Sepak Bola
Pengertian Permaianan Sepak Bola:
Sepak Bola berasal dari dua kata yaitu "Sepak": dan "Bola". Sepak atau
meyepak dapat di artikan menendang (menggunakan kaki) sedangkan "bola" yaitu
alat permainan yang berbentuk bulat berbahan karet, kulit atau sejenisnya. Dalam
permainan sepak bola, sebuah bola disepak/tendang oleh para pemain kian
kemari. Jadi secara singkat pengertian Sepak bola adalah suatu permainan yang
dilakukan dengan cara menendang bola kian kemari yang dilakukan oleh pemaian,
dengan sasaran gawang dan bertujuan memasukan bola ke gawang lawan.
Setelah kita tahu pengertian sepak bola mari kita lanjutkan dengan Teknik
Dasar permainan Sepak bola. Teknik Dasar Permainan sepak bola dapat diartikan
gerak dasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain sepak bola. Jika seseorang
ingin melakukan permainan sepak bola, ia harus tahu dan mampu melakukan
teknik dasar atau gerak dasar permainan tersebut. Apa sajakah teknik dasar
permainan sepak bola yang harus dikuasai?
Sejarah Badminton
Badminton diambil dari nama sebuah gedung, yang bernama
BADMINTON HOUSE di Glodiucester Inggris, klo bahasa Indonesia bernama
Bulu Tangkis.
Sejarah Badminton Didunia
Kemungkinan berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi
juga disebut-sebut di India danRepublik Rakyat Cina. Nenek moyang terdininya
diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang melibatkan
penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki.
Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah
selama mungkin tanpa menggunakan tangan.
Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut
Battledores dan Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya
akan memakai dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga
kok tetap di udara dan mencegahnya dari menyentuh tanah. Ini cukup populer
untuk menjadi nuansa harian di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika
majalah Punch mempublikasikan kartun untuk ini.
Penduduk Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat
Cina, dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini
kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat
mereka.
Olahraga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania
di Pune, India pada abad ke-19saat mereka menambahkan jaring dan
memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab itu kota Pune dikenal sebelumnya
sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa itu.
Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an.
Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah
pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton
Battledore - a new game" ("Battledore bulu tangkis - sebuah permainan baru"). Ini
melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton
House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.
Rancangan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada
1877. Asosiasi bulu tangkis Inggris dibentuk pada tahun 1893 dan kejuaraan
internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan
All England. Bulu tangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di
wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan
di negara-negara Skandinavia.
Induk organisasi
3. Senar
Bahan senar dapat terbuat dari nilon, usus, atau bahan sintesis. Jenis ketebalan
senar, yaitu:
1) Tipis, paling perasa dan mudah putus.
2) Tebal, tidak dapat untuk permainan halus dan sukar putus.
3) Campuran atau ketebalannya tidak tipis dan tidak tebal.
1. Servis
Servis merupakan pembuka permainan, yaitu pukulan dengan raket yang
menerbangkan kok ke bidang lapangan lawan secara diagonal.
2. Pukulan Lob
Pukulan ini bertujuan menerbangkan kok setinggi mungkin mengarah jauh ke
belakang garis lapangan. Melakukan lob dapat dengan cara overhead lob atau
underhand lob.
3. Pukulan Dropshot
Pukulan Dropshot adalah pukulan tepat melampaui jaring yang dilakukan dengan
cara menerbangkan kok ke daerah lawan dan menjatuhkannya sedekat mungkin
dengan net.
4. Pukulan Smash
Pukulan Smash adalah suatu gerakan ayunan tangan dengan cepat, mendadak,
menghasilkan pukulan yang keras, dan menerjunkan kok secara curam. Smash
sering menghasilkan nilai.
5. Pukulan Drive
Pukulan Drive adalah pukulan dengan menerbangkan kok secara mendatar,
ketinggiannya menyusur di atas net dan penerbangannya sejajar dengan lantai.
Berdasarkan kegunaan dan arahnya, drive terdiri dari
a) Pukulan drive panjang, yaitu mengarahkan kok ke daerah belakang
lapangan lawan.
b) Pukulan drive setengah lapangan. Pukulan ini bertujuan untuk
menjatuhkan kok ke arah tengah bagian samping dari lapangan lawan.
c) Pukulan drive pendek, dilakukan dengan mengarahkan supaya kok jatuh
sedekat mungkin dengan net di daerah lawan.
Permainan Netting
Permainan net merupakan pukulan paling sulit sehingga memerlukan
kecermatan dan penuh perasaan dalam melakukannya. Prinsipnya, yaitu:
a) Bola harus diambil di atas atau setinggi mungkin
b) Lambungan bola harus serendah mungkin dengan net.
c) Jatuhnya bola harus serapat mungkin dengan net.
d) Bola harus diambil sewaktu masih di atas. Apabila diambil setelah bola di
bawah akan memperlambat tempo permainan dan dapat memberikan
kesempatan lawan lebih siap untuk maju.
1. Teknik Sprint
aba-aba start :
1 = Bersedia
2 = Siap
3 = Ya
a) Starting Position (posisi permulaan).
Sekarang hanya menggunakan medium start (permulaan yang sedang),
yaitu pada aba-aba “bersedia” maka :
× Jari kaki depan terletak 45cm dibelakang garis start.
× Jari kaki belakang mundur lagi 20cm.
× Kedua lengan tegak lurus dibelakang garis start, pandangan 5m
didepan garis start. Pada aba-aba siap lutut belakang naik, pantat lebih
tinggi dari kepala, dan kepala maju jauh.
b) Posisi “siaaap”.
Posisi “siaaap” ini adalah kepentingan dasar bahwa seorang atlet
menerima suatu posstur dalam posisi start “siaaap” yang menjamin suatu
sudut optimum dari tiap kaki untuk mendorongnya, suatu posisi yang
sesuai dari pusat gravitasi ketika kaki diluruskan dan pegangan awal otot-
otot diperlukan bagi suatu kontraksi explosif dari otot-otot kaki.
Tanda-tanda utama suatu posisi “siaaap” yang optimum daya adalah;
1. Berat badan dibagikan seimbang,
2. Poros pinggul lebih tinggi daripada poros bahu,
3. Titik pusat gravitasi ke depan,
4. Sudut lutut 900 pada kaki depan,
5. Sudut lutut 1200 pada kaki belakang,
6. kaki diluruskan menekan start blok.
c) Posisi (aba-aba) “ya”.
Daya dorong tungkai dan kaki dalam start dapat dianalisa dengan
Menggunakan papan-pengalas daya dibangu pada start blok. Bila kaki-
kaki menekan pada papan itu pada pada saat start, impuls dapat disalurkan
ke dan ditampilkan pada suatu dinamo-meter. kekuatan impuls arah dan
lamanya, juga timing dari dorongan dari tiap kaki dapat dicatat.
d) Sprinting Action.
Gerakan kaki secepat mungkin, tiap kali harus menekan tanah sampai lutut lurus,
kaki depan naik sampai maksimal. Badan condong sekali kedepan, gerakan tangan
secepat mungkin, sudut di siku tangan selalu sudut lancip, meskipun pada saat
tangan dibelakang, hanya disini badannya condong sedikit ke depan ±25º.
e) Finish Action
Ada tiga cara melewati finish, yaitu :
Lari lurus terus tanpa perubahan.
Ambyuk, dada maju, tangan kebelakang.
Dada diputar hingga salah satu bahu maju kedepan.
f) Disqualified
Start mendahului aba-aba sampai dua kali.
Mengganggu pelari lain selama lari.
Masuk lintasan lain hingga mendapat keuntungan.
Tidak sampai masuk finish.
2) LARI JARAK MENENGAH
Gerakan lari jarak menengah (800 m, 1500 m, 3000 m) sedikit berbeda
dengan gerakan lari
jarak pendek (sprint). Perbedaannya terutama pada cara kaki menapak.
Pada lari jarak menengah, kaki menapak pada ujung tumit kaki dan menolak
dengan ujung kaki.
1) Start
Teknik start yang umum digunakan oleh pelari jarak menengah adalah start
berdiri, kecuali pada lari jarak 800 meter ada yang menggunakan start jongkok.
Cara melakukan start berdiri sebagai berikut.
a) Sikap permulaan
Pada waktu aba-aba “bersedia”, pelari maju ke depan dengan menempatkan
salah satu kakinya di belakang garis start (kaki kiri) dengan lutut agak
dibengkokkan, kaki yang lain (kaki kanan) di belakang lurus. Badan condong ke
depan, berat badan berada pada kaki kiri. Kedua lengan tergantung lemas dengan
siku sedikit agak dibengkokkan berada di dekat badan.
Pandangan ke depan dengan leher dalam keadaan lemas.
b) Pelaksanaan
Pada waktu aba-aba “ya” atau bila pada perlombaan mendengar bunyi
tembakan pistol start, maka pelari
berlari secepat-cepatnya dengan menolakkan dan melangkahkan kaki kanan ke
depan, bersamaan dengan
mengayunkan tangan kiri ke depan dan tangan kanan ke belakang.
2) Teknik lari
Gerakan teknik lari jarak menengah pada dasarnya sama atau hampir sama
dengan gerakan teknik lari jarak pendek. Namun, pada lari jarak menengah
menuntut pelari mampu berlari cepat dan lebih lama.
Teknik lari jarak menengah :
a) Pada saat akan menapakkan kaki pada tanah atau lintasan, dimulai dari ujung
kaki ke tumit dan terus menolak lagi dengan ujung kaki.
b) Lutut diangkat tidak terlalu tinggi atau lebih rendah bila dibandingkan dengan
lari jarak pendek.
c) Gerakan lengan lebih ringan, artinya tidak sekuat seperti pada lari jarak pendek.
d) Lengan digerakkan atau diayun mulai dari bahu, dengan gerakan agak ke
samping sedikit dari bahu itu.
e) Badan agak condong ke depan antara 10-15o dari garis vertikal, tetapi jangan
kaku (relaks).
Perlombaan lari estafet mengenal dua cara pemberian dan penerimaan tongkat,
yaitu:
a. Teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dari bawah
Teknik ini dilakukan dengan cara pelari membawa tongkat dengan tangan
kiri. Sambil berlari atlet akan memberikan tongkat tersebut dengan tangan kiri.
Saat akan memberi tongkat, ayunkan tongkat dari belakang ke depan melalui
bawah. Sementara itu, tangan penerima telah siap dibelakang dengan telapak
tangan menghadap ke bawah. Ibu jari terbuka lebar, sementara jari-jari tangan
lainnya dirapatkan.
b. Teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dari atas
Teknik ini dilakukan dengan cara mengayunkan tangan dari belakang ke
depan, kemudian dengan segera meletakan tongkat dari atas pada telapak tangan
penerima. Pelari yang akan menerima tongkat mengayunkan tangan dari depan ke
belakang dengan telapak tangan menghadap ke atas. Ibu jari di buka lebar dan
jari-jari tangan lainnya rapat.
Ada sebuah cara yang dilakukan dalam olahraga lari estafet agar tongkat estafet
tidak jatuh saat diberikan pada peserta lain. Yaitu pelari yang memegang tongkat
estafet meegang tongkat estafet dengan tangan kiri dan memberikannya juga
dengan tangan kiri. Sedangkan si penerima tongkat bersiap menerima tongkat
dengan tangan kanan.
Peraturan Perlombaan
Adapun peraturan perlombaan dalam olahraga lari estafet, sebagai berikut:
a) Panjang daerah pergantian tongkat estafet adalah 20 meter dan bagi pelari
estafet 4 x 100 meter ditambah 10 meter prazona. Prazona adalah suatu
daerah di mana pelari yang akan berangkat dapat mempercepat larinya,
tetapi di sini tidak terjadi pergantian tongkat.
b) Setiap pelari harus tetap tinggal di jalur lintasan masing-masing meskipun
sudah memberikan tongkatnya kepada pelari berikutnya. Apabila tongkat
terjatuh, pelari yang menjatuhkannya harus mengambilnya.
c) Dalam lari estafet, pelari pertama berlari pada lintasannya masing-masing
sampai tikungan pertama, kemudian boleh masuk ke lintasan dalam, pelari
ketiga dan pelari keempat menunggu di daerah pergantian secara berurutan
sesuai kedatangan pelari seregunya.
PENCAK SILAT
Pencak Silat adalah seni beladiri yang berakar pada rumpun Melayu. Seni
beladiri ini banyak ditemukan di Brunei, Filipina, Indonesia, Malaysia,
Singapura, dan negara-negara yang berbatasan dengan negara etnis Melayu
tersebut.
Banyak ahli sejarah menyatakan bahwa Pencak Silat pertama kali
ditemukan di Riau pada jaman kerajaan Sriwijaya di abad VII walaupun dalam
bentuk yang masih kasar. Seni beladiri Melayu ini kemudian menyebar ke
seluruh wilayah kerajaan Sriwijaya, semenanjung Malaka, dan Pulau Jawa.
Namun keberadaan Pencak Silat baru tercatat dalam buku sastra pada abad XI.
Dikatakan bahwa Datuk Suri Diraja dari Kerajaan Pahariyangan di kaki gunung
Merapi, telah mengembangkan silat Minangkabau disamping bentuk kesenian
lainnya. Silat Minangkabau ini kemudian menyebar ke daerah lain seiring dengan
migrasi para perantau. Seni beladiri Melayu ini mencapai puncak kejayaannya
pada jaman kerajaan Majapahit di abad XVI. Kerajaan Majapahit memanfaatkan
pencak silat sebagai ilmu perang untuk memperluas wilayah teritorialnya.
Kerajaan Majapahit menguasai hampir seluruh wilayah Nusantara. Hanya
kerajaan Priyangan di tanah Pasundan yang tidak dapat dikuasai penuh oleh
Kerajaan Majapahit. Tentara kerajaan Priyangan ini terkenal akan kehebatan
pencak silatnya. Karena wilayahnya yang terisolir, dan terbatasnya pengaruh
Majapahit, seni beladiri kerajaan Priyangan hampir tidak mendapat pengaruh
dari silat Minangkabau. Pencak silat priyangan ini terkenal dengan nama
Cimande.
Para ahli sejarah dan kalangan pendekar pada umumnya sepakat bahwa
berbagai aliran Pencak Silat yang berkembang dewasa ini, bersumber dari dua
gaya yang berasal dari Sumatra Barat dan Jawa Barat seperti diuraikan di atas.
1.Senjata
Selain bertarung dengan tangan kosong, pencak silat juga mengenal berbagai
macam senjata. antara lain:
· Keris: sebuah senjata tikam berbentuk pisau kecil, sering dengan bilah
bergelombang yang dibuat dengan melipat berbagai jenis logam bersama-sama
dan kemudian cuci Kujang: pisau khas Sunda
· Samping/Linso: selendang kain sutera dipakai sekitar pinggang atau bahu,
yang digunakan dalam penguncian teknik dan untuk pertahanan terhadap pisau.
· Galah: tongkat yang terbuat dari kayu, baja atau bambu .
· Cindai: kain, biasanya dipakai sebagai sarung atau dibungkus sebagai
kepala gigi. Tradisional perempuan menutupi kepala mereka dengan kain yang
dapat diubah menjadi cindai.
· Tongkat/Toya: tongkat berjalan yang dibawa oleh orang tua, pengelana dan
musafir.
· Kipas: kipas lipat tradisional yang kerangkanya dapat terbuat dari kayu atau
besi.
· Kerambit /Kuku Machan: sebuah pisau berbentuk seperti cakar harimau
yang bisa diselipkan di rambut perempuan.
· Sabit/ Clurit : sebuah sabit, biasa digunakan dalam pertanian, budidaya dan
panen tanaman.
· Sundang: sebuah ujung pedang ganda Bugis, sering berombak-berbilah
· Rencong: belati Aceh yang sedikit melengkung
· Tumbuk Lada: belati kecil yang juga sedikit melengkung mirip rencong,
secara harfiah berarti “penghancur lada”.
· Gada: senjata tumpul yang terbuat dari baja.
· Tombak: lembing yang terbuat dari bambu, baja atau kayu yang kadang-
kadang memiliki bulu yang menempel di dekat pisau.
· Parang/Golok: pedang pendek yang biasa digunakan dalam tugas sehari-
hari seperti memotong saat menyisir hutan.
· Trisula: tiga sula atau senjata bercabang tiga
· Chabang/Cabang: trisula bergagang pendek, secara harfiah berarti “cabang”.
2.Tingkat kemahiran
Secara ringkas, murid silat atau pesilat dibagi menjadi beberapa tahap atau tingkat
kemahiran, yaitu:
1. Pemula, diajari semua yang tahap dasar seperti kuda-kuda,teknik tendangan,
pukulan, tangkisan, elakan,tangkapan, bantingan, olah tubuh, maupun rangkaian
jurus dasar perguruan dan jurus standar IPSI
2. Menengah, ditahap ini, pesilat lebih difokuskan pada aplikasi semua
gerakan dasar, pemahaman, variasi, dan disini akan mulai terlihat minat dan bakat
pesilat, dan akan disalurkan kepada masing-masing cabang, misalnya Olahraga &
Seni Budaya.
3. Pelatih, hasil dari kemampuan yang matang berdasarkan pengalaman di
tahap pemula, dan menengah akan membuat pesilat melangkah ke tahap
selanjutnya, dimana mereka akan diberikan teknik – teknik beladiri perguruan,
dimana teknik ini hanya diberikan kepada orang yang memang dipercaya, dan
mampu secara teknik maupun moral, karena biasanya teknik beladiri merupakan
teknik tempur yang sangat efektif dalam melumpuhkan lawan / sangat mematikan
4. Pendekar, merupakan pesilat yang telah diakui oleh para sesepuh perguruan,
mereka akan mewarisi ilmu-ilmu rahasia tingkat tinggi
Tindakan P3K
· Menilai situasi
Perhatikan situasi yang terjadi dengan cepat dan aman. Kenali bahaya yang
mengancam diri sendiri, korban dan orang lain. Perhatikan sumber bahaya yang
ada serta jenis pertolongan yang tepat. Tindakan pertolongan dilakukan dengan
tenang. Perhatikan juga akan adanya bahaya susulan.
· Memberikan pertolongan
Yang pertama dilakukan adalah menilai kondisi korban. Ini dapat dilakukan dengan
cara memeriksa kesadaran, pernapasan, sirkulasi darah dan gangguan lokal.
Kemudian tentukan status korban serta prioritas tindakan memberikan
pertolongan. Pemberian pertolongan sesuai status korban, dapat dilakukan dengan
cara sbb:
a) Baringkan korban dengan kepala lebih rendah dari tubuhnya
b) Bila ada tanda henti nafas dan jantung, berikan resusitasi jantung paru
c) Selimuti korban
d) Bila luka ringan obati seperlunya
e) Bila luka berat, segera mencari bantuan medis yang tepat
f)
· Mencari bantuan
Jika memungkinkan, mencari bantuan orang lain untuk mengamankan
tempat kejadian kecelakaan, menelepon RS/tenaga medis, mengambil alat-alat
P3K, membantu mengatasi perdarahan, atau membantu memindahkan korban.
Fasilitas P3K
Untuk mendukung pelaksanaan P3K dibutuhkan fasilitas P3K, meliputi :
1) Personil atau petugas P3K
Jumlah petugas P3K disesuaikan dengan jumlah tenaga kerja yang ada di
perusahaan, faktor risiko di perusahaan dan jumlah shift kerja perusahaan. Untuk
menjadi petugas P3K perlu dilakukan seleksi personil (seleksi kepribadian,
kesehatan jasmani dan rohani, serta ketrampilan). Calon petugas yang telah
diseleksi, harus mengikuti pelatihan terlebih dahulu sebelum menjalankan
tugasnya.
Adapun rasio jumlah petugas P3K di tempat kerja dengan jumlah pekerja
berdasarkan klasifikasi tempat kerja dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Klasifikasi Tempat
Jumlah Pekerja Jumlah petugas P3K.
Kerja.
25 – 150. 1 orang
Tempat kerja dengan
1 orang untuk setiap 150 orang
potensi bahaya rendah. > 150
atau kurang.
Tempat kerja dengan < 100 1 orang
potensi bahaya tinggi. 1 orang untuk setiap 100 orang
> 100
atau kurang.
2) Kotak P3K
Bahan kotak P3K harus kuat. Kotak P3K mudah dipindahkan dan diberi label.
Kotak P3K diletakkan di tempat yang mudah dilihat dan terjangkau. Isi kotak
P3K, jumlah dan jenis kotak P3K diatur berdasarkan Permenakertrans No :
Per.15/Men/VIII/2008 tentang P3K di Tempat Kerja.
3) Ruang P3K
Ruang P3K harus cukup menampung satu tempat tidur pasien dan masih
terdapat ruang gerak bagi seorang petugas P3K serta penempatan fasilitas P3K
lainnya. Kondisi ruang P3K harus bersih, terang dan memiliki ventilasi udara
yang baik. Agar mudah saat memindahkan korban, pintu ruang P3K dibuat cukup
lebar. Lokasinya mudah dijangkau dari tempat kerja, dekat dengan kamar mandi
serta jalan keluar dan tempat parkir. Ruang P3K dilengkapi dengan perlengkapan-
perlengkapan berikut ini :
Wastafel dengan air mengalir
Kertas tisue/lap
Usungan/tandu
Bidai/spalk
Kotak P3K dan isi
Tempat tidur dengan bantal dan selimut
Tempat menyimpan tandu atau kursi roda
Sabun dan sikat
Pakaian bersih untuk penolong
Tempat sampah dan Kursi tunggu, bila diperlukan