Anda di halaman 1dari 21

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMK Batik 2 Surakarta

Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan

Kelas / Semester : XI / Ganjil

Tahun Pelajaran : 2019 / 2020

Materi Pokok : Peluang Usaha

Alokasi Waktu : 2 x (45 menit)

A. Kompetensi Inti

KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang


pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup Akuntansi dan Keuangan Lembaga
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI- 4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan lingkup Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Menampilkan
kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan
menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompentensi Dasar (KD) dan Indikator
Kompentensi Dasar Indikator
3.2 Menganalisis peluang usaha 3.2.1 Mengindentifikasi pengertian peluang usaha
bidang jasa dan dagang
3.2.2 Menganalisis pengembangan ide dan peluang
usaha
3.2.3 Mengkategorikan pemanfaatan peluang usaha
secara kreatif dan inovatif
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat :
 Mengindentifikasi pengertian peluang usaha bidang jasa dan dagang
 Menganalisis pengembangan ide dan peluang usaha
 Mengkategorikan peluang usaha secara kreatif dan inovatif
D. Materi Pembelajaran
 Peluang usaha bidang jasa dan dagang
 Pengembangan ide dan peluang usaha
 Pemanfaatan peluang usaha secara kreatif dan inovatif
E. Pendekatan, Model dan Metode
1. Pendekatan : Scientific
2. Model Pembelajaran : Problem Basic Learning
3. Metode Pembelajaran : Ceramah, Pengamatan, Tanya jawab dan Diskusi
F. Media, Alat dan Bahan Pembelajaran
 PPT
 Job sheet
 Audio visual
 Layanan internet
 Laptop
G. Sumber Belajar
 Buku Reverensi
 Buku Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan Kelas XI
 Media sosial / Internet
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama
Kegiatan Diskripsi / Aktifitas Kelas Alokasi Alat / Bahan / Strategi
Waktu Media

A. Pendahuluhan  Peserta didik memberi salam,  PPT  Ceramah


dan salah satu memimpin doa, 15 menit interaktif
Guru prensensi peserta didik
 Siswa diberi motifasi belajar
sebagai pengembangan prilaku
positif dan pencegahan prilaku
negatif
 Siswa memperhatikan pelajaran
tujuan pembelajaran
 Siswa mencermati penjelasan
guru
 Guru membentuk peserta didik
menjadi beberapa kelompok
B. Inti Peluang usaha  PPT  Ceramah
Mengamati  Job sheet interaktif
 Guru menampilkan tayangan  Video  Diskusi
video tentang macam-macam aneka  Penugasan
peluang usaha jasa dan dagang ragam  Forto folio
 Guru memaparkan PPT tentang kerajinan
peluang usaha jasa dan dagang dari
 Peserta didik mengamati bahan
tayangan video dengan tekun lunak
 Peserta didik melakukan  Layanan
pengamatan dengan cara Internet
membaca dan menyimak dari 20 menit  Laptop
kajian literature/ media tentang  Buku
peluang usaha jasa dan dagang Revisian
 Peserta didik membagi
kelompok kerja dalam
melakukan kegiatan obsevasi
tentang peluang usaha jasa dan
dagang
Menanya
 Guru memberikan job sheet
pada peserta didik untuk
mengidentifikasi peluang usaha
jasa dan dagang yang sesui
dengan kebutuhan masyarakat
lokal
 Peserta didik secara kelompok :
1. Melakukan diskusi
tentang peluang usaha
jasa dan dagang yang
sesuai dengan kebutuhan
masyarakat lokal
2. Menggali informasi
tentang peluang usaha
jasa dan dagang yang
sesuai dengan kebutuhan
masyarakat lokal
Mencari data/informasi
 Peserta didik secara kelompok
mencari informasi dari berbagai
media maupun secara langsung
dan mengolah informasi yang
didapat dari kajian literatur dan
observasi tentang peluang usaha
jasa dan barang yang sesuai
kebutuhan masyarakat lokal
 Guru membimbing siswa dalam
mencari dan mengolah
informasi yang berkaitan
dengan materi yang diberikan
Mengasosiasi
 Peserta didik berdiskusi secara
kelompok :
1. Menyimpulkan dan
membuat laporan hasil
pengamatan/ kajian
literatur tentang peluang
usaha jasa dan dagang
yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
lokal
2. Menentukan dengan
peluang usaha jasa dan
dagang yang sesuai
dengan kebutuhan
masyarakat lokal
3. Membuat laporan
portofolio tentang
peluang usaha jasa dan
dagang yang sesuai
dengan kebutuhan
masyarakat lokal
C. Penutup  Peserta didik menyimpulkan  Ceramah
hasil diskusi 10 menit
 Guru mengakhiri kegiatan
pembelajaran dengan salam

I. Penilaian Hasil Pembelajaran ( Instrumen Terlampir )


1. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan
langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

Aspek Prilaku yang Dinilai Skor Kode


No Nama Siswa Jumlah
BS JJ TJ DS Skor Sikap Nilai
1. Sinta 85 90 95 78 348 87 A
2. … … … … … … …

Keterangan :
 BS : Bekerja Sama
 JJ : Jujur
 TJ : Tanggung Jawab
 DS : Disiplin
Catatan :

1. Aspek perilaku dinilai dengan berikut :


<75 - > 100 = Sangat Baik
<50 - > 75 = Baik
<25 - > 50 = Cukup
0 - > 25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kreteria 100 x 4 =
400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 330 : 4 = 82,5
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (BS)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek prilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dariguru kepada peserta didik,
maka pesertadidik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri.
Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan
terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai,
kemudian menentukan kreteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan
format penilaiannya jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih
dahulu. Berikut contoh format penilaian :
No Pertanyaan Ya Tidak Jumlah Skor Kode
Skor Sikap Nilai
1. Selama diskusi, saya ikut serta mengusulkan 100
ide/gagasan.
2. Ketika kami berdiskusi, setiap anggota 50
mendapatkan kesempatan untuk berbicara. 350 87,5 A
3. Saya ikut serta dalam membuat kesimpulan
hasil diskusi kelompok.
4. …… 100

Catatan :

1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50


2. Skor maksimal = jumlah dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (350 : 400) x 100 = 87,5
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (BS)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan
- Penilaian Teman Sebaya
Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya
sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan
tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format
penilaiannya. Berikut contoh format penilaian teman sebaya :
Nama yang diamati : …..
Pengamat : …..
No Pernyataan Ya Tidak Jumlah Skor Kode
Skor Sikap Nilai
1. Mau menerima pendapat teman 100

2. Memberikan solusi terhadap permasalahan 50


400 80,00 SB
3. Memaksakan pendapat sendiri kepada 100
anggota kelompok
4. Marah saat diberi kritik 100
5. ….. 50

Catatan :

1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negative, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (BS)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan
1. Pengetahuan
- Tes Lisan/ Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
Aspek yang Dinilai Skala Jumlah Skor Kode
Skor Sikap Nilai
25 50 75 100
Intonasi
Pelafalan
Kelancaran
Ekspresi
Penampilan
Gesture

2. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrument penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut :
Instrumen Penilaian
No Aspek yang Displin Sangat Baik (75) Kurang Baik Tidak Baik
Baik (100) (50) (25)
1. Kesesuaian respon dengan
pertanyaan
2. Keserasian pemilihan kata
3. Penggunaan tata bahasa
4. Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)

100 = Sangat Baik

75 = Baik
50 = Kurang Baik

25 = Tidak Baik

Cara mencari nilai (N) = Jumlah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali
skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi

No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25


1. Penguasaan materi diskusi
2. Kemampuan menjawab pertanyaan
3. Kemampuan mengolah kata
4. Kemampuan menyelesaikan masalah
Keterangan :

100 = Sangat Baik

75 = Baik

50 = Kurang Baik

25 = Tidak Baik

Surakarta, 5 Agustus 2019

Mengetahui, Guru Pamong Pratikum

Drs. Elly Farina N Rika Widiana

NIM: A210160083
Lampiran 1

Bahan Ajar

A. Peluang Usaha Bidang Jasa dan Dagang


Peluang usaha ialah kesempatan/waktu yang tepat yang seharusnya
diambil/dimanfaatkan ba seorang wirausaha untuk mendapatkan keuntungan. Peluang
usaha yang ada sangat banyak Sem itu tergantung cara seorang wirausaha memanfaatkan
setiap peluang tersebut.
1. Identifikasi peluang usaha
Untuk menggali peluang usaha atau bisnis, seorang wirausaha harus berpikir secara
posiuf dan kreatif, di antaranya:
a. Percaya dan yakin bahwa usaha atau bisnis bisa dilaksanakan.
b. Menerima gagasan-gagasan baru di dalam dunia usaha atau bisnis.
c. Bertanya kepada diri sendiri.
d. Mendengarkan saran-saran dari orang lain.
e. Mempunyai etos kerja yang tinggi.
f. Pandai berkomunikasi.
Persyaratan pokok dalam mengidentifikasi atau mengenali peluang keberhasilan
usaha pada masa depan, antara lain berpikir polos, keterbukaan, optimisme, kerja sama,
dan mau mendengarkan orang lain, mengakui kesalahan, dan percaya pada hari esok
akan lebih baik daripada hari kemarin. Pengidentifikasian peluang usaha jasa dan
dagang meliputi hal-hal sebagai berikut.
a. Waktu penjualan produk jasa dan dagang yang tepat,
b. Produk jasa dan dagang yang sesuai dengan kebutuhan pembeli atau pelanggan.
c. Strategi penjualan yang tepat.
d. Mampu mengidentifikasikan usaha yang sedang dijalankan.
e. Optimis dan citra positif dalam usaha.
f. Sumber daya manusia yang cukup baik.
g. Sumber dana yang cukup.
h. Pemasaran produk yang tepat.
i. Pengalaman mengelola usaha.
Dalam mengidentifikasi peluang usaha, Paul Charlap mengemukakan sebuah
rumusan yana mencakup empat unsur yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha agar
mencapai sukses dalam pekerjaannya, yaitu work hard (kerja keras), enthusiasm
(kegairahan), work smart (kerja cerdas) dan service (pelayanan).
Suatu usaha yang berhasil dimulai dengan konsep atau gagasan yang baik. Konsep
usaha yang baik sangat penting untuk menghindari kekecewaan di kemudian hari dan
kerugian uang.
a. Perusahaan jasa Usaha ini tidak menjual atau membuat barang.
Usaha ini berupa layanan jasa, yaitu memberikan nasihat ahli atau menyediakan
tenaga kerja. Contohnya, mekanik bengkel, tukang listrik, tukang kayu, pelayanan
jasa kebersihan, jasa komputer, jasa konsultan, dan sebagainya. Keiebihan
perusahaan jasa, sebagai berikut.
1) Tidak perlu tempat untuk memajang barang.
2) Tidak diperlukan tempat untuk menyimpan barang (gudang),
3) Tidak perlu alat angkut untuk mengirim barang pada konsumen.
Kekurangan perusahaan jasa, sebagai berikut.
1) Kualitas jasa dapat diketahui setelah konsumen membeli jasa.
2) Jasa yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan (direktur).
Selain kelebihan dan kekurangan, dalam usaha bidang jasa terdapat beberapa
konsep. Berikut konsep usaha dalam bidang jasa.
1) Jasa yang diberikan tepat waktu.
2) Jasa yang diberikan mempunyai kualitas yang dapat diandalkan.
3) Lokasinya cocok.
4) Pelanggannya puas.
5) Kesetiaan pelanggannya bagus.
6) Biaya wajar.
7) Menyediakan pelayanan purnajual.
b. Perusahaan dagang
Usaha ini membeli barang dari pedagang grosir atau pabrik, dan menjual barang
tersebut kepada pelanggan atau perusahaan lain. Pedagang eceran membeli barang
dari pedagang grosir atau pabrik dan menjualnya kepada pelanggan. Pada
umumnya, semua toko adalah pedagang eceran. Pedagang grosir membeli barang
dari pabrik dan menjualnya kepada pedagang eceran.
Kelebihan perusahaan dagang, sebagai berikut.
1) Menjual barang tanpa mengolah terlebih dahulu.
2) Kualitas barang dapat diketahui secara langsung oleh konsumen.
Kekurangan perusahaan dagang, sebagai berikut.
1) Diperlukan tempat untuk memajang (display) barang.
2) Diperlukan tempat untuk menyimpan barang.
3) Diperlukan alat angkut untuk mengirim barang kepada konsumen.
4) Barang yang sudah dibeli konsumen dapat dikembalikan (retur) sehingga
perusahaan tidak jadi memperoleh penghasilan.
Pada perusahaan dagang juga terdapat konsep usaha. Berikut konsep usaha dalam
bidang perdagangan.
1) Tempat dan penampilan usahanya bagus.
2) Pendekatan penjualnya bagus.
3) Barang-barang yang ditawarkan banyak.
4) Harga barang yang layak.
5) Persediaan barang dapat diandalkan.
6) Menghormati pelanggan.
2. Analisis peluang usaha bidang jasa dan dagang
Seorang wirausaha yang dapat menganalisis peluang usaha, mempunyai
kebulatan tekad untuk percaya bahwa dia akan menjadi salah satu yang berhasil
dalam mengelola usaha. Masa depan usaha adalah masa ketika banyak perubahan
besar akibat dari perkembangan teknologi dan informasi usaha atau bisnis.
Persiapan yang dapat dilakukan dalam melaksanakan analisis usaha, sebagai
berikut.
a. Meneliti berapa luas usaha yang akan dipilih.
b. Bentuk usaha yang akan dipilih.
c. Jenis usaha yang akan ditekuni.
d. Informasi usaha yang akan diterima.
e Ada atau tidak peta peluang usaha yang menguntungkan.
Penganalisisan peluang usaha harus dimulai dengan perencanaan yang
matang dan penuh perhitungan tentang segala kemungkinan yang akan
menggagalkan usaha dan bisnisnya. Dengan adanya analisis SWOT (strength threat
ancaman), berarti kita dapat mengetahui peta peluang usaha dan ancaman yang ada.
a. Menganalisis bidang jasa
Berdasarkan analisis yang dimaksud dengan jasa adalah hasil dari kegiatan
produksi yang tidak mempunyai wujud tertentu, serta tidak mempunyai sifat-
sifat fisik tertentu pula. Jenis usaha jasa yang perlu dianalisis ialah usaha yang
bergerak dalam kegiatan pelayanan atau menjual jasa. Jenis usaha jasa, antara
lain: perbankan, asuransi, konsultan, biro perjalanan, pariwisata, ekspedisi
penginapan, perbengkelan, pengangkutan, pergudangan, praktik dokter,
restoran, pertokoan, dan salon kecantikan.
Seorang wirausaha yang ingin berhasil dalam menganalisis peluang usaha
di bidang jasa harus dapat mempertimbangkan dan memerhatikan beberapa hal
berikut.
1) Selera dan minat calon konsumen, pembeli, atau pelanggan serta jumlah para
pesaingnya.
2) Bidang jasa yang laku dan/atau diminati oleh konsumen, pembeli, atau
pelanggan.
3) Menjaga hubungan yang serasi dan harmonis dengan penyuplai, agar suplai
barang lancar dan tepat waktu
b. Menganalisis bidang produk
Berdasarkan analisis produk yang dilaksanakan wirausaha, diharapkan
dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi, bermanfaat, desainnya baik,
menarik, dan diminati para konsumen/pembeli pelanggan, Di samping adanya
perencanaan, penjualan produk dan jasa, wirausaha sebagai pemilik perusahaan di
dalam analisisnya harus memiliki pengetahuan tentang pasar, pemasaran, dan daya
beli konsumen.
Dalam menganalisis produk yang dibuat, wirausaha dapat
mengklasifikasikan jenisnya ke dalam tiga tingkatan sebagai berikut
1) Produk primer, mengacu pada penjualan sumber daya alam. Produk jenis ini
meliputi produk- produk pertanian, perikanan, perkebunan, pertambangan, dan
sebagainya.
2) Produk sekunder, mengacu pada penjualan produk jadi. Produkjenis ini meliputi
produk-produk sepatu, tas, garmen, makanan, dan sebagainya
3) Produk tersier, mengacu pada peralatan dan pelayanan jasa. Jenis produk ini,
misalnya jasa perbankan, asuransi, perhotelan, rumah makan, pertokoan,
pengangkutan, travel giro, dan sebagainya
Tujuan diadakan analisis terhadap jenis produk, antara lain:
1) Memenuhi keinginan dan minat konsumen terhadap kebutuhan jenis produk.
2) Memenangkan persaingan dalam pengembangan usaha.
3) Meningkatkan jumlah penjualan jenis produk.
4) Mendayagunakan sumber-sumber produksi.
5) Mencegah kebosanan konsumen/pembeli/pelanggan terhadap jenis produk.

B. Pengembangan Ide dan Peluang Usaha


1. Tujuan mengembangkan ide dan peluang usaha
a. Ide dalam penjualan produk atau jasa yang diminati konsumen.
b. Ide dalam penjualan produk/jasa dapat memenangkan persaingan.
c. Ide dalam penjualan dan pendayagunaan sumber usaha.
d. Ide dapat mencegah kebosanan konsumen dalam pembelian dan penggunaan
produk.
2 Langkah pengembangan ide dan peluang usaha
a. Menetapkan dengan jelas pengembangan ide usaha tersebut
b. Menentukan tujuan khusus dalam pengembangan ide usaha tersebut.
c. Mengupayakan agar setiap karyawan dalam perusahaan memahami
pengembangan usaha ide tersebut
d. Membuat dan melaksanakan sistem pencatatan prestasi pengembangan ide
usaha
e. Memberikan penghargaan pada karyawan agar prestasi pengembangan ide
menjadi obsesi.
f. Mengupayakan agar para karyawan memahami peranannya dan memberikan
kesermpatan untuk terlibat dalam pengembangan usaha dalam prestasi
perusahaan.
Mengembangkan ide dan peluang usaha menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal
dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan ril di masyarakat.
Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus menjadi peluang usaha.
Apa pun yang dilakukan dalam mengembangkan bisnis, kunci utamanya adalah
kreativitas di dalam menentukan langkah dan upaya tersebut. Satu langkah sukses dalam
mengembangkan bisnis yang dilakukan orang lain belum tentu sesuai untuk bisnis kita jika
ditiru begitu saja tanpa kreativitas dan modifikasi di dalamnya. Kreativitas di dalam
mengadopsi strategi bisnis orang lain juga penting bagi suksesnya bisnis.
Kreativitas terletak pada orangnya, terletak pada pelakunya, maka langkah agar kita
bisa kreatif dalam mengembangkan bisnis adalah mengasah kreativitas diri kita.
Kreativitas adalah sebuah keterampilan yang bisa muncul dalam diri kita dan juga bisa
hilang. Kreativitas bisa muncul dan berkembang jika diasah dan dilatih, sebaliknya bisa
hilang jika tidak pernah dilatih.

C. Pemanfaatan Peluang Usaha secara Kreatif dan Inovatif


Setiap wirausaha sebenarm memanfaatkan peluang usaha secara kreatif dan
inovatif. Dengan demikian, peluang usaha yang ada dapat membuahkan hasil yang
maksimal.
1. Mengembangkan kreativitas dalam usaha
Kreativitas adalah suatu proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan.
Kemampuan dan bakat wirausaha hanya merupakan dasar yang masih harus ditambah
dengan ilmu pengetahuan di dalam mengembangkan kreativitasnya.
Ciri-ciri wirausaha yang kreatif dalam mengembangkan pemanfaatan peluang
usahanya serta ide dan gagasannya, antara lain:
a. Selalu fleksjbel dalam memanfaatkan peluang usaha.
b. Berkemampuan tinggi dalam mengembangkan ide-ide atau gagasannya yang berbeda
dalam pembuatan produk dan jasanya.
c. Termotivasi oleh masalah-masalah yang menantang dalam memanfaatkan peluang
usahanya.
d. Sangat kaya akan kehidupan fantasi dalam memanfaatkan peluang usaha dan
pembuatan produk atau jasa yang disenangi konsumen.
e. Memiliki pandangan positif dalam memanfaatkan peluang usahanya
f . Dapat memendam suatu keputusan sampai cukup fakta dan data terkumpul.
g.Peka terhadap lingkungan usaha atau bisnis dan perasaan orang-orang yang ada di
sekitarnya.
h. Menghargai kebebasan berkarya dan berkreasi serta tidak memerlukan persetujuan
dari rekan atau teman-teman lainnya.

2 Mengembangkan inovasi dalam usaha

Inovasi adalah suatu temuan baru yang menyebabkan berdayagunanya


produk atau jasa ke arah yang lebih produktif. Di sini seorang wirausaha sebagal
inovator, harus dapat merasakan adanya gerakan jenis produk atau jasa untuk
kepentingan konsumen.

Pada umumnya, inovasi dikenal sebagal salah satu fungsi yang paling
penting dalam proses permanfaatan peluang usaha. Hal itu karena, inovasi
merupakan suatu proses mengubah peluang saha menjadi gagasan atau ide yang
dapat dijual dan dikembangkan.

Beberapa hal yang harus dijadikan dasar untuk meningkatkan kemampuan


inovasi pelayanan, sebagai berikut.

a. Berorientasi kepada tindakan untuk berinovatif.

b. Penjualan produk dengan penuh inovatif.

c. Menentukan tujuan dalam berinovatif.

d. Menjalankan uji coba dan merevisinya.

e. Mulailah belajar berinovasi dari pengalaman.

f. Mengikuti jadwal yang telah ditentukan di dalam berinovatif.


g. Menghargai karyawan yang memiliki gagasan inovatif.

h. Mempunyai keyakinan dan kerja-kerja dengan penuh inovatif dan risiko.


Beberapa hal yang menjadi sumber inovasi, sebagai berikut.

a. Konsep pengetahuan dasar dalam pemanfaatan peluang usaha.

b. Suatu proses yang sesuai dengan kebutuhan konsumen terhadap produk/jasa.

c. Perubahan dalam persepsi kebutuhan konsumen terhadap produk atau jasa.

d. Kejadian yang tidak diharapkan dalam pemanfaatan peluang usaha.

e. Ketidakharmonisan dalam penjualan produk barang atau pelayanan jasa.

f. Perubahan pengembangan pada industri dan pasar.

g. Perubahan dalam demografi penduduk.

h. Selera, minat, dan daya beli konsumen terhadap produk atau jasa.
Lampiran 2

Latihan soal essay

1. Apa saja hal-hal yang termasuk dalam identifikasi peluang usaha?


2. Sebutkan persiapan yang dapat dilakukan dalam melaksanakan analisis usaha!
3. Apa saja langkah pengembangan ide dan peluang usaha?
4. Apakah yang dimaksud peluang usaha?
5. Sebutkan hal yang harus dijadikan dasar untuk meningkatkan kemampuan inovatif produk
dan pelayanan!
6. Apa saja yang dapat diketahui oleh wirausaha dengan tersedianya informasi ekstern dan
intern?
7. Sebutkan konsep usaha dalam bidang perdagangan!
8. Apakah yang dimaksud jasa?
9. Sebutkan kekuatan-kekuatan peluang usaha yang mendorong adanya penawaran dan
permintaan jasa!
10. Apa saja ciri-ciri wirausaha yang kreatif?

Latihan soal pilihan ganda

1. Wirausaha percaya bahwa kesuksesan atau kegagalan sebuah usaha baru tergantung pada…
a. nasib
b. keberuntungan
c.dukungan orang lain
d. besarnya modal yang dimiliki
e. kekuatan dan kemampuan wirausaha itu sendiri

2. Kemampuan mengenai cara memperoleh sumber-sumber dana dan cara menggunakannya


merupakan kemampuan usaha di bidang…

a. finansial
b.pemasaran
c. negosiasi
d.teknik
e. hubungan
2. Dalam analisis SWOT peluang usaha merupakan
a. strength
b. weakness
c. opportunity
d. threat
e. time
3. Untuk mencapai peluang usaha diperlukan…
a. modal usaha
b. perhitungan laba rugi
c. kerja keras dan pengorbanan
d. perhitungan yang rumit
e. perencanaan usaha yang baik
4. Hal yang perlu dihindari agar berhasil dalam usahanya, antara lain…
a. pasrah dan menyerah
b. ramah dan supel
c. tekun dan pantang mundur
d. jujur dan ulet
e. berjiwa besar
5. Contoh bisnis untuk memenuhi kebutuhan sosial adalah…
a. katering dan asrama mahasiswa
b. perdagangan alat rumah tangga
c. bisnis sepatu, helm, dan pagar
d. arena balap sepeda dan pameran dagang
e. poliklinik dan laboratorium kesehatan

Tugas kelompok

Bentuklah kelompok yang terdiri dari 4-5 orang! Amatilah video tentang peluang usaha!
Analisislah peluang usaha yang terdapat di video tersebut! Tuliskan hasil analisis Anda dalam
bentuk laporan dengan memerhatikan poin-poin berikut!

1. Berapa luas pasamya dan siapa calon pembelinya?


2. Siapa pesaing usahanya dan bagaimana kemampuannya?
3. Bagaimana kebijakan pemerintah terhadap bidang usaha tersebut?
4. Bagaimana perkembangan teknologi dalam bidang usaha yang tersebut?
5. Apakah perekonomian Indonesia sedang menanjak atau sedang mengalami inflasi dan resesi?
6. Apakah ada hambatan-hambatan di dalam usahanya?

Anda mungkin juga menyukai