacara, dan
pertemuan.
2. Wewenang Penandatanganan
Undangan ditandatangani oleh pejabat sesuai dengan tugas, fungsi,
wewenang, dan tanggung jawabnya.
3. Susunan
a. Kepala
Bagian kepala Undangan terdiri dari:
1) Kop naskah dinas, seperti yang telah diatur dalam BAB II Surat
Keputusan ini;
2) Tempat dicantumkan apabila berbeda dengan alamat yang ada di
kop surat dan diikuti dengan tanggal pembuatan surat, yang
diketik sebelah kanan atas di bawah kop naskah dinas.
3) Nomor, sifat, lampiran, dan perihal, yang diketik dengan huruf
awal kapital di sebelah kiri di bawah kop surat dinas dibawah 1,5
sapasi dari tanggal;
4) Alamat naskah dinas ditulis sesuai dengan ketentuan yang sudah
diatur dalam BAB II Surat Keputusan ini diletakkan di bawah
tanggal sejajar dengan nomor.
b. Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat dinas dicetak tebal terdiri dari :
1) Alinea pembuka;
2) Isi undangan yang meliputi hari, tanggal waktu dan acara;
3) Penutup.
c. Kaki
Bagian kaki surat dinas ditempatkan di sebelah kanan bawah, yang
terdiri dari:
1) Nama jabatan, ditulis dengan huruf kapital.
2) Tanda tangan pejabat;
3) Nama lengkap, pejabat/penanda tangan, ditulis dengan huruf
awal kapital dan mencantumkan Pangkat / golongan dan NIP.
4) Cap dinas, yang digunakan sesuai dengan ketentuan; dan
5) Tembusan, yang memuat nama jabatan pejabat penerima (jika
ada).
CONTOH
FORMAT UNDANGAN
Ket.
1. Kop Surat
2. Tanggal Pembutan surat
3.Penomoran mengacu pada pola klasifikasi arsip dan
menggunakan tinta hitam
4. Alamat ditulis mengacu pada pola klasifikasi arsip
5. Memuat isi naskah dinas
6. Nama jabatan di tulis dengan huruf kapital
7. Nama lengkap ditulis dengan diawali huruf kapital dengan
Pangkat dan NIP
8. Tembusan bila diperlukan
J. Surat Pelimpahan Tugas
1. Pengertian
Surat Pelimpahan Tugas adalah naskah dinas yang dibuat apabila ada
pegawai/pejabat berhalangan atau melakukan izin atau cuti, kemudian
memberikan kewenangan tugasnya kepada pegawai/pejabat lain.
2. Wewenang Penandatanganan
Surat Pelimpahan Tugas ditandatangani oleh kedua belah pihak baik
yang melimpahkan tugas dan yang dilimpahkan tugas serta dikethui
oleh pejabat pimpinan instansi atau Kepala Puskesmas.
3. Susunan
a. Kepala
Bagian kepala Tugas terdiri dari:
1) Kop naskah dinas Puskesmas Mangunharjo seperti yang telah
diatur dalam BAB II Surat Keputusan ini.
2) Kata Surat Pelimpahan Tugas, ditulis dengan huruf kapital
secara simetris tebal dan bergaris bawah; dan
3) Nomor, berada di bawah tulisan Surat Perintah.
b. Batang Tubuh
Bagian batang tubuh Surat Pelimpahan Tugas terdiri dari :
1) Biodata Pihak Pertama yang memberikan pelimpahan tugas
terdiri dari Nama, NIP (jika ada), Jabatan dan Unit Kerja, ditulis
dengan hurup pertama kapital.
2) Isi Surat Pelimpahan Tugas berawalan dengan Dengan ini
menyerahkan tugas, disertai tanggal masa berlaku pelimpahan
tugas.
3) Biodata Pihak Kedua yang diberikan pelimpahan tugas terdiri
dari Nama, NIP (jika ada), Jabatan dan Unit Kerja, ditulis dengan
hurup pertama kapital.
4) Penutup.
c. Kaki
Bagian kaki surat dinas ditempatkan di sebelah kanan bawah, yang
terdiri dari :
1) Tempat dicantumkan apabila berbeda dengan alamat yang ada di
kop surat dan diikuti dengan tanggal pembuatan surat, yang
diketik sebelah kanan bawah penutup.
2) Pihak Pertama di buat pada sebelah kanan bawah naskah dinas.
a) Ditulis dengan yang memberi pelimpahan tugas;
b) Tanda tangan Pihak Pertama;
c) Nama lengkap, pejabat/penanda tangan, ditulis dengan huruf
kapital tebal bergaris bawah dan NIP simetris dengan tanggal.
3) Pihak Kedua di buat pada sebelah kiri bawah naskah dinas.
a) Ditulis dengan yang diberi pelimpahan tugas;
b) Tanda tangan Pihak Kedua;
c) Nama lengkap, pejabat/penanda tangan, ditulis dengan huruf
kapital tebal bergaris bawah dan NIP.
4) Mengetahui di buat pada sebelah tengah bawah pihak pertama
dan kedua..
a) Mengetahui;
b) Nama Jabatan ditulis dengan hurup awal kapital;
c) Tanda tangan Pejabat;
d) Nama lengkap, pejabat/penanda tangan, ditulis dengan huruf
kapital tebal bergaris bawah dan NIP.
5) Cap dinas, yang digunakan sesuai dengan ketentuan
dibubuhkan pada tanda tangan Pejabat yang berwenang.
CONTOH
FORMAT SURAT PELIMPAHAN TUGAS
Kop Surat
Biodata pihak
pertama yang
melimpahkan tugas
Penutup
Tanggal dikeluarkan
Nama Lengkap
kapital tebal dan NIP
K. Surat Keterangan
1. Pengertian
Surat Keterangan adalah naskah dinas yang berisi informasi mengenai
hal, peristiwa atau tentang seseorang untuk kepentingan kedinasan.
2. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Surat Keterangan dibuat dan ditandatangani oleh pejabat yang sesuai
dengan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya.
3. Susunan
a. Kepala
Bagian kepala Tugas terdiri dari:
1) Kop naskah dinas Puskesmas Mangunharjo seperti yang telah
diatur dalam BAB II Surat Keputusan ini.
2) Kata Surat Keterangan, ditulis dengan huruf kapital secara
simetris tebal dan bergaris bawah; dan
3) Nomor, berada di bawah tulisan Surat Keterangan.
b. Batang Tubuh
Bagian batang tubuh Surat Keterangan memuat pejabat yang
menerangkan mengenai sesuatu hal, peristiwa, atau tentang
seseorang yang diterangkan, maksud dan tujuan diterbitkannya
surat keterangan.
c. Kaki
Bagian kaki surat keterangan memuat keterangan, tanggal, bulan,
tahun, nama jabatan, tanda tangan, dan nama pejabat yang
membuat surat keterangan tersebut. Posisi bagian kaki terletak pada
bagian kanan bawah.
CONTOH
FORMAT SURAT KETERANGAN
L. Surat Pengantar
1. Pengertian
Surat pengantar adalah naskah dinas yang digunakan untuk
mengantar/menyampaikan barang atau naskah.
2. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Surat pengantar dibuat dan ditandatangani oleh pejabat sesuai dengan
tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
3. Susunan
a. Kepala
Bagian kepala Surat Pengantar terdiri dari:
1) Kop naskah dinas;
2) Nomor;
3) Tanggal;
4) Nama jabatan/alamat yang dituju; dan
5) Tulisan Surat Pengantar ditulis dengan huruf kapital dan
diletakan secara simetris.
b. Batang Tubuh
Bagian batang tubuh Surat Pengantar dalam bentuk kolom terdiri
dari:
1) Nomor urut;
2) Jenis yang dikirim;
3) Banyaknya naskah dan barang; dan
4) Keterangan.
c. Kaki
Bagian kaki Surat Pengantar terdiri dari:
1) Nama Jabatan di tulis kapital
2) Tanda tangan;
3) Nama, Pangkat/Gol dan NIP ditulis dengan huru awal kapital;
dan
4) Cap dinas.
CONTOH
FORMAT SURAT PENGANTAR
Ket.
1. Kop Surat
2. Tanggal Pembuatan surat
3. Alamat ditulis mengacu pada pola klasifikasi arsip
4. Penomoran mengacu pada pola klasifikasi arsip dan
menggunakan tinta hitam
5. Memuat isi naskah yang akan dikirim
6. Nama jabatan ditulis dengan huruf kapital
7.Nama lengkap ditulis dengan diawali huruf kapital dengan
pangkat dan NIP
8. Tembusan bila diperlukan
Ket.
1. Kop Surat
2. Judul ditulis dengan huruf kapital tebal dan bergaris bawah
3. Penomoran mengacu pada pola klasifikasi arsip dan menggunakan
tinta hitam
4. Identitas pejabat yang terlibat dalam berita acara
5. Isi yang diberita acarakan
6. Tempat dan tanggal dikeluarkan
7. Kata pihak pertama dan kedua huruf awal ditulis dengan huruf
Kapital
8. Tanda tangan
9. Nama lengkap ditulis kapital tebal bergaris bawah serta NIP
Pejabat
10. Nama jabatan ditulis dengan huruf awal kapital
11. Nama lengkap ditulis kapital tebal dan bergaris bawah serta NIP
pejabat
N. Pengumuman
1. Pengertian
Pengumuman adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan
tentang suatu hal yang ditujukan kepada semua
pejabat/pegawai/perseorangan/lembaga baik di dalam maupun di luar
Puskesmas Mangunharjo.
2. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Pengumuman dibuat dan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang
atau pejabat lain yang ditunjuk.
3. Susunan
a. Kepala
Bagian Kepala Pengumuman terdiri dari:
1) Kop naskah dinas Puskesmas Mangunharjo seperti yang telah
diatur dalam BAB II Surat Keputusan ini.
2) Kata Pengumuman, ditulis dengan huruf kapital secara simetris
tebal dan bergaris bawah; dan
3) Nomor, berada di bawah tulisan Pengumuman.
4) Kata tentang, yang dicantumkan di bawah pengumuman ditulis
dengan huruf kapital dan diletakan secara simetris; dan
5) Rumusan judul pengumuman, ditulis dengan huruf kapital
secara simetris di bawah tentang.
b. Batang Tubuh
1) Batang tubuh pengumuman hendaknya memuat:
2) Alasan tentang perlunya dibuat pengumuman;
3) Peraturan yang menjadi dasar pembuatan pengumuman; dan
4) Pemberitahuan tentang hal tertentu.
c. Kaki
Bagian kaki Pengumuman terdiri dari:
1) Nama Jabatan di tulis kapital
2) Tanda tangan;
3) Nama, Pangkat/Gol dan NIP ditulis dengan huru awal kapital;
dan
4) Cap dinas.
CONTOH
FORMAT PENGUMUMAN
BAB IV
PENGENDALIAN DOKUMEN NASKAH DINAS
Pedoman Tata Naskah Dinas ini agar dapat digunakan sebagai acuan dalam
melakukan kegiatan administrasi di lingkungan Puskesmas Mangunharjo
Kecamatan Purwodadi.
Dikeluarkan di : Mangunharjo
Pada Tanggal : 04 Januari 2018
YULI ZULAIKHA